A. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.15 Menerapkan teknik Penyambungan Take Up, mesh dengan mesh, dan lashing
4.15 Melaksanakan penyambungan Take Up, mesh dengan mesh, dan lashing
4.15.1 Siswa dapat melakukan pemotongan jaring dengan peralatan dan bahan sesuai
prosedur
IPK Kunci:
3.15.5 Siswa dapat mengidentifikasi peralatan dan bahan yang digunakan dalam
penyambungan jaring
3.15.6 Siswa dapat memahami fungsi dari setiap peralatan dan bahan yang digunakan
dalam penyambungan jaring
3.15.7 Siswa dapat memahami urutan proses dalam penyambungan jaring
4.15.2 Siswa dapat melakukan penyambungan jaring dengan peralatan dan bahan sesuai
prosedur
IPK Pengayaan
3.15.7 Siswa memahami konsep penerapan cara penyambungan jaring pada pembuatan
alat penangkapan ikan (contoh: purse seine)
4.15.3 Siswa dapat membuat miniatur Alat Penangkapan Ikan berbahan jaring (contoh:
purse seine)
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan praktikum siswa dapat membuat miniatur alat penangkapan ikan
(contoh: purse seine) dengan menunjukkan sikap kerjasama, santun dan teliti.
E. Materi Pembelajaran
1. Hanging ratio
2. Pemotongan jaring
3. Penyambungan jaring
2) Pengetahuan
Kisi-Kisi
1 2 3 4 5 6 7
3.15 1. Siswa dapat Pola Siswa C4 PG 1-10
Menerapkan mengidentifik pemoton dapat
teknik asi peralatan gan mengident
dan bahan ifikasi
Penyambung jaring
yang pemotong
an Take Up, an jaring
digunakan
mesh dengan dan
dalam
mesh, dan pemotongan fungsinya.
lashing jaring
2. Siswa dapat
memahami
fungsi dari
setiap
peralatan dan
bahan yang
digunakan
dalam
pemotongan
jaring
3. Siswa dapat
memahami
urutan proses
dalam
pemotongan
jaring
Soal:
1. Dalam pemotongan webbing dikenal ada beberapa rumus, rumus yang digunakan untuk
pemotongan point dan bar adalah ....:……
A. P = B-L dan L = 2 B B. P = B-L dan B = 2 L
C. P = L-B dan L = 2 B D. P = B-L dan B = 2 L
2. Sehubungan dengan soal no 1. huruf P pada rumus pemotongan poit dan bar berarti ………
A. Jumlah point yang dipotong B. Jumlah mata ke arah panjang
C. Jumlah mesh yang dipotong D. Jumlah mata kearah dalam
3. Pemotongan dilakukan dengan cara memotong 10 point 40 bar, yang apabila disederhanakan
=1p4b. Hasil pemotongan ini disebut, …….
A. Cutting plan B. Cutting mesh
C. Cutting rate D. Cutting bar
4. Dalam pemtongan webbing dikenal ada beberapa rumus, rumus yang digunakan untuk pemotongan
mesh dan bar adalah, kecuali :
A. M = L-B → B = 2 B B. M = L-B → B = 2 L
C. P = L-B → L = 2 B D. P = B-L → B = 2 L
5. Sehubungan dengan soal no 4. huruf M pada rumus pemotongan mesh dan bar berarti ………
A. Jumlah point yang dipotong B. Jumlah mata ke arah panjang
C. Jumlah mesh yang dipotong D. Jumlah mata ke arah dalam
6. Diketahui B = 50 mata, L = 20 mata, maka jumlah point yang dipotong adalah...............
A. 10 B. 20
C. 30 D. 40
7. Memotong dua buah bar yang sejajar dengan arah juraian disebut ...........
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
8. memotong dua buah bar yang tegak lurus dengan arah juraian disebut …..
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
9. Simpul pada mata jaring yang dapat dibersihkan tetapi tidak terbuka (lepas), disebut………..
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
10. Suatu cara pemotongan yang akan menghasilkan bentuk potongan yang zig-zag, disebut………..
A. Potongan mesh B. Potongan kombinasi
C. Potongan bar D. Potongan point
11. Berapakah nilai hanging ratio pada salvedge dengan mesh size 3 inchi sebanyak 8.000 mata yang
terpasang pada tali ris atas sepanjang 700 m?
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. 1
2. 1
3. 1
4. 1
5. 1
6. 1
7. 1
8. 1
9. 1
10. 1
11.
3) Keterampilan
a. Rubrik Penilaian Keterampilan
Skor
No Aspek yang Dinilai
4 3 2 1
1 Kesesuaian alat dan
bahan
2 Kesesuaian ukuran
bahan
3 Kesesuaian urutan
proses unjuk kerja
4 Kerapian produk
5 Kesesuaian ukuran
akhir produk
Dimana :
p = jumlah point yang terpotong
b = jumlah bar yang terpotong
m = jumlah mesh yang akan dipotong
b = jumlah bar yang akan dipotong
B = jumlah mata ke arah dalam
L = jumlah mata ke arah panjang (kesamping)
Dari berbagai contoh gambar dapat diketahui adanya beberapa variasi bentuk potongan, apabila
kita dapat mengkombinasikan berbagai macam dan bentuk potongan tersebut sehingga akan
menghasilkan bentuk-bentuk tertentu yang yang sesuai dengan dengan apa yang kita inginkan seperti
bentuk-bentuk segitiga trapesium, jajaran genjang, dan lain sebagainya.
5. Pemotongan Point/Bar
Dari diagram diatas dapat pula dibuat sebuah tabel untuk beberapa banyak mesh atau point,
atau juga bar yang terpotong dan yang tersisa dalam berbagai jenis pemotongan tersaebut sebagaimana
tercantum di bawah ini.
Hanging Ratio
Jaring memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan luasnya. Bentuk dan luas jaring
dipengaruhi oleh proses penggantungannya pada tali rangka. Bentuk yang berbeda diperoleh
dengan mengubah hanging ratio primer E1 dan hanging ratio sekunder E 2. Hanging ratio
merupakan perbandingan antara panjang jaring terangkai/terpasang dengan panjang jaring saat
terentang sempurna (stretch). Hanging ratio sangat berkaitan dengan bukaan mata jaring ke
samping. Semakin besar hanging ratio, maka mata jaring semakin terbuka ke samping, seperti
terlihat pada gambar 1.
Perubahan panjang jaring ke samping yang disebabkan oleh adanya hanging ratio, secara
otomatis juga mempengaruhi perubahan tinggi jaring. Hanging ratio yang menyebabkan
perubahan panjang jaring disebut hanging ratio primer, sedangkan hanging ratio yang
mempengaruhi perubahan tinggi jaring disebut hanging ratio sekunder. Hanging ratio primer
sering dinotasikan sebagai “E1” dan hanging ratio sekunder sering dinotasikan sebagai “E2”.
Hanging ratio dituliskan dalam pecahan desimal ataupun dalam bentuk persen. Adapun rumus-
rumus hanging ratio adalah sebagai berikut:
Buatlah maket pukat cincin (purse seine) sesuai dengan gambar desain pada halaman 1 di atas
dengan langkah kerja sebagai berikut :
1. Bacalah desain berikut dengan seksama