Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERMOHONAN

KATA PENGANTAR

REKOMENDASI

1. LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………
..1

2. TUJUAN………………………………………………………………………
…3

3. MANFAAT
PELAKSANAAN………………………………………………………………
..3

4. SASARAN…………………………………………………………..
…………..4

5. PENGELOLA UNIT USAHA…………………………………………………

A. TENAGA
KERJA……………………………………………………….4

B. PENGURUS…………………………………………………………
….4

6. PROSPEK
USAHA……………………………………………………………..4

7. RESIKO
USAHA………………………………………………………………..5
8. ANALISA
USAHA………………………………………………………………………
…..6

9. ORGANISASI
PELAKSANA……………………………………………….….9

10. BUDGET………………………………………………………
…………………9

11. PENUTUP……………………………………………………
………………..10
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji disampaikan kehadirat Allah SWT atas semua
rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya dan juga ucapan sholawat
diberikan kepada jungjungan umat Nabi Muhammad SAW rasul terakhir,
para keluarga dan sahabatnya, amin.

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul bagi setiap warganegara


adalah merupakan salah satu hak dari setiap individu warganegara yang
tertuang dengan jelas dalam Batang Tubuh Undang Undang Dasar 1945.
Dengan demikian aturan ini secara tersirat mendorong setiap warganegara
untuk berserikat dan berkumpul dalam wadah sebuah organisasi apapun
bentuknya, selama tujuan dari organisasi tersebut adalah untuk
kemaslahatan umat dan pemberdayaan rakyat. Karena itu, diperlukan suatu
Sistem Empowerment (pemberdayaan) yang bersifat komprehensif agar
tercipta resistensi dan assertivitas yang cukup dalam masyarakat.
Pemberdayaan tersebut mencakup kesiapan bathin dan perubahan pola
pikir masyarakat sehingga munculnya kesadaran kritis masyarakat untuk
memberdayakan dirinya dan keluarganya dalam komunitas yang paling
kecil dan pada akhir nya seluruh elemen masyarakat memiliki keberdayaan
dalam semua sisi yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik dll.

Pemberdayaan ekonomi rakyat pada tiga bentuk tersebut


merupakan sebuah upaya melakukan sinergi kekuatan baik secara
personal maupun kelompok (organisiasi gerakan) yang salah satunya
adalah melalui kegiatan yang tergabung dalam beberapa Kelompok Tani.

Menghidupkan kembali perekonomian masyarakat melalui


pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dengan membuat system
perekonomian yang berpihak pada semua pihak dan bukan sebaliknya
yang hanya berpihak pada pemilik modal seperti selama ini yang terjadi.
Adanya akses bagi semua pihak terutama bagi masyarakat di pedesaan
akan lebih memperkuat pondasi ekonomi nasional sehingga tidak mudah
goyah kalau terjadi krisis ekonomi global. Berbagai sumber potensi
ekonomi masyarakat harus dibangunkan kembali sebagai kekuatan
ekonomi masyarakat tanpa tergantung dengan pihak luar. Filosopinya,
masyarakat memiliki potensi sumber daya dan kemampuan dalam
mengelolanya asalkan ada kebijakan yang memang berpihak kepada
semua pihak.

Semoga PKK Kabupaten Muaro Jambi serta Instansi lainnya dapat


membantu mengembangkan usaha-usaha ekonomi alternatif yang
dikembangkan oleh masyarakat, sehingga dengan berkembangnya usaha
ini akan membuka potensi ekonomi baru di desa, dan yang paling penting
adalah terbukanya lapangan pekerjaan dan otomatis mengurangi jumlah
pengangguran di pedesaan serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Atas segala bantuan baik berupa moril dan sprituil kami terlebih
dahulu menghaturkan ribuan terima kasih, semoga semua niat baik menjadi
ibadah bagi kita semua.

Muhajirin, 10 Maret 2008


Kelompok Tani Makmur

WARSONO, S.Pd SYAFRI HASIBUAN, SE


Ketua Sekretaris
1. LATAR BELAKANG

Pada awalnya adalah terjadinya krisis moneter di Indonesia pada


pertengahan tahun 1997 lalu, krisis moneter ini secara umum telah
membawa dampak terhadap perekonomian nasional, pendapatan per kapita,
ataupun nilai investasi mengalami perlambatan dan penurunan dibandingkan
saat sebelum krisis. Meskipun pada awalnya krisis yang terjadi hanya
disebabkan terdepresinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, namun
di luar dugaan secara berangsur telah menjadi krisis yang merambah ke
berbagai kehidupan masyarakat.

Fenomena yang terjadi di Propinsi Jambi sendiri tidak jauh berbeda-


walaupun kondisi yang terjadi awalnya lebih disebabkan oleh kemarau
panjang dan kebakaran hutan yang terjadi di tahun 1997. Namun
perkembangan selanjutnya berubah menjadi krisis ekonomi, dimana harga
barang-barang terutama barang kebutuhan pokok mengalami lonjakan,
kemudian berkurangnya pendapatan nominal penduduk akibat turunnya
harga produk-produk pertanian. Kondisi tersebut telah membuat intensitas
dampak dari krisis semakin meningkat hingga meluas ke aspek kehidupan
sosial, politik dan hukum masyarakat.

Dampak terbesar tentu saja dirasakan oleh mereka yang selama ini
pas-pasan. Kemampuan ekonomi mereka yang selama ini sudah cukup sulit
tentu saja semakin bertambah sulit. Kemampuan daya beli mereka merosot,
tidak saja terhadap barang-barang kebutuhan pokok namun juga
berkembang ke aspek pendidikan maupun kesehatan.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, termasuk Propinsi Jambi,


dalam hal ini Kabupaten Muaro Jambi memperoleh dampak krisis ekonomi.
Ditambah lagi adanya kebijakan pemerintah pusat tentang pemberantasan
Ilegal Logging yang notabene sebagian besar masyarakat Kabupaten Muaro
Jambi bersumber mata pencaharian dari Industri Perkayuan, tentunya
dengan kebijakan tersebut maka otomatis lahan pekerjaan masyarakat
menjadi hilang, angka pengangguran meningkat secara drastis sementara
kebutuhan hidup tetap harus dipenuhi. Dengan berbagai keterbatasan yang
ada beberapa kelompok pemuda membentuk kegiatan usaha ekonomi
produktif dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam lokal serta
potensi ekonomi lainnya. Sehingga, seiring dengan perkembangan waktu
perlahan-lahan kondisi sosial ekonomi masyarakat mulai membaik, kondisi
krisis ekonomi dapat dijalani dengan segala upaya untuk terciptanya
keberdayaan masyarakat.
Kabupaten Muaro Jambi pada dasarnya memiliki berbagai potensi
sumber daya alam yang melimpah dan didukung oleh letak geografisnya
yang mengelilingi kota Jambi sehingga sangat dekat dengan pusat
perekonomian di Kota Jambi. Selain itu posisi Kabupaten Muaro Jambi juga
strategis yaitu berada di pinggir jalan Lintas Sumatera baik Jalan Lintas Timur
maupun Lintas Jambi-Padang. Mata pencaharian masyarakat Muaro Jambi
70 % adalah petani Karet rakyat dan selebihnya ada yang berprofesi sebagai
pegawai negeri sipil, pegawai swasta, home industri, peternak, dan sektor
jasa lainnya seperti bengkel, perabot dll. Semua kegiatan ekonomi tersebut
masing-masing dikelola oleh keluarga sebagai sumber penghasilan pokok
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Semakin membaiknya kondisi perekonomian masyarakat secara


umum akan mendorong munculnya berbagai peluang usaha. Di Kabupaten
Muaro Jambi ada beberapa peluang usaha yang prosfektif untuk
dikembangkan yaitu usaha Budidaya Ikan Air Tawar. di pedesaan. Apa yang
harus dilakukan dalam upaya memberdayakan masyarakat di pedesaan
untuk mengembangkan usahanya seperti usaha Budi Daya Ikan Nila ?
Tentunya adalah memberikan akses dan kesempatan bagi mereka untuk
melakukan kegiatan ekonomi alternatif, sesuai dengan potensinya
(sumberdaya, management, pasar dan modal).
Untuk usaha yang dimaksud di atas, memberikan inspirasi bagi
Kelompok Tani Makmur Desa Muhajirin Kabupaten Muaro Jambi untuk
mengajukan permohonan dengan harapan ada support yang diberikan oleh
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Muaro Jambi sebagai
salah satu instansi pemerintah yang bertanggungjawab dalam pemberdayaan
masyarakat. Proposal ini diajukan sebagai bahan acuan dalam
melaksanakan kegiatan usaha tersebut.

