Oleh :
Fery Fatur Rahman Saleh ( 402023058)
Selulitis
Mekanisme radang
Kerusakan
Integritas Kulit Lesi
Kerusakan kulit
11. Penatalaksanaan
1. Air dan sabun serta antibiotik topikal
2. Mungkin diperlukan kompres hangat dan insisi lesi
3. Antibiotik sistemik
(Corwin, Elizabeth J., 2009)
Perawatan lebih lajut bagi pasien rawat inap:
1. Beberapa pasien membutuhkan terapi antibiotik intravenous. Diberikan
penicillin atau obat sejenis penicillin (misalnya cloxacillin)
2. Jika infeksinya ringan, diberikan sediaan per-oral (ditelan).
3. Biasanya sebelum diberikan sediaan per-oral, terlebih dahulu diberikan
suntikan antibiotik jika: penderita berusia lanjut, selulitis menyebar
dengan segera ke bagian tubuh lainnya, demam tinggi.
4. Jika selulitis menyerang tungkai, sebaiknya tungkai dibiarkan dalam
posisi terangkat dan dikompresdingin untuk mengurangi nyeri dan
pembengkakan.
5. Pelepasan antibiotic parenteral pada pasien rawat jalan menunjukan
bahwa dia telah sembuh dari infeksi
6. Insisi dan drainase pada keadaan terbentuk abses.
Incisi drainase merupakan saah satu tindakan dalam ilmu bedah yang
bertujuan untuk mengeluarkan abses atau pus dari jaringan lunak akibat
proses infeksi. Tindakan ini dilakukan pertama dengan melakukan
tindakan anestesi lokal, aspirasi pus pada daerah pembengkakan
kemudian kemudian dilakukan tindakan incise drainase dan
pemasangan drain.
Perawatan lebih lanjut bagi pasien rawat jalan : perlindungan penyakit
cellulites bagi pasien rawat jalan dapat dilakukan dengan cara memberikan
erythromycin atau oral penicillin dua kali sehari atau intramuscular
benzathine penicillin.
12. Komplikasi
1. Gangguan sistemik, septikemia
2. Osteomielitis
3. Artritis septik
4. Hilangnya ketajaman penglihatan (selulitis orbital)
5. Potensial abses otak (selulitis orbital, periorbital)
(Cecily, Lynn Betz., 2009)
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian perioperatif terdiri dari 3 bagian pengkajian yaitu :
A. Pengkajian Pre Operasi
1) Identitas pasien
Jenis kelamin :
Riwayat Keperawatan
a) Keluhan utama : keluhan utama yang paling sering muncul
pada pasien adanya benjolan pada permukaan kulit.
b) Riwayat Penyakit sekarang
Berkaitan dengan perjalanan penyakit pasien yang sekarang.
c) Riwayat penyakit dahulu
Penderia kista ateroma sebelumnya kemungkinan pernah
menderita.
d) Riwayat penyakit keluarga
Orang dengan riwayat keluarga kista atheroma bisa
mempunyai resiko lebih besar dibandingn dengan tanpa
riwayat keluarga.
2) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : Mengkaji tingkat kesadaran, perhatikan ada
tidaknya benjolan, awasi tanda infeksi (merah, bengkak, panas,
nyeri, berubah bentuk)
b. Palpasi : Turgor kulit elastis, palpasi daerah benjolan
biasanya terdapat nyeri
c. Auskultasi : Bising usus jumlah normalnya +12-16, bunyi nafas
vesikuler, bunyi jantung sonor.
d. Perkusi : bunyi perut thympani, tidak terjadi distensi
abdomen.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. EGC:
Jakarta