Selulitis
Mekanisme radang
Kerusakan Resiko
Integritas Infeksi
Kulit
A. ASUHAN KEPERAWATAN
Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
Dengan proses keperawatan, perawat memakai latar belakang, pengetahuan yang
komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa
merencanakan intervensi, mengimplementasikan rencana dan mengevaluasi intervensi
keperawatan.
1. Pengkajian
A. Identitas
Menyerang sering pada lingkungan yang kurang bersih
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama Pasien biasanya mengeluh nyeri pada luka, terkadang disertai demam,
menggigil dan malaise
2. Riwayat penyakit dahulu
Ditanyakan penyebab luka pada pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap
penyakit seperti ini, adakah alergi yang dimiliki dan riwat pemakaian obat.
3. Riwayat penyakit sekarang
Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan karakteristik berwarna merah, terasa
lembut, bengkak, hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap
4. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya dikeluarga pasien terdapat riwayat mengidap penyakit selulitis atau
penyekit kulit lainnya
5. Keadaan Emosi Psikologi Pasien tampak tenang,dan emosional stabil
6. Keadaan social ekonomi
Biasanya menyerang pada social ekonomi yang sederhana.
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah TD : Menurun (< 120/80 mmHg) Nadi : Turun (< 90)
Suhu : Meningkat (> 37,50) RR : Normal
b. Kepala : Dilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak
c. Mata : Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya (+)
d. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping
e. Mulut : Kebersihan, tidak pucat
f. Telinga : Tidak ada serumen
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
h. Jantung : Denyut jantung meningkat
i. Ekstremitas : Adakah luka pada ekstremitas
j. Integumen : Gejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di suatu
daerah yang kecil di kulit. Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan
tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas (peau d'orange). Pada kulit yang
terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil berisi cairan (vesikel) atau lepuhan besar
berisi cairan (bula), yang bisa pecah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d. respons inflamasi lokal saraf perifer kulit
b. Hipertermi b.d. respon inflamasi sistemik
c. Resiko tinggi terjadinya infeksi b.d adanya luka pada kulit.
d. Kerusakan integritas kulit b.d adanya lesi kemerahan
C. PERENCANAAN
Tujuan intervensi keperawatan adalah menurunkan stimulus nyeri, penurunan suhu
tubuh, peningkatan integritas kulit, dan pemenuhan informasi. Untuk intervensi penurunan
suhu tubuh, dapat disesuaikan dengan masalah yang sama pada pasien varisela. Untuk
intervensi peningkatan integritas jaringan kulit dapat disesuaikan dengan masalah yang sama
pada pasien furunkel.
DIAGNOSIS PERENCANAAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d Dalam waktu 1 x 24 Kontrol nyeri Manajemen nyeri
respons inflamasi jam nyeri Skala nyeri stabil (0-3) 1. Kaji nyeri dengan
lokal saraf perifer berkurang/hilang atau
kulit teradaptasi a. Secara subjektif pendekatan PQRST
melapor nyeri 2. Jelaskan dan bantu
berkurang atau
dapat diadaptasi. pasien dengan
b. Skala nyeri0-4 tindakan pereda nyeri
c. Dapat
nonfarmakologi dan
mengidentifikasi
aktivitas yang noninvasif
meningkatkan atau 3. Atur posisi fisiologis
menurunkan nyeri
dan imobilisasi
d. Pasien Nampak
rileks ekstremitas yang
mengalami selulitis
4. stirahatkan klien
5. Lakukan kompres
6. Manajemen
lingkungan :
lingkungan tenang
dan batasi pengunjung
7. Ajarkan teknik
relaksasi pernapasan
dalam
8. Ajarkan teknik
distraksi pada saat
nyeri
9. Lakukan manajemen
sentuhan
10. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian analgetic
11. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian antibioti
Hipertermi b.d. Dalam waktu 1 x 24 1. TTV dalam batas Manajemen hipertermi
respon inflamasi jam klien normal TD : 1. Observasi suhu tubuh
sistemik menunujukkan 120/80 mmHg N : tekanan darah,
penurunan suhu 60-100x/menit S : frekuensi permapasan
tubuh 36.5oC – 37oC RR dan denyut nadi
: 16-24 x/menit 2. Monitor intake dan
2. Tidak terjadi output setiap 8 jam.
demam 3. Anjurkan banyak
3. Intake–output minum bila tidak ada
seimbang kontraindikasi.
4. Berikan kompres
hangat
5. Gunakan pakaian
yang tipis dan
menyerap keringat
6. Anjurkan klien untuk
bedrest total
7. Pertahankan cairan IV
sesuai program
8. Berikan terapi
antipiretik sesuai
anjuran dokter
Resiko tinggi Dalam waktu 2 x 24 1. Tidak terdapat 1. Observasi adanya
terjadinya infeksi b.d jam klien tanda – tanda tanda – tanda infeksi.
adanya luka pada menunjukkan tidak infeksi (kalor, 2. Observasi tanda –
kulit. terjadi infeksi rubor, tumor, tanda vital.
dolor) 3. Rawat luka klien
2. TTV dalam batas dengan prinsif
normal TD : aseptik.
120/80 mmHg N : 4. Anjurkan klien untuk
60-100x/menit S : selalu menjaga
36.5oC – 37oC RR kebersihan diri.
: 16-24 x/menit 5. Awasi/batasi
3. Leukosit dalam pengunjung, bila
batas normal perlu.
6. Ajarkan pasien dan
keluarga mengenal
tanda dan gejala
infeksi
7. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
betadine.
8. Berikan Silver nitrat
sesuai anjuran dokter
9. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antibiotok sistemik.
Kerusakan integritas Kerusakan integritas a. Menunjukkan 1. Observasi ukuran,
kulit b.d adanya lesi kulit b.d adanya lesi regenerasi jaringan warna, kedalaman
kemerahan kemerahan b. Mencapai luka, perhatikan
penyembuhan tepat jaringan nekrotik dan
pada waktunya kondisi sekitar luka
2. Tinggikan area infeksi
bila mungkin/tepat.
3. Pertahankan posisi
yang diinginkan dan
imobilisasi area bila
diindikasikan
4. Jaga kulit agar tetap
bersih dan kering
D. PELAKSANAAN
Menyesuaikan dengan intervensi yang ada sesuai diagnosa yang actual
E. EVALUASI
1. Terjadi penurunan respons nyeri
2. Suhu tubuh dalam rentang normal dan pasien merasa nyaman.
3. Tidak terjadi infeksi.
4. Peningkatan integritas jaringan kulit
DAFTAR PUSTAKA
Angresti, C. 2012. Asuhan Keperwatan Pada Tn. A Dengan Selulitis Pedis Rumah Sakit Pku
Muhammdiyah Surakarta. Jurnal keperawatan : naskah publikasi, 5(2), pp. 85-94
Asma. 2015. Contoh Askep Selulitis, http://asmanurs3.blogspot.co.id/2015/03/contoh-
askepselulitis.html, diaksespada tanggal 5 April 2
https://genoschebasmaba.wordpress.com/2011/12/30/selulittis-pedis/, diakses pada tanggal 5
April 2016
http://nersrezasyahbandi.blogspot.co.id/2013/08/ca-prostat.html, diakses pada tanggal 5 april
2016