Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH

DOSEN PENGAMPU: Dr.Fauzia Afriyani,S.Pd.M.Si

Disusun Oleh:
Wayan Andre Alfani (2023520002)
M.Hafiz Al Furqon (2023520039)
Yogi Anugrah (2023520037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI


PALEMBANG
2023
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-nya sehingga makalah
dengan judul “Usaha Mikro,Kecil dan Menengah” ini dapat tersusun hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar bisnis.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.

Palembang, 7 November 2023

Penulis
A. LATAR BELAKANG

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam peningkatan
perekonomian daerah maupun perekonomian suatu negara. Menurut Tambunan (2012) di Indonesia,
UMKM terbukti memiliki peran yang penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis
ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 yang mana banyak dari perusahaan-perusahaan besar
mengalami kebangkrutan, sedangkan UMKM mampu bertahan dengan kondisi krisis tersebut. Selain
itu, sektor ini mampu meningkatkan pendapatan per kapita atau Produk Domestik Bruto (PDB)
masyarakat karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

UMKM diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM. Dalam Bab 1 (Ketentuan Umum), Pasal 1 dari undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa
usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Usaha kecil
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro atau usaha
besar yang memenuhi kriteria 2 usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro,
usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam
undangundang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Di dalam undang-undang tersebut, kriteria
yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6 adalah nilai
kekayaan bersih atau nilai asset, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil
penjualan tahunan. Dengan kriteria ini, usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai aset paling
banyak Rp 50.000.000,00 atau dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00.
Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 hingga
maksimum Rp 2.500.000.000,00. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih
lebih dari Rp 500.000.000,00 hingga paling banyak Rp 10.000.000.000,00 atau memiliki hasil
penjualan tahunan di atas Rp 2.500.000.000,00 sampai paling tinggi Rp 50.000.000.000,00.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Banyaknya persaingan dipasar :


Saat banyak pengusaha atau UMKM yang beroperasi di pasar yang sama, persaingan menjadi
ketat, sehingga pesaing harus bersaing untuk menarik pelanggan yang sama.

2. Banyaknya barang yang dijual sama :


Jika banyak UMKM menawarkan produk atau layanan yang serupa atau identik, persaingan
menjadi intens. Klien memiliki banyak pilihan, dan perusahaan harus berjuang untuk
membedakan diri mereka dalam mata pelanggan.

3. Kurang nya perkembangan teknogi :


Kemajuan teknologi memungkinkan lebih banyak orang untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Ini meningkatkan jumlah pesaing dalam sektor yang bergerak cepat seperti teknologi dan e-
commerce.
C. SOLUSI PERMASALAHAN

Segmentasi Pasar :

Fokus pada segmen pasar tertentu yang mungkin kurang dilayani oleh pesaing. Hal ini dapat
membantu UMKM menemukan pangsa pasar yang lebih kecil dan lebih terfokus.

Kolaborasi dengan Peserta Lain :

Bekerja sama dengan pemasok, pelanggan, atau pesaing yang komplementer dapat
menciptakan situasi win-win. Strategi aliansi dapat membantu membagi biaya, meningkatkan
pemasaran, atau mengakses sumber daya yang lebih besar.

Fokus pada Pelayanan Pelanggan :

Memberikan pelayanan yang luar biasa kepada pelanggan dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan dapat menciptakan loyalitas yang tinggi dan rekomendasi dari
pelanggan.

Pengelolaan Stok yang Efisien :

Mengelola stok dengan efisien dapat membantu UMKM mengurangi biaya dan
meningkatkan profitabilitas.

Diversifikasi Produk atau Layanan :

Mencoba menawarkan berbagai produk atau layanan yang terkait dapat membantu
mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk atau layanan.

Harga yang Kompetitif :

Tetap kompetitif dalam hal harga jika memungkinkan. Namun, pastikan Anda masih dapat
mencapai profitabilitas yang baik.

Pemasaran Kreatif :

Gunakan pemasaran yang kreatif dan efektif untuk menarik perhatian pelanggan. Pemasaran
digital dan konten berkualitas dapat membantu Anda menonjol.
Layanan Pelanggan yang Baik :

Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa, responsif, dan ramah dapat membedakan
Anda dari pesaing.

Riset dan Analisis Pasar :

Lakukan riset pasar untuk memahami tren teknologi yang relevan dalam industri Anda. Ini
akan membantu Anda mengidentifikasi teknologi yang harus diadopsi.

Kemitraan dengan Perusahaan Teknologi :

Apalagi kemitraan dengan perusahaan teknologi yang lebih besar yang dapat memberikan
akses ke teknologi yang lebih maju. Kerja sama seperti ini dapat menguntungkan kedua belah
pihak.

Layanan Keuangan Digital :

Penggunaan layanan keuangan digital seperti pembayaran online, aplikasi perbankan, atau
platform pembayaran dapat membantu dalam mengelola keuangan dengan lebih efisien

Pantau Perkembangan Teknologi:

Tetap terus mengikuti perkembangan teknologi dan berusaha untuk selalu beradaptasi dengan
perubahan tersebut. Sumber informasi seperti berita teknologi dan konferensi industri dapat
membantu.
D. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai