Anda di halaman 1dari 8

Halo Semua Sahabat DA dimanapun kamu berada!

Kali ini Minda mau membagikan sebuah ilmu kepada teman-teman semua.
Jangan lewatkan ilmu yang satu ini ya!

Kali ini Minda mau membagikan kamu tips-tips TEKNIK CLOSING dalam melakukan sebuah
penawaran produk ke calon pembeli.

Yuk langsung aja ke materi TEKNIK CLOSING!

Sebagai seorang pebisnis, sebaiknya kamu harus mengetahui teknik closing yang terbaik agar
pelanggan dapat menyelesaikan transaksinya dengan cepat.

Jika dilihat sepintas, tampaknya melakukan closing kepada customer adalah hal yang mudah untuk
dilakukan. Tetapi pada kenyataannya itu tidak semudah dengan apa yang kamu lihat.

Tidak semua customer langsung luluh saat kamu menawarkan produk.


Terkadang, masih ada beberapa customer yang merasa ragu untuk membelinya.

Nah, di sinilah peran penting closing bagi kamu.


Lalu, kira-kira apa saja ya teknik closing terbaik yang bisa dilakukan oleh kamu?

Langsung aja Minda jelaskan Macam-Macam Teknik Closing

1. Now or never (Sekarang atau Tidak Sama Sekali)


Ini merupakan salah satu teknik tradisional. Sebab, teknik ini biasanya menggunakan trik psikologis
yang dirancang untuk menumbuhkan keinginan pelanggan dalam melakukan transaksi.

Biasanya, teknik sekarang atau tidak sama sekali ini akan menggunakan kalimat seperti ini:
 “Jika kaka membeli pengharumnya di hari ini, kaka akan mendapatkan diskon
sebesar 20% loh”
 “Kami hanya memiliki sisa satu parfum untuk varian special ini ka. Kalau
Minggu depan harganya sudah naik ka”
Teknik ini dinilai masih banyak yang menggunakan sampai sekarang.
Sering kali orang tertarik untuk membeli produk jika melakukan teknik closing ini.
Terlebih, jika mereka memang menginginkan produk tersebut.

2. Summary (Ringkasan)
Sering kali customer merasa bingung untuk memilih antara dua atau tiga produk yang tersedia.
Nah, tugas kamu adalah memberikan mereka nilai-nilai atau keunggulan yang terdapat dari satu
produk secara singkat.

Dengan begitu, ketertarikan mereka terhadap produk tersebut akan naik dan kemungkinan besar
akan membelinya.
Berikut kalimat yang biasanya digunakan dalam teknik closing ini:
 “Kami memiliki 2 varian reed diffuser yang cocok untuk di gunakan di kamar dan ruang keluarga
loh ka dengan kesegaran green apple dan harum bunga jasmine yang dapat bertahan hingga 30
hari, bila kaka membeli salah satunya sekarang, kaka dapat kesempatan mendapatkan 1 buah
pengharum botol apel 10ml ”

3. Asumsi
Bisa dibilang, teknik closing yang satu ini sangat populer digunakan dan terlalu percaya diri.
Bagi seorang pebisnis profesional, ia akan menanamkan pikiran yang positif dan berasumsi bahwa
pelanggan akan melakukan pembelian.

Meski begitu, kamu harus yakin tentang hal itu dan terus memantau setiap langkah dari proses
penjualan serta memberikan respon value atau nilai yang cukup kepada pelanggan.

Terlepas dari semua itu, hal utama yang harus diperhatikan saat menggunakan teknik ini adalah
terus mengamati bahwa pelanggan masih dalam permainan yang kamu main kan.

Tidak ada kata-kata khusus dalam penerapan teknik ini, asalkan kamu
percaya diri terhadap produk dan dirimu sendiri.
4. Hapus Produk
Tahukah kamu bahwa menghapus produk yang paling diinginkan oleh prospek adalah salah satu
teknik closing yang bisa dilakukan?

Secara psikologis, orang tidak ingin kehilangan barang yang ingin atau sedang mereka miliki.
Nah, ini menjadi salah satu teknik yang tepat untuk diterapkan kepada customer.

Orang lebih memilih produk yang telah dihapus dari daftar dibandingkan produk dengan diskon.
Kamu bisa menghapus produk tersebut, dan beralasan kepada customer bahwa ada perbaikan
produk terlebih dahulu.

5. Eksklusif
Siapa sih yang tidak ingin menjadi spesial atau eksklusif dengan memiliki suatu produk tertentu?
Hampir semua pelanggan ingin merasa seperti itu.

Teknik ini juga dapat kamu gunakan untuk meningkatkan penjualan.


Tawarkan saja kepada pelanggan bahwa kamu hanya menyediakan stok produk dengan jumlah
yang terbatas.
Misal
“Parfum dengan packaging unik ini hanya diproduksi sebanyak 1000 pcs saja loh ka, hanya
beberapa orang saja yang mendapatkan parfum dengan packaging botol yang unik ini, jadi jangan
sampai mau ketinggalan ka”

Dengan begitu, otomatis orang-orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang tersebut agar
dilihat sebagai orang yang spesial.

6. Soft
Teknik closing soft atau biasa disebut teknik lembut bisa dibilang tidak terlalu to the point.
Teknik ini lebih mengutamakan untuk mengetahui terlebih dahulu keinginan
pelanggan dari produk kita.

Biasanya, teknik ini diisi dengan mengajukan pertanyaan kepada pelanggan.


Perlahan-lahan, kamu akan mengetahui masalah apa yang dihadapi oleh pelanggan sehingga kamu
dapat melakukan closing dengan ciamik.

7. Coret harga
Sebenarnya teknik ini tidak jauh berbeda dengan diskon. Hanya saja, ini dapat kamu lakukan untuk
meningkatkan penjualan.

Di online shop, pasti kamu sering menemukan orang-orang menggunakan teknik ini untuk closing.
Sebagai contoh,
“Dapatkan Pengharum Reed Diffuser Jasmine dengan bonus pengharum apel Jasmine 10 ml
dengan Harga normal Rp50.000 menjadi Rp45.000”.

Dijamin, dengan menggunakan teknik seperti ini banyak orang yang tertarik untuk membeli produk
tersebut.

8. Testimoni
Kepercayaan pelanggan akan suatu produk akan semakin naik apabila penjual memberikan
testimoni.
Sering kali di e-commerce ada banyak sekali testimoni pelanggan yang telah membeli produk kita.

Nah, teknik closing ini bisa kamu gunakan untuk menarik konsumen baru.
Kamu bisa memberikan testimoni kepada mereka berupa screenshot ataupun testimoni langsung
yang sudah tertera di kolom komen online shop-mu.

Contoh:
“Varian Parfum ini sudah banyak yang menggunakan loh ka, bahkan cinta laura saja suka dengan
varian ini (berikan bukti cinta laura menyukai parfum tersebut)”
9. Menunjukan Empati
Menunjukkan empati terhadap situasi atau kondisi yang dihadapi oleh calon
pelanggan kamu adalah teknik yang sangat ampuh dilakukan.

Kamu akan menempatkan diri kamu di sisi calon pelanggan dan membuat calon
pelanggan merasa dihargai.

Contohnya dengan memberikan pujian yang halus atau merasakan kesulitan yang dihadapi calon
pelanggan.
Lakukan hal ini secara halus agar tidak terlihat menjilat ataupun berbohong ya.

10. Sense of urgency


“Tidak ada lagi waktu yang tepat untuk membeli produk ini selain sekarang juga!”
Ini salah satu kalimat pamungkas untuk membuat calon pelanggan kamu semakin merasa percaya
bahwa membeli produk kamu saat itu juga adalah keputusan yang tepat.
Kuncinya adalah kamu harus membaca situasi dan kondisi waktu saat itu, kemudian masuk ke
dalam urgensi yang dibutuhkan oleh calon pelanggan.
Misal
“Ayo ka beli sekarang juga produk parfumnya, karena 15 menit lagi promo akan berakhir dan kaka
bisa kehilangan kesempatan mendapatkan potongan harganya loh ka”

11. Gunakan konten visual

Tentu lebih nyaman melihat sesuatu yang visual dibandingkan hanya membayangkan.
Kamu dapat melakukan teknik ini dengan menghadirkan konten visual berupa video, foto atau
bagan yang menggambarkan penawaran produk kamu.
Jika calon pembelimu terlihat penasaran dengan produk kamu, maka kamu harus segera
menyediakan visual dari produk kamu.
Jika hal tersebut dilakukan, maka calon pembeli kamu akan semakin jelas melihat spesifikasi
produkmu yang membuatnya segera melakukan pemesanan terhadap produkmu.
Misalnya
“Ini saya kirimkan video produk detailnya ya ka, hal yang kaka tanyakan semua sudah ada di produk
ini. Kaka bisa langsung info varian apa yang kaka inginkan ya ka. ”

12. Jelaskan usaha produksi


Produk yang dibuat dengan kerja keras dan riset panjang pastinya akan
menambah kepercayaan diri kamu dalam melakukan penawaran.

Jelaskan berapa banyak usaha, skill dan durasi riset dalam membuat produk yang kamu tawarkan.
Hal tersebut akan dipandang lebih di mata calon pelanggan.
Sesuatu yang dibuat dengan usaha besar tentunya memiliki nilai dan kualitas yang tinggi.
Dengan begitu pelanggan kamu akan menjadi lebih penasaran dan mencoba untuk membeli
produk yang kamu tawarkan.
Misalnya
“Parfum dengan wangi bunga jasmin ini banyak sekali yang menginginkan loh ka, bahkan kita perlu
waktu 1 tahun untuk meraciknya agar kualitas yang diingin kan pelanggan setia kamu terpenuhi,
kaka mau coba ?”

13. Berikan case studies


Saat calon pelanggan bercerita mengenai masalah yang mereka hadapi, berikan contoh kasus yang
dialami oleh pelanggan lain kamu.
Kemudian berikan penjelasan bagaimana produk kamu membantu pelanggan kamu tersebut.
Sehingga calon pelanggan kamu pun merasa semakin yakin bahwa produk kamu benar-benar
menjadi solusi terbaik untuknya.

14. Opportunity cost


Teknik ini lebih menunjukkan apa saja kesempatan yang akan calon pelanggan lewatkan jika tidak
membeli produk kamu. Tidak hanya solusi yang terlewatkan, tapi jelaskan juga benefit apa saja
yang akan hilang.

Dengan ini kamu secara tidak langsung akan memberikan pressure kepada calon pelanggan untuk
segera membeli produk sebelum ia kehilangan kesempatan solusi dan benefit dari kamu.
“Kaka 15 menit lagi promonya akan segera berakhir loh ka, kaka kalau tidak melakukan pemesanan
sekarang juga, kaka tidak akan mendapatkan discount harga dan bonus produk testernya loh ka”

15. Skala 1-10


Mendapatkan informasi seberapa puas perasaan calon pelanggan mengenai
penawaran kamu adalah salah satu cara untuk mengetahui dimana titik terbaik
untuk melakukan kesepakatan.

Kamu dapat meminta calon pelanggan memberikan nilai 1 hingga 10 terkait penawaran kamu, jika
masih rendah maka tanyakan apa yang membuat mereka memberikan nilai rendah.

Dengan alasan yang diungkapkan oleh calon pelanggan, berikan jawaban untuk meng-
counter argumen calon pelanggan, agar nilai menjadi lebih tinggi.
Ketika nilai sudah berubah dan di rasa sudah semakin tinggi maka kamu dapat menutup
kesepakatan di saat itu juga dengan setujunya pelanggan kamu membeli produk kamu.

INGAT Jangan mengharapkan sales


jika kamu saja masih belum tau caranya approach terhadap
calon pembeli kamu

Sampai bertemu dimateri selanjutnya ya.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai