1. Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-
muridnya yang berbeda-beda?
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.
Saat ini, saya menjadi guru kelas dua di SD Negeri 1 Parungseah dengan jumlah sisiwa 47
siswa
,dengan 13 siswa yang belum lancar membaca dan masih dalam tahap mengeja per huruf
menjadi kata.Dari 13 siswa tersebut,ada 1 siswa yang cenderung aktif,bisa terhitung bisa
duduk dalam jangka waktu 5 menit,setelah itu jalan berkeliling usil pada temannya,setelah
ditegur duduk 5 menit,kembali keluar kursi untuk berbuat usil lagi.
Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda?
Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah
untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada,
perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?
Saat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk siswa, saya membagi 47 siswa
menjadi 8 kelompok belajar.
Ada perlakuan berbeda yang saya lakukan terhadap 1 orang siswa yang aktif,senantiasa
usil kepada temannya dan saat belajar dia tidak mau bertanya kepada temannya,dia
hanya bisa mengerjakan tugas bila berhadapan langsung di depan meja saya dan baru
bisa fokus dalam belajar.
Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang
disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut?
Selain satu siswa yang senantiasa selalu usil terhadap teman-temannya, beberapa siswa yang
belum lancar membaca, 2 siswa yang saat kegiatan menulis selalu terakhir selesai, beberapa
siswa yang bila sudah mengerjakan tugas selalu bermain di dalam kelas dan beberaoa sisiwa
perlu mendapat pemahaman materi setelah mendapatkan penjelasan materi yang diulang-
ulang.
Untuk beberapa siswa yang belum lancar membaca,saat dikelompok belajarnya terdapat
teman- temannya yang sudah lancar membaca,saya mengarahkan untuk saling membantu
untuk membimbingnya.
Untuk yang lambat menulis,saya selalu menanyakan kenapa selalu telat menulis,mereka
menjawab, malas menulis,padahal tidak menulis panjang.Namun, dipembelajaran
matematika mereka semangat dalam menulis dan dalam kegiatan olahraga sangat
antusias.Sehingga, saya memberikan opsi menulislah sesuai kemampuan kalian dan bila
tidak memahami silahkan bertanya.
Beberapa siswa bermain di dalam kelas setelah selesai mengerjakan tugas,saya selalu
memberikan opsi untuk melakukan hal yang mereka sukai, secara umum mereka membuat
gambar,melipat kertas menjadi mainan,membuat teka-teki dengan temannya.
Bagi siswa yang butuh penjelasan materi yang berulang-ulang, yang saya lakukan
menjelaskan kembali yang belum mereka pahami,terutama matematika, selain itu bertanya
pada anak apa yang belum dipahami, setelah dijelaskan belum mengerti juga,biasanya
menggunakan media konkret atau berdasarkan pengalaman sehari-hari.
Untuk mengembalikan suasana kelas yang kondusif,cara paling ampuh yang saya
lakukan adalah ice breaking,bernyanyi dan permainan.