Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Mengelaborasi Konsep Usaha Energi Dalam Kehidupan - Fase D
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Mengelaborasi Konsep Usaha Energi Dalam Kehidupan - Fase D
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mengelaborasi Konsep
Usaha Energi dalam
Kehidupan
Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Tata Koswara (SMP Alfa Centauri Bandung, Jawa Barat)
Penelaah
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Adi Gunawan (Konsultan)
Savitri K. Sihombing (Praktisi Pendidikan)
Ina Agustina (SMPN 03 Belitang Madang Raya, Oku Timur, Sumatera Selatan)
Rahmat Awaludin Salam (Telkom University, Bandung)
Desainer Sampul
Muhammad Ridha Ridwan
Modul Ajar Numerasi Usaha Energi
Topik : Usaha dan Energi
Fase : D (SMP)
Alokasi Waktu : 15 JP
Penyusun : Tata Koswara, M.Pd.
Tujuan Pembelajaran
Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi dari suatu
fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
● Guru mengecek hasil asesmen awal dan melakukan tindak lanjut asesmen awal dengan
acuan sebagai berikut:
Tindak Lanjut Hasil Asesmen Awal
Kriteria
Aspek
Siap Belajar Belum Siap Belajar
Pencapaian Kompetensi prasyarat sudah Kompetensi prasyarat belum
dimiliki oleh peserta didik dimiliki oleh peserta didik
ditunjukkan dengan peserta didik ditunjukkan dengan peserta
menjawab dengan benar didik menjawab salah soal
pertanyaan asesmen awal. asesmen awal.
● Peserta didik menyimak video bomb calorimeter tentang usaha sebagai perubahan energi.
Video terdapat pada tautan https://youtu.be/Sc9JzRp1pgY
Informasi : Bomb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah energi
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih). Alat ini
menunjukkan bahwa bahan makanan atau sumber energi lainnya dapat berubah ketika
terjadi pembakaran oleh gas oksigen.
● Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik tentang hubungan usaha dan energi. Contoh
pertanyaan yang dapat diberikan guru adalah sebagai berikut.
1. Jelaskan definisi usaha dan energi serta bagaimana cara mengukurnya?
2. Berdasarkan video yang disimak, bagaimana hubungan antara usaha dan energi?
3. Berdasarkan video yang disimak, bagaimana usaha yang dilakukan pada sebuah benda
dapat mengubah energi benda tersebut?
● Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dan mendapatkan tanggapan, pertanyaan
dari peserta didik lain serta mendapat feedback dari guru.
● Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang hubungan antara usaha dan
energi. Kesimpulan yang diharapkan adalah perubahan energi merupakan usaha. Ketika
kita melakukan kerja atau usaha pada suatu benda akan mengakibatkan perubahan energi.
Contohnya perubahan energi kimia pada makanan yang dikonsumsi tubuh kita akan
berubah akibat aktivitas fisik (usaha) yang dilakukan oleh tubuh kita.
● Guru memberikan penguatan tentang hubungan usaha dan energi dengan memberikan
pertanyaan, misalnya:
1. “Menurut kalian, apa hubungannya antara makan dengan perubahan energi pada tubuh
kita?”
2. "Kenapa kita butuh makan?”
Catatan : Penguatan tersebut, terus dibekalkan sampai ada peserta didik yang menjawab
bahwa aktivitas makan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan energi tubuh kita.
● Untuk menguatkan pemahaman peserta didik tentang hubungan usaha dan energi, guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum hubungan usaha dengan
energi sesuai dengan LKPD.
Aktivitas: : Praktikum yang dilakukan adalah merebus bahan makanan dengan dua
perlakuan yang berbeda (perbedaan waktu perebusan), kemudian mengidentifikasi usaha
yang dilakukan pada bahan makanan yang direbus. Usaha yang telah diterima oleh bahan
makanan diperlihatkan dengan seberapa lunak makanan tersebut setelah direbus. Jika akan
mengubah bahan makanan yang direbus, pastikan memilih jenis makanan yang memiliki
karakteristik melunak saat direbus. Praktikum ini tidak berlaku untuk merebus telur.
● Peserta didik melakukan pengolahan dan analisis data penyelidikan dengan menjawab
pertanyaan sesuai dengan LKPD.
● Peserta didik melakukan diskusi dan menyampaikan hasil praktikum di depan kelas.
● Guru memberi penguatan terkait hasil praktikum dan mengaitkan dengan hubungan usaha
dan energi serta fenomena kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan perubahan
energi.
● Peserta didik mengidentifikasi jumlah tambahan energi (kalori) dengan berpatokan pada
tingkat aktivitas tabel berikut:.
Aktivitas ini bisa digunakan untuk melihat kesiapan murid untuk mempelajari materi energi
pada fase ini dengan cara memasangkan fenomena berikut dengan perubahan energi yang tepat
Guru bisa mengacak antara fenomena dengan perubahan energi yang terjadi. Berikut contoh
fenomena dan pilihan jawaban yang bisa guru gunakan:
Pilihan Fenomena
Catatan:
Fenomena dan pilihan jawaban bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Bisa
digunakan dengan tempelan fisik, ataupun menggunakan aplikasi pembelajaran menggunakan
platform belajar tertentu.
LAMPIRAN 2
Materi Reviu
Materi reviu ini digunakan apabila mayoritas murid belum memahami konsep energi dan
perubahannya yang sudah disampaikan pada fase C
Energi adalah kemampuan yang bisa dipakai guna melakukan berbagai macam kegiatan pada
aktivitas sehari-hari.
Jenis-jenis Energi Dalam Kehidupan
Energi dalam kehidupan manusia, bukanlah hal yang asing karena dalam beraktivitas kita
membutuhkan energi. Dengan energi yang cukup, maka aktivitas kita bisa dilakukan dengan
lancar. Namun, jika energi yang dimiliki kurang atau tidak mencukupi, maka aktivitas yang
dilakukan kita akan terganggu.
Energi yang ada di bumi ini bukan hanya dimiliki oleh manusia, tetapi juga terdapat pada
benda-benda lain, seperti televisi, lampu, komputer, hingga ponsel. Ada beberapa jenis
energi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
a. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang disebabkan oleh gerak suatu benda. Dengan kata lain,
energi kinetik ini bisa disebut dengan energi gerak. Energi kinetik yang dimiliki suatu
benda sangat bergantung pada laju dan massa benda.
b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang ada pada suatu benda karena adanya pengaruh tempat
atau ketinggian dari benda yang berada dalam medan gaya.
c. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dapat memancarkan cahaya. Energi cahaya ini bisa
kamu lihat pada lampu, api, dan matahari. Matahari adalah sumber energi cahaya
terbesar.
d. Energi Listrik
Energi Listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang bergerak. Energi
listrik ini bisa dikatakan salah satu energi yang tidak bisa dipisahkan dari manusia
terutama pada zaman yang sudah modern.
e. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dapat menghasilkan suatu bunyi atau suara. Pada
umumnya, energi bunyi akan muncul ketika ada energi gerak. Contohnya bisa kita lihat
pada sebuah lonceng, lonceng tidak akan mengeluarkan bunyi ketika tidak bergerak.
f. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang diserap pada reaksi kimia selama penguraian atau
pembentukan senyawa. Energi kimia yang tersimpan di dalam tubuh biasanya
karbohidrat, lemak, dan protein. Semua zat-zat gizi tersebut akan diolah dan diuraikan di
dalam tubuh menjadi asam lemak, gula, gliserol, dan asam amino. Dari hasil penguraian
inilah energi yang dikemas dalam bentuk ATP.
g. Energi Panas
Energi panas adalah suatu energi yang berasal dari panasnya suatu benda. Biasanya energi
panas ini juga dikenal dengan “kalor”. Pada dasarnya energi panas ini sudah bisa kamu
lihat dan rasakan ketika berada di bawah matahari.
h. Energi Angin
Energi angin adalah energi yang berasal dari angin. Contoh pemanfaatan energi angin ini
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Manusia tak bisa menciptakan energi, karena energi tak bisa dihilangkan serta dimusnahkan.
Meski begitu, manusia dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
Perubahan energi tersebut disebut dengan transformasi energi. Tak sedikit perubahan energi
ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti energi listrik menjadi energi cahaya;
energi kimia dari makanan yang diubah menjadi energi gerak guna aktivitas sehari-hari; dan
perubahan energi lainnya.
Catatan :
Materi reviu di atas tidak harus diberikan semua, tergantung dari kebutuhan dan tingkat
kesiapan peserta didiknya. Bisa saja hanya sebagian materi yang perlu direviu.
LAMPIRAN 3
Tujuan
1. Memahami hubungan antara konsep usaha dan energi
2. Menyelidiki fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan usaha dan energi
Langkah Kegiatan
1. Rancang alat dan bahan sebagai berikut!
Kondisi 1 Kondisi 2
dididihkan dididihkan
±10 menit ±20 menit
2. Panaskan air 200 ml pada masing-masing beacker glass hingga mendidih dengan suhu
1000 C
3. Secara bersamaan masukkan kentang kemudian rebus kentang pertama selama ±10 menit
dan kentang kedua selama ±20 menit
4. Angkat kentang kemudian kedua kondisi kentang ditusuk menggunakan garpu atau sendok
5. Amati tingkat kematangan dan kelembutan kentang saat ditusuk-tusuk dengan
garpu/sendok
6. Catat hasil penyelidikan pada tabel yang telah disediakan
Analisis Data
1. Berdasarkan data percobaan yang kamu lakukan, apa perubahan bentuk energi yang
terjadi pada percobaan merebus kentang?
2. Menurut prediksimu, apabila waktu perebusan ditambah lebih lama, apa yang akan
terjadi pada kentang? Bagaimana jika waktu perebusan dikurangi?
Kesimpulan
Kesimpulan apa yang bisa kamu ambil dari serangkaian percobaan yang sudah dilakukan?
LAMPIRAN 4
PORTOFOLIO
(Menyusun Menu Gizi Seimbang Sesuai AKG dan BMR)
Tujuan :
Menerapkan konsep usaha dan energi dalam suatu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Alat dan Bahan
● Tabel AKG Kalori kemenkes RI (Permenkes Nomor 28 Tahun 2019)
● Tabel nilai Kalori Bahan Makanan Kemenkes RI (Lampiran 5)
● Data Penghitungan BMR kegiatan pembelajaran sebelumnya
Langkah Kegiatan
1. Lihat kembali nilai energi harian yang dibutuhkan oleh tubuh kita hasil perhitungan
BMR atau Tabel AKG Kalori kemenkes RI
2. Analisis nilai kalori jenis makanan pada lampiran LKDP ini
3. Buatlah menu gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan kalori setiap hari nya.
4. Isikan menu tersebut pada Isi Piring Sehat-KU yang sudah disediakan.
Isi Piring Sehat-Ku
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kebutuhan Kalori :
Makan Pagi / Sarapan
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….
Makan Malam
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….
……………………………………….
………………………………………. ……………………………………….
……………………………………….
Jumlah Energi : ……….
Jumlah Energi : ……….
Pertanyaan Analisis
1. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari sarapan pagi?
2. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari makan siang?
3. Berapa persentase pemenuhan AKG kalori harian yang diperoleh dari makan malam?
Pertanyaan Diskusi
1. Berikan alasan pemilihan menu makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan
malam yang kamu buat!
2. Apa yang akan terjadi jika, asupan energi tubuh tidak sesuai dengan AKG kalori yang
disarankan? Jelaskan jika kurang, jelaskan jika lebih!
3. Apa hal yang akan kamu lakukan untuk menyesuaikan kebutuhan energi harian kamu?
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini! Hubungkan dengan Hukum Kekekalan Energi!
LAMPIRAN 5
Sayuran
Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Acar Kuning 75 53
Cah Labu Siam 100 41,6
Sayur Asam 100 88
Sop Ayam Kombinasi 100 95
Sop Bayam 50 78
Sop Kimlo 100 104
Sop Jagung 100 113
Sayur Lodeh 100 61
Cah kacang Panjang 100 72
Setup Kentang Buncis 100 95
Tumis Buncis 100 52
Tumis Daun Singkong 120 151
Buah -Buahan
Nama Makanan Massa (gram) Kalori (kkal)
Apel 160 92
Apel Merah 140 82
Belimbing 160 80
Jambu Air 60 35,4
Jambu Biji 320 157
Jeruk Medan 140 46
Jeruk Sunkist 200 40
Mangga Manalagi 100 72
Nanas 200 104
Pepaya 100 46
Pir 200 80
Pisang Rebus 125 136,5
Salak 150 63,6
Semangka 150 48
Alpukat 100 85
Anggur 125 60
Lengkeng 100 79
Melon 120 46
Mangga Harum Manis 300 90
Pir Hijau 200 105
Pisang Ambon 100 74,2
Sirsak 125 55
Keterangan
Guru bisa menyesuaikan sumber untuk dijadikan sebagai daftar kandungan kalori
pada makanan. Daftar yang disajikan di atas adalah contoh.
LAMPIRAN 6
Nilai BMR untuk setiap orang pastinya berbeda tergantung dari banyaknya aktivitas
yang dimilikinya. Orang yang jarang olah raga, akan memiliki kebutuhan energi atau
kalori berbeda dengan orang yang sering berolahraga. Untuk menghitung BMR
sebenarnya, maka setelah mengetahui hasil BMR kalikan angka tersebut sesuai dengan
tingkat aktivitas berikut:
Kategori Aktivitas Frekuensi olahraga Angka Pengali
Jika seseorang memiliki berat badan dan tinggi yang ideal, maka hasil perhitungan
BMR akan sama atau mendekati AKG yang disarankan oleh Kemenkes, namun jika
seseorang tidak memiliki berat dan tinggi ideal, maka untuk menghitung asupan kalori
tubuh kita bisa berpatokan pada nilai BMR hasil perhitungan kita.
Berbicara tentang kandungan energi dalam suatu zat, saat ini terdapat alat yang dapat
mengukur jumlah kalori suatu zat contohnya Bomb Calorimeter. Bomb calorimeter adalah
alat yang digunakan untuk mengukur kalori atau nilai kalor suatu bahan. Alat ini biasanya
digunakan dalam analisis kimia untuk mengukur kalori yang dihasilkan oleh suatu reaksi
kimia. Bomb calorimeter terdiri dari sebuah tabung kecil yang dapat menampung bahan
yang akan diukur kalorinya, dan dilengkapi dengan sebuah alat pengukur suhu dan sistem
pemanas yang dapat menghasilkan panas yang cukup tinggi. Cara kerjanya adalah dengan
memasukkan bahan ke dalam tabung, lalu memanaskannya hingga terjadi reaksi kimia
yang menghasilkan panas. Kemudian, alat akan mengukur perubahan suhu yang terjadi
dan menghitung jumlah kalori yang dihasilkan berdasarkan perubahan suhu tersebut.
Bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengukur kalori dari berbagai jenis bahan,
seperti bahan bakar, makanan, dan bahan-bahan kimia lainnya. Hasil pengukuran dengan
bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengetahui jumlah energi yang tersimpan dalam
suatu bahan, atau untuk menghitung kalori yang diperlukan dalam suatu reaksi kimia.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA