Anda di halaman 1dari 7

Struktur Kurikulum Merdeka SMA

Pada Kurikulum Merdeka SMA terdiri atas dua fase, yaitu fase E untuk kelas X dan fase
F untuk kelas XI dan XII. Selain itu, kegiatan pembelajaran di jenjang pendidikan ini
juga dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dengan alokasi waktu 30% total JP per tahun.
Agar lebih jelas, mari simak rincian struktur Kurikulum Merdeka SMA kelas X, XI, dan
XII berikut ini.
Struktur Kurikulum Merdeka SMA Kelas X (Fase E)
Pada kurikulum sebelumnya, mata pelajaran IPA dipisahkan menjadi tiga, yaitu Fisika,
Kimia, dan Biologi. Namun, pada Kurikulum Merdeka, mata pelajaran IPA tidak
dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Hal yang sama juga berlaku
pada mata pelajaran IPS.
Meskipun demikian, Kemendikbud tetap memberikan kebebasan pada sekolah untuk
memilih pendekatan yang tepat dalam menentukan bagaimana mata pelajaran tersebut
diorganisasikan. Adapun pendekatan yang bisa dipilih oleh sekolah adalah sebagai
berikut.
 Mengintegrasikan muatan mata pelajaran IPA dan IPS.
 Mengajarkan muatan mata pelajaran IPA dan IPS secara bergantian dalam blok
waktu terpisah.
 Mengajarkan muatan pelajaran IPA dan IPS secara paralel dengan Jam
Pelajaran (JP) terpisah antara satu mata pelajaran dengan lainnya. Selain itu,
guru juga perlu membuat pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan
pelajaran IPA dan IPS bila memilih pendekatan yang ketiga ini.
Baca Juga: Panduan Menyusun Rencana Kerja Sekolah dan Contoh Program
Struktur Kurikulum Merdeka SMA Kelas XI dan XII (Fase F)
Pada fase F untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi lima
kelompok utama, yaitu:
 Kelompok Mata Pelajaran Umum
Kelompok mata pelajaran ini wajib diikuti oleh semua siswa SMA.
 Kelompok Mata Pelajaran MIPA
Kelompok MIPA terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Informasi.
Setiap sekolah wajib menyediakan paling sedikit tiga mata pelajaran dalam
kelompok ini.
 Kelompok Mata Pelajaran IPS
Kelompok IPS terdiri dari Ekonomi, Antropologi, Geografi, dan Sosiologi. Sama
seperti kelompok MIPA, setiap sekolah wajib menyediakan paling sedikit tiga
mata pelajaran dalam kelompok ini.
 Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya
Kelompok mata pelajaran ini bersifat pilihan. Itu artinya, sekolah bisa memilih
untuk membuka kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya atau tidak sesuai
dengan ketersediaan SDM di sekolah.
 Kelompok Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya juga bersifat pilihan. Sekolah
bisa mengadakan mata pelajaran ini atau tidak, tergantung dengan ketersediaan
SDM di sekolah.
Mata Pelajaran Kurikulum Merdeka SMA
Perubahan mencolok dari kurikulum sebelumnya ke Kurikulum Merdeka pada jenjang
pendidikan SMA terlihat pada mata pelajarannya.
Pada kurikulum sebelumnya, siswa kelas X dipisahkan berdasarkan peminatan, yaitu
IPA, IPS, serta Bahasa dan Budaya. Namun, pada Kurikulum Merdeka ini, tidak ada
lagi peminatan.
Siswa kelas X wajib mempelajari semua mata pelajaran yang disediakan oleh sekolah.
Siswa akan memilih mata pelajaran pilihan di Kelas XI dan XII sesuai minat dan
bakatnya.
Ada lima kelompok mata pelajaran pilihan yang direkomendasikan, yaitu:
 MIPA yang terdiri dari Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
 IPS yang terdiri dari Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
 Bahasa dan Budaya yang terdiri dari Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
 Vokasi/Karya Kreatif yang terdiri dari Budidaya, Rekayasa, dsb.
 Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan pemerintah).
Dalam pemilihan mata pelajaran pilihan ini, siswa diharuskan untuk berdiskusi dengan
guru Bimbingan Konseling (BK). Hal ini dikarenakan, mata pelajaran pilihan yang
diambil siswa akan mempengaruhi rencana karir mereka setelah SMA, misalnya
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Jika siswa berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, maka mata pelajaran
pilihannya harus disesuaikan dengan program studi yang akan dipilih siswa.
Sebaliknya, jika berencana melanjutkan dengan bekerja, maka mata pelajaran pilihan
juga harus disesuaikan dengan pilihan karir tersebut.
Itulah mengapa, siswa kelas X sudah harus mengetahui rencana karir mereka setelah
SMA untuk memudahkan dalam pemilihan mata pelajaran pilihan. Lantas, apakah
setelah memilih mata pelajaran pilihan ini boleh diganti?
Kemungkinan terjadinya pergantian mata pelajaran pilihan setelah menjalani
pembelajaran pasti tidak terhindarkan, mengingat banyaknya pilihan di luar sana.
Siswa diperbolehkan untuk mengganti mata pelajaran pilihan pada semester 2 kelas XI
sesuai dengan permintaannya dan diperkuat dengan penilaian ulang sekolah terhadap
minat, bakat, dan kemampuan peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA di Kurikulum Merdeka
Alokasi waktu dalam Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua macam, yaitu untuk
pembelajaran intrakurikuler dan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Untuk mata pelajaran pilihan di tingkat SMA, Kurikulum Merdeka menyediakan 20-25
JP dengan alokasi waktu masing-masing mata pelajaran adalah lima JP per
minggunya.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak alokasi waktu per mata pelajaran untuk SMA kelas X,
XI, dan XII berikut ini.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelas X
Berikut adalah daftar mata pelajaran kelas X beserta alokasi waktunya dengan asumsi
1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit.

Image source: Pedoman Penerapan Kurikulum Kemendikbud


Keterangan:
* Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing siswa.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek 27
minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
*** Setiap sekolah harus menyediakan minimal satu jenis seni atau prakarya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan Kewirausahaan) dan
siswa harus memilih minimal satu jenis seni atau prakarya tersebut.
**** Alokasi waktu muatan lokal maksimal dua JP per minggu atau 72 JP per tahun
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran muatan lokal maupun mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelas XI
Berikut adalah daftar mata pelajaran kelas XI beserta alokasi waktunya dengan asumsi
1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit.

Image source: Pedoman Penerapan Kurikulum Kemendikbud


Keterangan:
* Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing siswa.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek 27
minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
*** Setiap sekolah harus menyediakan minimal satu jenis seni atau prakarya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan Kewirausahaan) dan
siswa harus memilih minimal satu jenis seni atau prakarya tersebut.
**** Alokasi waktu setiap mata pelajaran (selain Prakarya dan Kewirausahaan) adalah 5
JP per minggu atau 180 JP pertahun.
***** Alokasi waktu muatan lokal maksimal dua JP per minggu atau 72 JP per tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran muatan lokal maupun mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelas XII
Alokasi waktu per mata pelajaran kelas XII sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
kelas XI. Hanya saja, jumlah JP pada mata pelajaran umum kelas XII lebih sedikit
dibandingkan kelas XI.
Berikut gambaran lebih jelasnya mengenai alokasi waktu mata pelajaran kelas XII.
Image source: Pedoman Penerapan Kurikulum Kemendikbud/
Keterangan:
* Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing siswa.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu untuk memenuhi alokasi projek 24
minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
*** Setiap sekolah harus menyediakan minimal satu jenis seni atau prakarya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan Kewirausahaan) dan
siswa harus memilih minimal satu jenis seni atau prakarya tersebut.
**** Alokasi waktu setiap mata pelajaran (selain Prakarya dan Kewirausahaan) adalah 5
JP per minggu atau 180 JP pertahun.
***** Alokasi waktu muatan lokal maksimal dua JP per minggu atau 64 JP per tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran muatan lokal maupun mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka SMA
Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta
asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka disusun oleh guru dengan memperhatikan fase
perkembangan siswa, mempertimbangkan hal-hal yang akan dipelajari, dan berbasis
perkembangan jangka panjang.
Adapun komponen yang harus ada dalam modul pembelajaran Kurikulum Merdeka
SMA adalah sebagai berikut.
 Identitas Modul
 Kompetensi Awal
 Profil Pelajar Pancasila
 Sarana dan Prasarana
 Target Peserta Didik
Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka SMA
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai siswa
pada setiap fase perkembangan dimulai dari fase Fondasi, yaitu PAUD hingga fase
pendidikan menengah.
Dalam Kurikulum Merdeka, setiap mata pelajaran memiliki Capaian Pembelajaran yang
berbeda-beda, disesuaikan dengan fase perkembangan siswa. Misalnya, mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada mata pelajaran tersebut, salah satu elemen Capaian Pembelajarannya adalah
menulis. Pencapaian pembelajaran siswa fase E atau kelas X SMA dikatakan tercapai
apabila mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
Sementara untuk siswa fase F atau kelas XI dan XII SMA, Capaian Pembelajaran
dalam hal menulis dikatakan tercapai apabila mampu menulis berbagai teks untuk
merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan
penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban
bangsa.
Contoh Kurikulum Merdeka SMA
Berikut adalah contoh penerapan Kurikulum Merdeka SMA yang tertuang dalam bentuk
Modul Ajar.
Modul Ajar untuk SMA Kelas XI
Nama sekolah : (diisi nama sekolah)
Kelas/Sem : XI/I (Fase F)
Mata pelajaran : Matematika
Tahun pelajaran : 2022/2023 (hanya contoh)
Materi pokok : Trigonometri
Alokasi waktu : 5 JP/minggu (hanya contoh)
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus dan
cosinus.
Langkah-Langkah Pembelajaran
 Guru mencari informasi tentang penggunaan jumlah dan selisih sinus dan
cosinus dalam kehidupan sehari-hari.
 Guru Menyajikan Permasalahan nyata tentang penggunaan jumlah dan selisih
sinus dan cosinus.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menemukan permasalahan tersebut maka
dilakukan pembelajaran kelompok dan guru meminta peserta didik untuk
membentuk kelompok menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 orang secara tertib.
 Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan atau arahan yang
disampaikan guru terkait dengan pembelajaran dan cara kerja alat peraga serta
petunjuk LK melalui tayangan dalam bentuk Microsoft Powerpoint.
 Peserta didik mengidentifikasi dan menganalisis LK dan bahan yang diberikan
dalam kelompok masing-masing berdasarkan instruksi yang ada dalam LK.
 Peserta didik mempresentasikan hasil dari penyelesaian masalah di LK.
 Guru dan peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan lainnya.
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan merespon
pertanyaan guru yang sifatnya menuntun dan menggali.

Anda mungkin juga menyukai