Anda di halaman 1dari 5

BAB VIII

MASYARAKAT ISLAM

Artinya: “Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di


tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebundi sebelah kanan
dan sebelah kiri, ( kepada mereka dikatakan ): ‘makanlah olehmu
dari rizki yang (dianugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu)
adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. QS. Saba’ (34): 151

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP MASYARAKAT ISLAM


1. Pengertian Masyarakat Islam
Masyarakat Islam adalah masyarakat terbuka yang menjungjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan secara universal, tanpa
memandang asal usul suku bangsa dan perbedaan agama. 2

2. Prinsip-Prinsip Umum Masyarakat Islam


a. Berketuhanan Yang Maha Esa, Q.S. Al-Ikhlas (112) : 1
Artinya : “Katakanlah bahwa Allah itu Maha Esa”. 3
b. Umat yang satu (satu kesatuan umat), Q.S. Al-Baqarah (2) : 213
Artinya : “Manusia itu adalah umat yang satu” .4
c. Menjungjung tinggi keadilan, Q.S. An-Nisa (4) : 135
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan”. 5
2

d. Menegakan amar-ma’ruf nahi-munkar, Q.S. Ali Imran (3) : 104


Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu,segolongan umat
yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh berbuat
kebajikan dan mencegah berbuat kejahatan,
merekalah orang-orang yang beruntung”. 6
e. Musyawarah, Q.S. Asyura (42) : 38
Artinya : “Sedang urusan mereka diputuskan dengan
musyawarah antara mereka”. 7
f. Tolong menolong dalam kebaikan, Q.S. Al-Maidah (5) : 2
Artinya : “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebaikan dan taqwa, jangan tolong menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan”. 8
g. Toleransi, Q.S. Al-Kafirun (109) : 6
Artinya : “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”.9
h. Persamaan Harkat, Q.S. Hujarat (49) : 13
Artinya : “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertqwa
diantara kamu”. 10
i. Harmonis dan damai, Q.S. Al-Baqarah (2) : 143
Artinya : “Dan demikianlah Allah telah menjadikan kamu umat
yang tengah-tengah”.11
j. Berakhlak mulia, Q.S. Al-Ahzab (33) : 21
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu”. 12

B. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Islam adalah agama damai dan mengajarkan ketentraman hidup
dikalangan umat manusia, baik sesama umat Islam maupun dengan umat
beragama lainnya.
Seorang muslim ditekankan untuk memiliki keyakinan bahwa Islam
adalah agama Allah yang benar, sebagaimana firman Allah Q.S. An-Nisa’ (3) :
19
Artinya : “Sesungguhnya agama disisi Allah adalah Islam”. 13
Keyakinan akan kebenaran agama Islam itu mengharuskan umatnya
untuk tunduk dan patuh kepada perintah-perintah Allah dan menjauhkan diri dari
larangan-Nya.
3

Dalam kaitan dengan hubungan sosial, Al-qur’an memberikan petunjuk


agar umatnya kasih sayang kepada seluruh makhluk dan menjadikan rahmat
dan kasih sayang ini sebagai ciri khas umat Islam dalam menjadikan peran
sosialnya dalam lingkup kehidupan masyarakat.
Islam menganjurkan kepada umatnya toleransi, karena keyakinan
merupakan persoalan yang tidak bisa dipaksakan kepada orang lain. Toleransi
dan penghargaan kepada pihak lain diluar Islam, justru menjadikan hiasan yang
dapat menarik pihak lain untuk mengenal dan mendalami ajaran Islam secara
objektif dan sungguh-sungguh yang secara tidak langsung merupakan jalan
kearah pengenalan Islam kepada pihak luar.
Sikap menyayangi, menghargai dan toleransi pernah ditampilkan secara
mengikat oleh panglima perang Shalahuddin Al Ayyubi kepada lawannya
Richard Lion Heart pada perang salib. Ketika itu Richard luka dan terbaring
ditendanya. Salahuddin berhasil masuk ketendanya dengan menyamar sebagai
tabib yang hendak mengobati sang panglima. Dengan kemampuan seorang
tabib ia mengobati lawannya dengan sungguh-sungguh sampai Richard sadar
dari pingsannya. Ketika ia sadar didapatinya orang yang menolongnya seraya
berkata: siapa nama tuan ? sang penolong menjawab:Aku Shalahuddin. Richard
tercengang dan setelah mengetahui yang menolong adalah lawannya sendiri,
kemudian ia berkata : Mengapa tuan tidak membunuhku pada saat aku pingsan
tadi ?. Dengan ringan Shalahuddin menjawab : “Allah melarangku untuk berbuat
curang seperti itu, dan aku menyesal jika tuan mati diatas tempat tidur, aku ingin
menghadapi tuan diatas pelana kuda dengan pedang terhunus ditengah
pertempuran. Richard tertegun mendengar ucapan Shalahuddin dan
memerintahkan tentaranya untuk mengawal Shalahuddin sampai perbatasan.
Demikianlah sikap dan prilaku seorang muslim sejati yang tetap
mengembangkan kasih sayang kendatipun kepada musuhnya. 14
Dalam hubungannya dengan pihak lain, umat Islam dituntut untuk
menunjukkan pribadi yang memberi keteladanan dalam seluruh perilaku
hidupnya, sehingga dapat memberi perasaan akrab dan aman bagi umat lainnya,
karena hakekat ajaran Islam adalah memberikan rahmat bagi seluruh alam,
termasuk umat agama lain.Q.S. Anbia (21) :107yang artinya:“Dan tiadalah
Allah mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat abagi semesta
alam”. 15
Dalam interaksi sosial, tidak ada batasan bagi umat Islam untuk bergaul
menjalin kerukunan dan kerja sama dalam berbagai segi kehidupan. Hubungan
4

seorang muslim selalu dituntut untuk berbuat baik kepada tetangganya walaupun
mereka bukan muslim. Ia dianjurkan untuk menjenguknya apabila tetangganya
sakit, membantunya apabila perlu pertolongan serta begaul dengan ramah dan
sopan, karena keramahan dan kesopanan merupakan sifat-sifat yang senantiasa
ditampilkan seorang muslim dihadapan siapapun dimuka bumi ini.Q.S. Ali Imran
(3) : 159:
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap meraka”. 16
Dua hal yang dilarang oleh Allah untuk bertoleransi dan bekerja
sama, yaitu dalam bidang aqidah dan ibadah. Karena dua hal tersebut
menyangkut persoalan yang esensial yang tidak boleh dikompromikan. Q.S. Al-
Kafirun (109) : 4 – 6:
Artinya : “Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah (4); dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah
Tuhan yang aku sembah (5); untukmulah agamamu dan
untukkulah agamaku” (6) 17
Sikap umat Islam dalam segi aqidah dan ibadah adalah jelasdan
tegas. Jelas artinya tampak secara nyata, tidak disembunyikan atau berpura-
pura. Sedangkan tegas artinya berdiri tegak diatas keyakinan tanpa kompromi
dengan keyakinan agama lain dalam berbagai bentuk.

C. PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM


Masyarakat yang dicita-citakan Islam adalah masyarakat yang damai,
sejahtera adil dan saling menyayangi sesama manusia. Perwujudan masyarakat
yang ideal ini telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW waktu beliau
memimpin masyarakat madinah.
Sesuai fakta sejarah bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengganti kota
yatrib menjadi Madinah. Setelah beliau hijrah di tempat ini suara kebenaran Al-
Qur’an dan As-Sunnah, Nabi telah memainkan peran ganda dsalam membangun
masyarakat kota itu. Sebagai pemimpin Nabi secara intensif dan kontinyu
menyampaikan dakwah Islam. Getaran dakwah Islam tersebut menyentuh dan
menggetarkan nurani masyarakat Yatrib.
Pengaruh dakwah itu lantas bergerak perlahan tetapi pasti dan akhirnya
meluas dan menyeluruh ketengah masyarakat Madinah. Sebagai kepala negara
Nabi mulai menata sistem pemerintahan masyarkat ditempat barunya itu.
Ajakan ini direspon oleh kepala-kepala suku yang tadinya berseteru untuk

Anda mungkin juga menyukai