Anda di halaman 1dari 63

PENGARUH MODAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN PADA UD TAMBAK SEJAHTERA

PROPOSAL

STIE EKA PRASETYA

Ditulis oleh:
CHARLIE MONTALVO
201010134

DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT DALAM RANGKA


MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN
STIE EKA PRASETYA
MEDAN
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran

yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. UMKM secara

konsisten menyumbang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja.

Karena ukuran yang relatif kecil, UMKM cenderung lebih mudah dan

cepat dalam merekrut tenaga kerja lokal. Saat ini, UMKM sedang

dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap

tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian

Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM,

kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Ini

menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial

untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi

perekonomian (Kemenkeu, 2023).

Di era digital, UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk

meningkatkan daya saing mereka, membuka peluang baru, dan

mencapai pasar yang lebih luas melalui e-commerce dan media sosial.

Saat ini persaingan usaha juga sangat kompetitif, sehingga UMKM

dapat berusaha untuk membedakan produk atau jasa mereka dari

pesaing dengan menawarkan fitur unik atau kualitas yang lebih baik.

Upaya yang dapat dilakukan dalam persaingan ini bagaimana

perencanaan modal dan strategi saluran distribusi.

STIE Eka Prasetya


2

Modal memiliki peran yang sangat penting dalam Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM). Keberhasilan dan pertumbuhan

UMKM sering kali sangat tergantung pada sejumlah faktor, dan modal

adalah salah satu elemen kunci. Modal awal diperlukan untuk

mendirikan dan memulai operasi usaha. Ini termasuk biaya untuk

menyewa atau membeli ruang usaha, membeli peralatan, dan

mempersiapkan inventaris awal. Untuk tetap bersaing dalam era digital,

UMKM perlu berinvestasi dalam teknologi. Pembaruan perangkat

lunak, pengadaan peralatan modern, dan penerapan inovasi teknologi

membutuhkan sumber daya keuangan yang memadai. Modal yang

terbatas bisa saja mengurangi kualitas produk. Volume penjualan

menurun dan terbatasnya modal bagi pelaku UKM tentunya juga

berpengaruh pada penurunan volume penjualan, dikarenakan jumlah

produksi yang kurang yang disebabkan terbatasnya modal (Bambang

Riono et al., 2023).

Modal adalah faktor produksi yang mempunyai peran cukup

penting dalam proses produksi, sebesar atau sekecil apapun modal tetap

sangat diperlukan dalam proses produksi, karena modal diperlukan

ketika pengusaha hendak mendirikan perusahaan baru atau untuk

memperluas usaha yang sudah ada, tanpa modal yang cukup maka akan

berpengaruh terhadap kelancaran usaha, sehingga akan mempengaruhi

pendapatan yang diperoleh. Faktor modal merupakan titik kunci dari

setiap usaha dimana modal yang besar akan berpengaruh terhadap

STIE Eka Prasetya


3

besarnya variasi produk dan tenaga kerja. Tersedianya variasi produk

dalam jumlah yang cukup, berkesinambungan dan harga yang dapat

dijangkau akan memperlancar dalam berproduksi yang pada gilirannya

akan meningkatkan hasil penjualan dan dapat meningkatkan jumlah

laba usaha yang didapat oleh para pengusaha.

Selain modal, saluran distribusi juga sangant penting karena hal

tersebut menyediakan akses ke pasar yang lebih luas. Dengan adanya

saluran distribusi yang efisien, produk atau layanan dapat mencapai

konsumen di berbagai lokasi geografis. Kemudian saluran distribusi

membantu menciptakan jalur yang efisien dan efektif untuk produk

atau layanan mencapai konsumen, mendukung pertumbuhan bisnis, dan

memenuhi kebutuhan pasar dengan lebih baik. Penting bagi perusahaan

untuk merencanakan dan mengelola saluran distribusi mereka dengan

cermat untuk memaksimalkan keuntungan dan memenuhi ekspektasi

konsumen.

Volume penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu

produk yang ditetapkan dalam suatu periode tertentu (Putra, 2017).

Penjualan yang dimaksudkan suatu kegiatan yang ditujukan untuk

mencari pembeli, dan mempengaruhi, agar pembelian dapat

menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan.

Volume penjualan dapat meningkat jika produk yang dimiliki

berkualitas, hal ini didasari oleh faktor modal.

UD Tambak Sejahtera merupakan usaha yang bergerak pada

STIE Eka Prasetya


4

usaha tambak udang dengan luas lahan sekitar 700 meter 2 Usaha ini

berdiri sejak tahun 2017. Perusahaan ini melakukan aktifitas

pemeliharaan dari benur menjadi udang sampai ke proses pemasaran.

UD Tambak Sejahtera memiliki 4 tambak dengan bibit sebanyak

150.000 ekor.

Tabel 1.1. Data Penjualan Tambak Udang

Tahun Modal Penjualan Jumlah Panen


2018 1.200.000.000 1.275.000.000 3
2019 1.200.000.000 1.322.000.000 3
2020 1.200.000.000 1.100.000.000 3
2021 1.100.000.000 1.082.000.000 3
2022 1.000.000.000 984.000.000 3
2023 1.000.000.000 968.000.000 3
Sumber : Rekap Penjualan UD Tambak Sejahtera

Masalah yang tejadi pada usaha ini dilihat pada penjualan yang

dalam 2 tahun terakhir mengalami penurunan sehingga mengakibatkan

rugi, pada tahun 2018 penjualan mencapai Rp. 1.275.000.000,-, tahun

2019 meningkat sebesar Rp. 1.322.000.000, penjualan menurun pada

tahun 2020 sebesar Rp. 1.100.000.000, hal ini menyebabkan modal

menurun, namun penjualan terus mengalami penurunan, di tahun 2022

modal yang disalurkan ± Rp. 1.000.000.000 namun penjualan masih

mencapai Rp. 984.000.000, terakhir di tahun 2023 dengan modal yang

sama penjualan menurun kembali sebesar Rp. 968.000.000. Hal ini

menjadi evaluasi usaha dagang tambak. Penurunan terjadi karena

mengalami kegagalan karena salah satu faktornya yaitu kurangnya

manajemen yang baik dari aspek pemlihan benur, manajemen usaha,

STIE Eka Prasetya


5

dan manajemen budidaya. Faktor curah hujan juga mengakibatkan

tambak terjadi gagal panen. Biasanya tambak ini dapat panen paling

lama 3 sampai 4 bulan sekali atau sehatun 3 x panen. Kemudian setiap

2 bulan setengah tambak membuat parsial atau pengurangan udang di

karenakan agar sisa udang yang di kolam bisa lebih gampang

membesar. Modal sangat membantu menyelesaikan semua kendala ini

jika modal bisa di manfaat dan tetap sasaran apa yang harus di

prioritaskan.

Berdasarkan dari uraian yang telah ada, maka penulis mencoba

untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH MODAL

DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME

PENJUALAN PADA UD TAMBAK SEJAHTERA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Disinyalir volume penjualan mengalami penurunan disebabkan

oleh:

1. Masalah kualitas produk, cuaca buruk ditahun sebelumnya menyebabkan

penjualan menurun sehingga modal usaha menjadi terbatas hal ini

mempengaruhi volume penjualan tahun berjalan.

2. Saluran distribusi masih belum efektif pengawetan produk agar tetap

segar juga belum optimal, sehingga banyak produk yang sampai ke

konsumen tidak terlihat segar sehingga menyebabkan pengusaha tidak

mencapai sasaran penjualan.

STIE Eka Prasetya


6

1.3 Batasan Masalah

Oleh karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dana dan

waktu, maka penulis membatasi masalah hanya pada ruang lingkup

antara variabel Modal (X1), Saluran Distribusi (X2), terhadap Volume

penjualan (Y).

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan di atas, dapat dibuat perumusan masalah yaitu:

1. Apakah ada pengaruh Modal terhadap Volume penjualan pada UD

Tambak Sejahtera?

2. Apakah ada pengaruh Saluran Distribusi terhadap Volume penjualan pada

UD Tambak Sejahtera?

3. Apakah ada pengaruh Modal, Saluran Distribusi terhadap Volume

penjualan pada UD Tambak Sejahtera?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Modal terhadap Volume penjualan pada UD

Tambak Sejahtera.

2. Untuk mengetahui pengaruh Saluran Distribusi terhadap Volume

STIE Eka Prasetya


7

penjualan pada UD Tambak Sejahtera.

3. Untuk mengetahui pengaruh Modal, Saluran Distribusi terhadap Volume

penjualan pada UD Tambak Sejahtera.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi UD Tambak Sejahtera

Sebagai dasar keunggulan dalam bersaing pada bidang sejenis dan berbagai

informasi mengenai bagaimana pengaruh Modal, Saluran Distribusi,

Strategi pemasaran terhadap Volume penjualan.

2. Bagi Akademisi

Sebagai tambahan referensi kepustakaan yang dapat digunakan mahasiswa

khususnya Jurusan Manajemen mengenai variabel Modal, Saluran

Distribusi, Strategi pemasaran terhadap Volume penjualan.

STIE Eka Prasetya


8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Volume Penjualan

2.1.1.1 Pengertian Volume Penjualan

Pada hakekatnya perusahaan dalam menjual produknya harus dapat mencapai

keuntungan yang diharapkan, sehingga perusahaan dalam menjual produknya harus

menetapkan harga jual dengan tepat. Tujuan menetapkan harga jual yang sesuai

adalah untuk meningkatkan volume penjualan yang diperoleh oleh perusahaan dalam

setiap periode.

Menurut Ayuanti & Widuri, (2022) menjelaskan bahwa volume penjualan

memiliki arti penting, yaitu naik turunnya penjualan produk yang dapat dinyatakan

dalam bentuk unit, kilo dan ton. Tujuan dari volume penjualan ini adalah untuk

memperkirakan besarnya keuntungan/laba yang diterima dengan menjual produk/jasa

kepada konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan. Besarnya volume penjualan

dapat dilihat dari banyaknya jumlah produk yang terjual. Volume penjualan adalah

besaran transaksi jual beli atas barang dan jasa yang ditujukan untuk mencari

pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk serta mengadakan perjanjian

mengenai harga yang dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak (Ningrum &

Harti, 2015). Volume penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan yang

dilakukan secara efektif oleh pemasar agar mendorong pasar sasaran sebagai calon

konsumen melakukan pembelian (Nursyirwan et al., 2020).

STIE Eka Prasetya


9

Sedangkan menurut Putra, (2017) volume penjualan adalah barang yang

terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu di dalamnya mempunyai

strategi pelayanan yang baik. Selanjutnya menurut (ofiki & Muhimmah, (2021)

mengemukakan bahwa volume penjualan ialah penjualan bersih atas laporan keuntungan

perusahaan yang didapat dengan melihat perolehan penjualan seluruh produk (whole

product) dalam kurun waktu tertentu, dan hasil penjualan yang didapat dari market share

atau pangsa pasar yang menggambarkan potential sales, yang terbagi atas kalangan teritorial

dan kalangan pembeli saham dalam kurun waktu tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa volume penjualan adalah besarnya unit produk

yang dijual yang dinyatakan dalam jumlah uang yang harus dicapai

dalam penjualan produk. Penjualan merupakan puncak kegiatan dalam

seluruh kegiatan perusahaan.

2.1.1.2 Tujuan Volume Penjualan

Menurut Swasta dan Irawan (2008), menyatakan bahwa

perusahaan mempunyai tiga tujuan umum dalam proses penjualan

yaitu:

1. Mencapai volume penjualan tertentu

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang untuk mencapai volume penjualan

sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Mendapatkan laba tertentu

Keuntungan atau laba merupakan tujuan akhir dari sebuah perusahaan.

Dengan mendapatkan keuntungan atau laba perusahaan akan mendapatkan

STIE Eka Prasetya


10

penghasilan bagi perusahaan yang akan digunakan untuk menjalankan

usahanya kedepannya.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Pertumbuhan dapat dilihat dari tingginya suatu penjualan yang dihasilkan

sebuah perusahaan untuk dapat menentukan baik tidaknya pertumbuhan

perusahaan tersebut.

2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan

menurut Renda Hardiyanti (2019) antara lain adalah:

1. Kualitas Barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang

yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelianya

yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka

bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

2. Selera Konsumen

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana

selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka

volume penjualan akan menurun.

3. Servis Terhadap Pelanggan

Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap

usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang

baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume

STIE Eka Prasetya


11

penjualan.

4. Persaingan Menurunkan Harga Jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan

keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga

tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu

pula.

Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,

semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan.

Oleh karena itu volume penjualan salah satu hal yang penting untuk

dievaluasi agar mengetahui suatu perusahaan merugi atau mendapatkan

laba. Volume penjualan meningkat maupun menurun dapat diukur oleh

tingkat loyalitas konsumen, varian jenis produk yang dibeli, dan jumlah

omset yang didapatkan.

2.1.1.4 Usaha Meningkatkan Volume Penjualan

Menurut Nur Asri (2022) agar perusahaan tetap mampu

bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk sejenis,

maka manajemen perusahaan harus mampu mengolah perusahaannya

dengan baik, supaya pelanggan atau konsumen tidak beralih kepada

perusahaan lain. Adapun usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan

dalam meningkatkan volume penjualan produknya adalah:

1. Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen melihatnya

2. Menempatkan dan pengatursn yang teratur sehingga produk tersebut akan

STIE Eka Prasetya


12

menarik perhatian konsumen

3. Mengadakan analisa pasar

4. Menentuka calon pembeli atau konsumen yang potensial

5. Mengadakan pameran

6. Mengadakan discount atau potongan harga

2.1.1.5 Indikator Volume Penjualan

Indikator dari volume penjualan menurut (Nasution, 2017;

Ningrum & Harti, 2015) antara lain:

1. Tercapainya target penjualan

Target penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual,

yaitu jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2. Peningkatan jumlah keuntungan

Setiap perusahaan pasti menginginkan peningkatan keuntungan. Jumlah

keuntungan yang diperoleh perusahaan yaitu jumlah nilai penjualan

nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Jika penjualan

produknya semakin meningkat maka keuntungan perusahaan juga

akan mengalami peningkatan

2.1.2 Teori Modal

2.1.2.1 Pengertian Modal

Modal adalah pokok utama dalam menjalankan suatu bisnis

atau usaha, modal faktor penting dalam menjalankan usahanya, karna

STIE Eka Prasetya


13

modal salah satu unsur dimana perusahaan dapat menjalankan

usahanya dan mendapatkan keuntungan. Menurut Sabir, (2022)

pengertian modal yaitu sejumlah uang yang digunakan dalam

menjalankan kegiatan bisnis.

Sedangkan menurut Juliasty, (2009) modal merupakan dana

yang digunakan untuk menjalankan usaha agar tetap berjalan.

Selanjutnya (Aulia, 2023) menyatakan bahwa modal diartikan dana

yang digunakan untuk menjalankan usaha agar tetap berjalan.

T. Yuniarti (2022) mengemukakan modal adalah barang-barang

yang terdapat dalam perusahaan yang belum digunakan, sehingga

terdapat di neraca sebelah debit. Sejalan dengan itu Riyanto (2010),

menjelaskan pengertian modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok

(induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya atau modal

adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat

dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan.

Modal sendiri menurut Riyanto (2010) pada dasarnya adalah modal

yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal

dari pengambil bagian, peserta atau pemilik (modal saham, modal

peserta dan lain-lain).

Supriyanto (2009) menjelaskan bahwasanya modal merupakan

salah satu aspek yang harus ada dalam berwirausaha selain aspek lain

yang tidak kalah pentingnya yaitu SDM (keahlian tenaga kerja),

teknologi, ekonomi, serta organisasi atau legalitas. Modal memiliki

STIE Eka Prasetya


14

peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan modal merupakan

nyawa dari sebuah kegiatan usaha/bisnis yang akan atau telah

dijalankan. Modal merupakan hal pokok dalam menjalankan usaha,

karena setiap orang yang akan memulai usaha atau menjalankan usaha

tentunya kebutuhan awal adalah modal. Besar kecilnya modal bisa

menentukan jenis usaha yang akan dijalankan atau bisa menentukan

bentuk badan usaha.

Kasmir (2016) menjelaskan kebutuhan akan modal kerja mutlak

disediakan perusahaan dalam berbagai bentuk. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebut diperlukan sumber modal kerja yang dapat dicari

dari berbagai sumber yang ada. Namun dalam pemilihan sumber modal

harus memerhatikan untung ruginya pemilihan sumber modal kerja

tersebut. Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban

perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak

diinginkan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa modal adalah harta yang dimiliki untuk digunakan

dalam menjalankan kegiata usaha dengan tujuan memperoleh laba yang

optimal sehingga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan modal

merupakan faktor penting bagi perusahaan, setiap perusahaan harus

mempunyai modal kerja yang cukup untuk kelangsungan kegiatan

operasi perusahaannya yang digunakan untuk membeli bahan baku,

membayar upah karyawan, membayar hutang dan pembayaran lainnya.

STIE Eka Prasetya


15

2.1.2.2 Penggunaan Modal

Menurut Kasmir (2016) setelah memperoleh modal yang

diinginkan, maka tugas manajer keuangan selanjutnya adalah

bagaimana menggunakan modal tersebut. Penggunaan dana yang

efisien dan efektif juga sangat penting guna mendukung pencapaian

tujuan perusahaan. Dalam praktiknya hubungan antara sumber dan

penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya, penggunaan modal

dipilih dari sumber modal tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal

akan dapat memengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang

manajer dituntut untuk mengunakan modal secara tepat, sesuai dengan

sasaran yang ingin dicapai perusahaan.

Berikut Penjelasan penggunaan modal kerja yang

mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya

Adalah pengeluaran sejumlah uang untuk pembayaran gaji,upah dan biaya

operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.

2. Pembelian bahan baku atau barang dagangan

Sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi

dan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali.

3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga

Pada saat perusahaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami

kerugian.

STIE Eka Prasetya


16

4. Pembentukan dana

Merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka

panjang.

5. Pembelian aktiva tetap

Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti, pembelian tanah

bangunan, kendaraan dan mesin.

6. Pembayaran utang jangka panjang

Adanya pembayaran utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo seperti

pelunasan obligasi, hipotek dan utang jangka panjang.

7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar

Perusahaan menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alas

an tertentu dengan cara membeli kembali baik untuk sementara waktu

maupun untuk selamanya.

8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi

Pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan unuk

keperluan pribadi.

9. Penggunaan lainnya

Penggunaan modal diatas jelas akan mengakibatkan perubahan modal, namun

perubahan modal tergantung dari penggunaan modal itu sendiri. Dalam

praktiknya modal suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi

pembelian barang dagangan dan barang lainnya secara tunai, pembelian surat

berharga secara tunai, perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang

dagang ke piutang wesel.

STIE Eka Prasetya


17

2.1.2.3 Jenis-Jenis Modal

Ada dua jenis modal perusahaan menurut Kasmir (2016) adalah

sebagai berikut:

1. Modal kerja kotor (gross working capital)

Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada

di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya

mulai dari kas, bank, surat- surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva

lancar lainnya.

2. Modal kerja bersih (net working capital)

Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh komponen

aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka

pendek). Utang lancar meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank jangka

pendek (satu tahun), utang gaji, dan utang lancar lainnya

2.1.2.4 Tujuan Modal

Tujuan manajemen modal bagi perusahaan menurut Kasmir

(2016) adalah sebagai berikut:

1. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.

2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk

memenuhi kewajiban pada waktunya.

3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam

rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.

STIE Eka Prasetya


18

4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para

kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat.

5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat

pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.

6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan

penjualan dan laba.

7. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva

lancar.

8. Serta tujuan lainnya.

2.1.2.5 Fungsi dan Pentingnya Modal

Menurut Munawir (2004) tersedianya modal yang cukup dapat

segera dipergunakan dalam operasi tergantung pada tipe atau sifat dari

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan seperti kas (Surat-surat

berharga), piutang, dan persediaan. Tetapi modal cukup jumlahnya

dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau

operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal yang cukup akan

menguntungkan bagi perusahaan khususnya dalam memperoleh laba,

disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara

ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan

keuangan, juga akan memberikan beberapa keuntungan lain, antara

lain:

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

STIE Eka Prasetya


19

aktiva lancar.

2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat

pada waktunya.

3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan

memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau

kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.

4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayani para konsumennya.

5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan kepada para pelanggannya.

6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien

karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang

dibutuhkan.

2.1.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal

Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut Kasmir

(2016:254) yaitu:

1. Jenis Perusahaan

Jenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam yaitu

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan non jasa (industri).

Kebutuhan modal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan

dengan perusahaan jasa. Diperusahaan industri, investasi dalam bidang kas,

piutang dan persediaan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan

STIE Eka Prasetya


20

perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya.

2. Syarat Kredit

Syarat Kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan mencicil

(angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningatkan

penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah

melalui penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan

kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara

pembayaran diangsur (dicicil) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal

yang perlu diketahui dari syarat-syarat kredit dalam hal ini adalah:

1) Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan Syarat untuk

pembelian bahan atau barang yang akan digunakan untuk

memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya

berdampak terhadap pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih

mudah, akan sedikit uang kas yang keluar demikian pula sebaliknya,

syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan juga memiliki

kaitannya dengan sediaan.

2) Syarat Penjualan Barang Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit

diberikan relatif lunak seperti potongan harga, modal kerja yang

dibutuhkan semakin besar dalam sektor piutang. Syarat-syarat kerdit

yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60 juga akan

mempengaruhi penjualan kredit. Agar modal kerja diinvestasikan

dalam sektor piutang dapat diperkecil, perusahaan perlu memberikan

potongan harga. Kebijakan ini disamping bertujuan untuk menarik

STIE Eka Prasetya


21

minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga untuk

memperkecil kemungkinan risiko utang yang tidak tertagih (macet).

3) Waktu Produksi Untuk waktu produksi, artinya jangka waktu yang

digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan semakin

besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya

semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi modal

kerja, maka semakin kecil modal kerja yang dibutuhkan.

4) Tingkat Perputaran Sediaan Pengaruh tingkat perputaran sediaan

terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaan. Semakin kecil

atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja semakin

tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian dibutuhkan

perputaran sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil risiko

kerugian akibat penurunan harga serta mampu menghemat biaya

penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.

2.1.2.7. Indikator Modal

Ada beberapa indikator modal usaha yang harus perhatikan (Aulia,

2023)

1) Struktur Permodalan: Modal Sendiri dan Modal Pinjaman

2) Pemanfaatan Modal Tambahan

3) Hambatan dalam Mengakses Modal Eksternal

4) Keadaan Usaha setelah penambahan modal

STIE Eka Prasetya


22

2.1.3 Teori Saluran Distribusi

2.1.3.1 Pengertian Saluran Distribusi

Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan

yang diperlukan (Agustina et al., 2023). Secara garis besar,

pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang

berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan

jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai

dengan yang diperlukan (Tjiptono, 2008).

Menurut Zikmund (2011) mengemukakan bahwa saluran

distribusi merupakan suatu jaringan institusi yang saling bergantung

dimana melakukan fungsi yang logistik yang diperlukan untuk

keperluan konsumsi. Keputusan mengenai saluran distribusi dalam

pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis

yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi

seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk

menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka

perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran

distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan

saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat memacetkan

usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat

STIE Eka Prasetya


23

disimpulkan bahwa saluran distribusi merupakan suatu keputusan dari

perusahaan untuk menempatkan produk yang dihasilkannya, kepada

waktu dan tempat yang tepat. Saluran distribusi sering disebut juga

dengan saluran perdagangan atau saluran pemasaran. Setiap produsen

atau perusahaan berusaha untuk membentuk rangkaian atau struktur

yang dapat membantu tercapainya sasaran perusahaan.

2.1.3.2 Bentuk Saluran Distribusi

Bentuk saluran distribusi ini ada dua jenis yaitu:

1. Saluran Distribusi Langsung

Dalam distribusi langsung produsen melakukan transaksi langsung kepada konsumen.

Keuntungan dari distribusi langsung adalah ketika produsen menjual secara

langsung kepada konsumen, mereka mempunyai control terhadap penetapan

harga produsen yang ditawarkan. Keuntungan menggunakan saluran distribusi

langsung;

a) Dapat membantu dan menyampaikan produknya kepada konsumen dalam

pasaran yang lebih luas, sehingga dengan ini perusahaan mampu

mempunyai konsumen yang lebih baik.

b) Membantu perusahaan dalam mempresentasikan atau mengenalkan tentang

kualitas produk yang dimiliki serta dapat mengetahui secara langsung

tentang kebutuhan para konsumen.

Kelemahan menggunakan distribusi langsung:

a) Harga produk relative murah

STIE Eka Prasetya


24

b) Harus berhubungan langsung dengan konsumen yang memiliki karakteristik

yang berbeda – beda.

2. Saluran Distribusi Tidak Langsung

Saluran distribusi tidak langsung yaitu produsen menyalurkan produknya

melalui perantara yang kemudian disalurkan ke konsumen akhir.

Keuntungan menggunakan saluran distribusi tidak langsung:

a) Produsen tidak perlu mengeluarkan produknya sendiri kepada konsumen,

karena sudah dibantu oleh perantara.

b) Produsen tinggal menunggu hasil dari penjualan produk.

Kelemahan menggunakan saluran distribusi tidak langsung:

a) Produk yang dipasarkan ternyata rusak menjadi tanggung jawab perusahaan.

b) Menambah biaya untuk membayar tenaga perantara atau biaya untuk

mendistribusikan produk yang akan dijual.

Maka, dapat di ambil kesimpulan bahwa saluran distribusi merupakan aliran barang-

barang produsen ke konsumen.

2.1.3.3 Fungsi dan Arus Saluran Distribusi

Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke

konsumen. Saluran ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang

memisahkan barang dan jasa dari yang akan menggunakannya. Anggota-anggota

dalam saluran pemasaran melaksanakan beberapa fungsi utama dan berpartisipasi

dalam arus pemasaran berikut menurut Thamrin dan Tantri (2012:208) :

a) Informasi: pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai

pelanggan potensial dan pelanggan saat ini, pesaing, dan pelaku dan kekuatan

STIE Eka Prasetya


25

lain dalam lingkungan pemasaran.

b) Promosi: pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive mengenai

penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.

c) Negosiasi: usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat-

syarat lain sehingga kepemilikan dapat dipengaruhi.

d) Pesanan: komunikasi ke belakang yang bermaksud mengadakan pembelian oleh

anggota saluran pemasaran kepada produsen.

e) Pendanaan: penerimaan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk

penyediaan persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.

f) Pengambilan risiko: asumsi risiko yang terkait dengan pelaksanaan kerja saluran

pemasaran.

g) Kepemilikan fisik: gerakan penyimpanan dan pemindahan produk fisik mulai

dari bahan mentah hingga produk jadi ke pelanggan.

h) Pembayaran: pembeli yang membayar melalui bank dan lembaga keuangan

lainnya kepada penjual.

i) Kepemilikan: pengalihan kepemilikan dari satu organisasi atau individu kepada

organisasi atau individu lainnya.

