Anda di halaman 1dari 13

Skenario Video TMRC

Judul : Bantuan Hidup Dasar era Covid-19

Durasi : 15 menit

Pemeran : 4 orang

- Korban : 1 orang
- Penolong: 1 orang kompresi
- TMRC: 1 orang kompresi 1 orang ventilasi
- Call Center: 1 orang
- Narrator: 1 orang

Peralatan : - Manekin full/half body dewasa,anak neonatus

- Bag Valve Mask (dewasa, anak, neonatus), Hepa filter, end to end, flow meter,
aquapack

- Troli emergensi

- Mechanical CPR (pinjam IGD jika bisa)

- APD : level 3 (Cover all, head cap, double handscoon, N95, Surgical mask,
Goggle/faceshield, boots, shoes cover)

Lokasi : Poliklinik Penyakit Dalam

Scene Topik Visual Narasi Audio Lokasi Durasi


Scene Opening Judul Voice over: BHD adalah Tanpa musik Admisi 1’
1 Bantuan bantuan pertama kali
Hidup Dasar terhadap pasien yang
era Covid-19 tidak sadar (dicurigai
adanya henti
Narrator napas/jantung)
muncul
menjelaskan BHD Era covid-19
apa itu BHD mementingkan proteksi
dan BHD era Health Care Providers
covid-19 terlebih dahulu untuk
menghindari paparan dan
Pengertian membatasi jumlah
BHD personel yang menolong.
ditampilkan di
video
Scene Teori Slide -Pakaian dan atau alat Voice over Taman 5’
2 pengertian khusus untuk melindungi oleh narator dekat
tentang PPE pekerja dari material yang saat slide admisi
dan tipe-tipe infeksius (airborne ditanyangka
level PPE ataupun droplet) (OSHA) n dan demo
-Hal yang harus dilakukan
diperhatikan dalam
pemilihan PPE:
1. Tipe paparan yang
kemungkinan akan terjadi
2. Ketahanan material PPE
terhadap paparan itu
3. Harus pas

-Tingkat-tingkat PPE
1. Tingkat 1: dokter +
perawat + paramedis di
tempat praktek umum dan
tidak menimbulkan
aerosol
2. Tingkat 2:
Dokter + perawat +
paramedis yang
memeriksa pasien dengan
gejala pernafasan
3. Tingkat 3: dokter +
perawat + paramedic
untuk keadaan/prosedur
yang menimbulkan
aerosol
Scene Teori Scene poin- Perbedaan BHD saat era Voice over Depan 2’
3 poin covid dan non covid Admisi
perbedaan 1. Keselamatan
BHD sebelum personel terlebih
era covid dan dahulu, yaitu
saat covid menggunakan PPE
2. Membaktasi
personel yang
berada di lokasi
code blue
3. Membaktasi
Tindakan-tindakan
yang berisiko
aerosol
4. Jika
memungkinkan
menggunakan
mechanical CPR
Scene Korban tidak Seorang Korban: “Merasa lemas, Tanpa musik Poliklinik 5’
4 sadarkan pasien sedang pucat, keringat dingin, dan Penyakit
diri duduk terjatuh tidak sadarkan Dalam
mengantri, diri”
tiba-tiba
terjatuh tidak
sadarkan diri.
Scene Cek Respon Seseorang Penolong 1: “Bu! Bu! Tanpa musik Poliklinik 1’10”
5 datang Bangun!
menghampiri
korban, Suami pasien: “istri saya
memastikan tiba-tiba pingsan mbak,
kondisi aman. rencananya tadi mau
Penolong kontrol ke Poliklinik
memakai Penyakit Dalam”
masker N95
dan masker Penolong 1: “Keluhan
bedah pasien apa pak?”

Suami Pasien: “Demam


sudah 3 hari dan
tenggorokan sakit”

(Video pause, voice over)


Saat menemukan korban
terjatuh dan tidak
sadarkan diri hal pertama
yang anda lakukan adalah
memastikan situasi aman
untuk korban dan
penolong. Sebelum
menolong korban,
hendaknya penolong
memakai alat pelindung
terlebih dahulu dan
meminimalisir kontak
dengan pasien. Cek respon
dengan memanggil nama
pasien.

Scene Tindakan Penolong Penolong 1 dan 2: Tanpa musik Poliklinik 5’


6 Awal ketika mengamanka Penolong 1 dan 2
mengetahui n lingkungan, memakai APD lengkap
pasien menggunakan kemudian memindahkan
suspek APD lengkap pasien ke ruangan sendiri
Covid 19. level 3 dan (tidak ada pasien lain)
membaktasi
personel
resusitasi
Scene Call for Korban tidak Penolong 1: “Tolong Tanpa musik Poliklinik 50”
7 Help-1 memberikan tolong ada yang tidak
respon (tidak sadarkan diri, tolong
sadarkan diri). panggil bantuan dan
Penolong ambilkan troli emergency”
memanggil
orang lain (video pause, voice over)
(penolong 2) Segera panggil bantuan
dan bila korban tidak
menyuruhnya sadar/tidak memberikan
untuk respon
memanggil
bantuan
Scene Call for Penolong 2 Penolong2: “Baik saya Tanpa musik Poliklinik 1’
8 Help-2 datang dan akan telepon call center”
segera
menelpon (video pause, voice over)
Call Center Aktivasi code blue
dilakukan dengan
menghubungi call center
di 8000 atau 1500135 atau
di nomor HP 0811157700
(TMRC)
Scene Call for Penolong 2 Bunyi telepon berdering di Tanpa musik Poliklinik 1’20”
9 Help-3 menelpon call ruangan call center
center dan
menarik troli Petugas call center
emergensi mengangkat telepon

Penolong2 “code blue,


saya Perawat Siti. Ada
pasien perempuan, usia
sekitar 50 tahun, di depan
poliklinik Penyakit Dalam
aktivasi atas indikasi
penurunan kesadaran ”

(video pause, voice over)


Aktivasi dilakukan code
blue dengan
menyebutkan:
“code blue,” identitas
pelapor (nama dan
jabatan), identifikasi
pasien (nama, jenis
kelamin, umur/perkiraan
umur), lokasi korban
ditemukan, kriteria
aktivasi dan diagnosa bila
memungkinkan.

Call Center
“Baik laporan kami terima,
dan akan segera kami
sampaikan ke tim TMRC.
Terima kasih”

Scene Call for Petugas call Call Center: Tanpa musik Ruangan 30”
10 Help-4 center “Selamat siang dokter, call
menelpon dari Call Center ingin center
TMRC melaporkan kejadian code
blue. Pasien perempuan
Split screen usia sekitar 50 tahun, di
saat call depan poliklinik Kiara, atas
center indikasi penurunan
menelpon kesadaran”
TMRC

Scene Call for TMRC TMRC 1: Tanpa musik MODC 30”


11 Help-5 merespon “Baik kami akan segera
panggilan call kesana”
center
TMRC mematikan telepon.
Split screen Dua anggota TMRC segera
saat call membakwa tas emergensi
center dan berlari menuju lokasi
menelpon code blue
TMRC
Scene Periksa nadi Penolong 1 (Video pause, voice over) Tanpa musik Poliklinik 1’5”
12 mengecek Setelah memanggil
nadi karotis bantuan, segeralah cek
korban. nadi korban. Pemeriksaan
dilakukan di arteri karotis
Lalu kamera untuk orang dewasa.
di-zoom ke Sedangkan bila korban
tangan adalah anak atau bayi,
penolong di pemeriksaan dilakukan di
leher korban arteri brachialis atau arteri
saat femoralis. Lakukanlah
memeriksa pemeriksaan selama 5-10
nadi pada detik
dewasa.
Tampilkan
pemeriksaan
nadi pada
anak

Tampilkan
pemeriksaan
nadi pada
bayi
Scene Kompresi Penolong 1 (Voice over, video pause) Metronom Poliklinik 3’
13 Dada membuka 100-120x/me
baju korban Segera lakukan Resusitasi nit
dan Jantung Paru bila nadi
melakukan karotis tidak teraba
RJP dengan membebaskan
dada dari pakaian, lalu
Kamera zoom letakkan pangkal telapak
ke posisi tangan yang satu di
tangan pasien tengah dada, lalu letakkan
di dada pangkal telapak tangan
pasien lainnya
di atas tangan yang satu
Tampilkan (Korban digantikan oleh
teknik two- manekin, untuk dilakukan
finger chest tindakan RJP)
compression,
two thumb– Pada bayi dapat dilakukan
encircling teknik kompresi di
hands sternum dengan dua jari
technique (two-finger chest
pada pasien compression technique)
bayi atau yang diletakkan 1 jari
di bawah garis imajiner
Tampilkan intermamae atau two
teknik thumb– encircling hands
kompresi satu technique yang
tangan pada direkomendasikan jika
pasien anak didapatkan dua penolong.

Pada anak kompresi


jantung luar dilakukan
dengan teknik kompresi
pada pertengahan bawah
sternum dengan satu atau
kedua telapak tangan tapi
tidak menekan prosesus
xyphoid ataupun sela iga.
Lakukan dengan
menggunakan teknik high
quality CPR:
- Kedalaman 5 - 6 cm pada
dewasa atau 1/3 – ½
diameter anteroposterior
dada pada anak
- Kecepatan 100 hingga
120 x/menit, teratur
- Beri kesempatan dada
mengembakng
penuh dengan sendirinya
- Kompresi tidak boleh
terputus, kecuali untuk
memberi napas buatan,
mengecek nadi atau
memindahkan pasien
(tidak boleh berhenti >10
detik)
- Tidak boleh
hiperventilasi

Scene Ventilasi Penolong 2 (Voice over, video pause) Tanpa musik Poliklinik 3’
14 berada di Buka jalan napas dengan
bagian kepala melakukan: Head Tilt, Chin
pasien untuk lift, Jaw thrust maneuver.
melakukan Head tilt dan chin lift
ventilasi. dilakukan bila tidak ada
kecurigaan trauma leher.
Kamera di-
zoom ke Pemberian ventilasi
posisi tangan dilakukan dengan
penolong 2 di menggunakan Bag Valve
wajah korban. Mask (BVM). Pegang self-
filling bag dengan tangan
Penolong 2 dominan dan tangan yang
melakukan satunya di sungkup sambil
Head Tilt melakukan E-C Clamp. Jari
--Pause--- ketiga hingga jari kelima
Chin Lift berada di rahang bawah
--Pause--- pasien sambil mengangkat
Jaw thrust rahang (membentuk huruf
E), jari pertama dan kedua
Penolong 2 memegang sungkup di
melakukan E- wajah korban
C Clamp dan (membentuk huruf C)
bagging
pasien
Scene Kompresi Tampak (Video pause, voice over) Tanpa musik Poliklinik 50”
15 Dada dan penolong 1
Ventilasi dan penolong Lakukan RJP dengan
2 bersamaan perbandingan 30 kompresi
dada dan 2 ventilasi untuk
pasien dewasa

Pada anak atau bayi


dengan 1 penolong,
lakukan kompresi dada
dan bantuan napas
dengan perbandingan
30:2, sedangkan bila
bantuan dilakukan oleh
dua orang penolong maka
lakukan kompresi dada
dan bantuan napas
dengan perbandingan
15:2.

Scene Bantuan 2 Tim Medis TMRC 1: “Permisi ibu. Tanpa musik Poliklinik 20”
16 Datang Reaksi Cepat Saya dr. Taufan dan dr.
datang dan Laras dari Tim Medis
bersiap untuk Reaksi Cepat, kami ambil
memakai APD alih ya bu”
level 3. Jika
sudah siap,
tim TMRC Penolong 1: “Baik dok, ibu
mengambil ini tadi saya temukan tidak
alih posisi sadarkan diri, saya sudah
ventilasi dan lakukan RJP selama 4
kompresi. menit.”
Penolong 1
segera
bergantian
dan
melaporkan
apa yang
sudah
dilakukan
Scene Penutupan Slide tentang “Kini kita semua Musik Taman 2’
17 keypoint BHD mengetahui teknik BHD samping
pada era yang tepat,. High Quality Gedung
covid dan CPR saves live. Ingat, A
pesan-pesan There’s no emergency
pada era pandemic. Our
safety and healthy first!
No PPE, No Resuscitation.”
Sumber:

https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463

https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/standar-apd-untuk-penanganan-covid-19-di-
indonesia-revisi-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai