Anda di halaman 1dari 14

Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No.

2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAPPRODUKSI SARANG


BURUNG WALET DI KAMPUNG ENGKUNI PASEK KABUPATEN KUTAI BARAT

(The Effect Of Temperature And Humidity On Swallow's NestProduction In


Engkuni Pasek Village, West Kutai Regency)

Fernandus Koresi Yoshi Hara1, Taufan Purwokusimaning Daru1 dan FikriArdhani1


1
Program studi peternakan, fakultas pertanian universitasmulawarman
*Email korespondensi: hyoshi479@gmail.com Email: ardhani99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban Terhadap
Produksi Sarang Burung Walet di Kampung Engkuni Pasek Kabupaten Kutai Barat
Kalimatan Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020, di Kampung
Engkuni Pasek, parameter yang diukur meliputi pengukuran suhu dan kelembaban
untuk mengetahui produksi sarang burung walet. Hasil penelitian menujukan bahwa
suhu dan kelembaban sarang burung walet terhadap produksi sarang walet yaitu pada
gedung A diketahui suhu berkisar 25-32 oC, gedung B 25- 31 oC, gedung C 25-34 oC,
gedung D 25-34 oC, gedung E 25-32 oC dan gedg F 27- 30 oC. gedung A memiliki
kelembapan berkisar 72-78%, gedung B 88-25%, gedung C 91-99%, gedung D 76-
86%, gedung E 77-99% dan gedung F 82-99%. Pada hasil rata-rata produksi sarang
walet pertahun pada gedung A yaitu 327,5; gedung B yaitu 195; gedung C yaitu 285;
gedung D yaitu 165; gedung E yaitu 637,5 dan gedung F 187,5. dimana terlihat hasil
produksi walet yang tertinggi berada pada gedung E yaitu 637,5 yang memiliki
kelembapan yang cukup tinggi ±95% dan suhu ±32 oC sedangkan hasil produksi
terendah berada pada gedung D yaitu 165 yang memiliki kelembaban yang baik ±86%
dan suhu ±34 oC.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu dan kelembaban tidak berpengaruh
terhadap produksi sarang burung walet.

Kata Kunci : suhu, kelembaban, produksi sarang burung walet, EngkuniPasek.

ABSTRACT
The research aims to determine the effect of temperature and humidity on the
production of swallow's nest in Engkuni Pasek village, West Kutai regency, East
Kalimantan. The research was conducted in March 2020, in Engkuni Pasek Village, the
parameters measured included temperature and humidity measurements to determine
the production of swallow's nest.
The results showed that the temperature and humidity swallow's nest to the
production of swallow's nest, namely in building A the temperature ranges from 25- 32
are known oC, building B 25-31 oC, building C 25-34 oC, building D 25-34 oC,building E
25-32 oC and building F 27-30 oC. building A has humidity ranging from 72-78%,
building B 88-25%, building C 91-99%, building D 76-86%, building E 77-99% and
building F 82-99%. The average yields of swallow nest production per year in building
A are 327.5; building B, namely 195; building C, namely 285; building D, namely 165;
building E is 637.5 and building F is 187.5. where it can be seen that the highest
swallow production results are in building E, namely 637.5 which has a high enough
humidity of ± 95% and a temperature of ± 32 oC while the lowest production is in
building D which is 165 which has good humidity ± 86%and a temperature of ± 34 oC.
From the research it can be concluded that temperature and humidity have no
effect on the production of swallow's nest.

24
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

Keywords: temperatur ,humidity, swallow's nestproduction, Engkuni Pasek.

PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini yaitu agar


burung walet dapat tinggal nyaman di
Indonesia merupakan negara yang gedung tersebut dan dapat berkembang
memiliki kekayaan sumber daya alam biak, hingga akhirnya membuat sarang
yang melimpah, baik itu kekayaan alam dari air liurnya.
hayati maupun non hayati, apabila
dikelola dengan baik potensi kekayaan METODE PENELITIAN.
tersebut dapat menunjang pembangunan Alat dan Bahan
dan meningkatkan kesejahteraan Alat dan bahan yang akan
masyarakat. Salah satu potensi sumber digunakan dalam melakukan penelitian
daya alam hayati yang ada adalah ini adalah Sarang burung walet, Kamera
sarang burung walet. Sarang burung HP,Thermohygrometer, alat tulis
walet atau disebut Edible bird's nest
dibuat dari Air liur burung walet itu sendiri Metode Penelitian
tanpa ada campuran dari bahan dari luar Penelitian dilaksanakan secara
tubuhnya, Burung Walet membuat sarang deskriptif, yaitu hanya mengukur rata-rata
di langit- langit gua atau plafon gedung suhu, kelembaban, dan hasil produksi
dengan tujuan menghindari predator sarang burung walet dari rumah burung
Menurut Mardiastuti et al. [1]. Burung walet yang diamati di Kampung Engkuni
walet dapat memberikan manfaat yang Pasek Kecamatan Barong Tongkok
besar baik ekologi maupun ekonomi. Kabupaten Kutai Barat.
Keuntungan dari sisi ekologi, burung
walet dapat menjadi predator biologis bagi Analisis Data
beberapa serangga yang merupakan Penelitian dilakukan selama 28
hama tanaman budi daya dan manfaat hari. Pada Gedung A,B dan C dilakukan
ekonomi. Di kalangan masyarakat etnis selama 14 hari , di Gedung D, E dan F
Cina di dunia, selain sebagai bahan dilakukan selama 14 hari pada bulan
makanan sarang burung walet dijadikan Maret 2020.
bahan obat-obatan yang dipercayai dapat
menyembuhkan beberapa penyakit berat, a. Suhu dan kelembapan
menambah vitalitas tubuh dan Data Pengukuran suhu dan
memperpanjang usia. kelembapan udara dilakukan selama 7
Burung walet bersarang di gedung hari. Rataan suhu (T) dan Kelembapan
atau di rumah burung walet. Suhu ideal di (Rh) harian dihitung dengan rumus
dalam gedung waletberkisar antar
26oC-29oC. Kelembaban yang
ideal bagi gedung walet adalah 75-
95%.Salah satu wilayah yang juga
terdapat para petani/peternak sarang Goslar, A. [11] denganrumus berikut:
burung walet adalah Kampung Engkuni Keterangan :
Pasek yang berada di Kabupaten kutai - Rataan T harian = Rataan Suhu
Barat. Beberapa warga juga ikut menjadi Harian
peternak sarang burung dengan cara - T6, T12, T18 = Pengamatan suhu
membangun gedung burung walet. Ada pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00
yang langsung disatukan dari rumah WITA
tinggal yang sudah jadi, ada pula yang - T6, T12, T18 = pengamatan
membangun gedung terpisah dari rumah. kelembapan pada pukul 06.00,
Tetapi tetap dekat dengan rumah tinggal 12.00 dan 18.00 WITA
dan diantara rumah penduduk lainya.

