INDUSTRI
Oleh :
Tahun : 2017
1. Latar belakang
Populasi penyu di Pantai Pangumbahan mengalami penurunan, jika
dilihat dari jumalah penyu yang bertelur berkurang sebanyak 2433 ekor
selama tahun 2008-2012.
Untuk antisipasi penurunan populasi penyu kawasan Pantai
Pangumbahan menyediakan lingkungan untuk nesting ground dan mating
ground bagi penyu hijau.
Keberhasilan penetasan telur penyu hijau pada sarang semi alami
tergolong rendah akibatnya adanya jamur atau predator.
Pasir yang terdapat pada sarang semi alami di Pantai Pangumbahan
tidak pernah diganti, sehingga diduga pasir mempunyai pengaruh besar
terhadap tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijau.
Pasir pada sarang semi alami harus diganti setiap 2 kali masa inkubasi
agar terhindar dari jamur.
Penetasan pada media sarang buatan merupakan sebuah pendekatan
baru untuk inkubasi telur penyu hijau.
Sarang buatan dibuat untuk membantu dan mendukung upaya konservasi
penyu yaitu dengan meningkatkan tingkat kenerhasilan penetasan telur
penyu hijau.
2. Review
2.1 Penyu hijau
Penyu hijau merupakan satwa langka dan dilindungi oleh UU
pelestarian alam di Indonesia yaitu UU No. 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Penyu hijau merupakan jenis penyu yang paling banyak ditemukan
di Indonesia.
Ciri morfologi penyu hijau lihat gambar.
Karakteristik laut yang menjadi habitat penyu hijau, yakni perairan
yang terdapat karang, lamun, pantai yang landai dan luas, dan
bersuhu sedang dan dingin.
Sekali bertelur penyu mampu menghasilkan telur 50-150 butir.
Sarang :
Pengamatan data :
Masa inkubasi :
Masa inkubasi telur dihitung sejak pertama kali telur ditanam di
sarang buatan dan semi alami sampai munculnya tukik pertama
keluar dari sarang.
Pembongkaran sarang :
Analisis data :
2.11 Hasil
Masa inkubasi
Kesimpulan