Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Modul Ajar Numerasi

Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mengelaborasi Konsep
Usaha Energi dalam
Kehidupan

Fase D Kelas VII


Mengelaborasi Konsep Usaha dan Energi dalam Kehidupan
Modul Ajar Numerasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan (IPA)

Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri

Penyusun
Tata Koswara (SMP Alfa Centauri Bandung, Jawa Barat)

Penelaah
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Adi Gunawan (Konsultan)
Savitri K. Sihombing (Praktisi Pendidikan)
Ina Agustina (SMPN 03 Belitang Madang Raya, Oku Timur, Sumatera Selatan)
Rahmat Awaludin Salam (Telkom University, Bandung)

Desainer Sampul
Muhammad Ridha Ridwan
Modul Ajar Numerasi Usaha Energi
Topik : Usaha dan Energi
Fase : D (SMP)
Alokasi Waktu : 15 JP
Penyusun : Tata Koswara, M.Pd.

Tujuan Pembelajaran
Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi dari suatu
fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

TOPIK 1 – Hubungan Usaha dan Energi


Langkah-langkah pembelajaran
● Peserta didik mendapat asesmen kesiapan belajar untuk mengetahui kompetensi awal
yang harus dimiliki oleh peserta didik yaitu tentang pemahaman terkait bentuk energi
melalui pilihan alternatif aktivitas berikut:
1. Menyimak video berkemah bersama di hutan. Guru memberikan pertanyaan yang
berkaitan antara video dan materi energi, misalnya; apa yang kalian lihat dalam
video tersebut? Mengapa hal itu dilakukan? Menurut kalian, adakah hubungan
video tersebut dengan energi? Adakah bentuk energi yang kalian temukan? Apa
saja perubahan energi yang ada pada video? dan pertanyaan lain, menyesuaikan
tanggapan dari peserta didik.
Contoh video ada di tautan https://youtu.be/Ag8x_PVzoPY
2. Melakukan aktivitas menganalisis berbagai pernyataan tentang perubahan energi
dan meminta peserta didik menjodohkan antara fenomena dan perubahan energi
yang tepat.
Contoh aktivitas terdapat di lampiran 1
● Guru melakukan pengecekan kemampuan dasar hitung (dasar numerasi).
Contoh stimulus untuk mengetahui kemampuan dasar hitung
Saat Andi berusia 12 tahun setiap harinya memerlukan energi 2000 kkal, saat ini
Andi berusia 13 tahun dan setiap harinya memerlukan energi 2400 kkal.
a. Coba kalian hitung selisih energi yang dibutuhkan oleh Andi saat berusia 12
tahun dan 13 tahun?
b. Berapa persentase peningkatan kebutuhan energi Andi dari usia 12 tahun ke 13
tahun?

● Guru mengecek hasil asesmen awal dan melakukan tindak lanjut asesmen awal dengan
acuan sebagai berikut:
Tindak Lanjut Hasil Asesmen Awal
Kriteria
Aspek
Siap Belajar Belum Siap Belajar
Pencapaian Kompetensi prasyarat sudah Kompetensi prasyarat belum
dimiliki oleh peserta didik dimiliki oleh peserta didik
ditunjukkan dengan peserta didik ditunjukkan dengan peserta
menjawab dengan benar didik menjawab salah soal
pertanyaan asesmen awal. asesmen awal.

Tindak Peserta didik melanjutkan pada Peserta didik mengikuti


Lanjut pembelajaran utama. pembelajaran teman sejawat
(peer lesson) menggunakan
bahan asesmen awal atau guru
melakukan reviu meteri tentang
energi dan perubahannya.
Apabila kompetensi prasyarat
sudah dimiliki peserta didik
melanjutkan pada pembelajaran
utama.

● Peserta didik menyimak video bomb calorimeter tentang usaha sebagai perubahan energi.
Video terdapat pada tautan https://youtu.be/Sc9JzRp1pgY
Informasi : Bomb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah energi
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih). Alat ini
menunjukkan bahwa bahan makanan atau sumber energi lainnya dapat berubah ketika
terjadi pembakaran oleh gas oksigen.
● Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik tentang hubungan usaha dan energi. Contoh
pertanyaan yang dapat diberikan guru adalah sebagai berikut.
1. Jelaskan definisi usaha dan energi serta bagaimana cara mengukurnya?
2. Berdasarkan video yang disimak, bagaimana hubungan antara usaha dan energi?
3. Berdasarkan video yang disimak, bagaimana usaha yang dilakukan pada sebuah benda
dapat mengubah energi benda tersebut?
● Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dan mendapatkan tanggapan, pertanyaan
dari peserta didik lain serta mendapat feedback dari guru.
● Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang hubungan antara usaha dan
energi. Kesimpulan yang diharapkan adalah perubahan energi merupakan usaha. Ketika
kita melakukan kerja atau usaha pada suatu benda akan mengakibatkan perubahan energi.
Contohnya perubahan energi kimia pada makanan yang dikonsumsi tubuh kita akan
berubah akibat aktivitas fisik (usaha) yang dilakukan oleh tubuh kita.
● Guru memberikan penguatan tentang hubungan usaha dan energi dengan memberikan
pertanyaan, misalnya:
1. “Menurut kalian, apa hubungannya antara makan dengan perubahan energi pada tubuh
kita?”
2. "Kenapa kita butuh makan?”
Catatan : Penguatan tersebut, terus dibekalkan sampai ada peserta didik yang menjawab
bahwa aktivitas makan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan energi tubuh kita.
● Untuk menguatkan pemahaman peserta didik tentang hubungan usaha dan energi, guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum hubungan usaha dengan
energi sesuai dengan LKPD.
Aktivitas: : Praktikum yang dilakukan adalah merebus bahan makanan dengan dua
perlakuan yang berbeda (perbedaan waktu perebusan), kemudian mengidentifikasi usaha
yang dilakukan pada bahan makanan yang direbus. Usaha yang telah diterima oleh bahan
makanan diperlihatkan dengan seberapa lunak makanan tersebut setelah direbus. Jika akan
mengubah bahan makanan yang direbus, pastikan memilih jenis makanan yang memiliki
karakteristik melunak saat direbus. Praktikum ini tidak berlaku untuk merebus telur.
● Peserta didik melakukan pengolahan dan analisis data penyelidikan dengan menjawab
pertanyaan sesuai dengan LKPD.
● Peserta didik melakukan diskusi dan menyampaikan hasil praktikum di depan kelas.
● Guru memberi penguatan terkait hasil praktikum dan mengaitkan dengan hubungan usaha
dan energi serta fenomena kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan perubahan
energi.

*LKPD dapat dilihat pada lampiran 3

Asesmen Formatif : Penilaian Kinerja


Untuk melihat ketercapaian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dilakukan melalui
penilaian kinerja dengan rubrik penilaian sebagai berikut:.

Aspek Penilaian Indikator Skor

Persiapan 1. Menyiapkan alat praktikum 4 : Jika 4 indikator terpenuhi


Praktikum 2. Membawa bahan praktik
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
3. Merencanakan langkah-
langkah 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
4. Menyiapkan ruang praktikum
agar sesuai dengan kebutuhan 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
kegiatan
Pelaksanaan 1. Melakukan praktikum dengan 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
Pengumpulan data langkah yang tepat
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
2. Terampil dalam
mengumpulkan data 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
3. Manajemen waktu
pelaksanaan praktikum 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
Aspek Penilaian Indikator Skor

4. Menulis data praktikum


dengan benar
Analisis dan 1. Manafsirkan data dengan 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
Pengolahan Data akurat dan sesuai dengan hasil
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
pengamatan / praktikum
2. Membuat analisis yang yang 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
didukung dengan data hasil
praktikum dan teori 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
3. Menjawab pertanyaan diskusi
dengan benar
4. Membuat kesimpulan
berdasarkan data dan hasil
analisis
Presentasi dan 1. Laporan jelas dan terstruktur 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
Komunikasi 2. Menggunakan bahasa yang
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
mudah difahami saat presentasi
3. Menyampaikan hasil sesuai 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
data dan teori
4. Menjawab pertanyaan forum 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
secara efektif
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Tindak Lanjut Hasil Asesmen Formatif Penilaian Kinerja


Kriteria
Aspek
Mahir Cakap Perlu Intervensi
Pencapaian Mendapat nilai akhir > Mendapat nilai akhir Mendapat nilai < 65
85 pada nilai akhir 65-85 pada nilai akhir pada nilai akhir
penilaian kinerja dan penilaian kinerja dan penilaian kinerja
pada aspek penilaian pada aspek penilaian
analisis dan pengolahan analisis dan pengolahan
data mendapat skor 4 data mendapat skor min
3
Tindak Lanjut Peserta didik Peserta didik Peserta didik
diperbolehkan diperbolehkan mendapat penugasan
meneruskan pada meneruskan pada untuk membaca
aktivitas selanjutnya aktivitas selanjutnya penguatan materi
Kriteria
Aspek
Mahir Cakap Perlu Intervensi
dan diberi kepercayaan atau menyimak video
untuk membantu konsep hubungan
temannya yang perlu usaha dan energi
intervensi agar Jika tahap tersebut
memahami konsep sudah dilakukan
hubungan usaha dan dengan baik, peserta
energi didik diperbolehkan
meneruskan pada
aktivitas selanjutnya
TOPIK 2 – Hukum Kekekalan Energi dalam Tubuh Manusia
Langkah-langkah Pembelajaran
● Peserta didik mendapatkan aktivitas pemantik dari guru tentang hukum kekekalan energi
pada berbagai aktivitas kehidupan manusia. Aktivitas pemantik dapat menyimak video
yang berhubungan dengan aplikasi hukum kekekalan energi dalam tubuh manusia. Contoh
video ada pada link berikut : https://youtu.be/zF2IrJJ5cgg
● Peserta didik mendapatkan penjelasan singkat tentang perubahan energi kimia pada
makanan menjadi energi lain yang digunakan tubuh untuk melakukan aktivitas keseharian.
Catatan: Konsep hukum kekekalan energi yang harus ditanamkan terlebih dahulu pada
peserta didik adalah bahwa energi pada makanan ketika masuk ke dalam tubuh akan diubah
menjadi bentuk energi lainnya sehingga kita bisa bertahan hidup.
● Guru memberi pertanyaan pemantik tentang kebutuhan energi tubuh
1. Apakah setiap orang memiliki kebutuhan energi yang sama?
2. Bagaimana jika kebutuhan energi tidak terpenuhi?
● Peserta didik mencari referensi tentang angka kecukupan gizi (AKG) dan kebutuhan gizi
harian yang direkomendasikan untuk berbagai kelompok umur.
● Guru menjelaskan bagaimana kebutuhann energi dapat dihitung dengan salah satu rumus
BMR (Basal Metabolic Rate) dan mendemostrasikan cara menghitung BMR tersebut
dengan melibatkan peserta didik untuk menjadi sampel penghitungan BMR.
● Masing-masing peserta didik menghitung jumlah energi yang dibutuhkan dirinya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan rumus BMR (Basal Metabolic Rate) berikut

Pria = 88,4 + (13,4 × m) + (4,8 × t) – (5,68 × u)


Wanita = 447,6 + (9,25 × m) + (3,10 × t) – (4,33 × u)

Keterangan : m = massa badan (kg) ; t = tinggi badan (cm) ; u = usia (tahun)

● Peserta didik mengidentifikasi jumlah tambahan energi (kalori) dengan berpatokan pada
tingkat aktivitas tabel berikut:.

Kategori Aktivitas Frekuensi olahraga Angka Pengali

Sangat jarang berolahraga 0 1,2

Jarang olahraga 1-3 kali per minggu 1,375

Cukup olahraga 3-5 kali per minggu 1,55


Kategori Aktivitas Frekuensi olahraga Angka Pengali

Sering olahraga 6-7 kali per minggi 1,725

Sangat sering olahraga 2 kali dalam sehari 1,9


● Peserta didik menggunakan tabel AKG Kemenkes RI dan membandingkan dengan
identifikasi kebutuhan energi melalui perhitungan BMR.
● Guru memberikan pertanyaan penguatan sebagai berikut:
1. Apakah jumlah energi yang kamu butuhkan sama dengan jumlah energi yang
dibutuhkan dua temanmu? Jika berbeda, jelaskan penyebabnya!
2. Setelah dibandingkan dengan Tabel AKG Kemenkes RI, apakah nilai energi total per
hari nilainya hampir sama atau berbeda jauh? Jika berbeda jelaskan penyebabnya?
3. Jika dihubungkan dengan Hukum Kekekalan Energi, untuk apa sebetulnya energi dari
makanan yang kamu konsumsi digunakan oleh tubuh?
● Masing-masing peserta didik diminta untuk menyusun menu sehat dan seimbang untuk
makan pagi, makan siang dan makan malam berdasarkan hasil perhitungan BMR
sebelumnya.
● Peserta didik membuat laporan hasil penyusunan menu, dalam bentuk Portofolio
Menyusun Menu Sehat Seimbang.
● Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait hubungan menu yang dikonsumsi
dengan energi yang diserap dan dilepas oleh tubuh manusia.
● Peserta didik membuat kesimpulan atas topik pelajaran yang diterimanya.
● Peserta didik diajak untuk membuat refleksi berupa komitmen untuk makan sehat dan
seimbang.
*LKPD terdapat pada lampiran 4
Asesmen Formatf : Penilaian Portofolio
Berikut contoh rubrik penilaian portofolio untuk mengukur kemampuan menerapkan
konsep usaha dan energi dalam suatu aktivitas kehidupan sehari-hari (menyusun menu
sehat dan seimbang)
Aspek Penilaian Indikator Skor
Keragaman Menu 1. Berhasil menyusun menu 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
sarapan
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
2. Berhasil menyusun menu
makan siang 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
3. Berhasil menyusun menu
makan malam 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
4. Menggunakan variasi
kelompok makanan pokok,
lauk pauk, sayur dan buah
Keseimbangan Nutrisi 1. Menu yang disusun memenuhi 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
dan Energi gizi seimbang (karbohidrat,
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
protein, lemak, vitamin, dan
mineral) 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
2. Memperhatikan perbandingan
porsi yang tepat agar nutrisi 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
terdistribusi secara seimbang
3. Menghitung energi (kalori)
setiap menu (sarapan, makan
siang, dan makan malam)
4. Penjumlahan nilai kalori 3
menu yang disusun mendekati
AKG / BMR harian
Pertanyaan Diskusi 1. Menjawab semua pertanyaan 4 : Jika 4 indikator terpenuhi
dan analisis analisis pada LKPD
3 : Jika 3 indikator terpenuhi
2. Menjawab semua pertanyaan
diskusi pada LKPD 2 : Jika 2 indikator terpenuhi
3. Mengaitkan kesimpulan
dengan tujuan kegiatan dan 1 : Jika 1 indikator terpenuhi
konsep yang dipelajari
4. Menuliskan kesimpulan sesuai
dengan hasil analisis data

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Tindak Lanjut Hasil Asesmen Formatif Penilaian Portofolio
Kriteria
Aspek
Mahir Cakap Perlu Intervensi
Pencapaian Mendapat nilai akhir > Mendapat nilai akhir Mendapat nilai < 65
Peserta Didik 85 pada nilai akhir 65-85 pada nilai akhir pada nilai akhir
portofolio portofolio portofolio
Tindak Lanjut Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik
mengakhiri mengakhiri mendapat
pembelajaran dan pembelajaran pendampingan
diberi kepercayaan penerapan konsep
untuk membantu energi dalam
temannya yang perlu kehidupan dengan
intervensi agar mampu membantu peserta
menyusun menu gizi didik dalam
seimbang berdasarkan menyusun menu
data BMR dan AKG sehat seimbang.
kalori Setelah peserta didik
bisa, Peserta didik
dapat mengakhiri
pembelajaran
ASESMEN SUMATIF
Guru melakukan asesmen sumatif untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi dari suatu
fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil penilaian formatif
melalui lembar checklist berikut.

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Sekolah :

Kriteria *Memadai *Tidak Memadai

Memahami hubungan antara konsep


usaha dan energi

Menyelidiki fenomena kehidupan sehari-


hari yang berkaitan dengan usaha dan
energi.

Menerapkan konsep usaha dan energi


dalam suatu aktivitas kehidupan sehari-
hari.

Berikan tanda checklist (√)


*) Dikatakan memadai apabila peserta didik mendapatkan kriteria Mahir dan Cakap setelah
asesmen formatif dilakukan sedangkan dikatakan Tidak Memadai apabila peserta didik
mendapatkan kriteria Perlu Intervensi dan tidak menuntaskan tindak lanjut yang diberikan.
LAMPIRAN 1

Aktivitas Memasangkan Perubahan Bentuk Energi

Aktivitas ini bisa digunakan untuk melihat kesiapan murid untuk mempelajari materi energi
pada fase ini dengan cara memasangkan fenomena berikut dengan perubahan energi yang tepat
Guru bisa mengacak antara fenomena dengan perubahan energi yang terjadi. Berikut contoh
fenomena dan pilihan jawaban yang bisa guru gunakan:
Pilihan Fenomena

Pilihan Perubahan Energi

Kimia - Listrik Gerak - Panas Panas - Listrik Kimia - Gerak

Listrik - Panas Listrik - Gerak Gerak - Listrik Cahaya - Listrik

Kimia - Panas Listrik - Cahaya Cahaya - Panas Gerak - Bunyi


Sumber gambar : google.com dan screen capture dari https://youtu.be/KBgEFJ7sekw

Catatan:
Fenomena dan pilihan jawaban bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Bisa
digunakan dengan tempelan fisik, ataupun menggunakan aplikasi pembelajaran menggunakan
platform belajar tertentu.
LAMPIRAN 2

Materi Reviu
Materi reviu ini digunakan apabila mayoritas murid belum memahami konsep energi dan
perubahannya yang sudah disampaikan pada fase C

Energi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Energi adalah kemampuan yang bisa dipakai guna melakukan berbagai macam kegiatan pada
aktivitas sehari-hari.
Jenis-jenis Energi Dalam Kehidupan
Energi dalam kehidupan manusia, bukanlah hal yang asing karena dalam beraktivitas kita
membutuhkan energi. Dengan energi yang cukup, maka aktivitas kita bisa dilakukan dengan
lancar. Namun, jika energi yang dimiliki kurang atau tidak mencukupi, maka aktivitas yang
dilakukan kita akan terganggu.
Energi yang ada di bumi ini bukan hanya dimiliki oleh manusia, tetapi juga terdapat pada
benda-benda lain, seperti televisi, lampu, komputer, hingga ponsel. Ada beberapa jenis
energi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
a. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang disebabkan oleh gerak suatu benda. Dengan kata lain,
energi kinetik ini bisa disebut dengan energi gerak. Energi kinetik yang dimiliki suatu
benda sangat bergantung pada laju dan massa benda.
b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang ada pada suatu benda karena adanya pengaruh tempat
atau ketinggian dari benda yang berada dalam medan gaya.
c. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dapat memancarkan cahaya. Energi cahaya ini bisa
kamu lihat pada lampu, api, dan matahari. Matahari adalah sumber energi cahaya
terbesar.
d. Energi Listrik
Energi Listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang bergerak. Energi
listrik ini bisa dikatakan salah satu energi yang tidak bisa dipisahkan dari manusia
terutama pada zaman yang sudah modern.
e. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dapat menghasilkan suatu bunyi atau suara. Pada
umumnya, energi bunyi akan muncul ketika ada energi gerak. Contohnya bisa kita lihat
pada sebuah lonceng, lonceng tidak akan mengeluarkan bunyi ketika tidak bergerak.
f. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang diserap pada reaksi kimia selama penguraian atau
pembentukan senyawa. Energi kimia yang tersimpan di dalam tubuh biasanya
karbohidrat, lemak, dan protein. Semua zat-zat gizi tersebut akan diolah dan diuraikan di
dalam tubuh menjadi asam lemak, gula, gliserol, dan asam amino. Dari hasil penguraian
inilah energi yang dikemas dalam bentuk ATP.
g. Energi Panas
Energi panas adalah suatu energi yang berasal dari panasnya suatu benda. Biasanya energi
panas ini juga dikenal dengan “kalor”. Pada dasarnya energi panas ini sudah bisa kamu
lihat dan rasakan ketika berada di bawah matahari.
h. Energi Angin
Energi angin adalah energi yang berasal dari angin. Contoh pemanfaatan energi angin ini
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Manusia tak bisa menciptakan energi, karena energi tak bisa dihilangkan serta dimusnahkan.
Meski begitu, manusia dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
Perubahan energi tersebut disebut dengan transformasi energi. Tak sedikit perubahan energi
ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti energi listrik menjadi energi cahaya;
energi kimia dari makanan yang diubah menjadi energi gerak guna aktivitas sehari-hari; dan
perubahan energi lainnya.

Catatan :
Materi reviu di atas tidak harus diberikan semua, tergantung dari kebutuhan dan tingkat
kesiapan peserta didiknya. Bisa saja hanya sebagian materi yang perlu direviu.
LAMPIRAN 3

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)


(Praktikum Perubahan Energi Sebagai Usaha)

Tujuan
1. Memahami hubungan antara konsep usaha dan energi
2. Menyelidiki fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan usaha dan energi

Alat dan Bahan


● 1 Set Alat Percobaan Kalor
● Stopwatch
● Kentang berukuran kecil
● Sendok / Garpu
● Air Putih

Langkah Kegiatan
1. Rancang alat dan bahan sebagai berikut!

Kondisi 1 Kondisi 2
dididihkan dididihkan
±10 menit ±20 menit

2. Panaskan air 200 ml pada masing-masing beacker glass hingga mendidih dengan suhu
1000 C
3. Secara bersamaan masukkan kentang kemudian rebus kentang pertama selama ±10 menit
dan kentang kedua selama ±20 menit
4. Angkat kentang kemudian kedua kondisi kentang ditusuk menggunakan garpu atau sendok
5. Amati tingkat kematangan dan kelembutan kentang saat ditusuk-tusuk dengan
garpu/sendok
6. Catat hasil penyelidikan pada tabel yang telah disediakan

Tabel Hasil Percobaan


Tuliskan / deskripsikan keadaan tingkat kematangan dengan tingkat kelembutan kentang pada
tabel berikut!

Waktu Perebusan Tingkat Kematangan Tingkat Kelembutan

10 menit ….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….


….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….
….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….

20 menit ….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….


….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….
….….….….….….….….…. ….….….….….….….….….

Analisis Data
1. Berdasarkan data percobaan yang kamu lakukan, apa perubahan bentuk energi yang
terjadi pada percobaan merebus kentang?

2. Berdasarkan data percobaan, bagaimana perbedaan tingkat kematangan dan


kelembutan antara kentang yang direbus 10 menit dengan kentang yang direbus 20
menit?

3. Bagaimana hubungan antara waktu perebusan dengan tingkat kelembutan kentang?


Pertanyaan Diskusi
1. Jika energi yang diberikan ditunjukkan oleh lama waktu merebus kentang, dan usaha
yang diterima kentang ditunjukkan oleh tingkat kelembutan kentang, Bagaimana
hubungan antara jumlah energi dengan usaha yang diterima kentang?

2. Menurut prediksimu, apabila waktu perebusan ditambah lebih lama, apa yang akan
terjadi pada kentang? Bagaimana jika waktu perebusan dikurangi?

Kesimpulan
Kesimpulan apa yang bisa kamu ambil dari serangkaian percobaan yang sudah dilakukan?
LAMPIRAN 4

PORTOFOLIO
(Menyusun Menu Gizi Seimbang Sesuai AKG dan BMR)

Tujuan :
Menerapkan konsep usaha dan energi dalam suatu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Alat dan Bahan
● Tabel AKG Kalori kemenkes RI (Permenkes Nomor 28 Tahun 2019)
● Tabel nilai Kalori Bahan Makanan Kemenkes RI (Lampiran 5)
● Data Penghitungan BMR kegiatan pembelajaran sebelumnya
Langkah Kegiatan
1. Lihat kembali nilai energi harian yang dibutuhkan oleh tubuh kita hasil perhitungan
BMR atau Tabel AKG Kalori kemenkes RI
2. Analisis nilai kalori jenis makanan pada lampiran LKDP ini
3. Buatlah menu gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan kalori setiap hari nya.
4. Isikan menu tersebut pada Isi Piring Sehat-KU yang sudah disediakan.
Isi Piring Sehat-Ku
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kebutuhan Kalori :
Makan Pagi / Sarapan
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

Total Energi Sarapan Pagi : . . . kkal


Makan Siang
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

Total Energi Makan Siang : . . . kkal

Makan Malam
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….

Total Energi Makan Malam : . . . kkal

Rekapitulasi TOTAL ENERGI DALAM 1 HARI

Total Energi Sarapan :

Total Energi Makan Siang :

Total Energi Makan Malam :

Pertanyaan Analisis
1. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari sarapan pagi?
2. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari makan siang?

3. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari makan malam?

Pertanyaan Diskusi

1. Berikan alasan pemilihan menu makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan
malam yang kamu buat!

2. Apa yang akan terjadi jika, asupan energi tubuh tidak sesuai dengan AKG kalori yang
disarankan? Jelaskan jika kurang, jelaskan jika lebih!

3. Apa hal yang akan kamu lakukan untuk menyesuaikan kebutuhan energi harian kamu?

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini! Hubungkan dengan Hukum Kekekalan Energi!
LAMPIRAN 5

DAFTAR KANDUNGAN ENERGI (KALORI) MAKANAN


(Sumber dari https://dokumen.tips/documents/berikut-tabel-kalori-makanan.html?page=7 )

Pilihan Makanan Pokok


Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Jagung Rebus 250 90,2
Kentang Rebus 200 166
Ketan Putih 120 217
Ketupat 160 32
Lontong 200 38
Nasi Putih 100 175
Singkong Rebus 100 146
Talas Rebus 100 98
Ubi Rebus 100 125
Bubur 200 44
Crakers 50 229
Makaroni 25 91
Nasi Tim 100 88
Nasi Uduk 200 506
Roti Tawar 50 128
Bihun Goreng 150 296
Bubur Ayam 200 165
Bubur Sum-Sum 100 178
Kentang Goreng 150 211
Mie Goreng 200 321
Nasi Goreng 100 267

Pilihan Lauk Pauk


Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Ayam Panggang 100 164,3
Daging Panggang 70 150
Ikan Mas Pepes 200 143,5
Sambal Goreng Tempe 50 116
Telur Asin Rebus 75 138
Telur Ayam Rebus 60 97
Udang Rebus 100 91
Ati Ayam Goreng 50 98
Ayam Pop 200 265
Bakso Daging Sapi 100 260
Empal Daging 100 147
Ikan Bandeng Goreng 160 180,7
Ikan Baronang Goreng 120 107,5
Ikan Bawal Goreng 120 113,3
Ikan Ekor Goreng 100 107,8
Ikan Kembung Goreng 80 87,65
Ikan Lele Goreng 60 57,5
Ikan Patin Goreng 200 252,7
Ikan Selar Goreng 40 63,75
Ikan Tenggiri Goreng 60 85,3
Ikan Teri Goreng 50 66
Ikan Tuna Goreng 60 110
Kerang Rebus 100 59
Tahu Bacem 100 147
Telur Mata Sapi 60 40
Tempe Bacem 50 157
Tempe Goreng 50 118
Tenggiri Bumbu Kuning 90 94,4
Udang Goreng Besar 80 68,25
Ayam Goreng Kecap 75 358,8
Ayam Panggang 80 385,6
Daging Balado 50 147
Gulai Ayam 100 165,3
Gulai Cumi 100 183
Ikan Kembung Balado 125 236,7
Ikan Teri 50 213
Kakap Goreng Tepung 80 119
Keripik Tempe 25 68
Perkedel Jagung 50 108
Perkedel Kentang 50 123
Rendang Daging 75 285,5
Sate Ayam 100 466
Semur Ayam 50 177,8
Sop Sapi 260 227
Tahu Goreng 100 111
Tahu Isi 150 124
Telur dadar 75 188

Sayuran
Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Acar Kuning 75 53
Cah Labu Siam 100 41,6
Sayur Asam 100 88
Sop Ayam Kombinasi 100 95
Sop Bayam 50 78
Sop Kimlo 100 104
Sop Jagung 100 113
Sayur Lodeh 100 61
Cah kacang Panjang 100 72
Setup Kentang Buncis 100 95
Tumis Buncis 100 52
Tumis Daun Singkong 120 151

Buah -Buahan
Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Apel 160 92
Apel Merah 140 82
Belimbing 160 80
Jambu Air 60 35,4
Jambu Biji 320 157
Jeruk Medan 140 46
Jeruk Sunkist 200 40
Mangga Manalagi 100 72
Nanas 200 104
Pepaya 100 46
Pir 200 80
Pisang Rebus 125 136,5
Salak 150 63,6
Semangka 150 48
Alpukat 100 85
Anggur 125 60
Lengkeng 100 79
Melon 120 46
Mangga Harum Manis 300 90
Pir Hijau 200 105
Pisang Ambon 100 74,2
Sirsak 125 55

Keterangan
Guru bisa menyesuaikan sumber untuk dijadikan sebagai daftar kandungan kalori
pada makanan. Daftar yang disajikan di atas adalah contoh.
LAMPIRAN 6

(Tambahan Materi Pegangan Guru)


USAHA DAN ENERGI
Usaha dan energi memiliki hubungan yang erat. Usaha merupakan perubahan energi
yang terjadi. Contohnya ketika kita makan. Makanan dalam tubuh bereaksi dengan usaha
pembakaran sempurna menggunakan oksigen dan zat lainnya. Energi kimia pada makanan
akan berubah menjadi bentuk energi yang digunakan untuk kelangsungan hidup. Makanan
yang kita makan ternyata mengandung beberapa energi kimia seperti protein, karbohidrat,
dan lemak. Energi yang tersimpan kemudian diolah menjadi zat-zat yang bermanfaat bagi
tubuh.
Sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi yang masuk ke dalam tubuh
kita akan diubah seluruhnya menjadi energi bentuk lain untuk menjaga kelangsungan
hidup kita. Energi dari makanan, digunakan manusia untuk bekerja, belajar, dan
melakukan aktivitas hidup lainnya. Agar asupan energi kita seimbang, maka penting untuk
mengetahui Angka Kecukupan Gizi dan atau nilai BMR. Basal Metabolic Rate (BMR)
adalah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat
istirahat. Nilai AKG dapat dilihat pada Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka
Kecukupan Gizi. Sedangkan untuk menghitung BMR dapat digunakan rumus berikut:

Pria = 88,4 + (13,4 × m) + (4,8 × t) – (5,68 × u)


Wanita = 447,6 + (9,25 × m) + (3,10 × t) – (4,33 × u)
Keterangan
m = massa badan (kg)
t = tinggi badan (cm)
u = usia (tahun)

Nilai BMR untuk setiap orang pastinya berbeda tergantung dari banyaknya aktivitas
yang dimilikinya. Orang yang jarang olah raga, akan memiliki kebutuhan energi atau
kalori berbeda dengan orang yang sering berolahraga. Untuk menghitung BMR
sebenarnya, maka setelah mengetahui hasil BMR kalikan angka tersebut sesuai dengan
tingkat aktivitas berikut:
Kategori Aktivitas Frekuensi olahraga Angka Pengali

Sangat jarang berolahraga Tidak pernah 1,2

Jarang olahraga 1-3 kali per minggu 1,375

Cukup olahraga 3-5 kali per minggu 1,55

Sering olahraga 6-7 kali per minggi 1,725

Sangat sering olahraga 2 kali dalam sehari 1,9

Jika seseorang memiliki berat badan dan tinggi yang ideal, maka hasil perhitungan
BMR akan sama atau mendekati AKG yang disarankan oleh Kemenkes, namun jika
seseorang tidak memiliki berat dan tinggi ideal, maka untuk menghitung asupan kalori
tubuh kita bisa berpatokan pada nilai BMR hasil perhitungan kita.
Berbicara tentang kandungan energi dalam suatu zat, saat ini terdapat alat yang dapat
mengukur jumlah kalori suatu zat contohnya Bomb Calorimeter. Bomb calorimeter adalah
alat yang digunakan untuk mengukur kalori atau nilai kalor suatu bahan. Alat ini biasanya
digunakan dalam analisis kimia untuk mengukur kalori yang dihasilkan oleh suatu reaksi
kimia. Bomb calorimeter terdiri dari sebuah tabung kecil yang dapat menampung bahan
yang akan diukur kalorinya, dan dilengkapi dengan sebuah alat pengukur suhu dan sistem
pemanas yang dapat menghasilkan panas yang cukup tinggi. Cara kerjanya adalah dengan
memasukkan bahan ke dalam tabung, lalu memanaskannya hingga terjadi reaksi kimia
yang menghasilkan panas. Kemudian, alat akan mengukur perubahan suhu yang terjadi
dan menghitung jumlah kalori yang dihasilkan berdasarkan perubahan suhu tersebut.
Bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengukur kalori dari berbagai jenis bahan,
seperti bahan bakar, makanan, dan bahan-bahan kimia lainnya. Hasil pengukuran dengan
bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengetahui jumlah energi yang tersimpan dalam
suatu bahan, atau untuk menghitung kalori yang diperlukan dalam suatu reaksi kimia.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai