Anda di halaman 1dari 6

Tugas Psikometri

Dosen pengampu : Robertus Landung Eko Prihatmoko M.Psi.


Nama anggota :Abriany Arista Oktavya 139114003
Stevan Stevy S.S 13911400
Maria E.Claudia Ponomban 1391140
Leviana Bella H.N 1391140
Anette Isabella G 1391140
Chlara Rekaasta I 129114098
Kelas A
1. Metode penskalaan berorientasi individu adalah pendekatan yang ditujukan pada masalah
penempatan individual pada titik-titik tertentu di sepanjang continuum. Tujuan
pengukuran ini adalah untuk mendudukan subjek pada posisinya menurut continuum
atribut yang diukur atau dengan kata lain meletakkan individu-individu pada suatu
kontinum penilaian, sehingga kedudukan relative individu menurut suatu atribut yang
diukur dapat diperoleh. Metode Penskalaan Berorientasi Individu/ Subject ini sering
disebut pula sebagai Skala Likert yang menggunakan metode Summated-Rating Scale.
Metode penskalaan ini memiliki beberapa ciri-ciri yakni:
a. Yang memberikan penilaian adalah orang-orang yang memiliki kriteria atau
karakteristik yang mirip dengan subjek pada penelitian yang akan dilakukan nantinya.
(Ex: ingin meneliti IQ anak-anak SMA, maka orang-orang yang akan dipilih untuk
melakukan penilaian pada hal ini adalah kriteria yang memenuhi sebagai anak-anak
SMA.)
b. Yang dinilai adalah subyek tersebut  karena jika dilihat dari proses penilaiannya,
penilaiannya dilakukan berdasarkan penilaian pribadi subjek berdasarkan masing2
pernyataan. (ex: sangat tidak setuju sampai sangat setuju).
c. Masing-masing pernyataan dalam skala tersebut memiliki bobot yang sama oleh
karena itu pada proses uji coba tidak dilakukan penilaian pada bobot pernyataan tetapi
pada subjek yang memberikan penilaian
d. Memiliki nilai praktis yang tinggi
e. Tiak terlalu mempermasalahlah bagaimana memberi bobot ilia bagi stimulus atau
respon.
Contoh :

Skala Dependency

Kadang –kadang saya merasa takut apabila tidak ada seseorang yang menemani saya
ditempat umum

a. Selalu………………………………..(4) karena paling mengindikasikan adanya


dependency
b. Sering ……………………………….(3) karena mengindikasikan adanya
dependency
c. kadang-kadang …………………….(2) karena cukup mengindikasikan adanya
dependency
d. sangat jarang…………………………(1) karena kurang mengindikasikan adanya
dependency
e. tidak pernah……..……………………(0) karena tidak mengindikasikan adanya
dependency

2. Metode penskalaan berorientasi stimulus adalah pendekatan yang bertujuan meletakkan


stimulus pada continuum psikologis atribut yang bersangkutan atau dengan kata lain
mnentukan angka skor atas suatu respon (biasanya pada respon positif/endorsement).
Metode penskalaan berorientasi pada stimulus ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Yang memberikan penilaian pada tiap pernyataannya adalah juri atau
orang-orang yang ahli dalam bidang yang sedang kita buat skalanya.
b. Penilaian dilakukan pada tiap item/ pernyataan. Dengan kata lain
pernyataan tersebutlah yang menjadi stimulus pada skala tersebut.
c. Proses penilaiannya yakni dengan cara sejumlah atau beberapa ahli
diminta untuk menentukan seberapa mendukungkah masing2 item/
pernyataan terhadap topik yang akan diukur.
d. Tiap pernyataan punya bobot yang berbeda, oleh karena itu proses
penilaian yang dilakukan yakni dengan cara juri/ ahli dalam bidang yang
sesuai dengan skala yang akan kita teliti tadi diminta untuk menentukan
seberapa mendukungkah pernyataan2 tersebut pada topik yang akan dibuat
skalanya  gunanya untuk menentukan bobot dari tiap pernyataan.

Terdapat 2 pengembangan dalam metode ini, yakni Method of Paired-


Comparison, Method of Equal-Appearing Interval,dan method of successive interval.
Method of Paired-Comparison penilaiannya diberikan oleh beberapa ahli dan dinilai oleh
masing-masing juri dengan cara memasangkan tiap pernyataan. Gunanya ialah untuk
menentukan pernyataan mana yang lebih mendukung topik skalanya. Kemudian
penyataan2 yg dipilih adalah pernyataan yang mendukung topik skala/ kuesioner final.
Dengan cara yang demikian maka kita akan sangat kesulitan dalam proses
pemasangannya. Oleh karena itu Method of Equal-Appearing Interval dibuat dalam
rangka pengembangan dari Method of Paired-Comparison. Method of Equal-Appearing
Interval memiliki beberapa kesamaan dengan Method of Paired-Comparison yakni
penilaian tetap diberikan oleh para ahli yang jumlahnya berkisar antara 20-30 orang
dengan 200-300 pernytaan. Dengan cara tiap juri diminta untuk melakukan penilaian
pada setiap pernyataan dengan standard bahwa pernyataan tersebut haruslah penyataan
yang mendukung topik skala yang akan dibuat (Skala 1-11), penyataan harus mewakili
scale point (dalam 1 skala harus ada pernyataan yang memiliki bobot 1-11), interval atau
bobot dalam tiap pernyataan haruslah relatif sama.

Contoh:
a. method of paired comparison
hasil pembandingan jenjang yang dilakukan oleh responden X terhadap 5 jeni
merk samphoo adalah sebagai berikut :
sunslik,dove,rejoice,loreal,tresseme,
sunslik:dove =sunslik
sunslik:rejoice=sunslik
sunslik:loreal=loreal
sunslik:tresseme=tresseme
dove:rejoice=dove
dove:loreal=loreal
dove:tresseme=tresseme
rejoice:loreal=loreal
rejoice :tresseme=tresseme
tresseme:loreal=tresseme
hasilnya:
tresseme=4
loreal=3
sunslik=2
dove=1
rejoice=0
b. method equal appearing interval
Skala kebahagiaan
Kenaikan jabatan beserta gaji (Ya) (Tidak)
Mempunyai banyak relasi (Ya) (Tidak)

3. Metode penskalaan berorientasi respon dimana mempergunakan data respon untuk


meletakkan subjek pada suatu continuum psikologis berdasarkan kekuatan item yang
dipilih atau yang dijawab dengan benar, sedang dalam waktu yang bersama –sama item-
itemnya diskalakan menurut kekuatan atau banyaknya sifat yang dimiliki oleh subjek
yang memilih atau menjawab dengan benar tadi. Metode yang dipakai adalah Method of
Summates Ratings. Selain itu juga dikenal dengan skala likert. Metode penskalaan yang
berorientasi pada respon ini memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Penilaian diberikan oleh subjek yang sesuai dengan karakteristik subyek
penelitian.
b. Yang dianalisi itu jawaban atau respon dari tiap subjek terhadap masing-
masing pernyataan. Dimana subjek ini diminta untuk menentukan penilaian
pribadi subjek pada tiap pernyataan. (dari STS sampai SS).
c. Bobot pernyataan dalam metode ini adalah berjenjang.
Metode ini juga dikenal sebagai skala Guttman yang memiliki bobot berbeda
sekaligus berjenjang.
Contoh

Skala sikap perilaku seksual pra nikah

Melakukan hubungan intim/bersenggama dengan pasangan saya

(STS) (TS) (N) (S) (SS)

Skor (STS:0), (TS:1), (N:2), (S:3), (SS:4)

4. Implikasi dari berbagai metode penskalaan tersebut kepada pembicaraan mengenai skala
ordinal dan skala interval adalah bahwa setiap metode pengukuran memunculkan skala
tertentu. Skala tersebut akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini.
Skala ordinal : menentukan posisi nilai dari sebuah objek pada kontinum untuk
pengukuran variabel tertentu.
- Method of summated rating (berorientasi pada respon) : menempatkan posisi pada
suatu kontinum dengan 5 macam kategori ordinal (skala likert SS sampai STS)
- Method of paired comparassion (berorientasi pada stimulus) : subjek diminta untuk
meletakkan posisi objek dalam suatu kontinum (sama dengan definisi dari skala
ordinal) dengan cara membandingkan sepasang demi sepasang menurut dimensi
aspek yang ditentukan

Skala interval : taraf pengukuran bilangan yang dkenakan pada suatu objek yang sudah
memiliki nilai numerik dan memiliki satuan interval yang sama antar bilangan.

- Method of equal-appearing interval (berorientasi pada respon) : meletakkan beberapa


objek pasa suatu kontinum yang terbagi menjadi beberapa interval
Contoh:
Subjek akan diminta menilai salah satu bunga dan menetukan kualitas keindahannya.

A B C D E F G H I J K

Paling sedang paling indah


Tidak indah
Jika subjek mengisi semakin kekanan, maka kualitas keindahan bunga semakin tinggi dan
jika semakin kekiri maka kualitas keindahan bunga semakin rendah.

- Method of successive intervals (berorientasi pada stimulus) : menggunakan suatu


kontinum yang terbagi atas beberapa interval.

Anda mungkin juga menyukai