Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

Disusun oleh :
Adinda Davita Sari
Fina Nailatul Izzah
Gita Maemanah
Rifa Maulida S
Naila Yasmin A

MADRASAH ALIYAH NURUL HUDA SETU


Tahun Ajaran 2024-2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pasar dan
Terbentuknya Harga Pasar” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Gangsar Proboyanti, S.Pd. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Gangsar


Proboyanti, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi mengenai
topik ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bekasi, 2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
2.1 Pengertian dari Permintaan.......................................................................5
2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan.........................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual beli barang maupun jasa. Selain
itu di dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual
dan pembeli dapat bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang
disepakati meliputi barang, penjual, pembeli, dan harga barang.
Dalam transaksi jual beli, terdapat penerapan konsep permintaan, penawaran, dan
harga pasar. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen untuk
dibeli. Sedangkan penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen untuk dijual.
Harga pasar terbentuk dari adanya permintaan dan penawaran, serta akan
mencapai titik seimbang jika jumlah produk atau jasa yang diminta sama dengan
jumlah produk atau jasa yang ditawarkan. Harga pasar dapat disebut juga sebagai
harga keseimbangan.
Harga pasar merupakan hasil harga kesepakatan antara pembeli (konsumern) dan
penjual (produsen). Harga ini yang nantinya akan menciptakan keseimbangan
pasar itu sendiri, karena adanya pertemuan antara permintaan dengan penawaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi permintaan?


2. Apa saja contoh faktor-faktor yang memengaruhi permintaan di
lingkungan sekitar?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Ekonomi


2. Membagi informasi tentang faktor-faktor yang memengaruhi permintaan di
lingkungan sekitar
3. Memberikan contoh faktor-faktor yang memengaruhi permintaan di
lingkungan sekitar
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Permintaan

Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh
konsumen pada berbagai tingkat harga.
Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat,
maka jumlah permintaan barang tersebut akan menurun. Begitu pula sebaliknya.
Ketika harga suatu barang menurun, maka jumlah permintaan barang tersebut
akan meningkat.
Intinya, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta
adalah berbanding terbalik atau negatif. Namun, dengan asumsi ceteris
paribus, artinya, faktor selain harga dianggap tetap.

2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

A. Harga barang subtitusi dan barang komplementer

Barang substitusi
Dilansir dari Pengantar Ekonomi Mikro (Teori dan Praktis) (2022) oleh
Novy Anggraini, barang substitusi disebut juga sebagai barang pengganti. Barang
substitusi adalah barang yang memiliki kegunaan menggantikan barang utama
atau barang lainnya. Dengan kata lain, memiliki fungsi yang sama dengan barang
utama.

Beberapa contoh barang substitusi di antaranya:


 Pulpen dan pensil
Pulpen dan pensil merupakan barang yang memiliki hubungan substansi.
Jika harga pulpen naik maka yang terjadi adalah permintaan pulpen turun,
sedangkan permintaan pensil naik. Fungsi dari kedua benda ini sama, yaitu
sebagai alat tulis. Jika tidak ada pulpen untuk menulis, maka bisa menggunakan
pensil. Begitu sebaliknya, jika tidak ada pensil bisa menggunakan pulpen.
 Gelas dan cangkir
Gelas dan cangkir sama-sama digunakan sebagai alat minum. Jika tidak ada gelas
untuk minum, bisa menggunakan cangkir. Sebaliknya, jika tidak ada cangkir
masih ada gelas sebagai alat minum.
 Gandum, sagu, jagung, dan beras
Sama-sama sebagai bahan pokok pangan, gandum, sagu, dan jagung dapat
menggantikan fungsi beras sebagai makanan pokok ketika beras tidak ada.

Dari segi fungsi, barang subtitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang
fungsinya bisa saling menggantikan. Sehingga jika tidak ada barang A bisa
digantikan barang B yang memiliki fungsi sama. Maka dari itu barang substitusi
masih dapat dicarikan alternatif lainnya, jika barang yang lain kehabisan. Hal ini karena
barang substitusi tidak ketergantungan dengan barang lain. Sebab, barang substitusi tidak
tergantung dengan pasangannya. Kedua barang malah bisa saling menggantikan. Semu aitu
berbanding terbalik dengan barang komplomenter.

Barang Komplomenter
Dilansir dari buku Kamus Istilah Ekonomi Populer (2006) oleh Henricus
W. Ismanthono, barang komplementer adalah jenis barang pelengkap yang tidak
akan berfungsi sempurna tanpa barang lainnya. Barang komplementer tidak akan
memiliki nilai jika dikonsumsi sendiri tanpa barang lainnya. Namun, jika
digunakan bersama dengan barang yang lain maka barang komplementer akan
memiliki nilai guna lebih tinggi. Sebuah produk dapat dikatakan sebagai barang
komplementer jika memiliki hubungan yang menguntungkan.

Beberapa contoh barang komplementer, di antaranya:


 Kompor dengan gas
Kompor menjadi barang utama dan gas adalah barang komplementer. Kompot
tidak akan bisa digunakan jika tidak ada gas. Barang ini saling melengkapi satu
sama lain dan tidak bisa dipisahkan.
 Kendaraan dengan bahan bakar
Kendaraan merupakan barang utama sedangkan bahan bakar menjadi barang
komplementer. Nilai guna bahan bakar akan menurun jika tidak digunakan. Sama
halnya dengan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar juga tidak dapat
digunakan.
 Bolpoin dan tinta
Bolpoin menjadi barang utama dan tinta adalah barang komplementer. Sebagai
alat tulis, bolpoin tidak dapat digunakan jika tidak ada tintanya. Begitu pula
dengan tinta, jika tidak ada medianya atau bolpoin maka tidak bisa digunakan
untuk menulis.

Dari segi fungsi, barang komplomenter adalah barang yang fungsinya bagus jika ada
pasangan yang menjadi barang pendukung. Itulah sebabnya jika ketersediaan barang
pokok habis, maka tidak ada alternatif barang yang bisa digunakan. Sehingga
memiliki resiko tinggi dibandingkan barang substitusi. Hal ini dikarenakan barang
komplementer sangat bergantung dengan barang pasangannya.
B. Jumlah pendapatan
Penghasilan merupakan faktor utama dan kemampuan untuk membayar
konsumen (Sawitri, 2015). Tingkat pendapatan konsumen menunjukkan daya
beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat
permintaan terhadap suatu barang atau jasa tersebut.
Namun, ada pula barang dan jasa yang justru permintaannya akan menurun jika
pendapatan bertambah, dan meningkat ketika pendapatan berkurang. Barang itu
disebut barang inferior, barang inferior adalah barang yang sering kali menjadi
opsi kedua bagi konsumen, atau pilihan dengan harga lebih ekonomis. Adapun
beberapa contohnya seperti:
 Barang KW atau imitasi
 Kendaraan bekas
 Transportasi umum
 Makanan dengan harga lebih murah
Kesimpulannya, barang inferior adalah jenis barang yang kualitasnya minimal
atau bisa disebut memiliki harga ekonomis.
Sehingga ketika pendapatan masyarakat naik, mereka akan beralih ke barang yang
lebih mahal dengan kualitas lebih baik.

C. Jumlah dan karakteristik penduduk


Semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk, maka akan semakin
meningkat pula jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Terlebih lagi jika itu
merupakan barang kebutuhan pokok. Sebaliknya, jika populasi sebuah wilayah
cenderung sedikit orang, maka kecenderungan permintaan barang konsumsi tidak
terlalu tinggi.
Contohnya permintaan sayur dan daging di kota besar lebih tinggi daripada di
desa kecil karena bedanya jumlah penduduk yang tinggal.

D. Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat


Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika
selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang
itu pun akan meningkat.
Saat ini, hampir semua orang mengenal merek makanan fast food seperti
McDonald’s, Wendy’s ataupun KFC karena cukup trendy di kalangan millennial.
Karena tingginya minat terhadap barang tersebut, akhirnya makin banyak gerai
makanan fast food dengan merek tersebut di pasaran.
E. Perkiraan dan harapan Masyarakat
Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan atau prediksi
tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan
meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka
atau bakal mengalami kenaikan harga. Contohnya, ketika masyarakat
memprediksi harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan, konsumen
bisa terdorong melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak. Akibatnya,
permintaan beras akan mengalami kenaikan.

F. Hari raya keagamaan


Pada perayaan hari-hari besar contohnya pada saat hari keagamaan, permintaan
terhadap suatu barang atau jasa akan semakin meningkat, karena pada saat itu
terdapat suatu barang yang menjadi ciri khas dalam perayaan hari besar itu.
Contohnya pada saat hari Idul Adha, permintaan terhadap hewan-hewan ternak
akan meningkat daripada hari-hari biasanya. Sebab, saat itu hewan-hewan ternak
seperti sapi, kambing dan semacamnya, memegang peranan penting dalam
perayaan hari tersebut.

G. Kondisi sosial dan ekonomi

Alasan kondisi sosial dan ekonomi memengaruhi permintaan adalah kondisi sosial
dan ekonomi memberikan pengaruh yang terhadap permintaan jumlah barang dan
jenis barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti contohnya pada saat
kondisi ekonomi masyarakat dalam keadaan baik maka permintaan terhadap suatu
barang akan mengalami peningkatan, sebaliknya pada saat kondisi ekonomi
masyarakat dalam keadaan baik maka permintaan terhadap suatu barang akan
mengalami penurunan.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Permintaan dalam konsep ekonomi mengacu pada seberapa banyak barang atau
jasa yang bersedia dibeli konsumen pada harga tertentu. Tanpa adanya
permintaan, bisnis tak dapat menjalankan kegiatan produksi barang atau jasanya.
Sebab dengan adanya permintaan, maka konsumen memiliki suatu keinginan serta
kemampuan untuk membeli barang atau jasa yang disediakan produsen. Sehingga
hal ini memiliki hubungan timbal balik yang menguntungkan bagi kedua pihak.
Untuk konsumen, mereka akan merasa puas sebab keinginan mereka dapat
terpenuhi, sedangkan untuk produsen, akan mendapatkan peningkatan dalam
bisnisnya sehingga dapat menjalankan kegiatan produksi barang atau pun jasanya.

3.2 Saran

Konsumen dalam hal ini masyarakat hendaknya mampu berpikir


cemerlang dalam mengambil keputusan terkait permintaan dan penawaran agar
berdampak maksimal.

Anda mungkin juga menyukai