25
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

Kampung Engkuni Pasek termasuk


kategori bergelombang sampai berbukit,
dengan jenis tanah lempung berpasir.
Sumber daya alam yang ada dikampung
b. Produksi Sarang Burung Walet Engkuni Pasek berupa Perkebunan Karet
Produksi sarang burung walet milik warga, tambang pasir putih dan
yang dihasilkan akan dilakukan analisis rotan.
dengan rumus :
Gambaran Umum Gedung Walet di
Kampung Engkuni Pasek
Gedung walet yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 6 gedung
Keterangan : yang terletak di Kampung Engkuni
- 𝑥̅ = Rataan data produksi Pasek, Kecamatan Barong tongkok
- 𝑋𝑖 = Data produksi Kabupaten Kutai Barat Evaluasi Suhu
- N = Banyak data produksi Dan Kelembaban Terhadap Produksi
- Sarang Burung Walet (Collocalia
HASIL DAN PEMBAHASAN fuciphaga).
Gambaran Umum Kampung Engkuni Manajemen pengelolaan pada
Pasek gedung penelitian ini menerapkan
pengelolaan secara ekstensif, yaitu tidak
Kampung Engkuni Pasek adanya perlakuan tambahan seperti
Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten pemberian pakan dan penetasan buatan.
Kutai Barat dengan luas 32,77 km2 Pengelola hanya melakukan pemanenan
dengan penduduk berjumlah 505 Jiwa, sarang. Pemanenan sarang dilakukan
keadaan cuaca di kampung Engkuni setiap tiga bulan sekali atau 4 kali dalam
Pasek suhu berkisar antara 21oC-31oC, setahun. Gedung walet di Kampung
persipitasi 9-40 mm, kelembaban 75%- Engkuni Pasek memiliki usia yang hampir
85% dan kecepatan angin rata-rata 2–8 seragam yaitu berkisar antara 2-4 tahun.
km/jam secara geografis terletak di antara Bentuk dan tingginya gedung juga tidak
Kecamatan Dempar dan Barong jauh berbeda yaitu berbentuk persegi
tongkok yang berbatasan langsung panjang dengan jumlah lantai tiga
dengan empat kampung yaitu kampung tingkat. Karakteristik fisik gedung walet
Mencimai disebelah timur, kampung yang diteliti di Kampung Engkuni Pasek
Eheng di sebelah Utara, kampung dijabarkan dalam Tabel 1.
Benung di sebelah Selatan dan kampung
Muara Tokong di Sebelah Barat.

Tabel 1. Karakteristik Gedung Walet,


No Karakteristik Gedung Walet
A Luas bangunan 4x6 m, panjang papan sirip 3,5 m, lebar 15 cm, katebalan 1,5 cm, papan
yang digunakan kayu meranti merah, kolam 2x2 m, tinggi perlantai 2,5 m, lubang masuk
walet 50x50 cm, atap asbes, ketebalan plasteran dinding dalam 2 cm, luar 7 cm, lubang
ventilasi mengunakan 2 pipa dengan ukuran 3 inchi dan 2 inchi pada ujungnya ditutup
dengan jaring kawat.
B Luas bangunan 4x8 m, panjang papan sirip 4 m, lebar 15 cm, katebalan 2 cm, papan yang
digunakan kayu meranti merah,kolam 8x2 meter terletak di tengah-tengah, tinggi perlantai 2,5
m kadalaman kolam 50 cm, lubang masuk walet 70x50 cm, atap asbes, ketebalan plasteran
dinding dalam 2 cm, luar 7 cm, lubang ventilasi menggunakan pipa ukuran 3 inchi di sekeliling
rumah burung walet dan ditutup dengan jarring kawat di bagian ujun pipa.
C Luas bangunan 4x8 m, panjang papan sirip 3,5 m, lebar 15 cm, ketebalan 1,5 cm, kolam 2x2
m, tinggi perlantai 2,5 m, lubang masuk walet 50x50 cm, atap asbes, ketebalan plasteran
dinding dalam 2 cm, luar 7 cm, lubang ventilasi menggunakan pipa ukuran 3 inchi di sekeliling
rumah burung walet.

26
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

D Luas bangunan 4x8 m, panjang papan sirip 4 m, lebar 20 cm, ketebalan 2 cm jenis papan
yang digunakan papan ulin, lebar kolam 40 cm kedalaman 30 cm lantai 1, lantai 2 sampai 5
menggunakan talang air dengan lebar 15 cm dan kedalaman 15 cm, tinggi perlantai 2,5 m,
lubang masuk walet 40x30 cm, atap asbes, dinding dalam tidak di plaster pada lantai 1 dan
dinding lantai 2 sampai 3 dilapisi dengan ambal sedangkan dinding bagian luar di lapisi
dengan asbes dan jaring, lubang ventilasi menggunakan pipa ukuran 3 inchi di sekeliling
rumah burung walet.
E Luas bangunan 10x13 m, panjang papan sirip 4 m, lebar 20 cm, ketebalan 3,5 cm, jenis
kayu yang digunakan papan meranti merah, kolam 4x4 m, tinggi perlantai 2 m, lubang
masuk walet 40x25 cm, atap asbes, ketebalan plasteran dinding dalam 2 cm, luar 2 cm,
lubang ventilasi menggunakan pipa ukuran 3 inchi disekeliling rumah burung walet.
F Luas bangunan 4x8 m, panjang papan sirip 4 m, lebar 18 cm, ketebalan 3,5 cm, jenis kayu
yang digunakan meranti merah, kolam 1x1 m, kedalaman kolam 30 cm kolam mengelilingi
tiap sudut pada lantai 1, tinggi perlantai 3 m sedangkan dari lantai 2 kelantai 3 2,8 m , lubang
masuk walet 60x35 cm, atap asbes, ketebalan plasteran dinding dalam 3 cm, lobang
ventilasi menggunakan pipa ukuran 3 inchi di sekeliling rumah burung walet.

Gedung E merupakan gedung 2. Desain dan Tata Ruang Rumah


yang memiliki luas ruangan yang paling Burung Walet
besar, selanjutnya gedung B, C, D dan F
memiliki ukuran yang sama, dan yang Rumah burung walet A, B, C, D, E dan
paling kecil yaitu gedung A. Tidak ada F memiliki desain yang berbeda.
aturan khusus mengenai luas gedung Pembuatan rumah burung walet tersebut
walet, melainkan ukuran gedung walet disesuaikan dengan modal yang dimiliki
disesuaikan dengan modal pelaku usaha. oleh pemilik. Jika kepadatan populasi
Lain hal nya dengan jarak antara lantai burung walet yang menempati rumah
dengan sirip atau tinggi ruangan. Menurut burung walet tersebut terlalu tinggi,
Taufiqurohman. [18] sebaiknya tinggi biasanya pemilik membangun rumah
ruangan lebih dari 2 m, karena semakin burung walet dengan menambah luas
tinggi ruangan akan semakin banyak bangunan atau menambah lantai menjadi
menampung udara yang akan lebih tinggi.
menciptakan suhu udara yang lebih sejuk. Rumah burung walet A berupa
1. Profil Pemilik Rumah ruangan tanpa sekat dengan seluruh
BurungWalet yang Diamati bagian atap plafon dipasangi papan-
Rumah burung walet yang papan papan sirip. Lubang masuk
dijadikan objek penelitian pada mulanya burung walet terdapat satu buah yang
didirikan karena melihat prospek yang terletak diatas lantai 3 dan mengarah ke
baik dalam pengusahaan rumah burung selatan. Rumah burung walet A memiliki
walet di Kampung Engkuni Pasek. Hal ini dua kolam air yang terletak ditengah-
menarik pemilik untuk membangun rumah tengah lantai satu.
burung walet di daerah tersebut. Pemilik Rumah burung walet B memiliki
rumah burung walet yang berada di tata ruang yang sama dengan rumah
Kampung Engkuni Pasek semua berasal burung walet A, yaitu berupa ruangan
dari daerah tersebut. Profil dan jumlah tanpa sekat dengan seluruh bagian atap
kepemilikan rumah burung walet di lokasi plafon dipasangi papan-papan sirip.
penelitian ditampilkan pada Tabel 2. Rumah burung walet B memiliki satu

Table 2. Profil dan jumlah kepemilikan rumah burung walet

No Tempat tinggal Pemilik Pekerjaan Jumlah Rumah


GedungWalet Burung Walet (Unit)
A Engkuni TKK 1
B Engkuni TKK 1
Milik Pemerintah
C Engkuni Kampung 1

D Engkuni Pegawai swasta 1


E Pasek Petani 2

27
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

lubang masuk burung walet yang terletak


di atas lantai 3 mengarah ke Utara. 3. Ukuran Rumah Burung Walet
Rumah burung walet B memiliki satu Rumah burung walet yang diamati
kolam air yang terletak ditengah-tengah memiliki ukuran bangunan yang berbeda.
lantai satu. Lihat pada tabel 3 berikut:
Rumah burung walet C memiliki
tata ruang yang sama dengan rumah Tabel 3. Ukuran Rumah Burung Walet
burung walet A, yaitu berupa ruangan Rumah Burung
Ukuran Rumah
tanpa sekat dengan seluruh bagian atap Walet
plafon dipasangi papan-papan sirip. A 4x6 m2
Rumah burung walet C memiliki satu B 4x8 m2
lubang masuk burung walet yang terletak C 4x8 m2
di atas lantai 3 mengarah ke Barat. D 4x8 m2
Rumah burung walet C memiliki satu E 10x13 m2
kolam air yang terletak ditengah-tengah F 4x8 m2
lantai satu.
Rumah burung walet D memiliki Ukuran rumah burung walet dari
tata ruang yang sama dengan rumah yang terbesar sampai terkecil secara
burung walet A, yaitu berupa ruangan berurutan adalah rumah burung walet B,
tanpa sekat dengan seluruh bagian atap D, C, F, A dan E. Ukuran dari bangunan
plafon dipasangi papan-papan sirip. rumah burung walet dapat mempengaruhi
Rumah burung walet D memiliki satu populasi burung walet yang terdapat di
lubang masuk burung walet yang terletak dalamnya. Hal ini terbukti dari hasil
di atas lantai 4 mengarah ke Timur pengamatan produksi sarang burung
rumah burung walet kolam air yang walet pada keenam rumah yang diamati,
terdapat pada rumah burung walet D populasi burung walet tertinggi terdapat
berjumlah empat kolam, empat kolam air pada rumah burung walet E, A dan D,
terdapat di dalam rumah burung walet rumah burung walet memiliki populasi
yang terletak mengelilingi ruangan di walet paling sedikit B, C dan F. Namun,
setiap lantai. populasi burung walet pada rumah
Rumah burung walet E berbeda burung walet E lebih tinggi dibandingkan
sendiri karena sarang walet yang dibuat dengan populasi pada rumah burung
adalah bekas rumah tinggal pemilik yang walet A yang ukurannya lebih besar. Hal
dijadikan sarang burung walet, yaitu ini dikarenakan pada rumah burung walet
berupa ruangan tanpa sekat dengan E dilakukan pengelolaan yang baik.
seluruh bagian atap plafon dipasangi
papan-papan sirip memiliki satu lubang 4. Jumlah Lantai pada
masuk burung walet yang terletak di atas Rumah Burung Walet
lantai 3 mengarah ke Selatan. Memiliki Rumah burung walet A, B, C dan
satu kolam air yang terletak dekat
E terdiri dari 3 lantai, sedangkan rumah
dengan pintu masuk manusia yang
burung walet D dan F terdiri dari empat
berada di sudut kiri pintu masuk.
lantai. Namun, pada rumah burung walet
Rumah burung walet F memiliki D dan F hanya tiga lantai yang
tata ruang yang sama dengan rumah
difungsikan, yaitu lantai satu, dua dan
burung walet A, yaitu berupa ruangan
tiga. Lantai pada rumah burung walet A,
tanpa sekat dengan seluruh bagian atap
B, C, D, E dan F terbuat dari papan kayu.
plafon dipasangi papan-papan sirip. Namun kekurangannya adalah tidak
Rumah burung walet F memiliki satu
tahan lama, mudah rusak dan dapat
lubang masuk burung walet yang terletak
menimbulkan getaran pada papan sirip
di atas lantai 4 mengarah ke Barat.
yang dapat menyebabkan kenyamanan
Rumah burung walet F memiliki setiap
burung walet terganggu saat berada di
kolam yang berada setiap lantai yang
dalam sarangnya. Sedangkan lantai yang
mengelilingi tiap lantai.

28
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

terbuat dari Tbeton sangat awet, tidak tetapi kurang dapat menjaga kestabilan
menimbulkan getar pada papan sirip, iklim mikro di dalamnya.
tetapi membutuhkan biaya yang tinggi
dalam pembuatannya. 7. Pintu Masuk Manusia
Lantai satu dengan lantai yang Pintu masuk manusia pada rumah
lainnya pada rumah burung walet A, B, burung walet A, B, C, D, E dan F memiliki
C, D, E dan F dihubungkan oleh tangga karakteristik yang berbeda- beda.
dengan menggunakan tangga portable Pintu masuk pada rumah burung
yang terbuat dari bambu dan kayu yang walet A terbuat dari kayu meranti merah
hanya digunakan pada saat pengelola dan ulin, pintu yang terbuat dari papan
memeriksa keadaan ruangan. Rumah kayu membutuhkan biaya yang murah,
burung walet sebaiknya menggunakan tetapi kurang dapat menjaga kestabilan
tangga portable agar burung yang akan iklim mikro di dalamnya.
masuk ke lantai lain tidak terhalangi
tangga. Selain itu, tangga portable juga8. Lubang Masuk Burung Walet
dapat mencegah pencurian sarang burung Rumah burung walet A, B, C, D, E
walet pada setiap lantai karena pencuri dan F memiliki lubang masuk burung
tersebut akan kesulitan untuk mencapai walet satu buah yang terletak di lantai
lantai satu dengan lantai lainnya. paling atas yang dinamakan rumah
monyet.
Menurut Mardiastuti et al. [1], pada
5. Atap Rumah Burung Walet saat memasuki rumah burung walet,
Atap pada rumah burung walet A, B, burung walet meluncur dan sedikit
C, D dan F memiliki kemiringan 25o, menjatuhkan diri, sebaliknya pada saat
sedangkan kemiringan atap pada rumah
akan meninggalkan sarang, burung
burung walet E adalah 30o kiri dan kanan tersebut akan menjatuhkan diri terlebih
gedung 40o atap yang digunakan pada dahulu dan kemudian meluncur terbang
gedung walet A, B, C, D E dan F adalah setelah berputar- putar beberapa saat.
asbes. Sedangkan menurut Mardiastuti et
Kondisi lubang burung walet ini berbeda
al. [1], kemiringan atap yang baik dengan lubang burung walet pada
pada rumah burung walet adalah >30o. umumnya yang terbuka dan memberikan
ruang gerak yang bebas bagi burung
6. Pintu Masuk Manusia walet memasuki rumah. Hal ini
Pintu masuk manusia pada rumah dikarenakan pada saat burung walet
burung walet A, B, C, D, E dan F memiliki akan memasuki rumahnya, burung
karakteristik yang berbeda- beda. Lihat tersebut akan berputar-putar untuk
pada tabel 4 berikut: mencari serangga pakan terlebih dahulu
sedangkan serangga banyak terdapat
Tabel 4. Ukuran Pintu pada area bervegetasi. Lihat pada tabel 5
Masuk Manusia berikut:
Rumah Pintu Masuk
Burung Walet Manusia Tabel 5. Ukuran Lubang Masuk
A 70 cm x 60 cm Burung Walet
B 1,60 m x 80cm Rumah Lubang Masuk
C 1,90 m x 80 cm Burung Walet Burung Walet
D 1,75 m x 70 cm A 50x50 cm2
E 1,75 m x 80 cm B 70x50 cm2
F 1,50 cm x 60 cm C 50x50 cm2
D 30x40 cm2
Pintu masuk pada rumah burung E 40x25 cm2
walet A terbuat dari kayu meranti merah F 60x40 cm2
dan ulin, pintu yang terbuat dari papan
kayu membutuhkan biaya yang murah, Pada arah lubang masuk burung walet

29
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

yang diamati menghadap selatan (rumah sirip sehingga kondisinya menjadi terang
A dan E), barat (rumah C dan F), utara dan tidak disukai burung walet.
(rumah B) dan timur (rumahD).
10. Kolam Air pada Rumah Burung
9. Sirip dan Tata Letaknya pada Walet
Rumah Burung Walet Rumah burung walet A memiliki
Langit-langit di dalam rumah satu kolam air didalamnya yang
burung walet dibuat lurus untuk berukuran 2x2 m2 dengan kedalaman 50
menempatkan papan-papan sirip. Papan- cm. Rumah burung walet B memiliki satu
papan sirip tersebut berfungsi sebagai kolam air yang terdapat di lantai satu dan
tempat peletakan sarang burung walet. berukuran 8x2 m2 dengan kedalaman 50
Bahan yang digunakan untuk sirip adalah cm. Rumah burung walet C memiliki satu
kayu Meranti Merah dan Ulin. Papan kolam air yang terdapat di lantai satu dan
kayu yang digunakan berukuran lebar15- berukuran 1x2 m2 dengan kedalaman
20 cm dengan ketebalan 2-3,5 cm dan 30cm.
jarak antar sirip 20-30 cm. Sedangkan Rumah burung walet D memiliki
papan kayu yang lebih lebar dapat empat kolam air yang terlatak pada
membuat burung walet lebih leluasa saat masing-masing lantai dan mengelilingi
membentuk sarangnya. ruangan kolam air tersebut berukuran
Ketebalan papan sirip yang baik 15x15 m2. Rumah burung walet E
adalah 2 cm karena menurut Mardiastuti memiliki satu kolam air yang terdapat di
et al. [1], sirip yang terlalu tipis akan lantai satu dan berukuran 2x2 m2 dengan
mudah bergetar pada saat burung walet kedalaman 50cm.
hinggap sehingga menyebabkan burung Rumah burung walet F memiliki
walet merasa terganggu keamanannya. empat kolam air yang terlatak pada
Sistem sirip digunakan bertujuan masing-masing lantai dan mengelilingi
untuk meningkatkan jumlah sarang ruangan kolam air tersebut berukuran
dengan memperbanyak lokasi bersarang 1x1 m2 dengan kedalaman 30 cm.
bagi burung walet Taufiqurohman. [18]. Taufiqurohman.[18] menyatakan bahwa
Pada umumnya, burung walet menyukai kolam air pada atap berfungsi sebagai
tempat bersarang pada bagian pojok sirip tempat burung mencari pakan, minum,
namun sarang yang terbentuk memiliki mandi dan tempat penampung air. Selain
kualitas yang rendah sehingga pada itu kolam air yang dibuat di atap bertujuan
pojok sirip di keenam rumah burung meredam panas radiasi matahari pada
walet yang diamati ditempatkan papan siang hari. Pembuatan kolam air di dalam
penyangga, sehingga dapat rumah burung walet bertujuan untuk
menghasilkan sarang oval yang menurunkan suhu dan meningkatkan
kualitasnya lebih tinggi dibandingkan kelembaban di dalam rumah tersebut.
sarang pojok.
Posisi sirip terhadap lubang 11. Lubang Udara
masuk burung walet dapat mempengaruhi Sirkulasi udara di dalam rumah
pencahayaan pada tempat burung walet burung walet dapat dijaga melalui
membuat sarang. Berdasarkan hasil pembuatan lubang-lubang udara. Lubang
pengamatan pada rumah burung walet A udara pada rumah burung walet A, B, C,
dan C, posisi sirip terhadap lubang D, E dan F masing- masing berjumlah 90,
masuk burung walet adalah vertikal 95, 80, 48, 70 dan 100 buah dengan
(tegak lurus), Kondisi ini tidak sesuai diameter 3 inchi dan 2 inchi. Lubang udara
dengan pernyataan Mardiastuti et al. [1], pada rumah burung walet A, B, D, E dan
yaitu posisi sirip yang sejajar terhadap F ditutupi dengan ram kawat,
lubang masuk burung walet dan searah pemasangan ram kawat ini bertujuan
dengan arah datangnya sinar matahari untuk menghindari masuknya binatang-
akan menyebabkan sinar masuk dan binatang pengganggu. Sedangkan lubang
menyebar secara merata di seluruh sisi udara pada rumah burung walet A, B, C,

30
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

D, E dan F dibuat dengan menambahkan Menurut Mardiastuti, et al. [1]


pipa L yang menghadap ke arah bawah menyatakan bahwa burung walet dapat
yang terletak pada dinding dalam untuk menjangkau daerah dengan jarak
mengurangi bias cahaya yang masuk. mencapai 23 km tersebut karena
Menurut Taufiqurohman. [17], kemampuannya menjelajahi home range
penambahan pipa L pada lubang udara dengan radius 25-40 km dan dapat
lebih baik digunakan di dalam rumah terbang terus-menerus selama 40 jam.
burung walet karena dapat mencegah
masuknya cahaya matahari secara 2. Arah Angin dan Pengaruhnya
langsung. terhadap Perilaku Burung Walet
Mencari Pakan
Lingkungan Makro di Sekitar Rumah Burung walet mencari pakan
Burung Walet secara soliter, namun sering kali juga
Habitat makro burung walet adalah terlihat terbang secara berkelompok.
daerah tempat burung walet mencari Menurut Mardiastuti, et al. [1], burung
pakan dan minum. Habitat makro sangat walet keluar dari rumahnya untuk
penting bagi kelangsungan hidup burung mencari pakan pada pagi hari (pukul
walet karena serangga pakan burung 05.00-06.00) dan kembali lagi ke rumah
walet bergantung pada kondisi habitat burung walet pada sore hari menjelang
makronya yang terdiri dari area malam (18.00-19.00). Pagi hari pukul
bervegetasi dan berair. Menurut 06.00-08.00, pada saat angin bertiup ke
Mardiastuti, et al. [1], burung walet arah selatan, banyak burung walet
menempati berbagai tipe habitat untuk ditemui di sekitar rumahnya. Siang hari
mencari pakan, yaitu pesawahan, (pukul 12.00-14.00) saat angin bertiup ke
padang rumput, hutan- hutan terbuka, barat. Sedangkan menjelang sore
pantai, danau, sungai dan rawa. menjelang malam (pukul 18.00), pada
saat angin bertiup ke utara, burung walet
1. Kondisi Lingkungan di Sekitar telah banyak berterbangan di masing-
Rumah Burung Walet masing area rumah burung walet.
Rumah burung walet A, B, C, D, E Namun pada saat cuaca mendung
dan F yang diamati memiliki kondisi atau setelah hujan turun burung walet
lingkungan makro yang berbeda. Kondisi banyak terlihat berterbangan di sekitar
tersebut diperlihatkan pada, sedangkan rumahnya.
tata letak rumah burung walet dalam Berdasarkan hasil penelitian arah
kaitannya dengan lingkungan makro angin tidak mempengaruhi arah terbang
ditunjukkan pada. burung walet. Namun pada saat arah
Rumah burung walet A, D dan E angin berlawanan dengan arah terbang
berada di kawasan pemukiman, namun burung terbang burung walet tersebut
masih dekat dengan hutan (2- 4 km). menjadi tidak stabil. Menurut Budiman.
Rumah burung walet F berada di [20].
kawasan kebun singkong dan terdapat
pepohonan di sekitarnya. Sedangkan B. Kondisi Iklim Mikro di Dalam
rumah burung walet B dan C berada di Rumah Burung Walet
kawasan rumah dan kantor desa hanya Hasil pengukuran suhu dan
terdapat pohon. Sedangkan kawasan kelembaban harian di dalam rumah
hutan berada di selatan Kampung burung walet A, B, C dan D ditunjukkan
Engkuni Pasek yang berjarak 2-5 meter. pada Tabel 6 berikut:

31
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

Tabel 6. Rataan Suhu dan Kelembapan per jam didalam Rumah Burung
Walet Kampung Engkuni Pasek, Kec. Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat

Tabel 7. Rata-rata Suhu dan Kelembapan Harian di dalam Rumah Burung


Walet Kampung Engkuni Pasek, Kec. Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat

Berdasarkan hasil penelitian di


1. Suhu dan Kelembaban didalam kampung engkuni pasek kecamatan
Rumah Burung Walet barong tongkok kabupaten kutai barat
Berdasarkan hasil penelitian di bahwa suhu harian yang diperoleh
lapangan bahwa suhu dan kelembaban adalah 27,075-32,125oC dan kelembaban
tidak mempengaruhi terhadap produksi harian yang diperoleh adalah 82-98%
sarang burung walet dikarenakan rataan sehingga suhu dan kelembaban di tempat
kelembaban dan suhu disetiap gedung penelitian sudah masuk dalam kriteria
yang diteliti juga tidak terlalu jauh pembudidayaan sarang burung walet dan
perbedaan perubahannya. produksi tidak berpengaruh terhadap produksi
sarang burung walet, karena menurut sarang burung walet. Namun, masih
sumiati [12] mengemukakan bahwa suhu terdapat kekurangan dalam
ideal harian sarang burung walet pengelolaannya, seperti kurangnya
adalah 25-32oC dan kelembaban ideal penyesuaian antara kebutuhan air dalam
harian adalah 70-95% sedangkan kolam yang harus disediakan dengan
menurut Mardiastuti et al [1] suhu ideal luas bangunan sehingga suhu dan
harian adalah 26-28oC dan kelembaban kelembaban di dalam rumah burung
ideal harian adalah 85- 98%. walet yang diamati belum stabil tabel 8.

32
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

Tabel 8. Upaya penstabilan Suhu dan Kelembaban Rumah Burung Walet


No Upaya yang dilakukan Rumah burung walet
A B C D E F
1 Bahan bangunan
Dingding ( bata merah) - - - - - -
Atap genteng - - - - - -
2 Arah gedung tidak menghadap ke timur dan - - - √ - -
barat
3 Ketinggian rumah burung walet (lebih dari 2 √ √ √ √ √ √
meter pada setiap lantai)
4 Penggunaan sekam atau kulit kerang - - - - - -
5 Penempatan kolam √ √ √ √ √ √
6 Penyediaan sprayer - - - - - -

Menurut Mardiastuti, et al. [1], umumnya dilakukan oleh pemilik rumah


upaya penstabilan suhu dan kelembaban burung walet. Alat-alat yang digunakan
dapat dilakukan melalui: untuk pemanenan sarang burung walet
adalah alat penerangan (senter atau
(1) pemilihan bahan bangunan (dinding lampu), tangga, alat pengikis sarang
terbuat dari bata dan atap terbuat dari burung walet (scraper), botol sprayer
genteng), (2) penentuan arah gedung untuk membasahi kaki sarang burung
sehingga dapat mengurangi panas walet, wadah tempat meletakan sarang.
matahari yang dapat meningkatkan suhu
dalam ruangan, (3) penentuan desain Perbedaan proses pemanenan
rumah burung walet yang dibuat cukup sarang burung walet di rumah E terletak
tinggi agar sirkulasi udara baik, (4) pada kontrol terhadap sarang yang berisi
penggunaan sekam atau kulit kerang telur burung walet. Pemanenan sarang
pada bagian plafon, (5) penempatan pada rumah burung walet E adalah
kolam atau tempayan berisi air di dalam sarang yang baru berisi satu butir telur
rumah burung walet, dan (6) penyediaan tidak dipanen, tidak memanen sarang
dan penggunaan sprayer di dalam yang terdapat telur di dalamnya. Telur
rumah. Pengaturan iklim mikro di dalam yang terdapat di dalam sarang tersebut
rumah burung walet sangat penting dibiarkan hingga menetas sampai
dilakukan oleh pengelola agar dapat anakkan dapat terbang. Hal tersebut
menciptakan kondisi ruangan yang bertujuan untuk budidaya burung walet
dibutuhkan oleh burung walet seperti di agar populasi burung walet di dalam
habitat aslinya (di dalam gua). rumah tersebut dapat terus meningkat.
1. Proses Pemanenan Sarang Berdasarkan hasil pengamatan dari
Burung Walet keenam sarang burung walet belum
mendapat kesimpulan rumah burung
Rumah burung walet A, B, C, D, E walet yangpaling baik.
dan F telah lama berproduksi.
Pemanenan sarang dimulai sejak burung
walet tinggal dan bersarang di dalamnya. 2. Produksi Sarang Burung
Hal ini dikarenakan sarang burung walet Walet
yang telah terbentuk Kegiatan Data produksi yang saya hitung
pemanenan sarang dilakukan pada siang selama penelitian ini berlangsung adalah
hari (11.00- 14.00) pada saat induk data produksi yang diperikan oleh pemilik
burung walet tidak sedang berada di sarang burung walet setahun terkhir.
dalam ruangan atau sedang mencari Adapun data tersebut disajikan dalam
pakan. Panen sarang burung walet pada tabel 9 dan tabel 10 berikut ini :

33
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

3. kualitas Sarang Burung Walet


Tabel 9. Rataan Produksi per Tiga Bulan Pemanenan sarang burung walet
Sarang Burung Walet hanya dilakukan di rumah burung walet E
Rata-rata Produksi (gram)/3 karena rumah burung walet A, B, C, D
Bulan
Gedung dan F belum dilakukan pemanenan
Bulan Bulan Bulan bulan
3 6 9 12
selama penelitian berlangsung bentuk
sarang burung walet hasil panen dari
A 200 350 370 390
rumah burung walet E. Kualitas sarang
B 150 200 210 220 dapat dipenggaruhi oleh beberapa hal
C 250 280 300 310 diataranya daerah asal, pola, panen,
D 100 150 200 210 musim, kebersihan sarang dan bentuk
F 400 750 600 800 sarang. Pola panen yang dilakukan pada
F 130 170 200 250 rumah burung walet A,B,C,D,E dan F
adalah panen tetas dan buang telur.
Tabel 10. Rataan Produksi per Panen buang telur menghasilkan sarang
Tahun Sarang Burung Walet yang bersih dan tebal dengan ukuran
Rata-rata
memadai. Sedangkan panen tetasan
produksi menghasilkan sarang yang kotor dan
Gedung
tebal karena ada bekas anakkan
(gram)/tahun menetas dan biasanya terdapat banyak
A 327,5 bulu yang menempel pada sarang.
Sarang yang dihasilkan pada musim
B 195 hujan akan berukuran lebih besar
C 285 dibandingkan hasil sarang pada musim
kemarau yang berukuran lebih kecil. Hal
D 165
ini dikarenakan pada musim hujan,
E 637,5 kandungan air sarang burung walet
F 187,5 lebih tinggi. Selain itu, air liur yang
disekresikan burung walet lebih banyak
karena serangga pakan melimpah pada
Pola panen yang digunakan yaitu musim hujan. Bentuk dan kondisi
dengan cara memilih sarang yang sdh kebersihan dari sarang burung walet
ditempati oleh anak burung walet. Artinya yang dihasilkan akan menentukan harga
pemanenan pada gedung walet di jualnya, seperti diperlihatkan pada tabel
Kampung Engkuni Pasek menggunakan 11.

Tabel 11. Harga Jual Sarang Burung Walet di Pengumpul Sesuai dengan
Bentuknya
Bentuk sarang Harga Jual ke Pengumpul* (Per kg)
Mangkuk (tiga jari) Rp. 11.000.000,00 - Rp. 12.000.000,00
Oval Rp. 10.000.000,00 - Rp. 11.000.000,00
Sudut Rp. 9.000.000,00 - Rp. 10.000.000,00
Patahan Rp. 6.000.000,00 - Rp. 7.000.000,00
Remahan Rp. 3.000.000,00 - Rp. 4.000.000,00

pola panen pilihan. Hal ini sesuai dengan


3. Pengelolaan Rumah Burung
Kepmenhut Nomor 449/Kpts-II/1999 yang
Walet
menjelaskan bahwa pemanenan sarang
Pengelolaan rumah burung walet
Burung Walet dilakukan dalam rangka
menurut Kepmenhut Nomor 449/Kpts-
pembinaan populasi sehingga
II/1999 adalah upaya pembinaan habitat
pemanenan sarang Burung Walet harus
dan populasi serta pemanfaatan burung
dengan memperhatikan kelestariannya.
walet di habitat alami maupun habitat

34
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

buatan. Pembinaan habitat burung walet muncul pada rumah burung walet
dilakukan dalam bentuk kegiatan adalah kecoak (Periplaneta americana).
pengamanan habitat burung walet dari Hal ini dikarenakan kondisi di dalam
gangguan hewan, hama dan penyakit rumah burung walet lembab dan kotor.
sertamanusia dengan tetap Pemberantasan kecoak seperti yang
memperhatikan keseimbangan dilakukan dengan menyemprotkan racun
lingkungan (ekosistemnya). serangga yang berbentuk spray di dekat
Pengelolaan rumah burung walet pintu masuk dan di dekat tempat
yang dilakukan oleh pengelola meliputi peletakkan campuran pelet dan air.
pemikatan burung walet, pengecekan
volume air di dalam kolam, 3. Kendala Pengelolaan Rumah
pemberantasan binatang pengganggu, Burung Walet
dan pemberian serangga sebagai pakan Kendala yang dihadapi oleh pemilik
tambahan burung walet tabel 12. rumah burung walet dalam

Tabel 12. Pengelolaan yang dilakukan oleh Pengelola Rumah Burung Walet A, B,
C, D, E dan F
Pengelolaa Rumah Burung Walet
n A B C D E F
Pemikatan burung walet √ √ √ √ √ √
Pengecekan volume air di dalam √ √ √ √ √ √
kolam/tempayan
Pemberantasan binatang pengganggu √ √ √ √ √ √
Penyediaan serangga sebagai pakan - - - - - -
tambahan

Pemikatan burung walet hanya pengelolaannya adalah penurunan


dilakukan di rumah burung walet A, B, C, produksi sarang burung walet adanya
D, E dan F yaitu dengan memasang binatang pengganggu yang terdapat di
tweeter. Tweeter adalah salah satu alat dalam rumah burung walet pencurian
yang digunakan dalam metode pemikatan sarang dan pungutan liar yang harus
burung dengan menggunakan rekaman dibayarkan setiap panennya Tabel 13.

Tabel 13. Kendala Pengelolaan Rumah Burung Walet


Permasalahan Rumah Burung Walet
A B C D E F
Penurunan produksi sarang √ √ √ √ √ √
Binatang pengganggu √ √ √ √ √ √
Pencurian sarang - - - - - -
Pungutan liar - - - - - -

suara burung biasanya dalam bentuk CD 4. Binatang Pengganggu di Rumah


dan flasdisk. Tweeter tersebut Burung Walet
dioperasikan setiap 3 jam sekali setiap Binatang pengganggu yang biasanya
hari, yaitu pada jam 06.00 - 09.00 - 13.00 muncul di dalam rumah burung walet
- 18.00 - 21.00 - 01.00 - 06.00. yang diamati adalah kecoak (Periplaneta
Pengelola rumah walet biasanya americana), burung hantu (Tyto alba) dan
melakukan pengecekan volume air di tokek rumah (Gekko gecko) dan semut..
dalam kolam hanya pada saat panen Dampak dari keberadaan kecoak di
sarang burung walet. dalam rumah burung walet diantaranya:
Binatang pengganggu sering (1) kecoak memakan sarang burung

35
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

walet sehingga banyak ditemukan sarang SARAN


yang bentuknya tidak utuh lagi saat Bagi para pengusaha walet, supaya
dipanen, (2) bau busuk yang dikeluarkan teliti dalam memilih lokasi yang akan di
kecoak sangat mengganggu, dan (3) bangun rumah walet. Karena pemilihan
kotoran kecoak mengotori sirip dan lokasi untuk bangunan rumah walet bisa
sarang burung walet. Adapun cara yang mempengaruhi ada dan tidaknya walet di
dilakukan pengelola rumah burung walet sekitar area tersebut. dan yang harus di
untuk membasmi kecoak adalah dengan perhatikan di dalam rumah burung walet,
menaburkan racun serangga yang suhu ruangan dalam rumah walet harus
berbentuk crumble di bagian dalam sesuai yaitu 26oC-29oC dan kelembaban
rumah burung walet. 75%-95% karena burung walet menyukai
Tokek (Gekko gecko) dijumpai di daerah yang lembab atau dingin.
rumah burung walet C. Dampak adanya
tokek di dalam rumah burung walet DAFTAR PUSTAKA
adalah suaranya yang keras Mardiastuti, A., Y. A. Mulyani, J. Sugarjito,
mengganggu ketenangan burung walet L. N. Ginonga, I. Maryanto, A.
saat beristirahat pada malam hari atau Nugraha & Ismail. 1998. Teknik
saat mengerami telurnya. Selain itu tokek pengusahaan burung walet rumah,
juga seringkali memakan sarang burung pemanenan sarang, dan
walet, telur, maupun anak burung walet. penanganan pasca panen. Laporan
Tokek ditangani dengan cara ditembak. Riset Unggulan Terpadu IV.
Selain itu. Menurut Mardiastuti, et al. [1], Kantor Menteri Negara Riset dan
tokek juga dapat ditanggulangi Teknologi, Dewan Riset Nasional,
dengan meletakkan gerigi seng Jakarta. Goslar, A. 2007. Birds of
sebagai penghalang pada sekeliling pintu The World: A Photographic Guide.
burung walet. Firefly Books Inc., New York.
Binatang lain yang mengganggu
burung walet di Kampung Engkuni Pasek Taufiqurohman. 2002. Meningkatkan
adalah kelelawar pemakan serangga populasi burung walet atau seriti di
(Hipposideros diadema) atau penduduk rumah burung walet yang belum
setempat menamainya lenawai. berproduksi di Desa Pasarean
Kelelawar ini tidak mengganggu individu Kecamatan Pamijahan Kabupaten
burung walet secara langsung akan tetapi Bogor. Jurusan Ilmu Produksi
dalam jumlah besar mampu mengusir Ternak. Fakultas Peternakan.
secara tidak langsung populasi burung Institut Pertanian Bogor, Bogor.
walet yang ada di dalam suatu rumah
burung walet dan menempati rumah Sumiati. 1998. Habitat burung walet dan
tersebut untuk tempat tinggal seriti di dalam rumah burung walet
populasinya. di Kecamatan Tarogong,
Kabupaten Garut. Skripsi. Jurusan
KESIMPULAN Konservasi Sumberdaya Hutan.
Dari hasil penelitian yang telah Fakultas Kehutanan. Institut
dilakukan diperoleh suatu kesimpulan Pertanian Bogor, Bogor
bahwa pengaruh suhu dan kelembaban berkelompok pindah dan
sarang burung walet di Kampung engkuni menempati beberapa rumah
Pasek tidak berpengaruh terhadap burung waletlain
produksi sarang burung walet
dikarenakan rataan kelembaban dan
suhu disetiap gedung yang diteliti juga
tidak terlalu jauh perbedaan
perubahannya.

36
Peternakan Mulawarman : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol. 4 No. 2 September 2021
e-ISSN 2654 – 2501

37

Anda mungkin juga menyukai