Tujuan 12.10 Pelajar menulis teks deskripsi yang terkait topik baru, kompleks, dan abstrak, dengan merujuk
Pembelajaran pada informasi yang valid.
Deskripsi
umum Folus pembelajaran adalah menulis teks deskripsi dan teks eksposisi dengan informasi yang
kegiatan akurat dan merujuk pada sumber-sumber informasi yang valid.
Materi ajar, 1. Pengertian, struktur, dan kaidah teks dekripsi dan teks eksposisi
alat, dan bahan 2. Salindia
3. Teks bacaan deskripsi dan eksposisi
MATERI : FASE : F
Domain : Menulis
TEKS DESKRIPSI
Tujuan Pembelajaran : 12.10 Pelajar menulis teks deskripsi yang terkait topik baru,
kompleks, dan abstrak, dengan merujuk pada informasi yang valid.
Indikator Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi struktur, kaidah kebahasaan dari
teks deskripsi .
2. Merencanakan penulisan teks deskripsi
3. Menulis teks deskripsi dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan.
4. Menyunting teks deskripsi dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaanya
5. . Mengkonversi teks deskripsi ke teks eksposisi.
Ketersediaan materi :
1. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi tidak tersedia
2. Alternatif penjelasan metode atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep tidak ada
Persiapan Pembelajaran:
Mengidentifikasi struktur,
kaidah kebahasaan dari teks
deskripsi (LHO)
Merencanakan penulisan
teks deskripsi
kebahasaan.
kebahasaanya
https://id.lovepik.com/image-611010428/hand-drawn-vector-teachers-day-teacher-lecture.html
PENUTUP
(20 Menit)
1. Memberikan penguatan
Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang telah dipelajari.
Peserta didik memberikan tanggapan-tanggapan terhadap
materi yang dibahas
2. Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
3. Kesimpulan
Peserta didik memberikan keseimpulan materi pembelajaran
hari ini beserta dengan kelompok dan gurunya
Pertemuan Ketiga:
Menulis teks deskripsi dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan.
Prapenulisan:
1. Peserta didik disajikan dua buah 10 menit
gambar.
2. Peserta didik secara berkelompok
memilih salah satu gambar dan
mengembangkan ide pokok dari
gambar tersebut
3. Peserta didik mengomunikasikan
ide dengan teman sebayanya dan
saling memberi informasi.
4. Peserta didik secara berkelompok
45 menit
menyusun kerangka teks deskripsi
(LH0) sesuai dengan satu pilihan dari
dua buah gambar yang disajikan
berdasarkan struktur dan dan kaidah
kebahasan dari teks deskripsi.
5. Guru menunjuk salah satu peserta
10 menit
didik yang telah menyelesaikan
setengah dari pekerjaannya untuk
mempresentasikannya.
25 menit
6. Salah satu peserta didik
mepresentasikan hasil pekerjaannya
7. Peserta didik yang lain memberikan 10 menit
tanggapannya
Kegiatan Penutup (20 menit)
Kesimpulan 2 menit
Peserta didik memberikan keseimpulan
materi pembelajaran hari ini beserta dengan
kelompok dan gurunya
Pertemuan Ke Empat
Menyunting Teks Deskripsi Dengan Memperhatikan
Struktur Dan Kaidah Kebahasaanya
https://id.pngtree.com/freepng/student-with-pen-in-hand-writing-exams-on-sheet-of-paper-vector-isolated-
illustration_5163642.html
Kegiatan Inti: 100 menit
P E N U T U P
Kesimpulan
Peserta didik memberikan kesimpulan materi
pembelajaran hari ini beserta dengan 5 menit
sebelumnya
KEGIATAN INTI
peserta didik.
10. Peserta didik yang ditunjuk
membacakan hasil konversinya,
peserta lain memberikan
tanggapannya.
11. Peserta didik bersama guru
memberikan kesimpulan
Kegiatan Penutup (20 menit)
Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban-jawaban atas
5menit
pertanyaan refleksi pembelajaran hari ini dengan
jujur.
Kesimpulan
Peserta didik memberikan keseimpulan materi
pembelajaran hari ini beserta dengan gurunya
REFLEKSI GURU
Nama Guru :
Tanggal mengajar :
Kelas :
Materi :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa yang guru harapkan dari peserta didikmu
sebelum mengikuti pembelajaran materi teks
deskrispi (LHO) dan teks eksposisi ini?
2 Apakah guru merasa metode pembelajaran ini
sudah membantu peserta didik memahami materi?
3 Apakah guru melihat peserta didik antusias
mengikuti materi ini ?
4 Apakah Guru merasa menguasai materi yang
diajarkan
5 Apakah guru berusaha menciptakan suasana yang
menyenangkan dan kondusif dalam kelas?
6 Berapa persenkah target pemahaman peserta didik
dari materi yang diajarkan guru hari ini!
7 Berapa orang peserta didik yang terlihat mampu
menguasai materi ini? Tuliskan nama peserta didik
tersebut!
8 Setelah melakukan evaluasi ternyata hanya 10
persen peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
kkm. Apa tindakan yang guru lakukan dari materi
ini?
9 Apakah guru merasa apa yang disampaikan sudah
optima, sesuai dengan rpp dan tujuan
pembelajaran?
10 Apa yang dilakukan guru ketika memberikan
apresiasi bagi peserta didik yang berprestasi dan
hukuman bagi peserta didik yang melakukan
pelanggaran?
REFLEKSI PESERTA DIDIK
Setelah kalian berdiskusi, berlatih dan melaksanakan semua kegiatan pemebelajaran ini, cobalah
kalian renungkan kembali apa yang telah kalian kuasai dan belum kuasai serta bagaimana kesan
kalian terhadap pembelajaran yang telah kalian laksanakan dengan memberikan tanda cek (V) pada
daftar pertanyan berikut ini:
1. PENILAIAN GURU
Petunjuk umum penggunaan lembar observasi:
1. Cermati perilaku peserta didik dan berilah skor antara 1-4 sesuai kondisi yang
ditampakkan oleh peserta didik dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom
yang tersedia.
2. Acuan pemberian skor sebagai berikut:
Skor Performa Peserta Didik
4= Selalu tampak Terus menerus dan konsisten memperlihatkan perilaku/sikap
yang diamati
3= sering Sering tetapi tidak selalu memperlihatkan perilaku/sikap yang
diamati
2= jarang Hanya sesekali dan tidak konsisten memperlihatkan
perilaku/sikap yang diamati
1= tidak pernah Belum pernah memperlihatkan perilaku/sikap yang diamati
Untuk mengetahui nilai peserta didik, jumlahkan skor yang diperoleh, kemudian
hasilnya dibagi dengan skor maksimal dan dikalikan 100. Atau gunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan Kolom:
1. HG :Menghargai
2. JJ :Jujur
3. DS :Disiplin
4. TJ :Tanggung Jawab
5. PL :Peduli
6. ST :Santun
7. PD :Percaya Diri
8. MI :Motivasi Internal
9. KS :Kerjasama
(Alex Suryanta, BUPENA Buku Penilaian Autentik Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X. 2014, Erlangga.halaman 55)
Rubrik Penilaian Menyunting Teks Deskripsi
Kriteria Skor
Judul : 4= Jika memenuhi 4 unsur
1. Menyatakan objek khusus 3=Jika hanya memenuhi 3 unsur
2. Bukan berupa kalimat lengkap 2=Jika hanya memenuhi 2 unsur
3. Mempergunakan huruf sesuia dengan kaidah 1=Jika hanya memenuhi 1 unsur
PUEBI 0=Jika tidak memenuhi semua unsur
4. Tidak menggunakan tanda baca titik
No Indikator Bobot
Petunjuk:
1. Peserta ditayangkan salindia mengenai materi teks deskripsi pada pembelajaran
sebelumnya.
2. Peserta didik disajikan dua buah gambar.
3. Peserta didik diminta untuk memilih salah satu dari dua gambar tersebut
sebagai tema dari teks deskripsi (LHO) yang akan dibuat
4. Peserta didik akan diminta membuka media daring, atau mencari referensi di
perpustakaan mengenai tema yang dipilih.
5. Peserta didik diberikan lembar kerja peserta didik sebagai acuan dari langkah-
langkah pembuatan teks deskripsi.
6. Peserta didik dibimbing guru mengerjakan teks deskripsi.
7. Selamat mengerjakan!
A.
https://www.nusantaratv.com/dunia/asiapasifik/ratusan-koala-di-australia-mati-diduga-akibat-karhutla
B.
https://shopee.co.id/ANGGREK-DENDROBIUM-NOBILE-REMAJA-ANGGREK-BUNGA-ANGGREK-ANGGREK-DENDROBIUM-
i.118274200.2670096277
1. Pilihlah salah satu dari dua gambar tersebut untuk kalian buat menjadi teks
laporan hasil observasi!
Saya memilih gambar huruf ……..
2. Buatlah definisi umum dari gambar dan tema yang kamu pilih.
Gunakan tinjauan pustaka dengan memanfaatkan media daring
terpercaya dan buku perpustakaan sekolah!
3. Setelah kalian membuat definisi umum, buatlah definisi bagian dari gambar dan
tema yan kamu pilih, sehingga terlihat jelas aspek yang akan dijadikan objek
penulisan!
5. Setelah kalian menyelesaikan bagian dari strukur teks deskripsi , susunlah bagian tersebut menjadi
teks utuh dari teks deskripsi!
Petunjuk:
1. Peserta didik akan ditayangkan kembali salindia berupa materi konversi teks deskripsi menjadi teks
eksposisi!
2. Peserta didik akan diminta mencermati kembali tayangan tersebut.
Peserta didik diberikan satu buah teks deskripsi yang berjudul : . Seluk Beluk Gajah
3. Peserta didik diminta untuk membaca teks deskripsi tersebut selama 5 menit.
4. Peserta didik diberikan lembar kerja peserta didik(LKPD) untuk kegiatan mengkonversi teks deskripsi
menjadi teks eskposisi!
5. Peserta didik menkonversi teks deskripsi ke teks eksposisi dengan mengikuti langkah-langkah yang
terdapat pada LKPD.
6. Peserta didik akan dibimbing guru untuk mengkonversi teks deskripsi (LHO) tersebut menjadi teks
eksposisi.
7. Selamat mengerjakan!
Cermati teks deskripsi berikut ini!
Seluk Beluk Gajah
Gajah adalah mamalia besar dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Secara tradisional, terdapat dua
spesies yang diakui, yaitu gajah afrika (Loxodonta africana) dan gajah asia (Elephas maximus), walaupun beberapa
bukti menunjukkan bahwa gajah semak afrika dan gajah hutan afrika merupakan spesies yang berbeda
(L. africana dan L. cyclotis). Gajah tersebar di seluruh Afrika sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Elephantidae adalah satu-satunya famili dari ordo Proboscidea yang masih ada; famili lain yang kini sudah punah
termasuk mamut dan mastodon. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi hingga 4 m dan
massa yang juga dapat mencapai 7.000 kg. Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dan yang paling mencolok adalah belalai
atau proboscis yang digunakan untuk banyak hal, terutama untuk bernapas, menghisap air, dan mengambil
benda. Gigi serinya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan sebagai senjata dan alat untuk memindahkan
benda atau menggali. Daun telinganya yang besar membantu mengatur suhu tubuh mereka. Gajah afrika memiliki
telinga yang lebih besar dan punggung yang cekung, sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya
cembung.
Gajah merupakan hewan herbivora yang dapat ditemui di berbagai habitat, seperti sabana, hutan, gurun,
dan rawa-rawa. Mereka cenderung berada di dekat air. Gajah dianggap sebagai spesies kunci karena dampaknya
terhadap lingkungan. Hewan-hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah, dan predator-predator
seperti singa, harimau. hyena, dan anjing liar biasanya hanya menyerang gajah muda. Gajah betina cenderung hidup
dalam kelompok keluarga, yang terdiri dari satu betina dengan anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat
beserta anak-anak mereka. Kelompok ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut matriark, yang biasanya
merupakan betina tertua. Gajah memiliki struktur kelompok fisi-fusi, yaitu ketika kelompok-kelompok keluarga
bertemu untuk bersosialisasi. Gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai
masa pubertas, dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya. Jantan dewasa biasanya berinteraksi dengan
kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan testosteron dan agresi yang
disebut musth, yang membantu mereka mencapai dominasi dan keberhasilan reproduktif. Anak gajah merupakan
pusat perhatian kelompok keluarga dan bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun. Gajah dapat
hidup selama 70 tahun di alam bebas. Mereka berkomunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman, dan suara;
gajah juga menggunakan infrasonik dan komunikasi seismik untuk jarak jauh. Kecerdasan gajah telah dibandingkan
dengan kecerdasan primata dan cetacea. Mereka tampaknya memiliki kesadaran diri dan
menunjukkan empati kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah)
1. Temukan kalimat-kalimat yang dapat dipergunakan untuk membuat opini pada teks eksposisi!
2. Tentukanlah judul eskposisi yang sesuai untuk teks deskripsi (LHO) tersebut!
Judul eksposisi yang sesuai dengan teks deskripsi (LHO) tersebut adalah :….
Tesis
4. Buatlah satu buah rangkaian argumen berdasarkan teks deskripsi (LHO) tersebut!
Rangkaian argumentasi
5. Buatlah satu buah penegasan ulang berdasarkan teks deskripsi (LHO) tersebut!
Penegasan ulang
6. Cermati kembali jawabanmu, setelah itu susunlah jawaban-jawabanmu menjadi sebuaj teks eskposisi hasil
konversi dari tesk deskrispi yang telah disediakan!
BERUANG MADU
Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae [2] dan merupakan jenis paling
kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.[3] Beruang ini adalah fauna khas
provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. [4] Beruang madu juga
merupakan maskot dari kota Balikpapan[5]. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan
lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain[6].
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg.[7] Bulu
beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya
berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu
moncong. .Jenis bulu beruang madu
[3]
adalah yang paling pendek dan halus
dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya
terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya
menggambarkan matahari terbit. Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang
[8]
baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar. [9] Karena hidupnya di pepohonan maka
telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga
48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat. [10] Kepala beruang madu relatif besar
sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar. [3] Beruang jenis ini
memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk
menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan.[8] Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi
25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di batang pohon. [11] Beruang madu
memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang
digunakan untuk mempermudah mencari makanan.[12] Beruang madu lebih sering berjalan
dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia.[11] Lengan beruang
jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat
pohon.[13] Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh beruang ini untuk
menggali rayap, semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang mencari madu akan segera
menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk
menggaruk pohon yang kayunya keras. Rahang beruang madu tidak proporsional karena terlalu
[14]
besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa. [15] Gigi beruang ini lebih
datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga
menonjol keluar dari mulut. [16] Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu pada umunya memiliki
panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm,
lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.[17]
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka
mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat
sarang. [18] Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.[19] Penyebarannya
terdapat di pulau Borneo, Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung
malaya. [18] Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang
tinggal di wilayah empat musim.[20] Beruang madu pada masa lalu diketahui tersebar hampir di
seluruh benua Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi
habitat.[21]
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.[2] Mereka
memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman
jenis palem.[3] Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. [22] Apabila
beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang
ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting
sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan
banyak jenis lain.[3] Pada wilayah yang telah diganggu oleh manusia, mereka akan merusak lahan
pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun lainnya. [22]
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka
menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari
makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak
berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang
tahun.[23] Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari
makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk
mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan
tropis. [3] Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-
buahan, dan terkenal sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di
siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.[24]
Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu
terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96
hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan. [25] Terkadang,
beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi
setelah masa kehamilannya. [13] Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda
perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup,
cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai.[26] Beruang melahirkan di
sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih
sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia mampu berjalan
bersama induknya mencari makanan. [27] Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga
berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri. [28]
Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam
kelangsungan hidupnya.[29] Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-
menerus. [26] Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa
hutan hujan tropis, termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang disebabkan
oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan
perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.[30] Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya
perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh
beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk
memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.[31] Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia
dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian juga merupakan ancaman bagi
beruang jenis ini. [32] Bencana alam seperti kebakaran hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup
beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan. [27]
Konservasi beruang madu masih sangat jarang dilakukan. [33] Beruang ini telah terdaftar
dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun
1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.[34] Penelitian lebih lanjut
mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar biologis, ekologi, serta
perilakunya.[35] Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat
hutan, manajemen yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang
tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan
anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah
hutan.[35]A
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Beruang_madu
Konflik dengan manusia juga menjadi ancaman besar bagi keberadaan mamalia besar
ini. Tercatat pada 2018 di Jambi terdapat 286 kasus konflik gajah dan manusia. BKSDA Jambi
bersama berbagai pihak mengupayakan wilayah habitat dan jelajah gajah jadi kawasan
ekosistem esensial. Di lansekap Bukit Tiga Puluh sebagian besar wilayah jelajah gajah
merupakan kawasan hutan produksi. Di sana terdapat sejumlah perusahaan yang memegang
izin konsesi. Sehingga peran swasta sangat krusial dalam upaya menyelamatkan populasi
gajah yang tersisa.
Semakin sempitnya luas jelajah gajah terkadang memaksa mamalia besar ini harus
berjalan cukup jauh untuk mencari asupan makanan dan minuman. Beberapa waktu lalu
diketahui ada tiga ekor gajah Sumatera yang mendekati pemukiman penduduk di wilayah
Batanghari, Jambi. BKSDA menyebutkan, gajah yang keluar dari kelompoknya untuk mencari
sumber air.
Gajah merupakan satwa yang sangat bergantung pada air. Seekor gajah Sumatra
membutuhkan air minum sebanyak 20-50 liter per hari dan mampu mengisap 9 liter air dalam
satu kali isap. Menurut Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh, Gajah merupakan hewan
penjelajah, ia mampu menjelajah hingga 7 kilometer semalam. Bahkan saat musim kering atau
musim buah-buahan di hutan, daya jelajahnya mencapai 15 kilometer per hari. Maka tak jarang
gajah berpapasan dengan manusia saat mencari air atau makanan. Konflik kadang harus
terjadi saat gajah masuk ladang warga ataupun sebaliknya.
Lanskap Bukit Tiga Puluh di Kabupaten Tebo merupakan kantung populasi gajah di
Sumatera Bagian Tengah. Lanskap ini menampung lebih kurang 120 ekor gajah. Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) merupakan wilayah taman nasional yang berada di area ini.
Berbatasan dengan pemukiman, dan perusahaan perkebunan, maupun perkebunan rakyat.
Rahmad Saleh menyebutkan, saat ini gajah-gajah mulai terdesak di penyangga Bukit
Tiga Puluh. Hal ini karena dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun terakhir banyak masyarakat
yang datang ke kawasan yang sebelumnya menjadi habitat gajah liar. Warga pendatang, kata
Rahmad Saleh memasuki wilayah konsesi sehingga menggangu habitat gajah. "Itu kan
kawasan konsesi, jadi mereka memasuki kawasan itu," kata Rahmad.
Akibat terdesak dengan aktifitas manusia, kehidupan gajah di kawasan ini mulai
mengalami anomali habituasi. Dimana gajah sudah tidak takut lagi dengan suara meriam
karena sudah terlalu sering diusir oleh masyarakat dengan suara meriam.Selain itu, saat ini
kawanan gajah mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makanan. Setiap hari, gajah
membutuhkan makanan 10 persen dari berat badannya. Terutama air. "Tapi mulai bulan lima
(Mei) kan musim kering di hulu. Jadi dia ke hilir, ke wilayah aliran sungai untuk mencari air,"
kata Rahmad.
Dengan keadaan ini, kawanan gajah mau tidak mau keluar dari habitat aslinya. Dan
tidak jarang ini memicu konflik dengan manusia. Selama 2018 saja, terjadi sekitar 286
konflik.Untuk menanggulangi hal itu, BKSDA akan menggiring kemampuan masyarakat agar
mandiri dalam penangananan konflik. "Kemarin sudah kita bentuk, tapi belum dilatih.
Mungkin September ini kita latih," kata dia.
Selain itu, pihak BKSDA berencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata minat
khusus. "Seperti melihat atraksi satwa liar," kata Rahmad.Dari pihak swasta, kata Rahmad,
pada dasarnya perusahaan sudah ikut melakukan upaya pelestarian gajah. Tapi karena setiap
perusahaan bergerak sendiri-sendiri jadi tidak terlalu terlihat. "Seperti LAJ (Lestari Asri Jaya)
sudah mengalokasikan arealnya kurang lebih 10 ribu hektare untuk konservasi," kata Rahmad.
Sekarang, lanjutnya, harus dipisahkan antara kepentingan untuk habitat gajah dan
kepentingan manusia. "Jangan saling mengganggu," kata dia.BKSDA, kata dia, akan
menyatukan semua stake holder, Pemerintah, masyarakat dan pihak swasta. Penyatuan itu
dalam bentuk Kawasan Ekosesistem Esensial (KEE). ''Sekarang kita lagi susun masterplannya."
Dalam upaya pelestarian lingkungan dan satwa, pihak PT Lestari Asri Jaya (LAJ)
membentuk Wildlife Conservation Area (WCA) yang terletak di area konsesinya. WCA ini
merupakan inisiatif LAJ bersama WWF untuk perlindungan jangka panjang Gajah
Sumatera.Upaya yang dilakukan adalah dengan mengubah 9.700 hektare area terdegradasi
menjadi area konservasi dan produksi. Kemudian, PT Lestari Asri Jaya juga bekerjasama
dengan Balai TNBT untuk memperkuat kawasan penyangga TNBT melalui kegiatan
perlindungan kawasan, pengawetan flora dan fauna, restorasi ekosistem dan pemberdayaan
masyarakat. Dalam pengembangan KEE oleh BKSDA Jambi, WCA termasuk di dalamnya.
(*/tav)
Diambil dari: https://www.jambi-independent.co.id/read/2019/08/12/42015/melestarikan-gajah-memberikan-lahan-
untuk-datuk-gedang
Pantai Watu Lumbung Yogyakarta Terlihat Unik, Batu Karangnya Berbentuk Cekung Vien Dimyati· Rabu, 20
November 2019 - 13:17:00 WIB
JAKARTA, iNews.id - Bagi traveler penggemar wisata pantai, tentu tidak akan melewatkan kesempatan
menelusuri Gunungkidul saat berwisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Ya, di Gunungkidul, terdapat deretan
pantai indah dan alam yang eksotis.
Salah satu pantai yang dapat dikunjungi wisatawan adalah Pantai Watu Lumbung di Desa Balong,
Kecamatan Girisubo. Pantai ini letaknya berdekatan dengan Pantai Wediombo yang cukup terkenal. Berbeda
dengan yang lain, memiliki pasir putih di bibir pantai. Pantai Watu Lumbung terdiri dari batuan karang yang
tersebar di sekitar pantai. Sesekali ombak akan menerjang batu karang dan kemudian terhempas ke lautan.
Bahkan terkadang saat air pasang, beberapa bagian karang akan tenggelam oleh air laut.
Berada di Pantai Watu Lumbung, Anda dapat menikmati pemandangan yang luar biasa. Anda dapat
melihat Gunung Batur, terasering, dan kawasan hijau yang dihuni oleh kera ekor panjang. Pantai ini memang
menarik, sebab memiliki ciri khas dari bebatuannya yang mirip Lumbung. Ada dua batu besar yang terletak di
tengah pantai. Pemandangan ini semakin jelas saat disaksikan dari ketinggian sebelum turun menuju pantai.
Menurut informasi yang beredar, pantai karang yang menjorok ke tengah lautan ini terbentuk dari letusan
gunung api jutaan tahun lalu. Jika ingin menikmati pantai ini, Anda harus turun ke bawah. Menuruni jalan
setapak yang sempit dan licin. Batu karang yang bertebaran di sekitar pantai dan dikelilingi oleh bukit hijau
memembuat pantai ini terlihat eksotis. Tebing Watu Lumbung bisa menjadi spot yang sempurna untuk
mengambil gambar. Namun, Anda harus tetap waspada untuk tidak mendekati spot yang berbahaya. Secara
geografis Pantai Watu Lumbung terletak di Desa Balong Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya
berada di sebelah barat Pantai Wediombo atau sebelah timur Gunung Batur. Rutenya bisa ditempuh dengan
dua jalur. Pertama, dari Yogyakarta menuju Wonosari, Balong sampai di Pantai Watu Lumbung. Rute kedua dari
Yogyakarta menuju Wonosari, Semanu sampai bertemu pertigaan pasar Jepitu. Kemudian ambil kanan menuju
Pantai Wediombo. Perjalanan menuju pantai ini memang tidak mudah. Melewati jalan setapak yang berliku.
Sebaiknya memang tidak dianjurkan untuk mengunjungi Pantai Watu Lumbung saat musim hujan karena
jalanan licin dan membahayakan. Bagaimana, tertarik menikmati eksotisme Pantai Watu Lumbung di
Gunungkidul? Editor : Vien Dimyati Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Pantai Watu Lumbung
Yogyakarta Terlihat Unik, Batu Karangnya Berbentuk Cekung ", Klik untuk
baca: https://www.inews.id/travel/destinasi/pantai-watu-lumbung-yogyakarta-terlihat-unik-batu-karangnya-
berbentuk-cekung.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat: https://www.inews.id/apps
EVALUASI
Ide pokok dari paragraf teks laporan hasil observasi terrsebut adalah …
A. suasana belajar siswa sekolah
B. sekolah sebagai tempat menuntut ilmu
C. mempelajari tentang alam di sekolah
D. sekolah Matahari adalah sekolah alam
E. pelaksanaan belajar di luar ruangan
ANS: E
Kutipan deskripsi bagian dari teks laporan hasil observasi tersebut dikembangkan dengan pola
….
A. analogi
B. kausalitas
C. tema
D. tempat
E. waktu
ANS: D
Kalimat yang tidak sesuai dengan ciri umum teks laporan observasi dan tidak perlu ada dari
paragraf di atas adalah …
A. Permainan tersebut memberikan kesempatan pada anak untuk banyak bergerak.
B. Menurut saya, sudah saatnya kita menggalakkan kembali permainan tradisional.
C. Permainan tradisional merupakan salah satu warisan berharga bangsa ini.
D. Di antaranya permainan congklak, galah asin, petak umpet, loncat tinggi,
E. Ada berbagai jenis permainan tradisional yang sebenarnya sangat menarik
ANS: B
Kalimat deskripsi yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam paragraf tersebut
adalah ....
A. Dari kejauhan tampak pula dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Singgalang.
B. Di bawah tebing itu mengalir sungai yang disebut Batang Sianok.
C. Pepohonan tumbuh sekitar tebing dengan daun yang rimbun.
D. Tampak pula beberapa ekor monyet berayun di atas pohon di tebing Ngarai.
E. Udara di Ngarai Sianok terasa sangat sejuk menerpa kulit.
ANS: B
Pesan utama dari interpretasi isi teks laporan hasil observasi di atas adalah …
A. Sungai kotor tidak bisa diselamatkan.
B. Banyaknya aktivitas warga di sekitar sungai yang kotor.
C. Tidak adanya kesadaran akan kebersihan sungai.
D. Sungai tercemar akibat limbah pabrik.
E. Masih ada cara dan usaha untuk membersihkan dan memulihkan sungai.
ANS: E
A. Setelah kalian memahami dan dapat menulis teks deskripsi secara benar, berikan pendapatmu
mengenai apa itu teks deskripsi secara jelas dan lengkap!
B. Cobalah membuat sebuah teks deskripsi mengenai tempat pariwisata yang pernah kamu
kunjungi dan sangat berkesan bagimu!
C. Setelah itu berikan pada gurumu untuk diberikan pendapat dan penilaian!
D. Perbaiki hasil tulisanmu itu dan kirim ke media social atau majalah sekolah dan dinding di
sekolahmu!
DAFTAR PUSTAKA