Anda di halaman 1dari 54

| PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA

| BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KARAKTERISASI
NARKOTIKA
(DRUGS
PROFILING)

20
23
KARAKTERISASI NARKOTIKA
(DRUGS PROFILING)
TAHUN 2023

PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA


BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 1


Penerbit :
PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Jl. Edi Sukma KM. 21 Desa Wates Jaya Kec. Cigombong, Lido Kab. Bogor Jawa Barat
Tlp. +62-8128-4283-814 | https://laboratorium.bnn.go.id | e-mail : drugslaboratory@bnn.go.id
TIM PENYUSUN
PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Karakterisasi Narkotika
(Drugs Profiling) 2023

Copyright ©2023

Penanggung Jawab :
Ir. Wahyu Widodo

Ketua Tim Penyusun :


Tanti, S.T., M.Si.

Anggota :
Christien Andriyani Lalangi, S.Si., M.Si., Apt.
Maimunah, S.Si., M.Si.
Carolina Tonggo M.T., S.Si., M.Si.
Dwi Handayani, S.Si., M.Si.

Tim Pelaksana :
Puteri Heryani, M.Farm., Apt.
Eri Arfiyani, S.Farm. M.Si.
Erlana Nindya Maulida, S.Farm., Apt.
Ratna Yuliani, S.Si.
Fitri Farhana, S.Si.
Astri Dwi Astuti, S.Farm.
Rita Setiawati, S.Farm.
Widianti Ningtias, A.Md.
Martin Luther Silubun, S.T
Misnartilova, A.Md., A.K.
Miranti, A.Md.
Diani Mardhatillah, S.Si
Dyna Nurintan, A.Md., A.K.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 2


KATA
SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.

Dengan penuh rasa syukur kehadirat


Allah SWT, saya menyambut baik
penerbitan Buku Karakterisasi Narkotika
(Drugs Profiling) Tahun 2023 yang
merupakan rangkuman hasil kegiatan
karakterisasi narkotika tahun 2023 di
Pusat Laboratorium Narkotika BNN.
Buku ini menggambarkan profil kristal
metamfetamina dan tablet ekstasi Ungkapan terima kasih yang setulus-
(MDMA) yang beredar di Indonesia tulusnya saya haturkan kepada seluruh
sehingga dapat digunakan untuk tujuan pihak yang telah berpartisipasi dalam
intelegensia (strategi dan taktikal) dalam penyusunan dan penerbitan buku
kaitannya dengan pengembangan Karakterisasi Narkotika (Drugs Profiling)
kasus narkotika, pemetaan jaringan dan Tahun 2023. Kritik dan saran yang
penegakan hukum di Indonesia. membangun akan sangat bermanfaat
Kegiatan karakterisasi narkotika (drugs untuk penyempurnaan penulisan buku
profiling) merupakan tindak lanjut dari selanjutnya.
Surat Edaran Kepala BNN Nomor: Akhirnya saya menghimbau kepada
SE/12/II/KA/PB/2023/BNN perihal segenap jajaran terkait untuk mempelajari
Pengujian laboratoris hasil penyelidikan dan memanfaatkan data dalam buku
dan penyidikan guna Profiling/Drugs ini dengan sebaik-baiknya sebagai
Signature Analysis terhadap narkotika informasi dan pengetahuan dalam
dan prekursor narkotika. Terlaksananya rangka mendukung dan mensukseskan
kegiatan karaktersisasi narkotika (drugs program P4GN.
profiling) tahun 2023 tidak terlepas dari
partisipasi penyidik narkotika di seluruh Bogor, Desember 2023
Indonesia yang secara aktif menyisihkan
barang bukti sitaan narkotika kepada Kepala Pusat Laboratorium Narkotika
Pusat Laboratorium Narkotika BNN untuk BNN
kepentingan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kerjasama yang erat antara
laboratorium dan para penegak hukum
menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan
kegiatan sehingga profil narkotika dan
informasi terkait perkembangan tren
narkotika di Indonesia dapat terus Ir. Wahyu Widodo
diperbaharui.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 3


KATA
PENGANTAR

Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, diantaranya modifikasi prekursor


Pusat Laboratorium Narkotika BNN telah menjadi pre-prekursor yang semakin
berhasil menyusun dan menerbitkan Buku masif dan belum diatur di bawah
Karakterisasi Narkotika (Drugs Profiling) kendali internasional. Modifikasi tersebut
Tahun 2023. berdampak pada semakin beragamnya
jejak impurities yang tertinggal sehingga
Buku ini memuat informasi terkait hasil menyulitkan analis di laboratorium dalam
pemprofilan kristal metamfetamina dan mengidentifikasi rute sintesis tertentu.
MDMA dalam tablet ekstasi sepanjang Menyadari pentingnya data yang
tahun 2023 dan merupakan buku dihasilkan dari kegiatan karakterisasi
profiling keempat yang diterbitkan narkotika untuk menghadapi
Pusat Laboratorium BNN setelah Buku perkembangan situasi narkotika global,
Karakterisasi Narkotika (Drugs Profiling) Pusat Laboratorium Narkotika BNN terus
Tahun 2020, 2021 dan 2022. Penerbitan berupaya untuk meningkatkan keahlian
buku ini dirasakan penting mengingat dan fasilitas guna menghadapi tantangan
profil narkotika berkembang setiap dalam pelaksanaan kegiatan sehingga
tahunnya seiring dengan perkembangan dapat menghasilkan data komprehensif
ilmu pengetahuan dan teknologi. dan valid, dengan cara mengembangkan
jejaring di tingkat nasional, regional
Dalam buku ini, dihadirkan informasi
maupun internasional, terus menggali
terkait profil kristal metamfetamina dan
informasi terbaru dari UNODC report
tablet ekstasi (MDMA) yang diprofilkan
dan publikasi ilmiah terkait lainnya, serta
pada tahun 2023, meliputi : jenis
memperluas pengetahuan analis dalam
kristal yang diprofilkan, prekursor yang
pengolahan data menggunakan aplikasi
digunakan dalam pembuatan narkotika,
kemometrika.
rute sintesis, kadar/purity dan sumber
perolehan bahan baku efedrin yang Ucapan terimakasih kami haturkan
digunakan dalam proses sintesis kristal kepada semua pihak yang telah
metamfetamina. Pada akhir pembahasan, membantu dalam penyusunan buku
analisis kemiripan satu sampel dengan ini. Kami menyadari buku ini masih
sampel lainnya disajikan dalam bentuk belum sempurna. Oleh sebab itu, kami
diagram dan dendrogram. mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan
Dalam pelaksanaan kegiatan
tulisan dan peningkatan kualitas buku
karakterisasi narkotika (drugs profiling),
selanjutnya.
kami menghadapi beberapa tantangan

Salam hormat,
Tim Penyusun

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 4


DAFTAR 2 TIM PENYUSUN
3 SAMBUTAN

ISI 4 KATA PENGANTAR


5 DAFTAR ISI
6 GLOSARIUM

PENDAHULUAN
10 LATAR BELAKANG
11 ALUR PENGAJUAN SAMPEL KARAKTERISASI
NARKOTIKA
12 KONSEP KARAKTERISASI NARKOTIKA
14 TEKNIK ANALISIS DALAM KARAKTERISASI
NARKOTIKA (DRUGS PROFILING)
14 Uji Karakteristik Fisik :
a. Sampel Kristal Metamfetamina
b. Sampel Tablet Narkotika

16 Uji Karakteristik Kimia


17 Uji Isotop Stabil
(δ15N, δ13C dan δ2H)
18 SAMPEL KARAKTERISASI NARKOTIKA
(DRUGS PROFILING) TAHUN 2023
PETA PERSEBARAN SAMPEL PROFILING
TAHUN 2023 (BERDASARKAN TKP)
34 HASIL KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS
PROFILING) TAHUN 2023
1. Kristal Metamfetamina
2. Tablet Ekstasi Mengandung MDMA

KLASTERISASI
40 KLASTERISASI SAMPEL KARAKTERISASI
NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) TAHUN 2023
1. Klasterisasi Secara Manual
2. Klasterisasi dengan Hierarchical Cluster Analysis
3. Klasterisasi dengan k-means clustering

DAFTAR PUSTAKA

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 5


GLOSARIUM
Cutting Agent : Bahan kimia yang digunakan sebagai bahan tambahan atau
bahan pengencer dalam pembuatan narkotika atau dapat pula
ditambahkan saat proses distribusi.

Drug Profiling : 1. Kemampuan mengkarakterisasi narkotika atau istilah lainnya


adalah menentukan fitur sampel secara fisik dan kimia termasuk
di dalamnya adanya kandungan bahan alami yang khas seperti
kandungan alkaloid maupun cutting agents yang terdapat pada
sampel.

2. Analisis, klasifikasi dan perbandingan karakteristik sampel


secara fisik dan kimia dengan sampel lainnya maupun dengan
sebuah database.

Dekstro- : Jenis metamfetamina yang memutar bidang cahaya terpolarisasi


metamfetamina searah jarum jam

Distributor : Seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan


menyalurkan narkotika dan mensuplai narkotika kepada satu atau
lebih supplier/kurir.

Efedrin/ : Merupakan prekursor metamfetamina, digunakan dalam proses


Pseudoefedrin pembuatan metamfetamina melalui metode rute phosphoric acid
(Nagai, Moscow dan Hypo), Rosenmund dan Birch Reduction

Enantiomer : Sepasang molekul yang bayangan cerminnya tidak dapat


ditumpangtindihkan / diimpitkan satu dengan lainnya

Ephedrine : Jenis impurities yang menjadi marker / penciri sintesis


specific route metamfetamina dari prekursor efedrin
impurities

Impurities : Senyawa kimia baik organik maupun anorganik, atau sisa pelarut
yang dihasilkan dalam proses pembuatan narkotika maupun bahan
tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan narkotika

Isotop : Unsur dengan nomor atom sama dan juga menduduki tempat yang
sama pada tabel periodik,namun nomor massanya berbeda.

Isotop : Inti atom stabil yang memiliki 1 (satu) proton dan 1 (satu) neutron
Hidrogen-2 (2H)

Isotop Karbon-13 : Inti atom stabil yang memiliki 6 (enam) proton dan 7 (tujuh) neutron
(13C)

Isotop : Inti atom stabil yang memiliki 7 (tujuh) proton dan 8 (delapan)
Nitrogen-15 (15N) neutron

Karakteristik fisik : Fitur sampel secara fisik diantaranya bentuk fisik termasuk
kemasan sampel, kelarutan, titik leleh dan penampakan di bawah
mikroskop.

6 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


GLOSARIUM
Karakteristik : Fitur sampel secara kimia sering diartikan sebagai signatures atau
kimia sidik jari sampel yang juga sering disebut fitur ketidakmurnian
sampel (impurity profiling).

Kemurnian / : Ukuran banyaknya zat pengotor yang terdapat dalam suatu


purity materi/bahan

Key Impurities : Senyawa kimia yang dihasilkan dalam proses pembuatan


narkotika dan menjadi kunci utama dalam penentuan rute sintesis
pembuatan narkotika.

Kiralitas : Suatu keadaan dimana terdapat atom karbon yang mengikat


empat gugus yang berbeda pada sebuah molekul (karbon
asimetris) sehingga menyebabkan molekul dengan struktur yang
sama tetapi berbeda susunan ruang dan konfigurasinya.

Levo- : Jenis metamfetamina yang memutar bidang cahaya terpolarisasi


metamfetamina berlawanan arah jarum jam

Metamfetamina : Jenis narkotika yang menimbulkan efek stimulan pada sistem saraf
pusat, masuk kedalam golongan 1 pada UU no.35 tahun 2009
tentang Narkotika.

Metamfetamina : Metamfetamina yang mengandung campuran enansiomer dekstro-


rasemat metamfetamina dan levo-metamfetamina dalam jumlah seimbang

Narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan

P2P (Phenyl-2- : Merupakan prekursor metamfetamina, digunakan dalam proses


Propanone) pembuatan metamfetamina melalui rute Leuckart dan reduktif
aminasi

Prekursor : Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
narkotika dalam pembuatan Narkotika

Pre-prekursor : Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang digunakan dalam
pembuatan prekursor narkotika.

Profiling : Kemampuan mengkarakterisasi narkotika atau menentukan fitur


sampel secara fisik dan kimia

Specific route : Impurities yang menjadi marker / penciri dari rute sintesis tertentu
impurities

Uji trace efedrin : Identifikasi ada tidaknya jejak efedrin dalam proses pembuatan
narkotika.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 7


LATAR BELAKANG

ALUR PENGAJUAN SAMPEL KARAKTERISASI NARKOTIKA


(DRUGS PROFILING)

KONSEP KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING)

0
TEKNIK ANALISIS DALAM KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING)

SAMPEL KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) TAHUN 2023

HASIL KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) TAHUN 2023

8 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


BAB 1

PENDAHULUAN

01 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 9


LATAR
BELAKANG

Perubahan besar dalam pasar obat- jenis tablet ekstasi mengandung


obatan ilegal terus terjadi dengan adanya MDMA. Informasi yang diperoleh dari
peningkatan sitaan metamfetamina di drugs profiling di Pusat Laboratorium
kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, Narkotika BNN menunjukkan bahwa
termasuk Indonesia. Jumlah sitaan sampel metamfetamina yang diprofilkan
metamfetamina di indonesia dilaporkan dari tahun ke tahun terus mengalami
mencapai 8,56 ton pada tahun 2022. perubahan tren, baik dari kemasan,
Sementara itu, jumlah sitaan tablet ekstasi jenis isomer yang beredar maupun
mencapai 1,6 juta tablet pada tahun jenis prekursor dan rute sintesis yang
2022, meningkat sekitar 85% dari sitaan digunakan. Hal ini mengindikasikan
tahun 2021 [IDR 2022, IDR 2023]. Dengan bahwa produsen metamfetamina
semakin tingginya pengungkapan kasus terus memperbaharui metode sintesis
narkotika, diperlukan peningkatan metamfetamina salah satunya dengan
kapasitas untuk mengidentifikasi sumber memodifikasi prekursor yang digunakan
pasokan narkotika serta menetapkan dalam pembuatan metamfetamina
jalur peredaran/pola distribusi melalui dengan penggunaan pre-prekursor
kegiatan drugs profiling. dimana pre-prekursor ini tidak atau belum
berada di bawah kendali internasional.
Drugs profiling merupakan kegiatan Dengan berbagai tantangan yang
mengkarakterisasi narkotika atau dihadapi, Pusat Laboratorium Narkotika
menentukan fitur sampel secara fisik BNN berkomitmen untuk terus
dan kimia secara komprehensif. Drugs menghasilkan data dan informasi terkait
Profiling dipandang sebagai tool yang profil metamfetamina yang beredar di
penting dalam investigasi penegakan Indonesia guna membantu penyidik dalam
hukum sekaligus memberikan informasi pemetaan jaringan, pengembangan
ilmiah untuk mendukung pekerjaan kasus dan penegakan hukum di Indonesia
operasional intelijen. Drugs Profiling dapat melalui kegiatan drugs profiling dengan
mengidentifikasi jenis prekursor atau upaya yang dilakukan antara lain :
bahan awal dalam pembuatan narkotika, mengembangkan jejaring dengan kolega
rute sintesis, distribusi jaringan atau rute di tingkat nasional, regional maupun
perdagangan (trafficking route), dan lebih internasional, menggali informasi terkait
jauh lagi dapat memberikan informasi perkembangkan narkotika dari laporan
terkait sumber perolehan narkotika dan yang diterbitkan UNODC secara berkala,
prekursor narkotika melalui geographical serta meningkatkan kerja sama antara
origin analysis. laboratorium dan penegak hukum untuk
keberhasilan pelaksaan kegiatan drugs
Pusat Laboratorium Narkotika secara
profiling di Pusat Laboratorium Narkotika
aktif dan berkelanjutan melaksanakan
BNN.
kegiatan drugs profiling sejak tahun
2018 terhadap sampel jenis kristal
metamfetamina yang merupakan hasil
investigasi penyidik narkotika di lapangan.
1 Puslitdatin BNN. 2022. Indonesia Drugs Report 2022
Pada tahun 2022, ruang lingkup drugs
profiling dikembangkan untuk sampel 2 Puslitdatin BNN. 2023. Indonesia Drugs Report 2023

10 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


ALUR PENGAJUAN SAMPEL KARAKTERISASI
NARKOTIKA (DRUGS PROFILING)

Karakterisasi narkotika (drugs profiling) merupakan salah satu layanan yang diberikan
untuk aparat penegak hukum BNN maupun instansi kepolisian di seluruh wilayah
Indonesia. Berbeda dengan layanan projusticia yang bersifat kualitatif, karakterisasi
narkotika (drugs profiling) memberikan data hasil pengujian yang lebih komprehensif
terkait dengan profil sampel yang dianalisis diantaranya jenis prekursor yang digunakan
dalam pembuatan narkotika serta analisis sumber perolehan prekursor. Berikut alur
pengajuan sampel karakterisasi narkotika (drugs profiling) yang harus dipedomani.

PERSYARATAN
01 Pemohon (aparat penegak
hukum) mengajukan permohonan
pemeriksaan karakterisasi
DOKUMEN
narkotika (drugs profiling) dengan
melampirkan dokumen yang 1. Surat Permohonan pemeriksaan
dipersyaratkan Sampel untuk keperluan karakteristisasi
narkotika (drugs profiling) kepada Kepala
Pusat Laboratorium Narkotika BNN yang
ditandatangani pejabat berwenang dan

02 Penerimaan berkas (melalui


aplikasi SiL-N dan verifikasi
berkas permohonan pemeriksaan
bercap instansi pengirim
2. Laporan Polisi / Laporan Kasus
Narkotika
karakterisasi narkotika (drugs 3. Berita Acara Penyitaan Barang Bukti
profiling) 4. Berita Acara Penyisihan Barang Bukti
5. Berita Acara Pembungkusan dan
Penyegelan Barang Bukti
6. Surat Perintah Tugas

03 Disposisi surat permohonan


oleh Kepala Pusat Laboratorium
Narkotika BNN kepada pejabat
7. Sampel dalam keadaan tersegel dan
disertai label
8. Kemasan Sampel / foto kemasan
yang ditunjuk Sampel (jika ada)

PERSYARATAN
04 Pengujian laboratorium, meliputi
uji fisika, kimia dan analisis
isotop stabil / geographical origin
SAMPEL
analysis untuk sampel kristal • Berat netto kristal metamfetamina
metamfetamina ±1 gram
• Berat netto tablet narkotika ±1
gram (minimal 5 butir).

05 Penyerahan laporan hasil kepada


pemohon dalam bentuk Nota Dinas/
Surat Keluar yang ditandatangani
WAKTU
PENYELESAIAN
Kepala Pusat Laboratorium
Narkotika BNN
SAMPEL
± 14 hari kerja

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 11


Definisi :
Kemampuan mengkarakterisasi
narkotika atau menentukan fitur
sampel secara fisik dan kimia untuk
KONSEP membandingkan satu
dengan sampel lainnya dengan
sampel

KARAKTERISASI tujuan intelegensia (strategi &


taktikal) dan pembuktian perkara.

NARKOTIKA Profil kimia :


Menghasilkan informasi terkait
(DRUGS prekursor, produk samping,
impurities/ pengotor, cutting agents
PROFILING) (adulterants, diluents) dan dugaan
rute sintesis

Profil fisik :
Kemasan dan ciri fisik sampel

12 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


TUJUAN DRUG PROFILING

01
Mengidentifikasi
jenis prekusor dan
Rute Sintesis yang
digunakan

02
Menentukan
Sumber Perolehan
Narkotika/
Prekusor Narkotika

03
Menentukan
kemiripan sampel
satu dengan lainnya
(klasterisasi sampel)

Mengevaluasi tren

04
sampel berdasarkan
Kemasan, Data fisik,
Data Kimia dan Data
hasil investigasi
penyidik

05
Menganalisis
distribusi jaringan
(trafficking route)

Drug Profiling dilaksanakan berdasarkan permintaan penyidik

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 13


UJI FISIK
TEKNIK ANALISIS KRISTAL METAMFETAMINA
DALAM
| Uji Pemerian
KARAKTERISASI
NARKOTIKA
(DRUGS PROFILING)

Pengujian sampel dalam rangka


karakterisasi narkotika meliputi uji | Uji Warna
karakteristik fisik, uji karakteristik kimia
dan analisis isotop stabil (khusus
untuk sampel Kristal metamfetamina).
Data yang diperoleh dari masing-
masing pengujian saling mendukung
atau dikaitkan satu sama lain untuk
menentukan dugaan jenis prekursor
dan rute sintesis yang digunakan dalam
pembuatan narkotika. Analisis kuantitatif | Uji Kelarutan & Anion
dilakukan untuk mengetahui kadar
kemurnian dari sampel narkotika yang
diprofilkan. Hal ini dapat menjadi sebuah
informasi yang penting terkait dengan
kadar kemurnian narkotika dihubungkan
dengan kemasan dan dugaan rute
sintesis yang digunakan dalam proses
manufakturing.

| Uji Titik Leleh


1 UJI KARAKTERISTIK
FISIK

a. Sampel Kristal Metamfetamina

Uji karakteristik fisik meliputi uji


pemerian, uji warna dengan pereaksi
kimia tertentu, uji kelarutan, uji anion, | Uji Mikroskopis
uji titik leleh dan uji mikroskopis.
Prosedur pengujian mengikuti
publikasi dari UNODC3.

3 UNODC. 2006. https://www.unodc.org/pdf/scientific/


stnar34.pdf

14 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


b. Sampel Tablet Narkotika

•Uji karakteristik fisik terdiri atas :


Pengamatan deskripsi fisik tablet
meliputi bentuk, elevasi, warna, jenis
pewarnaan, pelapis, pengkodean,
dimensi tablet (diameter, ketebalan) dan
berat tablet

•Uji Warna

•Uji Anion

UJI FISIK
TABLET NARKOTIKA

| Pengamatan Deskripsi
Tablet

| Uji Warna

| Uji Anion

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 15


2 UJI KARAKTERISTIK KIMIA

Uji karakteristik kimia meliputi uji trace ephedrine, uji kiralitas, uji trace impurities dan
analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar kemurnian sampel. Pada sampel tablet
narkotika, hanya dilakukan uji trace impurities dan analisis kuantitatif.

| Uji Trace Ephedrine


Mencari jejak efedrin yang digunakan sebagai
bahan awal dalam sintesis metamfetamina. Jika
dalam sampel terdeteksi efedrin, kemungkinan
metamfetamina disintesis dari prekursor
efedrin. Sebaliknya, jika tidak ditemukan
jejak efedrin, kemungkinan metamfetamina
disintesis dari prekursor P2P. Namun perlu data
dukung dari hasil analisis lainnya terutama
trace impurities.

| Uji Kiralitas
Mengidentifikasi bentuk stereoisomer atau
jenis metamfetamina (dekstro-metamfetamina,
levo-metamfetamina atau metamfetamina
rasemat).

| Uji Trace Impurities


Mencari jejak impurities yang tertinggal dalam
sintesis narkotika. Impurities yang ditemukan
dapat menjadi penciri rute sintesis tertentu.

| Uji Kadar / Purity


Analisis kuantitatif terhadap sampel narkotika
untuk menghitung kadar kemurnian sampel
baik dalam bentuk base maupun bentuk
garamnya.

16 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


3. Uji Isotop Stabil (δ15N, δ13C dan δ2H)

| Tujuan Analisis
Analisis isotop stabil bertujuan untuk mengidentifikasi
sumber bahan baku prekursor yang digunakan dalam sintesis
metamfetamina dengan cara mengukur δ15N, δ13C dan δ2H dari
sampel kristal metamfetamina.

| Manfaat
Data yang diperoleh dari analisis isotop stabil melengkapi data
profiling metamfetamina dari hasil uji karakteristik fisik dan
kimia, dimana tidak hanya dapat ditentukan jenis prekursor
dan dugaan rute sintesis namun juga dapat diketahui
sumber perolehan efedrin yang digunakan dalam sintesis
metamfetamina yaitu hasil ekstraksi dari tanaman Ephedra
(natural), hasil fermentasi gula dilanjutkan proses aminasi
(semi-sintesis), atau murni disintesis di laboratorium (sintesis).

| Teknik Analisis Data


Nilai δ15N, δ13C dan δ2H sampel diplotkan ke dalam klaster :
1. Natural (Biosynthesis)
2. Semi-sintesis (Semi-synthesis)
3. Sintesis (Fully-synthesis)

Klaster (natural, semi-sintesis dan sintesis) ditentukan


berdasarkan sumber perolehan efedrin.

| Instrumen Analisis
Elemental Analyzer-Isotope Ratio Mass Spectrometer
(EA-IRMS)

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 17


Pada tahun 2023, Pusat Laboratorium Narkotika
SAMPEL BNN menerima 16 (enam belas) sampel kristal
KARAKTERISASI metamfetamina dan 2 (dua) sampel tablet
ekstasi. Beberapa sampel kristal metamfetamina
NARKOTIKA dikemas dalam kemasan yang baru diidentifikasi
di Indonesia tahun 2023.
(DRUGS
Ciri fisik sampel profiling jenis kristal
PROFILING) metamfetamina tahun 2023 didominasi oleh
kemasan plastik dengan berbagai warna dan
TAHUN 2023 merk bertuliskan huruf Cina.

Kemasan metamfetamina diidentifikasi pertama kali di Indonesia tahun 2023

PETA PERSEBARAN SAMPEL PROFILING


TAHUN 2023 (BERDASARKAN TKP)

TKP : Aceh (2 kasus), Medan (1 kasus), Palembang (3 kasus), Kalimantan Timur (1 kasus), Banten (4
kasus), Depok (2 kasus), Bogor (1 kasus), Jakarta Timur (1 kasus), Nganjuk Jawa Timur (1 kasus).

18 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


HASIL KARAKTERISASI NARKOTIKA
(DRUGS PROFILING) TAHUN 2023
1. KRISTAL
METAMFETAMINA
a. PLP01EB (Kode 4, 30, 220)
Sampel merupakan Barang Bukti sitaan
Direktorat Interdiksi BNN dari hasil
olah TKP gabungan BNN dan Bea
Cukai di Dermaga Pelabuhan Indah
Kiat Tamansari, Cilegon, Kota Cilegon,
Banten pada tanggal 23 Februari 2023.
Barang bukti yang disita berupa : 309
bungkus kemasan warna hijau berisi
kristal warna putih dengan berat bruto
319.539 gram (319,539 kg). Barang
bukti tersebut ditemukan di dalam
sebuah kapal dengan ABK warga
negara Iran.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220)


Berdasarkan hasil analisis trace ephedrine, tidak ditemukan jejak l-efedrin maupun
d-pseudoefedrine, sehingga sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220) diduga disintesis dari
prekursor Phenyl-2-propanone (P2P). Namun, pada hasil analisis trace impurities,
ditemukan jejak Aziridine yang merupakan “Ephedrine specific route” yang menandakan
bahwa metamfetamina disintesis dari prekursor Efedrin. Dugaan digunakannya 2 jenis
prekursor dalam pembuatan metamfetamina no. Lab PLP01 EB Kode 4, 30 dan 220
diperkuat dengan ditemukannya senyawa turunan Naphthalene yang merupakan
impurities penciri pembuatan metamfetamina dari prekursor efedrin menggunakan
metode Nagai/Moscow 4,5 dan senyawa N,N-di(.beta.-phenylisopropyl)amine (DPIA)
yang merupakan impurities penciri pembuatan metamfetamina dari prekursor P2P
menggunakan metode Leuckart 6.
| PLP01EB Kode 4 | PLP01EB Kode 30 | PLP01EB Kode 220

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


5 Kunalan, V., et al. 2012. Analytical chemistry, 84(13), 5744-5752.
6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 19


Profil ketiga sampel secara kimia sedikit berbeda meskipun jenis impurities yang
ditemukan mirip. Sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220) kemungkinan dibuat oleh produsen
yang sama, namun ketiga sampel dibuat pada batch yang berbeda.

Berdasarkan hasil uji kiralitas, Sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220) merupakan jenis kristal
dekstro-metamfetamina. Dekstro-metamfetamina merupakan jenis metamfetamina
dengan efek stimulan yang paling poten dibandingkan dengan levo-metamfetamina
maupun metamfetamina rasemat.

Sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220) merupakan jenis kristal dekstro-metamfetamina


dengan titik leleh 174-176⁰C dan menunjukkan penampakan kristal berbentuk jarum
berwarna orange di bawah mikroskop.

| Penampakan sampel PLP01EB (Kode 4, 30, 220) di bawah mikroskop

Kode 4 Kode 30 Kode 220

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Natural


EFEDRIN
Pembuatan metamfetamina dari efedrin natural banyak
ditemukan pada kasus yang disita dari sindikat Middle
East Asia (MEA). Kasus ini diduga berasal dari sindikat
MEA dikaitkan dengan tersangka dengan status WN
Iran.
RENTANG KADAR/PURITY 95,02 – 97,85%

b. PLP01EEd
Sampel berupa 5 (lima) botol cairan yang disampling dari 5 (lima) jerigen plastik
warna biru berisikan cairan (gasoline) diduga mengandung narkotika jenis sabu
dikirimkan oleh Polda Jambi kepada Pusat Laboratorium Narkotika BNN untuk
keperluan drugs profiling. Barang bukti disita di TKP Wilayah Laut Pulau Tinjir Teluk
Banten Kab. Pandeglang, Banten.

Untuk keperluan pengujian, cairan dari masing-masing botol disampling 20 ml dan


dievaporasi/dikeringkan. Dari hasil analisis, hanya 1 (satu) jerigen dengan kode “4A”
yang membentuk kristal warna putih dan positif mengandung metamfetamina. Botol
kode 4A tersebut selanjutnya dikodifikasi untuk keperluan drugs profiling dengan kode
PLP01EEd. Kristal yang terbentuk dikeringkan dengan oven dan ditimbang setelah
kering sempurna, diperoleh bobot total kristal 12,9346 gram. 1,0001 gram kristal
dicuplik untuk analisis profiling lebih lanjut.

20 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


Berdasarkan hasil investigasi penyidik di lapangan, volume cairan dalam jerigen yang
mengandung metamfetamina yaitu 54,11 L. Dengan demikian, carian dalam 1 (satu)
jerigen plastik apabila diolah lebih lanjut akan menghasilkan ~ 34,9946 kg (±35 kg)
kristal metamfetamina.

(a) Sampel didalam (b) Sampel cairan @20 (c) Kristal warna putih
jerigen plastik ml yang dicuplik dari yang terbentuk dari
masing-masing botol pengeringan botol kode 4A

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01EEd


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 170–175⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin

(ditemukan impurities senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route) 4

RUTE SINTESIS EMDE

Tidak ditemukan impurities Naphthalene yang


merupakan penciri rute Nagai/Moscow

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Natural


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil ekstraksi tanaman Ephedra
(Ephedra Plant)

KADAR/PURITY 96,02%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 21


c. PLP02EE
Sampel merupakan Barang Bukti sitaan Direktorat Interdiksi BNN dari hasil olah TKP
di Gudang SII Jl. Raya Ploso No. 21 Desa Munung, Kec. Jatikalen, Kab. Nganjuk, Jawa
Timur pada tanggal 24 Mei 2023.

Barang bukti yang disita berupa : 3 (tiga) lemari berisi 100 (seratus) bungkus Teh
Cina warna hijau yang dilapisi plastik warna hitam berisikan metamfetamina dengan
berat bruto 108.045 gram (108,045 kg)

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP02EE


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 173–175⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin

(ditemukan impurities senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route) 4

RUTE SINTESIS EMDE

Tidak ditemukan impurities Naphthalene yang


merupakan penciri rute Nagai/Moscow

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 95,97%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161

22 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


d. PLP01EHa & PLP01EHb
Sampel merupakan Barang Bukti sitaan Polda Metro Jaya dari hasil olah TKP di
Titik Koordinat Ruko Akbar Motor Jl. Raya Cinangka Rt 005 Rw 004 Kel. Serua, Kec.
Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Barang bukti yang disita berupa :

1. 32 (tiga puluh dua) | PLP01EHa | PLP01EHb


bungkus kopi warna
hitam “BLUEBEARD”
berisikan kristal warna
putih dengan berat bruto
33.889 gram

2. 2 (dua) bungkus
Teh Cina warna hijau
“ G U A N Y I N WA N G”
berisikan kristal warna
putih dengan berat bruto
2.124 gram

Kristal metamfetamina
yang dikemas dalam
bungkus kopi warna
hitam merk “Bluebeard”
pertama kali
diidentifikasi di Indonesia
tahun 2023.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01Eha & PLP01EHb


Berdasarkan hasil analisis trace ephedrine, ditemukan jejak l-efedrin dan
d-pseudoefedrine, sehingga sampel PLP01EHa & PLP01EHb diduga disintesis dari
prekursor Efedrin. Dalam kasus ini, tidak ditemukan specific route impurity terhadap rute
Nagai/Moscow (specific route impurities : Naphthalenes). Namun, ditemukan impurity
1-(1,4-cyclohexadienyl)-2-methylaminopropane atau Methamphetamine Birch By-
Product yang merupakan specific route impurities dari metode Birch 7 .

Jenis impurities yang ditemukan pada kedua sampel mirip, namun intensitas impurities
yang diidentifikasi berbeda, sehingga kemungkinan kedua sampel tidak dibuat dalam
satu batch yang sama.

JENIS KRISTAL PREKURSOR SUMBER PEROLEHAN


EFEDRIN
dekstro-metamfetamina Efedrin
Klaster Efedrin Sintesis
(Titik leleh = 174–176⁰C, (ditemukan impurities
kristal berbentuk jarum senyawa turunan Efedrin diperoleh dari hasil
panjang warna orange di Aziridine yang merupakan Sintesis di Laboratorium
bawah mikroskop) Ephedrine specific route) 4

RENTANG KADAR/PURITY 93,68 – 95,20%


7 Kunalan, V., et al. (2012). Forensic science international, 223(1-3), pp.321-329

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 23


e. PLP02EH
Sampel merupakan Barang Bukti sitaan
Polda Metro Jaya dari hasil olah TKP di
Jl. Pangkalan Jati IV, Cipinang Melayu,
Makasar, Kota Jakarta Timur, Provinsi
DKI Jakarta. Barang bukti yang disita
berupa : 37 (tiga puluh tujuh) bungkus
Teh Cina warna hijau “GUAR YUN
WANG” berisikan kristal warna putih
dengan berat bruto total 39.396 gram
(39,396 kg).

Kemasan sampel PLP02EH sekilas


mempunyai warna dan pola yang
mirip dengan kemasan kristal
metamfetamina dalam teh Cina yang
pernah diidentifikasi pada tahun
sebelumnya. Namun, kemasan merk
GUAR YUN WANG baru diidentifikasi
pertama kali di Indonesia pada tahun
2023.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP02EH


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174–176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin

(ditemukan impurities senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route) 4

RUTE SINTESIS Birch

(ditemukan impurity 1-(1,4- cyclohexadienyl)-2-


methylaminopropane yang merupakan specific route
impurity metode Birch 7

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 95,47%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161


7 Kunalan, V., et al. (2012). Forensic science international, 223(1-3), pp.321-329

24 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


f. PLP01EI
Sampel merupakan Barang Bukti sitaan BNN Narkotika dari hasil olah TKP di Jl.
Ahmad Yani, Lebanan Jaya, Kec. Tlk. Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
pada bulan September 2023. Barang bukti yang disita berupa :

6 bungkus plastik kemasan Teh Cina warna hijau “GUANYINWANG” berisikan


kristal warna putih dengan berat bruto seluruhnya 6.384,57 gram (6,38 kg).

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01EI


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174-176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route 4 dan impurities
yang menandakan penggunaan prekursor P2P)

RUTE SINTESIS Birch & Leuckart

(ditemukan impurity 1-(1,4-cyclohexadienyl)-2-


methylaminopropane yang merupakan specific route
impurities metode Birch7 dan impurity DPIA yang
merupakan specific route impurities metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 96,04%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.
7 Kunalan, V., et al. (2012). Forensic science international, 223(1-3), pp.321-329

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 25


g. PLP02EI
Sampel berupa 1 (satu) buah karung
warna putih berisi 27 bungkus plastik
warna abu bertuliskan CAI YUN LI
berisikan kristal warna putih dan 1
(satu) buah rantang plastik susun dua
warna orange berisi 1 (satu) bungkus
plastik warna abu bertuliskan CAI
YUN LI berisikan kristal warna putih,
dengan berat bruto total kristal warna
putih sebanyak 29.985 gram (29,985
kg). Sampel dikirimkan oleh BNN P2
dari hasil olah TKP di Jl. Gas Alam/
Babakan Indah Rt/Rw 01/06, Kel./Desa
Nagrak, Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor,
Jawa Barat, pada bulan Agustus 2023.
Kemasan CAI YUN LI pertama kali
diidentifikasi di Indonesia pada tahun
2023.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP02EI


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174-176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route 4 dan impurities yang
menandakan penggunaan prekursor P2P)

RUTE SINTESIS Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor efedrin adalah


melalui rute Emde. Impurity DPIA ditemukan sebagai
specific route impurities metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 94,63%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

26 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


h. PLP03EIa
Sampel merupakan hasil sitaan BNN
Narkotika dari hasil olah TKP di Jl.
Sunggal Komplek Sunggal Point No.
33 Blok C.8 Kel. Sunggal Kec. Medan
Sunggal Kota Medan, Sumatera Utara
pada bulan Agustus 2023.

Barang bukti yang disita sebanyak 50


(lima puluh) bungkus kemasan Teh
Cina warna hijau dan hijau muda
logo burung elang bertuliskan ZH 555
dan pada bagian bawah bertuliskan
CHINESE PIN WEI berisikan kristal
warna putih dengan berat bruto
seluruhnya ± 52.520 gram (52,520 kg).

Kemasan tersebut pertama kali


diidentifikasi di Indonesia pada tahun
2023.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP03EIa


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174-176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route 4 dan impurities
yang menandakan adanya prekursor P2P)

RUTE SINTESIS Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor efedrin adalah


melalui rute Emde. Impurity DPIA ditemukan sebagai
specific route impurities metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 93,16%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 27


i. PLP01EJ
Sampel PLP01EJ merupakan Kristal
metamfetamina sitaan BNNP • Data Hasil Pemprofilan
Sumatera Selatan hasil olah TKP di Sampel PLP01EJ
Komplek Kencana Damai, Jl. Melati 3
Nomor L.18 Kec. Sako, Kota Palembang, JENIS KRISTAL
Sumatera Selatan.
dekstro-metamfetamina
Barang bukti yang disita di TKP yaitu
1 (satu) bungkus besar plastik warna (Titik leleh = 174–176⁰C, kristal
putih bertuliskan huruf China berisikan berbentuk jarum panjang warna
kristal warna putih dengan berat bruto orange di bawah mikroskop)
seluruhnya ± 1.000 gram (1 kg).
PREKURSOR

Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan


Aziridine yang merupakan Ephedrine
specific route 4 dan impurities yang
menandakan adanya prekursor P2P)

RUTE SINTESIS

Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor


efedrin adalah melalui rute Emde.
Impurity DPIA ditemukan sebagai
specific route impurities metode
Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN EFEDRIN

Klaster Efedrin Sintesis

Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di


Laboratorium

KADAR/PURITY METH.HCl 97,52%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

28 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


j. PLP02EJ
Sampel PLP02EJ merupakan Kristal
metamfetamina sitaan BNNP • Data Hasil Pemprofilan
Sumatera Selatan hasil olah TKP di Sampel PLP02EJ
Rest Area KM 277 Jl. Tol Palembang
– Lampung, Kel. Rotan Mulya, Kec. JENIS KRISTAL
Mesuji Raya Kab. Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan. dekstro-metamfetamina

Barang bukti yang disita di TKP yaitu (Titik leleh = 174–176⁰C, kristal
2 (dua) bungkus platik Teh Cina merk berbentuk jarum panjang warna
ZH 555 dengan berat bruto ± 2.000 orange di bawah mikroskop)
gram (2 kg).
PREKURSOR

Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan


Aziridine yang merupakan Ephedrine
specific route 4 dan impurities yang
menandakan adanya prekursor P2P)

RUTE SINTESIS

Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor


efedrin adalah melalui rute Emde.
Impurity DPIA ditemukan sebagai
specific route impurities metode
Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN EFEDRIN

Klaster Efedrin Sintesis

Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di


Laboratorium

KADAR/PURITY METH.HCl 98,16%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 29


k. PLP03EJ
Sampel PLP03EJ merupakan Kristal
metamfetamina sitaan BNNP • Data Hasil Pemprofilan
Sumatera Selatan hasil olah TKP di Jl. Sampel PLP03EJ
Kolonel Dani Efendi, Talang Betutu, kec.
Sukarami, Kota Palembang, Sumatera JENIS KRISTAL
Selatan.
dekstro-metamfetamina
Barang bukti yang disita di TKP yaitu
115 (seratus lima belas) bungkus (Titik leleh = 174–176⁰C, kristal
plastik warna kuning bertuliskan berbentuk jarum panjang warna
GUANYINWANG di dalamnya berisikan orange di bawah mikroskop)
kristal warna putih dengan berat netto
114.913,34 gram (114,9 kg). PREKURSOR

Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa


turunan Aziridine yang merupakan
Ephedrine specific route dan impurity
Diphenethylamine alpha methyl yang
merupakan P2P specific route 4

RUTE SINTESIS

Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor


efedrin adalah melalui rute Emde.
Impurity DPIA dan DPIMA ditemukan
sebagai specific route impurities
metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN EFEDRIN

Klaster Efedrin Sintesis

Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di


Laboratorium

KADAR/PURITY METH.HCl 97,96%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

30 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


l. PLP04EJa-b | PLP04EJa

Sampel PLP04EJa-b merupakan hasil sitaan


Polda Metro Jaya hasil olah TKP di Dusun
Babawan Lorong Nelayan, Ujong Drien, Meureubo,
Kabupaten Aceh Barat, Aceh pada bulan Oktober
2023.

Barang bukti yang disita di TKP sebagai berikut :

1. 65 (enam puluh lima) bungkus kemasan Teh


Cina warna biru merk “ZH555” dengan kode B1
– B65 berisikan kristal warna putih dengan berat
bruto seluruhnya ± 68.185 gram (68,185 kg). | PLP04EJb

2. 100 (seratus) bungkus kemasan Teh Cina


warna hijau merk “QING SHAN” dengan kode A1
– A100 berisikan kristal warna putih dengan berat
bruto seluruhnya ± 105.094 gram (105,094 kg).

Sampel kristal metamfetamina dalam kemasan


Teh Cina warna biru merk “ZH555” selanjutnya
diberi kode PLP04EJa, sedangkan sampel kristal
metamfetamina dalam Teh Cina warna hijau
merk “QING SHAN” diberi kode PLP04EJb.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP04EJa


JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174-176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR Efedrin & P2P

(ditemukan impurity senyawa turunan Aziridine yang


merupakan Ephedrine specific route 4 dan impurities
yang menandakan penggunaan prekursor P2P)

RUTE SINTESIS Emde & Leuckart

(Dugaan rute sintesis dari prekursor efedrin adalah


melalui rute Emde. Impurity DPIA ditemukan sebagai
specific route impurities metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 97,43%

4 Dujourdy, L., et al. 2008. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.


6 Kunalan, V., et al. 2009. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-7348.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 31


• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP04EJb
JENIS KRISTAL dekstro-metamfetamina

(Titik leleh = 174-176⁰C, kristal berbentuk jarum panjang


warna orange di bawah mikroskop)

PREKURSOR P2P

Ditemukan impurity Diphenethylamine alpha methyl


yang merupakan P2P specific route 4

RUTE SINTESIS Leuckart

(ditemukan impurities DPIA yang merupakan specific


route impurities metode Leuckart) 6

SUMBER PEROLEHAN Klaster Efedrin Sintesis


EFEDRIN
Efedrin diperoleh dari hasil Sintesis di Laboratorium

KADAR/PURITY 97,99%

Metamfetamina rasemat
(50% dekstro-metamfetamina,
50% levo-metamfetamina)
Phenyl-2-propanone (P2P)
Prekursor

dekstro-metamfetamina
atau levo-
metamfetamina
Efedrine/Pseudoefedrin

Metamfetamina yang disintesis dari prekursor P2P akan menghasilkan jenis


metamfetamina rasemat, yang terdiri dari 50 : 50 dextro- metamfetamina dan
levo-metamfetamina. Pada kasus ini, sampel disintesis dari prekursor P2P namun
menunjukkan jenis kristal dextro-metamfetamina. Perubahan metamfetamina
rasemat menjadi dextro-metamfetamina dilakukan dengan cara mereaksikan produk
metamfetamina rasemat dengan optical resolving reagent (tartaric acid) untuk
memisahkan dextro-metamfetamina dan levo-metamfetamina. Levo-metamfetamina
yang berhasil dipisahkan dari dextro-metamfetamina dirasemisasi dengan radical
initiator (AIBN) dan Thiol untuk menghasilkan kembali metamfetamina rasemat.
Metamfetamina rasemat yang dihasilkan diresolusi kembali dengan tartaric acid untuk
menghasilkan kristal dextro-metamfetamina, demikian seterusnya proses diulangi
hingga tiga kali untuk mendapatkan produk dextro-metamfetamina yang maksimal.

32 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


Imported or diverted
BMK
Produced in the EU from
designer precursors

+ Methylamine

RACEMISATION
+ Radical Initiator
(e.g. AIBN)
Racemic
+ Thiol d,l-methamphetamine
(50:50 mixture of d and l)

RECYCLING
+ Tartaric

/-meth Acid

RESOLUTION
50% 50%

One cycle increases


the yield of D-meth to 75%

Two cycles increase


the yield of D-meth to 87,5%

Three cycles increase


the yield of D-meth to 93,75% d-meth
‘Crystal meth’
‘Ice’
75% 87,5% 93,75%

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 33


RANGKUMAN HASIL
PROFILING TAHUN 2023

Jenis Prekursor yang Digunakan dalam


Sintesa Metamfetamina Tahun 2023
12

10
10
8

5
6

2
1
0
EFEDRIN P2P EFEDRIN & P2P

Hasil analisis terhadap 16 sampel yang diprofilkan menunjukkan bahwa kasus pada
tahun ini cukup unik karena terjadi peegeseran tren jenis prekursor yang digunakan
dalam sintesa metamfetamina yang beredar di Indonesia. Pada tahun sebelumnya,
jenis prekursor yang teridentifikasi didominasi oleh efedrin, namun pada tahun ini
terdapat 10 sampel disintesis dari 2 prekursor sekaligus yaitu Efedrin dan P2P, 5 sampel
disintesis dari prekursor efedrin dan hanya 1 sampel disintesis dari prekursor P2P. Kasus
prekursor campuran pernah diidentifikasi pada beberapa sampel yang diprofilkan tahun
sebelumnya. Belum diketahui secara pasti bagaimana proses sintesa metamfetamina
menggunakan campuran 2 prekursor tersebut, namun terdapat beberapa kemungkinan
yang mungkin dilakukan oleh produsen sebagai berikut :

a. Metamfetamina oil (dalam bentuk base) yang dihasilkan dari sintesa melalui
prekursor efedrin dan prekursor P2P dicampurkan menjadi satu kemudian
direkristalisasi. Hasil rekristalisasi dapat dilanjutkan dengan proses resolusi
metamfetamina untuk mengubah bentuk rasemat yang dihasilkan dari prekursor
P2P menjadi bentuk tunggal dextro-metamfetamina.

34 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


b. Distributoir atau agen menerima kristal metamfetamina HCl dari beberapa
produsen, kemudian mencampurkan dua atau beberapa produk metamfetamina
HCl yang berbeda dari produsen yang berbeda dan mungkin dibuat dari jenis
prekursor yang berbeda ke dalam satu kemasan yang sama. Pada kemungkinan
ini, produk metamfetamina yang dihasilkan dari prekursor P2P telah diresolusi
untuk mengubah bentuk rasemat yang dihasilkan menjadi bentuk tunggal dextro-
metamfetamina. Campuran produk tersebut ketika dianalisis di laboratorium dapat
menunjukkan specific route impurities dari prekursor efedrin dan prekursor P2P.

2. TABLET EKSTASI
MENGANDUNG MDMA
a. PLP01EA | PLP01EA

Sampel berupa 30 (tiga puluh) butir


tablet warna cokelat kode 1 s.d. 30
mengandung narkotika dengan berat
netto total 11,33 (sebelas koma tiga-
tiga) gram, dikirimkan oleh Badan
Narkotika Nasional Provinsi Bali
kepada Pusat Laboratorium Narkotika
BNN untuk keperluan drugs profiling.

Barang bukti disita dari hasil olah TKP


di Perumahan Taman Sri Widari Blok
24 Gang Sandat No. 2, Jl. Raya Kapal
Munggu, Banjar Datengan, Desa
Tumbak Bayuh, Kec. Mengwi, Kab.
Badung, Bali.

• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01EA


a. Pemprofilan Fisik

Tidak dilakukan uji pemerian terhadap sampel PLP01EA karena fisik sampel yang
diterima berupa pecahan tablet.

UJI WARNA Hasil uji warna dengan pereaksi Marquis, Mandeline,


Simon menunjukkan bahwa sampel PLP01EA
mengandung MDMA

UJI ANION Uji anion sampel PLP01EA tidak menunjukkan jenis


garam tertentu sehingga tidak dapat disimpulkan jenis
garam yang terkandung dalam sampel

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 35


• Data Hasil Pemprofilan Sampel PLP01EA
b. Pemprofilan Kimia

Profil tablet secara kimia digunakan untuk menentukan kandungan tablet dan bahan
tambahan (adulterants) yang terkandung dalam tablet ekstasi, serta memprediksi
jenis prekursor dan rute/metode sintesis yang digunakan dalam pembuatan tablet.

Penentuan metode pembuatan MDMA lebih sulit dibandingkan metamfetamina


sebab banyak irisan jejak pengotor (impurities) antara satu metode dengan metode
lainnya. Penentuan rute/metode sintesis dilaksanakan menggunakan instrumen
GC-MS dengan mengidentifikasi impurities yang ditemukan dalam sampel. Sampel
PLP01EA mempunyai jejak impurities MDMA yang masih dapat diidentifikasi. Dugaan
prekursor utama yang digunakan dalam sintesis MDMA pada tablet PLP01EA adalah
Safrole.

Dugaan rute sintesis pada sampel PLP01EA adalah Reduktif Aminasi dari
3,4-MDP2P karena ditemukan impurities yang merupakan hasil reduksi 3,4-MDP2P
yaitu 1-(3,4-Methylenedioxyphenyl)-2-propanol. Impurity 3,4-Methylenedioxy-
N-methylbenzylamine juga ditemukan pada kedua sampel, dimana impurities
tersebut dilaporkan sebagai produk samping dari reaksi reduktif aminasi piperonal
menggunakan methylamine. Teridentifikasinya kedua impurities tersebut secara
bersama-sama mengindikasikan bahwa MDMA kemungkinan disintesis melalui rute
reduktif aminasi 3,4-MDP2P dimana 3,4-MDP2P dihasilkan dari piperonal 8-12

KADAR/PURITY MDMA DALAM TABLET EKSTASI 0,60%


(Kadar senyawa dalam bentuk garamnya tidak dapat ditentukan sebab pengujian anion tidak
menunjukkan hasil terhadap jenis garam tertentu yang terkadung dalam sampel)

Kadar MDMA dalam tablet ekstasi no. Lab PLP01EA sangat kecil, karena tablet
PLP01EA merupakan multicompound tablet dimana kandungan tablet sangat beragam
antara lain : Metamfetamina, MDMA, Benzocaine, MDEA, Ibuprofen, Acetaminophen,
Kafein, Ketamin, Diphenhydramine, dan Chlorphenamine.

b. PLP03EI
Sampel berupa 70 (tujuh puluh) bungkus plastik bening berisi tablet warna kuning
logo ROLEX dengan berat bruto seluruhnya ±129.920 (seratus dua puluh sembilan
ribu sembilan ratus dua puluh) gram dan jumlah tablet sebanyak ±323.822 (tiga ratus
dua puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh dua) butir, dikirimkan oleh Direktorat
Narkotika Badan Narkotika Nasional kepada Pusat Laboratorium Narkotika BNN
untuk keperluan drugs profiling.

8 Gimeno P, et al. 2005. Forensic Sci. Int. 155: 141-157


9 Świst M, et al. 2005. Forensic Sci. Int. 155: 100-111
10 Gimeno P, et al. 2002. Forensic Sci. Int. 127: 1-44
11 Cheng WC, et al. 2003. Journal of Forensic Sciences 48: 1249-1259
12 Plummer CM, et al. 2016. Science & Justice 56: 223-230

36 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


Barang bukti yang disita dari hasil olah
TKP di Jalan Sunggal Komplek Sunggal
Point No. 33 Blok C.8 Kelurahan Sunggal
Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,
Prov. Sumatera Utara.

BENTUK Crown

WARNA (SOLID/ Kuning


BERCAK)

LOGO “Rolex” (sisi


depan); tulisan
| Tablet warna kuning bentuk Crown “Rolex” (sisi
belakang)

PELAPISAN Tanpa lapis

DIMENSI (9,95; 10,65;


(PANJANG, 5,80)
TINGGI, TEBAL)
[MM]

BERAT (MG) 400

UJI WARNA Hasil uji warna dengan pereaksi Marquis, Mandeline, Simon
menunjukkan bahwa sampel PLP03EI mengandung MDMA

UJI ANION Uji anion menunjukkan bahwa sampel PLP03EI merupakan


jenis garam klorida yang ditunjukkan dengan timbulnya
endapan putih dengan penambahan AgNO33

Dugaan prekursor utama yang digunakan dalam sintesis MDMA pada tablet PLP03EIb
adalah Safrole.

Dugaan rute sintesis pada sampel PLP03EIb adalah reduktif aminasi dari 3,4-MDP2P
karena ditemukan impurities yang merupakan hasil reduksi 3,4-MDP2P yaitu
1-(3,4-Methylenedioxyphenyl)-2-propanol. Impurities 3,4-Methylenedioxy-N-
methylbenzylamine juga ditemukan pada sampel, dimana impurities tersebut dilaporkan
sebagai produk samping dari reaksi reduktif aminasi piperonal menggunakan
methylamine. Teridentifikasinya kedua impurities tersebut secara bersama-sama
mengindikasikan bahwa MDMA kemungkinan disintesis melalui rute reduktif aminasi
3,4-MDP2P dimana 3,4-MDP2P dihasilkan dari piperonal 8-12

KADAR/PURITY MDMA.HCL DALAM TABLET EKSTASI 43,23%


(Total kandungan MDMA dalam tiap tablet sebesar 172,92 mg)

3 UNODC. 2006. https://www.unodc.org/pdf/scientific/stnar34.pdf

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 37


KLASTERISASI SAMPEL KARAKTERISASI NARKOTIKA
(DRUGS PROFILING) TAHUN 2023

KLASTERISASI DENGAN K-MEANS CLUSTERING

38 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


0
BAB 2

KLASTERISASI

02 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 39


KLASTERISASI SAMPEL KARAKTERISASI
NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) TAHUN 2023

Identifikasi
kemiripan (similarity)
sampel profiling
didasarkan pada
karakteristik sampel
yang diperoleh dari
data profil fisik,
profil kimia dan hasil
analisis isotop stabil
Klasterisasi sampel
profiling merupakan
teknik untuk
mengelompokkan
data sampel
narkotika yang
diprofilkan menjadi
beberapa kelompok
tertentu

Setiap objek yang


berada dalam
satu klaster
memiliki tingkat
kemiripan yang
maksimum dan
data antar klaster
memiliki kemiripan
Sampel dalam yang minimum
satu klaster
mempunyai profil
yang mirip. Apabila
tingkat kemiripan
semakin tinggi,
maka dimungkinkan
disintesis oleh
produsen yang sama.

40 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


Klasterisasi sampel profiling
diolah dengan 3 cara berikut :

1. Klasterisasi secara manual


Klasterisasi secara manual ditampilkan dalam
bentuk diagram, dengan mempertimbangkan
seluruh hasil pemprofilan baik fisik maupun kimia.

2. Klasterisasi dengan Hierarchical Cluster


Analysis (HCA)
Analisis statistik HCA melihat beberapa varian
pada saat yang bersamaan. Hasil klasterisasi
ditampilkan dalam bentuk dendrogram (diagram
pohon).

3. Klasterisasi dengan k-means Clustering


Klasterisasi ini diterapkan pada sampel yang
berasal dari prekursor efedrin/pseudoefedrin.
Tujuan dari klasterisasi ini adalah untuk
mengelompokkan sampel menjadi 3 klaster
berdasarkan sumber perolehan prekursornya, yaitu
natural, semisintetis, dan sintetis.Hasil klatserisasi
ditampilkan dalam bentuk “3D scatter plot”.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 41


a. Klasterisasi Klasterisasi manual dilakukan dengan mempertimbangkan
data karakteristik fisik (titik leleh, hasil analisis
Secara Manual mikroskopis), profil kimia (kiralitas, jejak prekursor, trace
impurities) dan hasil analisis isotop stabil. Klasterisasi
manual dapat dipertimbangkan sebagai data pengkoreksi
terhadap klasterisasi yang diperoleh dari HCA dan
k-means clustering.

Aziridine, Aziridine, Oxazolidine, Aziridine, Oxazolidine,


1- (1,4-cyclohexadienyl) Aziridine, Aziridine, & Diphenethylamine
Oxazolidine,
-2 methylaminopropane Oxazolidine, & Oxazolidine, & alpha methyl, DPIA,
Naphtalene &
& DPIA, Pyridines DPIA DPIA, Pyridines DPIMA, Pyridines
DPIA, Pyridines

1. 1,2-dimethyl- 1. 1,2-dimethyl- 1. 1,2-dimethyl- 1. 1,2-dimethyl- 1. 1,2-dimethyl-


3-phenylaziridine 3-phenylaziridine 3-phenylaziridine 3-phenylaziridine 3-phenylaziridine
2. P2P 2. P2P 2. P2P 2. P2P 2. P2P
3. Aziridine,2, 3. 1-(1,4- 3. 3,4-dimethyl-5- 3. 3,4-dimethyl-5- 3. 3,4-dimethyl-5-
3-dimethyl-1- cyclohexadienyl)-2- phenyloxazolidine phenyloxazolidine phenyloxazolidine
(phenylmethyl)-, methylaminopropane
4. DPIA 4. Ephedrine 4. Diphenethylaminea
trans 4. 3,4-dimethyl-5- alpha methyl
5. DPIA
4. 3,4-dimethyl-5- phenyloxazolidine PLP03EIa
6. Pyridines 5. Ephedrine
phenyloxazolidine 5. Ephedrine PLP02EI
6. DPIA
5. Ephedrine 6. DPIA 1. 1,2-dimethyl- PLP02EJ 7. Pyridines
6. Naphtalene 7. Pyridines 3-phenylaziridine
7. DPIA 2. P2P PLP03EJ
8. Pyridines 3. 3,4-dimethyl-5-
PLP01EI phenyloxazolidine
PLP01EB 4. Ephedrine
PLP01EB30 5. DPIA
PLP01EB220
PLP03EIa
PLP02EI

NAGAI & BIRCH & EMDE & LEUCKART


LEUCKART LEUCKART

KLASTER 1 EFEDRIN & P2P

Klasterisasi manual menghasilkan 3 klaster berdasarkan jenis prekursor yang


digunakan, yaitu:

Klaster 1 (sintesis metamfetamina menggunakan prekursor Efedrin dan P2P), Klaster


2 (sintesis metamfetamina menggunakan prekursor Efedrin), dan Klaster 3 (sintesis
metamfetamina menggunakan prekursor P2P).

42 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


KEY
IMPURITIES

Aziridine, Oxazolidine,
1-(1,4-cyclohexadienyl)-2 Diphenethylamine,.alpha.
Aziridine, & Oxazolidine
methylaminopropane -methyl, DPIA

1. 1,2-dimethyl-3-phenylaziridine 1. 1,2-dimethyl-3-phenylaziridine 1. Diphenethylaminea alpha methyl


2. P2P 2. P2P 2. P2P
3. 1-(1,4- cyclohexadienyl)-2- 3. Aziridine,2, 3-dimethyl-1- 3. DPIA
methylaminopropane (phenylmethyl)-, trans
4. 3,4-dimethyl-5-phenyloxazolidine 4. 3,4-dimethyl-5- PLP04EJb
5. Ephedrine phenyloxazolidine
5. Ephedrine
PLP01EHa
PLP01EHb PLP01EEd

1. 1,2-dimethyl-3-phenylaziridine 1. 1,2-dimethyl- 3-phenylaziridine


2. P2P 2. P2P
3. 1-(1,4- cyclohexadienyl)-2- 3. 3,4-dimethyl-5- phenyloxazolidine
methylaminopropane 4. Ephedrine
4. 3,4-dimethyl-5-phenyloxazolidine
PLP02EE
PLP02EH

BIRCH EMDE LEUCKART

KLASTER 2 EFEDRIN KLASTER 3 P2P

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 43


b. Klasterisasi Analisis menggunakan HCA memanfaatkan data profil
pengotor (impurities) dari tiap-tiap sampel. Berdasarkan
dengan profil pengotor tersebut, tingkat kemiripan antara
Hierarchical masing-masing sampel dievaluasi. Dendrogram sampel
profiling tahun 2023 diolah dengan metode Between-
Cluster groups linkage dan Interval Squared Euclidean Distance
Analysis (HCA) pada software IBM SPSS Statistics.

Dendogram using Average Linkage (Between Groups)


Rescaled Distance Cluster Combine
0 5 10 15 20 25
PLP01EB_4 1
Nagai & Leuckart
PLP01EB_30 2

PLP01EB_220 3

PLP02EJ 13 KLASTER 1
EFEDRIN & P2P
PLP04EJa 15

PLP02EI 10
Emde & Leuckart
PLP03EI 11

PLP01EJ 12

PLP03EJ 14
Birch & Leuckart
PLP01EI 9

PLP01EHb 7
Birch
PLP02EH 8 KLASTER 2
EFEDRIN
PLP01EHa 6
Emde
PLP01EEd 4

PLP02EE 5 KLASTER 3
Leuckart P2P
PLP04EJb 16

KLASTER Kelompok prekursor Efedrin & P2P

1 10 sampel disintesis dari prekursor Efedrin & P2P, yang terdiri dari rute sintesis Nagai &
Leuckart (3 sampel), Emde & Leuckart (6 sampel), Birch & Leuckart (1 sampel). Profil PLP03EJ
sangat berbeda dengan sampel lainnya yang disintesis menggunakan rute Emde & Leuckart.

KLASTER Kelompok prekursor Efedrin

2 5 sampel disintesis dari prekursor Efedrin, dengan menggunakan rute Birch (3 sampel) dan
rute Emde (2 sampel). Profil PLP01EEd dan PLP02EE sangat berbeda meskipun disintesis
dengan rute yang sama

KLASTER Kelompok prekursor P2P

3 Sampel PLP04EJb disintesis dari prekursor P2P melalui rute Leuckart

44 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


c. Klasterisasi Dengan K-Means Clustering
Analisis dilakukan dengan mengolah data hasil pengukuran kelimpahan isotop δ15N,
δ13C dan δ2H sampel yang disintesis dari prekursor efedrin menggunakan algoritma
k-means clustering dengan 3 klaster yang ditetapkan yaitu natural, semi-sintesis dan
sintesis. 3D scatter plot dapat mengelompokkan sampel berdasarkan kedekatan nilai
isotop sampel terhadap standar efedrin dan/atau metamfetamina yang diketahui
sumber perolehannya (efedrin/metamfetamina natural, semi-sintesis, atau sintesis).

Klasterisasi Sampel Profiling


Tahun 2023 Berdasarkan Sumber
Perolehan Prekursor Efedrin

KLASTER SEMI-SINTESIS

KLASTER SINTESIS

KLASTER NATURAL

• Simbol segitiga menunjukkan standar


• Simbol lingkaran menunjukkan sampel

Sumber perolehan prekursor efedrin pada sampel profiling jenis kristal


metamfetamina tahun 2023 tidak ada yang berasal dari efedrin semi sintesis. 11
sampel dibuat dari prekursor efedrin sintesis, dan 4 sampel dibuat dari prekursor
efedrin natural.

KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023 45


DAFTAR PUSTAKA
1. Pusat Penelitian, Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional. 2022. Indonesia
Drugs Report 2022.

2. Pusat Penelitian, Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional. 2023. Indonesia
Drugs Report 2023.

3. UNODC. (2006). Recommended Methods for the Identification and Analysis of


Amphetamine, Methamphetamine and Their Ring-substituted Analogues in Seized
Materials. https://www.unodc.org/pdf/scientific/stnar34.pdf (diakses tanggal 01
Desember 2022)

4. Dujourdy, L., Dufey, V., Besacier, F., Miano, N., Marquis, R., Lock, E., Aalberg, L.,
Dieckmann, S., Zrcek, F. and Bozenko Jr, J.S. (2008). Drug intelligence based on organic
impurities in illicit MA samples. Forensic science international, 177(2-3), pp.153-161.

5. Kunalan, V., Kerr, W. J., & Nic Daéid, N. (2012). Investigation of the reaction impurities
associated with methylamphetamine synthesized using the Nagai method. Analytical
chemistry, 84(13), 5744-5752.

6. Kunalan, V., Nic Daéid, N., Kerr, W.J., Buchanan, H.A. and McPherson, A.R. (2009).
Characterization of route specific impurities found in methamphetamine synthesized by
the Leuckart and reductive amination methods. Analytical chemistry, 81(17), pp.7342-
7348.

7. Kunalan, V., Kerr, W. J., & NicDaéid, N. (2012). Clarification of route specific impurities
found in methylamphetamine synthesised using the Birch method. Forensic science
international, 223(1-3), 321-329

8. Gimeno P, Besacier F, Bottex M, Dujourdy L, Chaudron-Thozet H (2005) A study


of impurities in intermediates and 3, 4-methylenedioxymethamphetamine (MDMA)
samples produced via reductive amination routes. Forensic science international 155:
141-157.

9. Świst M, Wilamowski J, Parczewski A. (2005) Basic and neutral route specific


impurities in MDMA prepared by different synthesis methods: comparison of impurity
profiles. Forensic Science International 155: 100-111.

10. Gimeno P, Besacier F, Chaudron-Thozet H, Girard J, Lamotte A. (2002) A contribution


to the chemical profiling of 3, 4-methylenedioxymethamphetamine (MDMA) tablets.
Forensic Science International 127: 1-44.

11. Cheng WC, Poon NL, Chan MF. (2003) Chemical profiling of 3,
4-methylenedioxymethamphetamine (MDMA) tablets seized in Hong Kong. Journal of
Forensic Sciences 48: 1249-1259.

12. Plummer CM, Breadon TW, Pearson JR, Jones OA. (2016) The synthesis and
characterisation of MDMA derived from a catalytic oxidation of material isolated from
black pepper reveals potential route specific impurities. Science & Justice 56: 223-230.

46 KARAKTERISASI NARKOTIKA (DRUGS PROFILING) 2023


SAMPUL BUKU
Gambar sampul-sampul buku yang telah terbit
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA
Jl. M.T. Haryono No. 11 Cawang, Jakarta Timur BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Tlp. [021] 80871566, 80871567, Fax. [021] 80885225, 80871591, Jl. Edi Sukma KM. 21 Desa Wates Jaya Kec.
80871592, JAKARTA. Call Center BNN : (021) 80880011, Cigombong, Lido Kabupaten Bogor Jawa Barat
Sms Center BNN : 0888-111-0266 | http://www.bnn.go.id Tlp. +62-8128-4283-814
Email Call Center BNN : callcenter@bnn.go.id https://laboratorium.bnn.go.id
e-mail : info@bnn.go.id e-mail :drugslaboratory@bnn.go.id

Anda mungkin juga menyukai