Anda di halaman 1dari 15

RESUME

KONSEP PENDELEGASIAN DALAM KEPERAWATAN

(Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas Manajemen Keperawatan)

Dosen Pengampu :

Agus Miraj Darajat, M.Kes

Oleh:

Resa Rosdiana

191FK01096

3C

PROGRAM STUDY DIPLOMA III FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. Pengertian Delegasi
Delegasi adalah pihak individu yang dipercaya sebagai perwakilan agar bisa
mewakili kelompok atau lembaga.
Delegasi adalah suatu kegiatan untuk memberikan suatu wewenang dan tanggung
jawab pada orang lain untuk melakukan suatu kegiatan yang mana pihak penerima
wewenang harus mampu mempertanggung jawabkan kepada orang yang melimpahkan
wewenang.
Menurut Charles J. Keating
Delegasi adalah upaya pemberian sebagian tanggung jawab formal kepada pihak
lain dalam melakukan kegiatan tertentu.
Menurut KBBI
Delegasi adalah individu yang ditunjuk atau diutus oleh suatu negara dalam suatu
musyawarah, penyerahan atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam
suatu lingkungan tugas serta harus bisa mempertanggung jawabkan kepada atasannya.
Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang adalah anak dengan pendelegasian tugas, dan ketika
keduanya telah ada juga harus disertai dengan kehadiran, akuntabilitas. Otoritas
didelegasikan harus memberikan kepada orang yang tepat, baik dari sudut sudut atau
kualifikasi fisik.

2. Jenis-jenis Delegasi
a. Delegasi Umum
Delegasi umum merupakan pihak bawahan yang mendapat wewenang dari atasan
untuk mengerjakan berbagai fungsi manajemen umum seperti penempatan,
pengarahan, perencanaan, pengorganisasian serta pengawasan. Atasan harus
melakukan kontrol dan juga arahan yang dinilai perlu.agar tugas yang diberikan
sesuai. Contohnya penunjukkan karyawan yang diberi wewenang tertentu dalam
membantu manajemen personalia
b. Delegasi Khusus
Delegasi khusus adalah delegasi yang berhubungan tugas khusus. Contohnya adalah
pemberian wewenang pada seorang penjual untuk bisa mengumpulkan uang dari para
debiturnya.
c. Delegasi Formal Delegasi ini dipilih berdasarkan struktur organisasi yang ada di
perusahaan tempatnya bekerja. Dengan garis struktur organisasi yang ada atasan tak
punya pilihan lain untuk menunjuk bawahannya sebagai delegasi. Contohnya jika
ada seorang manajer produksi yang diberikan wewenang untuk meningkatkan
produksi jasa atau barang.
d. Delegasi Informal
Delegasi informal merupakan delegasi yang langsung dilakukan oleh bawahan
meskipun tanpa adanya pemberian wewenang dari atasan. Misalnya ketika ada
kerusakan alat di tempatnya bekerja, karena merasa mampu memperbaiki maka tanpa
disuruh atasan, dia akan memperbaiki alat tersebut.
e. Delegasi Lateral
Delegasi ini merupakan pihak yang menerima wewenang lebih dari satu orang atau
dengan bantuan sejumlah orang. Contohnya adalah seorang manajer umum dari
departemen penjualan yang meminta bantuan manajer penjualan untuk menyiapkan
kumpulan data tenaga penjualan. Karena akan sulit dilakukan sendirian maka dia
akan meminta bantuan dari bagian personalia.

3. Unsur – Unsur Delegasi


a. Tugas
Tugas adalah kesatuan pekerjaan yang akan ditunaikan oleh seseorang yang menjadi
delegasi. Dalam perusahaan atau organisasi pemberian tugas adalah wewenang dari
atasan kepada bawahan atau kepada unit kerja yang lebih rendah.
b. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan keseluruhan hak atau wewenang yang diambil oleh seseorang
untuk memilih keputusan yang berhubungan dengan fungsinya.
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menyelesaikan tugas yang
diembannya.
d. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban seseorang atau sebuah tim untuk mempertanggung
jawabkan pekerjaannya. Akuntabilitas merupakan bentuk dari rasa tanggung jawab
demi memenuhi keinginan pihak yang telah pemberi tugas atau kekuasaan.

4. Tujuan Delegasi
a. Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan organisasi yang ada dalam perusahaan
b. Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan organisasi yang ada dalam perusahaan
c. Untuk memberikan bantuan pada atasan dalam menilai suatu kebijakan yang tepat.
d. Untuk memberi peran pada individu di perusahaan itu.
e. Untuk memberikan motivasi pada karyawan agar bisa lebih fokus pada target yang
harus diraih.
f. Untuk membantu bawahan agar lebih tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
g. Memberikan media pembelajaran dari sebuah kegagalan menjadi keberhasilan.

5. Manfaat-Manfaat Delegasi
Delegasi memberikan manfaat tentunya bagi perusahaan atau organisasi, berikut
manfaat-manfaat delegasi:
a. Agar perusahaan atau organisasi tetap berputar dengan efektif dan efisien. Tugas bisa
selesai secara bersamaan tanpa harus meninggalkan salah satu.
b. Membuat atasan bisa lebih fokus kepada hal- hal yang lebih utama sehingga roda
perusahaan tetap berputar. Ketika perusahaan sedang membutuhkan konsentrasi
penuh dari atasan, maka delegasi bisa membantunya untuk menyelesaikan tugas luar
selagi pimpinan fokus pada hal lebih utama di perusahaan.
c. Membantu atasan untuk bisa memperhitungkan setiap keputusan yang akan diambil
agar bisa tepat. Terkadang pimpinan kesulitan saat akan mengambil keputusan,
adanya delegasi bisa membantunya untuk memperhitungkan resiko dari setiap
keputusan yang diambil.
d. Memberi kesempatan pada semua orang dalam perusahaan untuk mengambil peran.
Tak selamanya segala tugas harus dilakukan langsung oleh atasan, memberi tempat
pada bawahan sebagai delegasi artinya memberi kesempatan pada mereka untuk
berperan aktif dalam kemajuan perusahaan.
e. Memotivasi seluruh pihak untuk selalu berorientasi pada sasaran serta mutu yang
tepat. Motivasi menjadi hal penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas, melalui
tugas menjadi delegasi, semua pihak terpacu fokus pada sasaran.
f. Memberi kesempatan pada bawahan untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
Lewat tugas delegasi, karyawan diberikan kesempatan untuk tumbuh lebih baik dan
berkembang terus.
g. Memberi informasi untuk belajar dari kesalahan Kesalahan terkadang menjadi guru
terbaik dalam hidup. Jangan pernah takut salah jika kita tidak ingin menemukan
kebenaran.

6. Teknik Ampuh untuk Mendelegasikan


Berikut teknik ampuh untuk mendelegasikan tugas:
a. Berikan tugas dan kepercayaan secara penuh.
b. Pilih orang tepat
c. Sesuai dengan Minat dan bakat.
d. Berikan Instruksi yang jelas
e. Tetapkan tenggat waktu dan evaluasi

7. Dasar-dasar Pendelegasian
Delegasi penting dalam struktur baik struktur organisasi dan struktur
pemerintahan, untuk memungkinkan bawahan untuk melakukan pelatihan yang mewakili
lembaga atau institusi. Pentingnya pemimpin konduksi kerjasama dan anggota, yang
mendasari adalah sebagai berikut:
a. Hanya pemimpin dapat bekerja sama atau bekerja melalui orang lain, sehingga itu
adalah sesuatu yang hanya dapat diwujudkan melalui delegasi.
b. Melalui delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, bahwa semua fungsionaris
organisasi sesuai dengan kewajibannya.
c. Delegasi oleh organisasi kerja dapat bekerja dengan baik tanpa kehadiran pemimpin
atas atau bos langsung.
d. Dalam delegasi, pemimpin dari semua tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
dengan menggunakan kredensial yang juga “menuntut” karya definitif bawahan.
e. Dalam delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, agar bawahan itu benar dan
menuntut pelaksanaan program kerja.

8. Komponen Delegasi
Delegasi kepada orang lain di tempat kerja melibatkan empat komponen utama:
a. Delegator
Delegator adalah seseorang yang memiliki wewwenang untuk mendelegasikan
berdasarkan kedua posisi dalam lisensi instansi pemerintah dan negara untuk
melakukan tugas tertentu.
b. Delegate
Delegate adalah seseorang yang menerima arahan apa yang haruis dilakukan dari
delegator.
c. Tugas
Tugas adalah aktivitas yang didelegasikan. Kegiatan yang didelegasikan umumnya
harus menjadi tugas rutin.
d. Klien atau situasi
Pentingnya identifikasi klien atau situasi tertentu untuk asuhan keperawatan yang
telah didelegasikan. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan untuk
perawatan pasien dapat dipenuhi oleh delegate tersebut. Situasi akrab dan lingkungan
meningkatkan keamanan klien dan kinerja kompetensi tugas apapun.

9. Aspek Penting Dalam Pendelegasian


a. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
b. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan
dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang “berharga”, serta
memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja
dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
c. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang.

10. Alasan Pentingnya Pendelegasian


Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya adalah :
a. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri.
b. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
c. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
d. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.
e. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan
keputusan.
f. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik
dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
g. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
h. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
i. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,
bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau
keberhasilan.

11. Kegiatan Delegasi Wewenang


Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang adalah :
a. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan;
b. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
c. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
d. Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang
telah dicapai.

12. Prinsip Delegasi


Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk
delegasi yang efektif :
a. Prinsip Scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan
pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
b. Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan
perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus
tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan
merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
c. Tanggung jawab, Wewenang, dan Akuntabilitas.

13. Cara Melakukan Delegasi


Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
a. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
b. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
c. Menyetujui standar kerja
d. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
e. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang
baik secara tertulis maupun lisan.
f. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang
dicapai.
g. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan – keluhannya.
h. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang
bermanfaat.
i. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
j. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

14. Jenis Pendelegasian


Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R.
Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
a. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik step by step cara melakukannya.
b. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan
secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus
dilakukan.

15. Penyebab Gagalnya Delegasi


a. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
b. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.
c. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
d. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan
efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
e. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang
sudah diterima.
f. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.
g. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.
16. Hambatan pendelegasian
Hambatan Hambatan Pada Delegator
a. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
b. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
c. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang
keliru.
d. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan.
e. Rasa tidak aman.
f. Takut tidak disukai
g. Penolakan untuk mengakui kesalahan
h. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
i. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
j. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja.
k. Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung jawab.
l. Keseganan untuk mengembangkan bawahan
m. Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.

Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi

a. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya kompetensi
c. Menghindari tanggung jawab
d. Sangat tergantung dengan boss
e. Kekacauan (disorganization)
f. Kelebihan beban kerja
g. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat Hambatan- hambatan dalam
situasi
h. Kebijakan tertuju pada satu orang
i. Tidak ada toleransi kesalahan
j. Kekritisan keputusan
k. Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]
l. Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.
m. Kekurangan tenaga.
17. Metode-metode Pendelegasian
a. Spesifikasi tanggung jawab secara jelas.
b. Berikan kekuasaan yang cukup dan princi batas-batas kebijaksanaanya.
c. Princi persyaratan pelaporan
d. Mengenai kemajuan, presentasi dalam pertemuan-pertemuan departemen evaluasi
kerja yang vormal
e. Pastikan penerimaan tanggung jawab dari bawahan
f. Teruskan informasi kepada mereka yang harus mengetahui.
g. Pantaulah kemajuan dengan cara yang sesuai.
h. Usahakan agar supaya bawahan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
i. Berilah dukungan dan bantuan namun hindari pendelegasian yang terkait
j. Buatlah agar kesalahan itu menjadi suatu proses belajar (Yukl. Gary.1989).

18. Wewenang Yang Didelegasikan


a. Delegasikan tugas oleh yang dapat dilakukan dengan lebih baik oleh bawahan.
b. Delegasikan oleh yang mendesak namun bukan yang mempunyai prioritas tinggi.
c. Delegasikan tugas oleh yang relevan bagi karier seorang bawahan
d. Delegasikan tugas tugas dengan kesukaran yang sesuai.
e. Delegasikan tugas yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.
f. Delegasikan tugas oleh yang tidak sentral bagi peran manejen
PENDELEGASIAN DALAM KEPERAWATAN

1. Pengertian
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting
dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip
delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. (Handoko.1997).
Penendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan
manajemen professional dan dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian
tanggung jawab secara structural.(Swanbrug. 2000).

2. Kondisi Ketidakefektian Dalam Pendelegasian


Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami masalah,
dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini diarenakan tiga hal :
a. under –delegasi : Pelimpahan tugas terlalu sedikit. Staf diberi wewenang yang sangat
sedikit, terbatas dan sering tidak terlalu jelas.
b. over-delegasi : Pemberian delegasi berlebihan. Di sini dapat terjadi penyalahgunaan
wewenang.
c. unproper delegasi : Pelimpahan yang tidak tepat.Kesalahan yang ditemukan adalah,
pemberian tugas limpah, orang yang tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor
senang/tidak senang. Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan
menilai pekerjaanya berdasarkan unsur Subyektif.
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen tanggung
jawab, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah suatu rsa
tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas, kemampuan (accountability)
adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas limpah. Wewenang
(authorirty) adalah pemberian hak dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang di limpah.
3. Waktu Pelaksanaan
a. Tugas rutin : Tugas yang dapat didelegasikan kepada staf
b. Tugas yang tidak mencukupi waktunya : Staf didelegasikan untuk menyelesaikan
tugas manajer keperawatan
c. Peningkatan kemampuan : Pendelegasian bertujuan meningkatkan kemampuan staf
dan tim melalui proses pembelajaran
d. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis
(membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan
kepercayaan/kerahasiaan institusi.

4. Cara Bagi Manajer Perawat Agar Berhasil Dalam Pendelegasian


a. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
b. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
c. Menyetujui standar kerja
d. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
e. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang
baik secara tertulis maupun lisan.
f. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang
dicapai.
g. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan – keluhannya.
h. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang
bermanfaat.
i. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
j. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

5. Teknik Pendelegasian
Manajer perawat pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang
dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit,
dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban
didelegasikan pada satu waktu.

6. Kapan Tidak Dilakukan Delegasi


Hindari mendelegasikan kekuasaan dan tetap mempertahankan moral dalam
pelaksanaannya. Kontrol dilakukan khusus pada pekerjaan yang sangat teknis atau tugas
tugas yang melibatkan kepercayaan. Hal ini merupakan hal yang kompleks dalam
manajemen keperawatan, sehingga memerlukan pengetahuan dan kemampuan yang
khusus. Manajer perawat yang akan menangani hal tersebut seharusnya memiliki
kemampuan ilmu manajemen dan perilaku. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
dapat menyebabkan perawat klinis berasumsi bahwa manajer tidak mampu untuk
menangani tanggung jawab kepemimpinannya terhadap manajemen keperawatan

7. Fungsi Manajer Dalam Pendelegasian Agar Lebih Efektif


Dalam pendelegasian untuk hasil yang lebih efektif, perawat manajer harus
mengetahui tentang :
a. pendidikan dan pengalaman setiap staf
b. peran dan fungsi perawat yang ditetapakan di RS sakit tersebut
c. mengetahui ruang lingkup tugas manajer keperawatan dan kedudukan dalam
organisasi
d. mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
e. mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan tenaga non
keperawatan.

8. Keberhasilan
Dalam pendelegasian agar dapat behasil perawat manajer harus memeprhatikan
sebagai berikut :
a. Komunikasi yang jelas dan lengkap
b. Ketersediaan sumber dan sarana
c. Perlunya suatu monitoring atau kontrol
d. Adanya pelaporan mengenai perkembangan tugas yang dilimpahkan
e. Disiplin dalam pemberian wewenang
f. Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf
g. Menghindari kesalahan penyampaian dalam pendelegasian.

SOAL PG

1. Apa yang menjadi hambatan-hambatan dalam delegasi…


a. Rasa tidak aman.
b. Takut tidak disukai
c. Penolakan untuk mengakui kesalahan
d. Kurangnya kompetensi

Jawaban D

Anda mungkin juga menyukai