DARAH

HAIDH dan ISTIHADHAH

Darah Haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita pada waktu-waktu tertentu yang
bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit (dalam keadaan sehat) atau tidak adanya
proses persalinan, namun keluarnya darah itu merupakan sunnatullah yang ditetapkan oleh
Allah kepada seorang wanita.
Sedangkan darah istihadhah adalah darah yang keluar dari farji' perempuan dalam kurun
waktu yang relatif lama,atau melebihi kebiasaan lama haidnya yang disebabkan oleh
gangguan atau penyakit.

Batas masa suci seorang perempuan setelah haid yang satu dengan haid berikutnya
adalah minimal 15 hari,jika melewati 15 hari tersebut maka maka masih dianggap
suci.Namun apabila kurang dari 15 hari sudah keluar darah lagi,maka itu dinamakan dengan
darah istihadhah (darah penyakit).
Sehingga apabila mengalami istihadhah maka tetap diwajibkan untuk menjalankan
kewajiban shalat,puasa,dll.

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

‫صلِّيْ َفِإ َّن َما ه َُو عِ رْ ٌق … رواه‬ َ ‫ان‬

َ ‫اآلخ ُر َف َت َوضَِّئيْ َو‬ َّ ‫ان َذل َِك َفَأمْسِ كِيْ َعن ال‬
َ ‫ َفِإ َذا َك‬،ِ‫صالَة‬ َ ‫ َفِإ َذا َك‬، ُ‫ْض ِة َفِإ َّن ُه َأسْ َو ُد يُعْ َرف‬ َ ‫ِإ َذا َك‬
َ ‫ان دَ ُم‬
َ ‫الحي‬
‫أبو داود والنسائي وصححه ابن حبان والحاكم‬

“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika demikian maka
tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu
darah penyakit.”

Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu'anha:

Fatimah binti Abi Hubaisy telah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang mengalami
istihadhah, sehingga aku tidak bisa suci. Haruskah aku meninggalkan shalat?” Maka jawab
Rasulullah SAW: “Tidak, sesungguhnya itu (berasal dari) sebuah otot, dan bukan haid. Jadi,
apabila haid itu datang, maka tinggalkanlah shalat. Lalu apabila ukuran waktunya telah
habis, maka cucilah darah dari tubuhmu lalu shalatlah.”