Anda di halaman 1dari 8

Copyright © the author(s)

Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, Vol. 0, No. 0, 2021

Analisis Konflik beserta Penyelesaian Konflik


dalam Novel Anak “Rahasia Sang Perampok” Karya
Setiawan G. Sasongko
Enomardiah 1
1 Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang
1 enomardiah1@gmail.com

Abstrak

Dalam karya sastra banyak terjadi berbagai macam konflik yang berkaitan erat
dengan kehidupan manusia. Dari berbagai mavam konflik tersebut dapat menjadi
bahan acuan pembelajaran bagi anak. Oleh karena itu, penulis menganalisis satu
buku cerita anak, "Rahasia Sang Perampok" karya Setiawan G. Sasongko, dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data yang diawali dengan pemilihan data, penyajian data, penelaahan data,
dan penarikan kesimpulan. Pemilihan data dilakukan dengan mengambil kutipan-
kutipan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini untuk
mempengaruhi pembaca. Memberikan buku karya sastra kepada anak dapat
membantu perkembangan moral pada sang anak. Selain itu juga dapat
meningkankan perkembangan sensorik dan kognigatif, yaitu menumbuhkan
rasa peduli terhadap sesama dan mampu berpikir kreatif
Keywords/Kata Kunci: konflik 1, moral 2, kreatif 3

Pendahuluan
Tujuan hadirnya karya sastra pada masyarakat adalah untuk meningkatkan martabat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, beradab, dan berketuhanan. Pesan-pesan
yang ingin disampaikan penulis melalui karya sastra termasuk ke dalam unsur
pendukung karya sastra. Dari pesan yang disampaikan oleh penulis melalui karya sastra
tersebutlah muncul berbagai nilai-nilai yang menjadi pedoman pelajaran bagi pembaca.
Karya sastra adalah hasil imajinasi pengarang terhadap berbagai macam kehidupan
manusia yang dirangkai menggunakan bahasa yang indah sehingga menjadi sebuah
karya. Hal ini dapat dilihat dari permasalahan yang diungkapkan dalam karya sastra
juga sering terjadi di dunia nyata atau sebaliknya. Namun, karena karya sastra
merupakan hasil imajinatif dari seorang pengarang, tidak semata-mata semua karya
sastra tersebut hasil duplikasi dari kehidupan nyata, tetapi ada unsur unsur kreatif di
dalamnya berdasarkan masalah dunia nyata.
Karya sastra bisa saja bersifat tepat serta mewakili karena kehidupan yang
diceritakan pengarang dalam karya sastra bisa dugunakan sebagai cara untuk
bagaimana pengarang menjelaskan keadaan masyarakat yang ada di dalam karya sastra
tersebut (Taqwiem, 2018: 47). Masalah-masalah kehidupan masyarakat yang terjadi
baik secara individual maupun kelompok seringkali tergambar di dalam karya sastra

https://e-journal.my.id/onoma
1
Vol. 0, No. 0, 2021
ISSN 2443-3667(print) 2715-4564 (online)

tidak hanya di realitas. Novel adalah karya sastra yang mampu memberikan ruang
mengenai kehidupan dan masalah-masalah sosial yang terjadi dikehidupan manusia.

