Anda di halaman 1dari 3

.

Pentingnya dialog seorang ayah kepada anaknya

Sekarang mulai bermunculan gerakan yang mencoba mengajak ayah untuk terlibat aktif dalam
pengasuhan anak. Karena faktanya, anak sangat membutuhkan sosok ayah, bukan hanya ibu.

Di dalam Al Quran, ternyata merekam lebih banyak perbincangan ayah dengan anaknya, daripada ibu
dengan anaknya.

Setidaknya ada 14 dialog antara ayah dan anak yang diabadikan dalam Al Quran. Sementara dialog ibu
dan anak, yang ada dalam Al-Qur'an hanya ada dua. Diantaranya :

          
            
    
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".

Seharusnya ini yang menjadi inspirasi bagi keluarga muslim, khususnya ayah, sesibuk apapun harus
memberikan waktu khusus kepada anaknya. Agar ada kesempatan untuk berdialog.

Dialog ayah kepada anak, di dalam Al Quran ternyata sangat spesial. Kalau dicermati, pesan-pesan dialog
antara ayah dan anaknya, adalah pesan yang berbobot.

Dan secara psikologis anak akan lebih mudah mendapat pesan dari ayahnya. Ayah punya beberapa
kelebihan saat menjadi pengirim pesan kepada anaknya.

Misalnya suara ayah yang lebih berat dari ibunya, akan memberikan efek yang bisa menghunjamkan
pesan ke dalam hati anak. Efek pesan itu akan membekas dan terngiang dalam memori anak. Akan abadi
sampai dia dewasa nanti.

Dikisahkan dalam Al-Qur'an mengenai kisah Nabi Yusuf ketika beliau digoda oleh Zulaikha. Dalam
sebuah ruangan yang sempit lagi sepi. Allah berfirman :

          
             
 
23. dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
(kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku
berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-
orang yang zalim tiada akan beruntung.

Waktu itu sebenarnya Nabi Yusuf juga tergoda dengan rayuan Zulaikha

Beruntung Allah memberikan “Burhan” atau petunjuk kepada Nabi Yusuf. Yang andai saja " Burhan " /
petunjuk itu tidak ada, maka perbuatan maksiat itu akan terjadi.

            
         
24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun
bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.
Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.

Nabi Yusuf adalah seorang Nabi, yang tentunya Allah jaga bliau dari berbuat maksiat. Menurut beberapa
ulama tafsir yang di maksud dengan Allah memberikan "Burhan" / petunjuk kepada nabi Yusuf yaitu
dengan Allah mengirimkan wajah ayahnya yang memberikan nasehat dan sangat berbekas di hati Nabi
Yusuf.

“Diceritakan oleh ulama, bahwa ayahnya sambil menggigit jemarinya, lalu berkata, ‘Yusuf mengapa
engkau melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Padahal kamu ini tercatat sebagai Nabi,”

Nasehat singkat dari nabi Ya'qub Ayah Nabi Yusuf ini, ternyata tertanam kuat di dalam hati anaknya. Jadi
memang dari warna suara, ayahlah yang paling tepat memberi nasehat.

Kelebihan Ayah yang Lain

Dialog ayah dan anak adalah dialog yang singkat. Namun penuh makna. Karakter ayah memang tidak
suka banyak bicara. Dialog yang singkat lebih mudah diterima oleh anak dan berbekas dalam dirinya.

Demikian juga Allah gambarkan dialog ayah ini dalam dialog Lukman

           
   
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar".

Berbeda dengan gaya nasehat dari seorang ibu. Biasanya kalau ibu memberi nasehat, uraiannya lebih
panjang. Terkadang lebih banyak bumbunya dari pada menu pokoknya. Lebih banyak intermeso
daripada inti konten nasehatnya. Inilah ibu.
Karena itulah Al Quran mengajak ayah untuk lebih banyak berdialog dan memberi nasehat kepada
anaknya. Dengan memperbanyak contoh dialog antara anak dan ayah

Anda mungkin juga menyukai