Fase :F
Penulis :
Fasilitator :
Reviewer :
B. KOMPONEN INTI
Alokasi Waktu : 10 JP x 45 menit (Tatap Muka)
Jumlah Pertemuan : 4 TM
Tujuan Pembelajaran : 3.1 Membuat perencanaan, dan pengoperasian instalasi
kelistrikan pendingin (Air Conditioning, Refrigerator and
Freezer).
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu melakukan perencanaan yang meliputi pengidentifikasian peralatan
pemasangan instalasi kelistrikan pendingin (Air Conditioning, Refrigeration and
Freezer).
2. Siswa mampu merangkai sistem pemipaaan sederhana.
3. Siswa mampu menerapkan perencanaan instalasi kelistrikan pendingin.
4. Siswa mampu melakukan pengoperasian instalasi kelistrikan pendingin (Air
Conditioning, Refrigeration and Freezer).
C. ASESMEN AWAL
Pertanyaan pemantik:
1. Bagaimana cara nelayan untuk mempertahankan kesegaran hasil tangkap agar tetap
awet sampai di darat?
2. Sebutkan teknologi pendingin disekitar yang kamu ketahui!
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke – 1
Kegiatan Awal :
1. Guru memberikan salam dan peserta didik menjawab, berdoa dan mengkondisikan
peserta didik diri siap belajar, dan absensi. (Religius)
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran, teknis kegiatan praktek, lingkup materi dan
teknik penilaian yang akan digunakan.
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Pertanyaan Pemantik:
Kegiatan Inti :
1. Mengorganisir peserta didik dalam kelompok untuk menjalankan proyek pembelajaran.
Proyek Pembelajaran
Diberi pembelajaran materi Pembelajaran sesuai Peserta didik yang sudah menguasai
atau penguatan materi topik rencana dapat diberi tugas:
yang akan diajarkan.
● Menjadi tutor sebaya, atau
5. Mendorong peserta didik untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan melakukan eksperimen
mereka.
6. Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan desain mereka kepada kelas atau
panel penilai.
7. Memfasilitasi sesi tanya jawab dan diskusi tentang desain dan proses perancangan
pemasangan AC.
Kegiatan Penutup :
1. Guru menggunakan rubrik penilaian untuk menilai desain, kreativitas, fungsionalitas,
dan pemahaman siswa tentang AC.
2. Melibatkan siswa dalam refleksi individu atau kelompok tentang proses pembelajaran
mereka, kesulitan yang dihadapi, dan pengetahuan baru yang diperoleh.
5. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan doa dan salam penutup.
Refleksi : Peserta didik dan pendidik merefleksikan kegiatan pembelajaran pada materi ini
tentang kendala yang dihadapi.
Lampiran Asesmen Formatif:
No Indikator Ketercapaian
.
1 Mengidentifikasi langkah-langkah utama dalam alur proses pengerjaan
AC.
Kegiatan Inti :
1. Mengorganisir peserta didik dalam kelompok untuk menjalankan proyek pembelajaran.
Proyek Pembelajaran
Diberi pembelajaran materi Pembelajaran sesuai Peserta didik yang sudah menguasai
prasyarat atau penguatan rencana dapat diberi tugas:
materi topik yang akan
diajarkan. ● Menjadi tutor sebaya, atau
2. Memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk menganalisis proses pengesetan alat
bantu perakitan dan pengelasan AC berdasarkan persyaratan yang telah dipelajari.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan saat peserta didik melakukan pengesetan alat
bantu perakitan dan pengelasan AC.
5. Mendorong peserta didik untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan melakukan eksperimen
dengan AC mereka.
7. Memfasilitasi sesi tanya jawab dan diskusi tentang proses pengesetan alat bantu
perakitan dan pengelasan AC.
Kegiatan Penutup :
1. Guru menggunakan rubrik penilaian untuk menilai desain, kreativitas, fungsionalitas,
dan pemahaman siswa tentang proses pengesetan alat bantu perakitan dan pengelasan
AC.
2. Melibatkan siswa dalam refleksi individu atau kelompok tentang proses pembelajaran
mereka, kesulitan yang dihadapi, dan pengetahuan baru yang diperoleh.
5. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan doa dan salam penutup.
Refleksi : Peserta didik dan pendidik merefleksikan kegiatan pembelajaran pada materi ini
tentang kendala yang dihadapi.
Lampiran Asesmen Formatif:
No Indikator Ketercapaian
.
1 Pemahaman Konsep Pengesetan Alat Bantu Perakitan dan Pengelasan
AC.
Pertemuan ke - 3
Kegiatan Awal :
1. Guru memberikan salam dan peserta didik menjawab, berdoa dan mengkondisikan
peserta
didik diri siap belajar, dan absensi. (Religius)
2. Guru memberikan apersepsi dan memberikan asesmen awal.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran, teknis kegiatan praktek, lingkup materi dan teknik
penilain yang akan digunakan.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Kegiatan Inti :
1. Mengorganisir peserta didik dalam kelompok untuk menjalankan proyek pembelajaran.
Proyek Pembelajaran
Diberi pembelajaran materi Pembelajaran sesuai Peserta didik yang sudah menguasai
prasyarat atau penguatan rencana dapat diberi tugas:
materi topik yang akan
diajarkan. ● Menjadi tutor sebaya, atau
5. Mendorong peserta didik untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan melakukan eksperimen
dengan AC mereka.
Kegiatan Penutup :
1. Guru menggunakan rubrik penilaian untuk menilai desain, kreativitas, fungsionalitas,
dan pemahaman siswa tentang proses perlindungan/perawatan AC dari kerusakan.
2. Melibatkan siswa dalam refleksi individu atau kelompok tentang proses pembelajaran
mereka, kesulitan yang dihadapi, dan pengetahuan baru yang diperoleh.
5. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan doa dan salam penutup.
Refleksi : Peserta didik dan pendidik merefleksikan kegiatan pembelajaran pada materi ini
tentang kendala yang dihadapi.
Assemen V Diagnostik
Menggunakan pertanyaan pemantik
V Formatif, memantau perkembangan peserta didik
dalam melaksanakan tugas sesuai pada Jobsheet terlampir
V Sumatif, penilaian produk, kesesuaian benda kerja dengan
gambar kerja, kesesuaian waktu pengerjaan Terlampir di
lembar penilaian
Pengayaan :
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk
mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan.
Remedial :
Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk
mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.
a. Memberikan pembelajaran ulang dengan strategi dan metode pembelajatan yang
berbeda, disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik
b. Membimbing secara individu/perorangan
c. Memberikan tugas-tugas atau latihan-latihan secara khusus sesuai dengan kemampuan
peserta didik
d. Dengan menerapkan model pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar
Daftar Refleksi:
- Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
- Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
- Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
- Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan Ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
- Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
- Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
- Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Pertemuan ke-4
Kegiatan Awal :
1. Guru memberikan salam dan peserta didik menjawab, berdoa dan mengkondisikan peserta
didik diri siap belajar, dan absensi. (Religius)
2. Guru memberikan apersepsi dan memberikan asesmen awal.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran, teknis kegiatan praktek, lingkup materi dan teknik
penilain yang akan digunakan.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik:
a. Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menjaga dan melindungi AC
dari kerusakan selama penggunaan?
b. Bagaimana langkah-langkah yang efektif untuk merawat dan memelihara AC guna
mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan kinerja optimal AC?
Pengelompokan peserta didik
Kegiatan Inti
Proyek Pembelajaran
Diberi pembelajaran materi Pembelajaran sesuai Peserta didik yang sudah menguasai
prasyarat atau penguatan rencana dapat diberi tugas:
materi topik yang akan
diajarkan. ● Menjadi tutor sebaya, atau
Kegiatan Penutup
1. Guru menggunakan rubrik penilaian untuk menilai desain, kreativitas, fungsionalitas,
dan pemahaman siswa tentang proses perlindungan/perawatan AC dari kerusakan.
2. Melibatkan siswa dalam refleksi individu atau kelompok tentang proses pembelajaran
mereka, kesulitan yang dihadapi, dan pengetahuan baru yang diperoleh.
a. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan doa dan salam penutup.
Refleksi : Peserta didik dan pendidik merefleksikan kegiatan pembelajaran pada materi ini
tentang kendala yang dihadapi.
Pengayaan :
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk
mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan.
Remedial :
Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk
mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.
a. Memberikan pembelajaran ulang dengan strategi dan metode pembelajaran yang
berbeda, disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik
b. Membimbing secara individu/perorangan
c. Memberikan tugas-tugas atau latihan-latihan secara khusus sesuai dengan kemampuan
peserta didik
Dengan menerapkan model pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai ketuntasan belajar
Daftar Refleksi:
- Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
- Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
- Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
- Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan Ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
- Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
- Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
- Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN
I. ASESMEN PENGETAHUAN
A. SOAL PENILAIAN
1. Jelaskan secara detail alur proses pengerjaan AC dari awal hingga selesai.
2. Apa yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan dan perawatan AC?
3. Jelaskan secara detail langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengesetan alat bantu
perakitan dan pengelasan AC!
4. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan pada AC!
B. KUNCI JAWABAN
C. RUBRIK PENILAIAN
No Skor setiap soal Nilai
Nama Siswa
. 1 2 3 4 5 (∑)
Pengolahan Nilai
skor diperoleh
Nilai akhir ¿ ×100
skor tertinggi
No Penilaian Nilai
Aspek yang dinilai
. 1 2 3 4 Akhir
Petunjuk Penskoran
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai kemampuan yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut:
4 = dilaksanakan dengan cara yang benar dan hasil sangat baik.
3 = dilaksanakan dengan cara yang benar dan hasil cukup baik.
2 = dilaksanakan dengan cara yang benar namun hasil kurang baik.
1 = tidak dilaksanakan.
Pengolahan Nilai
skor diperoleh
Nilai akhir ¿ ×100
skor tertinggi
JOBSHEET
PEMASANGAN UNIT AC SPLIT
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 KOTA BATAM
2023
Teori Singkat :
AC atau Air Conditioning termasuk sistem refrigerasi yang berfungsi untuk menjaga temperatur dan
kelembapan udara sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada job sheet ini, kita akan melaksanakan proses:
1. Instalasi unit indoor.
2. Instalasi out door.
3. Instalasi pemipaan.
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Selalu konsultasikan kepada instruktur untuk hal yang kurang dimengerti
Langkah Kerja :
a. Memasang indoor AC
1. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
2. Lepas mounting/holder dari unit, kemudian ukur dan tandai pada tembok dimana unit akan dipasang.
3. Hal ini untuk memudahkan teknisi untuk mengebor dinding secara tepat pada saat pemasangan hanger.
4. Pasang plug pada lubang dinding kemudian hanger dipasang dan dibaut.
Baut
Plug
5. Siapkan indoor unit, ukur lubang baut untuk holder dan lubang pemipaan. Kondisikan pipa
dengan menggabungkan pipa refrigeran, drainase, dan kabel kelistrikan dalam satu saluran yang
diinsulasi. Pastikan saluran drainase sudah diinsulasi tersendiri agar tidak terjadi short pada kabel
kelistrikan.
6. Bor dinding sesuai dengan perhitungan sebelumnya dengan sudut 45-60°. Gambar di tengah merupakan
contoh hasil dari pemasangan hanger dan lubang untuk pemipaan. Pasang unit indoor dan masukan
pipa ke dalam lubang pada dinding.
7. Siapkan peralatan untuk indoor unit. Pasang angle iron dengan terlebih dahulu mengukur dudukan outdoor
unit pada dinding. Pasang plug dan baut penguat untuk dudukan angle iron.
8. Siapkan pipa yang telah diinsulasi untuk menyambung unit indoor dan outdoor. Pasang protection pipe
pada lubang dinding dan koneksikan sambungan flaring pada pipa liquid line dan suction.
9. Pasang baut chasing indoor pada iron angle dan kencangkan. Sekarang kita koneksikan sambungan
flaring liquid line dan suction pada service valve suvtion dan liquid line pada indoor unit.
10. Buka penutup service valve suction dan liquid line. Jika condensing unit telah terisi refrigeran
maka buka sisi liquid line dan buang sedikit refrigeran melalui service valve di suction. Lalu buka
sisi service valve pada suction(membuka dan menutup service valve menggunakan kunci L). Jika
belum terisi refrigeran, buka semua valve dan setelah itu vakum unit. Pengisian refrigeran
dilakukan setelah kelistrikan selesai dilaksanakan.
11. Koneksikan kabel kelistrikan, masing-masing kabel indoor dan outdoor yang berwarna sama
pada terminal. Tutup celah yang ada pada sambungan indoor dan outdoor dengan semen
untuk menghindari tetesan air. Cek kebocoran dengan air sabun pada tiap-tiap sambungan pipa.
12. Nyalakan unit kemudian cek ampere, tekanan, temperatur out dan in condenser serta temperatur out
dan in evaporator.
Contoh lay out pemasangan indoor dan outdoor!
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa sudut pengeboran lubang dinding untuk pipa harus miring dan tidak boleh datar!
2. Bagaimanakah gambar instalasi pipa drainase yang baik?
Jawaban
F.43RAC01.012.1
Bila sistem pemipaan refrigerasi sudah selesai dirakit maka mutlak perlu mengevakuasi
keseluruhuan sistem pemipaannya dari udara dan uap air serta gas lain yang sempat masuk ke
dalam sistem pemipaan refrigerasi. Untuk keperluan itu digunakan alat bantu yang disebut
vacuum pump. Vacuum Pump digunakan untuk mengevakuasi atau mengeluarkan udara dan uap
air yang terjebak di dalam sistem pemipaannya.
Dampak adanya udara dan uap air di dalam sistem:
Uap air dapat mengakibatkan terjadinya pemblokiran di saluran pipa kapiler atau dryer bila
membeku menjadi es.
Udara yang terjebak di saluran bertekanan tinggi di kondenser dapat menyebabkan kenaikan
tekanan kondensing yang membahayakan kompresor.
(Uap air dapat bereaksi dengan refrigerant bila memdapat pemanasan. Hasilnya adalah
senyawa asam hidrofluorik dan hidroklorik yang mengakibatkan kontaminasi pada sistemnya.
Uap air dapat bereaksi dengan lubricant sehingga megubah karakteristik lubricant karena
oksidasi dan acidic.
Uap air menyebabkan terjadinya oksidasi.
Uap air dapat mempertebal lapisan pipa bagian dalam, sehingga menyebabkan efek
penyempitan pipa.
Uap air akan menyebabkan hidrolisis bila bereaksi dengan bahan isolasi sistetis.
Namun mengevakuasi sistem refrigerasi dan tata udara juga membuang kontaminan padat yang
ada di dalam sistem refrigerasi dan tata udara. Untuk membuang kontaminan padat maka
dilakukanlah proses flushing menggunakan gas nitrogen bertekanan.
Potensi bahaya yang dapat terjadi pada saat proses evakuasi adalah
Saat menggunakan pompa vakum, pompa vakum bisa terbakar akibat konsleting, tersengat
aliran listrik dan kaki tertimpa pompa vakum.
Saat proses flushing, bisa terkena tekanan tinggi yang keluar dari tabung gas
nitogen,kontaminan padat mengenai wajah dan kaki tertimpa tabung nitrogen
1. Vacuum Pump
Pompa Vakum ( Vacuum Pump ) – Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan
molekul-molekul gas dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa
vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar seperti pabrik lampu,
vacuum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen elektronik, pemurnian oli, bahkan hingga
alat-alat kesehatan seperti radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy.
Kontruksi vacuum gauge dapat dilihat pada gambar. Kontruksi vacuum gauge secara umum
terdiri dari:
1) Skala pengukuran merupakan bagian yang berisi skala-skala hasil pengukuran. Satuan yang
digunakan yaitu cmHg atau inHg. Didalam skala pengukuran terdapat jarum penunjuk skala
yang menunjukan hasil pengukuran.
2) Selang udara (24") merupakan bagian yang berfungsi untuk mengalirkan udara dalam vacuum
gauge.
3) Adaptor universal merupakan bagian yang dipasangkan pada bagian yang diukur.
4) Adaptor T menghubungkan adaptor universal dengan adaptor pada selang.
5) Adaptor pada selang
6) Penghubung selang dengan meter ukur.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum tidak mengisi refrigerant (refrigran di
dalam unit outdoor (pump down) atau sering disebut vakum pipa menuju
evaporator. Biasanya dilakukan saat pemasangan unit ac baru.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigerant. Biasanya
dilakukan saat setelah perbaikan unit ac atau kulkas.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigeran. Pemasangan
seperti ini dilakukan untuk menvakum unit kulkas. Namun manifold harus
memiliki 4 jalur.
3. Proses memvakum
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a) Pastikan katup manifold gauge dalam keadaan menutup
b) Lakukan pemasangan Manifold Gauge ke sistem pendingin dan ke pompa vakum. Dan
membuka katup service pada sistem pendingin (jika pada AC, jika mau memvakum keseluruhan
dari unit AC). Pasang sesuai gambar pemasangan manifold.
Selang merah ke nipel tekanan tinggi
Selang biru ke nipel tekanan rendah
Selang hijau ke pompa vakum
c) Buka salah semua katup manifold dan operasikan pompa vakum
d) Perhatikan skala pada Vacuum gauge, hingga menunjukkan angka 760 mmHg atau 30
inHg. Pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air, dengan angka penunjuk
berada pada angka 760 mmHg atau 30 inHg atau dibawah 1 atm
e) Biarkan Vacuum pump tetap beroperasi kurang lebih selama 15 menit, agar membantu proses
penguapan air di dalam sistem secara sempurna. Namun waktu lamanya tidak selalu 15 menit,
itu tergantung dari panjang sistem pendingin dan kapasitas pompa vakum.
f) Setelah itu, tutup semua katup manifold katup manifold
g) Matikan pompa vakum.
Namun mengevakuasi sistem refrigerasi dan tata udara juga membuang kontaminan padat yang ada di
dalam sistem refrigerasi dan tata udara. Untuk membuang kontaminan padat maka dilakukanlah proses
flushing menggunakan gas nitrogen bertekanan.
Potensi bahaya yang dapat terjadi pada say proses evakuasi adalah
Saat menggunakan pompa vakum, pompa vakum bisa terbakar akibat konsleting, tersengt aliran
listrik dan kaki tertimpa pompa vakum.
Saat proses flushing, bisa terkena tekanan tinggi yang keluar dari tabung gas nitogen,kontaminan
padat mengenai wajah dan kaki tertimpa tabung nitrogen
3. Vacuum Pump
Pompa Vakum ( Vacuum Pump ) – Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan
molekul-molekul gas dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan vakum.
Pompa vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar seperti pabrik
lampu, vacuum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen elektronik, pemurnian oli,
bahkan hingga alat-alat kesehatan seperti radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy.
Sehinnga dengan terjadinya heat transfer maka uap basah yang masih bertemperatur dan menyentuh
dinding tube condenser akan terkondensasi menjadi air kembali dan didalam proses ini sering disebut air
kondensat dan akan tertampung didalam hot wall.
Sebelum digunakan, hal yang harus diperhatikan adalah:
Oli vacuum pump masih ada atau sudah habis
Vacuum pump bekerja atau tidak
Vacuum pump bisa menarik uap air atau tidak
Terjadi kebocoran arus atau tidak pada vacuum pump
Kontruksi vacuum gauge dapat dilihat pada gambar. Kontruksi vacuum gauge secara umum terdiri
dari:
7) Skala pengukuran merupakan bagian yang berisi skala-skala hasil pengukuran. Satuan yang
digunakan yaitu cmHg atau inHg. Didalam skala pengukuran terdapat jarum penunjuk skala yang
menunjukan hasil pengukuran.
8) Selang udara (24") merupakan bagian yang berfungsi untuk mengalirkan udara dalam vacuum
gauge.
9) Adaptor universal merupakan bagian yang dipasangkan pada bagian yang diukur.
10) Adaptor T menghubungkan adaptor universal dengan adaptor pada selang.
11) Adaptor pada selang
12) Penghubung selang dengan meter ukur.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum tidak mengisi refrigerant (refrigran di dalam unit
outdoor (pump down) atau sering disebut vakum pipa menuju evaporator. Biasanya dilakukan
saat pemasangan unit ac baru.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigerant. Biasanya dilakukan saat
setelah perbaikan unit ac atau kulkas.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigeran. Pemasangan seperti ini
dilakukan untuk menvakum unit kulkas. Namun manifold harus memiliki 4 jalur.
7. Proses memvakum
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
h) Pastikan katup manifold gauge dalam keadaan menutup
i) Lakukan pemasangan Manifold Gauge ke sistem pendingin dan ke pompa vakum. Dan membuka
katup service pada sistem pendingin (jika pada AC, jika mau memvakum keseluruhan dari unit
AC). Pasang sesuai gambar pemasangan manifold.
Selang merah ke nipel tekanan tinggi
Selang biru ke nipel tekanan rendah
Selang hijau ke pompa vakum
j) Buka salah semua katup manifold dan operasikan pompa vakum
k) Perhatikan skala pada Vacuum gauge, hingga menunjukkan angka 760 mmHg atau 30 inHg.
Pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air, dengan angka penunjuk berada pada angka
760 mmHg atau 30 inHg atau dibawah 1 atm
l) Biarkan Vacuum pump tetap beroperasi kurang lebih selama 15 menit, agar membantu proses
penguapan air di dalam sistem secara sempurna. Namun waktu lamanya tidak selalu 15 menit, itu
tergantung dari panjang sistem pendingin dan kapasitas pompa vakum.
m) Setelah itu, tutup semua katup manifold katup manifold
n) Matikan pompa vakum.
F.43RAC01.007.1
1. Pipa Tembaga
Pipa tembaga adalah pipa yang paling sering digunakan untuk keperluan kelistrikan
pendingin yang menggunakan bahan refrigeran jenis R.11, R.12, R.22, dan R.502. Pipa
tembaga yang dipergunakan pada kelistrikan pendingin adalah pipa tembaga khusus yang
disebut ACR TUBING (Air Conditioning and Refrigeration Tubing) yang telah dirancang dan
memenuhi persyaratan/karakteristik khusus untuk kelistrikan pendingin. Bagian dalam pipa
untuk keperluan kelistrikan pendingin harus dijaga agar tetap kering dan biasanya dibersihkan
dengan menggunakan nitrogen. Ujung-ujung pipa jangan dibiarkan terbuka dan harus ditutup
agar tidak terkontaminasi udara luar (uap air) atau kotoran lainnya dengan cara digepengkan
ataupun ditutup dengan penutup khusus.
Pipa tembaga pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
a) Pipa tembaga lunak (Soft)
Pipa tembaga lunak biasanya digunakan pada kelistrikan-kelistrikan pendingin jenis
domestic dan komersial. Pipa tembaga ini memiliki sifat kekerasan tertentu yang disebut
“Annealed Copper Tubing”, yaitu, pipa dipanaskan kemudian dibirkan mendingin sendiri.
Hal ini membuat pipa tembaga menjadi lunak dan mudah dibentuk. Pipa tembaga lunak
mempunyai sifat khusus. Jika pipa dibengkokan berulang kali maka pipa tersebut akan
menjadi keras dan kaku, sehingga mudah rusak, retak atau patah.
Sifat ini dapat diperbaiki dengan cara memanaskan pipa tersebut sampai warnanya
berubah menjadi merah atau ungu dan didinginkan secara perlahan-lahan di udara,
selanjutnya pipa dapat dengan mudah dibentuk seperti semula. Pekerjaan ini dinamakan
Proses “ANNEALING”.
Penyambungan pipa tembaga ini dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu (1) pengelasan
(brasing), (2) tanpa pengelasan, tetapi menggunakan flare fitting yang disebut sebagi flare
nut, yaitu baut khusus untuk keperluan penyambungan secara cepat (flaring).
Gambar Pipa Tembaga Lunak
Pipa tembaga lunak ini biasanya diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk rol dengan
panjang yang bervariasi mulai dari 25 feet, 50 feet dan 100 feet dengan diameter luar
(OD) dalam satuan inchi. Ukuran yang tersedia di pasaran adalah 3/16, ¼, 5/16, 3/8, 7/16,
½, 9/16, 5/8 dan ¾ inchi. Ketebalan pipa tergantung padadiameter luar pipa. Misalnya,
pipa ¼ memiliki ketebalan 0,03 inchi. Pipa ¾ inchi, 0,35 inchi.
b) Pipa tembaga keras (Hard)
Pipa tembaga keras biasanya digunakan pada kelistrikan pendingin untuk keperluan
komersial, dimana sifat pipa tembaga ini kaku dan keras, jadi pada saat pemasangan pipa
tersebut harus dipasang klem atau penyangga sebagai tumpuan dan pengikatnya, apalagi
jika ukuran diameter pipa yang digunakan ukurannya besar. Pipa tembaga keras tidak
dapat dibengkokkan, jadi harus menggunakan elbow bila diperlukan bengkokan.
Penyambungan pipa hanya hanya dilakukan dengan sistem pengelasan dengan las perak
(silver brazing) atau menggunakan flare fitting. Penyolderan hanya dilakukan untuk
saluran tekanan rendah. Pipa tembaga keras ini diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk
batangan, dimana setiap batangnya mempunyai panjang kurang lebih 7 meter.
2. Pipa Alluminium
Pipa Alluminium banyak dipergunakan sebagai bahan evaporator. Daya hantar panas
pipa alluminium ini tidak begitu baik jika dibandingkan dengan daya hantar panas pipa
tembaga, dan harganyapun relatif lebih mahal. Penyambungan atau pengelasan pipa
alluminium tidak semudah penyambungan pipa tembaga, dimana harus menggunakan las
khusus yang disebut las MIG, atau bisa juga dengan menggunakan kawat las Platinum 52
dengan campuran boraks atau fluks 52 dengan nyala api yang teratur, dimana apinya tidak
boleh bersentuhan secara langsung dengan fluks 52 yang telah dioleskan, disinipun
diperlukan keterampilan las secara khusus.
Kasus kerusakan atau kebocoran evaporator pada kelistrikan pendingin seringkali
terjadi. Untuk mengatasinya jika kebocorannya tidak terlampau besar kebocorannya bisa di
tutup dengan menggunakan lem APOXY atau HARDEX. Karena tekanan pada bagian
evaporator adalah rendah, jadi dengan system pengeleman saja sudah cukup tanpa perlu
pengelasan. Gambar berikut menunjukan bentuk evaporator yang ada di pasaran dengan
kapasitas bermacam-macam.
Gambar evaporator plate dan pipa aluminium
3. Pipa Baja
Pipa baja juga banyak sekali dipergunakan pada kelistrikan pendingin untuk
keperluan domestic, seperti halnya pada kondensor lemari es. Ada beberapa pipa baja
dengan ketebalan dinding tertentu yang biasa digunakan pada kelistrikan pendingin, adapun
ukuran diameter pipa baja tersebut sama dengan ukuran diameter pipa tembaga, sedangkan
cara penyambungan dari pipa baja adalah dengan sistem brasing dan ada pula yang
menggunakan ulir.
Pipa kapiler terdiri dari berbagai macam ukuran. Yang diukur bagian diameter
dalam (inside diameter/ID) dari pipa, lain halnya dengan pipa tembaga yang diukur
adalah diameter luar (Outside diameter/OD) Pipa kapiler tidak boleh dibengkok
terlalu tajam, karena dapat menyebabkan tersumbatnya lubang pipa. Pipa kapiler
menghubungkan saringan (filter dryer) dan evaporator, merupakan batas antara sisi
tekanan tinggi dan tekanan rendah dari system.
Pada bagian tengahnya sepanjang mungkin dilekatkan dengan saluran hisap dan
disolder. Bagian yang disolder ini dinamakan Penukar Kalor (heat Exchanger).
Flare adapter digunakan untuk menyambungkan pipa hasil flaring. Ciri khas flare
adapter adalah pipa yang dihubungkan mudah untuk dilepaskan kembali sambungannya,
karena tidak memakai proses brazing ataupun soldering.
Flared
Male nut
Adapter
(male)
Adapter
(female)
Union
Tee
1. Cutting
Mengukur pipa dengan akurat berguna untuk mengurangi kesalahan
terlalu pendek atau terlalu panjang terhadap pipa yang akan kita potong. Hal
ini akan mempengaruhi proses selanjutnya, seperti nilai ekonomis ataupun
pada proses joining yang bisa berakibat hasil penyambungan pipa kurang
begitu baik.
Pemotongan pipa bisa dilakukan melalui berbagai alat, seperti
menggunakan disk-type tube cutter atau gergaji besi. Untuk pipa dengan
diameter besar dan tebal, gunakan gergaji untuk memotongnya. Harus
berhati-hati dalam memotong pipa supaya pipa tidak berubah bentuk/rusak.
2. Reaming
a b c
3. Bending
Bending adalah proses pembengkokkan pipa dengan sudut tertentu.
Alat pembengkok pipa diantaranya adalah bending tools, lever-type hand
bender atau pegas pembengkok. Proses bending tidak akan merusak bagian
dalam dan luar pipa jika dilakukan dengan benar. Berdasarkan hasil
pengujian, tingkat kekuatan pipa yang sudah di bending jauh lebih besar
dibandingkan sebelumnya.
Langkah-langkahnya:
a) Regangkan lever-type hand bender sampai 180°, kemudian masukkan
pipa ke bagian tengah bender.
b) Tempatkan holder clip pada pipa, kemudian putar salah satu handle
bender ke kanan sampai sejajar dengan pipa. Ini adalah posisi pipa yang
akan kita bengkokan berada pada sudut kelengkungan pipa masih 0°.
c) Putar handle bender kedua untuk membengkokan sesuai sudut yang kita
inginkan dengan perlahan, dimana pada roda bender sudah tersedia
indikator sudut kelengkungan.
d) Putar 22ke arah kanan handle bender kedua setelah kita mendapatkan
bentuk dan sudut kebengkokan pipa yang kita inginkan kemudian
lepaskan holder clip pada pipa.
4. Flaring
Gambar Flaring tools
Salah satu cara untuk menyambung pipa tembaga pada suatu sistem
pemipaan adalah penyambungan dengan menggunakan flare dan jenis yang
paling umum yang dipakai adalah flare 45°. Flaring dan swaging adalah
proses pengembangan pipa yang akan disambung atau diinstalasi. Supaya
hasil flare pipa tepat maka diperlukan peralatan yang baik. Gambar
2.5menunjukkan gambaran hasil flaring.
a b c
Gambar (a) Ujung pipa yang di-flare 45° (b) Proses pemasangan flare joint
(c) Sambungan flare lengkap
Standar ukuran flare pipa dan tenaga yang dibutuhkan pada saat proses flare
pipa dapat dilihat dari tabel dibawah. (Mitsubishi Electric : Split type Ac
model MXZ-3A30NA Installation Manual)
12
F.43RAC01.024.1
1. Arus Kerja
Arus kerja harus diukur menggunakan tang ampere. Selanjutnya hasil pengukuran
arus listriknya dibandingkan dengan arus listik stkitar yang bisa kita dapatkan pada
nameplate dari unit sistem pendingin tersebut.
Pengukuran nameplate
3. Temperature
Temperature harus diukur menggunakan Thermometer.
Ada beberapa yang harus diukur yaitu:
Ambient temperature (temperatur lingkungan), adalah temperature lingkungan
sekitar atau lingkungan luar.
Temperatur outlet kondensor, adalah temperature udara yang keluar dari
kondensor
Selanjutnya ambient temperature dan temperatur outlet kondensor dibandingkan.
Temperatur outlet kondensor harus lebih besar daripada ambient temperature
karena agar panas dari kondensor bisa terbuang ke lingkungan.
Kulkas 2pintu
Dalam lemari es atau kulkas bisa terjadi kerusakan yaitu sebagai berikut:
AC Tidak Dingin
Hal ini bisa disebabkan oleh:
Setingan Remot AC Yang Tidak Sesuai. Kekeliruan dalam menetapkan suhu AC bisa
menganggu kenyamanan, misalnya suhu ruangan 23 derajat Celcius tetapi kamu
memasang suhu AC 26 derajat Celcius.
Outdoor AC Tidak Hidup. Outdoor AC yang tidak hidup akan membuat AC yang tidak
dingin, kompresor AC tidak akan bekerja mensirkulasikan refrigeran pada jalur pipa AC.
Penyebabnya yaitu:
Overload rusak
Kapasitor rusak
-Kompresor rusak
koneksi kabel bermasalah. Bisa salah memasang atau kabel putus.
relay rusak
thermis rusak.
Refrigeran AC Kurang/ Habis. Penyebab AC tidak dingin yang lainnya adalah kekurangan
refrigeran atau dingin. Jika refrigeran kurang dari tekanan standart yang disarankan pada
AC bisa membuat pipa dan evaporator AC menghasilkan gumpalan es, bahkan kalau
refrigeran AC kosong otomatis AC tidak akan dingin. Refrigeran yang kurang atau habis
disebabkan karena ada kebocoran pada jalur pipa sirkulasinya, untuk itu sebelum
dilakukan penambahan dan pengisian refrigeran. Penyebab bocor yaitu :
Pipa Instalasi Berkarat ( Keropos ). Penyebab AC bocor refrigeran yang pertama
yaitu disebabkan oleh pipa instalasi yang sudah keropos akibat termakan usia alias
sudah terlalu lama dipakai.
Sambungan Pipa Kurang Rapat. seperti yang kita ketahui, pada pipa instalasi AC itu
juga terdapat sambungan-sambungan seperti nepel untuk menghubungkan unit
indoor atau outdoor dengan pipa tembaga.
Evaporator Indoor dan Kondensor Outdoor Keropos. Penyebab AC bocor adalah
refrigeran yang terakhir yaitu diakibatkan oleh evaporator atau kondensor yang
keropos. Kebocoran seperti ini kerap terjadi pada unit indoor atau outdoor AC.
Pemasangan AC yang Tidak Sempurna. Instalasi atau pemasangan AC ternyata juga
berpengaruh pada kinerja dari AC. Untuk masalah AC bocor sendiri ternyata hal ini
dipengaruhi oleh pemasangan AC.
Pintu Dan Jendela Yang Terbuka. Saat pintu dan jendela yang sedikit terbuka akan
berpengaruh pada suhu ruangan sehingga terasa tidak sedingin biasanya.
Kondisi Ruangan. Ruangan yang terpapar langsung dengan matahari akan mengakibatkan
kinerja ac berkurang, begitu juga kalau dinding ruangan yang terkena sinar matahari
langsung.
Kabel Koneksi Dari Indoor Ke Outdoor Terputus. Agar kompresor AC bekerja diperlukan
arus listrik, jika kabel penghubung dari unit dalam sama unit luar terputus maka akan
menyebabkan AC tidak akan dingin.
Langkah a-d berfungsi untuk membuang udara yang terperangkap dalam flexible hose
sehingga menjamin kebersihan proses recovery. Proses tersebut biasa disebut juga dengan
proses flushing. Bisa juga selang di vakum dengan pompa vakum.
f) Hidupkan kelistrikan recovery.
g) Buka V6, V5 dan atur sehingga menunjuk posisi “LIQUID”
Pada saat V5 diposisikan ke “LIQUID” refrigeran cair dari sistem akan mengalir ke
tabung recovery.
h) Setelah tekanan inlet pada recovery menunjukkan nilai dibawah nol (vakum) segera
tutup V5.
i) Matikan kelistrikan recovery.
j) Tutup V5, V6 dan V8
Proses recovery selesai.
Pada AC Split
a) Buka cover outdoor AC Split
b) Lepaskan dengan alat brazing pipa-pipa kapiler yang terhubung ke pipa service valve
dan pipa dari kondensor
c) Siapkan pipa kapiler yang baru, panjang sesuaikan dengan jenis kulkas dengan
panjang 3 meter. Untuk AC 1pk diameter pipa kapilernya yaitu 0,5cm, untuk AC 2pk
diameter pipakapilernya yaitu 0,7cm.
d) Buat melingkar pipa kapilernya.
e) Sambung dengan brazing pipa kapiler yang baru pada pipa service valve.
f) Sambung dengan brazing pipa kapiler ujung satunya dengan pipa dari kondensor.
Pada AC Split
a) Lepaskan sumber listrik a/c dari stop kontak. Kemudian buka penutup (grill a/c)
lalu lepaskan penutup control board.
b) Setelah itu lepaskan nut menggunakan kunci sesuai dengan ukurannya. Jika semua
kabel dan nut pipa dilepas, kita dapat dengan mudah menurunkan indoor dari
tembok.
c) Setelah itu lepas casing penutup dengan melepas sekrup-sekrup nya. Biasanya
hanya ada 2-3 sekrup saja untuk membukanya.
d) Jika casing sudah terbuka, Selanjutnya lepaskan evaporator dengan melepas
beberapa sekrup.
e) Setelah terlepas selanjutnya evaporator yang baru dipasang kepada unit indoor.
Dan pasang semua sekrupnya.
f) Pasang kembali casingnya dan sekrupnya.
g) Sambung lagi pipa dan kencangkan nut pada pipa.
3. Memperbaiki kebocoran
Memperbaiki kebocoran pada pipa
Bila terjadi kebocoran pada pipa dapat kita lakukan brazing untuk menyambung pipa yang
bocor. Prosedur memperbaiki kebocoran pada pipa berikut yaitu :
a) Potong pipa yang bocor tersebut.
b) Ukur dan potong pipa dan swaging pipa sehingga pipa terhubung.
c) Atur api (campuran gas) dan cek ukuran tip yang memadai dengan pipa yang akan
disambung.
d) Panaskan pipa dalam (male) terlebih dahulu, sapukan api ke sekeliling pipa.
e) Pindahkan api ke sambungan pada dasar cekungan (cup). Panaskan merata, sapukan api
dari sambungan ke pipa hingga fluks pada fitting diam, tidak mendidih, jika sambungan
diberi fluks.
f) Ketika fluks tampil cair dan transparan, mulai sapukan api maju mundur sepanjang
sumbu sambungan untuk menjaga temperature logam yang disambung, terutama arahkan
ke dasar cekungan (cup) dari sambungan. Jika tidak menggunakan fluks, kita akan
mengetahui temperature solder keras dengan melihat warna merah gelap dari logam yang
sedang dipanaskan.
Api harus selalu bergerak untuk menghindari pipa atau sambungan meleleh
g) Tarik api sedikit saat bahan tambah disentuhkan ke soket sambungan. Saat temperature
tercapai, bahan tambah akan mengalir ke ruangan antara sambungan, terhisap oleh aksi
kapiler.
Jauhkan api dari bahan tambah, karena bahan tambah akan mengalir ke area
yang lebih panas, pastikan temperature sambungan cukup tinggi untuk
mencairkan bahan tambah.
Jangan cairkan bahan tambah dengan api.
h) Jaga temperature kedua pipa dengan menggerakkan api kebelakang dan kedepan dari satu
pipa ke pipa lain sehingga bahan tambah terhisap kedalam sambungan.
Tambahkan bahan tambah yang cukup agar menghasilkan ikatan yang baik
Langka-langkahnya:
a) Persiapkan manifold gauge harus dalam kondisi baik. Cek selang dan seal pada selang.
Persiapkan gas nitrogen dan air sabun.
b) Pastikan sistem dalam kondisi kosong dari refrigeran.
c) Tutup katup-katup pada manifold
d) Pasangkan selang warna biru pada manifold low pressure dan selang kuning atau bagian
tengah manifold ke tabung nitrogen.
e) Masukkan nitrogen ke dalam sistem dengan membuka katup manifold. Isi sampai
tekanan mencapai 150 psi (terlihat pada manifold gauge). Kemudian tutup manifold.
f) Tunggu 10 menit untuk melihat kondisi tekanan apakah berkurang atau tidak. Sambil
menunggu 10 menit, cek pipa tembaga menggunakan air sabun. Beri air sabun pada
sambungan2 pipa dan tempat yang dikira tempat kebocoran.
Bila tekanan turun dalam 10 menit sudah dipastikan terjadi kebocoran. Bila terjadi
kebocoran maka muncul gelembung besar pada lokasi yang bocor.
5. Melakukan pemvakuman
Ada beberapa step yang harus dilakukan saat melakukan pemvakuman unit ac split, yaitu
sebagai berikut :
Gambar Memasang Vacuum Pump Dan Manifold Pada Sistem
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum tidak mengisi refrigerant (refrigran di dalam
unit outdoor (pump down) atau sering disebut vakum pipa menuju evaporator. Biasanya
dilakukan saat pemasangan unit ac baru.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigerant. Biasanya dilakukan
saat setelah perbaikan unit ac atau kulkas.
Pemasangan seperti ini jika setelah vakum akan mengisi refrigeran. Pemasangan seperti
ini dilakukan untuk menvakum unit kulkas. Namun manifold harus memiliki 4 jalur.
6. Pengisian refrigeran
Pengisian dengan fasa liquid dilakukan saat hendak mengisi refrigeran dengan kondisi unit
sistem pendingin kosong atau tanpa refrigeran dan juga saat hendak mengisi atau menambah
refrigeran R410A ke unit sistem pendingin. R410A cara mengisinya harus dalam keadaan
cair karena R410A adalah refrigeran campuran dengan komposis campuran refrigeran R125
50% dan R32 50% didalamnya. Hal tersebut juga berlaku untuk jenis refrigeran campuran
yang lain.
R410A
ANALYSER
Suction Discharge
Langkah-langkahnya :
a) Saat pengisian liquid unit dalam kondisi mati/Off
b) Siapkan charging scale / timbangan refrigeran dan harus dalam kondisi 0 gram
c) Pasang manifold pada sistem dan pada tabung refrigeran
d) Buka katup pada tabung refrigeran.
e) Balikkanlah tabung refrigeran menghadap kebawah agar isi refrigeran yang keluar dalam
bentuk cair.
f) Lakukan flushing (buang udara di selang)
g) Lakukan buka tutup katup manifold (katup tekanan tinggi untuk unit kulkas) sampai unit
sistem pendingin terisi sesuai dengan spesifikasi di nameplate. Saat pengisian periksalah
sight glass apakah refrigeran mengalir dengan fasa cairan atau tidak. Amati kedua
pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan
yang sama.
h) Selesai
Data pegukuran (nilai-nilai hasil pengukuran baik sebelum tindakan maupun sesudah) :
- Arus Aktual (arus kerja unit yang diukur)
- Temperatur Outlet evaporator (temperatur angin keluaran evaporator)
- Temperatur Inlet evaporator (temperatur angin masukan evaporator)
- Temperatur Ruangan (temperatur dalam ruangan)
- Temperatur Ambient Luar (temperatur lingkungan luar)
- Temperatur Oulet Kondensor (temperatur angin keluaran kondensor)
- Tekanan actual refrigeran (hasil pengukuran tekanan pada unit ac split)
Pencatatan kartu servis ini sangat penting dilakukan sebagai media informasi kepada
pelanggan untuk melakukan perawatan kembali agar ac split tidak lupa diservis dan berujung
rusak. Isi dari kartu sevis yaitu :
Merk AC
Tahun Pemakaian
Tanggal pemeriksaan
Keterangan perawatan/perbaikan (pencucian unit atau penggantian komponen unit bila
melakukan perbaikan.
Kondisi ac split sebelum dan sesudah
Tanggal pemeriksaan kembali
Catatan
Nama teknisi
Gambar kartu service
Format tidak selalu seperti Digambar namun berisikan informasi yang jelas perawatan /
perbaikan. Bila perlu tambahkan hasil pengukuran pada kartu servis.