Menganalisis karya sastra adalah suatu hal yang menarik dan tidak akan pernah
berhenti selama karya sastra masih terus diciptakan. Hal ini dikarenakan karya sastra
sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial masyarakat dan kedua hal tersebut
tidak dapat dipisahkan. Sastra merupakan suatu wujud dan susunan bahasa sebagai
cerminan atau penggambaran kehidupan manusia sebagai sebuah pikiran imajinatif,
unsur sastra sebagai bentuk keindahan dan kekayaan membuat karya sastra tidak
ternilai harganya (Tarigan, 1995:3).
Memberikan buku karya sastra kepada anak dapat membantu perkembangan moral
pada sang anak. Selain itu juga dapat meningkankan perkembangan sensorik dan
kognigatif, yaitu menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama dan mampu berpikir
kreatif. Mempelajari sastra, khususnya pada cerita anak atau novel yang bertemakan
anak memberi banyak sekali pelajaran pada anak mengenai macam-macam konflik yang
terjadi. Konflik tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pengejaran bagi anak. oleh karena
itu penulis menganalisis salah satu buku cerita anak yaitu “Rahasia Sang Perampok”
karya Setiawan G. Sasongko.
Novel ini berisi kumpulan cerita anak, terbagi atas lima bagian sub-bab yang masing-
masing membahas berbagai masalah yang berbeda-beda. Novel ini menceritan detektif
topi merah yang membongkar kasus-kasus yang menyimpang dalam cerita tersebut.
Buku karangan Setiawan G. Sasongko ini sangat popular di kalangan anak-anak.
karyanya banyak berupa cerpen, artikel, kartun, geguritan, dan cerita misteri. Kini beliau
juga aktif sebagai konsultan penulisan buku-buku biografi dan otobiografi.

Metode
Metode yang digunakan penulis dalam analisis ini yaitu metode deskripsi kualitatif.
Metode penelitian deskripsi kualitatif adalah metode yang hasil analisisnya berbentuk
deskripsi. Pada penelitian ini penulis menganalisis berdasarkan novel cerita anak yang
berjudul “Rahasia Sang Perampok” karya Setiawan G. Sasongko. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis data yang dimulai dari pemilihan data, penyajian data,
peninjauan data, dan kesimpulan.
Pemilihan data dilakukan dengan mengambil kutipan-kutipan yang terkait dengan
masalah yang dibahas pada penelitian ini sehingga mempengaruhi pembaca. Penyajian
data dilakukan secara sistematis dan berurutan mengenai nilai pendidikan karakter
pada karya sastra. Peninjauan data dilakukan dengan memahami makna pada setiap
lutipan yang telah disajikan. Kemudian, menarik kesimpulan mengenai berbagai macam
konflik yang terjadi. Dari macam konflik tersebut dapat diambil berbagai pelajara.

Hasil dan Pembahasan

NO BENTUK KONFLIK PENYELESAIAN KONFLIK PENJELASAN


PERISTIWA
TERHADAP

2
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra
ISSN 2443-3667 (print) 2715-4564 (online)

KONLIK

1. “Ya!” jawab Pak Narayana. Ketika Mayor Dud Terjadi


Mereka pun bersenda- gurau. mengeluarkan pistolnya, penyeludupan
biasa bertemu teman lama. maka Pak Rambe terkejut minyak tangki
Tetapi pada suatu kesempatan, lagi. Tidak tahu kalau dia bawah laut di
Pak Narayana mengeluhkan akan terlibat dalam Pantai Cobek. Pak
minyak mentali yang hilang. petualangan seru. “Pak Narayana adalah
“Catatanku tentang isi tangki Rambe, bawa perahu seorang
sering ada selisih yang sangat mendekati speedboat, administrator
besar. Pihak pengeboran di laut pelan-pelan saja. Saya kilang minyak dari
melaporkan memasok minyak sudah menghubungi yang PT Domino yang
mentah sekian ribu barel. lainnya!” sekarang
Seharusnya begitu pula yang mengurusi tangki
masuk ke dalam tangki di Beberapa kapal patroli minyak di Pantai
pantai. Tetapi yang kami dapati laut segera mengepung Cobek. Pak
tangki kami penuh air laut. tempat dan malah Narayana
Seharusnya tidak ada air laut didukung beberapa merasakan hal
sebanyak itu di tangki. helikopter untuk yang janggal
Bukankah yang dipompa itu melakukan penangkapan. mengenai
minyak mentah dari perut burni Orang di speedboat pemasokan minyak
yang tidak mengandung air laut. berusaha kabur, tetapi akhir-akhir ini,
Kalaupun terjadi kebocoran. perahu Pak Rambe sudah terjadi perselisihan
tentulah tidak sebanyak itu! Aku menempel sehingga Mayor muatan minyak
menengarai ada yang tidak Dud melompat ke yang sangat besar.
beres!” (Sasongko, 12:2012) speedboat dan melakukan Pak Narayana
penangkapan. “Pantas kemudia
kamu ada di sini!” kata menyerahkan
Mayor Dud kepada Pak kasus ini kepada
Soni yang begitu pucat detektif topi merah
wajahnya. Mereka yaitu Snot, Vista
menunggu kemunculan dan Mayor Dud.
orang-orang yang
menyelam. Begitu mereka Setelah melakukan
muncul ke permukaan, berbagai
langsung ditangkap. Salah penyelidikan,
satu dari penyelam itu Pak beberapa malam
Majun. (Sasongko, Mayor Dud
23:2012). melakukan
pengintaian di
sekitran pantai.
Pada saat ini Mayor
Dud melakukan
pengintaian ke
tengah laut
bersama Pak

3
Vol. 0, No. 0, 2021
ISSN 2443-3667(print) 2715-4564 (online)

Rombe. Mayor Dud


mendapati ada
orang di
speedboad, orang
itu berusaha kabur,
namun dihalangi
oleh Mayor Dud.
Mayor Dud
langsung
melakukan
penangkapan dan
yang menjadi
dalang dari semua
itu adalah Pak Soni.

2. Hanya saja setelah acara lelang Mayor Dud berkata, Pada hari lelang
usai, terjadi kegemparan di “Sekarang ada dua pihak Mayor Dud
galeri itu. Ada perempuan tua yang masing-masing mengajak Snot dan
datang sambil membawa mengaku sebagai pemilik Vista ke galeri Pak
lukisan seperti yang dibeli Pak yang asli!” Rolet. Setelah acara
Alonso “Lukisan yang dilelang lelang telah selesai
tadi palsu. Inilah lukisan yang Pak Koljeng tertawa lagi mereka mendapat
asli!” kata Bu Ning. perempuan dan berkata, “Gampang orang yang
tua itu. saja karena aku menekan memiliki lukisan
ibu jari tangan kiriku di yang sama, yaitu
“Palsu bagaimana? Ibu jangan pojok atas kiri lukisan Pak Alanso dan Bu
mengada ada sepeni itu!” kata yang kubuat saat catnya Ning. Tentu saja
Pak Alonso. “Bukankah lukisan masih agak basah. Dari diantara kedua
yang ada di galeri ini sudah situ akan ketahuan mana lukisan persis
diseleksi oleh kurator? Mana yang asli dan yang palsu! tersebut ada yang
mungkin dia memilih lukisan Itu saya rahasiakan, tapi palsu dan asli.
palsul Justru milik Ibu yang biar tidak ribut, maka saya Keduanya
palsu!” buka saja!” mengaku bahwa itu
adalah lukisan asli.
Kurator adalah orang yang Setelah diselidiki, ternyata Detektif topi merah
bertanggung jawab terhadap lukisan RM Gombret yang mulai menyidiki
penyeleksian lukisan sekaligus dibeli Pak Alanso yang lukisan siapa yang
penanggung jawab pameran palsu. Lukisan asli yang memang asli.
lukisan. Dengan demikian, dimiliki Bu Ning tidak
kurator harus betul-betul ahli menyangka mendapat Detektif topi merah
tentang lukisan sehingga juga rezeki besar, maka Bu menemui Pak
tahu mana-mana lukisan asli Ning memberikan Koljeng yaitu
atau palsu. (Sasongko, 30:2012) sebagian uangnya kepada seorang yang ahli
galeri(Sasongko, 45:2012). dalam bidang
pemalsuan lukisan.
Memang betul
lukisan tersebut
telah di

4
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra
ISSN 2443-3667 (print) 2715-4564 (online)

duplikatkan oleh
Pak Koljeng,
setelah diselidiki
lukisan yang dibeli
Pak Alanso
memiliki label
palsu, hal itu
dibuktikan dengan
adanya cap jempol
Pak Koljeng pada
sudut bawah
lukisan tersebut.

