Anda di halaman 1dari 4

TUGAS DIGESTING

MENCERITAKAN PENGALAMAN DALAM MEMBACA

ISI BUKU YANG DIBACA

Disusun oleh :

Nama : Qeisyha Aulya Natasyha Eka Putri

Kelas : S-B

NIM : 032324285

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Public Relations

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI (STIKOM) BANDUNG

Jl. Ibrahim adjie No.57, Kiaracondong Bandung

Stikombandung57@gmail.co

2023
Novel Ayahku Bukan Pembohong merupakan salah satu mahakarya dari seorang penulis
terkenal Indonesia, yakni Tere Liye. Novel berjumlah 304 halaman ini pertama kali diterbitkan
oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2011 dan sudah dicetak ulang beberapa kali karena
tingginya antusias membaca masyarakat Indonesia terhadap novel ini. Novel ini mengangkat
genre keluarga dan slice of life yang tentunya sangat direkomendasikan untuk dibaca disela-sela
waktu luang.

Novel ini menceritakan kisah tentang seorang anak bernama Dam yang tumbuh dengan
kisah-kisah inspiratif dan penuh hikmah yang selalu diceritakan ayahnya sejak ia kecil. Dam
selalu antusias dan senang dengan semua kisah-kisah yang ayahnya ceritakan padanya. Terutama
adalah kisah ketika ayahnya mencari apel emas di lembah Bukhara, suku Penguasa Angin, dan
ayahnya berteman sangat dekat dengan pemain bola yang menurut Dam adalah pemain bola
yang menurut Dam adalah pemain terhebat di seluruh dunia, yaitu El Capitano alias El Prience.
Semakin beranjak dewasa, Dam merasa bahwa kisah-kisah yang selalu ayahnya ceritakan
padanya hanyalah sebuah karangan fiksi belaka. Ketika Dam menikah dan mempunyai anak, ia
berusaha menjauhkan menjauhkan ayahnya dari anak-anaknya. Dam khawatir ayahnya meracuni
pikiran anak-anaknya dengan dongeng-dongeng fiksi yang selalu Dam dengarkan sejak kecil.
Dam juga bertanya Tanya mengenai siapakah ibu kandungnya? Ayahnya pun memberi tahu
padanya bahwa ibunya merupakan seorang mantan bintang televise terkenal. Akibat dari
banyaknya keraguan dalam diri Dam terhadap kisah-kisah yang ayahnya ceritakan padanya, Dam
menuduh ayahnya adalah seorang pembohong. Tibalah pada hari kematian ayahnya, satu per satu
kebenaran dari kisah-kisah masa lalu ayahnya mulai terungkap. Dam pun merasa sangat sedih
dan menyesal telah menuduh ayahnya sebagai seorang pembohong.

Berdasarkan pengalaman membaca novel Ayahku Bukan Pembohong, saya merasa banyak
sekali hikmah dan pembelajaran penting seputar permasalahan-permasalahan yang sangat erat
hubungannya dengan kehidupan keluarga saya. Salah satunya adalah pentingnya aspek
komunikasi dalam membangun harmoni antar anggota keluarga. Komunikasi merupakan sebuah
kunci penting dalam menghidupkan jalinan kasih dalam sebuah lingkup keluaraga. Komunukasi
yang buruk akan mengakibatkan kesalahpahaman antar anggota keluarga dalam memahami
maksud dan tujuan yang ingin mereka sampaikan. Sehingga seringkali terjadi miscommunication
yang menimbulkan kerenggangan antar anggota keluarga. Salah satu contohnya adalah cara
orang tua berkomunikasi dengan anaknya. Seringkali kita temukan beberapa orang tua
mengklaim bahwa marah merupan ekspresi penyaluran kasih saying orang tua terhadap anaknya.
Akan tetapi, maksud kasih sayang yang ingin orang tua sampaikan itu tidak ditangkap dengan
baik oleh sang anak hingga timbulah perselisihan antar keduanya. Padahal, banyak sekali cara
yang lebih baik dan tepat dalam mengekspresikan sebuah perasaan kasih sayang. Memarahi anak
dan menilai anak secara sepihak tanpa mendengar pendapat atau another view dari sang anak
dengan dalih menasehati merupakan sebuah tindakan yang tidak tepat. Jika kita sebagai orang
tua memposisikan diri sebagai anak yang langsung dihakimi tanpa diberi ruang untuk beropini
apakah kita akan merasa lapang dada dan menerima semua nasihat tersebut? Tentu saja tidak.
Oleh karena itu, pentingnya memahami ilmu komunikasi merupakan sebuah kunci sukses dalam
menjalani kehidupan dan bermasyarakat.

Saya merasa bersyukur bisa membaca novel Ayahku Bukan Pembohong, karena dari
sanalah saya mulai belajar untuk membangun komunikasi yang baik antar diri sendiri dan orang
tua. Saya tidak mau merasa menyesal seperti Dam. Selama hari ini masih ada kesempatan maka
lakukanlah, karena belum tentu kesempatan-kesempatan itu akan datang di hari-hari berikutnya.
Dari novel ini juga, saya termotivasi untuk mempelajari seputar dunia ilmu komunikasi lebih
dalam. Sebuah pembelajaran hidup tidak hanya lahir dari sebuah karakter nyata. Sebaliknya,
karakter-karakter fiksi yang diceritakan dengan apik dan penuh dengan pesan-pesan kehidupan
juga dapat memberikan inspirasi bagi setiap insan yang ingin belajar dan berproses, karena
sejatinya ilmu itu bisa dating dari mana saja dan kapan saja selama kita sadar dan mau untuk
terus belajar dan bebenah diri menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai