0
1.1 Pendahuluan
Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan itu untuk
mencukupi kebutuhan orang banyak. Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai entitas yang kompleks dimana
didalamnya terdapat jumlah perubahan-perubahan lingkungan persaingan, sistem yang
setiap saat dapat mengancam pertumbuhan perusahaan. Krisis ekonomi
dari tahun 1997 yang berkelanjutan sampai sekarang ini telah memicu perubahan
lingkungan di pasar sehingga akibatnya perusahaan semakin dihadapkan untuk
memperbaiki manajemennya, memperbaiki kualitas produk atau jasanya, memelihara
ketajaman insting mereka terhadap perubahan kebutuhan konsumen, mampu untuk
mengeksploitasi pangsa pasar baru, memasuki bidang-bidang usaha baru serta
mengembangkan usaha-usaha baru untuk berinovasi.
Meningkatnya intensitas persaingan menyebabkan manajemen senior dari perusahaan
mendelegasikan wewenang kepeda manajer divisi atau manajer tingkat bawah untuk
menangani urusan perusahaan sehari-hari. Pendelegasian wewenang
diperlukan untuk memperlancar kegiatan manajemen perusahaan.
Pendelegasian kepada manajer yang dapat diandalkan mengakibatkan seorang manajer perlu
untuk mendesain sistem akuntansi manajemen yang baik untuk memberikan informasi
yang relevan. Sistem akuntansi manajemen merupakan instrumen penting sebagai
pendukung manajemen yang harus mengikuti perubahan-perubahan agar informasi yang
disajikan relevan dan dapat digunakan oleh manajemen tidak hanya untuk jangka pendek
tetapi dapat digunakan dalam jangka panjang. Dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya. Ikatan budaya tercipta oleh
masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa.
1
1.2 Pengertian pendelegasian wewenang
Delegasi merupakan pihak individu yang dipercaya sebagai perwakilan agar bisa mewakili
kelompok atau lembaga.
Delegasi adalah suatu kegiatan untuk memberikan suatu wewenang dan tanggung jawab pada
orang lain untuk melakukan suatu kegiatan yang mana pihak penerima wewenang harus mampu
mempertanggung jawabkan kepada orang yang melimpahkan wewenang.
2
c. Tanggung jawab adalah suatu pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu
perusahaan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun
kepercayaan yang diberikan.
4. Menurut (Manulang, 1987) dalam mendelegasikan wewenang, agar proses delegasi itu
berjalan efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan yaitu:
a. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila
kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya, pertanggungjawaban.
Dengan kata lain dalam proses delegasi harus dideleger tugas dan kekuasaan dan
bila kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya
pertanggungjawaban. Dengan kata lain, proses delegasi harus 19 mencakup tiga
unsur yaitu delegasi tugas, delegasi wewenang dan adanya pertanggungjawaban.
b. Wewenang yang didelegasikan harus memberikan kepada orang yang tepat, baik
dilihat dari sudut kualifikasi maupun dari sudut fisik.
c. Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan pemberian
motivasi.
d. Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang
yang menerima delegasi wewenang.
Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya
enggan untuk melakukan pelimpahan wewenang dalam organisasi atau perusahaan yang
3
dipimpin, keengganan sementara pimpinan untuk melakukan pelimpahan sebagai
wewenang dengan alasan sebagai berikut :
5. Menurut (Abdul Syani, 1981) ada beberapa sikap pribadi yang harus dimiliki seorang
manajer atau pimpinan dalam pendelegasian wewenang adalah sebagai berikut :
a. Sikap pribadi terhadap pendelagasian.
Penerapan yang paling utama adalah sikap pribadi tertentu terhadap bawahan yang
memberikan wewenang melaksanakan tugasnya sungguh-sungguh artinya mereka
melakukan tugasnya dengan sepenuh kerelaan tanpa adanya rasa terpaksa.
b. Kesediaan manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada bawahan dengan
begitu manajer dapat mengurangi waktu, tenaga dan pikirannya untuk menangani
berbagai keputusan, yang erat kaitannya dengan kemajuan dan perkembangan suatu
organisasi atau perusahaan.
c. Kesediaan manajer untuk memanfaatkan bawahan.
Memaafkan kesalahan para bawahan bukanlah berarti bermaksud membiarkan
kesalahan itu dilakukan terus menerus sehingga akan membahayakan organisasi
atau perusahaan, akan tetapi memaafkan dalam arti memaklumi mengapa kesalahan
itu sampai terjadi dan pada dasarnya setiap manusia tidak pernah dapat menghindari
dari kesalahan.
d. Kesadaran manajer untuk mempercayai bawahan
4
Bahwa suatu pendelegasian dapat dilakukan secara efektif, jika antara keduanya
(atasan dan bawahan) telah tersirat sikap saling dapat mempercayai. Oleh karena
itu mau tidak mau para manajer tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus dapat
mempercayai para bawahannya dalam mengadakan wewenangnya.
e. Kesediaan manajer untuk mengadakan pengawasan secara luas.
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab tersebut bersamaan dengan
pengawasan kepada seluruh struktur organisasi. Pengawasan tersebut merupakan
penyokong dalam upaya mencapai tujuan suatu perusahaan.
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa pimpinan perusahaan yang
mendelegasikan pertanggungjawaban sepenuhnya melainkan tetap bertanggung jawab akan
pelaksanaan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Serta proses delegasi dan sikap-sikap pribadi dari
pimpinan sangat penting sekali dan merupakan upaya untuk mengatasi kekeliruan serta
kesalahpahaman.
5
6