2. TUJUAN PELAKSANAAN
Tujuan Umum :
Secara umum, tujuan yang akan dicapai melalui program ini adalah
memberikan akses agar masyarakat miskin/rentan, untuk mampu memenuhi
kebutuhan sosial dasarnya secara optimal, meningkatkan kepercayaan diri
dan kemandirian, sehingga mampu mengartikulasikan ide, pandangan,
serta hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam hubungan
antar komunitas yang ada maupun dengan pengambil kebijakan
(pemerintah).

Sedangkan secara khusus, tujuan program ini adalah meningkatkan taraf


ekonomi masyarakat miskin/rentan, meningkatkan kapasitas manajemen
masyarakat miskin/rentan dalam pengelolaan program secara
bertanggungjawab dan berkelanjutan, membangun sumber ekonomi baru di
pedesaan melalui pemanfaatan modal bergulir, membangun sumber financial
bagi masyarakat miskin/rentan, serta menumbuhkan sikap percaya diri, sikap
kritis dan kemampuan mengatasi situasi kritis serta mengembangkan
tatanan sosial baru yang menghargai nilai-nilai kesetaraan gender, nilai-nilai
pluralisme sebagai prasyarat terwujudnya kehidupan masyarakat madani
A. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Meningkatnya penghasilan bagi 40 keluarga miskin/rentan di


Desa Muhajirin, Kecamatan Jambi Luar Kota.
2. Munculnya kegiatan ekonomi berupa pengembangan usaha Budi
Daya Ikan Nila yang dikelola oleh 40 keluarga miskin/rentan dalam upaya
peningkatan kesejahteraannya secara berkelanjutan.
3. Tumbuhnya kepercayaan diri masyarakat miskin/rentan untuk
mampu membongkar bloking akses dan melakukan kontrol terhadap
kebijakan publik.

3. SASARAN
Sasaran dari program GKUP ini adalah :
a. Masyarakat desa Muhajirin (diprioritaskan yang memiliki lahan
kolam).
b. Kelompok Tani yang telah berjalan.

5. PROSPEK USAHA

 Usaha Perbengkelan/Tempel Ban dan Cucian Motor


Untuk mengetahui bagaimana tingkat prospektif usaha untuk yang
akan datang dapat dilihat dari tingkat persaingan usaha perbengkelan
serta prosfek usaha (pemasaran). Jumlah kendaraan yang semakin
bertambah dengan perkiraan perbandingan 1 : 10 yang memiliki sepeda
motor dan kemungkinan jumlah masih bertambah, hal ini dikarenakan
mudahnya untuk memperoleh kredit motor. Ini merupakan peluang pasar
baik bagi usaha bengkel, Cucian maupun Tempel Ban.

 Usaha Ternak Ayam dan Kolam Ikan


Untuk usaha Kolam Ikan direncanakan dilakukan di Desa
Kemingking Dalam dan Desa Tangkit Baru. Saat ini usaha Kolam Ikan
cukup prosfektif dikarenakan masih tingginya permintaan pasar akan
protein hewani (ikan). Desa Tangkit Baru setiap harinya memproduksi
sekitar 4 ton Ikan segar dan itupun masih tinggi permintaan pasar
terhadap ikan. Apalagi setelah berdirinya pabrik pengolahan ikan Patin
Jambi di Desa Sekernan dengan orientasi ekspor, tentunya ini juga
merupakan peluang pasar yang sangat bagus. Demikian juga dengan
usaha Ternak Ayam Kampung.

7. RESIKO USAHA
Usaha Perbengkelan dan Cucian Motor, Usaha Ternak Ayam serta
Budidaya Ikan yang dilakukan oleh GKUP adalah usaha jasa, sehingga
kecil kemungkinan untuk mengalami kerugian atau dengan kata lain tidak
memiliki resiko yang berarti bagi keberlangsungan usaha.

8. ANALISA USAHA
Berdasarkan pada pengalaman melaksanakan usaha
perbengkelan/Tempel Ban dan Cucian Motor serta berdasarkan analisa
kelayakan usaha dapat dilihat seperti di bawah ini :

2) Usaha Perbengkelan/Tempel Ban


a. Peralatan yang ada saat ini (Modal Usaha)
No Nama Barang Volume Harga Jumlah
1 2,000,000 2,000,000
2 Peralatan Las 3,600,000 3,600,000
3 Peralatan lainnya 650,000 650,000
4 Alat dan Bahan Produksi 2.700.000 2.700.000
8.950.000

b. Peralatan yang dibutuhkan dan harganya


No Nama Barang Type Satuan Harga Jumlah
1 Kunci Pas Tekiro 1 set 221,000 221,000
2 Kunci Ring Tekiro 1 set 250,000 250,000
3 Kunci Soch Tekiro 1 set 350,000 350,000
4 Kunci Ring Pas Tekiro 1 set 250,000 250,000
5 Kunci L - 1 set 50,000 50,000
6 Kunci Inggris - 1 buah 40,000 40,000
7 Obeng Plus - 2 buah 8,500 17,000
8 Obeng Minus - 2 buah 8,500 17,000
9 Kunci Besi - 2 buah 19,500 38,000
10 Tang Stel - 2 buah 32,000 64,000
11 Tang Kombinasi - 2 buah 25,000 50,000
12 Tang Lancip - 2 buah 25,000 50,000
13 Tang Spee (buka) - 2 buah 25,000 50,000
14 Tang Spee (tutup) - 2 buah 25,000 50,000
15 Kikir segitiga - 2 buah 45,000 90,000
16 Obeng Ketuk - 2 buah 85,000 170,000
17 Mesin Grenda - 2 buah 300,000 600,000
18 Bor duduk - 1 buah 1,500,000 1,500,000
19 Palu besi - 1 buah 35,000 35,000
20 Stand Segitiga - 1 pasang 125,000 125,000
21 Kompressor Wifco 1 buah 2,500,000 2,500,000
total 9.067.000
c. Biaya penyusutan alat-alat
produksi : 5 % x (8.950.000 + 9.067.000) = Rp. 900.850 per
tahun
d. Jadi Total Biaya-Biaya adalah
sebesar Rp. 9,067.000 + 8.950.000 + 900.850 = Rp. 18.917.850

3) Pendapatan
a. Bila diasumsikan jumlah konsumen
jasa servis dan las dalam setahun
Adalah 24 kali x Rp. 1.000.000
Rp.24.000.000
b. Jasa dempul dan pengecatan
Dalam setahun ada 12 pemesanan (Rp. 2.000.000 x 8) Rp.
24.000.000 Total Rp.
48.000.000

4) Laba/Keuntungan Usaha
Laba = Pendapatan – Pengeluaran
Sehingga total keuntungan usaha perbengkelan selama 1 tahun
adalah sebesar :

Rp. 48.000.000 - Rp. 18.917.850 = Rp. 29.082.150

Ini berarti untuk tahun pertama diperoleh keuntungan sebesar


Rp. 29.082.150, bila dikurangi jasa Tenaga kerja dan ATK maka :
Diasumsikan setiap bulan akan dibayarkan jasa Tenaga Kerja
sebanyak 5 orang dengan rincian :

No Jabatan Jenis Pekerjaan Jumlah


1 Pimpinan Pengelolaan Usaha 200.000
2 Tenaga Administrasi Pengelolaan administrasi dan 150.000
dan keuangan keuangan
3 Tenaga Ahli Otomotif 200.000
4 Tenaga Ahli Las 200.000
5 Tenaga Kerja Bantu-bantu 150.000
Lapangan
900.000

Biaya jasa tenaga kerja yang dikeluarkan setiap bulan adalah sebesar
Rp.900.000 x 12 bulan = Rp. 10.800.000 (Jasa Tenaga Kerja
setahun).

Sehingga total keuntungan bersih per tahun adalah :


Rp. 29.082.150 – Rp. 10.800.000 = Rp. 18.282.150
Secara logika ada beberapa keuntungan yang diperoleh melalui
kegiatan Kelompok Usaha Pemuda Produktif, yaitu :
 Anggota KUPP memperoleh penghasilan setiap bulan.
 Anggota KUPP mempunyai pekerjaan/tidak menganggur.
 Anggota KUPP memiliki usaha sendiri/mandiri.

2) Usaha Perabot
a. Peralatan yang ada saat ini (Modal Usaha)
No Nama Barang Volume Harga Jumlah
1 Alat dan Bahan Produksi Paket - 2.000.000
2 Bahan Baku Paket - 3.000.000
5.000.000

b. Peralatan yang dibutuhkan dan harganya


No Nama Barang Volume Harga Jumlah
1 Peralatan Paket - 3.000.000
2 Bahan Baku Paket - 10.000.000
13.000.000

c. Biaya penyusutan alat-alat produksi : 5 % x (5.000.000 +


13.000.000) = Rp. 900.000 per tahun
d. Jadi Total Biaya-Biaya adalah sebesar Rp. 5,000.000 +
13.000.000 + 900.000 = Rp. 18.900.000
e. Pendapatan
 Pesanan Kunsen dalam setahun adalah 800 m3 x Rp.
25.000
Jumlah = Rp. 20.000.000
 Pesanan Pintu dalam setahun adalah sebanyak 20
pintu standar Jumlah = 20 x Rp. 400.000 = Rp. 8.000.000
 Pesanan Jendela dalam setahun sebanyak 100 jendela
x Rp. 150.000 = Rp.15.000.000
 Pesanan Perabot dalam setahun 12 macam x Rp.
500.000 = Rp.6.000.000
 Sehingga total pendapatan dalam setahun = Rp.
49.000.000
f. Keuntungan
Rp. 49.000.000 – (Rp. 18.900.000 + 10.800.000) = Rp. 19.300.000
dalam satu tahun.

3) Usaha Jual Beli Sapi


a. Biaya pembelian Sapi 10 ekor @ sebesar Rp.
2.500.000 = Rp. 25.000.000
b. Biaya pemeliharaan selama 3 bulan : @ Rp.
300.000 x 10 ekor = Rp. 3.000.000
c. Pendapatan
Asumsi nilai jual Sapi per ekor sebesar Rp. 3.500.000 x 10 ekor =
Rp. 35.000.000 – (25.000.000 + 3.000.000) = Rp. 7.000.000 per
tiga bulan

9. ORGANISASI PELAKSANA

Organisasi pelaksana kegiatan KUPP Usaha Karya ini terdiri dari :


1. KETUA : MUJITO
2. SEKRETARIS : BAMBANG. MK
3. BENDAHARA : NOVRI FIRMANSYAH
4. ANGGOTA : DRASWAN
RAYUDI

10. BUDGET

Anggaran dana yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha


Perbengkelan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Usaha Karya
adalah sebagai berikut :
 Total dana yang dibutuhkan sebesar
a. Usaha Perbengkelan dan las : Rp. 20.000.000
b. Usaha Perabot : Rp. 15.000.000
c. Usaha Jual Beli sapi : Rp. 25.000.000
Total Rp. 60.000.000
(Jadi total dana yang dibutuhkan untuk melakukan usaha perbengkelan
dan las, usaha perabot dan usaha jual beli sapi adalah sebesar Enam
Puluh Juta Rupiah).

11. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan Kelompok Usaha Pemuda Produktif


(KUPP) inii dibuat untuk diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga
Propinsi Jambi. Diharapkan kegiatan ini akan dapat dilaksanakan dalam
usaha meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Kabupaten
Batanghari umumnya dan rkeluarahan Sridadi khususnya.
Biodata
Anggota Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP)
Usaha Karya

1. Nama : Mujito
Jabatan : Ketua
Tempat/Tgl Lahir : Sridadi, 17 Pebruari 1973
Pendidikan : SLTA (tidak tamat)
Alamat : RT 01 RW 01 No. 20 Sridadi
Pekerjaan : Swasta/Bengkel
Jenis Kelamin : Laki-laki

2. Nama : Bambang. MK
Jabatan : Sekretaris
Tempat/Tgl Lahir : Palembang, 12 April 1978
Pendidikan : SLTP
Alamat : RT 01 RW 01 No. 22 Sridadi
Pekerjaan : Swasta/Bengkel
Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Nama : Novri Firmansyah


Jabatan : Bendahara
Tempat/Tgl Lahir : Sridadi, 8 November 1986
Pendidikan : SLTP
Alamat : RT 01 RW 01 No. 21 Sridadi
Pekerjaan : Swasta/Bengkel
Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Nama : Draswan
Jabatan : Anggota
Tempat/Tgl Lahir : Pasaman, 10 Oktober 1983
Pendidikan : SLTP
Alamat : RT 01 RW 01 No. 22 Sridadi
Pekerjaan : Swasta/Bengkel
Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Nama : Rayudi
Jabatan : Anggota
PROPOSAL
KELOMPOK USAHA PEMUDA PRODUKTIF
KUPP

DIAJUKAN OLEH :

KUPP USAHA KARYA

KELURAHAN SRIDADI KABUPATEN


BATANGHARI

Sekretariat : Kelurahan Sridadi RT 01 No.20 Telp. 0743-22972, 22976

Anda mungkin juga menyukai