Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PPKN

OLEH
NAMA: YOVITA RUCIRA AMARANGGANA POKE
KELAS: VIII-C
TAHUN AJARAN: 2022/2023
SMPK ST. THERESIA KOTA KUPANG

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat
yang di berikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping PPKN ini dengan
baik hingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Tujuan dari selesainya tugas kliping ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, saya sangat berharap dengan adanya kliping yang
saya buat ini dapat memberi wawasan dan pegetahuan yang lebih untuk pembaca terkait
Pancasila sebagai Dasar Negara, Lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan, dan bendera
Merah Putih sebagai bendera negara.
Pembuatan tugas kliping ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak hal yang harus
dikoreksi, maka dari itu saya meminta saran, kritikan serta pendapat dari pembaca agar tugas
kliping saya ini bisa menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Terima kasih.

Kupang 5 Mei 2023

Yovita Rucira Amaranggana Poke

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dapat digali dari perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
Wujud dari semangat dan komitmen ini antara lain adanya kesepakatan bahwa Pancasila
adalah dasar negara, lagu “Indonesia Raya” adalah lagu kebangsaan, dan Bendera Merah
Putih adalah bendera negara, dan Garuda Pancasila adalah lambing negara. Namun dalam
kliping ini saya hanya akan membahas tentang Pancasila sebagai dasar negara, lagu
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, dan Bendera Merah Putih sebagai bendera negara
Indonesia. Berikut ini saya sampaikan secra garis besar mengenai hal-hal yang akan saya
bahas. Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia memiliki makna bahwa dalam mengatur
dan menyelenggarakan segala aktivitas kenegaraan harus berpedoman pada nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam Pancasila. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” telah diperdengarkan
sejak sebelum Indonesia merdeka yaitu tahun 1928. Bendera dengan warna Merah dan Putih
telah digunakan sejak zaman kerajaan dengan menggunakan teknik pewarnaan alami.
Demikian sedikit garis besar yang dapat saya jelaskan, saya akan jelaskan secara lebih detail
pada Bab II.

1.2. Tujuan
Tujuan dari selesainya tugas kliping ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), saya sangat berharap dengan adanya
kliping yang saya buat ini dapat memberi wawasan dan pegetahuan yang lebih untuk
pembaca dan pendengar terkait Pancasila sebagai dasar negara, lagu Indonesia Raya sebagai
lagu kebangsaan negara Indonesia, dan Bendera Merah Putih sebagai Bendera Negara
Indonesia.

1.3. Rumusan
Masalah
Wujud dari semangat dan komitmen kebangsaan yaitu
1. Pancasila sebagai dasar negara
2. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan
3. Bendera Merah Putih sebagai Bendera Negara
Dijelaskan, disertai dengan gambar dan dasar hukumnya, dan dijilid rapih.
4

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Panca adalah Lima, Sila adalah Asas atau Dasar. Untuk Lebih jelas dikutip bagian
Pidato Ir. Soekarno tersebut.
“ Namanya bukan panca Dharma, tetapi nama ini dengan petunjuk seorang teman kita
ahli bahasa namanya adalah Pantja Sila, Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima
dasar itu mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Menurut I.R Soekarno Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun
yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian,
pancasila tidak saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
indonesia.

Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai landasan
dan sumber untuk membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara juga dapat
diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.

Sumber: wallpapercave.com

Adapun secara yudiris ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan


Republik Indonesia sebagaimana terdapat pada pembukaann UUD NRI Tahun 1945.
Selain itu, peneguhan Pancasila sebagai dasar negara juga dimuat dalam Ketetapan MPR
Nomor XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonsia Nomor II/MPR/1978 tentang pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
5
Selain itu, ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
pembentukan Perundang-Undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara. Hal tersebut sejalan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu Pancasila ditempatkan sebagai dasar dan
ideologi negara serta dasar filosofis bangsa dan negara. Dengan demikian, setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.

2. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan


1. Sejarah Singkat
"Indonesia Raya" merupakan lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini menjadi
salah satu titik kelahiran pergerakan nasionalis di seluruh Nusantara yang mendukung ide
"Indonesia" yang satu sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah belah menjadi
beberapa koloni. Lagu “Indonesia Raya” pertama kali diperdengarkan oleh peciptanya,
Wage Rudolf Soepratman menggunakan biola (tanpa syair) pada Kongres Pemuda
Indonesia II tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Lagu “Indonesia Raya” mendapat
sambutan yang hebat dari peserta kongres. Tiap pertemuan kepemudaan Indonesia, selalu
dibuka dan ditutup dengan lagu “Indonesia Raya”. Rakyat Indonesia mengakui
“Indonesia Raya” sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Hal tersebut membuat pemerintah
Hindia Belanda gusar dan melarang lagu tersebut diputar di radio-radio. Pemerintah
mengizinkan lagu tersebut diputar, namun kata “merdeka” dalam syair lagu diganti
dengan kata “mulia”
dan sebelum lagu “Indonesia Raya” dinyanyikan, terlebih dahulu harus dinyanyikan lagu
kebangsaan Belanda.

Ketika Jepang pertama kali masuk ke Indonesia mereka memperbolehkan lagu


“Indonesia Raya” untuk dinyanyikan dan diputar di radio agar mendapatkan dukungan
dari rakyat Indonesia. Namun, setelah Jepang resmi menjajah, lagu “Indonesia Raya”
dilarang dinyanyikan. Setelah terlihat kekalahan Jepang di perang dunia II, bangsa
Indonesia kembali menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” di seluruh penjuru
tanah air sebagai bentuk nasionalisme bangsa.

2. Dasar Hukum
“Indonesia Raya” ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia ketika
Merdeka. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 36B
menyatakan bahwa lagu kebangsaan ialah “Indonesia Raya”. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1958 tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Peraturan yang berkaitan dengan “Indonesia Raya” kemudian diperbarui dengan UU No.
24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentant Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan disebutkan bahwa penggunaan lagu kebangsaan adalah sebagai berikut.

6
a) Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan dan/atau dinyanyikan:
(1) Untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;
(2) Untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau penurunan
Bendera Negara yang diadakan dalam Upacara;
(3) Dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
(4) Dalam pembukaan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan
Perwakilan Daerah;
(5) Untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat
dalam kunjungan resmi;
(6) Dalam acara atau kegiatan olahraga internasional;
(7) Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

a) Lagu kebangsaan dapat diperdengarkan dan/dinyanyikan:


(1) Sebagai pernyataan rasa kebangsaan;
(2) Dalam rangkaian program Pendidikan dan pengajaran;
(3) Dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan oleh organisasi, partai
politik, dan kelompok masyarakat lain;
(4) Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
internasional.
Selain itu, terdapat ketentuan mengenai larangan yang berkaitan dengan lagu
kebangsaan “Indonesia Raya”, yaitu sebagai berikut. Setiap orang dilarang:
a) Mengubah lagu kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lain dengan
maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan lagu kebangsaan;
b) Memperdengarkan, menyanyikan, ataupun menyebarluaskan hasil ubahan lagu
kebangsaan dengan maksud untuk tujuan komersial;
c) Menggunakan lagu kebangsaan untuk iklan dengan maksud untuk tujuan komersial.
7
8
3. Bendera Merah Putih Sebagai Bendera Negara
1) Sejarah singkat
Bendera Negara Indonesia (disingkat bendera negara) atau biasa juga disebut Sang
Merah Putih, Sang Saka Merah Putih, Merah Putih, atau kadang Sang Dwiwarna (dua
warna) adalah bendera negara Indonesia. Bendera negara berbentuk empat persegi
panjang
dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang dengan bagian atas berwarna merah
dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera ini
merangkum nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme dari rakyat
Indonesia.

Bendera atau panji berwarna merah dan putih diperkirakan telah digunakan di
nusantara sejak masa kerajaan. Diperkirakan kerajaan Singasari, Kediri dan Majapahit
menggunakan panji dwi warna ini. Pembuatan panji merah putih diperkirakan dilakukan
dengan teknik pewarnaan tekstil di nusantara masa itu. Warna putih diperkirakan warna
alami dari kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat
pewarna merah alami diperkirakan diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing
wuluh, atau kulit buah manggis.

Selain Singasari, Kediri, dan Majapahit, diduga kerajaan lain juga menggunakan
panji
merah putih. Bendera perang Sisingamangaraja IX dari Sumatra Untara diperkirakan
menggunakan panji merah putih. Selain itu, kerajaan Aceh dan Bone juga diduga
menggunakan panji merah putih. Pangeran Diponegoro ketika melakukan perlawanan
terhadap Belanda juga diperkirakan menggunakan bendera berwarna merah putih. Pada
tahun 1928, bendera mera putih digunakan sebagai bendera pemersatu bangsa Indonesia.
Belanda dengan seketika melarang penggunaan bendera ini. Bendera merah putih resmi
menjadi bendera nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Seusai proklamasi
diucapan, dilakukan pengibaran bendera merah putih oleh Latief Hendraningrat, Surastri
Karmo Trimurti, dan Suhud Sastro Kusumo.
9
2) Dasar Hukum
Dasar hukum bendera merah putih sebagai bendera negara adalah UUD NRI Tahun
1945 Pasal 35 yang berbunyi “Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera
Kebangsaan Republik Indonesia. Peraturan yang berkaitan dengan bendera merah putih
kemudian diperbarui dengan UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, setra Lagu Kebangsaan.

Dalam UU No. 24 Tahun 2009, disebutkan bahwa bendera Negara Kesatuan


Republik
Indonesia adalah Sang Merah Putih, bendera Sang Merah Putih berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 2/3 dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Negara dibuat
dari kain yang warnanya tidak luntur. Penggunaan Bendera Negara dapat berupa
pengibaran dan/atau pemasangan sebagai berikut:
a) Pengibaran dan/atau

Anda mungkin juga menyukai