SKRIPSI
Oleh:
MASTUROH
NIM.T20189056
JUNI 2022
Fakta Sosial Perspektif Emile Durkheim
SKRIPSI
Oleh:
MASTUROH
NIM. T20189056
Di Setujui Pembimbing :
ii
Fakta Sosial Perspektif Emile Durkheim
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari: Senin
Tanggal: 06 Juni 2022
Tim Penguji :
Anggota :
1. Dr. H. Sukarno, M.Si ( )
2. Abdurrahman Ahmad, M.Pd ( )
Menyetujui
Dekat Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
iii
MOTTO
“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi
dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia
1
Dewantara, Ki Hadjar Dewantara (Jogjakarta: Madjelis-Leluhur Taman Siswa),70.
iv
PERSEMBAHAN
1. Ayah dan ibuku tercinta Raksono dan Fatima ku ucapkan terima kasih yang
3. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Tadris IPS yang selalu memberikan ilmu yang
Jember.
v
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah Swt karena atas
skripsi yang berjudul “Konsep Fakta Sosial Menurut Emile Durkheim Dan
itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya
kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. Selaku Rektor UIN KH. Achmad
Siddiq jember yang telah mendukung dan selalu membuat kampus kami
2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd. I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Sosial.
vi
7. Dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
serta kesehatan, karunia dan keberkahan di dunia akhirat atas budi baik
yang telah diberikan kepada penulis tiada balasan sebagai wujud rasa
terimakasih. Penulis hanya bisa berdo’a dengan ucapan semoga Allah Swt
yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan referensi dalam dunia
akademisi.
Masturoh
T20189056
vii
ABSTRAK
Masturoh, 2022. Fakta sosial perspektif Emile Durkheim
Kata kunci : Fakta sosial, emile Durkheim
viii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................ iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Fokus Kajian ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
E. Definisi Istilah .............................................................................. 7
F. Sistem Pembahasan ...................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 11
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 11
B. Kajian Teori................................................................................... 15
1. Pengertian Fakta Sosial ...................................................... 15
2. Tipe-Tipe Fakta Sosial Menurut Emile Durkheim............. 16
3. Teori-Teori Emile Durkheim ............................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 24
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ..................................................... 24
B. Data Dan Sumber Data ................................................................... 26
C. Intrumen Penelitian.......................................................................... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27
E. Teknik Keabsahan Data .................................................................. 28
F. Analisis data ................................................................................... 30
ix
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 32
A. Biografi Emile Durkheim ............................................................ 32
B. Fakta sosial perspektif Emile Durkheim...................................... 43
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................... 58
B. Saran .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61
DAFTAR KEASLIAN TULISAN
LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
adalah potensi mental, nafsiyah, aqliyah dan potensi fisik. Dengan potensi
pernah lepas dari pembahasan sosial. Jika dilihat dari salah satu pendapat
1
Umiarso, Pendidikan Pembebasan Dalam Pesrpektif Barat Dan Timur (Yogyakarta: Ar-Ruzz
media, 2011), 7.
2
Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1
2
secara historis dan juga memiliki formulasi dan strategi pedidikan untuk
pendidikan ialah tokoh terkemukakan yang berasal dari Brasil, yaitu Paulo
dangkal. Budaya seperti ini, menurut Paulo Friere, tidak mungkin akan
yang menjadi manusia sebagai robot yang tidak kenal akan eksistensi
kemanusiaannya sendiri. 3
sosial yang paling menarik perhatian untuk para penulis. Dengan teori
sosial yang merupakan gejala yang berada diluar dan memiliki kekuatan
atau tidak diperhatikan dengan teliti. Menurut durkheim adalah sia- sia
sosial merupkan setiap cara bertindak, baik yang ditentukan maupun tidak
berasal dari luar, atau setiap cara bertindak yang bersifat umum
masyarakat tertentu, namun pada saat yang sama (fakta sosial), mandiri
paling rill dari keberadaan realitas objektif kehidupan sosial. Fakta sosial
disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara yang disajikan secara ilmiah dan
dalam pembelajaran fakta sosial sangat luas, bukan hanya sebatas ilmu-
5
Kamiruddin. Fungsi Sosiologi Agama Studi Profan Dan Sakral Menurut Emile Durkhiem, Vol. 3,
No. 2 (Jurnal, Toleransi), 5.
6
Ardlin, Sosial Emile Durkheim (Bantul: Kreasi wacana, 2013), 57.
4
ilmu sosial saja akan tetapi membahas tentang ideologi negara dan
berbangsa dan negara semua itu karena ingin mencapai tujuan bersosial. 7
sosial ini saling berhubungan karena tujuan dari ilmu pengetahuan sosial
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
percaya bahwa dengan metode dan isi pengajaran yang menanamkan nilai,
keteraturan sosial.8
sosial dinyatakan barang suatu (thik) yang berbeda dengan ide. Dimana
7
Georga ritze, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berpradigma Ganda, 74.
8
Ika Revita, Analisis Teori Fakta Sosial Emile Durkhiem Dalam Pendidikan Karakter Untuk
Membentuk Karakter Jujur Pada Siswa SMPIT Insal Kamil Karangayar (Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 2016).
5
manusia. Arti penting pernyataan durkheim ini terletak pada usaha untuk
hal itu berarti kita mempelajari hal-hal dari luar pikiran-pikiran kita sendiri
pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini dan
diantisipasi untuk masa yang akan datang. Fakta sosial sebagai suatu
pelajaran yang diberikan di jenjang sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP
dan SMA.
Peneliti tertarik memilih judul ini karena fakta sosial dengan ilmu
orang belum mengetahui terkait dengan hal ini, maka dari itu penelitian ini
Durkheim”
6
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Sosial.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pengetahuan sosial.
c. Bagi Pembaca
d. Bagi Penulis
tersebut.
E. Definisi Istilah
sebagai berikut:
1) Fakta Sosial
9
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, Terjemahan Robert MZ. Lawang
(Jakarta: PT gramedia, 1981), 45.
8
2) Emile Durkheim
F. Sistematika Pembahasan
laporan mulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Deskripsi tentang
sistematika pembahasan ini berbeda dengan daftar isi. Daftar isi diuraikan
10
Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion (New York: Pxford University Press, 1996). Dalam
“Dekonstruksi Kebenaran: Kritik Tujuh Teori Agama”, Terj: Inyiak Ridwan Muzir dan M. Syukri,
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2010), 91- 92.
9
kajian skripsi (batang tubuh), yaitu bab pertama sampai dengan bab
Bab I : pendahuluan
sosial. Fungsi bab ini sebagai landasan teori pada bab berikutnya untuk
data.
10
kesimpulan dari penelitian dan diakhiri dengan penutup. Bab ini berfungsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
dengan penelitian saat ini. Dengan melakukan langkah ini akan terlihat
11
12
yang sama atau tergantung pada kondisi yang sama . Ini tidak
berarti bahwa mereka tidak dalam arti psikis, karena mereka semua
Tabel 2.1
Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan
Penelitian Yang Dilakukan
B. Kajian Teori
1. Fakta Sosial
filsafat. 11
11
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Beparadigma Ganda (Jakarta: Raja Grafindo,
2011), 14.
16
durkheim.
sosial material dan fakta sosial non material. Pertama, fakta sosial
12
Wardi Bachtiar, Sosiologi Klasik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 89.
13
George Ritzer, Douglas j. Goodman, Teori Sosiologi Modern (Jakarta: Kencana, 2011), 23.
17
kesadaran manusia.
moral, seperti nilai dan norma. Meskipun fakta sosial ini bersifat
dinamis.
dan rasa belas kasih yang terbentuk dalam kumpulan publik. Fakta
a) Solidaritas Mekanis
berat.
b) Solidaritas Organik
macam yaitu :
a) Penjelasan sebab-akibat
b) Penjelasan fungsional
persesuaiannya.
21
a) Fakta Sosial
itu sendiri.
b) Fakta individu
14
George Ritzer, Douglas j. Goodman, Teori Sosiologi Modern, 55.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
mudah dan lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
ilmiah.16
berikut:
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D (Bandung: Alfabeta, 2016), 2.
16
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif ( Jakarta: Reverensi, 2013), 19.
24
25
hingga akhir. 17
teori. Dengan begitu, desain lebih bersifat umum, dan berubah sesuai
Research atau studi pustaka. Library Research adalah jenis penelitian yang
informasi dan relevensi dengan topik penelitian. Data yang diteliti sebagai
yaitu penelitian yang lebih menitik beratkan pada makna realitas yang
17
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, 48.
18
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2006), 257.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D, 259.
20
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), 3.
26
lainnya. Sebagai data untuk penelitian dan analisis selanjutnya secara lebih
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang
permasalahan yang akan diteliti. Sumber data perlu dibedakan yaitu antara
sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data
primer yaitu:
1. Sumber primer ialah data pokok yang digunakan sebagai bahan utama
yaitu :
Durkheim
21
V. Wirata Sujarweti, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis Dan Mudah Dipahami
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), 73.
27
sekunder adalah data pendukung dari data utama atau data primer.
Data sekunder dari peneliti ini diambil dari berbagai sumber seperti
C. Intrumen Penelitian
variabel penelitian.23
itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai insterumen juga harus
penelitian.
Untuk mendapatkan data yang akurat guna mendukung peneliti ini, maka
dokumentasi.
22
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: ar-Ruzz Media,2012), 221.
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2016), 306.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), 224.
28
diantaranya:
1) Triangulasi Sumber
yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 204.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 241.
29
data tersebut.
2) Triangulasi Teknik
3) Triangulasi Waktu
pada saat narasumber masih segar dan belum banyak masalah, guna
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 274.
30
4) Analisis Data
konsepsi tokoh.30
28
Sugiyono, Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2008), 334.
29
Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali Press,1992), 87.
30
Winomo Surakhmad, Metodelogi Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito,1994), 139.
31
4. Penarikan kesimpulan
31
Noeng Muhajir, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi IV (Yogyakarta: Rake sarasin, 2000), 95.
32
BAB IV
PEMBAHASAN
durkheim, lahir tanggal 15 april 1858 di kota epinal ibu kota bagian
sebut sebagai bapak fase teori sosiologi modern yang paling utama. Ia
pada 1895, dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan
salah satu yang paling cemerlang pada abad-19 dan banyak teman
32
Talcott Parsons “Emile Durkheim” Dalam D.I Sills, e d International Encyclopedia of the sosial
seince (New York: Maemillah Publisihing Co, Inc, and the fress, 1978), 311.
32
33
pergi ke Bordeaux pada 1887, yang saat itu baru saja membuka pusat
banyak kritik.
keagamaan”.
wajar dari golongan kanan prancis yang kini berkembang. Yang lebih
33
Choirul Mahfud , 39 tokoh sosiologi politik dunia (Surabaya: Jaringan pena, 2009), 352-355.
36
Tabel 4.1
Kronologi Hidup Emile Durkheim
34
http://perilakuorganisasi.com/david-emile-durkheim.html, diakses judul “Paradigma Teori
Organisasi”, September 2011.
40
solidaritas.
kewajiban sosial
keterangan kritisnya.35
36
Emile Durkheim, Suicide A Study in Sociology (Publishing: Glencoe, Ill, Free Press). 35.
43
renan, Fustel de coulanges, dan masih banyak para tokoh ahli sosial
tingkah laku dan pemikiran “eksterior” untuk individu, dan dialami oleh
tidak bisa membela dan pasrah terhadap apa yang seharusnya diserahkan
untuk dibuat menjadi sebuah aturan bersama. Akan tetapi banyak yang
suatu gejala yang abstrak. Seperti hukum, struktur sosial, adat kebiasaan,
nilai, norma, bahasa, dan agama. Sebenarmya fakta sosial ini suatu gejala
37
https://www.goodreads.com/book/show/332155.The_Elementary_Forms_of_Religious_Life,
diakses pada halaman Paperback, Oxford World‟s Classics, Published June (University Press,
2001).
44
lingkungan sosial dimana seorang itu lahir. Agama dan adat istiadat
sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh
tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang
individu (murid).
38
Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2001), 214.
39
Ardlin, Fuad, Waktu Sosial Emile Durkheim (Yogjakarta: Kreasi Wacana, 2013).
45
dan nonmaterial. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah sesuatu
(eksternal).
40
Soerjono Soekanto, Sosiologi, Cet,VI (Jakarta: Gramedia, 2006),78.
41
Durkheim and Sosial Facts Research Paper Starter, diakses melalui:
https://www.enotes.com/research-starters/durkheim-sosial-facts.
46
bertindak secara individu yang tidak ada artinya didalam suatu kelompok
masyarakat. Hal ini terjadi karena fakta sosial bersifat memaksa yang
dengan model berfikir yang sama (kolektif). Dengan demikan fakta sosial
sukar baginya untuk melepaskan dirinya dari aturan tersebut”. Dari hal
sehingga individu tidak bisa bebas dari aturan-aturan yang sudah ada sejak
adanya dan selalu demikian adanya akan segera kelihatan bahwa setiap
cara memandang dan bertindak yang tidak dapat dicapai secara spontan.
42
George Ritzer, Teori Sosiologi., Terj. Taufik Abdullah, Durkheim dan Pengantar Sosiologi
Moralitas (Jakarta: Yayasan Obor, 1986), 32.
47
Dari sejak awal hidupnya kita memaksanya untuk makan, minum, dan
perlunya kerja, dan sebagainya. Jika pada suatu saat pemaksaan ini tidak
terasa lagi, hal ini dikarenakan pemaksaan itu telah membuat anak menjadi
terbiasa dan timbul dorongan batin bahwa pemaksaan tidak berguna lagi.
Akan tetapi pemaksaan itu tidak akan berhenti karena masih tetap
paradigma fakta sosial. Hal ini sangat nyata, tampak dari konsep teorinya
paling jelas dari fakta sosial adalah kebiasaan, peraturan, norma dan
43
Taufik Abdullah, Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1986), 32.
44
Taufik Abdullah, Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor, 1986),
32.
48
bukan karena kontak sosial, melainkan lebih dari itu atas dasar kesadaran
tersebut sebagai sesuatu yang ideal bagi individu. Masyarakat itu terbentuk
Oleh karena itu, jika tidak keseluruhan fakta sosial itu merupakan
barang sesuatu yang tidak dapat diraba, yang hanya ada dalam kesadaran
tetonisme dapat dilihat sebagai tipe khasus fakta sosial non-meterial yakni,
“paksa” terhadap individu, dan akan mendapat sanksi tertentu jika hal itu
dilanggar.45
Dari dua tipe fakta sosial tersebut contoh fakta sosial material itu
agama seperti aturan sholat, ibadah akan nampak secara nyata dan
tersebut. Dan ada juga dalam norma hukum seperti peraturan lalu lintas
yaitu kita masyarakat akan mentaati aturan berlalu lintas di jalan raya
dengan tertib, jika melanggar maka akan ada sangsi yang kita dapatkan
misalnya saat berkendara tidak memiliki SIM, kendaraan mati pajak dan
Dalam kasus korupsi misalnya salah satu contoh fakta yang bersifat non
adalah suatu ciri atau sifat sosial yang kuat yang tidak harus dijelaskan
pada level biologi dan psikologi, tetapi sebagai sesuatu yang berada secara
khusus di dalam diri manusia. Dengan kata lain, Ritzer menjelaskan bahwa
45
M. Amin Nurddin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi: Pengentar Untuk Memahami
Konsep-Konsep Dasar (Jakarta: UIN Jakarta Press , 2006), 17.
50
bunuh diri dimana persoalan yang pokok disitu ialah apa motif dan alasan
bahwa yang dimaksud dengan fakta sosial adalah bukan sesuatu yang
tampak seperti itu saja, melainkan motif-motif atau dorongan sosial yang
“Social facts differ not only in quality from psychical facts; they
have a different substratum, they do not evolve in the same
environment or depend on the same conditions. This does not
mean that they are not in some sense psychical, since they all
consist of ways of thinking and acting”. 47 (Fakta sosial berbeda
tidak hanya dalam kualitas dari fakta-fakta psikis, mereka
memiliki lapisan yang berbeda, mereka tidak berkembang dalam
lingkungan yang sama atau tergantung pada kondisi yang sama.
Ini tidak berarti bahwa mereka tidak dalam arti psikis, karena
mereka semua terdiri dari cara berpikir dan bertindak).
eksternal pada individu, atau setiap cara bertingkah laku yang umum
46
Choirul mahfud, 39 Tokoh Sosiologi Politik Dunia (Surabaya:Jaringan Pena, 2009), 361.
47
Émile Durkheim, The Rule of Sosiological Method (New York: The Free Perss, 1982), Cet. I, h.
40.
48
Soerjono Soekanto, Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), 94.
51
penolakan sosial dan menerima hukuman. Maka dari sini ada sebuah unsur
sosialnya.
49
Emile Durkheim, The Rules of Sociological Method., George Ritzer, Doglas J. Goodman, Teori
Sosiologi Modern (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), 21.
52
1) Teori Solidaritas
dan masyarakat.53
52
Durkheim, Suicide, A Study in Sociology, 45-76
53
Emile Durkheim, The Elementary Forms of the Religious Life (New York: Pree Press), 1995.
54
4) Fakta sosial
Social Fact
Society
norma/kaidah
c
o
e
r
c Education
i
o
n
way of existing
Individu
dari kedua orang tua dan gurunya hanyalah sebagai perwakilan dan
Namun, terdapat juga fakta sosial lain yang sifatnya dari luar
disebut dengan “arus sosial” (social currents). Arus sosial ini berupa
antusiasme yang besar. Seperti kemarahan dan rasa iba dalam suatu
kelompok adalah bukan berasal dari kesadaran individu itu sendiri. Kita
Social Fact
Society
norma/kaidah
c
o
e
r
c Education
i
o
n
way of existing
Individu
collective manuifestation
adalah:
1) Segala sesuatu cara bertindak, apakah telah sesuai atau tidak, yang
manifestasimanifestasi individual.
57
BAB I
PENUTUP
A. Kesimpulan
Positivisme empiris melihat bahwa realitas, dalam hal ini fakta sosial,
dua tipe ranah fakta sosial, yakni fakta sosial material dan fakta sosial non
seperti nilai dan norma. Meskipun fakta sosial ini bersifat individual
bentuk dan substansi fakta sosial nonmaterial ini akan “mematuhi” dan
tunduk pada interaksi tersebut, bukan oleh individu per individu (pada titik
yang besar terhadap fakta sosial nonmaterial. Fakta sosial nonmaterial ini
57
58
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi guru
DAFTAR PUSTAKA
Ardlin, Fuad, Waktu Sosial Emile Durkheim. Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2013.
Durkheim, Emile, The Elementary Forms of the Religious Life. New York: Pree
Press, 1995.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru & Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
https://www.goodreads.com/book/show/332155.The_Elementary_Forms_of_Reli
gious_Life, diakses pada halaman Paperback, Oxford World‟s Classics,
Published June. University Press, (2001).
Ikbal, Aceng Fuad Hasim, Fakta Sosial Emile Durkheim Dalam Membentuk
Lingkungan Sosial, Pendidikan Islam Indonesia (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah), 2015.
61
Johnson, Doyle Paul, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, Terjemahan Robert
MZ. Lawang. Jakarta: PT gramedia, 1981.
Kamiruddin. Fungsi Sosiologi Agama Studi Profan Dan Sakral Menurut Emile
Durkhiem, 3/2. Jurnal Toleransi, (April 2001).
Mahfud, Choirul, 39 tokoh sosiologi politik dunia. Surabaya: Jaringan pena, 2009.
Ritzer, George, Teori Sosiologi. Terj. Taufik Abdullah, Durkheim dan Pengantar
Sosiologi Moralitas. Jakarta: Yayasan Obor, 1986.
Revita, Ika, Analisis Teori Fakta Sosial Emile Durkhiem Dalam Pendidikan
Karakter Untuk Membentuk Karakter Jujur Pada Siswa SMPIT Insal
Kamil Karangayar. Surakarta: Universitas Sebelas (Maret 2016).
62
Identitas penulis
Nama : Masturoh
Tempat, tanggal lahir : Jember, 25 november 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun kojuk RT/RW001/004 Sukokerto Sukowono Jember
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
No Hp : 081332139775
Email : masturoh2025@gmail.com
Karya tulis : Konsep Fakta Sosial Menurut Emile Durkheim Dan
Relevensinya Dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
Riwayat Pendidikan
SDN Mojogemi 01 lulus tahun 2012
MTsN 06 jember lulus tahun 2015
SMK Nurur Jadid Sumber Wrigin Jember lulus tahun 2018