2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi

Menurut Nickels (2012 : 299) faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan

saluran distribusi adalah sebagai berikut :

1. Pertimbangan Pasar

a) Konsumen atau pasar industri

STIE Eka Prasetya


26

Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan

tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan

pasar industry, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

b) Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat

mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

c) Konsentrasi pasar secara geografis

Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industri

kecil, industri kertas, dan sebagainya.

d) Jumlah pesanan

Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran

yang dipakainya. Jika volume yang akan dibeli oleh pemakai industri tidak begitu

besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri

( untuk barang – barang jenis perlengkapan operasi).

e) Kebiasaan dalam membeli

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai indurtri sangat berpengaruh

pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Temasuk dalam kebiasaan membeli

antara lain kemauan untuk membelanjakan uangnya, tertariknya pembeli dengan

kredit, lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali, dan tertariknya

pada pelayanan penjual.

2. Pertimbangan barang

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain :

a. Nilai unit

Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung

untuk mengadakan saluran distribusi yang panjang, tetapi sebaliknya, jika nilai

STIE Eka Prasetya


27

unitnya relatif tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.

b. Besar dan berat barang

Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya

dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat

menentukan.

c. Mudah rusaknya barang

Jika barang yang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu

menggunakan perantara. Jika ingin menggunakan maka harus dipilih perantara

yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik.

d. Sifat teknis

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi, biasanya disalurkan secara

langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai

penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan

pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan, baik sebelum,

maupun sesudah penjualan. Pekerjaan semacam ini jarang sekali bahkan tidak

pernah dilakukan oleh pedagang besar/grosir.

e. Barang standard dan pesanan

Jika barang yang dijual berupa barang standard, maka dipelihara sejumlah

persediaan pada penyalur. Demikian sebaliknya, kalau barang dijual berdasarkan

pesanan, maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

f. Luasnya product line

Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan

pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya

banyak, maka perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.

3. Pertimbangan perusahaan

STIE Eka Prasetya


28

a. Sumber pembelanjaan

Penggunaan saluran distribusi langsung atau yang pendek biasanya memerlukan

jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu saluran distribusi pendek ini

kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya.

Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan

saluran distribusi yang lebih panjang.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen

Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran

baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya

cara perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat

mengambil pelajaran dari mereka.

c. Pengawas saluran

Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen

dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah

dilakukan jika saluran distribusinya pendek. Jadi yang ingin mengawasi

penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun

ongkosnya tinggi.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, seperti membangun

ruang peragaan, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak

perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mereferensi beberapa tinjauan

penelitian

terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini seperti:

STIE Eka Prasetya


29

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel
No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
1. Untung Pengaruh Berdasarkan
X1=K hasil analisis data
W Kualitas ualita yang telah dilakukan
i Produk, Harga, s terhadap seluruh data
d Merek Dan Produ yang diperoleh, maka
o Saluran k dapat diambil kesimpulan
d Distribusi X2=H sebagai berikut: 1)
o Terhadap arga Terdapat pengaruh positif
(2018) Volume X3= dan signifikan dari
Penjualan Mere variabel kualitas produk
Jurnal Pada Pt. k (X1) terhadap volume
I Gelang X4=S penjualan (Y). 2) Terdapat
l Gemilang Jaya alura pengaruh positif dan
m Bella Spring n signifikan dari variabel
i Bed Semarang Distr harga (X2) terhadap
a ibusi volume penjualan (Y). 3)
h Y=V Terdapat pengaruh positif
olum dan signifikan dari
E e variabel merek (X3)
k Penj terhadap volume
o ualan penjualan (Y). 4) Terdapat
n pengaruh positif dan
o signifikan dari variabel
m saluran distribusi (X4)
i terhadap volume
penjualan (Y).
e-
I
S
S
N

2
5
4
9
-
8
9
9
1

STIE Eka Prasetya


30

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
Sinta 4
2. Kasine Pengaruh X1=Ha Hasil perhitungan
m Harga Jual rga diperoleh Y = 1960 -0,20
Dan Saluran Jual X1 + 0,90 X2 + e, yang
( Distribusiterha artinya jika Harga Jual
X2=Sa
2 dap (X1) dinaikkan 0,20 satu
0 Peningkatan luran unit maka Volume
2 Volume Distri Penjualan akan meningkat
1 Penjualan busi 0,20 dan sebaliknya jika
) Paket Y=V Saluran Distribusi (X2) )
Internettelkom olum meningkat 0,90 satu unit
JMWE sel 15 GB e maka Volume Penjualan
(Jurnal Pada CV. Penj akan meningkat 0,90.
M Sinar Telekom ualan Nilai Adjust R Square
e Lahat sebesar 0,979 atau
d 97,9% yang artinya
i variabel bebas
a mempunyai kontribusi
atau kontribusi terhadap
W variabel terikat sebesar
a 97,9% sedangkan 2,1%
h dipengaruhi oleh faktor
a lain yang tidak diteliti
n oleh penulis. Uji Harga
a Jual (X1) dan Saluran
Distribusi (X2) paket
E internet Telkomsel
k 15GB di CV. Sinar
o Telekom Lahat dengan
n menggunakan uji parsial
o diperoleh nilai thitung
m untuk variabel Harga Jual
i -3,894 dengan tingkat
k signifikansi 0,060, maka
a Ho diterima dan Ha
) ditolak yang
menunjukkan tidak
e-ISSN: terdapat pengaruh yang
2 signifikan antara Harga
6 Jual dan Volume
2 Penjualan. Pengujian
2 variabel Saluran
- Distribusi dengan
1 pengujian parsial
8 diperoleh thitung sebesar
4 9,599 dengan nilai
5 signifikansi 0,011 maka
Ho ditolak dan Ha

STIE Eka Prasetya


31

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
Sinta 4 diterima yang
menunjukkan terdapat
pengaruh yang
signifikan antara Saluran
Distribusi terhadap
Volume Penjualan paket
internet Telkomsel
15GB padaCV. Sinar
Telekom Lahat. Hasil
uji F diperoleh nilai =
47.600 dengan
mengambil taraf
signifikan 5% kemudian
dengan taraf signifikan
0,021 maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
Artinya dapat
disimpulkan bahwa
terdapat hubungan linier
antara Harga Jual (X1)
dan Saluran Distribusi
(X2) secara bersama-
sama terhadap Volume
Penjualan paket internet
Telkomsel 15GB pada
CV. Sinar Telekom Lahat.
3 Naufald Pengaruh X1=M Penelitian ini bertujuan
A Modal Kerja odal untuk mengetahui dan
b Dan Volume Kerja menguji apakah modal
d Penjualan kerja dan volume
X2=V
u Terhadap Laba penjualan terhadap laba
l Perusahaan olume bersih pada PT.
Penju Indocement Tunggal
J alan Prakarsa. Data yang
a Y=La digunakan dalam
w ba penelitian ini adalah
a Bersi laporan keuangan tahunan
d dari tahun 2009 sampai
h
dengan tahun 2016. Untuk
(2018) mengelola dan
menganalisis data yang
Jurnal diperoleh serta membuat
A kesimpulan penelitian
k digunakan analisis
u kuantitatif dengan teknik
n analisis regresi linear
t berganda yang bertujuan
a untuk memperoleh

STIE Eka Prasetya


32

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
n gambaran yang
s menyeluruh mengenai
i hubungan antar variabel
dengan bantuan aplikasi
ISSN Spss 21. Hasil pengujian
2 menunjukkan bahwa
3 Modal Kerja tidak
3 berpengaruh terhadap
9 Laba Perusahaan,
- sedangkan Volume
1 penjualan berpengaruh
5 terhadap laba perusahaan
0 PT. Indocement Tunggal
2 Prakarsa. Kemampuan
prediksi dari kedua
Sinta 5 variabel tersebut terhadap
Laba Perusahaan sebesar
93,4%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor
lain diluar model
penelitian ini.
4. Irfan & Impact of X1=S Modal kerja abadi sangat
A Financing on upply penting dalam invenstasi,
l Sales Growth of sehingga membantu
i Trade pembayaran jangka
, Credi Panjang atas pinjaman.
t Hasil yang diperoleh
( X2=L dalam penelitian ini
2 ong Pembiayaan jangka
0 term Panjang terbukti
1 finan berpengaruh negatif
7 cing signifikan terhadap
) Y=S pertumbuhan penjualan.
ales
Gro
wth
Researc
h

J
o
u
r
n
a
l

STIE Eka Prasetya


33

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
f

F
i
n
a
n
c
e

a
n
d

A
c
c
o
u
n
t
i
n
g

e-ISSN:
2
2
2
2
-
2
8
4
7

Internati
o
n
a
l

J
o
u
r
n
a

STIE Eka Prasetya


34

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
l
5 Rey- Impact of Cann Pembatasan kredit, seperti
A working ed yang terjadi dalam
r capital seafo konteks saat ini akibat
e management od krisis akibat COVID-19,
s on comp menjadikan pengelolaan
profitability anies; modal kerja (WCM)
e for Spanish Worki sebagai kekuatan
t fish ng pendorong di balik kinerja
canning capit UKM. Hasil penelitian ini
a companies al diperoleh terdapat
l mana pengaruh Modal kerja
. geme terhadap profitabilitas
, nt ekonomi dan keuangan
(WC perusahaan Spanyol
( M);
2 Profit
0 abilit
2 y;
1 Colle
) ction
perio
d;
Marine Paym
P ent
o perio
l d;
i Cash
c conve
y rsion
cycle
ISSN. (CCC
0 ).
3
0
8
-
5
9
7
X

Internati
o
n
a
l

STIE Eka Prasetya


35

Nama Judul Variabel


No. Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian
J
o
u
r
n
a
l
6 Ullah et The nexus Capit Hasil penelitian
a between al menunjukkan bahwa
l capital struct variabel struktur modal
. structure, ure debt to equity mempunyai
, firm-specific Taxati hubungan negatif dan
factors, on signifikan terhadap
( macroeconomi Expor kinerja keuangan
2 c factors and ts sedangkan rasio
0 financial Growth perputaran aset dan
2 performance
Return on equity (ROE) kinerja perusahaan
0 in the textile
Asset turnover menunjukkan hubungan
) sector of negatif dan tidak
Pakistan signifikan secara statistik.
Atta

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka

kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi

pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling

mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk

proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan sebuah

kerangka pemikiran seperti pada gambar 2.1

Modal (X1) H1
Volume Penjualan (
Y)

Saluran Distribusi H2
(X2) STIE Eka Prasetya
H3
36

Gambar 2. 1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono,2017). Berdasarkan

uraian latar belakang masalah, penelitian terdahulu, dan landasan teori,

maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1: Terdapat pengaruh Modal terhadap Volume Penjualan pada Pada UD

Tambak Sejahtera.

H2: Terdapat pengaruh Saluran Distribusi terhadap Volume Penjualan pada Pada

UD Tambak Sejahtera.

H3: Terdapat pengaruh Modal, Saluran Distribusi, terhadap Volume Penjualan

pada Pada UD Tambak Sejahtera.

STIE Eka Prasetya


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dilakukannya penelitian adalah di UD Tambak Sejahtera Medan.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2024 sampai dengan Maret 2024.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Wahyudi,

(2017:12), data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka yang

karakteristiknya selalu dalam bentuk numerik seperti data pendapatan, jumlah

penduduk, tingkat konsumsi, bunga bank dan sebagainya.

3.2.2 Sumber Data

Menurut Wahyudi (2017:11) ada dua sumber data berdasarkan sumbernya

yang umumnya digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Data Primer

Merupakan data yang diambil dari sumbernya, serta belum pernah dipublikasi

oleh instansi tertentu. Umumnya dihasilkan dari kegiatan survei lapangan dan

dengan menggunakan instrumen seperti kuesioner, daftar pertanyaan dan

lainnya.

2. Data Sekunder

STIE Eka Prasetya


34
35

Merupakan data yang telah diolah dan dipublikasi oleh instansi tertentu

misalnya data yang dipublikasi oleh data penjualan Pada UD Tambak

Sejahtera.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Riyanto (2020:11), populasi adalah keseluruhan dari subjek dan atau

objek yang akan menjadi sasaran penelitian. Subjek penelitian merupakan tempat

atau data variabel yang akan digunakan.

Populasi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah seluruh

pelanggan yang berjumlah 131 pelanggan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Riyanto (2020:12), Sampel penelitian adalah bagian yang

memberikan gambaran secara umum dari populasi. Dikarenakan jumlah populasi

yang digunakan sebanyak 131 pelanggan maka perhitungan sampel menggunakan

slovin. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat error 5% dimana rumus slovin

yang digunakan adalah:

N
n= 2
1+ N ( e )

Keterangan:

N =Ukuran Populasi

n = Jumlah sampel

e = Error (5%)

STIE Eka Prasetya


36

131
n= 2
1+131 ( 0.05 )

¿ 98

Berdasarkan data dari jumlah populasi diatas yang berjumlah 131 Pelanggan

dan dilakukan pengecilan jumlah sampel dengan rumus slovin dengan penggunaan

tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% maka dengan demikian dapat diketahui bahwa

jumlah dari sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 98

Pelanggan.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berikut ini adalah beberapa definisi operasional variabel penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3. 1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator / Dimensi Pengukuran
Modal Modal adalah 1. Struktur Skala Likert
sejumlah uang yang Permodalan:
digunakan dalam Modal Sendiri
menjalankan kegiatan dan Modal
bisnis. Pinjaman
2. Pemanfaatan
Modal
(Sabir, 2022) Tambahan
3. Hambatan dalam
Mengakses
Modal Eksternal
4. Keadaan Usaha
setelah
penambahan
modal
(Aulia, 2023)
Saluran Distribusi Saluran distribusi 1. Lokasi Skala Likert
adalah kegiatan Persediaan
pemasaran yang Barang dan
berusaha pergudangan
memperlancar dan 2. Penanganan
mempermudah Barang
penyampaian barang (materials

STIE Eka Prasetya


37

dan jasa dari handling)


produsen kepada 3. Pengendalian
konsumen, sehingga Persediaan
penggunaannya (inventory
sesuai dengan yang control)
diperlukan 4. Pemrosesan
pemesanan
(Agustina, 2023) 5. Pengangkutan

(Abdullah, 2017)
Volume Volume penjualan 1. Tercapainya Skala Likert
penjualan adalah transaksi jual target penjualan.
beli atas barang dan 2. Peningkatan
jasa yang ditujukan jumlah
untuk mencari keuntungan
pembeli, (Ningrum & Harti,
mempengaruhi dan 2015)
memberikan
petunjuk serta
mengadakan
perjanjian mengenai
harga yang dapat
menguntungkan bagi
kedua belah pihak.
(Ningrum, 2015)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian maka dilakukan

dengan cara wawancara yang dibantu dengan instrumen penelitian yaitu kuesioner

yang diberikan kepada responden, pengamatan langsung, serta studi kepustakaan.

Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk

menilai tanggapan responden maka penulis menggunakan skala Likert dalam Herlina

(2019:6) dimana skala Likert menggunakan beberapa butir pernyataan untuk

mengukur perilaku individu dengan merespon 5 titik pilihan pada setiap butir

pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 3. 2

STIE Eka Prasetya


38

Skala Likert
No Pilihan Skala Nilai
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1

Metode kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan

mengutip pendapat dari berbagai sumber seperti buku, internet, skripsi, jurnal,

laporan atau dokumen perusahaan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan

permasalahan yang sedang diteliti. Materi wawancara dan kuesioner meliputi

pertanyaan-pertanyaan yang berkenan dengan keadaan perusahaan yang berkaitan

dengan variabel penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh perlu di uji ketepatan atau kecermatannya dan

keandalannya agar hasil pengolahan data dapat lebih tepat dan akurat. Oleh karena

itu, perlu diketahui seberapa tinggi validitas dan realibilitas alat ukur yang

digunakan. Untuk menguji ketetapan dan kehandalan kuisioner, akan dilakukan

pretest terhadap 30 responden diluar sampel penelitian dari sisa populasi konsumen.

3.6.1 Uji Validitas

Secara umum, validitas dapat diartikan sebagai kecermatan pengukuran.

Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan

tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Menurut Priyatno (2018:21), uji validitas item digunakan untuk mengetahui seberapa

STIE Eka Prasetya


39

cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Herlina

(2019:57), uji validitas menunjukkan tingkat kesahihan dari hasil pengukuran sebuah

kuesioner. Suatu instrumen pengukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila

instrumen menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran. Sedangkan tes yang memiliki validitas

rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Menurut Herlina (2019:58), untuk menentukan apakah suatu kuesioner item layak

digunakan atau tidak adalah dengan melakukan uji signifikansi koefisien korelasi

pada taraf signifikansi 0,05 (5%) yang artinya suatu item dianggap valid jika

berkorelasi signifikan terhadap skor total item. Sedangkan menurut Priyatno

(2018:21), pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan rtabel

pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan rhitung > rtabel,

item dapat dinyatakan valid dan sebaliknya Jika nilai rhitung < rtabel, item

dinyatakan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno (2018:25), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

kehandalan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner.

