2 SEPTEMBER 2013
Endang Retnoningsih
Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Tangerang
(AMIK BSI Tangerang)
Jl. Komplek BSD Sektor XIV-C1Jl.Letnan Sutopo
Email: endang.ern@bsi.ac.id
ABSTRACT
The need for information in the higher age of globalization, we need a breakthrough that can
facilitate the acquisition of information. Along with this, various methods undertaken to develop
the knowledge and information for the community, one with Knowledge management models,
which include information technology in knowledge processing. In the world of education, the
library is the source of all mine of information, to the library in the need for an information system
that makes it easy for users (especially students and lecturers) to obtain reference knowledge as
possible, accurate, and fast. Knowledge management takes its role in the development of digital
library information system to create, capture, and reuse knowledge to achieve the goal. In this
case the university can develop a digital library system based Knowledge management in order to
support the development activities for the academic community to the world-class universities on
research oriented.
Pengembangan model perguruan tinggi yang sangat pesat. Faktor tersebut harus
beorientasi riset (research college) adalah salah disadari oleh pustakawan. Pustakawan dituntut
satu jalan untuk mencapai perguruan tinggi untuk dapat menciptakan sistem perpustakaan
bertaraf internasional. Perguruan tinggi yang memudahkan pengunjung. Menanggapi
berkualitas diberbagai negara maju memiliki hal tersebut, perpustakaan perguruan tinggi
penelitian berkualitas dan berkuantitas tinggi. mau tidak mau harus berubah, kalau tidak akan
Kedepan, Indonesia harus mengembangkan ditinggalkan oleh penggunanya. Perpustakaan
beberapa research college sebagai percontohan perguruan tinggi harus memainkan peranan
(pilot project) untuk mengejar aktif dan penting dalam siklus pengetahuan
ketertinggalannya dengan perguruan tinggi di civitas akademika, yaitu:
negara maju. 1. Sebagai sumber manajemen pengetahuan.
Manajemen pengetahuan meliputi
2.2. Peranan Perpustakaan Perguruan keseluruhan siklus pengetahuan, yaitu
Tinggi Dalam Siklus Pengetahuan mulai dari penciptaan, perekaman dan
Sebagian besar perpustakaan hanya organisasi, penyebaran, akses dan
berisi tumpukan buku-buku tua, lusuh dan pengunaan, dan dilanjutkan dengan
berdebu. Dengan sistem pelayanan penciptaan kembali pengetahuan, dan
perpustakaan yang dianggap kurang cepat dan seterusnya. Selama ini perpustakaan lebih
kurang kooperatif dan faktor eksternal banyak berfokus pada penyediaan akses
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan penyebaran informasi. Perpustakaan
181
PARADIGMA, VOL XV NO. 2 SEPTEMBER 2013
182
PARADIGMA, VOL XV NO. 2 SEPTEMBER 2013
Menurut Dilip Bhatt dalam Saputri (2009) Pengetahuan yang telah dikodifikasi
bahwa knowledge management memiliki atau dieksplisitkan. Jadi biasanya telah
komponen yang saling terkait satu sama lain, direpresentasikan dalam suatu bentuk
adapun komponennya : yang tertulis dan terstruktur
1. People pengetahuan jenis ini jelas lebih mudah
2. Technology direkam, dikelola dan dimanfaatkan
3. Process serta ditransfer ke pihak lain.
Yang mana ketiganya dapat menghasilkan 3. Shared Knowledge
suatu pembelajaran bagi organisasi. Dari Explicit knowledge yang digunakan
gambar dapat diketahui bahwa komponen bersama-sama pada suatu komunitas.
sumber daya manusia menjadi faktor penting Dalam suatu komunitas, agar terjadi
penerapan knowledge management untuk akselerasi dalam wilayah pembahasan
menghasilkan budaya belajar dalam suatu pengetahuan itu sendiri, maka biasanya
organisasi. tacit knowledge akan ditransformasikan
Di sisi lain, Tobing (2007) memiliki pandangan menjadi explicit knowledge. Hal ini
lain tentang pengetahuan, mengelompokkan dapat dilakukan dengan membuat
knowledge (pengetahuan) menjadi 3 jenis yaitu tulisan, laporan dan lain sebagainya.
: Pada tahapan berikutnya agar dapat
1. Tacit knowledge dimanfaatkan oleh komunitas, ataupun
Pada dasarnya suatu informasi akan agar dapat dilakukannya peer-review
menjadi tacit knowledge ketika untuk perbaikan, pengetahuan itu
diproses oleh pikiran seseorang. sendiri akan dicoba ditransformasikan
Knowledge jenis ini biasanya belum sebagai suatu bentuk shared knowledge
dikodifikasikan atau disusun dalam yang dapat digunakan bersama-sama
bentuk tertulis. Dalam knowledge ini oleh anggota komunitas.
termasuk intuisi, cognitive knowledge. Hal ini misal dilakukan melalui media
Tacit knowledge seperti intuisi, dan publikasi. Proses penciptaan pengetahuan
pandangan biasanya sangat sulit untuk adalah proses spiral yang merupakan interaksi
dikodifikasikan. Biasanya pengetahuan antara pengetahuan tacit dan explicit. Interaksi
ini terkumpul melalui pengalaman dari pengetahuan ini menghasilkan
sehari-hari pada pelaksanaan suatu pengetahuan baru. Proses transfer pengetahuan
pekerjaan. Pengetahuan jenis ini akan berlangsung berulang-ulang membentuk suatu
menjadi explicit knowledge ketika siklus. Hal inilah yang menyebabkan
dikomunikasikan kepada pihak lain pengetahuan terus berkembang dari waktu ke
dengan format yang tepat (tertulis, waktu. Jadi menurut konsep SECI, siklus
grafik dan lain sebagainya). transfer pengetahuan akan terus berputar dan
2. Explicit Knowledge berkembang. Ada empat langkah penciptaan
pengetahuan :
183
Sumber : Feher (2009)
Gambar 3. SECI Model
184
PARADIGMA, VOL XV NO. 2 SEPTEMBER 2013
Aspek pelayanan, dari pelayanan sistem penggunanya dalam hal penyediaan akses ke
terbuka dan tertutup yang dibatasi ruang dan sumber-sumber informasi, tetapi lebih dari itu
waktu, ke sistem layanan terdistribusi dan perpustakaan harus mengadopsi pendekatan
tersebar melalui sistem jaringan komputer yang knowledge management, yaitu melihat aktivitas
tidak terikat ruang dan waktu. Aspek akses penggunanya sebagai suatu proses pengetahuan
informasi yang tadinya hanya dengan cara yang meliputi: penciptaan, penyebaran,
membaca, berkembang ke arah download, pemanfaatan, dan penciptaan kembali
upload, kolaborasi antara pengarang dan pengetahuan, baik berupa explicit knowledge
masyarakat pemakai dari jarak jauh secara (pengetahuan yang terekam dalam berbagai
interaktif. format) maupun tacit knowledge (pengetahuan
Dalam frame work perpustakaan digital, yang masih tersembunyi di pikiran
perpustakaan tidak hanya membantu pemiliknya).
186
PARADIGMA, VOL XV NO. 2 SEPTEMBER 2013
akademik. Untuk itu bentuk realisasi menjadi salah satu media yang tepat untuk
knowledge management di perpustakaan melakukan transfer knowledge.
dengan membangun beberapa sarana Beberapa keuntungan yang didapatkan dari
sharing knowledge, antara lain: portal adalah :
1) Membuat portal web perpustakaan 1. Kecepatan pencarian sumber. Dalam hal
2) Membangun jaringan internet ini, konsep portal yang paling penting
3) Menyediakan fasilitas internet di adalah untuk melakukan pencarian
perpustakaan (searching). Portal perpustakaan harus
4) Melakukan proses digitalisasi mengintegrasikan konsep searching.
koleksi perpustakaan Pada perpustakaan manual, proses
pencarian dapat dilakukan melalui
4.2. Realisasi Konsep Perpustakaan katalog. Namun dengan perkembangan
Berbasis Knowledge Management teknologi, hal tersebut sudah tidak
Knowledge management dapat sesuai dengan keinginan pengguna.
diimplementasikan kedalam sistem 2. Membangun citra perpustakaan kepada
perpustakaan. Salah satu contoh yang dapat publik. Dengan citra yang baik,
dikembangkan adalah konsep ‘portal’. Portal ketertarikan pengunjung akan
adalah bentuk web-site yang merupakan salah meningkat.
satu alat untuk melakukan transfer 3. Biaya yang makin murah. Pada
pengetahuan. Pengembangan konsep portal awalnya, diperlukan investasi untuk
merupakan bentuk konkret dari knowledge membangun portal. Namun untuk
management. Dalam berbagai perusahaan besar jangka panjang, hal ini sangat
didunia, knowledge management telah banyak menguntungkan bagi perpustakaan dan
digunakan dalam mendesain portal. pengguna. Penggunaan teknologi
Konsep portal adalah salah satu realisasi dari informasi telah memberikan kemudahan
konsep knowledge management. Portal yang dan penghematan kepada penggunanya.
bagus adalah portal yang dapat mentransfer Bagi pengunjung, mereka merasa
pengetahuan kepada penggunanya. Dalam hal dimudahkan dengan adanya teknologi
ini, pengguna perpustakaan adalah mahasiswa tersebut.
dan dosen. Jadi portal harus didesain 4. Kemudahan membangun jaringan.
sedemikian rupa sehingga proses transfer Jaringan yang luas sangat penting bagi
pengetahuan dapat berjalan dengan sempurna. perkembangan perpustakaan. Para
Artinya beberapa unsur knowledge pengguna jasa perpustakaan akan lebih
management harus terintegrasi dalam portal mudah mendapatkan informasi dari
tersebut. Bagi perpustakaan, portal akan berbagai perpustakaan yang terhubung
dalam jaringan tersebut.
189
PARADIGMA, VOL XV NO. 2 SEPTEMBER 2013