Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI INDIVIDU

PEMBELAJARAN 1 -- MULAI DARI DIRI MODUL 2.1

PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID

Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat pagi

Salam Sehat dan Bahagia...

Saya Erniwati, S.Pd.,adalah calon guru penggerak angkatan 9 dari SMP NEGERI 256 JAKARTA. Pada
kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tugas Refleksi Individu Pembelajaran 1 Mulai dari Diri
yang merupakan bagian dari alur MERDEKA yang merupakan akronim dari Mulai dari diri, Eksplorasi
konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi,
dan Aksi nyata.

Pertanyaan Pemantik untuk Pembelajaran 1:

1.Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-
muridnya yang berbeda-beda?

Bapak/Ibu Guru hebat, pertanyaan pemantik ini sangat menarik perhatian saya. Ya, tentang
kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. Bagaimana kita sebagai guru dapat mengelolanya di
kelas?.

Sesuai pemikiran KHD bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas
kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk
dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan
memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia. Setiap murid
yang duduk dikelas kita adalah individu yang unik dan ini seharusnya menjadi dasar dari praktik
pembelajaran yang kita lakukan dikelas, maka sebagai guru kita jadi berfikir bagaimana caranya kita
dapat menyediakan layanan Pendidikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid-murid
yang berbeda. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid.
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda!

Murid di kelas memang unik dengan keberagaman masing-masing, istilahnya heterogen. Ini
kenyataan yang harus diakui. Mereka datang dengan latar belakang ekonomi berbeda, terkadang
orang tua tidak lagi lengkap, berasal dari sekolah yang berbeda, datang dengan membawa prestasi
berbeda, kegemaran berbeda, kecakapan berbeda, agamapun berbeda. Intinya mereka memiliki latar
belakang yang berbeda-beda, mulai dari finansial, lingkungan, sosial, emosional, dan lain-lain. Dalam
satu kelas saja terdapat berbagai karakteristik anak, potensi yang berbeda. Setiap anak memiliki
minat yang tidak sama, kemampuan numerasi dan literasi yang beragam. Ada anak yang senang
bekerja dalam kelompok adapula anak yang senang belajar sendiri. Ada anak yang senang
mendengarkan penjelasan dari gurunya, ada juga yang senang mencatat materi penting alam bentuk
tulisan atau sebuah gambar bahkan ada anak yang senang berdiskusi dan melakukan kegiatan
praktek yang dapat menggerakkan anggota tubuh mereka. Ada anak yang senang belajar di dalam
kelas ada juga yang senang di luar kelas. Ada anak yang pandai berbicara di depan kelas ada juga
anak yang pemalu.

Saat ini saya mengajar Bimbingan dan Konseling di SMP NEGERI 256 Jakart Muslimin. Kelas yang saya
ampuh adalah VII dengan jumlah per kelas 34 murid. Saya mengajar 5 kelas betapa beragamannya
murid-murid saya. Tapi saya senang bisa menemani mereka belajar di dalam kelas. Justru dari
keberagaman murid saya itu saya tertantang untuk bisa menjadi guru yang dapat memenuhi
kebutuhan belajar mereka yang berbeda-beda, saya harus banyak belajar belajar dan belajar lagi
ternyata setiap anak itu unik dan bagimana memanusiakan anak itu tentunya dengan
memperhatikan pendidikan yang sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara melalui pembelajaran
berdiferensiasi.
Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda
lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah
ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada,
apa dampaknya terhadap murid Anda?
Di setiap awal pembelajaran saya selalu melakukan asesmen diagnostik baik yang non kognitif
maupun yang kognitif. Hal itu saya lakukan untuk dapat mengetahui kesiapan belajar murid saya,
minat dan motivasi belajar murid saya saat itu. Pada awal tahun pembelajaranpun saya sering
melakukan survey gaya belajar murid saya dengan menggunakan Kuesioner untuk mengetahui gaya
belajar murid apakah kinestetik, visual, audio, atau audiovisual. Hal ini saya lakukan karena akan
menentukan desain pembelajaran yang akan saya rancang.
Saya sering menyediakan sumber belajar yang berbeda seperti dalam bentuk , infografis, PPT, Video,
buku paket, rangkuman materi.
Saya juga sering mangajak murid saya belajar di luar kelas atau Outingclass seperti pada saat materi
tentang rokok , belajar diperpus dengan menemukan beragam bacaan . Saya juga sering membuat
anak bekerja dalam kelompok, berdiskusi, bermain games, dan ada ice breaking juga supaya anak
tidak jenuh.
Saya melibatkan teknologi dalam berbabagi pembelajaran saya karena saya pikir anak gen Z ini
sangat senang dengan hal-hal yang berbau teknologi. Dan yang terakhir saya juga sering meminta
tugas yang harus siswa kumpulkan dalam bentuk yang berbeda beda sesuai kesenangannya mereka.
Saya juga melakukan penilaian di awal pembelajaran, selama proses pembelajaran dan diakhir
pembelajaran. Dan yang paling penting saya selalu melakukan refleksi dengan murid-murid saya
menanyakan perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran.
Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang
disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda
lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?
Pertama, mereka mempunyai visi dan misi yang berbeda, bahkan ada beberapa yang masih belum
jelas visi belajar dan sekolahnya. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran terkadang sedikit
terhambat. Secara pribadi, memang untuk mengatasi keberagaman yang variasinya banyak, tidak
cukup hanya dalam sekali tatap muka selesai. Perlu waktu lama dan kesabaran. Apalagi beberapa
murid lambat dalam menerima pelajaran dan mengumpulkan tugas. Perlunya banyak strategi
pembelajaran agar murid selalu antusias belajar,
Kedua, berkurangnya waktu pembelajaran karena ada yang kurang bersemangat dalam
pembelajaran karena kurangnya minat dan motivasi dalam belajar.
Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut,
bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

Pertama, saya merancang pembelajaran dengan memperhatikan keragaman, kemampuan, dan


kebutuhan murid. Saya merancang pembelajaran berdasarkan pendapat dari para siswa sehingga
mereka bisa mengikuti pembelajaran sesuai dengan keinginannya. Proses belajar direncanakan
secara terperinci sejak membuat rancangan pembelajaran baik berupa RPP atau Modul ajar. Kedua,
memilih materi yang esensial dan ringan sehingga tidak terlalu berat.

Tentu saja untuk menjawab segala tantangan dalam pembelajaran dibutuhkan rancangan
pembelajaran yang mengakomodasi keragaman tersebut dengan melihat motivasi belajar,
kemampuan belajar, perasaan mereka, pikiran mereka. Yang itu semua menurut saya, tentu usaha
yang lebih keras, bisa dengan penugasan yang lebih banyak, dengan menambah jam-jam belajar.
Kemudian, tentu juga harus memperhatikkan filosofi KHD yaitu mendidik siswa sesuai dengan kodrat
mereka. Tentu saja, evaluasi yang menyeluruh juga dibutuhkan dapat dilakukan untuk
mengakomodasi keragaman siswa yang berbeda-beda. Dan yang paling penting adalah, dengan
melakukan refleksi di akhir pembelajaran sehingga pembelajaran ke depan dapat menjadi lebih baik.
Tentu itu semua, dalam pikiran saya, Belajar itu harus menyenangkan!

Anda mungkin juga menyukai