Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBANGUNAN RUMAH PUSAT INFORMASI

PENYU DAN BURUNG CENDERAWASIH TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG

Perubahan iklim bukan hanya mempengaruhi lingkungan sekitar, seperti perubahan


suhu dan peningkatan air laut. Perubahan iklim juga diketahui dapat memberikan pengaruh
pada makhluk hidup. Salah satu dampak pemanasan global yang cukup mengkhawatirkan
adalah adanya kemungkinan di masa depan penyu hanya melahirkan tukik betina atau yang
disebut para ahli sebagai "feminisasi". Ini terungkap melalui sebuah penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Global Change Biology yang memperkirakan bahwa hingga 93
persen tukik dalam populasi penyu hijau yang penting hanya berjenis kelamin betina pada
tahun 2100. Hal ini karena penyu tidak seperti manusia atau mamalia lainnya. Jenis kelamin
penyu tidak ditentukan oleh kromosom, melainkan suhu yang diterima telur saat dieram.
Baca juga: Studi Baru: Sampah Plastik Kontaminasi Penyu Sejak Menetas "Semua spesies
penyu laut memiliki temperature-dependent sex determination (TSD). Artinya, tidak seperti
manusia yang jenis kelaminnya ditentukan oleh genotipe; suhu yang diterima selama
inkubasi telur akan menentukan apakah embrio penyu berkembang sebagai jantan atau
betina," ujar Rita Patricio, dari Universitas Exeter, Inggris, kepada Newsweek, Rabu
(19/12/2018). Pada dasarnya, penyu membutuhkan suhu untuk inkubasi telur sekitar 29
derajat celcius untuk menyeimbangkan jenis kelamin yang akan lahir. Ketika suhu tersebut
berubah menjadi lebih rendah, maka tukik yang kemungkinan besar akan lahir berjenis
kelamin laki-laki dan sebaliknya. “Tapi karena dalam seratus tahun terakhir planet (bumi)
telah memanas pada tingkat yang mengkhawatirkan, dan akan terus bertambah dengan
cepat, suhu inkubasi alami menjadi lebih hangat, dan rasio jenis kelamin penyu laut menjadi
lebih condong ke arah betina," jelas Patricio. Saat ini, diperkirakan sekitar 52 persen penyu
hijau dari populasi di seluruh negara adalah betina. Namun, proyeksi para peneliti yang
memperhitungkan suhu hangat tentang skenario Perubahan Iklim menunjukkan antara 76
dan 93 persen akan menjadi perempuan pada akhir abad ini. Baca juga: Lebih dari 60
Persen Spesies Penyu Punah atau Terancam Punah Para peneliti mengatakan bahwa rasio
tingginya pertumbuhan betina dibandingkan pejantan pada awalnya memberi dampak positif
dalam meningkatkan populasi penyu hijau. Namun seiring waktu, hal ini justru bisa menjadi
bumerang yang mengancam keberadaan spesies mereka di muka bumi. "Ketika kita
memiliki 90 persen lebih betina dilahirkan, kita mulai khawatir, karena ini mungkin
menunjukkan tidak akan ada cukup pejantan untuk kawin dengan semua betina ini,
sehingga populasi menjadi tidak berkelanjutan dan pada waktunya mungkin binasa," jelas
Patricio. Para peneliti juga menemukan bahwa naiknya permukaan laut yang disebabkan
oleh perubahan iklim juga bisa menenggelamkan 33 hingga 43 persen sarang penyu yang
ada di kepulauan. penangkapan penyu hijau, baik sengaja mau pun tidak, juga menjadi
faktor hilangnya populasi mereka di alam liar. Hal ini diperburuk oleh sampah plastik yang
tersebar di lautan. Seperti yang terjadi pada Minggu (09/12/2018) di Kulon Progo,
Yogyakarta, ditemukan seekor penyu yang mati dan dari perutnya, terburai sampah plastik.
Selain Penyu, salah satu spesies endemik Papua yang terancam kehidupannya
adalah Burung Cenderawasih. Banyak penelitian terhadap populasi spesies ini dan berbagai
upaya untuk melestarikan spesies ini juga mengalami banyak tantangan. Pemanfaatan
burung ini sebagai hiasan kepala dalam prosesi budaya papua semakin meningkat.

Samapi saat ini penelitian tentang Populasi Burung Cenderawasih sebagai dampak
perubahan iklim belum terdata. Diberbagai daerah dalam wilayah Papua, habitat burung
Cenderawasih semakin terancam. Ancaman tersebut selain perburuan liar, tetapi juga
tempat atau wilayah jelajah sebagai sumber pakan dan tempat bersarang semakin
berkurang akibat kegiatan pembukaan lahan untuk investasi tetapi juga karena penebangan
kayu secara illegal.

Menyadari pentingnya keberadaan habitat Penyu salah satunya Penyu Belimbing


dan Burung Cenderawasih di wilayah Kampung Inggresau Distrik Pantai Utara Kabupaten
Kepualuan Yapen, maka Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua
membangun satu Unit Rumah Informasi Penyu Belimbing (Dermochelis coreaceae) dan
Burung Cenderawasih (Paradisea Sp) dengan luasan lahan 45 m2 untuk memantau akibat
dampak Perubahan iklim terhadap Populasi Spesies endemik Pulau Papua.

B. Tujuan

Tujuan di laksanakannnya Pembangunan Rumah Pusat Informasi Penyu dan Cenderawasih


adalah:

1. Melaksanakan Visi dan Misi Gubernur Papua untuk mencapai kesejahteraan Rakyat
melalui pelaksanaan Pembangunan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan
2. Melaksanakan salah satu Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Linghkungan
Hidup Provinsi Papua
3. Memberikan data dan informasi tentang Populasi spesies endemik di Pulau Papua
secara khusus Populasi Penyu Belimbing dan Burung Cenderawasih.
C. Manfaat
Manfaat yang di dapatkan dari pembangunan Rumah Informasi Penyu dan Burung
Cenderawasih adalah tersedianya data dan informasi Populasi Penyu dan Burung
Cenderawasih di Provinsi Papua

D. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari Pembangunan Rumah Informasi Penyu dan BUrung
Cenderawasih adalah

1. Terlaksanannya salah visi dan misi dari Gubernur Papua


2. Terlaksananya Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Lingkungan HIdup Provinsi
Papua
3. Terbangunnya Pusat Informasi Penyu dan Burung Cenderawasih di Provinsi Papua.

E. Lokasi

Lokasi pembangunan Rumah Informasi Penyu dan Burung Cenderawasih berada di


Kampung Inggresau Distrik Pantai Utara Kabupaten Kepulauan Yapen.

F. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembangunan Rumah Informasi Penyu dan Burung Cenderawasih


dilaksanakan pada bulan April 2022 – Oktober 2022 dengan Jadual sebagai berikut

Waktu Pelaksanaan
No Uraian Keterangan
4 5 6 7 8 9 10
1 Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan
2 Penandatanganan Kontraktual
3 Survey Lapangan
4 Pembersihan Lokasi
5 Pembangunan Konstruksi Rumah
6 Penyerahan Aset
G. Pembiayaan

Pembiayaan Pembangunan Rumah Informasi Penyu dan Burung Cenderawasih oleh


DPA SKPD Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2022

H. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Rumah Informasi Penyu dan Burung
Cenderawasih disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.

KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI PAPUA

JAN JAP L ORMUSERAY, SH,. M.Si


PEMBINA UTAMA MADYA
NIP 19640716 199003 1 009

Anda mungkin juga menyukai