Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ETIKA DAN TANGGUNG

JAWAB PROFESI

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD NOVRIANSYAH
(B10019477)

DOSEN PENGAMPU :

BPK DR. SAHURI L, S.H., M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JAMBI 2022


1.Bagaimana agar penegakan hukum (law enforcement) yang dapat di lakukan dengan baik
dan efektif dan sesuai dengan etika profesi?

Jawaban

Penegakan hukum/law enforcement yang dapat dilakukan dengan baik dan efektif merupakan
salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara dalam mengangkat harkat martabat bangsanya
di bidang hukum terutama dalam memberikan perlindungan hukum pada warganya. Hal ini
berarti pula adanya jaminan kepastian hukum bagi rakyatnya, sehingga rakyat merasa aman
dan terlindungi hak – haknya dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya penegakan hukum yang
tidak berjalan sebagaiman mestinya merupakan indikator bahwa suatu negara yang
bersangkutan belum sepenuhnya mampu memberikan perlindungan hukum bagi warganya.

2.Penegak hukum dewasa ini apa bisa relevan dengan etika profesi?

Jawaban

Di dalam profesi hukum, khususnya penegakan hukum tentunya harus relevan dengan apa
yang di pelajari dan di amanatkan dalam etika profesi. Agar setiap profesi menjalankan fungsi
dan tugasnya dan dapat bertanggungjawabkan etikanya, namun dewasa ini tidak sedikit aparat
penegak hukum dalam menjalankan profesiu hukum tersebut. Melanggar, menyimpang dan
mengesampingkan etika profesi atau kode etik profesi hukum. Maka dari itu untuk
mewujudkan penegak hukum yang beretika harus menjunjung tinggi dan melaksanakan kode
etik profesi hukum tersebut.

3.Ketika kita bicara profesi berarti kita membicarakan standar. Apa yang menjadi standar
penyelenggara profesi hukum ?

Jawaban

Penyelenggara profesi hukum adalah suatu badan penyelenggara yang menghimpun para
sarjana – sarjana hukum yang akan melaksanakan profesi hukum sesuai kopetensinya masing
– masing. Dalam menjalankan tugasnya penyelenggara profesi hukum mempunyai standar
yaitu :

a. Setiap penyelenggara profesi hukum harusnya mempunyai kode etiksebagai patokan


untuk para profesi hukum.

b. Latar belakang pendidikan tinggi para profesi hukum tersebut.

c. Melakukan pengabdian masyarakat.

Standar tersebut harus di penuhi dan di laksanakan karena masyarakat hanya mengetahui kita
itu sarjana hukum dan berkompeten.
4.Apa saja urgensi etika bagi kehidupan manusia ?

Jawaban

urgensinya etika bagi kehidupan manusia adalah berikut:

1. Diharapkan terwujud pengendalian, pengawasan dan penyesuaian perilaku manusia


sesuai dengan panduan etika yang wajib dipijakinya.

2. Terjadinya tertib kehidupan bermasyarakat.

3. Dapat ditegakkannya nilai-nilai dan advokasi kemanusiaan, kejujuran, keterbukaan dan


keadilan.

4. Dapat ditegakkannya tujuan (keinginan) hidup manusia.

5. Dapat dihindarkan terjadinya free fight competition dan abus competition.

5.apa hubungan dari etika dan profesi hukum?

Jawaban

Hubungan etika dan profesi hukum adalah sebagai sikap hidup berupa dorongan hati atau
kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional di bidang hukum terhadap masyarakat
dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam menjalankan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan hukum dengan disertai refleksi
yang seksama.

6.Bagaimanakah titik temu antara etika dengan norma hukum?

Jawaban

Titik temu etika dan hukum adalah terlentak pada muatan substansial yang mengatur tentang
perilaku manusia, dimana kita ketahui etika membicarakan soal baik buruknya manusia
sedangkan hukum mengatur perilaku manusia yang di formalkan dalam bentuk Undang –
Undang biasanya berisi perintah dan larangan.

7.apa maksud dari profesi?

Jawaban

Profesi adalah pekerjaan pelayanan yang dilandasi dengan persiapan atau pendidikan khusus
yang formil dan landasan kerja yang ideal serta didukung oleh cita-cita etis masyarakat.
8.Jelaskan unsur – unsur yang menentukan suatu pekerjaan bisa di golongkan sebagai profesi?

Jawaban :

a. Suatu pekerjaan yang bersifat tetap ,tidak temporer dan tidak berubah- ubah

b. Pekerjaan itu diorientasikan untuk mendapatkan upah bayaran,atau imbalan tinggi, atau
yang sesuai dengan kesepakatan para pihak tertentu yang bersedia membayarnya.

c. Pekerjaan tersebut dilaksanak sesuai dengan keahliannya dan tidak di lakukan asal
asalan saja.

d. Pekerjaan itu terdapat adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan
keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

Bahwa suatu pekerjaan itu dapat disebut profesi bilamana memenuhi persyaratan yang sudah
di tetapkan, baik oleh lembaga formal atau non formal yang memiliki kewengan untuk
mengesahkannya.

9.Mengapa etika hukum itu perlu di tuangkan menjadi kode etik profesi hukum?

Jawaban

Karena Kode etik profesi adalah seperangkat kaidah, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang
berlaku bagi anggota organisasi profesi yang bersangkuta. Kode etik profesi disusun sebagai
sarana untuk melindungi masyarakat dan para anggota organisasi profesi dari penyalahgunaan
keahlian profesi.

Dengan berpedoman pada kode etik profesi inilah para profesional melaksanakan tugas
profesinya untuk mencipatakan penghormatan terhadap martabat dan kehormatan manusia
yang bertjuan menciptakan keadilan di masyarakat. Kode etik profesi tentunya membutuhkan
organisasi profesi yang kuat dan berwibawa yang sekaligus mampu menegakkan etika
profesi.

Penegakkan kode etik profesi sendiri dimaksudkan sebagai alat kontrol dan pengawasan
terhadap pelaksanaan nilai-nilai yang tertuang dalam kode etik yang merupakan kesepakatan
para pelaku profesi itu sendiri dan sekaligus juga menerapkan sanksi terhadap terhadap setiap
perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

10.Jelaskan pengertian kode etik profesi hukum dan pentingnya bagi kalangan pengemban
profesi hukum?

Jawaban
Karena Kode etik profesi hukum adalah seperangkat kaidah, baik tertulis maupun tidak
tertulis, yang berlaku bagi anggota organisasi profesi hukum yang bersangkuta. Kode etik
profesi hukum disusun sebagai sarana untuk melindungi masyarakat dan para anggota
organisasi profesi dari penyalahgunaan keahlian profesi.

Pengemban profesi hukum itu mencakup 4 (empat) bidang karya hukum, yaitu:

a. Penyelesaian konflik secara formal (peradilan yang melibatkan profesi hakim, Advokat,
dan Jaksa);

b. Pencegahan konflik (perancangan hukum);

c. Penyelesaian konflik secara informal (mediasi, negoisasi); dan

d. Penerapan hukum di luar konflik.

Profesi hukum di Indonesia meliputi semua fungsionaris utama hukum seperti hakim, jaksa,
polisi, advokat/pengacara, notaris, konsultan hukum dan ahli hukum diperusahaan.

Anda mungkin juga menyukai