Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 4 Banda Aceh


Bidang Keahlian : Kemaritiman
Program Keahlian : Pelayaran Kapal Penangkap Ikan
Kompetensi Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan
Mata Pelajaran : Bahan Alat Penangkapan Ikan
Kelas/Semester : XII / 6
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.15 Menerapkan teknik Penyambungan Take Up, mesh dengan mesh, dan lashing
4.15 Melaksanakan penyambungan Take Up, mesh dengan mesh, dan lashing

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


IPK Penunjang:
3.15.1 Siswa dapat mengidentifikasi peralatan dan bahan yang digunakan dalam
pemotongan jaring
3.15.2 Siswa dapat memahami fungsi dari setiap peralatan dan bahan yang digunakan
dalam pemotongan jaring
3.15.3 Siswa dapat memahami urutan proses dalam pemotongan jaring
3.15.4 Siswa memahami konsep perhitungan hanging ratio

4.15.1 Siswa dapat melakukan pemotongan jaring dengan peralatan dan bahan sesuai
prosedur

IPK Kunci:
3.15.5 Siswa dapat mengidentifikasi peralatan dan bahan yang digunakan dalam
penyambungan jaring
3.15.6 Siswa dapat memahami fungsi dari setiap peralatan dan bahan yang digunakan
dalam penyambungan jaring
3.15.7 Siswa dapat memahami urutan proses dalam penyambungan jaring

4.15.2 Siswa dapat melakukan penyambungan jaring dengan peralatan dan bahan sesuai
prosedur

IPK Pengayaan
3.15.7 Siswa memahami konsep penerapan cara penyambungan jaring pada pembuatan
alat penangkapan ikan (contoh: purse seine)

4.15.3 Siswa dapat membuat miniatur Alat Penangkapan Ikan berbahan jaring (contoh:
purse seine)

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan praktikum siswa dapat membuat miniatur alat penangkapan ikan
(contoh: purse seine) dengan menunjukkan sikap kerjasama, santun dan teliti.

E. Materi Pembelajaran
1. Hanging ratio
2. Pemotongan jaring
3. Penyambungan jaring

Bahan ajar terlampir.

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : saintifik
Model : Project-Based Learning
Metode : praktikum berkelompok
G. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Sintak Model Urainan Kegiatan Alokasi


Discovery Waktu
Learning

Salam dan Berdoa. Mengajak siswa menyebutkan hal-


Pendahuluan 5m
hal yang disyukurinya hari ini.
Menyapa dan memeriksa kehadiran siswa
Apersepsi dan Motivasi
Tanya jawab tentang jenis-jenis alat penangkapan
ikan yang berbahan utama jaring
Informasi

 Guru menyampaikan topik (materi pembelajaran),


tujuan pembelajaran, manfaat berkaitan dengan
materi pembelajaran
 menyampaikan skenario pembelajaran dengan
paparan kajian.
1. Pertanyaan
Inti Guru menyampaikan topik dan mengajukan 10m
mendasar pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah.
Guru mengajukan pertanyaan mendasar tentang apa
yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/
pemecahan masalah.

2. Mendesain Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok 15m


perencanaan memilih dan mengetahui prosedur pembuatan
produk proyek/produk yang akan dihasilkan.
Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
3. Menyusun jadwal Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang 30m
pembuatan jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan
pengumpulan).
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama.
4. Memonitor Guru memantau keaktifan peserta didik selama 20
keaktifan dan melaksanakan proyek, memantau realisasi
perkembangan perkembangan dan membimbing jika mengalami
proyek kesulitan.
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai
jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau 25
keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian
5. Menguji hasil standar.
Guru dan peserta didik membahas kelayakan proyek
yang telah dibuat dan membuat laporan produk/karya
untuk dipaparkan kepada orang lain.
6. Evaluasi Guru membimbing proses pemaparan proyek,
pengalaman menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik
belajar merefleksi/kesimpulan.
Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta
didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama
guru menyimpulkan hasil proyek.

Penutup  Siswa dipandu guru menyimpulkan hasil 10m


pembelajaran
 Merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan siswa
dalam kelompok selama pembelajaran.
 Memberi informasi topic yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
 Memberikan pesan moral
 Berdoa dan salam.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
Sikap : Pengamatan dan pencatatan dengan jurnal.
Pengetahuan : Tes tertulis.
Ketrampilan : Penilaian produk dan Unjuk Kerja.
1) Sikap
Pengamatan dan pencatatan dengan jurnal.

