Anda di halaman 1dari 2

19DES2021

CAUTION! SEBELUM BACA KEBAWAH, COCOKAN DULU TANGGAL TULISAN DENGAN


TANGGAL UPLOAD FILENYA. DEMI KEBENARAN "TAKDIR"

Okay, jika sudah, ketika anda sudah membaca tulisan ini. Selamat anda telah mencapai sebuah takdir yang
sudah tertulis sebelumnya. Takdir yang tertulis bukan sebuah Allah tulis, melainkan masing-masing
manusia itu sendiri yang menulis. Bukan dengan tinta, melainkan perbuatan, perasaan, tutur kata, dan cara
berpikir. Anda bingung? tidak perlu dpikir dalam-dalam, itu adalah HAL KECIL.

Selanjutnya aku, sampaikan bahwa sebelum ini terjadi, aku seperti mendapat sebuah "bayangan". Aku sebut
bayangan karena apakah ini akan terjadi, bisa dirubah atau kah semacam takdir yang sama sekali tidak
terjadi. Bayangan tersebut seperti sebuah "pribadi" baru yang muncul dalam diriku. Aku selalu melihat
orang-orang disekitarku selalu memiliki negatif thinking. Tapi, entah kenapa aku sendiri selalu diberi cara
berpikir untuk positif thinking. Sampai-sampai aku sendiri dicap orang bodoh, karena tidak waspada. Tapi
ya itulah aku. Jadi "pribadi" baru ini tiba-tiba masuk ke dalam diriku, dan tiba-tiba saja seperti memberi
pandangan yang sifatnya negatif, seperti:
- Kamu(pembaca) yang sekarang, adalah orang yang berbeda
- Sejak setelah Agustus itu, dia(pembaca) sudah berubah
- Aku bukan prioritas dalam pikirannya
- Ada orang lain yang berada didekatnya yang selalu bisa menemaninya tiap dibutuhkan
- Alasan kenapa IGnya deactive adalah karena ada banyak hal yang tidak ingin ditunjukkan kepadamu
dalam arti "it is new me (pembaca)" dan hanya orang lain itulah yang berhak tahu.
- Dia (pembaca) tidak berbohong, hanya saja LDR akan kalah dengan yang tiap saat disampingnya.
- Aku sudah kalah sejak saat setelah Agustus.

Aku terus menjalani hidup dengan beberapa pikiran negatif di atas. Apakah aku setuju? Tidak. Aku tetap
pada pribadiku positif thinking. Aku terus berpikir:
- Aku masih punya kesempatan untuk mendapatkanmu.
- Aku memang orang yang munafik dengan bangganya bilang "Andai kamu orang Malang, sudah aku
lamar." Tanpa tahu perasaanmu
- Menurutku saat ini kamu masih bersedih atas putus dengan mantanmu. Jadi dirimu (pembaca) saat ini
sedang berada pada situasi hati yang tidak stabil. its normal
- Kamu (pembaca) saat ini sibuk dengan joki skripsi orang dan sibuk dengan tugas kuliah yang freak. Dan
itu wajar menurutku, karena levelmu sudah S2.
- Kamu (pembaca) belum ada cowo yang mendekati selain aku.
- Yang aku inginkan bukan dirimu (pembaca) yang dahulu. Tapi, aku harus bisa menyesuaikan dirimu yang
sekarang

Bahkan aku confess love denganmu masih berpikir bahwa pribadi positifku ini memang benar. Dan pribadi
negatifku yang tiba-tiba datang adalah ujianku untuk mendapatkan hatimu. Selama 29 tahun aku hidup,
benar-benar aneh jika aku berpikir negatif terhadap orang. Aku bukan orang yang optimis, tapi aku tidak
pernah berpikir jelek terhadap orang.

Sampai ketika kamu tidak menerima cintaku, aku bukan ditampar oleh ucapanmu. Tapi, aku ditampar oleh
pribadi negatifku. Mungkin lebih tepatnya ditinju, dibanting, dan ditendang. Rasa sakit yang dihasilkan
bukan mengarah ke fisik, tapi langsung ke hati. Bukan kamu yang salah, bukan aku yang salah, karena
menurutku tidak ada yang salah. Malah kalau aku tidak mencoba untuk ikut kata hatiku, tidak mau menjilat
ludahku sendiri bahwa aku hanya mencari pasangan yang asli Malang, maka aku yang salah. Salah karena
namamu hanya sebagai list dalam daftar target orang yang bisa jadi pasanganku. Iya benar, meski aku tahu
kamu asli Kediri, kamu punya habit perokok, pada kenyataannya aku tidak mencoret namamu dalam daftar
orang yang bisa menjadi pasanganku. Selama 3 tahun ini aku berusaha untuk mempelajarimu lebih dalam.

Last word, aku minta maaf kalau selama ini aku banyak salah sama kamu, bikin kamu kecewa, bikin kamu
sebel, bikin kamu marah, bikin kamu berpikir "nih orang apaan sih". Aku juga terima kasih atas senyummu,
kebaikanmu, kelucuanmu, keimutanmu, keGJanmu, ketawamu, pelukanmu, ciumanmu, semua tentangmu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai