Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mariya Pujianti

Mata kuliah : Filosopi pendidikan indonesia

Suku Lembak merupakan suku yang mendiami provinsi Bengkulu. Suku Lembak adalah pemeluk
agama Islam sehingga budayanya banyak bernuansakan Islam, disamping itu masih ada pengaruh
dari kebudayaan lainnya.

1. Sarafal Anam Sarafal Anam merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan oleh suku Lembak.
Disajikan dalam bentuk seperti mengiramakan sebuah lagu. Dengan nuansa Islami dan puji-pujian
terhadap Allah SWT, Rasul, dan Nabi. Sarafal Anam biasanya disajikan pada saat tertentu,
contohnya pada saat acara pernikahan suku Lembak, acara Aqiqah, hatam Al-Qur’an atau tamat
kaji, dan maulid Nabi.

2. Tamat Kaji Tamat kaji adalah sebuah upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk ungkapan
rasa syukur karena si anak sudah mampu membaca Al-Quran. Kepandaian membaca al-quran
dalam masyarakat Lembak merupakan sebuah keharusan dan kebanggaan dalam keluarga.
Ditengah-tengah masyarakat Lembak kemampuan seorang anak membaca al-quran dengan baik
memiliki nilai penghargaan yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan hampir semua aktivitas dalam
masyarakat Lembak sangat kental dengan kebiasaan membaca Al Qur’an. Seseorang baru
dianggap tokoh masyarakat jika dia terbiasa di undangan untuk bersama-sama membaca Al Qur’an
terutama pada saat prosesi berduka atas meninggalnya salah satu anggota keluarga.

4. Menyalang Seorang anak selayaknya meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap
keinginan dan kegiatannya, hal ini karena restu Allah SWT, disebabkan dari restu orang tua anak
yang berbakti kepada orang tua, yang doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Bakti
kepada kedua orang tua

Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya di daerah saya yang sejalan
denganpemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu :Misal kegiatan gotong royong (kerjabak
membersihkan lingkungan sekitar, gotong royongsaling). Di kota Kupang juga terdiri dari orang-
orang dengan latar belakang yang berbeda-beda (suku, daerah, agama, dan budaya). Meskipun
berbeda namun tetap menjunjungnggi toleransi.Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat di
kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur,kearifan budaya dearah asal yang relevan menjadi
penguatan karakter peserta didik sebagaiindividu, sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya di daerahsaya yaitu gotong royong dan peduli terhadap sesama serta
peduli terhadap lingkungan.Mulkultural budaya yang ada di Kota Kupang akan menunjang
pengembangan nilai-nilailuhur yang menjadi penguatan karakter murid sebagai individu dan sebagai
anggotamasyarakat. Sebagaian besar masyarakat kota Kupang telah menunjukkan wujud
nyatapenerapan nilai religius, toleransi, gotong royong, nasionalisme dan kejujuran.

Anda mungkin juga menyukai