No Nama Siswa Deskripsi Tanggal Tindak Lanjut


1
2

2) Pengetahuan
Kisi-Kisi

Kompetensi Materi Indikator Leve Bentuk No.


No. IPK Soal
Dasar pokok l Soal Soal

1 2 3 4 5 6 7
3.15 1. Siswa dapat Pola Siswa C4 PG 1-10
Menerapkan mengidentifik pemoton dapat
teknik asi peralatan gan mengident
dan bahan ifikasi
Penyambung jaring
yang pemotong
an Take Up, an jaring
digunakan
mesh dengan dan
dalam
mesh, dan pemotongan fungsinya.
lashing jaring
2. Siswa dapat
memahami
fungsi dari
setiap
peralatan dan
bahan yang
digunakan
dalam
pemotongan
jaring
3. Siswa dapat
memahami
urutan proses
dalam
pemotongan
jaring

4. Siswa Diberikan C4 Uraian 2


memahami data alat
konsep penangkap
perhitungan an ikan,
hanging ratio siswa
dapat
memaham
i
perhitunga
n hanging
ratio

Soal:

1. Dalam pemotongan webbing dikenal ada beberapa rumus, rumus yang digunakan untuk
pemotongan point dan bar adalah ....:……
A. P = B-L dan L = 2 B B. P = B-L dan B = 2 L
C. P = L-B dan L = 2 B D. P = B-L dan B = 2 L
2. Sehubungan dengan soal no 1. huruf P pada rumus pemotongan poit dan bar berarti ………
A. Jumlah point yang dipotong B. Jumlah mata ke arah panjang
C. Jumlah mesh yang dipotong D. Jumlah mata kearah dalam
3. Pemotongan dilakukan dengan cara memotong 10 point 40 bar, yang apabila disederhanakan
=1p4b. Hasil pemotongan ini disebut, …….
A. Cutting plan B. Cutting mesh
C. Cutting rate D. Cutting bar
4. Dalam pemtongan webbing dikenal ada beberapa rumus, rumus yang digunakan untuk pemotongan
mesh dan bar adalah, kecuali :
A. M = L-B → B = 2 B B. M = L-B → B = 2 L
C. P = L-B → L = 2 B D. P = B-L → B = 2 L
5. Sehubungan dengan soal no 4. huruf M pada rumus pemotongan mesh dan bar berarti ………
A. Jumlah point yang dipotong B. Jumlah mata ke arah panjang
C. Jumlah mesh yang dipotong D. Jumlah mata ke arah dalam
6. Diketahui B = 50 mata, L = 20 mata, maka jumlah point yang dipotong adalah...............
A. 10 B. 20
C. 30 D. 40
7. Memotong dua buah bar yang sejajar dengan arah juraian disebut ...........
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
8. memotong dua buah bar yang tegak lurus dengan arah juraian disebut …..
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
9. Simpul pada mata jaring yang dapat dibersihkan tetapi tidak terbuka (lepas), disebut………..
A. Mesh cut B. Bar cut
C. Point cut D. Clean mesh
10. Suatu cara pemotongan yang akan menghasilkan bentuk potongan yang zig-zag, disebut………..
A. Potongan mesh B. Potongan kombinasi
C. Potongan bar D. Potongan point

11. Berapakah nilai hanging ratio pada salvedge dengan mesh size 3 inchi sebanyak 8.000 mata yang
terpasang pada tali ris atas sepanjang 700 m?

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1. 1

2. 1

3. 1

4. 1

5. 1

6. 1

7. 1

8. 1
9. 1

10. 1

11.

3) Keterampilan
a. Rubrik Penilaian Keterampilan

Penilaian produk dan Unjuk Kerja.

Skor
No Aspek yang Dinilai
4 3 2 1
1 Kesesuaian alat dan
bahan
2 Kesesuaian ukuran
bahan
3 Kesesuaian urutan
proses unjuk kerja
4 Kerapian produk

5 Kesesuaian ukuran
akhir produk

Mengetahui Banda Aceh, Maret 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

.................................. M. Iqbal Himam, S.Pi., M.Si


Lampiran 1. Materi pembelajaran

MENGHITUNG CUTTING RATE


a. Tujuan Memotong Jaring
Membentuk jaring selain dilakukan dengan cara menjurai lansung sebagaimana telah dijelaskan,
dapat pula dilakukan dengan cara memotong lembaran jaring yang telah jadi (webbing). Hal ini biasanya
dilakukan untuk membentuk alat-alat penangkapan ikan dengan ukuran yang cukup besar sehingga
tidak perlu secara langsung dibuat dan dibentuk pada waktu menjurai. Webbing yang dipotong pada
umumnya webbing buatan pabrik.
Pembentukan jaring dengan cara memotong ini sudah barang tentu akan lebih banyak
variasinya bila dibandingkan dengan cara membentuk jaring dengan cara menjurai lansung dimana kita
dapat membentuk suatu alat penagkapan ikan sesuai dengan desain/rencana secara tepat.
b. Rumus Pemotongan
Dalam pemtongan webbing dikenal ada beberapa rumus yaitu :
 Rumus pemotongan poin dan bar  Rumus pemotongan mesh dan bar

Dimana :
p = jumlah point yang terpotong
b = jumlah bar yang terpotong
m = jumlah mesh yang akan dipotong
b = jumlah bar yang akan dipotong
B = jumlah mata ke arah dalam
L = jumlah mata ke arah panjang (kesamping)

Contoh Pemakaian rumus


Apabila jaring yang akan dipotong mempunyai ukuran :
Panjang (L) = 30 mata
Dalam (B) = 20 mata

p = B-L  B= 30, L=20


= 30-20
= 10
b = 2L
= 2 x 20 =10p40b disederhanakan1p4b
= 40
Jadi pemotongan dilakukan dengan cara memotong 10 point 40 bar, yang apabila
disederhanakan =1p4b. Hasil pemotongan ini disebut cutting rate.
Melakukan Pemotongan Jaring
a. Nama Bagian-Bagian Jaring (webbing)
Agar dapat melakukan pemotongan jaring dengan sempurna terlebih dahulu harus dimengerti
nama bagian-bagian dari jaring agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemotongan nanti.

b. Istilah-istilan Dalam Pemotongan


Dalam pemotongan dikenal beberapa istilah yaitu :
1. Mesh cut : memotong dua buah bar yang sejajar dengan arahjuraian.
2. Poin cut : memotong dua buah bar yang tegak lurus dengan arah juraian
3. Bar cut : memotong sebuah atau beberapa buah bar secara miring
4. Clean mesh : Simpul pada mata jaring yang dapat dibersihkan tetapi tidak terbuka (lepas).

c. Bentuk dan Cara Pemotongan


Memotong lurus adalah cara memotong jaring yang hasil potongannya akan merupakan garis
lurus. Ada tiga macam/bentuk potongan lurus tersebut yaitu :

1. Potongan Mesh (mesh cut) atau All Mesh


Pemotongan jaring dengan cara ini dilakukan apabila mesh yang dipotong secara terus-menerus
dan akan diperoleh hasil potongan yang lurus mendatar. Cara pemotongan yang demikian biasanya
disebut dengan cara pemotongan all mesh.

2. Potongan Point (Poin cut) atau All Point


Pemotongan dengan cara ini dilakukan apabila webbing dipotong point secara terus-menerus
maka hasil pemotongan akan merupakan garis lurus/ vertikal dengan arah juraian. Cara pemotongan ini
disebut pemotongan all point.

3. Pemotongan Bar (Bar Cut) All Bar


Bila pada webbing dilakukan pemotongan bar secara terus-menerus maka akan dihasilkan hasil
potongan yang lurus miring. Potongan yang demikian ini biasanya disebut potongan all bar.
4. Pemotongan Campuran (Kombinasi)
Memotong dengan cara kombinasi adalah suatu cara pemotongan yang akan menghasilkan
bentuk potongan yang zig-zag. Pemotongan dengan cara ini dikenal ada dua yaitu :
 Potongan mesh dan bar (m/b)
 Potongan point dan bar (p/b)

Dari berbagai contoh gambar dapat diketahui adanya beberapa variasi bentuk potongan, apabila
kita dapat mengkombinasikan berbagai macam dan bentuk potongan tersebut sehingga akan
menghasilkan bentuk-bentuk tertentu yang yang sesuai dengan dengan apa yang kita inginkan seperti
bentuk-bentuk segitiga trapesium, jajaran genjang, dan lain sebagainya.

5. Pemotongan Point/Bar
Dari diagram diatas dapat pula dibuat sebuah tabel untuk beberapa banyak mesh atau point,
atau juga bar yang terpotong dan yang tersisa dalam berbagai jenis pemotongan tersaebut sebagaimana
tercantum di bawah ini.

Hanging Ratio
Jaring memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan luasnya. Bentuk dan luas jaring
dipengaruhi oleh proses penggantungannya pada tali rangka. Bentuk yang berbeda diperoleh
dengan mengubah hanging ratio primer E1 dan hanging ratio sekunder E 2. Hanging ratio
merupakan perbandingan antara panjang jaring terangkai/terpasang dengan panjang jaring saat
terentang sempurna (stretch). Hanging ratio sangat berkaitan dengan bukaan mata jaring ke
samping. Semakin besar hanging ratio, maka mata jaring semakin terbuka ke samping, seperti
terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Bentuk mata jaring pada berbagai hanging ratio

Perubahan panjang jaring ke samping yang disebabkan oleh adanya hanging ratio, secara
otomatis juga mempengaruhi perubahan tinggi jaring. Hanging ratio yang menyebabkan
perubahan panjang jaring disebut hanging ratio primer, sedangkan hanging ratio yang
mempengaruhi perubahan tinggi jaring disebut hanging ratio sekunder. Hanging ratio primer
sering dinotasikan sebagai “E1” dan hanging ratio sekunder sering dinotasikan sebagai “E2”.
Hanging ratio dituliskan dalam pecahan desimal ataupun dalam bentuk persen. Adapun rumus-
rumus hanging ratio adalah sebagai berikut:

dengan: E1 : Hanging ratio primer


E2 : Hanging ratio sekunder
L0 : Panjang jaring saat teregang sempurna
L1 : Panjang jaring terpasang
H0 : Tinggi jaring saat teregang sempurna
H1 : Tinggi jaring terpasang
Lampiran 2. Prosedur Langkah Kerja

Buatlah maket pukat cincin (purse seine) sesuai dengan gambar desain pada halaman 1 di atas
dengan langkah kerja sebagai berikut :
1. Bacalah desain berikut dengan seksama

 Gambar desain alat tangkap tidak berskala


Gambar 1. Desain Pukat Cincin (Purse Seine)

Gambar 2. Konstruksi Pemasangan Pelampung, pemberat dan cincin

2. Hitunglah jarak antar pelampung


3. Hitunglah jarak antar pemberat
4. Hitunglah jarak antar tali ring
5. Hitunglah urutan pemotongan (cutting rate) webbing pada bagian sayap (A) dan kantong
(C)
6. Hitung tinggi jaring tertinggi terpasang
7. Hitunglah tinggi jaring terpasang pada bagian sayap paling kanan (kantong)
8. Hitunglah tinggi jaring terpasang pada bagian sayap paling kiri
9. Hitunglah jumlah mata jaring dari pelampung yang satu ke pelampung yang lain
10. Hitunglah jumlah mata jaring pada pemberat yang satu ke pemberat yang lain
11. Hitunglah Hanging Ratio (HR) pada tali ris atas
12. Hitunglah Hanging Ratio (HR) pada tali ris bawah
13. Tulislah hasil perhitungan tersebut pada kertas yang telah disediakan
14. Ambilah bahan jaring (webbing) PA Multifilamen 210d/6 25 mm (1 inchi) dengan
ukuran sesuai kebutuhan
15. Ambilah bahan jaring (webbing) PA Multifilamen 210d/9 18,75 mm (3/4 inchi) dengan
ukuran sesuai kebutuhan
16. Ambilah ; tali pelampung, tali pemberat, tali ris atas dan bawah, tali cincin, cincin,
pelampung, dan pemberat sesuai kebutuhan (Hitung sesuai yang diperintahkan)
17. Ambil satu gulung benang PA multifilament (210d/6), 2 coban (netting needle), pisau,
isolasi plastic dan gunting
18. Potong Webbing sesuai desain pada gambar 1.
19. Pasang bagian-bagian panel yang telah dipersiapkan tersebut hingga berbentuk pukat
cincin
20. Pasanglah tali ris atas dan tali ris bawah sesuai dengan hasil perhitungan
21. Pasangkan pelampung dengan jarak yang sama pada tali pelampung sesuai perhitungan
22. Pasangkan pemberat dengan jarak yang sama pada tali pemberat sesuai perhitungan
23. Pasangkan tali ris samping
24. Pasangkan cincin pada tali cincin
25. Pasangkan tali cincin pada tali ris bawah

Anda mungkin juga menyukai