Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Gita Salsabila Maulidya Nur
2. M. Aditiya Dinata
3. M. Nawaal Ridhana
4. Rahmadianur
KATA PENGANTAR
Puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
limpahan karuniadan rahmatnya kepada kita semua, sehingga pada hari ini
penulis telah menyelesaikan tugasmakalah dengan judul “ Peran Advokat
Dalam Penegakan Hukum ”
Anggota Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
1. Fungsi dan peranan advokat dalam proses penegakan hukum...........................................................5
2. Tugas dan Kewajiban serta Wewenang Advokat.................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupundiluar
pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan undang-undang, jasahukum
adalah jasa yang diberikan advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuanhukum,
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakanhukum
lain untuk kepentingan hukum klien. Klien adalah orang, badan hukum, atau kembagalain
menerima jasa hukum dari advokat. Bantuan hukum adalah jasa hujum yang
diberikanadvokat secara Cuma-Cuma kepada klien yang tidak mampu.
Bantun hukum dapat diberikan oleh sesorang yang memahami hukum, atau yangdisebut
penasehat hukum, seperti pengecara dan Alvokat. Dalam perkara Pidana PemberiBantuan
hukum disebut pembela, yang dileksanakan oleh penasehat hukum yang disebut Advokat.
Seorang Advokat adalah penasehat hukum yang tidak saja dapat bertindak sebagai
pengecara dalam perkara perdata tapi juga dapat dalam bertindak sebagai perkara
pidana.Menurut pasal 186 RO lama Advokat itu diangkat Menteri Kehakiman dan
disaratkan berkelar Sarjana Hukum.
Didalam perkara pidana tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hokum dari
seorang atau lebih penasehat hukum selam dalam waktu dan pada setiap tingkat
pemeriksaan perkara. Untuk mendapatkan penasehat hukum tersaangka atau terdakwa
berhak memilih sendiri penasehat hukumnya (pasal 54-55 KUHAP). Bagi tersangka dan
terdakwa yang disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan
mati, yang tidak mampu dan tidak mempunyai penasehat hukum sendiri, maka pejabat
bersangkutan wajib menunjuk penasehat hukum bagi mereka yang memberikan bantuan
hukumnya denganCuma-Cuma (pasal 56 KUHAP)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi dan Peranan Advokat?
2. Bagaimana Tugas dan Kewajiban serta Wewenang Advokat?
C. Tujuan Penulisan
Dari materi yang kami sajikan dalam makalah ini mengenai Kedudukan Bantuan Hukum
dalam System Peradilan Agama mudah-mudahan dapat dijadikan suatu rujukan pada
pembelajaran Advokasi ini. Kemudian juga dengan materi ini ilmu kita akan semakin
bertambah dan semakin mantap mengenai topik tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Advokat berstatus sebagai penegak hukum bebas dan mandiri yang dijamin oleh
hukumdan peraturan perundang-undangan. Artinya profesi advokat bisa disamakan
dengan kedudukan penegak hukum lainnya dalam menegakan hukum dan keadilan.
2. Memberikan bantuan hukum kepada setiap orang yang membutuhkan dengan tidak
bolehmembedakan antara ras, suku, dan agama dalam melakukan praktek
penegakan hokum tersebut.
3. Menjunjung tinggi nilai keadilan dan morlitas serta kebenaran.
4. Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia.
5. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan advokat terhadap masyarakat dengan
cara belajar terus menerus (continues legal education)untuk memperluas wawasan
keilmuannya.
Adapun kode etik yang berhubungan dengan cara kerja advokat khususnya dalam
menangani perkara seorang advokat harus memegang rahasia yang berkaitan dengan
rahasia jabatan yang melekat pada dirinya. Advokat dalam membela kliennya harus
memegang teguh prinsip Equality before the Law yakni jaminan kesederajatan dihadapan
hukum dan prinsip Presumption of innocence (Praduga tak bersalah) yakni
menganggap kliennya benar berdasarkan data dan informasi yang diberikan padanya.
Prinsip tersebut dilaksanakan agardidalam pembelaannya, seorang Advokat berani
menjalankan profesi dan fungsinya dengan efektif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam maupundiluar
pengadilan,yang memenuhi persyaratan bedasarkan ketentuan undang-undang ,adapun
peran dan fungsi advokat tidak akan lepas dari yang namanya penegakan hukum
karenaadvokat merupakan satu dari empat catur wangsa penegakan hukum selain dari
hakim, jaksadan polisi.Pemahaman masyarakat terhadap advokat itu sendiri sangatlah
penting, karena dapatmembantu masyarakat yang awam terhadap hukum, membantu
untuk nyelesaikan perkaradan karena kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhan
hukumnya hampir sama dengan proses memilih jasa profesi lainnya seperti membutuhkan
jsa dokter, guru, arsitek, konsultan,notaris dan lain-lain
.Profesi advokat sudah diatur dalam undang-undang telah diatur dalam undang-
undangnomer 18 tahun 2003 dan pengaturan tentang kode etik advokat yang disahkan
pada tanggal23 mei tahun 2002 didalamnya mengatur jug mengenai pelanggaran dan
sanksi yang di berikan kepada advokat yang melanggar tersebut seperti sanksi-sanksi
hukuman sebagaimanatertuang dalam pasal 16 kode etik advokat berupa peringatan biasa,
peringatan keras, pemberhentian sementara untuk waktu tertentu dan pemecatan dari
keanggotaan organisasi profesi.Dalam organisasi advokat yang diakui oleh undang-undang
terdapat dewankehormatan. Dewan kehormatan inilah yang berperan untuk memberikan
sanksi kepadaseorang advokat yang melanggar kode etik.
Sejauh ini, peranan Dewan Kehormatandipandang cukup efektif. Kode etik advokat
merupakan hukum tertinggi dalam menjalankan profesi, yang menjamin dan melindungi,
tetapi membebankan kewajiban kepada setiapadvokat untuk jujur dan bertanggung jawab
dalam menjalankan profesinya, baik pada klien, pengadilan, teman sejawat, negara atau
masyarakat, dan terutama kepada dirinya sendiri. Jadidalam hal ini hubungan antara
undang-undang yang mengatur tentang advokat berkesinambungan dengan kode etik
advokat yang mengatur tata cara bagaimana advokat itu bekerja sesuai dengan aturan-
aturan yang ada dalam kode etik tersebut agar apa yangdialkukan tidak melenceng jauh
dari apa yang telah diatur dan ditetapkan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini sudah barang tentu akan terdapat kesalahan, baikkesalahan
dalam pengetikan maupun kesalahan dalam memasukkan data-data yang berkenaan
dengan penulisan makalah ini. Karena fitrah kami sebagai manusiamemungkinkan
kesalahan dan kekhilafan atas diri kami. Karena tidak ada gading yang takretak seperti itu
juga kami. Oleh karena itu kepada pembaca dan khusus kepada dosen pembimbing Mata
Kuliah Advokasi ini kami meminta saran dan kritikan untuk perbaikanmakalah kami di
waktu mendatang
~ SELESAI ~