Ilmu Komputer C1 - Tugas 13
Ilmu Komputer C1 - Tugas 13
NIM : 2205714
Kelas : Ilmu Komputer C1
1. Orde Lama
Pancasila dijadikan sebagai dasar ideologi negara yang dipaksakan oleh pemerintah pada
seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memperkuat legitimasi pemerintah dan
menghindari adanya gerakan yang dapat mengganggu stabilitas politik. Pancasila dianggap
sebagai dogma yang tidak boleh dipertanyakan. Namun, cara ini menghasilkan kesan bahwa
Pancasila hanya digunakan untuk kepentingan pemerintah dan tidak memberikan ruang untuk
kritik.
2. Orde Baru
Pancasila tetap digunakan sebagai dasar ideologi negara, tetapi dengan pendekatan yang
berbeda. Pemerintah pada masa ini mempromosikan Pancasila sebagai dasar moral yang bisa
membawa kemajuan bangsa Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber nilai yang dapat
mengatasi berbagai permasalahan sosial-politik. Namun, dalam prakteknya, Pancasila sering
digunakan sebagai alat untuk menekan kritik dan menghilangkan hak-hak sipil.
3. Reformasi
Pancasila mengalami perubahan yang signifikan. Pancasila dianggap sebagai landasan moral
yang inklusif, terbuka, dan demokratis. Pancasila tidak lagi dipandang sebagai dogma, tetapi
sebagai sesuatu yang bisa berkembang sejalan dengan perubahan sosial-politik yang terjadi.
Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang dapat menciptakan kesetaraan, keadilan, dan
persatuan dalam keberagaman.
2. Era Orde Baru (1966-1998): Tantangan utama pada era ini adalah upaya untuk
membangun kemajuan ekonomi dan mengatasi krisis politik pasca G30S/PKI.
Pancasila sebagai sistem etika digunakan untuk membangun stabilitas sosial
dan politik, namun dihadapkan pada tantangan dari gerakan reformasi yang
menuntut demokratisasi dan kebebasan berpendapat.
3. Era Reformasi (1998-sekarang): Tantangan utama pada era ini adalah upaya
untuk memperkuat demokrasi dan menjalankan reformasi institusional.
Pancasila sebagai sistem etika digunakan untuk membangun negara yang lebih
inklusif, adil, dan demokratis, namun dihadapkan pada tantangan dari kelompok
radikal dan intoleran yang tidak menghargai keragaman dan hak asasi manusia.
Pemerintah dan masyarakat harus terus memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika,
dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut agar dapat diimplementasikan dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari.
RUJUKAN
● Effendi, R. (2017). Dinamika Pemikiran Pancasila pada Masa Orde Baru dan Pasca
Reformasi. Jurnal Bina Mulia Hukum, 6(2), 135-143.
● Shihab, M. Q. (2015). Pancasila dalam Dinamika Sejarah. Jurnal Studi Pemikiran dan
Perubahan Sosial, 1(1), 1-15.
● Soesastro, H. (2013). Dinamika Pancasila dalam Era Reformasi. Jurnal Hubungan
Internasional, 2(1), 1-10.
● Aziz, M. S. (2018). Pancasila and the Challenge of Modernity: Indonesia's Quest for
Identity. Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, 10(2), 209-228.
● Loho, E. T. (2019). The Challenge of Pancasila Values in Indonesia's Reformation Era.
Journal of Social Studies Education Research, 10(2), 40-56.
● Yuda, Y. A., & Sumardi, S. (2021). Pancasila as an Ethical System in Indonesia: A
Historical and Critical Review. International Journal of Humanities and Social Science
Research, 11(2), 42-57.