3. Blengur mengancam. "Bang Sehari setelah perkelahian Pada kasus ini,


Naga ingin disantet. ya! Oke, palsu itu, Snot mendatangi warga diresahkan
akan kulaporkan pada Bos rumah Kadi. Bersama dengan kasus
Kodet!" Kadi. Snot memotong bahwa si Kodet
ayam kampungnya. Ketika adalah seorang
Tampaknya bukan hanya ngibul membersihkan isi perut tukang santet yang
saja. Ketika Bang Sinaga ayam itulah, Snot merupakan
memotong kambing untuk berteriak-teriak, “Ada preman pasar
akikah anaknya, di dalam perut pisau berkarat di perut Banyak warga yang
ada sebuah radio kecil. "Orang ayam...!” percaya bahwa
yang memotong kambing itu Kodet tukang
menemukan radio dua band di Kadi ikut berteriak-teriak, santet, Kodet
dalam perutnya!" seru Kondor. “Ada pisau berkarat di memiliki banyak
Oleh anak buah Kodet perihal perut ayam yang dipotong anak buah yang
radio di perut kambing Ada pisau berkarat di bekerja sebagai
disebarkan ke mana-mana perut ayam...! Saya dikirim preman pasar yang
(Sasongko, 50:2012) santet oleh Agib...!” meminta uang
kepada warga yang
Orang-orang segera berdagang. Kodet
mengerumuni mereka. akan menyantet
Snot menunjukkan sebilah orang-orang yang
pisau berkarat yang tidak mau
belepotan kotoran ayam. mematuhi
“Pisau ini kutemukan di perintahnya.
usus ayam!” kata Snot. Namun santet
“Ketika membersihkan Kodet tidak masuk
usus ayam dari akal, Snot tidak
kotorannya, saya temukan percaya akan
pisau ini!” (Sasongko, adanya santet
62:2012). tersebut. Snot dan
teman-temannya
“Dari awal saya
melakukan aksi
berpendapat bahwa Kodet
sandiwara seperti
itu bersandiwara. Orang-
apa yang dilakukan
orang yang kamu sebut itu
oleh Kodet

5
Vol. 0, No. 0, 2021
ISSN 2443-3667(print) 2715-4564 (online)

hanya disuruh Kodet bersama anak


dengan ancaman. Saya buahnya. Setelah
hanya menunggu saat itu terbukti bahwa
yang tepat untuk apa yang telah
membongkar dilakukan oleh
sandiwaranya. Tidak Kodet hanya
tahunya kalian malah sekedar akal-
bergerak lebih dulu” akalannya sajaagar
(Sasongko, 63:2012). warga takut
kepadanya.

4. Terjadi perampokan mobil uang Mayor Dud dan polisi Detektif topi merah
ATM sebesar 3 miliar rupiah. masuk ke dalam makam mendapat kabar
Tukang tambal ban yang keramat. Makam itu bahwa ada
menyaksikan perampokan itu dibuat dari lempengan pencurian mobil
mencegat polisi yang berpatroli batu pipih dan berongga. ATM sebesar 3
dan menceritakan apa yang Dengan seizin juru kunci, Miliar rupiah.
terjadi. Polisi segera maka polisi menggeser Pihak kepolisian
mengadakan pengejaran, tetapi batu nisan. Mereka dibantu dengan
kehilangan jejak. Siangnya, menemukan bungkusan Detektif topi merah
pengemudi dan pengawal mobil berisi uang kertas ratusan melakukan
uang ditemukan terikat dengan ribu rupiah. “Mengapa bisa penyidikan
mulut dilakban. Mereka dibuang begini?” seru penjaga terhadap orang-
di pinggir jalan kecil sekitar makam kaget. Oleh Mayor orang yang
Bogor. Sorenya, mobil uang itu Dud diceritakan siapa Biqo dicurigakan. Kasus
ditemukan di persawahan sebenarnya. “Dia telah ini dilakukan oleh
wilayah Banten. Keesokan kualat sehingga menemui jaringan residivis
harinya, baru ditemukan kotak- ajalnya!” kata juru kunci yang berada di
kotak besi yang sudah dikuras makam. bogor dan
isinya (Sasongko, 69:2012). lampung.
Jadi, bunga yang sangat Kompoltan
“Perampok yang tertangkap itu banyak itu hanya untuk residivis tersebut
namanya Kabul” kata Mayor menutupi keberadaan berhasil
Dud. bungkusan yang berisi diamankan bahkan
uang (Sasongko, 87:2012). ada yang melawan
Kabul pun memberikan nama- sehingga pihak
nama temannya, Poliu segera kepolisian terpaksa
memburu orang-orang yang melepaskan
ditunjuk Kabul. Saal perburuan, tembakan dan
polisi mendapat laporan kalau mengakibatkan
Ujang Jangkar ditemukan tewas residivis itu tewas.
dengan luka tembak. Setelah para
Kemungkinan ditembak tersangka telah
temannya sendiri Lalu dalam tertangkap, namun
sebuah penggerebekan yang keberadaan uang 3
seru, karena terjadi baku Miliar tersebut
tembak. Tarjo Abang dan Soni belum ditemukan.
Kerempeng tewas. Polisi lalu Salah seorang

6
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra
ISSN 2443-3667 (print) 2715-4564 (online)

memburu Biqo yang licin diantara residivis


bagaikan belut Toh. akhirnya yang telah dicurigai
Bigo tewas juga karena menyembunyikan
melakukan perlawanan sengit uang tersebut di
Sementara uang hasil rampokan dalam salah satu
belum ditemukan (Sasongko, makam keramat
72:2012). yang berada di
sekitar desa
istrinya.

5. Kantor Detektif Topi Merah Akhirnya, sindikat kasus pencurian


sendiri kelimpahan kasus pencurian mobil mewah mobil mewah yang
pencurian mobil mewah. terbongkar. Pengadaan ditangani oleh
“Modus operandinya sama, surat-surat kendaraan Kantor Detektif
mobil itu hilang bersama bodong itu melibatkan Topi Merah adalah
sopirnya!” kata Mayor Dud. oknum polisi lalu lintas, bahwa sindikat
bahkan satpam kompleks pencurian mobil
perumahan mewah itu mewah berhasil
ikut terlibat komplotan terbongkar.
jahat itu. Anggota dan Mereka
bosnya ditangkap dan menggunakan
diadili. modus operandi di
mana mobil hilang
bersama sopirnya.
Selain itu,
pengadaan surat-
surat kendaraan
bodong melibatkan
oknum polisi lalu
lintas dan satpam
kompleks
perumahan
mewah. Akibatnya,
anggota dan bos
sindikat tersebut
ditangkap dan
diadili. Kasus ini
menunjukkan
adanya
keterlibatan
oknum polisi dan
satpam dalam
kejahatan tersebut,
dan berkat kerja
keras Kantor
Detektif Topi
Merah, sindikat
tersebut berhasil
diungkap dan

7
Vol. 0, No. 0, 2021
ISSN 2443-3667(print) 2715-4564 (online)

dibawa ke
pengadilan.

Kesimpulan
Dalam karya sastra "Rahasia Sang Perampok" karya Setiawan G. Sasongko, berbagai
nilai-nilai menarik dan penting dapat menjadi pedoman pelajaran bagi pembaca. Karya
sastra ini mencerminkan kehidupan dan masalah-masalah sosial yang terjadi di
kehidupan manusia, serta menampilkan erat hubungan antara karya sastra dan
kehidupan sosial masyarakat. Dengan metode deskripsi kualitatif, kita dapat
menemukan bahwa karya sastra ini mencerminkan konflik yang menarik dan mengarah
pembaca dalam mengenali nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
penulis, kita harus selalu menjaga integritas dan kesadaran dalam menulis karya sastra
agar mencerminkan kehidupan manusia dan mendidikkan pembaca.

Referensi
Sasongko, S. 2012. Rahasia Sang Perampok karya Setiawan G. Sasongko. Rawamangun:
Bitari Kids

Taqwiem, A. (2018). Perempuan Dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta
Toer. Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan.

Tarigan, H.G. 1995. Menulis: Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai