Dosen Pembimbing :
Dr. Ns. Moch. Maftuchul Huda, SKp., M.Kep., Sp.Kom.
Oleh:
NIM : 201601081
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Profesi Ners Departemen
Keperawatan Keluarga, yang dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020 - 26
September 2020, yang telah disetujui dan disupervisi pada :
Hari : Jumat
Mengetahui,
(Dr. Moch. Maftuchul Huda, SKp., M.Kep., Sp.Kom) (Nadya Camelia Pradasari)
DAFfARISI
Halaman Judul. i
Halaman Pengesahan ii
Daftar Isi iii
BABLAPORANPENDAHULUAN
1.1 Konsep penyakit asma bronkial 1
1.2 Konsep keluarga 10
1.3 Konsep Askep Keluarga Teori 22
1.4 Media penyuluhan kesehatan (leaflet, brosur) .43
1.5 Lembar observasi program pengobatan asma .47
BAB ASKEP KELUARGA PADA Tn.M dan Ny.R
2.1 Pengkajian 53
2.2 Analisa data dan scoring 67
2.3 Diagnosa keperawatan 73
2.4 Intervensi keperawatan 74
2.5 Implementasi keperawatan 78
2.6 Evaluasi keperawatan 93
2.7 Logbook harian 101
LAPORANPENDAHULUAN
I
alergik. Paparan terhadap alergik akan mencetus serangan asma.
Bentuk asma ini biasanya di mulai sejak kanak - kanak.
2. Idiopatik atau nonarelgik asma/instrinsik
Tidak berhubungan secara langsung dengan allergen spesifik.
Faktor-faktor seperti common cold, infeksi saluran nafas atas,
aktivitas, emosi/stres, dan populasi lingkungan akan mencetuskan
serangan. Beberapa agen farmakologi seperti antagonis b-
adrenergik dan bahan sulfat (penyedap makanan) juga dapat
menjadi faktor penyebab. Serangan dari asma idiopatik atau non-
arelgik menjadi lebih berat dan sering kaliberjalannya waktu
dapat berkembang menjadi btis dan emfisma. Pada beberapa
kasus dapat dapat berkembang menjadi asma campuran. Bentuk
asma in biasanya dimulai ketika dewasa (> 35 tahun).
3. Asma campuran (Mixed Asma)
Merupakan bentuk asma yang paling sering. Asma campuran
dikarateristikkan dengan bentuk kedua jenis asma alergik dan
idiopatik atau nonalergik.
2
1.1.4 Patofisiologi Asma Bronkial
3
dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas akut pada klien yang
sensitive. Pajanan biasanya terjadi setelah menelan makanan atau
cairan yang mengandung senyawa ini, seperti salad, buah segar,
kentang, karang, dan anggur (Achjar Komang Ayu Henny., 2010).
4
WOC ASMA BRONKIAL (Nurarif Amin Huda,dkk., 2015)
. ---------- -------------·
:
O b at o bat an I
: lnfeu, .saluran rupa,, atas
I------------------- I
Al..u�11a,, berlebth.an :
Rea.bi ontigen-antibod)
·---�
Scl.ro1 muJ..us
1
+
+
ProJ:uhi
spututn
J
.,---... lntokran akllflta.�
Ellntlnasl urine •
K�lapan l ntul..
·----
l\lenlo�tlo.an !"IJC : Tttapl IAllllaa
r.oc: FWlr. : l'fl>aeodallan
Tanda dan gejala yang dialarni oleh penderita asma bronchial adalah
(Slamet Hariadi,dkk., 2010):
1. Batuk, terutama dimalam hari.
2. Pernapasan yang dangkal dan cepat.
3. Mengi yang dapat terdengar pada auskultasi paru. Biasanya
mengi terdengar hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi pasien
parah. Peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi
dada, disertai perburukan kondisi, napas cuping hidung.
4. Kecemasan, yang berhubungan dengan ketidakmampuan
mendapat udara yang cukup.
6
disebutkan di atas mungkin diperlukan kombinasi obat
golongan adrenergik beta, teofilin dan bahkan kortikosteroid
untuk jangka waktu pengobatan 2-3 rninggu. Reversibilitas
dapat terjadi tanpa pengobatan yang dapat dilihat dari hasil
pemeriksaan spirometri yang dilakukan pada saat yang
berbeda-beda misalnya beberapa hari atau beberapa bulan
kemudian.
8
melihat adanya eosinofil, kristal Charcot-Leyden, dan Spiral
Crushmann; pemeriksaan ini juga penting untuk melihat
adanya miselium Aspergillus fumigatus.
d. Pemeriksaan Eosinofil
Total Jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat pada
pasien asma dan hal ini dapat membantu dalam membedakan
asma dari bronkitis kronik. Pemeriksaan ini juga dapat dipakai
sebagai patokan untuk menentukan cukup tidaknya dosis
kortikosteroid yang dibutuhkan pasien asma.
e. Uji Kulit
Tujuan uji kulit adalah untuk menunjukan adanya antibodi IgE
spesifik dalam tubuh. Uji ini hanya menyokong anarnnesis,
karena uji alergen yang positif tidak selalu merupakan
penyebab asma, dernikian pula sebaliknya.
a. Analisa Gas
Darah Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada asma yang berat.
Pada fase awal serangan, terjadi hipoksernia dan hipokapnia
(PaC02 < 35 mmHg) kemudian pada stadium yang lebih berat
PaC02 justru mendekati normal sampai normo-kapnia.
Selanjutnya pada asma yang sangat berat terjadinya hiperkapnia
(PaC02 2'.: 45 rnrnHg), hipoksemia, dan asidosis respiratorik.
9
1.1.7 Penatalaksanaan Asma Bronkial
1
0
1.2 KONSEP KELUARGA
1.2.1 Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-rnasing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga adalah dua
atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi
satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) dan Agrina & Zulfitri (2012)
yaitu sebagai berikut :
A. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat bekerja di laur rumah.
10
B. Extended Family
Keluarga inti ditarnbahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
C. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentuan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
0. Middle Age/ Aging Couple
Suami sebagai pencari uang. lstri di rumah/ kedua-duanya bekerja
di rumah, anak-anak sudah meningglakan rumah karena sekolah/
perkawinan/meniti karier.
E. Dyadic Nuclear
Suarni istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak,
keduanya/salah satu bekerja di rumah.
F. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
G. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
H. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
I. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
J. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalarn satu rumah.
K. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-
panti.
11
L. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogarni dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
M. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan
yang Jain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
N. Unmarried parent and child
Ibu dan anak dmana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di
adopsi.
0. Cohibing Cauple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
12
diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai
anak dan berapa jumlah anak yang diharapkan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
:
a. Membina hubungan intim dan kepuasan
bersama. b. Menetapkan tujuan bersama.
c. Membina hubungan dengan keluarga lain; teman, dan
kelompok sosial.
d. Merencanakan anak (KB).
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
diri untuk menjadi orang tua.
2) Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama
(child
bearing
family)
13
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai
balita.
g. Mangadakan kebiasaan keagamaan secara
rutin.
14
3) Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with
preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi
terhadap kebutuhan-kebutuhan dan minat dari anak prasekolah
dalam meningatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada
tahap ini sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua.
Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa,
sehingga kebutuhan anak, suami/istri, dan pekerjaan (punya
waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek
keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng
dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua
mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan individual
anak, khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan anak
pada fase ini tercapai. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini antara lain sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.
d. Mempertahakan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun
di luar keluarga ( keluarga lain dan lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap
paling repot).
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang
anak.
15
4) Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehngga
keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas di sekolah, masing-rnasing
anak memiliki aktifitas dan minat sendiri demikian pula orang tua
yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. Untuk itu,
keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan.
Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan
anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik
aktifitas di sekolah maupun di luar sekolah. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak,
pendidikan dan semangat belajar.
b. Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan.
c. Mendorong anak unuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
d. Menyediakan aktifitas untuk anak.
e. Manyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan
mengikutsertakan anak.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya keluarga melepas
anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai
berikut:
16
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dan
meningkat otonominya.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang
tua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga.
6) Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau
pelepasan
(launching center
families)
17
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anak.
18
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek.
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh
bagi anak-anaknya.
7) Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
19
lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal
bersama anaknnya. Tugas perkembangan tahap ini adalah:
20
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik, dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review
f. Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan
kematian.
21
1.2.5 Struktur Peran Keluarga
22
3. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa
generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat,.
4. Fungsiekonorni
Menyediakan sumber ekonorni yang cukup dan alokasi efektifnya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-rnakanan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan kesehatan (Marilyn M. Friedman, 2010).
20
terhadap seseorang atau lebih dengan tiga kategori yaitu
dukungan emosional, di mana seseorang merasa di cintai
dukungan harga diri, berupa pengakuan dari seseorang akan
kemampuan yang di rniliki ; perasaan merniliki dan dimiliki dalam
sebuah kelompok.
21
3. Fokus pada emosi
Koping ini digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap
stres. Pengaturan melalui perilaku individu, bagaimana
menghilangkan fakta-fakta yang tidak menyenangkan dengan
strategi kognitif. Metode ini di pakai jika individu merasa tidak
mampu mengubah kondisi yang membuat stres.
1.3.1 Pengkajian
22
c. Genogram: Genogram harus menyangkut minimal 3 generasi, harus
tertera nama, umur, kondisi kesehatan tiap keterangan gambar.
Lala-Wa: c:::::::J
0
Kawin: D
Cer.u:
Ana.k Adopsi:
Aborsi Keguguran:
d. Tipe Keluarga
e. Suku Bangsa:
1) Asal Suku Bangsa Keluarga
2) Bahasa yang Dipakai Keluarga
3) Kebiasaan Keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat
mempengaruhi kesehatan
f. Agama:
1) Agama yang dianut keluarga
2) Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status sosial ekonomi keluarga:
1) Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga
2) Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan
3) Tabungan khusus kesehatan
4) Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga (perabotan,
transportasi)
23
h. Ak:tifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti:
1) Riwayat terbentuknya keluarga inti
2) Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit menular
atau penyakit menular di keluarga)
d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
1) Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga
2) Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah:
l) Ukuran rumah (luas rumah)
2) Kondisi dalam dan luar rumah
3) Kebersihan rumah
4) Ventilasi rumah
5) Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
6) Air bersih
7) Pengelolaan sampah
8) Kepemilikan rumah
9) Kamar mandi/wc
10) Denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
1) Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja
2) Aturan dan kesepakatan penduduk setempat
3) Budaya setempat yang memengaruhi kesehatan
c. Mobilitas geografis keluarga
1) Apakah keluarga sering pindah rumah
2) Dampak pindah rumah terhadap kondisi keluarga (apakah
menyebabkan stress).
24
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
1) Perkumpulan/organisasi sosial yang diikuti oleh anggota keluarga
2) Digambarkan dalam ecomap
e. Sistem pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga mengalami masalah.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga:
1) Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga
2) Cara keluarga memecahkan masalah
b. Struktur kekuatan keluarga
1) Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalarni masalah
2) Power yang digunakan keluarga
c. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran seluruh anggota keluarga
d. Nilai dan norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
1) Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang
2) Perasaan saling memiliki
3) Dukungan terhadap anggota keluarga
4) Saling menghargai, kehangatan
b. Fungsi sosialisasi
1) Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga (bukan
hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana prevensi/promosi)
2) Bila ditemui data maladaptif, langsung lakukan penjajagan tahap II
(berdasarkan 5 tugas keluarga seperti bagaimana keluarga
mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan)
25
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dang stressor jangka pendek serta kekuatan
keluarga
b. Respon keluarga terhadap stress
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi yang disfungsional:
Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif
7. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
c. Aspek pemeriksaan fisik mulai vital sign, rambut, kepala, mata mulut
THT, leher, thorax, abdomen, ekstrernitas atas dan bawah, sistem
genitalia.
d. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
8. Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
1.3.2 Diagnosa
26
d. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang
ditemukan
2. Perumusan masalah
Perumusan masalah keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran
b) Defisit pengetahuan
c) Gangguan citra tubuh
2) Masalah keperawatan resiko tinggi
Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan
mengarahkan pada timbulnya masalah kesehatan bila tidak
segera ditangani:
27
faktor lingkungan yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik
sebagai penyebab maupun faktor resiko. Etiologi ini mengacu kepada
5 tugas keluarga, yaitu:
1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga
28
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3) Memberikan keperawatan anggota nya yang sakit atau yang tidak
dapat membantu dirinya karena cacat atau usianya terlalu muda
4) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan
c. Tanda (sign)
Tanda dan gejala merupakan sekumpulan data subjektif dan objektif
yang diperoleh perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan
penyebab.
2. Prioritas masalah
Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga
yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas (skala
Baylo dan Maglaya), sebagai berikut:
a. Sifat masalah
Pembenaran mengacu pada masalah yang sedang terjadi, bila
menunjukan tanda dan gejala atau bahkan kondisi sehat
b. Kemungkinan masalah dapat diubah Pembenaran mengacu pada:
masalah, sumber daya keluarga, sumber daya perawat, dan sumber
daya lingkungan
c. Potensial masalah untuk dicegah Pembenaran mengacu pada: berat
ringannya masalah, jangka waktu terjadinya masalah, tindakan yang
akan dilakukan, kelompok tinggi yang bisa dicegah.
d. Menonjol masalah
1) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
2) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
3) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
29
Diagnosa Keperawatan Keluarga yang kemungkinan muncul pada kasus
asma bronkial diantaranya:
1. Ketidakpatuhan
2. Defisit pengetahuan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
4. Penampilan peran tidak efektif
5. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
6. Kesiapan peningkatan koping keluarga
7. Kesiapan peningkatan pemeliharaan kesehatan
8. Kesiapan peningkatan proses keluarga.
1.3.3 Intervensi
30
a. Berfokus pada
keluarga b. Singkat dan
jelas
c. Dapat diobservasi dan
diukur d. Realistik
e. Ditentukan oleh perawat dan keluarga
3. Pembuatan Rencana Keperawatan
Fokus dari intervensi keperawatan keluarga antara lain meliputi
kegiatan yang bertujuan:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
keluarga yang tepat
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota yang sakit
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana
membuat lingkungan menjadi sehat
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada
30
contoh intervensi keperawatan :
NO DIAGNOSA SLKI SIKI PARAF
KEPERAWATAN
1 Ketidakpatuhan Setelah dilakukan 1. Dukungan kepatuhan program
berhubungan intervensi keperawatan pengobatan.
dengan program ... X24 jam, maka 2. Dukungan tanggung jawab pada
terapi kompleks tingkat kepatuhan diri sendiri.
dan I lama serta meningkat dengan Tindakan:
tidak sesuai anjuran kriteria hasil : 1) Observasi
1. Verbalisasi kemauan a. Identifikasi kepatuhan dalam
mematuhi program menjalani program
perawatan atau pengobatan dan mengikuti
pengobatan anJuran.
meningkat. b. ldentifikasi persepsi tentang
2. Verbalisasi masalah kesehatan.
mengikutianjuran c. Monitor pelaksanaan
meningkat. tanggung jawab akan
3. Perilaku mengikuti program pngobatan dan
program perawatan I anjuran.
pengobata 2) Terapeutik
n a. Buat komitmen menjalani
membaik. pengobatan dengan baik
4. Perilaku dan tepat.
menjalankan b. Tingkatkan rasa tanggung
anjuran membaik. jawab atas perilaku
5. Tanda dan gejala sendiri. c. Berikan penguatan
atau kekambuhan dan
penyakit umpan balik
membaik. positifjika
6. Kebersihan melaksanakan
d. Buat jadwal pendampingan
lingkungan tanggung jawab atau
keluarga untuk
membaik. mengubah perilaku
menemani klien selama
yang baik.
menjalani pengobatan
ketika muncul masalah
kesehatan.
e. Diskusikan hal-hal yang
dapat mendukung atau
menghambat berjalannya
program pengobatan.
f. Libatkan keluarga untuk
mendukung program
pengobatan yang dijalani
3) Edukasi
klien.
a. lnforrnasikan program
pengobatan yang
harus dijalani dan
mengikuti anjuran.
31
b. Informasikan manfaat yang
akan diperoleh jika teratur
menjalani program
pengobatan dan mengikuti
anjuran.
c. Anjurkan keluarga untuk
mendarnpingi dan merawat
klien selama menjalani
pengobatan dan mematuhi
anjuran.
d. Diskusikan konsekuensi tidak
melaksanakan tanggung
jawab.
e. Anjurkan klien dan keluarga
melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan
terdekat, jika perlu.
32
3) Edukasi
a. Jelaskan penyebab dan
faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
b. Jelaskan proses
munculnya penyakit.
c. Jelaskan tanda dan
gejala yang ditimbulkan
dari penyakit.
d. Jelaskan
kemungkinan
terjadinya komplikasi.
e.
Edukasipentingny
a pemeriksaan
teratur.
f. Ajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala yang
dirasakan melalui
farmakologi atau
nonfarmakologi.
g. Dokumentasikan perawatan
I pencegahan yang
dilakukan selama ini.
h. Anjurkan memeriksakan ke
pelayanan kesehatan
3 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan 1. Promosi perilaku upaya
terdekat jika tanda dan
cenderung berisiko intervensi keperawatan kesehatan.
berhubungan ... X24 jam, maka gejala memberat atau tidak
Tindakan:
biasa.
dengan self efficacy perilaku kesehatan 1) Observasi
yang rendah membaik dengan a. Identifikasi perilaku upaya
kriteria hasil : kesehatan yang dapat
1. Penerimaan ditingkatkan.
terhadap perubahan 2) Terapeutik
status kesehatan a. Berikan lingkungan yang
meningkat. mendukung kesehatan.
2. Kemampuan b. Orientasi pelayanan
melakukan tindakan kesehatan yang dapat
pencegahan masalah dimanfaatkan.
kesehatan 3) Edukasi
meningkat. a. Anjurkan menggunakan air
3. Kemampuan bersih.
peningkatan b. Anjurkan mencuci tangan
kesehatan dengan air bersih dan sabun.
meningkat. c. Anjurkan menggunakan
4. Pencapaian jamban sehat.
pengendalian d. Anjurkan memberantas jentik
dirumah seminzzu seklai.
33
kesehatan e. Anjurkan makan sayur dan
meningkat. buah setiap hari.
f. Anjurkan melakukan
kativitas fisik setiap
hari.
g. Anjurkan tidak merokok
di dalam rumah.
34
5. Kesiapan Setelah dilakukan 1. Penentuan tujuan bersama.
peningkatan intervensi keperawatan 2. Edukasi program pengobatan.
manajemen ... X24 jam, manajemen Tindakan:
kesehatan kesehatan meningkat 1) Observasi
dengan kriteria hasil : a. Identifikasi tujuan-tujuan
1. Melakukan tindakan yang akan dicapai.
untuk mengurangi b. Identifikasi kemampuan
risiko meningkat. keluarga dalam menerima
2. Menerapkan informasi.
program perawatan 2) Terapeutik
meningkat. a. Tetapkan skala pencapaian
3. Aktivitas hidup tujuan.
sehari-hari efektif b. Diskusikan sumber daya
memenuhi tujuan yang ada untuk memenuhi
kesehatan dalam tujuan.
kategori meningkat. c. Fasilitasi mengenali tanda
4. Verbalisasi kesulitan dan gejala masalah kesehatan
dalam menjalani keluarga.
program pengobatan d. Libatkan keluarga dalam
menurun. memberikan dukungan pada
anggota keluarganya yang
sakit I menjalani pengobatan.
3) Edukasi
a. Anjurkan mematuhi anjuran
dan menjalankan program
pengobatan sesuai resep
dokter.
b. Ajarkan mengidentifikasi dan
menghindari pemicu masalah
kesehatan.
c. Jelaskan manfaat
pengobatan.
d. Ajarkan kemampuan
melakukan pengobatan
mandiri dengan tepat.
35
3. Verbalisasi b. Gunakan teknik
penerimaan terhadap mendengarkan aktif
kelebihan diri mengenai harapan klien.
meningkat. c. Diskusikan rencana mencapai
4. Verbalisasi tujuan yang diharapkan.
penerimaan terhadap d. Diskusikan rencana
keterbatasan diri perubahan diri.
meningkat. e. Motivasi berpikir positif dan
5. Tindakan sesuai komitmen dalam mencapai
perasaan membaik. tujuan.
f. Dikusikan solusi dalam
menghadapi masalah.
g. Motivasi tetap tenang saat
menghadapi masalah dengan
kemampuan yang dimiliki.
h. Libatkan anggota keluarga
dalam pencapaian tujuan.
3) Edukasi
Anjurkan mengevaluasi cara
pemecahan masalah yang
dilakukan.
36
6. Komitmen pada d. Fasilitasi pengungkapan
perawatan I perasaan antara pasien dan
pengobatan keluarga atau antar anggota
membaik. keluarga.
7. Perasaan tertekan e. Fasilitasi dalam pengambilan
menurun. keputusan dalam
8. Perilaku bertujuan merencanakan perawatan
membaik. jangka panjang, jika perlu.
9. Perilaku sehat f. Fasilitasi pemenuhan
membaik. kebutuhan dasar.
3) Edukasi
a. lnformasikan kemajuan
pasien secara berkala.
b. lnformasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia.
4) Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu.
37
keselamatan anggota a. Informasikan kondisi pasien
keluarga meningkat. secara berkala kepada
6. Ketepatan peran keluarga.
keluarga pada tahap b. Anjurkan anggota keluarga
perkembangan mempertahankan
meningkat. keharmonisan keluarga.
7. Minat keluarga 4) Kolaborasi
melakukan aktivitas Rujuk untuk terapi keluarga,
yang positif jika perlu.
meningkat.
8. Hubungan dengan
masyarakat
meningkat.
9. Adaptasi keluarga
terhadap perubahan
meningkat.
1.3.4 Implementasi
Implementasi atau tindakan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Ada tiga
tahap dalam tindakan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Kontrak dengan keluarga (kapan dilaksanakan, berapa lama waktunya,
materi yang akan didiskusikan, siapa yang melaksanakan, anggota
keluarga yang perlu mendapatkan informasi)
b. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
c. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
d. Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
2. Intervensi Tindakan keperawatan keluarga berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara professional diantaranya :
a. Idependent
Idependent merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat
sesuai dengan kompetensi keperawatan tanpa petunjuk dan perintah
dari tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independent keperawatan
dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu:
1) Tindakan diagnostik
38
a) Wawancara dengan klien
b) Observasi dan pemeriksaan fisik
2) Tindakan terapeutik Tindakan untuk mencegah, mengurangi dan
mengatasi masalah klien
3) Tindakan edukatif Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien
4) Tindakan merujuk Tindakan kerja sama dengan tim lainnya
b. Interdependent
Interdependent merupakan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja
sama dengan tim lainnya
c. Dependent
Dependent merupakan pelaksanaan rencana tindakan medis
3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan
1.3.5 Evaluasi
39
Adapun metode evaluasi yang dipakai antara lain observasi langsung,
wawancara, memeriksa laporan dan latihan simulasi.faktor untuk mengukur
tujuan keluarga dengan beberapa komponen, yaitu:
a. Kognitif (pengetahuan)
1) Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya
2) Mengontrol gejala-gejala
3) Pengobatan
4) Diet, aktivitas, persediaan alat-alat
5) Resiko komplikasi
6) Gejala yang harus dilaporkan
7) Pencegahan
b. Afektif (status emosional)
Dengan cara observasi langsung, yaitu dengan cara observasi ekspresi
wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara verbal pada waktu
melakukan wawancara
c. Psikomotor
Dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan yang
diharapkan.
40
DAFTARPUSTAK
A
41
& Suddarth 's Textbook Of Medical- Surgical Nursing). Edisi 12. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Somantri Irman. (2012). Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
42
Susanto Tantut. (2012). Keperawatan Keluarga Aplikasi Teori Pada Praktik
Asuhan Keperawatan Keluarga. Edisi 1. Jakarta : CV. Trans Inf.
43
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PENGIMPLEMNETASIAAN
MASALAH KESEHATAN DI KELUARGA Tn.M
PROGRAM PENGOBATAN DAN ANJURAN PADA SESAK I ASMA
TUJUAN : MENCEGAH TIMBULNYA KEKAMBUHAN ASMA /SESAK
PENGGUNAANTERAPIUAP/NEBUL:
PASTIKAN MENGGUNAKAN OBAT
VENTOLIN 1 BIJI DALAM lX TERAPI UAP
43
LEMBAR OBSERVASI
PENDAMPING
No. PENGOBATAN
KAPANSERANGA ASMA
PENGOBATAN I
YANG NAMA
N
SESAK (Tgl/hari)
SESAK
DILAKUKAN PENDMAPING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
44
45
-;IGERMAS
�
Se at aha 1a
dcngan Aslt13
Faktor pcnectus adalah faktor !f1•9 dapat 11111ieu tt11bul.,a Astla
!119 tidak stlalu sa11a ultuk sttiap iltdividu ptndtrita Asu.
eotrtoh taktOor �
fl"'cctuS � J .;l
lutu b1nataitg
IC19!ol> an,.,
IDIC9g
hdlllCI �.., i.r.g)
Obat-obatan
tertentu
.
lco<rt" llpril. UCJIMoCik
,,..... "'JWI.,....
..i
I; -
•
.
.
EIIIOSf bcrld,1han (Jtdll\.
t� twW.ak�ar.a.i. at»
lllr.l hi
� .....-...,..
IIU'I.U,rua. �
GlljM-IIUMM
46
PERTOLONGANPERTAMASAATSERANGANASM
A PADA KELUARGA
POSISIKAN SETENGAH DUDUK
UNTUK MEMPERTAHANKAN
PERNAPASAN YANG CUKUP
LONGGARKAN PAKAIAN
GUNAKANPENGOBATAN
YANG DILAKUKAN DIRUMAH
MISAL TERAPI UAP (1
VENTOLIN UNTUK lX UAP)
ISTIRAHATYANG CUKUP,
HINDARI PENCETUS ASMA
47
RENCANA TINDAK LANJUT MINGGU KE-2
(EDUKASI PHBS RUMAH TANGGA)
48
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
A. DATA UMUM KELUARGA
a. Namn kepala kcluarga: \1\. M
b. Umur ; 49 \QM\
c. Agama : \�-&�
d. Pcndidikan : �MA
c. Pckcrjnan : 11\\ • M>
f. Suku I Bangsa : Jl'<'\.IQ / \�h
g. Alamat : \(e�\@�
h. Komposisi keluarga
��""'
No Nama Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Ket.
Umur Sex
\. t\�. � {> �-�· ,a'f{, c,.�� \�
l. I)
�,°"'" l t)T -\\· \qt"iq �M� �\,
s. �" .'i)
'�""" l � I.,.;•\).• .;lCX)i
....
�"'\> �ffO\t\h
1. Tipc keluarga
J. Genogram·
T •
k. Sifat Keluarga
49
8.
RIWAYATDANTAHAPPERKEMBANGANKELUARGA
50
C. LINGKUNGAN
51
g. Denah rumah
52
D. SOSJAL
53
F. FUNGSI KELUARGA
54
55
II. RJ\\.\\'\TKESEIUfA\ MU \RC.\
a
i,� \ \�\,
Riwaya: h·whalan masmg-ma,mg anggot« l.l'luarg.1
a) ,\vah
b). lbu
�,"t\)�B\ �'\tl�flij �e.'f:- \Vl�':'1,t\ 8.\ -aro'f. �"1Vd •
56
c, Imunisasi
��'='? \00\\�� � � !1,?Na\' �f •
°'' V°'&�at'Gt\ �� .
d. Tumbuh kembang
57
I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
a. Pemeniksaan Ii1s1"k Bapale'\\\'. �
2). Kesadaran
3). Tanda-tanda vital :
a) TD : \'?.0/&) �ffl\lc}
b) N : 99X1'm:
c) RR : ,�/TI\t\\:,
d) s : %,8"c
4). Kepala
a) Rambut
b) Mata
c) Hidung
d) Telinga
e) Mulut
- I
- p
• p
• A
58
6). Perut I Abdomen :
(l). I
©. p
©- p
®- A
8). Ekstremitas
: ""k)-�
2). Kcsadaran
3). Tanda-tanda vital :
a) TD
b) N : 8&'tfm:,
c) RR : \VV!lttt
d) s : a, c
0
4). Kcpala
a) Rambut
59
b) Mata
c) Hidung
d) Telinga
e) Mulut
. I
• p
• p
. A
©. p
: "�"'�"'
�- A ',
60
,�m ��.
7). Gcnctaha I Anus : '(!� '*O&t9
�6'°' \'&ll�a � •, \\��
8). Ekstrcmitas :
,�r
��\lt t)
d�\�t.G>
�s, G>
�tn��.
c. Pemeriksaan fisik Anak . X>... (I)
1). Kcadaan umum : � �'oj\ � l� � \a\)
2). Kcsadaran
3). Tanda-tanda vital :
a) TD : \\��
b) N : 8','(/ttn,
c) RR :d()11\(\'(\, lt\:\�-�ifmrtt)
d) s : ire.
4}. Kcpala
a) Rambut
b) Mata
c) Mulul
61
S). Dada I Thorax
. I
• p
• p
• A
. I
• p
• p
. A
62
d. Pcmcriksaan fisik Anak •. ?... (2)
1). Kcadaan umum : 'aa\'-, � � �� � l°"'�) fflM18 'fl�MI:
2). Kcsadaran : �Cl��� W- � �,f', b
3). Tanda-tanda vital :
a) TD : \tty'° �\'c)
b) N . 8 ox. f nt\t
c) RR : \b,C/tftt
d) s : %,r't
4). Kcpala
a) Rambut
: ��� �-00.\ �� .( �\ Wtt'a'tatg, '«.�\\'ftt\ t\\� I
\IU\\� 0,\ �\\\: '(.Q_�\'c.\ G:> \11.\m�'o •
I
c) Hidung
: �� G),.
�
N,�\'C\ � o_o�m�t' E:),,.
, a, T\\��� e ' .
-oo��� �a� � dA" mem�.
Q ,. S\t\��\t\t E),. (Mtt8
�'(-\\t\t ��" � �
- (
- p
- p
63
• A : � ! \JQ(\Cl.\\t(
��"'-1'9 : �, t,- .\��, .
. I
- p
• p
. A
...
64
65
66
67
I Silllmumb
• Aktual: 3
• Rcs11to: 2
• Potensial: I
2. Kemungkman masalah
dapal diubah
• Mudah '.?
• Sebagian: I
• l1dak dapar: ll
-I Menoujolnya masalah
• Segcra: :!
I ufak scgcra I
l 1dak drrasakan U
I Silat masalah
\ktual 3
• J<,· iko 2
• l',11cns1.,I· I
�\�'ZU)'
\(Q.\� \I ) \ti
::? Kcmungk111,111 m.rs.rlah 'ftna .. I
dapat diubah � t*:1)5;
• Mudah: 2 2 1Qi \911 �
•
���-
Sebagian: I
• Tidak dapat. O
i����
��.
dlpll diccph
Tmgi:3 I
'?,/?,'I-' "' ' tr«,\'*'�
• Cukup· 2
• Readlb I
68
MISalah3: .�����.��--�······· ..····· .. ········· .. ··· ·
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
I.Sifat masalah
• Aktual: 3
• Resiko: 2
• Potensral · I
2 Kemungkinan masalah
dapai diubah
• \1udah· 2
• Sebagian: I
• Tidak dapai: 0
J Kcmungkinan masalah
dapat dicegah
• lmgg1.J
• Cukup: 2
• Rcndah I
4 \knon1,1h1) a masalah
• Segera. 2 'J/,,.:f I " I
• Tidak scgera: I
I idak dirasakan: 0
I S1fa1 masalah
• Aktual: 3
• Resiko: 2
• Potensial: I
2 Kcmungkman masalah
dlpal diubah
• Muclah: 2 2
• Sebqian: I
• Tldalt clapat: O
69
• POlensial: I
2.Kemungkinan masalah
dapat diubah '''J ,c J "' '
• Mudah: ::!
• Sebagian: I
• Tidak dapat O
lN\\"18\ ��
3 Kcmungk111,111 masalah
dapat diccgah 'J/,'{. \ .. 7/3
aOO{)\t\n v�,�
�� \>('\IN'l't<\ ..,
• I inggi: J
• (. ukup: ::!
• Rcndah: I
-I :\km>1JJOfa1),l masalah
• Segcra: :! '/'J1 \ � 'IL �am{1r\a�l\uil:e,"x \(�\l.)r-
¥'\ I\-0
t
'ct\1f � 'ci
71
��-�r ��,� ..... .
·=��� �·�l....,..-,
3 �-\""' �"1"9 '<"""'90 1).6 "'""""� �""'!l" �
�-·-·-- .�f\} �c't)Q\6� -{� ����
72
RENCANA KEPERAWATAN
73
d. Diskusikan konsekuensi tidak
melaksanakan tanggung jawab.
e. Anjurkan klien dan keluarga
melak:ukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat,
jika perlu.
74
3 Muncul Diagnosa : Setelah dilakukan 1. Dukungan koping keluarga Nadya
Selasa, Tgl 13 intervensi Tindakan:
September 2020 keperawatan 1) Observasi
2X24 jam, maka a. Identifikasi respons
Ketidakmampuan
status koping emosional terhadap kondisi
koping keluarga
berhubungan membaik dengan saat ini.
dengan resistensi kriteria hasil : b. Identifikasi beban
keluarga terhadap 1. Perilaku koping prognosis secara
perawatan I adaptif meningkat. psikologis.
pengobatan yang 2. Verbalisasi c. Identifikasi pemahaman
kompleks. kemampuan tentang keputusan perawatan
mengatasi setelah pulang.
masalah d. Identifikasi kesesuaian antara
meningkat. harapan pasien, keluarga
3. Verbalisasi dan tenaga kesehatan.
pengakuan 2) Terapeutik
masalah a. Dengarkan masalah,
meningkat. perasaan, dan pertanyaan
4. Verbalisasi keluarga.
kelemahan b. Terima nilai-nilai
diri keluarga dengan cara
meningkat. yang tidak menghakimi.
5. Orientasi c. Diskusikan rencana media dan
realitas perawatan.
meningkat. d. Fasilitasi pengungkapan
6. Minat perasaan antara pasien dan
pengikuti keluarga atau antar anggota
perawatan I keluarga.
pengobatan e. Fasilitasi dalam pengambilan
meningkat. keputusan dalam
7. Kemampuan merencanakan perawatan
membina jangka panjang, jika perlu.
hubungan f. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
meningkat. dasar.
3) Edukasi
4 a. Informasikan kemajuan
Nadya
pasien secara berkala.
Muncul diagnosa : b. Informasikan fasilitas perawatan
Senin, 14 kesehatan yang tersedia.
september
2020.
1. Dukungan penampilan peran
Penampilan peran Tindakan:
tidak efektif 1) Observasi
berhubungan a. Identifikasi berbagai peran
dengan harapan Setelah dilakukan dalam keluarga.
tidak realistik. intervensi b. Identifikasi adanya peran yang
keperawatan selam tidak terpenuhi.
2x24 jam, penampilan 2) Terapeutik
peran mernbaik, a. Fasilitasi adaptasi peran
dengan kriteria hasil : keluarga terhadap
1. Verbalisasi harapan permasalahan kesehatan dalam
terpenuhi keluarga.
rneningkat b. Fasilitasi diskusi harapan
. dengan
2. Verbalisasi keluarga dalam peran
kepuasaan 75 perawatan.
peran 3) Edukasi
meningkat. a. Diskusikan perilaku
3. Adaptasi peran yang dibutuhkan untuk
meningkat. pengembangan peran.
menjalankan peran b. Diskusikan perubahan peran
membaik. yang diperlukan akibat penyakit
6. Verbalisasi dalam keluarganya.
perasaan cemas c. Diskusikan perubahan peran
membaik. untuk mengelola ketergantungan
7. Perilaku cemas anak pada orang tuanya dalam
membaik. masalah kesehatan.
3) Edukasi
a. Anjurkan mematuhi anjuran dan
menjalankan program
pengobatan sesuai resep dokter.
b. Ajarkan mengidentifikasi dan
rnenghindari pemicu masalah
kesehatan.
c. Jelaskan manfaat pengobatan.
d. Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri dengan tepat.
76
I 0. Kemampuan 5) Terapeutik
keluarga dalam f. Hargai privasi keluarga
memenuhi g. Fasilitasi kunjungan keluarga
kebutuhan fisik dan h. Fasilitasi keluarga melakukan
psikologis anggota pengambilan keputusan dan
keluarga meningkat. pemecahan masalah.
11. Kemampuan 1. Fasilitasi keluarga melakukan
keluarga mencari pengambilan keputusan dan
bantuan secara tepat pemecahan masalah.
meningkat. J. Fasilitasi komunikasi terbuka
12.Sikap respect antar antar setiap anggota keluarga,
anggota keluarga 6) Edukasi
meningkat. c. Informasikan kondisi pasien
13. Kemampuan secara berkala kepada keluarga.
keluarga pulih dari d. Anjurkan anggota keluarga
kondisi sulit mempertahankan keharmonisan
meningkat. keluarga.
14.Adaptasi keluarga
terhadap perubahan
kesehatan anggota
keluarganya
meningkat.
77
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DX MEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 1 (senin, 14 september 2020)
78
e. Membuat jadwal pendampingan keluarga untuk menemani klien
selama menjalani pengobatan ketika muncul masalah kesehatan
(]embar observasi mengenai riwayat kekambuhan berulang,
pengobatan yang dilakukan).
10.15-10.45 f. Mendiskusikan hal-hal yang dapat rnendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan (dukungan orang tua).
g. Melibatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang
dijalani klien.
h. Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani dan
mengikuti anjuran [Media brosur : 1. pengobatan : ketika muncul
serangan asma dapat menggunakan nebulizer 1 respules ventolin untuk
Ix nebul dilakukan 2x/ hari atau bisa meminimalkan gejala dengan
obat oral yang didapatkan dari dokter (salbutamol dll), jika muncul
tanda status asmatikus seperti: batuk, sesak berat yang tidak membaik
dengan pengobatan asma pada umumnya, penurunan kesadaran,
gelisah cemas, bicara perkata, pucat sampai kebiruan segera bawa
kepelayanan kesehatan terdekat karena mengancam nyawa. 2. Anjuran:
edukasi membatasi minum air dingin dan mengganti dengan minum air
hangat setiap pagi dan malam hari untuk melegakan pernapasan,
edukasi beradaptasi dimusim dingin : memakai pakaian yang tebal
hangat dan tertutup, jika keluar rumah memakai jaket I pakaian tebal,
79
mandi air hangat ketika pulang sift sore, tidur tanpa menggunakan
kipas angin, berselimut tebal dan menciptakan lingkungan yang
tidak lembab, jaga kebersihan ternpat tidur dengan mengganti sprei
dan alas bantal guling lx/minggu, hindari kontak dengan
lingkungan berpolusi dan berasap rokokjagajarak ±1,5 meter,
pakai masker ketika keluar rumah, pastikan spot di rumah yang
sering dipakai klien terhindar dari debu, lantai di bersihkan setiap
hari, perabotan tidak berdebu]
1. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur
menjalani program pengobatan dan mengikuti anjuran
J. Mendiskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggung jawab
(meminimalkan
(pemicu asma dapat membuat asma kambuh berulang).
kekambuhan asma berulang).
k. Menganjurkan klien dan keluarga melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat, jika perlu.
1. Melakukan kontrak waktu kunjungan esok hari sesuai dengan waktu
klien.
80
terpapar informasi b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
(manajemen asma) menurunkan motivasi (dukungan dari penyuluh dan anggota
fungsi perawatan keluarganya).
keluarga 10.55-11.30 c. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
(leaflet/brosur tentang manajemen program pengobatan asma,
pertolongan pertama serangan asma yang benar dan penyebab atau
faktor pemicu asma).
d. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
e. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
f. Menjelaskan proses munculnya penyakit.
g. Menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit.
h. Menjelaskan faktor pemicu asma selain karena riwayat alergi
(stress, beban pekerjaan yang berlebihan, polusi lingkungan
ditempat kerja dll).
1. Melakukan kontrak waktu untuk edukasi topik lainnya besok hari.
3. Ketidakmampuan 18.30-19.00 a. Mengidentifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
(keluarga
koping keluarga terlalu khawatir dengan An. D (1) karena asmanya sering kambuh dan
b.d resistensi keluarga merasa kurang memnuhi kebutuhan perawatan anaknya).
keluarga terhadap
perawatan I
81
pengobatan yang b. Mengidentifikasi beban prognosis secara psikologis (bisa
ditingkatkan
kompleks. dengan adanya pemberian intervensi dan sating mendukung
antar anggota keluarga).
c. Mengidentifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga dan
tenaga kesehatan (harapan keluarga tidak sesuai dengan
realitas). d. Mendengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan
keluarga.
19.00-19.30 e. Menerima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi.
f. Mendiskusikan rencana media dan perawatan (perawatan asma
h. perawatan yanguntuk
Kontrak waktu optimal bagi
topik An. D danberikutnya.
pembahasan An. D ingin mematuhi
anjuran yang telah
diarahkan oleh orangtuanya).
82
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 2 (selasa,15 september 2020)
83
09.15-09.30 e. Menginformasikan kembali program pengobatan yang harus
dijalani dan mengikuti anjuran agar klien mengingat dan mereview
edukasi hari kemarin [Media brosur : 1. pengobatan : ketika
muncul serangan asma dapat menggunakan nebulizer l respules
ventolin untuk 1 x nebul dilakukan 2x/ hari atau bisa
meminimalkan gejala dengan obat oral yang didapatkan dari
dokter (salbutamol dll), jika muncul tanda status asmatikus seperti:
batuk, sesak berat yang tidak membaik dengan pengobatan asma
pada umumnya, penurunan kesadaran, gelisah cemas, bicara
perkata, pucat sampai kebiruan segera bawa kepelayanan
kesehatan terdekat karena mengancam nyawa. 2.
Anjuran: edukasi membatasi minum air dingin dan mengganti
dengan minum air hangat setiap pagi dan malam hari untuk
melegakan pernapasan, edukasi beradaptasi dimusim dingin :
memakai pakaian yang tebal hangat dan tertutup, jika keluar rumah
memakai jaket I pakaian tebal, mandi air hangat ketika pulang sift
sore, tidur tanpa menggunakan kipas angin, berselimut tebal dan
menciptakan lingkungan yang tidak lembab, jaga kebersihan
tempat tidur dengan mengganti sprei dan alas bantal guling
lx/minggu, hindari kontak dengan lingkungan berpolusi dan
berasap rokok jaga jarak ±1,5
84
meter, pakai masker ketika keluar rumah, pastikan spot di rumah
yang
sering dipakai klien terhindar dari debu, lantai di bersihkan
setiap hari, perabotan tidak berdebu]
f. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika
teratur menjalani program pengobatan dan mengikuti
anjuran (meminimalkan kekambuhan asma berulang).
g. Mendiskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggung jawab
85
10.20-11.00 c. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan (leaflet/brosur
tentang perawatan pertolongan pada serangan asma dan program
pengobatan).
d. Memberikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan
baik dan benar.
e. Melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada klien selama
pengobatan (ortu dan klien).
f. Mereview materi hari kemarin.
g. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
h. Mengajarkan dan mengedukasi pertolongan pertama saat serangan
asma yang dapat dilakukan keluarga dalam memberikan perawatan
pada anaknya.
koping keluarga (keluarga lebih tenang, tidak sebegitu khawatir jika dilihat dari
pengkajian awal, kini keluarga mulai membenahi koping masing-
masing anggota keluarga).
86
b. Mendengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
(masih perlu dukungan lebih lanjut untuk menstabilkan kondisi
kecemasan, kekhawatiran dan gejaJa psikosomatis lainnya).
c. Memfasilitasi dalam pengambilan keputusan dalam merencanakan
16.40-17.30 perawatan jangka panjang mengenai cara mengontrol asma agar
tidak sering kambuh.
d. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar (edukasi dan
support system yang kuat).
e. Merencanakan rencana tindak lanjut kedepannya bersama keluarga.
87
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 3 (Rabu,16 september 2020)
88
e. Menganjurkan klien dan keluarga melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat, dan membawa anaknya ketika
muncul tanda
89
3. Kesiapan 19.15-19.30 a. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai (keluarga ingin
peningkatan memperbaiki cara merawat anggota keluarganya, meminimalkan
manajemen kekambuhan masalah kesehatan dikeluarganya, kesadaran PHBS
kesehatan meningkat, menjadi pendamping minum obat, dan mematuhi anjuran
perawatan yang ada).
b. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam menerima informasi
(antusias, konsentrasi penuh, dan menerima masukan dengan legowo).
c. Menetapkan skala pencapaian tujuan (semampu keluarga tersebut).
19.30-20.10 d. Mendiskusikan sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
(memiliki kartu BPJS).
e. Memfasilitasi mengenali tanda dan gejala masalah kesehatan keluarga
(mengobservasi dari keluhan yang dialami selama ini oleh anggota
keluarganya).
f. Melakukan kontrak waktu untuk esok hari.
90
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DX MEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 4 (Kamis,17 september 2020)
91
2. Kesiapan 09.30-09.40 a. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai (sama dengan
peningkatan observasi kemarin tujuannya untuk meningkatkan status
manajemen kesehatan keluarga).
kesehatan b. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam menerima informasi
(antusias, konsentrasi penuh, dan menerima masukan dengan
legowo). c. Menetapkan skala pencapaian tujuan (semampu keluarga
tersebut jika
09.40-10.00 bisa ya optimal).
d. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada anggota
keluarganya yang sakit I menjalani pengobatan (jika ada anggota
yang sakit).
e. Menganjurkan mematuhi anjuran dan menjalankan program
pengobatan sesuai resep dokter (masalah hipertensi yang dialarni
Tn.M, hipotensi yang dialami Ny.R dan asma yang dialarni anak
pertama).
f. Mengajarkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu masalah
kesehatan.
g. Menjelaskan manfaat pengobatan (meminimalkan kekambuhan
berulang pada masalah kesehatan rnasing-masing anggota keluarga).
h. Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri dengan tepat
(nebulizer 2x/hari jika kondisi sesak membaik lanjutkan minum obat
92
oral, obat hipertensi diminum setiap hari karena anjuran dokter
dan mengubah pola hidup yang sehat untuk mencegah
hipotensi).
93
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DX MEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE: 5 (Jumat, 18 september 2020)
94
menentukan titik terang. Selain itu keluarga lebih meningkatkan
perasaan positif bahwa keluarga itu mampu dalam merawat
16.15 - 17.00 anaknya).
d. Memonitor hubungan antara anggota keluarga (adanya
kepedulian antar anggota keluarga saat mengalami sakit atau
membahas mengenai permasalahan kesehatan yang dialami
keluarga tersebut).
e. Menghargai privasi keluarga
f. Memfasilitasi kunjungan keluarga.
g. Memfasilitasi keluarga melakukan pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah.
h. Memfasilitasi komunikasi terbuka antar setiap anggota keluarga.
l. Menganjurkan anggota keluarga mempertahankan
keharmonisan keluarga.
95
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn. M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARIPERAWATAN KE: 1 (senin, 14 september 2020)
tidak sesuai
anjuran 0:
1. Keluarga dan An. D tampak antusias dalam
mengubah perilakunya menjadi lebih baik, namun
perlu dukungan keluarga dan edukasi lebih lanjut.
2. Keluarga dan An. D mengerti akan konsekuensi jika
P : Intervensi dilanjutkan :
1. ldentifikasi kepatuhan dalam menjalani program pengobatan
dan mengikuti anjuran.
2. Observasi jadwal pendampingan keluarga untuk menemani
klien selama menjalani pengobatan ketika muncul masalah
kesehatan.
3. Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan
yang dijalani klien dan anjuran yang dilaksanakan klien.
4. Berikan penguatan dan umpan balik positif jika melaksanakan
tanggung jawab atau mengubah perilaku yang baik.
5. lnformasikan kembali program pengobatan yang harus
dijalani dan mengikuti anjuran agar klien mengingat dan
mereview edukasi hari kemarin.
6. Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur
menjalani program pengobatan dan mengikuti anjuran.
7. Diskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggungjawab.
97
8. Anjurkan klien dan keluarga melakukan konsultasi
ke pelayanan kesehatan terdekat, jika perlu.
2. Defisit pengetahuan 11.40- Selesai S : keluarga mengatakan setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini
berhubungan dengan keluarga paham akan penyebab selain karena alergi yang dapat
kurang terpapar memicu serangan asma I sesak napas.
informasi
(manajemen
0:
perawatan asma)
1. Minat keluarga baik, tidak ada gangguan pendengaran &
penglihatan, konsentrasi baik.
2. Dukungan dari penyuluh dan anggota keluarganya baik.
3. Pertanyaan tentang proses penyakit, faktor pemicu
yang dihadapi menurun.
4. Pemahaman meningkat tentang penyakit asma.
P: lntervensi dilanjutkan
1. ldentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
2. Monitor tekanan darah setiap kunjungan.
98
3. ldentifikasi pengetahuan akan pengobatan yang
direkomendasikan.
4. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan mengenai
cara meredakan atau mengatasi gejala.
5. Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan
dengan baik dan benar.
6. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada klien
selama pengobatan.
7. Review materi hari pertama intervensi.
8. Edukasi pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
9. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejaJa yang dirasakan
melalui farmakologi atau nonfarmakologi.
10. Dokumentasikan perawatan I pencegahan yang dilakukan
selama ini
3. Ketidakmampuan 19.40-Selesai S : keluarga terlalu khawatir dengan An. D (1) karena asmanya
koping keluarga sering kambuh dan keluarga merasa kurang memnuhi kebutuhan
perawatan anaknya, kini setelah mendapatkan pengarahan dari
penyuluh, sedikit lebih tenang dan kekhawatiran berkurang.
99
0:
1. Respon nonverbal pada perubahan tubuh mulai membaik.
2. Minat pengikuti perawatan I pengobatan meningkat.
3. Orientasi realitas akan koping dalam mengatasi permasalahan
kesehatan anaknya meningkat.
P : lntervensi dilanjutkan :
1. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga
atau antar anggota keluarga.
2. Fasilitasi dalam pengambilan keputusan dalam merencanakan
perawatan jangka panjang, jika perlu.
3. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar.
100
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn, M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARl PERAWATAN KE : 2 (selasa,15 september 2020)
101
5. Keluarga dan An. D tarnpak antusias selarna diberikan
edukasi ulang.
6. Paham akan manfaat pengobatan yang tepat dan teratur.
7. Tahu akan konsekuensi ketika tidak mematuhi anjuran
dan pengobatan yang sesuai.
A : Ketidakpatuhan teratasi
sebagian
P: lntervensi dilanjutkan
:
1. Identifikasi kepatuhan dalam menjalani program pengobatan
dan mengikuti anjuran.
2. Observasi jadwal pendarnpingan keluarga untuk menemani
klien selama menjalani pengobatan ketika muncul masalah
kesehatan.
3. Observasi perubahan perilaku ke arah positif dari klien.
4. Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang
dijalani klien dan anjuran yang dilaksanakan klien.
5. Berikan penguatan dan umpan balik positifjika melaksanakan
tanggung jawab atau mengubah perilaku yang baik.
102
6. Anjurkan klien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat, dan membawa anaknya ketika muncul tanda
gejala status asmatikus.
103
2. Defisit 11.10- Selesai S : keluarga mengatakan kini tahu cara pertolongan perawatan ketika
pengetahuan serangan asma kambuh dengan benar. Keluarga paham akan program
berhubungan pengobatan yang telah dianjurkan.
dengan kurang
terpapar informasi 0:
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat.
2. Kemampuan dalam menjelaskan pengetahuan tentang cara
mencegah dan mengatasi gejala hipotensi meningkat.
3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat.
4. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun.
5. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun.
6. Perilaku manajemen asma membaik.
103
3. Ketidakmampuan 19.40-Selesai S : keluarga mengatakan keluarga lebih tenang, tidak sebegitu khawatir
koping keluarga jika dilihat dari pengkajian awal, kini keluarga mulai
membenahi koping masing-rnasing anggota keluarga dan mulai
memperbaiki perawatan selama ini yang kurang tepat agar lebih
sesuai dengan anjuran yang telah direkomendasikan tenaga
kesehatan.
0:
1. Perilaku koping adaptif meningkat.
2. Orientasi realitas akan adaptasi mengenai masalah dalam
perawatan keluarga meningkat.
3. Minat pengikuti perawatan I pengobatan meningkat.
4. Kemampuan membina hubungan meningkat.
pasca intervensi.
104
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn, M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARl PERAWATAN KE : 3 (rabu,16 september 2020)
A : Ketidakpatuhan teratasi.
105
2. Observasi lanjutan jadwaJ pendampingan keluarga untuk
menemani kJien selama menjaJani pengobatan ketika
muncul masaJah kesehatan.
3. Observasi lanjutan perubahan perilaku ke arah positif dari kJien.
4. Menganjurkan keluarga untuk mendukung program
pengobatan yang dijalani kJien dan anjuran yang
dilaksanakan klien.
5. Menganjurkan klien dan keluarga melakukan konsultasi
ke pelayanan kesehatan terdekat, dan membawa anaknya
ketika muncul tanda gejala status asmatikus.
2. Penampilan peran 17.25-selesai S: keluarga mengatakan bahwa peran suami menyediakan dalam hal
tidak efektif finansial untuk berobat anaknya, istri memberikan perawatan
kepada anaknya. Namun daJam pemberian perawatan ini
dilakukan kedua pasangan namun dirasa harapannya untuk
meningkatkan kesehatan anaknya tidak terpenuhi dan merasa tidak
puas dalam memberikan perawatan kepada anak D yang sering
kambuh asmanya mulai berkurang.
0:
1. Klien tampak antusias dalam menentukan tujuan yang diharapkan.
2. Perilaku cemas membaik.
106
3. Tampak perasaan bingung menjalankan peran membaik.
P: Intervensi dilanjutkan :
1. Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap permasalahan kesehatan
dalam keluarga.
2. Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit dalam
keluarganya.
3. Diskusikan perubahan peran untuk mengelola ketergantungan anak
pada orang tuanya dalam masalah kesehatan.
3. Kesiapan 20.10- Selesai
peningkatan
S : Keluarga ingin memperbaiki cara merawat anggota keluarganya,
manajernen
meminimalkan kekambuhan masalah kesehatan dikeluarganya,
kesehatan
kesadaran PHBS meningkat, menjadi pendamping minum obat, dan
mematuhi anjuran perawatan yang ada.
0:
1. Tampak antusias dalam intervensi.
2. Berkonsentrasi penuh.
3. Mau menerima masukan dengan legowo.
107
4. Penetapan skala pencapaian tujuan semampu keluarga.
5. Ak:tif dalam program JKN.
6. Tahu gejala yang dirasakan anggota keluarganya.
P : Intervensi dilanjutkan :
1. ldentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai.
2. ldentifikasi kemampuan keluarga dalam menerima informasi.
3. Tetapkan skala pencapaian tujuan.
4. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada anggota
keluarganya yang sakit I menjalani pengobatan.
5. Anjurkan mematuhi anjuran dan menjalankan program pengobatan
sesuai resep dokter.
6. Ajarkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu masalah
kesehatan.
7. Jelaskan manfaat pengobatan.
8. Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri dengan tepat.
108
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn, M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 4 (kamis,17 september 2020)
0:
1. Terlihat harapan terpenuhi meningkat.
2. Terlihat kepuasaan peran meningkat.
3. Adaptasi peran meningkat.
4. Strategi koping yang efektif meningkat.
109
5. Perasaan bingung menjalankan peran membaik.
6. Perilaku cemas membaik.
2. Kesiapan 10.00- selesai S : keluarga menyatakan mampu melakukan tindakan untuk mengurangi
peningkatan risiko atau pencetus kekambuhan asma pada anaknya dengan
manajernen pengarahan dan bimbingan yang lebih intens serta menerapkan
kesehatan program perawatan yang sesuai dengan anjuran yang telah
diprogramkan, sehingga harapannya derajat kesehatan keluarganya
meningkat.
0:
1. Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko meningkat.
2. Menerapkan program perawatan meningkat.
110
3. Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi tujuan kesehatan dalam
kategori meningkat.
4. Kesulitan dalam menjalani program pengobatan menurun.
111
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : Keluarga Tn, M dan Ny. R
DXMEDIS : asma bronkial HARi PERAWATAN KE : 5 (jumat,18 september 2020)
0:
15.Adaptasi keluarga terhadap situasi mulai meningkat.
16. Kemampuan keluarga dalam berkomunikasi terbuka meningkat.
17. Kemampuan keluarga dalam mernenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
anggota keluarga mulai direncanakan antar anggota keluarga.
P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor hubungan antara anggota keluarga.
112
2. Fasilitasi keluarga melakukan pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
3. Fasilitasi keluarga melakukan pengambilan keputusan dan
pemecahan masa]ah.
4. Fasilitasi komunikasi terbuka antar setiap anggota keluarga.
5. lnformasikan kondisi pasien secara berkala kepada keluarga.
6. Anjurkan anggota keluarga mempertahankan keharmonisan
keluarga.
113
LOGBOOK KEGIATAN
MINGGUAN
PRAKTEK PENDIDIKAN PROFESI NERS DEPARTEMEN KELUARGA DAN
KOMUNITAS
dfJ
Rabu, 1. Observasi kepatuhan An. D (1) dalam program pengobatan dan
16-09-2020 anjuran dalam pencegahan asma.
2. Melakukan kunjungan rumah selanjutnya sesuai RTL.
3. Implementasi Dx kep 4 : penampilan peran tidak efektif sesuai dengan
OTEK.
4. ldentifikasi berbagai peran dalam keluarga dan peran yang tidak
terpenuhi.
5. Implementasi Dx Kep 5: kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
sesuai dengan OTEK.
6. Diskusi tujuan keluarga, skala pencapaian tujuan, sumber daya yang
ada, gejala masalah kesehatan yang pemah dialami dalam keluarga Tn.
MdanNy. R.
7. Kontrak waktu hari selanjutnya.
df�
17-09-2020 2. Mengajarkan menghindari pemicu masalah kesehatan.
3. Menjelaskan manfaat pengobatan.
4. Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan secara mandiri.
115
5. Memberikan dukungan kepada An. D.
6. Memotivasi berpikir positif dan komitmen dalam mencapai tujuan.
7. Diskusi solusi dalam menghadapi masalah.
8. Mengevaluasi cara pemecahan masalah yang dilakukan.
9. Observasi setiap kunjungan hari selanjutnya sesuai RTL.
10. Diskusi perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit dalarn
keluarganya.
11. Diskusi perubahan peran untuk mengelola ketergantungan anak pada
orang tuanya dalam masalah kesehatan.
12. Melakukan pengkajian kesiapan proses keluarga Tn. M
september
2020
sesuai dengan OTEK.
2. Diskusi mengenai harapan dan tujuan dari perawatan kesehatan.
3.
efJ
Mendukung peningkatan fungsi perawatan keluarga yang optimal.
Mengetahui
Preseptor Akademik
116