Maksudnya, apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap

konsisten jika pengukuran diulang kembali. Metode yang digunakan dalam

penelitian untuk mengukur skala rentangan adalah Cronbach Alpha.

Menurut Herlina (2019:70), secara umum pengambilan keputusan untuk uji

reliabilitas dapat menggunakan kategori sebagai berikut:

STIE Eka Prasetya


40

1. Cronbach’s alpha < 0,6 = Reliabilitas buruk.

2. Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = Reliabilitas diterima.

3. Cronbach’s alpha > 0,8 = Reliabilitas baik.

3.7 Uji Asumsi Klasik

Menurut Priyatno (2018:126), model regresi linier dapat disebut sebagai

model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang disebut

dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier

antara lain residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas dan tidak

adanya heteroskedastisitas.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji

normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik

Histogram, Normal Probability Plot of Regression atau dengan uji One Sample

Kolmogorov Smirnov. Berikut ini pembahasannya:

1. Analisis Grafik.

Menurut Priyatno (2018:127), uji normalitas residual dengan metode grafik

yaitu dengan melihat penyebaran data pada grafik Histogram dan Normal

Probability Plot of Regression.

a. Output Histogram

STIE Eka Prasetya


41

Output ini menjelaskan tentang grafik data dan untuk melihat distribusi

data apakah normal atau tidak. Untuk pengukuran normalitas data jika

bentuk grafik histogram mengikuti kurva normal yang membentuk

gunung atau lonceng, data akan berdistribusi normal.

b. Output Normal Probability Plot of Regression

Output Normal Probability Plot of Regression menjelaskan grafik data

dalam melihat distribusi data normal atau tidak dengan pengukuran jika

bentuk grafik Normal Probability Plot of Regression mengikuti garis

diagonal normal maka data akan dianggap berdistribusi normal.

2. Uji Statistik

Menurut Priyatno (2018:130), uji normalitas dengan statistik dapat

menggunakan metode One Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujiannya:

a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna

antara beberapa atau semua variabel independen. Menurut Priyatno (2018:134),

multikolinieritas adalah keadaan pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang

sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dimana model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau medekati sempurna

diantara variabel bebas.

Menurut Priyatno (2018:134), metode uji multikolinieritas yang umum

STIE Eka Prasetya


42

digunakan yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

pada model regresi dimana nilai VIF kurang dari 10 dan mempunyai angka

Tolerance lebih dari 0,1.

3.7.3 Uji Heteroskedastisias

Menurut Priyatno (2018:136), heteroskedastisitas adalah keadaan dimana

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan

ke pengamatan lainnya dimana model yang regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Berbagai macam uji heteroskedastisitas yaitu dengan pengujian Scatterplots

dimana dilakukan dengan cara melihat titik-titik pola pada grafik menyebar secara

acak dan tidak berbentuk pola pada grafik maka dinyatakan telah tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Priyatno (2018:107), analisis regresi berganda adalah anailisis untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial atau simultan

antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Tujuan

digunakan analisis regresi berganda pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :
Y = Volume Penjualan (Dependent Variabel)

STIE Eka Prasetya


43

X1 = Modal (Independent Variabel)


X2 = Saluran Distribusi (Independent Variabel)
a = Konstanta
b1, b2, = Koefisien Regresi
e = Persentase Kesalahan (5%)

3.9 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Menurut Priyatno (2018:121), uji t atau uji koefisien regresi secara parsial

digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, untuk

mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan

atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujiannya menggunakan tingkat

signifikansi 5% dan uji 2 sisi.

Uji t digunakan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (Modal Dan Saluran Distribusi) secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Volume Penjualan).

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. H0 : β1, β2,= 0, Artinya Modal dan Saluran Distribusi

secara parsial tidak berpengaruh terhadap Volume

Penjualan Pada UD Tambak Sejahtera.

2. Ha : β1 , β2,≠ 0, Artinya Modal dan Saluran Distribusi secara parsial

berpengaruh terhadap Volume Penjualan Pada UD Tambak Sejahtera.

Dalam penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel, pada

tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:

1. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak, dan Ha diterima

STIE Eka Prasetya


44

2. Jika – 𝑡tabel ≤ 𝑡hitung ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima, dan Ha ditolak

3.10 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Menurut Priyatno (2018:119), uji F atau uji koefisien regresi digunakan untuk

mengetahui apakah secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah secara simultan

variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

Pengujiannya menggunakan tingkat signifikansi 5%.

Uji F digunakan untuk melihat secara simultan apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (Modal Dan Saluran Distribusi) secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Volume Penjualan ).

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. H0 : β1 , β2,= 0, Artinya Modal dan Saluran Distribusi

secara simultan tidak berpengaruh Volume Penjualan

Pada UD Tambak Sejahtera.

2. Ha : β1 , β2,≠ 0, Artinya Modal dan Saluran Distribusi secara

simultan berpengaruh terhadap Volume Penjualan

Pada UD Tambak Sejahtera.

Dalam penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel, pada

tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:

1. Jika Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak, dan Ha diterima

2. Jika Fhitung ≤ F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima, dan Ha ditolak

STIE Eka Prasetya


45

3.11 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Herlina (2019:140), analisis determinasi atau disebut juga R Square

yang disimbolkan dengan R2 digunakan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel

independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y) dimana

semakin kecil nilai koefisien determinasi, hal ini berarti pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y) semakin lemah. Sebaliknya, jika

nilai koefisien determinasi semakin mendekati angka 1, maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen semakin kuat.

Dengan demikian, jika nilai koefisien determinasi bernilai 0, maka hal ini

menunjukkan tidak ada persentase sumbangan pengaruh yang diberikan oleh variabel

independen terhadap variabel dependen. Namun jika koefisien determinasi bernilai 1

maka terdapat sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen adalah sempurna.

STIE Eka Prasetya


46

STIE Eka Prasetya


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nia Sonani., S. E. M. M., Awaluddin., S. E. M. M., M, N. L. K. S. E. M., Gusti


Ayu Aghivirwiati, S. H. M. M., Cristi Monica, S. K. N. M., Dr. Sabil, S. E. M. M.,
Triana Zuhrotun Aulia SE., M. A., MM, L. S. S. E., & CA, D. N. S. E. M. M. A.
(2023). Manajemen Distribusi. Cendikia Mulia Mandiri.
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Distribusi/HYe6EAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=saluran+distribusi+adalah&printsec=frontcover

Aulia, N. (2023). MENUJU DESA CEMERLANG: Implementasi SDGs Desa Melalui


Sembilan Pembelajaran Pojok Literasi. https://books.google.co.id/books?
id=DffqEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA110&dq=indikator+mo
dal+usaha&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator modal
usaha&f=false

Ayuanti, R. N., & Widuri, T. (2022). Analisis Korelasi Pengembangan Produk Terhadap
Volume Penjualan Dengan Pandemi Covid Sebagai Variabel Kontrol Pada Ud Besky
Jaya Bakery. Jurnal Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis, 8(1), 48–62.
https://doi.org/10.30739/istiqro.v8i1.1270

Bambang Riono, S., Nurizki, M., Dumadi, D., Syaifulloh, M., & Sucipto, H. (2023).
Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap Volume Penjualan pada
Pelaku UMKM Mitra Mandiri Brebes. Jurnal Ilmiah Ecobuss, 11(1), 1–8.
https://doi.org/10.51747/ecobuss.v11i1.1129

Herlina, V. (2019). Panduan praktis mengolah data kuesioner menggunakan SPSS.


Elex Media Komputindo.

Jaya, I. (2019). Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Yogyakarta: Thema


Publishing.

Juliasty, S. (2009). Cerdas Mendapatkan dan Mengelola Modal Usaha. PT Balai Pustaka
(Persero).
https://www.google.co.id/books/edition/Cerdas_Mendapatkan_dan_Mengelola_Modal
_U/F4h7DQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=modal+usaha+adalah&printsec=frontcover

Nasution, M. I. (2017). ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP


VOLUME PENJUALAN. Jurnal Riset Sains Manajemen, 1(1), 1–12.
https://doi.org/10.5040/9781501365072.4567

Ningrum, W. S., & Harti. (2015). Pengaruh Saluran Distribusi dan Harga Jual Terhadap
Volume Penjualan Sandal Pada UKM Sandal di Mojokerto. Jurnal Unesa, 3(2), 1–10.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/12060/11241

Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., & Hasan, J. M.
(2020). Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan.
Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 238.
https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i2.5077

STIE Eka Prasetya


1
2

Putra, F. D. (2017). Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Produksi Kalung Terhadap Laba
Pada Hidayah Shop Kuta-Badung. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 9(2), 462.
https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127

Priyatno, D. (2022). SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa dan Umum.

Rahman, F. (2022). Manajemen Pemasaran Syariah (M. Fawarid (ed.); Pertama).


CV. Literasi Nusantara Abadi.
https://drive.google.com/file/d/1QJihuvhhNEaNWKeMoSskhTBGTO2hxAr-/
view?usp=sharing

Rofiki, M., & Muhimmah, K. (2021). Strategi Pemasaran Online Shop: Upaya Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan. Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 47–56.
https://doi.org/10.30739/istiqro.v7i2.981

Sabir, M. (2022). Keputusan Pendanaan Modal Usaha. CV. CAHAYA ARSH PUBLISHER
& PRINTING.
https://www.google.co.id/books/edition/
KEPUTUSAN_PENDANAAN_MODAL_USAHA/qGJlEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+adalah&printsec=frontcover

Wahyudi, S. T. (2017). Statistika Ekonomi: Konsep, Teori, dan Penerapan.


Universitas Brawijaya Press.

STIE Eka Prasetya


3

Ref

Agustina, Nia Sonani., S. E. M. M., Awaluddin., S. E. M. M., M, N. L. K. S. E. M., Gusti


Ayu Aghivirwiati, S. H. M. M., Cristi Monica, S. K. N. M., Dr. Sabil, S. E. M. M.,
Triana Zuhrotun Aulia SE., M. A., MM, L. S. S. E., & CA, D. N. S. E. M. M. A.
(2023). Manajemen Distribusi. Cendikia Mulia Mandiri.
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Distribusi/HYe6EAAAQB
AJ?hl=id&gbpv=1&dq=saluran+distribusi+adalah&printsec=frontcover
Aulia, N. (2023). MENUJU DESA CEMERLANG: Implementasi SDGs Desa Melalui
Sembilan Pembelajaran Pojok Literasi. https://books.google.co.id/books?
id=DffqEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA110&dq=indikator+
modal+usaha&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator
modal usaha&f=false
Ayuanti, R. N., & Widuri, T. (2022). Analisis Korelasi Pengembangan Produk
Terhadap Volume Penjualan Dengan Pandemi Covid Sebagai Variabel Kontrol
Pada Ud Besky Jaya Bakery. Jurnal Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan
Bisnis, 8(1), 48–62. https://doi.org/10.30739/istiqro.v8i1.1270
Bambang Riono, S., Nurizki, M., Dumadi, D., Syaifulloh, M., & Sucipto, H. (2023).
Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap Volume Penjualan
pada Pelaku UMKM Mitra Mandiri Brebes. Jurnal Ilmiah Ecobuss, 11(1), 1–8.
https://doi.org/10.51747/ecobuss.v11i1.1129
Herlina, V. (2019). Panduan praktis mengolah data kuesioner menggunakan SPSS.
Elex Media Komputindo.
Irfan, M., & Ali, M. (2017). Impact of Financing on Sales Growth. Research Journal of
Finance and Accounting, 8(19), 60–69. www.iiste.org
Jaya, I. (2019). Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Yogyakarta: Thema
Publishing.
Juliasty, S. (2009). Cerdas Mendapatkan dan Mengelola Modal Usaha. PT Balai
Pustaka (Persero).
https://www.google.co.id/books/edition/Cerdas_Mendapatkan_dan_Mengelol
a_Modal_U/F4h7DQAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+usaha+adalah&printsec=frontcover
Nasution, M. I. (2017). ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
VOLUME PENJUALAN. Jurnal Riset Sains Manajemen, 1(1), 1–12.
https://doi.org/10.5040/9781501365072.4567
Ningrum, W. S., & Harti. (2015). Pengaruh Saluran Distribusi dan Harga Jual
Terhadap Volume Penjualan Sandal Pada UKM Sandal di Mojokerto. Jurnal
Unesa, 3(2), 1–10.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/12060/11241
Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., & Hasan,
J. M. (2020). Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume
Penjualan. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 238.
https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i2.5077

STIE Eka Prasetya


4

Priyatno, D. (2022). SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa dan Umum.
Putra, F. D. (2017). Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Produksi Kalung
Terhadap Laba Pada Hidayah Shop Kuta-Badung. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha, 9(2), 462. https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127
Rahman, F. (2022). Manajemen Pemasaran Syariah (M. Fawarid (ed.); Pertama). CV.
Literasi Nusantara Abadi.
https://drive.google.com/file/d/1QJihuvhhNEaNWKeMoSskhTBGTO2hxAr-/
view?usp=sharing
Rey-Ares, L., Fernández-López, S., & Rodeiro-Pazos, D. (2021). Impact of working
capital management on profitability for Spanish fish canning companies.
Marine Policy, 130. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2021.104583
Rofiki, M., & Muhimmah, K. (2021). Strategi Pemasaran Online Shop: Upaya Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan. Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 47–56.
https://doi.org/10.30739/istiqro.v7i2.981
Sabir, M. (2022). Keputusan Pendanaan Modal Usaha. CV. CAHAYA ARSH
PUBLISHER & PRINTING.
https://www.google.co.id/books/edition/KEPUTUSAN_PENDANAAN_MODAL_
USAHA/qGJlEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=modal+adalah&printsec=frontcover
Ullah, A., Pinglu, C., Ullah, S., Zaman, M., & Hashmi, S. H. (2020). The nexus between
capital structure, firm-specific factors, macroeconomic factors and financial
performance in the textile sector of Pakistan. Heliyon, 6(8), e04741.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e04741
Wahyudi, S. T. (2017). Statistika Ekonomi: Konsep, Teori, dan Penerapan. Universitas
Brawijaya Press.

STIE Eka Prasetya


STIE Eka Prasetya
5
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nia Sonani., S. E. M. M., Awaluddin., S. E. M. M., M, N. L. K. S. E. M., Gusti


Ayu Aghivirwiati, S. H. M. M., Cristi Monica, S. K. N. M., Dr. Sabil, S. E. M. M.,
Triana Zuhrotun Aulia SE., M. A., MM, L. S. S. E., & CA, D. N. S. E. M. M. A.
(2023). Manajemen Distribusi. Cendikia Mulia Mandiri.
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Distribusi/HYe6EAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=saluran+distribusi+adalah&printsec=frontcover

Aulia, N. (2023). MENUJU DESA CEMERLANG: Implementasi SDGs Desa Melalui


Sembilan Pembelajaran Pojok Literasi. https://books.google.co.id/books?
id=DffqEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA110&dq=indikator+
modal+usaha&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator
modal usaha&f=false

Ayuanti, R. N., & Widuri, T. (2022). Analisis Korelasi Pengembangan Produk Terhadap
Volume Penjualan Dengan Pandemi Covid Sebagai Variabel Kontrol Pada Ud
Besky Jaya Bakery. Jurnal Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis, 8(1),
48–62. https://doi.org/10.30739/istiqro.v8i1.1270

Bambang Riono, S., Nurizki, M., Dumadi, D., Syaifulloh, M., & Sucipto, H. (2023).
Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap Volume Penjualan pada
Pelaku UMKM Mitra Mandiri Brebes. Jurnal Ilmiah Ecobuss, 11(1), 1–8.
https://doi.org/10.51747/ecobuss.v11i1.1129

Herlina, V. (2019). Panduan praktis mengolah data kuesioner menggunakan SPSS. Elex
Media Komputindo.

Irfan, M., & Ali, M. (2017). Impact of Financing on Sales Growth. Research Journal of
Finance and Accounting, 8(19), 60–69. www.iiste.org

Jaya, I. (2019). Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Yogyakarta: Thema


Publishing.

Juliasty, S. (2009). Cerdas Mendapatkan dan Mengelola Modal Usaha. PT Balai Pustaka
(Persero).
https://www.google.co.id/books/edition/Cerdas_Mendapatkan_dan_Mengelola_Mo
dal_U/F4h7DQAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+usaha+adalah&printsec=frontcover

Nasution, M. I. (2017). ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN


TERHADAP VOLUME PENJUALAN. Jurnal Riset Sains Manajemen, 1(1), 1–12.
https://doi.org/10.5040/9781501365072.4567

Ningrum, W. S., & Harti. (2015). Pengaruh Saluran Distribusi dan Harga Jual Terhadap
Volume Penjualan Sandal Pada UKM Sandal di Mojokerto. Jurnal Unesa, 3(2), 1–
10. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/12060/11241

Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., & Hasan, J.
M. (2020). Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume
Penjualan. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 238.

STIE Eka Prasetya


https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i2.5077

Priyatno, D. (2022). SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa dan Umum.

Putra, F. D. (2017). Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Produksi Kalung Terhadap
Laba Pada Hidayah Shop Kuta-Badung. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha,
9(2), 462. https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127

Rahman, F. (2022). Manajemen Pemasaran Syariah (M. Fawarid (ed.); Pertama). CV.
Literasi Nusantara Abadi.
https://drive.google.com/file/d/1QJihuvhhNEaNWKeMoSskhTBGTO2hxAr-/view?
usp=sharing

Rey-Ares, L., Fernández-López, S., & Rodeiro-Pazos, D. (2021). Impact of working


capital management on profitability for Spanish fish canning companies. Marine
Policy, 130. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2021.104583

Rofiki, M., & Muhimmah, K. (2021). Strategi Pemasaran Online Shop: Upaya Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan. Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 47–56.
https://doi.org/10.30739/istiqro.v7i2.981

Sabir, M. (2022). Keputusan Pendanaan Modal Usaha. CV. CAHAYA ARSH


PUBLISHER & PRINTING.
https://www.google.co.id/books/edition/KEPUTUSAN_PENDANAAN_MODAL_
USAHA/qGJlEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+adalah&printsec=frontcover

Ullah, A., Pinglu, C., Ullah, S., Zaman, M., & Hashmi, S. H. (2020). The nexus between
capital structure, firm-specific factors, macroeconomic factors and financial
performance in the textile sector of Pakistan. Heliyon, 6(8), e04741.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e04741

Wahyudi, S. T. (2017). Statistika Ekonomi: Konsep, Teori, dan Penerapan. Universitas


Brawijaya Press.

STIE Eka Prasetya


Agustina, Nia Sonani., S. E. M. M., Awaluddin., S. E. M. M., M, N. L. K. S. E. M., Gusti
Ayu Aghivirwiati, S. H. M. M., Cristi Monica, S. K. N. M., Dr. Sabil, S. E. M. M.,
Triana Zuhrotun Aulia SE., M. A., MM, L. S. S. E., & CA, D. N. S. E. M. M. A.
(2023). Manajemen Distribusi. Cendikia Mulia Mandiri.
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Distribusi/HYe6EAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=saluran+distribusi+adalah&printsec=frontcover

Aulia, N. (2023). MENUJU DESA CEMERLANG: Implementasi SDGs Desa Melalui


Sembilan Pembelajaran Pojok Literasi. https://books.google.co.id/books?
id=DffqEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA110&dq=indikator+
modal+usaha&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator
modal usaha&f=false

Ayuanti, R. N., & Widuri, T. (2022). Analisis Korelasi Pengembangan Produk Terhadap
Volume Penjualan Dengan Pandemi Covid Sebagai Variabel Kontrol Pada Ud
Besky Jaya Bakery. Jurnal Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi Dan Bisnis, 8(1),
48–62. https://doi.org/10.30739/istiqro.v8i1.1270

Bambang Riono, S., Nurizki, M., Dumadi, D., Syaifulloh, M., & Sucipto, H. (2023).
Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap Volume Penjualan pada
Pelaku UMKM Mitra Mandiri Brebes. Jurnal Ilmiah Ecobuss, 11(1), 1–8.
https://doi.org/10.51747/ecobuss.v11i1.1129

Herlina, V. (2019). Panduan praktis mengolah data kuesioner menggunakan SPSS. Elex
Media Komputindo.

Irfan, M., & Ali, M. (2017). Impact of Financing on Sales Growth. Research Journal of
Finance and Accounting, 8(19), 60–69. www.iiste.org

Jaya, I. (2019). Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Yogyakarta: Thema


Publishing.

Juliasty, S. (2009). Cerdas Mendapatkan dan Mengelola Modal Usaha. PT Balai Pustaka
(Persero).
https://www.google.co.id/books/edition/Cerdas_Mendapatkan_dan_Mengelola_Mo
dal_U/F4h7DQAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+usaha+adalah&printsec=frontcover

Nasution, M. I. (2017). ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN


TERHADAP VOLUME PENJUALAN. Jurnal Riset Sains Manajemen, 1(1), 1–12.
https://doi.org/10.5040/9781501365072.4567

Ningrum, W. S., & Harti. (2015). Pengaruh Saluran Distribusi dan Harga Jual Terhadap
Volume Penjualan Sandal Pada UKM Sandal di Mojokerto. Jurnal Unesa, 3(2), 1–
10. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/12060/11241

Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., & Hasan, J.
M. (2020). Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume
Penjualan. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 238.

STIE Eka Prasetya


https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i2.5077

Priyatno, D. (2022). SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa dan Umum.

Putra, F. D. (2017). Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Produksi Kalung Terhadap
Laba Pada Hidayah Shop Kuta-Badung. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha,
9(2), 462. https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127

Rahman, F. (2022). Manajemen Pemasaran Syariah (M. Fawarid (ed.); Pertama). CV.
Literasi Nusantara Abadi.
https://drive.google.com/file/d/1QJihuvhhNEaNWKeMoSskhTBGTO2hxAr-/view?
usp=sharing

Rey-Ares, L., Fernández-López, S., & Rodeiro-Pazos, D. (2021). Impact of working


capital management on profitability for Spanish fish canning companies. Marine
Policy, 130. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2021.104583

Rofiki, M., & Muhimmah, K. (2021). Strategi Pemasaran Online Shop: Upaya Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan. Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 47–56.
https://doi.org/10.30739/istiqro.v7i2.981

Sabir, M. (2022). Keputusan Pendanaan Modal Usaha. CV. CAHAYA ARSH


PUBLISHER & PRINTING.
https://www.google.co.id/books/edition/KEPUTUSAN_PENDANAAN_MODAL_
USAHA/qGJlEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=modal+adalah&printsec=frontcover

Ullah, A., Pinglu, C., Ullah, S., Zaman, M., & Hashmi, S. H. (2020). The nexus between
capital structure, firm-specific factors, macroeconomic factors and financial
performance in the textile sector of Pakistan. Heliyon, 6(8), e04741.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e04741

Wahyudi, S. T. (2017). Statistika Ekonomi: Konsep, Teori, dan Penerapan. Universitas


Brawijaya Press.

STIE Eka Prasetya


F. D. Putra, “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Produksi Kalung terhadap Laba
Pada Hidayah Shop Kuta-Badung,” J. Pendidik. Ekon. Undiksha, vol. 9, no. 2, hal.
462, 2019, doi: 10.23887/jjpe.v9i2.20127.

W. Supriyatno, “Strategi Pemasaran Parabola di PD Purnama Mitra (Goldsat) Pontianak,”


J. Ilm., 2012.

Hakim, R. (2019). Pengaruh Perputaran Piutang Dan Volume Penjualan Terhadap Laba
Bersih (Pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan batubara yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018) (Doctoral dissertation, Universitas
Komputer Indonesia).

Rustami, Putu, et. all., 2014, Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, dan Volume
Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis, e-Journal
Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 2.

Munawir, Analisis Laporan Keuangan ,(Yogyakarta : Liberty Yogyakarta, 2014), h.19.

Firdausa, Rosetyadi Artistyan (2013). Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintoro Demak. Diponegoro Journal
Of Economics 2(1): 1-6.

Hardiyanti, Renda (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan


Pada Apotek Citra Sehat Di Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda.

Asri, Nur (2022). Srategi Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Motor Pada
PT Raya Motor Cabang Pare-Pare (Analisis Akuntansi Syariah). Program Studi
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) ParePare.

Supriyono Soekarno (2010) Cara Cepat Dapat Modal, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

T. Yuniarti, F. Faujiyah, M. A. Rizal, dan F. C. D. Bani, “Digitalisasi Pemasaran dalam


Upaya Peningkatan Penjualan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
Wilayah Jakarta Selatan,” J. Pustaka Mitra (Pusat Akses Kaji. Mengabdi Terhadap
Masyarakat), vol. 2, no. 2, hal. 121–126, 2022.

Riyanto, “Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan,” Yogyakarta BPFE, vol. 48, no. 1, hal.
37–45, 2010.

Supriyanto, “Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha,” J. Ekon. dan
Pendidik., vol. 6, no. 1, hal. 73–83, 2009, doi: 10.21831/jep.v6i1.590.

Swastha, Basu. 2007. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta. Penerbit Liberty Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

STIE Eka Prasetya


Zikmund, William dan Barry, Babin (2011), Riset Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.

Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV Andi Offset,


2010), h. 93.

Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran, (Bandung: CV. Pustaka


Setia, 2015), h. 16.

Zikmund dan Babin, Menjelajahi Riset Pemasaran Buku 1 Edisi 10, (Jakarta: Salemba
Empat, 2010), h. 21.

Anthony Agyemang, “Marketing Strategy And Marketing Performance: Does Strategy


Affect Performance”, International journal of Advanced Engineering, Management
and Science (IJAEMS), 2.10 (2016), 1672-81.

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2013, h.168.

Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, BPFE: Yogyakarta, 2014, h.164.

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Kompas Gramedia:
Jakarta, 2014, h. 101-103.

Iskandar K. dan Andriyani W. 2014. Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan


Batubara Pada PT. Cahaya Mantingan Nusantara Jakarta. jurnal ekonomi
kuantitatif terapan. Vol. 7 No. 1 Februari 2014.

Widiana, Muslichah dan Mahmudah Enny. (2019). Teoritik & Empirik Strategi
Pemasaran. Surabaya: Ubhara Press. Diakses dari https://eprints.ubhara.ac.id/444/.

Swasta, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.

Kotler, P. dan Keller, K. L. (2016). Marketing Management, edisi 17th Global Edition,
Pearson Education Limited, London.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

STIE Eka Prasetya


1

STIE Eka Prasetya


2

REF

STIE Eka Prasetya

Anda mungkin juga menyukai