Anda di halaman 1dari 200

Yaa ayyatuhan nafsul muthmainaah,

Irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah


Fad kulli ‘ibaadii wad khulii jannatii

Hai Jiwa Yang Tenang, Kembalilah Kepada Tuhanmu, Maka


Masuklah Ke Dalam Golongan Para Hamba-Ku, Dan
Masuklah ke Dalam Surga-Ku

(QS. Al Fajr Ayat 27-30)


INNA LILLAAHI WA INNAA ILLAIHI RAJI’UUN

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya


lah kami kembali”

Mengenang Berpulangnya
Almarhum

Bapak Ir. H. Pungki Puruboyo bin Soesanto Soeparmo


Almarhum

Bapak Ir. H. Pungki Puruboyo bin Soesanto Soeparmo

Lahir: Bandung, 18 Februari 1959


Wafat: Jakarta, 25 Desember 2023
Dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, dalam rangka


mengenang berpulangnya Bapak Ir. H. Pungki Puruboyo bin
Soesanto Soeparmo.

Kami mohon keikhlasan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk


memaafkan segala kekhilafan dan kesalahan Almarhum dengan
diiringi doa, semoga Almarhum diampuni dosanya, diberikan
tempat yang mulia di sisi-Nya, diterima segala amal dan
ibadahnya, serta dilapangkan jalannya untuk menghadap Allah
SWT.

Semoga Allah SWT berkenan menganugerahi


Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan kebaikan-Nya yang
paripurna.

Aamiin Ya Rabbal’Alamiin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Kami yang senantiasa menyayangi, mengenang, dan
mendoakan:

Istri : Etty R. Kridarso

Anak : dr. Bayu A.


“Getar jiwaku mengatakan di alam kubur ada kedamaian; Jika
orang bodoh mengatakan kepadamu jiwa akan hancur dan
takkan kembali bersama tubuh yang dikubur;
Katakan padanya bahwa bunga-bunga juga gugur; Namun biji
yang dikandungnya akan tumbuh,
Bersama rahasia tertinggi tentang hidup abadi”

~ Kahlil Gibran ~
SURAT YASIN

‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬
ۤ ٰ‫ۚ◌ ﻳ‬
‫ﺲ‬ 1.
Yā sīn.
Yā Sīn.

‫َﻭ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ِﻥ ْﺍﻟ َﺤ ِﻜﻴ ِْۙﻢ‬ 2.


Wal-qur'ānil-ḥakīm(i).
Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah,

َ‫ﺳ ِﻠﻴ ْۙﻦ‬


َ ‫ﺍِ ﱠﻧﻚَ َﻟﻤِ ﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬ 3.
Innaka laminal-mursalīn(a).
sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar
salah seorang dari rasul-rasul

1
ِ ‫ﻋ ٰﻠﻰ‬
‫ﺻ َﺮﺍﻁٍ ﱡﻣ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ ٍْۗﻢ‬ َ 4.
‘Alā ṣirāṭim mustaqīm(in).
(yang berada) di atas jalan yang lurus,

‫ﺗَ ْﻨ ِﺰ ْﻳ َﻞ ْﺍﻟ َﻌ ِﺰﻳ ِْﺰ ﱠ‬


‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْۙﻢ‬ 5.
Tanzīlal-‘azīzir-raḥīm(i).
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang
Mahaperkasa lagi Maha Penyayang,

َ‫ِﻟﺘ ُ ْﻨﺬ َِﺭ َﻗ ْﻮ ًﻣﺎ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ْﻧﺬ َِﺭ ٰﺍ َﺑ ۤﺎ ُﺅ ُﻫ ْﻢ َﻓ ُﻬ ْﻢ ٰﻏ ِﻔﻠُ ْﻮﻥ‬ 6.


Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn(a).
agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan
kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum
pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai.

2
َ‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻛﺜَ ِﺮ ِﻫ ْﻢ َﻓ ُﻬ ْﻢ َﻻ ﻳُﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﻥ‬
َ ‫َﻟ َﻘﺪْ َﺣ ﱠﻖ ْﺍﻟ َﻘ ْﻮ ُﻝ‬ 7.
Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fahum lā yu'minūn(a).
Sungguh, benar-benar berlaku perkataan (ketetapan
takdir) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak
akan beriman.

ِ ‫ﺍﻻﺫْ َﻗ‬
َ‫ﺎﻥ َﻓ ُﻬ ْﻢ ﱡﻣ ْﻘ َﻤ ُﺤ ْﻮﻥ‬ َ ْ ‫ﻲ ﺍِ َﻟﻰ‬ ٰ ْٓ ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻓ‬
َ ‫ﻲ ﺍ َ ْﻋﻨَﺎ ِﻗ ِﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻏﻠ ًﻼ َﻓ ِﻬ‬ 8.
Innā ja‘alnā fī a‘nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni
fahum muqmaḥūn(a).
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher
mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu diangkat) ke
dagu, karena itu mereka tertengadah.

‫ﺸﻴ ْٰﻨ ُﻬ ْﻢ‬


َ ‫ﺍ َﻓﺎ َ ْﻏ‬J‫ﺳﺪ‬ َ ‫َﻭ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻣِ ۢ ْﻦ َﺑﻴ ِْﻦ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ِﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﺍ ﱠﻭﻣِ ْﻦ ﺧ َْﻠ ِﻔ ِﻬ ْﻢ‬J‫ﺳﺪ‬ 9.
َ
ِ ‫َﻓ ُﻬ ْﻢ ﻻ ُﻳﺒ‬
َ‫ْﺼ ُﺮ ْﻭﻥ‬
Wa ja‘alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim
saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn(a).

3
Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan)
mereka. Mereka pun tidak dapat melihat.

َ ‫ﺳ َﻮ ۤﺍ ٌء‬
َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َءﺍ َ ْﻧﺬَ ْﺭﺗَ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻡ َﻟ ْﻢ ﺗ ُ ْﻨﺬ ِْﺭ ُﻫ ْﻢ َﻻ ﻳُﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﻥ‬ َ ‫َﻭ‬ 10.
Wa sawā'un ‘alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā
yu'minūn(a).
Sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad)
memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka
(tetap) tidak akan beriman.

ُ‫ﺸ ِْﺮﻩ‬ ِ ۚ ‫ﺍﻟﺮﺣْﻤٰ ﻦَ ِﺑ ْﺎﻟ َﻐ ْﻴ‬


ّ ‫ﺐ َﻓ َﺒ‬ ‫ِﻲ ﱠ‬َ ‫ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ﺗ ُ ْﻨﺬ ُِﺭ َﻣ ِﻦ ﺍﺗﱠ َﺒ َﻊ ﺍﻟ ِﺬّ ْﻛ َﺮ َﻭ َﺧﺸ‬ 11.
‫ِﺑ َﻤ ْﻐﻔ َِﺮﺓٍ ﱠﻭﺍَﺟْ ٍﺮ ﻛ َِﺮﻳ ٍْﻢ‬
Innamā tunżiru manittaba‘aż-żikra wa khasyiyar-
raḥmāna bil-gaib(i), fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin
karīm(in).
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanya (bisa)
memberi peringatan kepada orang-orang yang mau
mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha

4
Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar
gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

َ َ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ ﻧَﺤْ ُﻦ ُﻧﺤْ ﻲ ِ ْﺍﻟ َﻤ ْﻮ ٰﺗﻰ َﻭ َﻧ ْﻜﺘُﺐُ َﻣﺎ َﻗﺪﱠ ُﻣ ْﻮﺍ َﻭ ٰﺍﺛ‬
‫ﺎﺭ ُﻫ ۗ ْﻢ َﻭ ُﻛ ﱠﻞ‬ 12.
ْٓ ‫ﺼﻴ ْٰﻨﻪُ ِﻓ‬
‫ﻲ ﺍِ َﻣ ٍﺎﻡ ﱡﻣ ِﺒﻴ ٍْﻦ‬ َ ْ‫ﺷ ْﻲءٍ ﺍَﺣ‬
َ ࣖ
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa
āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim
mubīn(in).
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang
yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang
telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
(tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab
induk yang nyata (Lauh Mahfuz).

َ ‫ﺐ ْﺍﻟ َﻘ ْﺮ َﻳ ۘ ِﺔ ﺍِﺫْ َﺟ ۤﺎ َءﻫَﺎ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬


َ‫ﺳﻠُ ْﻮ ۚﻥ‬ ْ َ ‫َﻭﺍﺿ ِْﺮﺏْ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣﺜَ ًﻼ ﺍ‬
َ ٰ‫ﺻﺤ‬ 13.
Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryah(ti), iż jā'ahal-
mursalūn(a).

5
Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir
Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para
utusan datang kepada mereka,

ٍ ‫ﺳ ْﻠ َﻨﺎ ٓ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻬ ُﻢ ْﺍﺛ َﻨﻴ ِْﻦ َﻓ َﻜﺬﱠﺑ ُْﻮ ُﻫ َﻤﺎ َﻓ َﻌ ﱠﺰ ْﺯﻧَﺎ ِﺑﺜَﺎ ِﻟ‬
ٓ ‫ﺚ َﻓ َﻘﺎﻟُ ْٓﻮﺍ ﺍِ ﱠﻧﺎ‬ َ ‫ﺍِﺫْ ﺍ َ ْﺭ‬ 14.
َ‫ﺳﻠُ ْﻮﻥ‬
َ ‫ﺮ‬
ْ ‫ﻣ‬
‫ﱡ‬ ْ ‫ﺍِ َﻟ ْﻴ ُﻜ‬
‫ﻢ‬
Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabūhumā fa ‘azzaznā
biṡāliṡin faqālū innā ilaikum mursalūn(a).
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang
utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian
Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka,
ketiga (utusan itu) berkata, “Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang diutus kepadamu.”

‫ﺷ ْﻲ ۙ ٍء‬ ‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ َﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺍ ﱠِﻻ َﺑﺸ ٌَﺮ ِ ّﻣ ْﺜﻠُﻨ َۙﺎ َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧﺰَ َﻝ ﱠ‬
َ ‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ُﻦ ﻣِ ْﻦ‬ 15.
ْ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ
َ‫ﺍ ِْﻥ ﺍﻧﺘ ْﻢ ﺍِﻻ ﺗَﻜ ِﺬﺑ ُْﻮﻥ‬
Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā, wa mā anzalar-
raḥmānu min syai'(in), in antum illā takżibūn(a).

6
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu tidak lain
hanyalah manusia seperti kami. (Allah) Yang Maha
Pengasih tidak (pernah) menurunkan sesuatu apa pun.
Kamu hanyalah berdusta.”

َ‫ﺳﻠُ ْﻮﻥ‬
َ ‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ َﺭ ﱡﺑﻨَﺎ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻢ ﺍِ ﱠﻧﺎ ٓ ﺍِ َﻟ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻟ ُﻤ ْﺮ‬ 16.
Qālū rabbunā ya‘lamu innā ilaikum lamursalūn(a).
Mereka (para rasul) berkata, “Tuhan kami mengetahui
bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan(-Nya)
kepadamu.

‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻨﺎ ٓ ﺍ ﱠِﻻ ْﺍﻟ َﺒ ٰﻠ ُﻎ ْﺍﻟ ُﻤ ِﺒ ْﻴ ُﻦ‬


َ ‫َﻭ َﻣﺎ‬ 17.
Wa mā ‘alainā illal-balāgul-mubīn(u).
Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan
(perintah Allah) yang jelas.”

‫ﯨ ْﻦ ﱠﻟ ْﻢ ﺗَ ْﻨﺘَ ُﻬ ْﻮﺍ َﻟﻨ َْﺮ ُﺟ َﻤ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﻟ َﻴ َﻤ ﱠ‬c ‫ﻄﻴ ْﱠﺮﻧَﺎ ِﺑ ُﻜ ۚ ْﻢ َﻟ‬


‫ﺴ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ﱠﻨﺎ‬ َ َ‫َﻗﺎﻟُ ْٓﻮﺍ ﺍِ ﱠﻧﺎ ﺗ‬ 18.
‫ﻋﺬَﺍﺏٌ ﺍ َ ِﻟ ْﻴ ٌﻢ‬
َ

7
Qālū innā taṭayyarnā bikum, la'il lam tantahū
lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘ażābun
alīm(un).
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Sesungguhnya
kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu
tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami merajam
kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih
dari kami.”

َ‫ﯨ ْﻦ ﺫُ ّﻛ ِْﺮﺗ ُ ۗ ْﻢ َﺑﻞْ ﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ َﻗ ْﻮ ٌﻡ ﱡﻣﺴ ِْﺮﻓُ ْﻮﻥ‬c َ ‫ﯨ ُﺮ ُﻛ ْﻢ ﱠﻣ َﻌ ُﻜ ۗ ْﻢ ﺍ‬c ‫ﻁ ۤﺎ‬


َ ‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ‬ 19.
Qālū ṭā'irukum ma‘akum, a'in żukkirtum, bal antum
qaumum musrifūn(a).
Mereka (para rasul) berkata, “Kemalangan kamu itu
(akibat perbuatan) kamu sendiri. Apakah karena kamu
diberi peringatan, (lalu kamu menjadi malang)?
Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

َ ‫َﻭ َﺟ ۤﺎ َء ﻣِ ْﻦ ﺍ َ ْﻗ‬
‫ﺼﺎ ْﺍﻟ َﻤ ِﺪ ْﻳ َﻨ ِﺔ َﺭ ُﺟ ٌﻞ ﱠﻳ ْﺴﻌٰﻰ َﻗﺎ َﻝ ﻳٰ َﻘ ْﻮ ِﻡ ﺍﺗﱠ ِﺒﻌُﻮﺍ‬ 20.
َۙ‫ﺳ ِﻠﻴْﻦ‬
َ ‫ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬

8
Wa jā'a min aqṣal-madīnati rajuluy yas‘ā qāla yā
qaumittabi‘ul-mursalīn(a).
Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-
laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rasul
itu!

‫ﻠُ ُﻜ ْﻢ ﺍَﺟْ ًﺮﺍ ﱠﻭ ُﻫ ْﻢ ﱡﻣ ْﻬﺘَﺪ ُْﻭﻥَ ۔‬g‫ﺍﺗﱠ ِﺒﻌُ ْﻮﺍ َﻣ ْﻦ ﱠﻻ َﻳﺴْـ‬ 21.
Ittabi‘ū mal lā yas'alukum ajraw wa hum muhtadūn(a).
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan (dalam
berdakwah) kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.

َ‫ﻄ َﺮ ِﻧ ْﻲ َﻭﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ ﺗ ُ ْﺮ َﺟﻌُ ْﻮﻥ‬ ْ ‫ﻻ ﺍ َ ْﻋ ُﺒﺪُ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬


َ ‫ﻱ َﻓ‬ ٓ َ ‫ِﻲ‬
َ ‫َﻭ َﻣﺎ ﻟ‬ 22.
Wa mā liya lā a‘budul-lażī faṭaranī wa ilaihi turja‘ūn(a).
Apa (alasanku) untuk tidak menyembah (Allah) yang telah
menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan
dikembalikan.

9
‫ﻋ ِّﻨ ْﻲ‬ ‫َءﺍَﺗﱠﺨِ ﺬُ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ٖ ِٓﻪ ٰﺍ ِﻟ َﻬﺔً ﺍ ِْﻥ ﻳ ِﱡﺮﺩ ِْﻥ ﱠ‬
َ ‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ُﻦ ِﺑﻀ ٍ ُّﺮ ﱠﻻ ﺗ ُ ْﻐ ِﻦ‬ 23.
ُ
‫ﺎ ﱠﻭ َﻻ ُﻳ ْﻨ ِﻘﺬ ْﻭ ۚ ِﻥ‬n‫ﺷﻴْـ‬
َ ‫ﻋﺘ ُ ُﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﺷﻔَﺎ‬
َ
A'attakhiżu min dūnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu
biḍurril lā tugni ‘annī syafā‘atuhum syai'aw wa lā
yunqiżūn(i).
Mengapa aku (harus) mengambil sembahan-sembahan
selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih
menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan
mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka
(juga) tidak dapat menyelamatkanku.

‫ﺿ ٰﻠ ٍﻞ ﱡﻣ ِﺒﻴ ٍْﻦ‬
َ ‫ﻲ ﺍِﺫًﺍ ﱠﻟ ِﻔ ْﻲ‬
ْٓ ‫ﺍِ ِّﻧ‬ 24.
Innī iżal lafī ḍalālim mubīn(in).
Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti berada
dalam kesesatan yang nyata.

‫ﻲ ٰﺍ َﻣ ْﻨﺖُ ِﺑ َﺮ ِّﺑ ُﻜ ْﻢ َﻓﺎ ْﺳ َﻤﻌُ ْﻮ ۗ ِﻥ‬


ْٓ ‫ﺍِ ِّﻧ‬ 25.
Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn(i).

10
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka,
dengarkanlah (pengakuan)-ku.”

َ‫ِﻗ ْﻴ َﻞ ﺍﺩْ ُﺧ ِﻞ ْﺍﻟ َﺠ ﱠﻨ َﺔ ۗ◌ َﻗﺎ َﻝ ﻳٰ َﻠﻴْﺖَ َﻗ ْﻮﻣِ ْﻲ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮ ۙﻥ‬ 26.


Qīladkhulil-jannah(ta), qāla yā laita qaumī ya‘lamūn(a).
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-
laki itu) berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui

َ‫ﻏﻔ ََﺮ ِﻟ ْﻲ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﻭ َﺟ َﻌ َﻠ ِﻨ ْﻲ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻜ َﺮﻣِ ﻴْﻦ‬


َ ‫ِﺑ َﻤﺎ‬ 27.
Bimā gafaralī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn(a).
(bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku
termasuk orang-orang yang dimuliakan.”

‫ﻋ ٰﻠﻰ َﻗ ْﻮﻣِ ٖﻪ ﻣِ ۢ ْﻦ َﺑ ْﻌﺪ ِٖﻩ ﻣِ ْﻦ ُﺟ ْﻨ ٍﺪ ِ ّﻣﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬


۞ ِ‫ﺴ َﻤ ۤﺎء‬ َ ‫َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧﺰَ ْﻟﻨَﺎ‬ 28.
َ‫َﻭ َﻣﺎ ُﻛ ﱠﻨﺎ ُﻣ ْﻨ ِﺰ ِﻟﻴْﻦ‬
Wa mā anzalnā ‘alā qaumihī mim ba‘dihī min jundim
minas-samā'i wa mā kunnā munzilīn(a).

11
Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu
pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak
perlu menurunkannya.

َ‫ﺻ ْﻴ َﺤﺔً ﱠﻭﺍﺣِ ﺪَﺓ ً َﻓ ِﺎﺫَﺍ ُﻫ ْﻢ ٰﺧﻤِ ﺪ ُْﻭﻥ‬


َ ‫ﺍ ِْﻥ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍ ﱠِﻻ‬ 29.
In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa'iżā hum
khāmidūn(a).
(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka,
seketika itu mereka mati.

ُ ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻟ ِﻌ َﺒﺎ ِۚﺩ َﻣﺎ َﻳﺄ ْ ِﺗ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭ‬


‫ﺳ ْﻮ ٍﻝ ﺍ ﱠِﻻ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ ِﺑ ٖﻪ‬ َ ً ‫ﻳٰ َﺤﺴ َْﺮﺓ‬ 30.
َ‫َﻳ ْﺴﺘَ ْﻬ ِﺰ ُء ْﻭﻥ‬
Yā ḥasratan ‘alal-‘ibād(i), mā ya'tīhim mir rasūlin illā
kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap
datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu
memperolok-olokkannya.

12
‫ﺍ َ َﻟ ْﻢ َﻳ َﺮ ْﻭﺍ َﻛ ْﻢ ﺍ َ ْﻫ َﻠ ْﻜﻨَﺎ َﻗ ْﺒ َﻠ ُﻬ ْﻢ ِ ّﻣﻦَ ْﺍﻟﻘُ ُﺮ ْﻭ ِﻥ ﺍ َ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻻ‬ 31.
َ‫َﻳ ْﺮ ِﺟﻌُ ْﻮﻥ‬
Alam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurūni
annahum ilaihim lā yarji‘ūn(a).
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum
mereka yang telah Kami binasakan. Mereka (setelah
binasa) tidak ada yang kembali kepada mereka (di dunia).

َ ْ‫ࣖ َﻭﺍ ِْﻥ ُﻛ ﱞﻞ ﱠﻟ ﱠﻤﺎ َﺟﻤِ ْﻴ ٌﻊ ﱠﻟﺪَ ْﻳﻨَﺎ ُﻣﺤ‬


َ‫ﻀ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 32.
Wa in kullul lammā jamī‘ul ladainā muḥḍarūn(a).
Tidak ada satu (umat) pun, kecuali semuanya akan
dihadirkan kepada Kami (untuk dihisab).

ُ ‫َﻭ ٰﺍ َﻳﺔٌ ﱠﻟ ُﻬ ُﻢ ْﺍﻻَ ْﺭ‬


‫ﺎ‬J‫ﺽ ْﺍﻟ َﻤ ْﻴﺘَﺔُ ۖ◌ﺍَﺣْ َﻴﻴ ْٰﻨ َﻬﺎ َﻭﺍ َ ْﺧ َﺮﺟْ ﻨَﺎ ﻣِ ْﻨ َﻬﺎ َﺣﺒ‬ 33.
َ‫َﻓﻤِ ْﻨﻪُ َﻳﺄ ْ ُﻛﻠُ ْﻮﻥ‬
Wa āyatul lahumul-arḍul-maitah(tu), aḥyaināhā wa
akhrajnā minhā ḥabban faminhu ya'kulūn(a).

13
Suatu tanda (kekuasaan-Nya) bagi mereka adalah bumi
yang mati (tandus lalu) Kami menghidupkannya dan
mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari (biji-
bijian) itu mereka makan.

َ‫ﺏ ﱠﻭ َﻓﺠ ْﱠﺮﻧَﺎ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ ﻣِ ﻦ‬ ٍ ‫َﻭ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﺟ ﱣﻨ‬


ٍ ‫ﺖ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﻧﺨِ ْﻴ ٍﻞ ﱠﻭﺍ َ ْﻋﻨَﺎ‬ 34.
ۙ‫ْﺍﻟﻌُﻴ ُْﻮ ِﻥ‬
Wa ja‘alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a‘nābiw wa
fajjarnā fīhā minal-‘uyūn(i).
Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun
kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya
beberapa mata air

َ ‫ِﻟ َﻴﺄ ْ ُﻛﻠُ ْﻮﺍ ﻣِ ْﻦ ﺛَ َﻤ ِﺮ ٖ ۙﻩ َﻭ َﻣﺎ‬


َ‫ﻋﻤِ َﻠ ْﺘﻪُ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ِﻬ ْﻢ ۗ◌ ﺍ َ َﻓ َﻼ َﻳ ْﺸ ُﻜ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 35.
Liya'kulū min ṡamarihī wa mā ‘amilathu aidīhim, afalā
yasykurūn(a).
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil
usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?

14
‫ﺽ َﻭﻣِ ْﻦ‬ َ ْ ُ‫ﻱ َﺧ َﻠﻖَ ْﺍﻻَ ْﺯ َﻭﺍ َﺝ ُﻛ ﱠﻠ َﻬﺎ ﻣِ ﱠﻤﺎ ﺗ ُ ۢ ْﻨ ِﺒﺖ‬
ُ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ ْ ‫ﺳﺒْﺤٰ ﻦَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ ُ 36.
َ‫ﺍ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ِﻬ ْﻢ َﻭﻣِ ﱠﻤﺎ َﻻ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬
Subḥānal-lażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-
arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya‘lamūn(a).
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya
berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui.

َ‫ﻈ ِﻠ ُﻤ ْﻮ ۙﻥ‬ َ ‫َﻭ ٰﺍ َﻳﺔٌ ﱠﻟ ُﻬ ُﻢ ﺍ ﱠﻟ ْﻴ ُﻞ ۖ◌ َﻧ ْﺴ َﻠ ُﺦ ﻣِ ْﻨﻪُ ﺍﻟ ﱠﻨ َﻬ‬


ْ ‫ﺎﺭ َﻓ ِﺎﺫَﺍ ُﻫ ْﻢ ﱡﻣ‬ 37.
Wa āyatul lahumul-lailu naslakhu minhun-nahāra fa'iżā
hum muẓlimūn(a).
Suatu tanda juga (atas kekuasaan Allah) bagi mereka
adalah malam. Kami pisahkan siang dari (malam) itu.
Maka, seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.

‫ﻱ ِﻟ ُﻤ ْﺴﺘَ َﻘ ٍ ّﺮ ﱠﻟ َﻬﺎ ۗ◌ ٰﺫﻟِﻚَ ﺗَ ْﻘ ِﺪﻳ ُْﺮ ْﺍﻟ َﻌ ِﺰﻳ ِْﺰ ْﺍﻟ َﻌ ِﻠﻴ ِْۗﻢ‬
ْ ‫ﺲ ﺗَﺠْ ِﺮ‬ ‫َﻭﺍﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺸ ْﻤ‬ 38.

15
Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-
‘azīzil-‘alīm(i).
(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka
adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi
Maha Mengetahui.

‫ﻋﺎﺩَ ﻛ َْﺎﻟﻌُ ْﺮ ُﺟ ْﻮ ِﻥ ْﺍﻟ َﻘ ِﺪﻳ ِْﻢ‬ ِ ‫َﻭ ْﺍﻟ َﻘ َﻤ َﺮ َﻗﺪ ْﱠﺭ ٰﻧﻪُ َﻣﻨ‬
َ ‫َﺎﺯ َﻝ َﺣﺘﱣﻰ‬ 39.
Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā ‘āda kal-
‘urjūnil-qadīm(i).
(Begitu juga) bulan, Kami tetapkan bagi(-nya) tempat-
tempat peredaran sehingga (setelah ia sampai ke tempat
peredaran yang terakhir,) kembalilah ia seperti bentuk
tandan yang tua.

َ ‫ﺲ َﻳ ۢ ْﻨ َﺒ ِﻐ ْﻲ َﻟ َﻬﺎ ٓ ﺍ َ ْﻥ ﺗُﺪ ِْﺭﻙَ ْﺍﻟ َﻘ َﻤ َﺮ َﻭ َﻻ ﺍ ﱠﻟ ْﻴ ُﻞ‬


‫ﺳﺎ ِﺑ ُﻖ‬ ‫َﻻ ﺍﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺸ ْﻤ‬ 40.
َ‫ﺎﺭ ۗ◌ َﻭ ُﻛ ﱞﻞ ِﻓ ْﻲ َﻓ َﻠﻚٍ ﱠﻳ ْﺴ َﺒ ُﺤ ْﻮﻥ‬
ِ ‫ﺍﻟ ﱠﻨ َﻬ‬
Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-
lailu sābiqun-nahār(i), wa kullun fī falakiy yasbaḥūn(a).

16
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan
malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing
beredar pada garis edarnya.
‫َﻭ ٰﺍ َﻳﺔٌ ﱠﻟ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ﱠﻧﺎ َﺣ َﻤ ْﻠﻨَﺎ ﺫُ ِ ّﺭ ﱠﻳﺘَ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻰ ْﺍﻟﻔُ ْﻠﻚِ ْﺍﻟ َﻤ ْﺸ ُﺤ ْﻮ ۙ ِﻥ‬ 41.
Wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-
masyḥūn(i).
Suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa
Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang
penuh muatan.

َ‫َﻭ َﺧ َﻠ ْﻘﻨَﺎ َﻟ ُﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ِ ّﻣ ْﺜﻠ ِٖﻪ َﻣﺎ َﻳ ْﺮ َﻛﺒ ُْﻮﻥ‬ 42.


Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabūn(a).
(Begitu juga) Kami menciptakan untuk mereka dari jenis
itu angkutan (lain) yang mereka kendarai.

َ ‫َﻭﺍ ِْﻥ ﱠﻧﺸَﺄ ْ ُﻧ ْﻐ ِﺮ ْﻗ ُﻬ ْﻢ َﻓ َﻼ‬


َ‫ﺻ ِﺮ ْﻳ َﺦ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﻻ ُﻫ ْﻢ ُﻳ ْﻨ َﻘﺬُ ْﻭ ۙﻥ‬ 43.

17
Wa in nasya' nugriqhum falā ṣarīkha lahum wa lā hum
yunqażūn(a).
Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan
mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan
tidak (pula) mereka diselamatkan.

‫ﺍ ﱠِﻻ َﺭﺣْ َﻤﺔً ِ ّﻣ ﱠﻨﺎ َﻭ َﻣﺘَﺎﻋًﺎ ﺍ ِٰﻟﻰ ﺣِ ﻴ ٍْﻦ‬ 44.


Illā raḥmatam minnā wa matā‘an ilā ḥīn(in).
Akan tetapi, (Kami menyelamatkan mereka) karena
rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka
kesenangan hidup sampai waktu tertentu.

َ‫َﻭﺍِﺫَﺍ ِﻗ ْﻴ َﻞ َﻟ ُﻬ ُﻢ ﺍﺗﱠﻘُ ْﻮﺍ َﻣﺎ َﺑﻴْﻦَ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﻣﺎ ﺧ َْﻠ َﻔ ُﻜ ْﻢ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ﺗ ُ ْﺮ َﺣ ُﻤ ْﻮﻥ‬ 45.


Wa iżā qīla lahumuttaqū mā baina aidīkum wa mā
khalfakum la‘allakum turḥamūn(a).
Ketika dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan
(siksa) yang ada di hadapanmu (di dunia) dan azab yang

18
ada di belakangmu (akhirat) agar kamu mendapat
rahmat,” (maka mereka berpaling).

ِ ‫ﻋ ْﻨ َﻬﺎ ُﻣ ْﻌ ِﺮ‬
َ‫ﺿﻴْﻦ‬ ِ ٰ‫َﻭ َﻣﺎ ﺗَﺄ ْ ِﺗ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ٰﺍ َﻳ ٍﺔ ِ ّﻣ ْﻦ ٰﺍﻳ‬
َ ‫ﺖ َﺭ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ ﺍ ﱠِﻻ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ‬ 46.
Wa mā ta'tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānū
‘anhā mu‘riḍīn(a).
Tidak satu pun dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan
datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya.

‫َﻭﺍِﺫَﺍ ِﻗ ْﻴ َﻞ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻧ ِﻔﻘُ ْﻮﺍ ﻣِ ﱠﻤﺎ َﺭﺯَ َﻗ ُﻜ ُﻢ ﱣ ُ ۙ◌ َﻗﺎ َﻝ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ‬ 47.
ُ ْ َ ْ ْ َ ۤ ْ ْ
‫ِﻟ ﱠﻠ ِﺬﻳْﻦَ ﺍ َﻣﻨ ْٓﻮﺍ ﺍﻧﻄ ِﻌ ُﻢ َﻣﻦ ﻟ ْﻮ َﻳﺸَﺎ ُء ﱣ ُ ﺍﻁ َﻌ َﻤﻪٗ ◌ﺍِﻥ ﺍﻧﺘ ْﻢ ﺍِﻻ ِﻓ ْﻲ‬
‫ﱠ‬ ۖ ٓ ‫ﱠ‬ ُ َ ُ ٰ
‫ﺿ ٰﻠ ٍﻞ ﱡﻣ ِﺒﻴ ٍْﻦ‬
َ
Wa iżā qīla lahum anfiqū mimmā razaqakumullāh(u),
qālal-lażīna kafarū lil-lażīna āmanū anuṭ‘imu mal lau
yasyā'ullāhu aṭ‘amah(ū), in antum illā fī ḍalālim
mubīn(in).
Apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian
rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang

19
kufur itu berkata kepada orang-orang yang beriman,
“Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang
yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya
makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

َ‫َﻭ َﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ َﻣ ٰﺘﻰ ٰﻫﺬَﺍ ْﺍﻟ َﻮ ْﻋﺪُ ﺍ ِْﻥ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺻٰ ِﺪ ِﻗﻴْﻦ‬ 48.
Wa yaqūlūna matā hāżal-wa‘du in kuntum ṣādiqīn(a).
Mereka berkata, “Kapankah janji (hari Kebangkitan) ini
(terjadi) jika kamu orang-orang benar?”

ّ ِ ِ‫ﺻ ْﻴ َﺤﺔً ﱠﻭﺍﺣِ ﺪَﺓ ً ﺗَﺄ ْ ُﺧﺬُ ُﻫ ْﻢ َﻭ ُﻫ ْﻢ ﻳَﺨ‬


َ‫ﺼ ُﻤ ْﻮﻥ‬ ُ ‫َﻣﺎ َﻳ ْﻨ‬
َ ‫ﻈ ُﺮ ْﻭﻥَ ﺍ ﱠِﻻ‬ 49.
Mā yanẓurūna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta'khużuhum
wa hum yakhiṣṣimūn(a).
Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan
membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar
(tentang urusan dunia).

20
َ‫ﻻ ﺍ ٰ ِٓﻟﻰ ﺍ َ ْﻫ ِﻠ ِﻬ ْﻢ َﻳ ْﺮ ِﺟﻌُ ْﻮﻥ‬
ٓ َ ‫ﺻ َﻴﺔً ﱠﻭ‬
ِ ‫ࣖ َﻓ َﻼ َﻳ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴﻌُ ْﻮﻥَ ﺗ َْﻮ‬ 50.
Falā yastaṭī‘ūna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji‘ūn(a).
Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak
dapat kembali kepada keluarganya.

َ‫ﺙ ﺍ ِٰﻟﻰ َﺭ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ َﻳ ْﻨ ِﺴﻠُ ْﻮﻥ‬ َ ْ َ‫ﺼ ْﻮ ِﺭ َﻓ ِﺎﺫَﺍ ُﻫ ْﻢ ِ ّﻣﻦ‬


ِ ‫ﺍﻻﺟْ ﺪَﺍ‬ ‫َﻭ ُﻧ ِﻔ َﺦ ﻓِﻰ ﺍﻟ ﱡ‬ 51.
Wa nufikha fiṣ-ṣūri fa'iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim
yansilūn(a).
Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak
cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya.

‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ُﻦ‬ َ ‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ ﻳٰ َﻮ ْﻳ َﻠﻨَﺎ َﻣ ۢ ْﻦ َﺑ َﻌﺜَﻨَﺎ ﻣِ ْﻦ ﱠﻣ ْﺮ َﻗ ِﺪﻧَﺎ ۜ◌ ٰﻫﺬَﺍ َﻣﺎ َﻭ‬
‫ﻋﺪَ ﱠ‬ 52.
ُ
َ‫ﺳﻠ ْﻮﻥ‬ ْ
َ ‫ﺻﺪَﻕَ ﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬
َ ‫َﻭ‬
Qālū yā wailanā mam ba‘aṡanā mim marqadinā…hāżā
mā wa‘adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalūn(a).

21
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?”
(Lalu, dikatakan kepada mereka,) “Inilah yang dijanjikan
(Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-
Nya).”

َ ْ‫ﺻ ْﻴ َﺤﺔً ﱠﻭﺍﺣِ ﺪَﺓ ً َﻓ ِﺎﺫَﺍ ُﻫ ْﻢ َﺟﻤِ ْﻴ ٌﻊ ﱠﻟﺪَ ْﻳﻨَﺎ ُﻣﺤ‬


َ‫ﻀ ُﺮ ْﻭﻥ‬ َ ‫ﺍ ِْﻥ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍ ﱠِﻻ‬ 53.
In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa'iżā hum jamī‘ul
ladainā muḥḍarūn(a).
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka
semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).

َ‫ﺎ ﱠﻭ َﻻ ﺗُﺠْ ﺰَ ْﻭﻥَ ﺍ ﱠِﻻ َﻣﺎ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥ‬n‫ﺷﻴْـ‬ ْ ُ ‫َﻓ ْﺎﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ َﻻ ﺗ‬
ٌ ‫ﻈ َﻠ ُﻢ َﻧ ْﻔ‬
َ ‫ﺲ‬ 54.
Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai'aw wa lā tujzauna illā
mā kuntum ta‘malūn(a).
Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan
sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas
apa yang telah kamu kerjakan.

22
ُ ‫ﺐ ْﺍﻟ َﺠ ﱠﻨ ِﺔ ْﺍﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ِﻓ ْﻲ‬
َ‫ﺷﻐُ ٍﻞ ٰﻓ ِﻜ ُﻬ ْﻮﻥ‬ ْ َ ‫ﺍ ﱠِﻥ ﺍ‬
َ ٰ‫ﺻﺤ‬ 55.
Inna aṣḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihūn(a).
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam
kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang
penghuni neraka) lagi bersenang-senang.

َ‫ﻚِ ُﻣﺘﱠﻜِـ~ ْﻮﻥ‬c‫ﺍﻻ َﺭ ۤﺍﯨ‬ َ ‫ۚ◌ ُﻫ ْﻢ َﻭﺍ َ ْﺯ َﻭﺍ ُﺟ ُﻬ ْﻢ ِﻓ ْﻲ ﻅِ ٰﻠ ٍﻞ‬


َ ْ ‫ﻋ َﻠﻰ‬ 56.
Hum wa azwājuhum fī ẓilālin ‘alal-arā'iki muttaki'ūn(a).
Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat
yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu.

َ‫ۚ◌ َﻟ ُﻬ ْﻢ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻓﺎ ِﻛ َﻬﺔٌ ﱠﻭ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣﺎ َﻳﺪﱠﻋ ُْﻮﻥ‬ 57.


Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda‘ūn(a).
Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa
saja yang mereka inginkan.

23
‫ﺳ ٰﻠ ۗ ٌﻢ َﻗ ْﻮ ًﻻ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭﺏّ ٍ ﱠﺭﺣِ ﻴْﻢ‬
َ 58.
Salāmun qaulam mir rabbir raḥīm(in).
(Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai
ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

َ‫َﺎﺯﻭﺍ ْﺍﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ﺍ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ْﺍﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ُﻣ ْﻮﻥ‬


ُ ‫َﻭﺍ ْﻣﺘ‬ 59.
Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimūn(a).
(Dikatakan kepada orang-orang kafir,) “Berpisahlah kamu
(dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai para
pendurhaka!

۞ ٗ‫ﺸﻴ ْٰﻄ ۚﻦَ ﺍِ ﱠﻧﻪ‬


‫ﻲ ٰﺍﺩ ََﻡ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻻ ﺗَ ْﻌ ُﺒﺪُﻭﺍ ﺍﻟ ﱠ‬
ْٓ ‫ﺍ َ َﻟ ْﻢ ﺍ َ ْﻋ َﻬﺪْ ﺍِ َﻟ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ﻳٰ َﺒ ِﻨ‬ 60.
َ ‫َﻟ ُﻜ ْﻢ‬
‫ﻋﺪ ﱞُﻭ ﱡﻣ ِﺒ ْﻴ ٌﻦ‬
Alam a‘had ilaikum yā banī ādama allā ta‘budusy-
syaiṭān(a), innahū lakum ‘aduwwum mubīn(un).

24
Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-
sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu
menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagi kamu.

ٌ ‫ﺻ َﺮﺍ‬
‫ﻁ ﱡﻣ ْﺴﺘَ ِﻘ ْﻴ ٌﻢ‬ ِ ‫َﻭﺍ َ ِﻥ ﺍ ْﻋ ُﺒﺪ ُْﻭ ِﻧ ْﻲ ۗ◌ ٰﻫﺬَﺍ‬ 61.
Wa ani‘budūnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīm(un).
(Begitu juga bahwa) sembahlah Aku. Inilah jalan yang
lurus.”

َ‫ﻼ َﻛ ِﺜﻴ ًْﺮﺍ ۗ◌ﺍ َ َﻓ َﻠ ْﻢ ﺗَ ُﻜ ْﻮ ُﻧ ْﻮﺍ ﺗَ ْﻌ ِﻘﻠُ ْﻮﻥ‬J ‫ﺿ ﱠﻞ ﻣِ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ِﺟ ِﺒ‬


َ َ ‫َﻭ َﻟ َﻘﺪْ ﺍ‬ 62.
Wa laqad aḍalla minkum jibillan kaṡīrā(n), afalam
takūnū ta‘qilūn(a).
Sungguh, ia (setan itu) benar-benar telah menyesatkan
sangat banyak orang dari kamu. Maka, apakah kamu
tidak mengerti?

َ ‫ٰﻫﺬ ِٖﻩ َﺟ َﻬ ﱠﻨ ُﻢ ﺍ ﱠﻟ ِﺘ ْﻲ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺗ ُ ْﻮ‬


َ‫ﻋﺪ ُْﻭﻥ‬ 63.

25
Hāżihī jahannamul-latī kuntum tū‘adūn(a).
Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan
kepadamu.

َ‫ﺻ َﻠ ْﻮﻫَﺎ ْﺍﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ِﺑ َﻤﺎ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺗَ ْﻜﻔُ ُﺮ ْﻭﻥ‬


ْ ِ‫ﺍ‬ 64.
Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurūn(a).
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu
mengingkarinya.

‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻓ َﻮﺍ ِﻫ ِﻬ ْﻢ َﻭﺗ ُ َﻜ ِّﻠ ُﻤ َﻨﺎ ٓ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ِﻬ ْﻢ َﻭﺗَ ْﺸ َﻬﺪُ ﺍ َ ْﺭ ُﺟﻠُ ُﻬ ْﻢ‬


َ ‫ﺍ َ ْﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ﻧ َْﺨ ِﺘ ُﻢ‬ 65.
َ‫ِﺑ َﻤﺎ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻳ ْﻜ ِﺴﺒ ُْﻮﻥ‬
Al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā
aidīhim wa tasyhadu arjuluhum bimā kānū yaksibūn(a).
Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan
merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah
yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan.

26
‫ﻁ َﻓﺎ َ ﱣﻧﻰ‬ ّ ِ ‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻋ ُﻴ ِﻨ ِﻬ ْﻢ َﻓﺎ ْﺳﺘَ َﺒﻘُﻮﺍ ﺍﻟ‬
َ ‫ﺼ َﺮﺍ‬ َ ‫َﻭ َﻟ ْﻮ َﻧﺸ َۤﺎ ُء َﻟ‬
َ ‫ﻄ َﻤ ْﺴﻨَﺎ‬ 66.
َ‫ْﺼ ُﺮ ْﻭﻥ‬
ِ ‫ُﻳﺒ‬
Wa lau nasyā'u laṭamasnā ‘alā a‘yunihim fastabaquṣ-
ṣirāṭa fa annā yubṣirūn(a).
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan
menghapus penglihatan (membutakan) mereka sehingga
mereka berlomba-lomba (mencari) jalan (selamat). Maka,
bagaimana mungkin mereka dapat melihat?

‫ﺎ ﱠﻭ َﻻ‬J‫ﻀﻴ‬ َ َ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﻣﻜَﺎ َﻧ ِﺘ ِﻬ ْﻢ َﻓ َﻤﺎ ﺍ ْﺳﺘ‬


ِ ‫ﻄﺎﻋ ُْﻮﺍ ُﻣ‬ َ ‫َﻭ َﻟ ْﻮ َﻧﺸ َۤﺎ ُء َﻟ َﻤ‬
َ ‫ﺴ ْﺨ ٰﻨ ُﻬ ْﻢ‬ 67.
َ‫ࣖ َﻳ ْﺮ ِﺟﻌُ ْﻮﻥ‬
Wa lau nasyā'u lamasakhnāhum ‘alā makānatihim
famastaṭā‘ū muḍiyyaw wa lā yarji‘ūn(a).
Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan
mengubah bentuk mereka di tempat mereka berada,
sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan
dan juga tidak sanggup pulang kembali.

27
ِ ۗ ‫َﻭ َﻣ ْﻦ ﱡﻧ َﻌ ِ ّﻤ ْﺮﻩُ ُﻧ َﻨ ِ ّﻜ ْﺴﻪُ ﻓِﻰ ْﺍﻟﺨ َْﻠ‬
َ‫ﻖ ﺍ َ َﻓ َﻼ َﻳ ْﻌ ِﻘﻠُ ْﻮﻥ‬ 68.
Wa man nu‘ammirhu nunakkishu fil-khalq(i), afalā
ya‘qilūn(a).
Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah).
Maka, apakah mereka tidak mengerti?

‫ﺸ ْﻌ َﺮ َﻭ َﻣﺎ َﻳ ۢ ْﻨ َﺒ ِﻐ ْﻲ َﻟﻪٗ ۗ◌ﺍ ِْﻥ ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠِﻻ ِﺫ ْﻛ ٌﺮ ﱠﻭﻗُ ْﺮ ٰﺍ ٌﻥ‬


ّ ِ ‫ﻋ ﱠﻠ ْﻤ ٰﻨﻪُ ﺍﻟ‬
َ ‫َﻭ َﻣﺎ‬ 69.
‫ۙ◌ ﱡﻣ ِﺒ ْﻴ ٌﻦ‬
Wa mā ‘allamnāhusy-syi‘ra wa mā yambagī lah(ū), in
huwa illā żikruw wa qur'ānum mubīn(un).
Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Nabi
Muhammad) dan (bersyair) itu tidaklah pantas baginya.
(Wahyu yang Kami turunkan kepadanya) itu tidak lain
hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas,

َ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻟ ٰﻜﻔ ِِﺮﻳْﻦ‬


َ ‫ﺎ ﱠﻭﻳَﺤِ ﱠﻖ ْﺍﻟ َﻘ ْﻮ ُﻝ‬J‫ِّﻟ ُﻴ ْﻨﺬ َِﺭ َﻣ ْﻦ ﻛَﺎﻥَ َﺣﻴ‬ 70.

28
Liyunżira man kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu ‘alal-
kāfirīn(a).
agar dia (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada
orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar ketetapan
(azab) terhadap orang-orang kafir itu menjadi pasti.

َ ‫ﺍ َ َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ َﺮ ْﻭﺍ ﺍ َ ﱠﻧﺎ َﺧ َﻠ ْﻘﻨَﺎ َﻟ ُﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ﱠﻤﺎ‬


‫ﻋﻤِ َﻠﺖْ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ َﻨﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧ َﻌﺎ ًﻣﺎ َﻓ ُﻬ ْﻢ َﻟ َﻬﺎ‬ 71.
َ‫ﻣٰ ِﻠ ُﻜ ْﻮﻥ‬
Awalam yarau annā khalaqnā lahum mimmā ‘amilat
aidīnā an‘āman fahum lahā mālikūn(a).
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah
menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari
ciptaan tangan Kami (sendiri), lalu mereka menjadi
pemiliknya?

َ‫َﻭﺫَ ﱠﻟ ْﻠ ٰﻨ َﻬﺎ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﻓﻤِ ْﻨ َﻬﺎ َﺭ ُﻛ ْﻮ ُﺑ ُﻬ ْﻢ َﻭﻣِ ْﻨ َﻬﺎ َﻳﺄ ْ ُﻛﻠُ ْﻮﻥ‬ 72.
Wa żallalnāhā lahum fa minhā rakūbuhum wa minhā
ya'kulūn(a).

29
Kami menjadikannya (hewan-hewan itu) tunduk kepada
mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan
mereka dan sebagian (lagi) mereka makan.

َ‫َﺎﺭ ۗﺏُ ﺍ َ َﻓ َﻼ َﻳ ْﺸ ُﻜ ُﺮ ْﻭﻥ‬


ِ ‫َﻭ َﻟ ُﻬ ْﻢ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻣﻨَﺎ ِﻓ ُﻊ َﻭ َﻣﺸ‬ 73.
Wa lahum fīhā manāfi‘u wa masyārib(u), afalā
yasykurūn(a).
Pada dirinya (hewan-hewan ternak itu) terdapat berbagai
manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka
tidak bersyukur?

َ ‫ۗ◌ َﻭﺍﺗﱠ َﺨﺬُ ْﻭﺍ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻥ ﱣ ِ ٰﺍ ِﻟ َﻬﺔً ﱠﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻬ ْﻢ ُﻳ ْﻨ‬


َ‫ﺼ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 74.
Wattakhażū min dūnillāhi ālihatal la‘allahum
yunṣarūn(a).
Mereka menjadikan sesembahan selain Allah agar mereka
mendapat pertolongan.

َ ْ‫َﻻ َﻳ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴﻌُ ْﻮﻥَ َﻧﺼ َْﺮ ُﻫ ۙ ْﻢ َﻭ ُﻫ ْﻢ َﻟ ُﻬ ْﻢ ُﺟ ْﻨﺪٌ ﱡﻣﺤ‬


َ‫ﻀ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 75.

30
Lā yastaṭī‘ūna naṣrahum, wa hum lahum jundum
muḥḍarūn(a).
(Sesembahan) itu tidak mampu menolong mereka, padahal
(sesembahan) itu adalah tentara yang dihadirkan untuk
menjaganya.

َ‫َﻓ َﻼ َﻳﺤْ ُﺰ ْﻧﻚَ َﻗ ْﻮﻟُ ُﻬ ْﻢ ۘ◌ﺍِ ﱠﻧﺎ َﻧ ْﻌ َﻠ ُﻢ َﻣﺎ ُﻳﺴ ﱡِﺮ ْﻭﻥَ َﻭ َﻣﺎ ُﻳ ْﻌ ِﻠ ُﻨ ْﻮﻥ‬ 76.
Falā yaḥzunka qauluhum, innā na‘lamu mā yusirrūna wa
mā yu‘linūn(a).
Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau
(Nabi Muhammad) bersedih hati. Sesungguhnya Kami
mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang
mereka nyatakan.

‫َﺼ ْﻴ ٌﻢ‬ ْ ‫ﺴﺎ ُﻥ ﺍ َ ﱠﻧﺎ َﺧ َﻠ ْﻘ ٰﻨﻪُ ﻣِ ْﻦ ﱡﻧ‬


ِ ‫ﻄ َﻔ ٍﺔ َﻓ ِﺎﺫَﺍ ﻫ َُﻮ ﺧ‬ ِ ْ ‫ﺍ َ َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ َﺮ‬
َ ‫ﺍﻻ ْﻧ‬ 77.
‫ﱡﻣ ِﺒ ْﻴ ٌﻦ‬
Awalam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin
fa'iżā huwa khaṣīmum mubīn(un).

31
Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami
menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba
saja dia menjadi musuh yang nyata.

‫ِﻲ‬
َ ‫ﺎﻡ َﻭﻫ‬
َ ‫ﻈ‬َ ‫ِﻲ ﺧ َْﻠﻘَﻪٗ ۗ َﻗﺎ َﻝ َﻣ ْﻦ ﻳﱡﺤْ ﻲ ِ ْﺍﻟ ِﻌ‬
َ ‫ﺏ َﻟﻨَﺎ َﻣﺜَ ًﻼ ﱠﻭ َﻧﺴ‬
َ ‫ﺿ َﺮ‬
َ ‫َﻭ‬ 78.
‫َﺭﻣِ ْﻴ ٌﻢ‬
Wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah(ū), qāla may
yuḥyil-‘iẓāma wa hiya ramīm(un).
Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan
asal penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa
menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?”

‫ﻋ ِﻠ ْﻴ ٌﻢ‬ ٍ ‫ﺸﺎ َ َﻫﺎ ٓ ﺍ َ ﱠﻭ َﻝ َﻣ ﱠﺮﺓٍ ۗ◌ َﻭﻫ َُﻮ ِﺑ ُﻜ ِّﻞ ﺧ َْﻠ‬


َ ‫ﻖ‬ ْٓ ‫ﻗُﻞْ ﻳُﺤْ ِﻴ ْﻴ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﻱ ﺍ َ ْﻧ‬ 79.
Qul yuḥyīhal-lażī ansya'ahā awwala marrah(tin), wa
huwa bikulli khalqin ‘alīm(un).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Yang akan
menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya
pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk.

32
◌ۨ ُ‫َﺎﺭ ۙﺍ َﻓ ِﺎﺫَﺍٓ ﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻨﻪ‬ َ ‫ﺸ َﺠ ِﺮ ْﺍﻻَ ْﺧ‬
ً ‫ﻀ ِﺮ ﻧ‬ ْ ‫ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
‫ﻱ َﺟ َﻌ َﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬ 80.
َ‫ﺗ ُ ْﻮ ِﻗﺪ ُْﻭﻥ‬
Allażī ja‘ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nārā(n), fa'iżā
antum minhu tūqidūn(a).
(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang
hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api)
darinya.”
‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻥ‬
َ ‫ﺽ ِﺑ ٰﻘﺪ ٍِﺭ‬
َ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺭ‬
ِ ‫ﻱ َﺧ َﻠﻖَ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬ ْ ‫ْﺲ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﺍ َ َﻭ َﻟﻴ‬ 81.
‫ﻳ ْﱠﺨﻠُﻖَ ﻣِ ْﺜ َﻠ ُﻬ ْﻢ ۗ◌ َﺑ ٰﻠﻰ َﻭﻫ َُﻮ ْﺍﻟ َﺨﻠﱣ ُﻖ ْﺍﻟ َﻌ ِﻠ ْﻴ ُﻢ‬
Awa laisal-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin
‘alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-
‘alīm(u).
Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu
menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat
kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi
Maha Mengetahui.

33
‫ ۖﺎ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳﻘُ ْﻮ َﻝ َﻟﻪٗ ُﻛ ْﻦ َﻓ َﻴ ُﻜ ْﻮ ُﻥ‬n‫ﺷﻴْـ‬
َ َ‫ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ٓ ﺍ َ ْﻣ ُﺮ ٗ ٓﻩ ﺍِﺫَﺍٓ ﺍ َ َﺭﺍﺩ‬ 82.
Innamā amruhū iżā arāda syai'an ay yaqūla lahū kun fa
yakūn(u).
Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki
sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka,
jadilah (sesuatu) itu.

َ‫ﺷ ْﻲءٍ ﱠﻭﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ ﺗ ُ ْﺮ َﺟﻌُ ْﻮﻥ‬ ْ ‫ﺴﺒْﺤٰ ﻦَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬


َ ‫ﻱ ِﺑ َﻴﺪ ِٖﻩ َﻣ َﻠ ُﻜ ْﻮﺕُ ُﻛ ِّﻞ‬ ُ ‫ࣖ َﻓ‬ 83.
Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi
turja‘ūn(a).
Maka, Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan
atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

34
TAHLIL
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬
ِ‫ﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻭﺍ َ ِﻟ ِﻪ ﻭﺇِ ْﺧ َﻮﺍ ِﻧ ِﻪ ﻣِ ﻦَ ﺍﻷ َ ْﻧ ِﺒﻴَﺎء‬ َ ‫ﻋ َﻠﻴ ِﻪ َﻭ‬ َ ُ‫ﺻ ﱠﻠﻰ ﷲ‬ َ ِ‫ﻲ‬ ّ ‫ﺍِ َﻟﻰ َﺣﻀ َْﺮﺓِ ﺍﻟ ﱠﻨ ِﺒ‬
َ‫ﺼ َﺤﺎ َﺑ ِﺔ َﻭﺍﻟﺘﱠﺎ ِﺑ ِﻌﻴْﻦ‬ ‫ﺼﺎﻟِﺤِ ﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺸ َﻬﺪَﺍءِ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺳ ِﻠﻴْﻦَ َﻭﺍﻷ َ ْﻭ ِﻟﻴَﺎءِ َﻭﺍﻟ ﱡ‬ َ ‫َﻭﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬
َ َ
َ‫ِﺼﻴْﻦَ َﻭ َﺟﻤِ ﻴْﻊِ ﺍﻟ َﻤﻼ ِﺋ َﻜ ِﺔ ﺍﻟ ُﻤﻘ ﱠﺮ ِﺑﻴْﻦ‬ ْ
ِ ‫ﺼ ِﻨ ِﻔﻴْﻦَ ﺍﻟ ُﻤﺨﻠ‬ ّ َ ‫ﻭﺍﻟﻌُ َﻠ َﻤﺎءِ ﺍﻟ َﻌﺎﻣِ ِﻠﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ ُﻤ‬، َ
َ‫ﺕ َﻭﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦ‬ ِ ‫ﺛ ُ ﱠﻢ ﺍِ َﻟﻰ َﺟﻤِ ﻴ ِْﻊ ﺃ َ ْﻫ ِﻞ ﺍﻟﻘُﺒ ُْﻮ ِﺭ ﻣِ ﻦَ ﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِﻤِ ﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ َﻤﺎ‬
‫َﺎﺭ ِﺑ َﻬﺎ َﺑ ِ ّﺮﻫَﺎ َﻭ َﺑﺤْ ِﺮﻫَﺎ‬ ِ ‫ﺽ ِﺇ َﻟﻰ َﻣﻐ‬ ِ ‫ﻕ ﺍﻷ َ ْﺭ‬ ِ ‫َﺎﺭ‬ ِ ‫ﺕ ﻣِ ْﻦ َﻣﺸ‬ ِ ‫َﻭﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ﻨَﺎ‬
َ ُ
ِ ‫ﺻﺎ ﺇِ َﻟﻰ ﺁ َﺑﺎ ِﺋﻨَﺎ َﻭﺃ ﱠﻣ َﻬﺎ ِﺗﻨَﺎ َﻭﺃﺟْ ﺪَﺍ ِﺩﻧَﺎ َﻭ َﺟﺪﱠﺍ ِﺗﻨَﺎ َﻭ َﻣﺸَﺎ ِﻳﺨِ ﻨَﺎ َﻭ َﻣﺸَﺎ ِﻳ‬
‫ﺦ‬ ً ‫ﺼ ْﻮ‬ ُ ‫ُﺧ‬
‫ﺴﻦَ ِﺇ َﻟ ْﻴﻨَﺎ َﻭ ِﻟ َﻤ ْﻦ‬
َ ْ‫ﺣ‬ َ ‫ﺃ‬ ْ
‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬
ِ
َ َ ‫ﻭ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ‫ﺗ‬
ِ َ ‫ﺬ‬‫ﺗ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺳ‬َ َ ‫ﺃ‬ ‫ﺓ‬
ِ َ ‫ﺬ‬‫ﺗ‬
ِ ‫ﺎ‬ ‫ﺳ‬
َ َ َ ‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ‫ﺗ‬
ِ َ ‫ﺬ‬‫ﺗ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺳ‬ َ
َ َ ِ ‫َﻣﺸَﺎ‬
‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ ِ‫ﺨ‬ ‫ﻳ‬
ُ‫ َﻟ ُﻬ ُﻢ ْﺍﻟﻔَﺎ ِﺗ َﺤﺔ‬M ِ ِ ‫ﺷ ْﻲ ٌء‬ َ ‫ﺴ َﺒ ِﺒ ِﻪ‬ َ ‫ﺍﺟْ ﺘَ َﻤ ْﻌﻨَﺎ َﻫ ُﻬﻨَﺎ ِﺑ‬
Artinya, “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW,
segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi,
rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in,
ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat
Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin,
Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat,
baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami,
kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru
kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang

35
telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah
yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-
Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya
untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
2. Al-Fatihah Baca Juga Susunan Bacaan Tahlil

‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﺍ َ ﱠ‬. َ‫ َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦ‬M ِ ِ ُ‫ﺍ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ ِﺑﺴ ِْﻢ ﷲِ ﱠ‬.
َ ‫ﺼ َﺮﺍ‬
‫ﻁ‬ ّ ِ ‫ﺍِ ْﻫ ِﺪﻧَﺎ ﺍﻟ‬. ‫ﺍِﻳﱠﺎﻙَ َﻧ ْﻌ ُﺒﺪُ َﻭﺍِﻳﱠﺎﻙَ َﻧ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﻴ ُﻦ‬. ‫َﻣﺎﻟِﻚِ َﻳ ْﻮ ِﻡ ﺍﻟ ِﺪّﻳ ِْﻦ‬
َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻭﻻ‬
َ ‫ﺏ‬ِ ‫ﻏﻴ ِْﺮ ْﺍﻟ َﻤ ْﻐﻀ ُْﻮ‬ َ َ‫ﻁ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ ﻳْﻦَ ﺍ َ ْﻧ َﻌ ْﻤﺖ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ‬ َ ‫ﺻ َﺮﺍ‬.ِ ‫ﺍ ﱠﻟ ُﻤ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ َْﻢ‬
ْ ِ‫ﺍَﻣ‬. َ‫ﺍﻟﻀﱠﺎ ِّﻟﻴْﻦ‬
‫ﻴﻦ‬
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang
terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya
kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula
kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan
yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah
Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka
yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

36
3. Surat Al-Ikhlas (3 kali)

‫ُ ﺍﻟ ﱠ‬Xَ‫ﺍ‬. ٌ‫ﻗُﻞْ ﻫ َُﻮ ﷲُ ﺍ َ َﺣﺪ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬


ْ‫ َﻟ ْﻢ َﻳ ِﻠﺪْ َﻭ َﻟ ْﻢ ﻳ ُْﻮ َﻟﺪ‬. ُ‫ﺼ َﻤﺪ‬ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ ِﺑﺴ ِْﻢ ﷲِ ﱠ‬.
ٌ‫َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ ٌﻜ ْﻦ َﻟﻪُ ﻛﻔ ًﻮﺍ ﺍ َﺣﺪ‬
َ ُ ُ
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang
maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh
segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.’” (3
kali).
4. Tahlil dan Takbir

‫ﻻَ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍِﻻﱠ ﷲُ َﻭﷲُ ﺍ َ ْﻛ َﺒ ُﺮ‬


Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah.
Allah maha besar.”

5. Surat Al-Falaq ‫ﻖ‬ ِ ‫ﻗُﻞْ ﺍَﻋ ُْﻮﺫُ ِﺑ َﺮﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻔ َﻠ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﷲ ﱠ‬ ِ ‫ﺳ ِْﻢ‬.
ِ ‫ﻭﻣِ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ ﺍﻟ ﱠﻨﻔَﺎﺛﺎ‬.َ ‫ﺐ‬
‫ﺕ ﻓِﻰ‬ َ ‫ﻖ ﺍِﺫَﺍ َﻭ َﻗ‬ ٍ ‫ﻭﻣِ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ ﻏَﺎ ِﺳ‬.َ َ‫ﻣِ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ َﻣﺎ َﺧ َﻠﻖ‬
َ ‫ﻭﻣِ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ َﺣﺎ ِﺳ ٍﺪ ﺍِﺫَﺍ َﺣ‬.َ ‫ْﺍﻟﻌُ َﻘ ِﺪ‬
َ‫ﺴﺪ‬
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha
maha penyayang. pengasih lagi
37
Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan yang
menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya.
Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus
nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-
orang yang dengki apabila ia mendengki.’”
6. Tahlil dan Takbir

‫ﻻَ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍِﻻﱠ ﷲُ َﻭﷲُ ﺍ َ ْﻛ َﺒ ُﺮ‬


Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah.
Allah maha besar.”
7. Surat An-Nas.

ِ ‫ﺍِ َﻟ ِﻪ ﺍﻟ ﱠﻨ‬. ‫ﺎﺱ‬


‫ﺎﺱ‬ ِ ‫ﻗُﻞْ ﺍَﻋُﻮﺫُ ِﺑ َﺮﺏّ ِ ﺍﻟ ﱠﻨ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
ِ ‫ َﻣﻠِﻚِ ﺍﻟ ﱠﻨ‬. ‫ﺎﺱ‬ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬
‫ﷲ ﱠ‬ ِ ‫ ِﺑﺴ ِْﻢ‬.
َ‫ﻣِ ﻦ‬. ‫ﺎﺱ‬ ِ ‫ﺻﺪ ُْﻭ ِﺭ ﺍﻟ ﱠﻨ‬
ُ ‫ﺱ ﻓِﻰ‬ ‫ﱠ‬
ُ ‫ﺍﻟﺬِﻯ ﻳ َُﻮ ْﺳ ِﻮ‬. ‫ﺎﺱ‬ ْ
ِ ‫ﺍﺱ ﺍﻟ َﺨ ﱠﻨ‬ ْ
ِ ‫ﻣِ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ ﺍﻟ َﻮﺳ َْﻮ‬
ِ ‫ْﺍﻟ ِﺠ ﱠﻨ ِﺔ َﻭﺍﻟ ﱠﻨ‬
‫ﺎﺱ‬
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku
berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia.
Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang
bersembunyi. Yang biasa
38
membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan
dan manusia.’”
8. Tahlil dan Takbir

‫ﻻَ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍِﻻﱠ ﷲُ َﻭﷲُ ﺍ َ ْﻛ َﺒ ُﺮ‬


Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah.
Allah maha besar."
9. Surat Al-Fatihah

ِMِ ُ‫ﺍ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬


‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ ِﺑﺴ ِْﻢ ﷲِ ﱠ‬. ‫ﺍﻟﺮ ِﺟﻴ ِْﻢ‬ ‫ﺎﻥ ﱠ‬ ِ ‫ﻄ‬َ ‫ﺸ ْﻴ‬ ‫ِ ﻣِ ﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬X‫ﺍَﻋ ُْﻮﺫُ ِﺑﺎ‬
َ‫ﺍِﻳﱠﺎﻙَ َﻧ ْﻌ ُﺒﺪُ َﻭﺍِﻳﱠﺎﻙ‬. ‫ َﻣﺎﻟِﻚِ َﻳ ْﻮ ِﻡ ﺍﻟ ِﺪّﻳ ِْﻦ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬‫ﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﺍ َ ﱠ‬. َ‫َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦ‬
َ َ‫ﻁ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﺍ َ ْﻧ َﻌ ْﻤﺖ‬
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ﻁ ﺍ ﱠﻟ ُﻤ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ َْﻢ‬
َ ‫ﺻ َﺮﺍ‬. َ ‫ﺼ َﺮﺍ‬ ّ ِ ‫ﺍِ ْﻫ ِﺪﻧَﺎ ﺍﻟ‬. ‫َﻧ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﻴ ُﻦ‬
‫ﻴﻦ‬ ّ
ْ ِ‫ﺍَﻣ‬. َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻭ َﻻ ﺍﻟﻀﱠﺎ ِﻟﻴْﻦ‬َ ‫ﺏ‬ ِ ‫ﻏﻴ ِْﺮ ْﺍﻟ َﻤ ْﻐﻀ ُْﻮ‬ َ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang
terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya
kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula
kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan

39
yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah
Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka
yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

10. Awal Surat Al-Baqarah ِ َ‫ﺫَﻟِﻚ‬. ‫ﺍﻟ ّﻢ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﺳ ِْﻢ ﷲِ ﱠ‬
َ‫ﺐ َﻭ ُﻳ ِﻘ ْﻴ ُﻤﻮﻥ‬ ْ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ُ
ِ ‫ﺍﻟ ِﺬ ْﻳﻦَ ﻳُﺆْ ﻣِ ﻨﻮﻥَ ِﺑﺎﻟ َﻐ ْﻴ‬. َ‫ْﺐ ِﻓ ْﻴ ِﻪ ﻫﺪَﻯ ﻟِﻠ ُﻤﺘ ِﻘﻴْﻦ‬ َ ‫ﺍﻟﻜِﺘﺎﺏُ ﻻَ َﺭﻳ‬
‫ﻭﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﻳُﺆْ ﻣِ ُﻨﻮﻥَ ِﺑ َﻤﺎ ﺍ ُ ْﻧ ِﺰ َﻝ ﺍِ َﻟﻴْﻚَ َﻭ َﻣﺎ ﺍ ُ ْﻧ ِﺰ َﻝ‬.َ َ‫ﺼ َﻼﺓ َ َﻭﻣِ ﱠﻤﺎ َﺭﺯَ ْﻗﻨَﺎ ُﻫ ْﻢ ُﻳ ْﻨ ِﻔﻘُﻮﻥ‬‫ﺍﻟ ﱠ‬
‫ َﻭﺍُﻭ َﻟﺌِﻚَ ُﻫ ُﻢ‬،‫ﻋ َﻠﻰ ُﻫﺪًﻯ ِ ّﻣﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ‬ َ َ‫ﺍُﻭ َﻟﺌِﻚ‬. َ‫ﺎﻻﺧِ َﺮﺓِ ُﻫ ْﻢ ﻳُﻮ ِﻗ ُﻨﻮﻥ‬ ْ
َ ‫ﻣِ ﻦ َﻗ ْﺒﻠِﻚَ َﻭ ِﺑ‬
َ‫ْﺍﻟ ُﻤ ْﻔ ِﻠﺤُﻮﻥ‬
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu
kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk
bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan
kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-
Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad
SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya,
serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari

40
tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung.”
11. Surat Al-Baqarah ayat 163

‫َﻭﺍِ َﻟ ُﻬ ُﻜ ْﻢ ﺍِ َﻟﻪٌ ﱠﻭﺍﺣِ ﺪٌ ﻻَ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍِﻻﱠ ﻫ َُﻮ ﱠ‬


‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ُﻦ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ُﻢ‬
Artinya, “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa.
Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha
pengasih lagi maha penyayang.”
12. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)

‫ ﱠﻟﻪُ َﻣﺎ ﻓِﻰ‬،‫ ﻻَ ﺗَﺎ ْ ُﺧﺬُﻩُ ِﺳ َﻨﺔٌ َﻭﻻَ ﻧ َْﻮ ٌﻡ‬،‫ﻰ ْﺍﻟ َﻘﻴﱡﻮ ُﻡ‬ ‫ﷲُ ﻻَ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍِﻻﱠ ﻫ َُﻮ ْﺍﻟ َﺤ ﱡ‬
‫ َﻣ ْﻦ ﺫَﺍ ﺍ ﱠﻟﺬِﻯ َﻳ ْﺸ َﻔ ُﻊ ِﻋ ْﻨﺪَﻩُ ﺍِﻻﱠ ِﺑ ِﺎﺫْ ِﻧ ِﻪ‬،‫ﺽ‬ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ َ ْ ‫ﺕ َﻭ َﻣﺎ ﻓِﻰ‬ ِ ‫ﺴ َﻤ َﻮﺍ‬‫ﺍﻟ ﱠ‬،
‫ﱠ‬ ْ
‫ﺸ ْﻲءٍ ِ ّﻣ ْﻦ ﻋِﻠﻤِ ِﻪ ﺍِﻻ ِﺑ َﻤﺎ‬ ُ ْ
َ ‫ َﻭﻻَ ﻳُﺤْ ِﻴﻄﻮﻥَ ِﺑ‬،‫َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻢ َﻣﺎ َﺑﻴﻦَ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ِﻬ ِﻢ َﻭ َﻣﺎ ﺧَﻠ َﻔ ُﻬ ْﻢ‬
‫ َﻭﻫ َُﻮ‬،‫ﻈ ُﻬ ُﻤﺎ‬ ُ ‫ َﻭﻻَ َﻳﺌُﻮﺩُﻩُ ﺣِ ْﻔ‬،‫ﺽ‬ َ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ ‫ َﻭ ِﺳ َﻊ ُﻛ ْﺮ ِﺳ ﱡﻴﻪُ ﺍﻟ ﱠ‬،‫ﺷَﺎ َء‬
ِ ‫ﺴ َﻤ َﻮﺍ‬
‫ﻰ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ْﻴ ُﻢ‬
‫ْﺍﻟ َﻌ ِﻠ ﱡ‬
Artinya, “Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia
yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan
tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali
dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di
hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui
ilmu-Nya kecuali apa sesuatu dari
41
yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha
tinggi lagi maha agung.”

13. Surat Al-Baqarah ayat 284-286 ‫ﺕ َﻭ َﻣﺎ‬ ِ ‫ﺴ َﻤ َﻮﺍ‬ ‫ِ َﻣﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟ ﱠ‬M‫ِ ﱠ‬
‫ َﻓ َﻴ ْﻐﻔ ُِﺮ‬. ُ‫ﻭﺍ ِْﻥ ﺗ ُ ْﺒﺪ ُْﻭﺍ َﻣﺎ ﻓِﻰ ﺍ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ْﻭ ﺗ َْﺨﻔُ ْﻮﻩُ ُﻳ َﺤﺎ ِﺳ ْﺒ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ِﻪ ﷲ‬.َ ‫ﺽ‬ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ َ ْ ‫ﻓِﻰ‬
ٰ
َ‫ﺍ َﻣﻦ‬. ‫ﺷ ْﻰءٍ َﻗ ِﺪﻳ ٌْﺮ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ ُﻛ ِّﻞ‬ ّ
َ ُ‫ﻭﷲ‬.َ ‫َﻟﻤِ ْﻦ ﱠﻳﺸَﺎ ُء َﻭ ُﻳ ْﻌﺬِﺏُ َﻣ ْﻦ ﱠﻳﺸَﺎ ُء‬
ٰ
ِX‫ﻛﻞ ﺍ َﻣﻦَ ِﺑﺎ‬. َ‫ﺳ ْﻮ ُﻝ ِﺑ َﻤﺎ ﺍ ُ ْﻧ ِﺰ َﻝ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ ﻣِ ْﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ﻨ ْﻮﻥ‬
‫ﱞ‬ ُ ُ ُ ‫ﺍﻟﺮ‬
‫ﱠ‬
‫ﻭ َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ‬.َ ‫ﺳ ِﻠ ِﻪ‬ُ ‫ﻻ ًﻧﻔ ِ َّﺮ ُﻕ َﺑﻴْﻦَ ﺍ َ َﺣ ٍﺪ ِ ّﻣ ْﻦ ﱡﺭ‬.َ ‫ﺳ ِﻠ ِﻪ‬ ُ ‫َﻭ َﻣ َﻼ ِﺋ َﻜ ِﺘ ِﻪ َﻭ ُﻛﺘ ُ ِﺒ ِﻪ َﻭ ُﺭ‬
‫ﺴﺎ ﺍ ﱠِﻻ‬ ً ‫ِﻒ ﷲُ َﻧ ْﻔ‬ ُ ‫ﻻ ُﻳ َﻜ ّﻠ‬.َ ‫ﺼﻴ ُْﺮ‬ ِ ‫ﻏ ْﻔ َﺮﺍﻧَﻚَ َﺭ ﱠﺑﻨَﺎ َﻭﺍِ َﻟﻴْﻚَ ْﺍﻟ َﻤ‬ ُ ‫ﻁ ْﻌﻨَﺎ‬ َ َ ‫ﺳﻤِ ْﻌﻨَﺎ َﻭﺍ‬ َ
‫ﺭ ﱠﺑﻨَﺎ َﻻ ﺗُﺆَﺍﺧِ ﺬْﻧَﺎ ﺍ ِْﻥ َﻧ ِﺴ ْﻴﻨَﺎ‬. َ ْ‫ﺖ‬ ‫ﺒ‬
ََ‫ﺴ‬ َ ‫ﺘ‬ ْ
‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ْ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻭ‬ ْ‫ﺖ‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫ُﻭ‬
‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺴ‬ َ
‫ﻛ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ َ
‫ﻟ‬ . ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺳ‬
‫ﻋ َﻠﻰ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﻣِ ْﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠﻨَﺎ‬ َ ُ‫ﻋ َﻠ ْﻴﻨَﺎ ﺍِﺻ ًْﺮﺍ َﻛ َﻤﺎ َﺣ َﻤ ْﻠﺘَﻪ‬ َ ْ‫ﺭ ﱠﺑﻨَﺎ َﻭ َﻻ ﺗَﺤْ ﻤِ ﻞ‬. َ ‫ﻄﺎْﻧَﺎ‬ َ ‫ﺍ َ ْﻭ ﺍ َ ْﺧ‬.
َ‫ﺍﺭ َﺣ ْﻤﻨَﺎ ﺍ َ ْﻧﺖ‬ َ
ْ ‫ﻋ ﱠﻨﺎ َﻭﺍ ْﻏﻔ ِْﺮ ﻟﻨَﺎ َﻭ‬ َ ‫ْﻒ‬ َ َ َ ْ
ُ ‫ﻭﺍﻋ‬.َ ‫َﺭ ﱠﺑﻨَﺎ َﻭ َﻻ ﺗ ُ َﺤ ِ ّﻤﻠﻨَﺎ َﻣﺎ َﻻ ﻁﺎ َﻗﺔ ﻟﻨَﺎ ِﺑ ِﻪ‬
َ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻟ َﻘ ْﻮ ِﻡ ْﺍﻟﻜَﺎﻓ ِِﺮﻳْﻦ‬ َ ‫ﺼ ْﺮﻧَﺎ‬ ُ ‫َﻣ ْﻮ َﻻﻧَﺎ َﻓﺎ ْﻧ‬
Artinya, “Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan
yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau
merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan
itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan
mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah
maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-
orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan

42
kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada
Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada
para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang
rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan
kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang
kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah
tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya.
Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan
siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah
Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami,
jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat
sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan
pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak
mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau
pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan
kafir,” (Surat Al-Baqarah ayat 284-286).

14. Istighfar (3 kali) 3x ‫ﺍ َ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ ُِﺮﷲَ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ َْﻢ‬


Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha
agung.” (3 kali)

43
15. Hadits Keutamaan Tahlil

َ ‫ ﺍ َ ْﻓ‬،ِ‫ﻲ ﺍﻟ َﻘﻴ ْﱡﻮ ُﻡ َﻭﺃَﺗ ُ ْﻮﺏُ ﺇِ َﻟ ْﻴﻪ‬


ُ‫ﻀ ُﻞ ﺍﻟ ِﺬّ ْﻛ ِﺮ َﻓﺎ ْﻋ َﻠ ْﻢ ﺍ َ ﱠﻧﻪ‬ ْ ‫ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
‫ﻱ َﻻ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ ﻫ َُﻮ ﺍﻟ َﺤ ﱡ‬
‫ َﺣ ﱞ‬،ُ‫َﻻﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ ﷲ‬
ٌ‫ﻲ َﻣ ْﻮ ُﺟ ْﻮﺩ‬
Artinya, “Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La
ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan
ujud.” ٌ‫ﻲ َﻣ ْﻌﺒ ُْﻮﺩ‬ ‫ َﺣ ﱞ‬،ُ‫ َﻻﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ ﷲ‬Artinya, “Tiada tuhan
selain Allah, zat yang hidup dan disembah.” ُ‫ﻻﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ ﷲ‬، َ
ُ‫ﻱ َﻻ َﻳ ُﻤ ْﻮﺕ‬ ‫ﱠ‬
ْ ‫ﻕ ﺍﻟ ِﺬ‬
ٍ ‫ﻰ َﺑﺎ‬
‫ َﺣ ﱞ‬Artinya, “Tiada tuhan selain Allah,
zat kekal yang takkan mati.” 16. Tahlil 100 kali ‫َﻻﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ‬
ُ‫ ﷲ‬Artinya, “Tiada tuhan selain Allah.” (100 kali). 17.
Dua Kalimat Syahadat ‫ﺻ ﱠﻠﻰ‬ َ ِ‫ﺳ ْﻮ ُﻝ ﷲ‬ ُ ‫َﻻ ﺍِ َﻟ َﻪ ﺍ ﱠِﻻ ﷲُ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪٌ ﱠﺭ‬
‫ﺳ ﱠﻠ َﻢ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ‬
َ ُ‫ ﷲ‬Artinya, “Tiada tuhan selain Allah. Nabi
Muhammad SAW utusan-Nya.” ُ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ َﻧ ُﻤ ْﻮﺕ‬ َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ ﻧَﺤْ َﻴﺎ َﻭ‬ َ
َ ْ ُ ُ َ
َ‫ﻋﻠ ْﻴ َﻬﺎ ﻧ ْﺒ َﻌﺚ ﺇِﻥ ﺷَﺎ َء ﷲُ ﺗَ َﻌﺎﻟﻰ ﻣِ ﻦَ ﺍﻵﻣِ ِﻨﻴْﻦ‬ َ ‫ َﻭ‬Artinya, “Dengan
kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat.
Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan
termasuk orang yang aman.”

َ ‫ ﺍ َ ﱠﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬،ٍ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬


18. Shalawat Nabi 2x ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ﺍ َ ﱠﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬
ّ‫ﺳ ِﻠ ْﻢ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ‬
َ

44
Artinya, “Ya Allah, limpahkan shalawat untuk Sayyidina
Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, limpahkan shalawat
dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW). (2
kali)” ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
َ ِ ّ‫ َﻳﺎ َﺭﺏ‬،ٍ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬ َ ‫ﺍ َ ﱠﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ‬
‫ﺳ ِّﻠ ْﻢ‬
َ ‫ َﻭ‬Artinya, “Ya Allah, limpahkan shalawat untuknya
(Nabi Muhammad SAW). Tuhanku, limpahkan shalawat
dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW).”
19. Tasbih

‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﷲِ َﻭ ِﺑ َﺤ ْﻤ ِﺪ ِﻩ‬
ُ 10 .‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﷲِ َﻭ ِﺑ َﺤ ْﻤ ِﺪ ِﻩ‬ ُ ،ِ‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﷲِ َﻭ ِﺑ َﺤ ْﻤ ِﺪﻩ‬ُ ،
ْ
‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﷲِ ﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْﻢ َﻭ ِﺑ َﺤ ْﻤ ِﺪ ِﻩ‬
ُ
Artinya, “Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha
suci Allah dan dengan memuji-Nya. (10 kali). Maha suci
Allah dan dengan memuji-Nya. Maha suci Allah yang
maha agung dan dengan memuji-Nya."

20. Shalawat Nabi 3x ‫ﻋ َﻠﻰ‬ َ َ‫ﻋ َﻠﻰ َﺣ ِﺒ ْﻴ ِﺒﻚ‬


َ ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻭ‬ َ ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬
ّ
َ‫ﺳ ِﻠ ْﻢ ﺍَﺟْ َﻤ ِﻌﻴْﻦ‬
َ ‫ﺻﺤْ ِﺒ ِﻪ َﻭ‬َ ‫ﺁ ِﻟ ِﻪ َﻭ‬
Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan
kesejahteraan untuk kekasih-Mu, yaitu pemimpin kami,

45
Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya semua."
(3 kali).
21. Doa Tahlil

‫ َﻳﺎ َﺭ ﱠﺑﻨَﺎ‬،ُ‫ َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦَ َﺣ ْﻤﺪًﺍ ﻳ َﱡﻮﺍﻓِﻰ ِﻧ َﻌ َﻤﻪُ َﻭ ُﻳﻜَﺎﻓِﻰ ُء َﻣ ِﺰ ْﻳﺪَﻩ‬M ِ ِ ُ‫ْﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬
‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻧَﻚَ َﻻ‬ ُ ، َ‫ﻄﺎﻧِﻚ‬ ْ
َ ‫ﺳﻠ‬ َ ‫َﻟﻚَ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪُ َﻛ َﻤﺎ َﻳ ْﻨ َﺒ ِﻐ ْﻲ ِﻟ َﺠ َﻼ ِﻝ َﻭﺟْ ِﻬﻚَ َﻭ‬
ُ ‫ﻋﻈِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ َﻓ َﻠﻚَ ﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪُ َﻗ ْﺒ َﻞ‬، َ‫ﻋ َﻠﻰ َﻧ ْﻔﺴِﻚ‬َ َ‫ﻋ َﻠﻴْﻚَ ﺃ َ ْﻧﺖَ َﻛ َﻤﺎ ﺃ َ ْﺛ َﻨﻴْﺖ‬
َ ‫ﺼﻰ ﺛَﻨَﺎ ًء‬ ِ ْ‫ُﻧﺤ‬
َ
‫ﻋ ﱠﻨﺎ ﺩَﺍ ِﺋ ًﻤﺎ ﺃ َﺑﺪًﺍ‬ َ َ‫ﺿﻴْﺖ‬ َ
ِ ‫ﺿﻰ َﻭﻟﻚَ ﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ﺇِﺫَﺍ َﺭ‬ َ ‫ﺍﻟﺮ‬ َ
ّ ِ َ‫ﺿﻰ َﻭﻟﻚَ ﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪُ َﺑ ْﻌﺪ‬ َ ‫ﺍﻟﺮ‬ ِّ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang
dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi
maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru
sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian
orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang
memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan
tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji
sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan
keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak
(dapat) menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana
Kaupuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha.
Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu
pujian ketika Kau meridhai kami selamanya.”

46
َ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺍ َ ِﻝ‬
‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ ﻋ َﻠﻰ‬
َ ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻭ‬
Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat untuk pemimpin
kami, yaitu Nabi Muhammad SAW dan untuk
keluarganya.”

‫ﺻ َﺮﺍﻁِ ﻚَ ﺍﻟ ُﻤ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ ِْﻢ‬ ِ ‫ﺼﺘَﻨَﺎ ِﺑ ِﻜﺘَﺎ ِﺑﻚَ ﺍﻟﻜ َِﺮﻳ ِْﻢ َﻭ َﻫﺪَ ْﻳﺘَﻨَﺎ ﺇِ َﻟﻰ‬
ْ ‫ﺼ‬‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻛ َﻤﺎ َﺧ ﱠ‬،
َ ‫ﻁ ِ ّﻬ ْﺮ ِﺑ ِﻪ ﻣِ ﱠﻨﺎ َﻣﺎ‬
‫ﻅ َﻬ َﺮ ﻣِ ْﻨ َﻬﺎ َﻭ َﻣﺎ‬ َ ‫ﺴﺪَ َﻭ‬ ْ َ‫ﺃ‬
َ ‫ﺻ ِﻠ ْﺢ ِﺑ ِﻪ ﻣِ ﱠﻨﺎ َﺟﻤِ ْﻴ َﻊ َﻣﺎ َﻓ‬
َ‫ﻄﻦ‬َ ‫َﺑ‬
Artinya, “Ya Allah, sebagaimana Kaumuliakan kami
dengan Kitab suci-Mu yang mulia dan Kautunjuki kami ke
jalan yang lurus, maka berikanlah kemaslahatan untuk
kami sebagai pengganti mafsadat dan sucikan kami dari
kotoran yang tampak dan tersembunyi.” ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍ ْﺷ َﺮ ْﺡ‬
ّ ‫ﻈ ْﻢ ِﺑ ِﻪ ﺃ ُ ُﺟ ْﻮ َﺭﻧَﺎ َﻭ َﺣ‬
‫ﺴ ِْﻦ ِﺑ ِﻪ‬ َ ‫ﺴ ِْﺮ ِﺑ ِﻪ ﺃ ُ ُﻣ ْﻮ َﺭﻧَﺎ َﻭ‬
ِّ ‫ﻋ‬ ّ ‫ﺻﺪ ُْﻭ َﺭﻧَﺎ َﻭ َﻳ‬ ُ ‫ﺁﻥ‬ ِ ‫ِﺑﺎﻟﻘُ ْﺮ‬
ُ َ َ
‫ﺳ ْﻊ ِﺑ ِﻪ ﺃ ْﺭﺯَ ﺍﻗﻨَﺎ َﻭﻧ ّ َِﻮ ْﺭ ِﺑ ِﻪ ﻗﺒ ُْﻮ َﺭﻧَﺎ‬ّ ِ ‫ﺃ َ ْﺧ َﻼ َﻗﻨَﺎ َﻭ َﻭ‬
Artinya, “Ya Allah, dengan Al-Qur’an lapangkanlah hati
kami, mudahkan urusan kami, lipatgandakanlah pahala
kami, perbaiki akhlak kami, luaskan rezeki kami, dan
terangilah kubur kami.” ‫ﺏ َﻣﺎ‬ َ َ ‫ﺻﻞْ َﻭﺗَ َﻘ ﱠﺒﻞْ ﺛَ َﻮﺍ‬ ِ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍﺟْ َﻌﻞْ َﻭﺍ َ ْﻭ‬
َ ‫َﻗ َﺮﺃْﻧَﺎﻩُ ﻣِ ْﻦ ْﺍﻟﻘُ ْﺮﺍ َ ِﻥ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْﻢ َﻭ َﻣﺎ َﻫ َﻠ ْﻠﻨَﺎ َﻭ َﻣﺎ‬
‫ﺳﺒﱠﺤْ ﻨَﺎ َﻭ َﻣﺎ ﺍ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ َْﺮﻧَﺎ َﻭ َﻣﺎ‬
‫ﺳ ﱠﻠ َﻢ‬ َ ُ‫ﺻ ﱠﻠﻰ ﷲ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ‬ َ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ‬ َ ‫ﺻ ﱠﻠ ْﻴﻨَﺎ‬
َ
47
‫ﻀ َﺮﺓِ َﺣ ِﺒ ْﻴ ِﺒﻨَﺎ‬ ْ ‫َﺎﺯ َﻟﺔً َﻭ َﺑ َﺮ َﻛﺔً ﺷَﺎﻣِ َﻠﺔً ﺍِ َﻟﻰ َﺣ‬ ِ ‫ﺍﺻ َﻠﺔً َﻭ َﺭﺣْ َﻤﺔً ﻧ‬ ِ ‫َﻫ ِﺪ ﱠﻳﺔً ﻣِ ﱠﻨﺎ َﻭ‬
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ‬
َ ُ‫ﺻﻠﻰ ﷲ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ َﻭ َﻣ ْﻮ َﻻﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫ﺷ ِﻔ ْﻴ ِﻌﻨَﺎ َﻭﻗُ ﱠﺮﺓِ ﺍ َ ْﻋ ُﻴ ِﻨﻨَﺎ‬َ ‫َﻭ‬
َ‫ﺳ ِﻠﻴْﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ْ
‫ﺍﻟ‬
َ ْ ُ َ ِ‫ِ َﺎء‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺒ‬‫ﻧ‬ْ َ ْ
‫ﺍﻷ‬ َ‫ﻦ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬ ْ
‫ﺧ‬ ‫ﺇ‬
ِ‫َ ﻤِ ِ ِ َ ِ ِ ﻣ‬ ‫ْﻊ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺕ‬ ِ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬ ‫ﻀ‬
ََ َ ‫ﺣ‬ ‫ﻰ‬ َ
‫ﻟ‬ ِ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬َ َ َ ‫َﻭ‬
‫ﻢ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬
ِ‫ﺼ َﺤﺎ َﺑ ِﺔ َﻭﺍﻟﺘﱠﺎ ِﺑ ِﻌﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟﻌُ َﻠ َﻤﺎء‬ ‫ﺼﺎﻟِﺤِ ﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺸ َﻬﺪَﺍءِ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫َﻭ ْﺍﻷ َ ْﻭ ِﻟﻴَﺎءِ َﻭﺍﻟ ﱡ‬
ِ‫ﺳ ِﺒ ْﻴ ِﻞ ﷲ‬ ْ
َ ‫ِﺼﻴْﻦَ َﻭ َﺟﻤِ ﻴْﻊِ ﺍﻟ ُﻤ َﺠﺎ ِﻫ ِﺪﻳْﻦَ ﻓِﻲ‬ ْ ْ
ِ ‫ﺼ ِﻨ ِﻔﻴْﻦَ ﺍﻟ ُﻤﺨﻠ‬ ّ َ ‫ْﺍﻟ َﻌﺎﻣِ ِﻠﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ‬
َ‫َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ َﻤ َﻼ ِﺋ َﻜ ِﺔ ﺍﻟ ُﻤ َﻘ ﱠﺮ ِﺑﻴْﻦ‬
ْ ْ

Artinya, “Ya Allah, jadikan, sampaikanlah, dan terimalah


pahala bacaan Al-Quran kami, bacaan tahlil, bacaan
tasbih, istighfar, dan bacaan shalawat kami sebagai hadiah
yang bersambung dari kami, rahmat yang turun, dan
keberkahan yang merata untuk kekasih kami, pemberi
syafaat kami, kesenangan kami, pemimpin serta tuan kami,
penolong kami, kesenangan kami, yaitu Nabi Muhammad
SAW, seluruh nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang
saleh, para sahabat, tabi’in, ulama yang mengamalkan
ilmunya, ulama penulis yang ikhlas, seluruh mujahid di
jalan Allah, dan para malaikat muqarrabin.” ‫َﻭ َﻧﺨَﺺﱡ‬
‫ ﻭﺃﻗﺮﺑﺎﺅﻫﻢ‬،‫ ﻭﺃﻫﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﻴﺖ‬،‫ﻓﻼﻧﺔ‬/‫ﻓﻼﻥ‬...(‫ﺻﺎ ِﺇ َﻟﻰ‬
ً ‫ﺼ ْﻮ‬
ُ ‫َﺧ‬
Artinya, “Sampaikanlah pahala semua yang kami baca
khususnya untuk (sebutkan nama-nama)
almarhum/almarhumah
48
yang dimaksud, keluarganya seisi rumah, dan
kerabatnya.” ‫ﻀ َﻴﺎ َء َﻭﺍﻟ ﱡﻨ ْﻮ َﺭ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺃ َ ْﻧ ِﺰﻝْ ِﻓ ْﻲ َﻗﺒ ِْﺮ ِﻩ ﱠ‬،
ّ ِ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ َﺔ َﻭﺍﻟ‬
‫ ﻣِ ْﻦ َﻳ ْﻮﻣِ ﻨَﺎ َﻫﺬَﺍ ﺇِ َﻟﻰ َﻳ ْﻮ ِﻡ‬،‫ﺍﻟﺮ ْﻳ َﺤﺎﻥَ َﻭﺍﻟﺴ ُﱡﺮ ْﻭ َﺭ‬
َ ‫ﺍﻟﺮ ْﻭ َﺡ َﻭ‬ َ ‫َﻭﺍﻟ َﺒ ْﻬ َﺠ َﺔ َﻭ‬
‫ﻏﻔُ ْﻮ ٌﺭ‬َ ‫ ﺇِ ﱠﻧﻚَ َﻣ ِﻠﻚٌ َﺭﺏﱞ‬،‫ﺚ َﻭﺍﻟ ﱡﻨﺸ ُْﻮ ِﺭ‬ ِ ‫ﺍﻟ َﺒ ْﻌ‬.
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah di kuburnya (almarhum
fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan,
keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari
kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa,
tuhan yang maha pengampun.”

‫ﺍَﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍ ْﻏﻔ ِْﺮ َﻟ ُﻬ ﱠﻦ‬. ‫ﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ‬


َ ‫ﻒ‬ُ ‫ﻋﺎ ِﻓ ِﻬ ْﻢ َﻭﺍ ْﻋ‬ ْ ‫ﺍَﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍ ْﻏﻔ ِْﺮ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﻭ‬
َ ‫ﺍﺭ َﺣ ْﻤ ُﻬ ْﻢ َﻭ‬
ْ
َ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ َﺔ َﻭﺍﻟ َﻤ ْﻐﻔ َِﺮﺓ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺍﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍ َ ْﻧ ِﺰ ِﻝ ﱠ‬. ‫ﻋ ْﻨ ُﻬ ﱠﻦ‬َ ‫ْﻒ‬ ُ ‫ﻋﺎ ِﻓ ِﻬ ﱠﻦ َﻭﺍﻋ‬ َ ‫ﺍﺭ َﺣ ْﻤ ُﻬ ﱠﻦ َﻭ‬ ْ ‫َﻭ‬
ِ‫ﺳ ْﻮ ُﻝ ﷲ‬ ‫ﱠ‬ َ ْ َ
ُ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺃﻫ ِﻞ ﺍﻟﻘﺒ ُْﻮ ِﺭ ﻣِ ﻦ ﺃﻫ ِﻞ ﻻﺍﻟ َﻪ ﺍِﻻ ﷲُ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪٌ ﱠﺭ‬
َ ْ ُ ْ ْ َ َ .
Artinya, “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang,
afiat, dan maaf untuk mereka (laki-laki). Ya Allah,
berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk
mereka (perempuan). Ya Allah, turunkanlah rahmat dan
ampunan bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat,
lā ilāha illallāh, Muhammadur rasūlullāh.”

49
ْ‫ َﻭ َﻻ ﺗَﺠْ َﻌﻞ‬،‫َﺎﻥ‬
ِ ‫ﺍﻟﺠﻨ‬ ِ ‫ﺿﺔً ﻣِ ْﻦ ِﺭ َﻳ‬
ِ ‫ﺎﺽ‬ َ ‫ﺍَﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍﺟْ َﻌﻞْ ﻗُﺒ ُْﻮ َﺭ ُﻫ ْﻢ َﻭﻗُﺒ ُْﻮ َﺭﻫ ﱠُﻦ َﺭ ْﻭ‬
ِ ‫ﻗُﺒ ُْﻮ َﺭ ُﻫ ْﻢ َﻭﻗُﺒ ُْﻮ َﺭﻫ ﱠُﻦ ُﺣ ْﻔ َﺮﺓ ً ﻣِ ْﻦ ُﺣﻔ َِﺮ ﺍﻟ ِّﻨﻴ َْﺮ‬
‫ﺍﻥ‬
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah kubur mereka baik muslimin
maupun muslimat sebagai taman surga. Jangan jadikan
kubur mereka sebagai lubang neraka.”

‫ﺐ ُﻛ ِّﻞ‬
َ ِ‫ﺻﺎﺣ‬ َ ‫ َﻭ َﻳﺎ‬،‫ َﻭ َﻳﺎ َﺟﺎ ِﺑ َﺮ ُﻛ ِّﻞ َﻛ ِﺴﻴ ٍْﺮ‬،‫ﻋ ِﺴﻴ ٍْﺮ‬ َ ‫ﺴ َِﺮ ُﻛ ِّﻞ‬ ّ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻳﺎ ُﻣ َﻴ‬
ْ
‫ َﻭ َﻳﺎ َﻣﺄ َﻣﻦَ ُﻛ ِّﻞ‬، ٍ‫ﺿ ِﻌﻴْﻒ‬ َ ‫ﻱ ُﻛ ِّﻞ‬ ْ
َ ‫ َﻭ َﻳﺎ ُﻣﻘ ِﻮ‬،‫ِﻲ ُﻛ ِّﻞ َﻓ ِﻘﻴ ٍْﺮ‬ َ ‫ َﻭ َﻳﺎ ُﻣ ْﻐﻨ‬،ٍ‫َﻓ ِﺮ ْﻳﺪ‬
‫ﻋ َﻠﻴْﻚَ َﻳ ِﺴﻴ ٌْﺮ‬ ‫ْﺮ‬
‫ﻴ‬
َ ِ َ ‫ﺴ‬
ِ ‫ﻌ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ْﺮ‬
ُ ‫ﻴ‬ ‫ﺴ‬ ِ ‫ﻴ‬
ْ َ ‫ﺘ‬ َ
‫ﻓ‬ ، ‫ْﺮ‬
‫ﻴ‬
ٍ َ ‫ﺴ‬ ِ ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻞ‬ ُ
‫ﻛ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ‫ﻴ‬
ْ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺴ ِْﺮ‬ ّ ‫ َﻳ‬، ٍ‫ َﻣﺨِ ﻴْﻒ‬،
ْ َ َ ُ ْ
َ‫ َﻭﺃﻧﺖ‬،‫ َﺣﺎ َﺟﺎﺗﻨَﺎ ﺇِﻟﻴْﻚَ َﻛ ِﺜﻴ ٌْﺮ‬،‫ﺎﻥ َﻭﺍﻟﺘﻔ ِﺴﻴ ِْﺮ‬ ‫ﱠ‬ ِ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻳﺎ َﻣ ْﻦ ﻻ َﻳﺤْ ﺘَﺎ ُﺝ ﺇِﻟﻰ ﺍﻟ َﺒ َﻴ‬
َ َ
‫ﺼﻴ ٌْﺮ‬ِ ‫ﻋﺎ ِﻟ ٌﻢ ِﺑ َﻬﺎ َﻭ َﺑ‬ َ .
Artinya, “Tuhan kami, wahai Zat yang memudahkan
mereka yang kesulitan, wahai Zat yang menggenapkan
mereka yang patah hati, wahai Zat yang menemani mereka
yang dalam kesendirian, wahai Zat yang mencukupi
mereka yang fakir, wahai Zat yang menguatkan mereka
yang daif, wahai Zat tempat aman dari segala ketakutan,
mudahkanlah segala kendala yang menyulitkan kami.
Sedangkan ‘upaya’ pembalikan yang sulit menjadi mudah
bagi-Mu adalah sesuatu yang mudah. Tuhan kami, wahai
Zat yang tidak memerlukan penjelasan dan tafsir, hajat

50
kami kepada-Mu begitu banyak. Sedangkan Kau maha
tahu dan maha lihat atas itu.”

‫َﺎﺭﺍ َﻭ ِﻟ َﺠﻤِ ﻴ ِْﻊ‬ً ‫ﺻﻐ‬ ِ ‫ﺍﺭ َﺣ ْﻤ ُﻬ ْﻢ َﻛ َﻤﺎ َﺭﺑ ْﱠﻮﻧَﺎ‬ ْ ‫َﺭ ﱠﺑﻨَﺎ ﺍ ْﻏﻔ ِْﺮ َﻟﻨَﺎ ﺫُ ُﻧ ْﻮ َﺑﻨَﺎ َﻭﻟ َِﻮﺍ ِﻟ ِﺪ ْﻳﻨَﺎ َﻭ‬
ْ َ
‫ﺕ ﺍﻷﺣْ ﻴَﺎءِ ﻣِ ﻨ ُﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ َﻭﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ﻨَﺎ‬
ْ ِ ‫ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِﻤِ ﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ َﻤﺎ‬
ِ ‫ﺽ ِﺇ َﻟﻰ َﻣﻐ‬
‫َﺎﺭ ِﺑ َﻬﺎ َﺑ ِ ّﺮﻫَﺎ َﻭ َﺑﺤْ ِﺮﻫَﺎ‬ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬َْ ‫ﻕ‬ ِ ‫َﺎﺭ‬ِ ‫ﺕ ﻣِ ْﻦ َﻣﺸ‬ ِ ‫ﻭﺍﻷ َ ْﻣ َﻮﺍ‬، َ
ّ َ
‫ﺳﺎ ِﺗﺬ ِﺗﻨَﺎ َﻭ ُﻣ َﻌﻠِﻤِ ْﻴﻨَﺎ‬ َ َ ُ
َ ‫ﺻﺎ ﺇِﻟﻰ ﺁﺑَﺎءِ ﻧَﺎ َﻭﺍ ﱠﻣ َﻬﺎ ِﺗﻨَﺎ َﻭﺃﺟْ ﺪَﺍ ِﺩﻧَﺎ َﻭ َﺟﺪﱠﺍ ِﺗﻨَﺎ َﻭﺃ‬ َ ً ‫ﺼ ْﻮ‬ ُ ‫ُﺧ‬
‫ﻋ َﻠ ْﻴﻨَﺎ‬ ِ ‫ﺏ ﺍﻟ ُﺤﻘُ ْﻮ‬
َ ‫ﻕ‬ ِ ‫ﺻ َﺤﺎ‬ ْ َ ‫ﺴﻦَ ﺇِ َﻟ ْﻴﻨَﺎ َﻭ ِﻷ‬ َ ْ‫َﻭ ِﻟ َﻤ ْﻦ ﺃَﺣ‬
Artinya, “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat,
muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat,
yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut,
khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka
yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang
masih memiliki hak terhadap kami.”

َ ‫ﻋﺎ َءﻧَﺎ ﻣِ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ َﺣﺎ َﺟﺎ ِﺗﻨَﺎ‬


‫ﺭ ﱠﺑﻨَﺎ ﺁ ِﺗﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴﺎ‬. َ ُ‫َﺭ ﱠﺑﻨَﺎ َﻳﺎ ﷲُ ﺍ ْﺳﺘ َِﺠﺐْ ﺩ‬
ِ ّ‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ َﺭﺑﱠﻚَ َﺭﺏ‬ ً ،‫ﺎﺭ‬ ِ ‫ﺍﺏ ﺍﻟ ﱠﻨ‬َ َ‫ﻋﺬ‬ ً
َ ‫ َﻭ ِﻗﻨَﺎ‬،‫ﺴ َﻨﺔ‬َ ‫ َﻭﻓِﻰ ْﺍﻵﺧِ َﺮﺓِ َﺣ‬،ً‫ﺴ َﻨﺔ‬ َ ‫َﺣ‬
َ‫ َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌ َﻠﻤِ ﻴْﻦ‬M ُ ‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬
ِ ِ َْ َ ْ
‫ﺍﻟ‬ ‫ﻭ‬ ، َ‫ْﻦ‬‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬
ِ ‫ﺳ‬ ‫ﺮ‬
َ ُْ‫ﻤ‬ ْ
‫ﺍﻟ‬ ‫ﻰ‬ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻡ‬‫ﻼ‬
َ ٌ َ َ َ ‫ﺳ‬ ‫ﻭ‬ ، َ‫ﻥ‬‫ﻮ‬ ُ
ْ ِ َ ‫ﺍﻟﻌ ِ َ ﱠ‬.
‫ﻔ‬‫ﺼ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺓ‬ ‫ِﺰ‬‫ﱠ‬ ْ
ْ‫… ﺍ َ ْﻟﻔَﺎ ِﺗ َﺤﺔ‬

Artinya, “Tuhan kami, ya Allah, penuhilah doa kami


terkait hajat kami. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan
kebaikan di akhirat. di dunia, dan
51
Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari segala
yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah
untuk para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian
alam. (baca Surat Al-Fatihah).”
22. Surat Al-Fatihah

ِMِ ُ‫ﺍ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬


‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ ِﺑﺴ ِْﻢ ﷲِ ﱠ‬. ‫ﺍﻟﺮ ِﺟﻴ ِْﻢ‬ ‫ﺎﻥ ﱠ‬ ِ ‫ﻄ‬َ ‫ﺸ ْﻴ‬ ‫ِ ﻣِ ﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬X‫ﺍَﻋ ُْﻮﺫُ ِﺑﺎ‬
َ‫ﺍِﻳﱠﺎﻙَ َﻧ ْﻌ ُﺒﺪُ َﻭﺍِﻳﱠﺎﻙ‬. ‫ َﻣﺎﻟِﻚِ َﻳ ْﻮ ِﻡ ﺍﻟ ِﺪّﻳ ِْﻦ‬. ‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬ ‫ﺍ َ ﱠ‬. َ‫َﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦ‬
َ َ‫ﻁ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ ﻳْﻦَ ﺍ َ ْﻧ َﻌ ْﻤﺖ‬
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ﻁ ﺍ ﱠﻟ ُﻤ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ َْﻢ‬
َ ‫ﺻ َﺮﺍ‬. َ ‫ﺼ َﺮﺍ‬ ّ ِ ‫ﺍِ ْﻫ ِﺪﻧَﺎ ﺍﻟ‬. ‫َﻧ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﻴ ُﻦ‬
ْ ِ‫ﺍَﻣ‬. َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻭ َﻻ ﺍﻟﻀﱠﺎ ِّﻟﻴْﻦ‬
‫ﻴﻦ‬ َ ‫ﺏ‬ ِ ‫ﻏﻴ ِْﺮ ْﺍﻟ َﻤ ْﻐﻀ ُْﻮ‬ َ
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang
terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya
kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula
kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan
yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah
Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka
yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Semoga Kaukabulkan permohonan kami (Aamiin).”

52
‫‪ASMAUL HUSNA‬‬
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

‫ﺳ ٰﻠ ُﻡ‬‫ﺱ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫ﺎﺭ ِﺣ ِﻳﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣ ِﻠﻙُ ‪َ ,‬ﻳﺎﻗُﺩ ْﱡﻭ ُ‬ ‫ﺎﺭﺣْ ﻣٰ ِﻥ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ َ ﱣ ُ ‪َ ,‬ﻳ َ‬
‫ﱠﺎﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣﺗَ َﻛ ِﺑ ُّﺭ‬‫ﻋ ِﺯﻳ ُْﺯ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺟﺑ ُ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣﺅْ ِﻣﻥُ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ َﻬﻳ ِْﻣﻥُ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ﺎﻭ ﱠﻫ ُ‬
‫ﺎﺏ‬ ‫ﺎﺭ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫ﺎﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻗ ﱠﻬ ُ‬‫ﻏ ﱠﻔ ُ‬‫ﺻ ّ ِﻭ ُﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫ﺉ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ َ‬ ‫ﺎﺭ ُ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎﺧَﺎ ِﻟ ُﻖ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑ ِ‬
‫ﺽ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑﺎ ِﺳ ُ‬
‫ﻁ‬ ‫ﻋ ِﻠ ْﻳ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻗﺎ ِﺑ ُ‬
‫ﺡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫ﺍﻕ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻓﺗﱠﺎ ُ‬ ‫ﺎﺭ ﱠﺯ ُ‬ ‫‪َ ,‬ﻳ َ‬
‫ﻳﺭ‬
‫ﺻ ُ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬
‫ﺎﺭﺍ ِﻓ ُﻊ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﻌﺯ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﺫﻝ ‪َ ,‬ﻳﺎﺳ ِﱠﻣﻳ ُﻊ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑ ِ‬ ‫ﺽ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎﺧَﺎ ِﻓ ُ‬
‫ﻋ ِﻅﻳ ُﻡ‬ ‫ﻳﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ ِﻠﻳ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬‫ﻳﻑ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺧ ِﺑ ُ‬ ‫َ‬
‫ﻋ ْﺩ ُﻝ ‪َ ,‬ﻳﺎﻟ ِﻁ ُ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ َﻛ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ُ‬
‫ﻳﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ ِﻔﻳﻅ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﻘﻳﺕُ‬ ‫ﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻛ ِﺑ ُ‬ ‫ﻋ ِﻠ ﱡ‬‫ﻭﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ﺷﻛ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ﻭﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫ﻏﻔ ُ ُ‬ ‫َﻳﺎ َ‬

‫ﺎﻭﺍ ِﺳ ُﻊ‬ ‫ﻳﺏ ‪َ ,‬ﻳ َ‬


‫ﻳﺏ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﺟ ُ‬ ‫ﺎﺭ ِﻗ ُ‬ ‫ﻳﺏ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺟ ِﻠﻳ ُﻝ ‪َ ,‬ﻳﺎﻛ َِﺭﻳ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎﺣ ِﺳ ُ‬
‫ﺷ ِﻬﻳ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣﻖﱡ‬ ‫ُ‬
‫ﺎﻭﺩُﻭ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣ ِﺟﻳ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑﺎ ِﻋﺙ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ ِﻛﻳ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳ َ‬
‫ﺻﻲ‬ ‫ﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ ِﻣﻳ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣﺣْ ِ‬‫ﺎﻭ ِﻟ ﱡ‬ ‫ﻳﻥُ‬
‫ﻱ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣ ِﺗ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫ﺎﻭ ِﻛﻳ ُﻝ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻗ ِﻭ ﱡ‬ ‫‪َ ,‬ﻳ َ‬
‫َ‬
‫ﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎﻗﻳﱡﻭ ُﻡ‬ ‫ﺉ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﻌﻳ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣﺣْ ِﻳﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ِﻣﻳﺕُ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺣ ﱡ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ْﺑ ِﺩ ُ‬
‫َ‬
‫ﺻ َﻣ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎﻗﺎﺩ ُِﺭ‬ ‫َ‬
‫ﺍﺣ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ ﺍ َﺣ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫ﺎﻭ ِ‬ ‫ﺎﺟ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳ َ‬
‫ﺍﺟ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣ ِ‬ ‫ﺎﻭ ِ‬ ‫‪َ ,‬ﻳ َ‬

‫‪53‬‬
‫ﺎﻁﻥُ‬
‫ﻅﺎﻫ ُِﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑ ِ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ْﻘﺗَﺩ ُِﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ َﻘ ِ ّﺩ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ َﺅ ِ ّﺧ ُﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎﺃَ ﱠﻭ ُﻝ ‪َ ,‬ﻳ ِ‬
‫ﺎﺁﺧ ُﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ﺎﻭﺍ ِﻟﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣﺗَ َﻌﺎ ِﻟﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑ ﱡﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎﺗ ََﻭ ُ‬
‫ﺍﺏ‬ ‫َﻳ َ‬

‫ﻭﺍﻟ َﺟﻼَ ِﻝ‬ ‫ُﻭﻑ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣﺎ ِﻟﻙُ ْﺍﻟ ُﻣ ْﻠ ِﻙ ‪َ ,‬ﻳﺎﺫُ ْ‬


‫ﺎﺭﺅ ُ‬ ‫ﻋﻔُ ﱡﻭ ‪َ ,‬ﻳ َ‬ ‫َﻳﺎ ُﻣ ْﻧﺗَ ِﻘ ُﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ْﻐ ِﻧﻲ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﻣﺎ ِﻧ ُﻊ‬ ‫ﻏ ِﻧ ﱡ‬
‫ﺎﻣ ُﻊ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬ ‫‪َ ,‬ﻭﺍﻹ ْﻛ َﺭ ِﺍﻡ ‪َ ,‬ﻳﺎ ُﻣ ْﻘ ِﺳ ُ‬
‫ﻁ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺟ ِ‬
‫ﻭﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎﻫَﺎﺩِﻱ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑﺩِﻳ ُﻊ ‪َ ,‬ﻳﺎ َﺑﺎ ِﻗﻲ‬ ‫ﺎﺭ ‪َ ,‬ﻳﺎﻧَﺎ ِﻓ ُﻊ ‪َ ,‬ﻳﺎﻧُ ُ‬
‫ﺿ ﱠ‬ ‫‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ُﻭﺭ‬
‫ﺻﺑ ُ‬ ‫ﺎﺭ ِﺷﻳ ُﺩ ‪َ ,‬ﻳﺎ َ‬
‫ﺙ ‪َ ,‬ﻳ َ‬‫ﺎﻭ ِﺍﺭ ُ‬ ‫َﻳ َ‬

‫‪54‬‬
SURAT AL KAHFI

‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

‫ﺐ َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳﺠْ َﻌﻞْ ﱠﻟﻪٗ ﻋ َِﻮ ًﺟﺎ‬ َ ‫ﻋ ٰﻠﻰ‬


َ ‫ﻋ ْﺒ ِﺪ ِﻩ ْﺍﻟ ِﻜ ٰﺘ‬ ْٓ ‫ِ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬-‫ۜ◌ ﺍ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ﱣ‬
َ ‫ﻱ ﺍ َ ْﻧﺰَ َﻝ‬ 1.
Al-ḥamdu lillāhil-lażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam
yaj‘al lahū ‘iwajā(n).
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci
(Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat
padanya sedikit pun kebengkokan.

َ‫ﺸ َِﺮ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦ‬


ّ ‫ﺷ ِﺪ ْﻳﺪًﺍ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﻟﺪُ ْﻧﻪُ َﻭ ُﻳ َﺒ‬
َ ‫ﺳﺎ‬ ً ْ ‫َﻗ ِّﻴ ًﻤﺎ ِّﻟ ُﻴ ْﻨﺬ َِﺭ َﺑﺄ‬ 2.
‫ﺴ ًﻨ ۙﺎ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬ ْ‫ﺟ‬
َ َ ً ُْ َ ‫ﺍ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬َ
‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻥ‬ َ ‫ﺍ‬ ‫ﺖ‬
ِ ٰ‫ﺤ‬ ‫ﻠ‬
ِ ‫ﺼ‬
‫ﱣ‬ ‫ﺍﻟ‬ َ‫ﻥ‬‫ﻮ‬ ُ
ْ َ ْ ‫َﻳ‬
‫ﻠ‬‫ﻤ‬‫ﻌ‬
Qayyimal liyunżira ba'san syadīdam mil ladunhu wa
yubasysyiral-mu'minīnal-lażīna ya‘malūnaṣ-ṣāliḥāti anna
lahum ajran ḥasanā(n).

55
(Dia juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia
memberi peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-
Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan
mendapat balasan yang baik.

‫ﱣﻣ ِﻜ ِﺜﻴْﻦَ ِﻓ ْﻴ ِﻪ ﺍ َ َﺑﺪ ًۙﺍ‬ 3.


Mākiṡīna fīhi abadā(n).
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

‫ﱠﻭ ُﻳ ْﻨﺬ َِﺭ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻗﺎﻟُﻮﺍ ﺍﺗﱠ َﺨﺬَ ﱣ ُ َﻭ َﻟﺪ ًۖﺍ‬ 4.


Wa yunżiral-lażīna qāluttakhażallāhu waladā(n).
(Dia menurunkan Al-Qur’an itu) juga agar Dia memberi
peringatan kepada orang-orang yang berkata, “Allah
mengangkat seorang anak.”

‫ﯨ ِﻬ ۗ ْﻢ َﻛﺒ َُﺮﺕْ َﻛ ِﻠ َﻤﺔً ﺗ َْﺨ ُﺮ ُﺝ ﻣِ ْﻦ‬K ‫ﱠﻣﺎ َﻟ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ٖﻪ ﻣِ ْﻦ ﻋ ِْﻠ ٍﻢ ﱠﻭ َﻻ ِ ٰﻻ َﺑ ۤﺎ‬ 5.


‫ﺍ َ ْﻓ َﻮﺍ ِﻫ ِﻬ ۗ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﱠﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ ﺍ ﱠِﻻ َﻛ ِﺬﺑًﺎ‬

56
Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li'ābā'ihim, kaburat
kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqūlūna illā
każibā(n).
Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang
(hal) itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah besar
(dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka
hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

ٓ َ َ‫َﻓ َﻠﻌ ﱠﻠﻚَ ﺑَﺎﺧِ ٌﻊ ﱠﻧ ْﻔﺴﻚ‬


ِ َ‫ﻋ ٰﻠﻰ ٰﺍﺛ‬
ِ ‫ﺎﺭ ِﻫ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﱠﻟ ْﻢ ﻳُﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﺍ ِﺑﻬٰ ﺬَﺍ ْﺍﻟ َﺤ ِﺪ ْﻳ‬
‫ﺚ‬ َ َ 6.
‫ﺳ ًﻔﺎ‬
َ َ‫ﺍ‬
Fa la‘allaka bākhi‘un nafsaka ‘alā āṡārihim illam yu'minū
bihāżal-ḥadīṡi asafā(n).
Maka, boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan
mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka
berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (Al-Qur’an).

َ ْ‫ﺽ ِﺯ ْﻳ َﻨﺔً ﱠﻟ َﻬﺎ ِﻟ َﻨ ْﺒﻠُ َﻮ ُﻫ ْﻢ ﺍ َ ﱡﻳ ُﻬ ْﻢ ﺍَﺣ‬


‫ﺴ ُﻦ‬ َ ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ َﻣﺎ‬
ِ ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ 7.
‫ﻋ َﻤ ًﻼ‬
َ

57
Innā ja‘alnā mā ‘alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum
ayyuhum aḥsanu ‘amalā(n).
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas
bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka
siapakah di antaranya yang lebih baik perbuatannya.

‫ﺻ ِﻌ ْﻴﺪًﺍ ُﺟ ُﺮ ًﺯ ۗﺍ‬ َ ‫َﻭﺍِ ﱠﻧﺎ َﻟﺠٰ ِﻌﻠُ ْﻮﻥَ َﻣﺎ‬


َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ‬ 8.
Wa innā lajā‘ilūna mā ‘alaihā ṣa‘īdan juruzā(n).
Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di
atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering.

َ ‫ﺍﻟﺮ ِﻗﻴ ِْﻢ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ ﻣِ ْﻦ ٰﺍﻳٰ ِﺘﻨَﺎ‬


‫ﻋ َﺠﺒًﺎ‬ ‫ﺐ ْﺍﻟ َﻜﻬْﻒِ َﻭ ﱠ‬ ْ َ ‫ﺍ َ ْﻡ َﺣ ِﺴﺒْﺖَ ﺍ َ ﱠﻥ ﺍ‬
َ ٰ‫ﺻﺤ‬ 9.
Am ḥasibta anna aṣḥābal-kahfi war-raqīmi kānū min
āyātinā ‘ajabā(n).
Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para
penghuni gua dan (yang mempunyai) raqīm benar-benar
merupakan keajaiban di antara tanda-tanda (kebesaran)
Kami?

58
َ‫ﺍِ ْﺫ ﺍ َ َﻭﻯ ْﺍﻟ ِﻔ ْﺘ َﻴﺔُ ﺍِ َﻟﻰ ْﺍﻟ َﻜﻬْﻒِ َﻓ َﻘﺎﻟُ ْﻮﺍ َﺭ ﱠﺑ َﻨﺎ ٓ ٰﺍ ِﺗﻨَﺎ ﻣِ ْﻦ ﱠﻟﺪُ ْﻧﻚ‬ 10.
ً
َ ‫َﺭﺣْ َﻤﺔ ﱠﻭ َﻫ ِّﻴ ْﺊ َﻟﻨَﺎ ﻣِ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ َﺭ‬
‫ﺷﺪًﺍ‬
Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālū rabbanā ātinā mil
ladunka raḥmataw wa hayyi' lanā min amrinā rasyadā(n).
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam
gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami
petunjuk untuk segala urusan kami.”

ٓ ‫َﻓﻀﺮ ْﺑﻨَﺎ‬
َ َ‫ﻋ ٰﻠﻰ ٰﺍﺫَﺍ ِﻧ ِﻬ ْﻢ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﻜﻬْﻒِ ِﺳ ِﻨﻴْﻦ‬
‫ﻋﺪَﺩ ًۙﺍ‬ َ ََ 11.
Faḍarabnā ‘alā āżānihim fil-kahfi sinīna ‘adadā(n).
Maka, Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu selama
bertahun-tahun.

‫ﻱ ْﺍﻟﺤِ ْﺰ َﺑﻴ ِْﻦ ﺍَﺣْ ﺼٰ ﻰ ِﻟ َﻤﺎ َﻟ ِﺒﺜ ُ ْٓﻮﺍ ﺍ َ َﻣﺪًﺍ‬


‫ࣖ ﺛ ُ ﱠﻢ َﺑ َﻌ ْﺜ ٰﻨ ُﻬ ْﻢ ِﻟ َﻨ ْﻌ َﻠ َﻢ ﺍ َ ﱡ‬ 12.
Ṡumma ba‘aṡnāhum lina‘lama ayyul-ḥizbaini aḥṣā limā
labiṡū amadā(n).

59
Kemudian Kami bangunkan mereka supaya Kami
mengetahui manakah di antara dua golongan itu yang lebih
tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal
(dalam gua itu).

‫ﻖ ﺍِ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ ِﻓ ْﺘ َﻴﺔٌ ٰﺍ َﻣ ُﻨ ْﻮﺍ ِﺑ َﺮ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ‬


ِ ّ ۗ ‫ﻋ َﻠﻴْﻚَ َﻧ َﺒﺎ َ ُﻫ ْﻢ ِﺑ ْﺎﻟ َﺤ‬
َ ‫ﻧَﺤْ ُﻦ َﻧﻘُﺺﱡ‬ 13.
ُ ٰ
‫َﻭ ِﺯﺩْﻧ ُﻬ ْﻢ ﻫﺪ ًۖﻯ‬
Naḥnu naquṣṣu ‘alaika naba'ahum bil-ḥaqq(i), innahum
fityatun āmanū birabbihim wa zidnāhum hudā(n).
Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah
mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan
Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.

ِ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﻗُﻠُ ْﻮ ِﺑ ِﻬ ْﻢ ِﺍﺫْ َﻗﺎ ُﻣ ْﻮﺍ َﻓ َﻘﺎﻟُ ْﻮﺍ َﺭ ﱡﺑﻨَﺎ َﺭﺏﱡ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬
‫ﺕ‬ َ ‫ﻄﻨَﺎ‬ ْ ‫ﱠﻭ َﺭ َﺑ‬ 14.
ً ‫ﻄ‬
‫ﻄﺎ‬ َ ‫ﺷ‬ َ ‫ﺽ َﻟ ْﻦ ﱠﻧﺪْﻋ َُﻮ ۟ﺍ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ٖ ِٓﻪ ﺍ ِٰﻟ ًﻬﺎ ﱠﻟ َﻘﺪْ ﻗُ ْﻠ َﻨﺎ ٓ ﺍِﺫًﺍ‬
ِ ‫ﺭ‬
ْ َ ْ ‫َﻭ‬
‫ﺍﻻ‬
Wa rabaṭnā ‘alā qulūbihim iż qāmū fa qālū rabbunā
rabbus-samāwāti wal-arḍi lan nad‘uwa min dūnihī ilāhal
laqad qulnā iżan syaṭaṭā(n).

60
Kami meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu
berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami
tidak akan menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau
kami berbuat demikian, kami telah mengucapkan perkataan
yang sangat jauh dari kebenaran.”

ۗ
‫ﺴ ْﻠ ٰﻄ ۢ ٍﻦ‬ َ َ‫ُﻻءِ َﻗ ْﻮ ُﻣﻨَﺎ ﺍﺗﱠ َﺨﺬُ ْﻭﺍ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ٖ ِٓﻪ ٰﺍ ِﻟ َﻬﺔً َﻟ ْﻮ َﻻ َﻳﺄْﺗ ُ ْﻮﻥ‬
ُ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِﺑ‬ ۤ َ ‫ٰ ٓﻫﺆ‬ 15.
ۗ‫ﻋ َﻠﻰ ﱣ ِ َﻛ ِﺬﺑًﺎ‬ ْ
َ ‫َﺑ ِّﻴ ۗ ٍﻦ َﻓ َﻤ ْﻦ ﺍَﻅ َﻠ ُﻢ ﻣِ ﱠﻤ ِﻦ ﺍ ْﻓﺘ َٰﺮﻯ‬
Hā'ulā'i qaumunattakhażū min dūnihī ālihah(tan), lau lā
ya'tūna ‘alaihim bisulṭānim bayyin(in), faman aẓlamu
mimmaniftarā ‘alallāhi każibā(n).
(Salah seorang dari para pemuda itu berkata kepada yang
lain,) “Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan
tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa
mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang
kepercayaan mereka)? Maka, siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah?

61
‫َﻭﺍِ ِﺫ ﺍ ْﻋﺘَﺰَ ْﻟﺘ ُ ُﻤ ْﻮ ُﻫ ْﻢ َﻭ َﻣﺎ َﻳ ْﻌ ُﺒﺪ ُْﻭﻥَ ﺍ ﱠِﻻ ﱣ َ َﻓﺄ ْ ٗ ٓﻭﺍ ﺍِ َﻟﻰ ْﺍﻟ َﻜﻬْﻒِ َﻳ ْﻨﺸ ُْﺮ‬ 16.
‫َﻟ ُﻜ ْﻢ َﺭ ﱡﺑ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭﺣْ َﻤﺘ ِٖﻪ َﻭ ُﻳ َﻬ ِّﻴ ْﺊ َﻟ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮ ُﻛ ْﻢ ِ ّﻣ ْﺮ َﻓ ًﻘﺎ‬
Wa iżi‘tazaltumūhum wa mā ya‘budūna illallāha fa'wū
ilal-kahfi yansyur lakum rabbukum mir raḥmatihī wa
yuhayyi' lakum min amrikum mirfaqā(n).
Karena kamu juga telah meninggalkan mereka dan apa
yang mereka sembah selain Allah, maka berlindunglah ke
dalam gua itu. (Dengan demikian,) niscaya Tuhanmu akan
melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan
menyediakan bagimu sesuatu yang berguna bagi
urusanmu.”

۞ ‫ﻋ ْﻦ َﻛ ْﻬ ِﻔ ِﻬ ْﻢ ﺫَﺍﺕَ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ِْﻦ‬ َ ‫ﻁ َﻠ َﻌﺖْ ﺗﱠ ٰﺰ َﻭ ُﺭ‬َ ‫ﺲ ﺍِﺫَﺍ‬ َ ‫ﺸ ْﻤ‬ ‫َﻭﺗ ََﺮﻯ ﺍﻟ ﱠ‬ 17.
ْ‫ﺸ َﻤﺎ ِﻝ َﻭ ُﻫ ْﻢ ِﻓ ْﻲ َﻓﺠْ َﻮﺓٍ ِ ّﻣ ْﻨ ۗﻪُ ٰﺫﻟِﻚَ ﻣِ ﻦ‬ ّ ِ ‫ﺿ ُﻬ ْﻢ ﺫَﺍﺕَ ﺍﻟ‬ ُ ‫ﻏ ََﺮ َﺑﺖْ ﺗﱠ ْﻘ ِﺮ‬ ‫َﻭﺍِﺫَﺍ‬
‫ﺎ ﱡﻣ ْﺮ ِﺷﺪًﺍ‬v‫ﻀ ِﻠﻞْ َﻓ َﻠ ْﻦ ﺗ َِﺠﺪَ َﻟﻪٗ َﻭ ِﻟﻴ‬ ْ
ْ ‫ﱣ ِ ۗ◌ َﻣ ْﻦ ﱠﻳ ْﻬ ِﺪ ﱣ ُ َﻓ ُﻬ َﻮ ﺍﻟ ُﻤ ْﻬﺘَ ِﺪ َﻭ َﻣ ْﻦ ﱡﻳ‬ ِ ٰ‫ࣖ ٰﺍﻳ‬
‫ﺖ‬
Wa tarasy-syamsa iżā ṭala‘at tazāwaru ‘an kahfihim
żātal-yamīni wa iżā garabat taqriḍuhum żātasy-syimāli
wa hum fī fajwatim minh(u), żālika min āyātillāh(i), may
yahdillāhu fa huwal-muhtadi wa may yuḍlil falan tajida
waliyyam mursyidā(n). lahū

62
Engkau akan melihat matahari yang ketika terbit condong
ke sebelah kanan dari gua mereka dan yang ketika terbenam
menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada di
tempat yang luas di dalamnya (gua itu). Itu adalah
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Siapa yang
Allah memberinya petunjuk, dialah yang mendapat
petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan
menemukan seorang penolong pun yang dapat memberinya
petunjuk.

َ‫ﻅﺎ ﱠﻭ ُﻫ ْﻢ ُﺭﻗُ ْﻮﺩٌ ۖ◌ ﱠﻭ ُﻧ َﻘ ِّﻠ ُﺒ ُﻬ ْﻢ ﺫَﺍﺕَ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ِْﻦ َﻭﺫَﺍﺕ‬ ً ‫ﺴ ُﺒ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻳ َﻘﺎ‬


َ ْ‫َﻭﺗَﺤ‬ 18.
َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻟ َﻮ ﱠﻟﻴْﺖ‬ ‫ﺻ ْﻴ ِۗﺪ َﻟ ِﻮ ﱠ‬
َ َ‫ﺍﻁ َﻠﻌْﺖ‬ ِ ‫ﻋ ْﻴ ِﻪ ِﺑ ْﺎﻟ َﻮ‬
َ ‫ﻂ ﺫ َِﺭﺍ‬ ٌ ‫ﺸ َﻤﺎ ِﻝ ۖ◌ َﻭﻛ َْﻠ ُﺒ ُﻬ ْﻢ َﺑﺎ ِﺳ‬ ّ ِ ‫ﺍﻟ‬
ْ ْ َ
‫ﺍﺭﺍ ﱠﻭﻟ ُﻤ ِﻠﺌﺖَ ﻣِ ﻨ ُﻬ ْﻢ ُﺭ ْﻋﺒًﺎ‬ ً ‫ﻣِ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﻓ َِﺮ‬
Wa taḥsabuhum aiqāẓaw wa hum ruqūd(un), wa
nuqallibuhum żātal-yamīni wa żātasy-syimāl(i), wa
kalbuhum bāsiṭun żirā‘aihi bil-waṣīd(i), lawiṭṭala‘ta
‘alaihim lawallaita minhum firāraw wa lamuli'ta minhum
ru‘bā(n).
Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur.
Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri,

63
sedangkan anjing mereka membentangkan kedua kaki
depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan
mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan (diri) dari
mereka dan pasti akan dipenuhi rasa takut terhadap
mereka.

َ َ‫َﻭﻛ َٰﺬﻟِﻚَ َﺑ َﻌ ْﺜ ٰﻨ ُﻬ ْﻢ ِﻟ َﻴﺘ‬


‫ﯨ ٌﻞ ِ ّﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َﻛ ْﻢ َﻟ ِﺒ ْﺜﺘ ُ ۗ ْﻢ َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ‬K ‫ﺴ ۤﺎ َءﻟُ ْﻮﺍ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ۗ ْﻢ َﻗﺎ َﻝ َﻗ ۤﺎ‬ 19.
ُ ْ ُ
‫ﺾ َﻳ ْﻮ ٍۗﻡ َﻗﺎﻟ ْﻮﺍ َﺭ ﱡﺑ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻟ ِﺒﺜﺘ ُ ۗ ْﻢ َﻓﺎ ْﺑ َﻌﺜ ْٓﻮﺍ ﺍ َ َﺣﺪَ ُﻛ ْﻢ ِﺑ َﻮ ِﺭ ِﻗ ُﻜ ْﻢ‬ َ ‫َﻟ ِﺒ ْﺜﻨَﺎ َﻳ ْﻮ ًﻣﺎ ﺍ َ ْﻭ َﺑ ْﻌ‬
ُ‫ﻕ ِ ّﻣ ْﻨﻪ‬ ٍ ‫ﻁ َﻌﺎ ًﻣﺎ َﻓ ْﻠ َﻴﺄ ْ ِﺗ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ِﺮ ْﺯ‬ َ ‫ﻈ ْﺮ ﺍ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ٓ ﺍ َ ْﺯ ٰﻛﻰ‬ ُ ‫ٰﻫﺬ ٖ ِٓﻩ ﺍِ َﻟﻰ ْﺍﻟ َﻤ ِﺪ ْﻳ َﻨ ِﺔ َﻓ ْﻠ َﻴ ْﻨ‬
‫ﻒ َﻭ َﻻ ُﻳ ْﺸﻌ َِﺮ ﱠﻥ ِﺑ ُﻜ ْﻢ ﺍ َﺣﺪًﺍ‬
َ ْ ‫ﻄ‬ ‫َﻭ ْﻟ َﻴﺘَ َﻠ ﱠ‬

Wa każālika ba‘aṡnāhum liyatasā'alū bainahum, qāla


qā'ilum minhum kam labiṡtum, qālū labiṡnā yauman au
ba‘ḍa yaum(in), qālū rabbukum a‘lamu bimā labiṡtum,
fab‘aṡū aḥadakum biwariqikum hāżihī ilal-madīnati
falyanẓur ayyuhā azkā ṭa‘āman falya'tikum birizqim
minhu walyatalaṭṭaf wa lā yusy‘iranna bikum aḥadā(n).
Demikianlah, Kami membangunkan mereka agar saling
bertanya di antara mereka (sendiri). Salah seorang di antara
mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di
sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau

64
setengah hari.” Mereka (yang lain lagi) berkata, “Tuhanmu
lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka,
utuslah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini. Hendaklah dia melihat
manakah makanan yang lebih baik, lalu membawa sebagian
makanan itu untukmu. Hendaklah pula dia berlaku lemah
lembut dan jangan sekali-kali memberitahukan keadaanmu
kepada siapa pun.

‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻳ ْﺮ ُﺟ ُﻤ ْﻮ ُﻛ ْﻢ ﺍ َ ْﻭ ُﻳ ِﻌ ْﻴﺪ ُْﻭ ُﻛ ْﻢ ِﻓ ْﻲ ﻣِ ﱠﻠ ِﺘ ِﻬ ْﻢ‬ ْ ‫ﺍِ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﻳ‬


َ ‫ﱠﻈ َﻬ ُﺮ ْﻭﺍ‬ 20.
ً
‫َﻭ َﻟ ْﻦ ﺗ ُ ْﻔ ِﻠ ُﺤ ْٓﻮﺍ ﺍِﺫﺍ ﺍ َ َﺑﺪًﺍ‬
Innahum iy yaẓharū ‘alaikum yarjumūkum au yu‘īdūkum
fī millatihim wa lan tufliḥū iżan abadā(n).
Sesungguhnya jika mereka (mengetahui dan)
menangkapmu, niscaya mereka akan melemparimu dengan
batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka. Jika
demikian, niscaya kamu tidak akan beruntung selama-
lamanya.”

65
‫ﻋ َﺔ‬ َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِﻟ َﻴ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْٓﻮﺍ ﺍ َ ﱠﻥ َﻭ ْﻋﺪَ ﱣ ِ َﺣ ﱞﻖ ﱠﻭﺍ َ ﱠﻥ ﺍﻟﺴﱠﺎ‬ َ ‫َﻭﻛ َٰﺬﻟِﻚَ ﺍ َ ْﻋﺜَ ْﺮﻧَﺎ‬ 21.
ۗ
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ُﺑ ْﻨ َﻴﺎ ًﻧﺎ َﺭ ﱡﺑ ُﻬ ْﻢ‬ ُ ْ ۚ
َ ‫ْﺐ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ ﺍِﺫ َﻳﺘَﻨَﺎﺯَ ﻋ ُْﻮﻥَ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻣ َﺮ ُﻫ ْﻢ َﻓ َﻘﺎﻟﻮﺍ ﺍ ْﺑ ُﻨ ْﻮﺍ‬ َ ‫َﻻ َﺭﻳ‬
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﱠﻣﺴ ِْﺠﺪًﺍ‬ َ ٓ ٰ َ ‫ﱠ‬ ۗ
َ ‫ﻥ‬‫ﱠ‬ َ ‫ﺬ‬ ِ‫ﺨ‬‫ﱠ‬ ‫ﺘ‬‫ﻨ‬َ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ِ
ْ ِْ‫ﺮ‬ ‫ﻣ‬ َ ‫ﺍ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺍ‬
َ ْ‫ُﻮ‬
‫ﺒ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻏ‬
َ ‫ﻳ‬
َ‫ْﻦ‬ ‫ﺬ‬
ِ ‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻝ‬ َ ‫ﺎ‬َ
‫ﻗ‬ ْ ‫ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ ِﺑ ِﻬ‬
‫ﻢ‬
Wa każālika a‘ṡarnā ‘alaihim liya‘lamū anna wa‘dallāhi
ḥaqquw wa annas-sā‘ata lā raiba fīhā, iż yatanāza‘ūna
bainahum amrahum fa qālubnū ‘alaihim bun-yānā(n),
rabbuhum a‘lamu bihim, qālal-lażīna galabū ‘alā amrihim
lanattakhiżanna ‘alaihim masjidā(n).
Demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri)
kepada mereka agar mengetahui bahwa janji Allah benar
dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan
padanya. (Hal itu terjadi) ketika mereka (penduduk negeri)
berselisih tentang urusan (penghuni gua). Kemudian mereka
berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua itu).
Tuhannya lebih mengetahui (keadaan) mereka (penghuni
gua).” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah masjid di
atasnya.”

66
‫ﺳ ُﻬ ْﻢ ﻛ َْﻠ ُﺒ ُﻬ ْﻢ‬
ُ ‫ﺳﺎ ِﺩ‬ َ ٌ ‫ﺴﺔ‬ َ ‫ﺳ َﻴﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ ﺛَ ٰﻠﺜَﺔٌ ﱠﺭﺍ ِﺑﻌُ ُﻬ ْﻢ ﻛ َْﻠ ُﺒ ُﻬ ۚ ْﻢ َﻭ َﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ َﺧ ْﻤ‬َ 22.
‫ﻲ ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ ِﺑ ِﻌﺪﱠ ِﺗ ِﻬ ْﻢ‬ ْ
ْٓ ‫ﺳ ْﺒ َﻌﺔ ﱠﻭﺛَﺎﻣِ ُﻨ ُﻬ ْﻢ ﻛَﻠ ُﺒ ُﻬ ْﻢ ۗ◌ﻗُﻞْ ﱠﺭ ِّﺑ‬ ٌ ُ
َ َ‫ﺐ َﻭ َﻳﻘُ ْﻮﻟ ْﻮﻥ‬ ْ ۢ
ِ ۚ ‫َﺭﺟْ ًﻤﺎ ِﺑﺎﻟ َﻐ ْﻴ‬
‫ﺖ‬ ِ ‫ﻅﺎﻫ ًِﺮﺍ ۖ◌ ﱠﻭ َﻻ ﺗَ ْﺴﺘَ ْﻔ‬ َ ‫ﺎﺭ ِﻓ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺍ ﱠِﻻ ﻣِ َﺮ ۤﺍ ًء‬ ِ َ ‫ﻤ‬ ُ ‫ﺗ‬ ‫ﻼ‬َ َ
‫ﻓ‬ ‫ە‬
ۗ ٌ
‫ﻞ‬ ‫ﻴ‬
ْ ‫ﻠ‬
ِ َ
‫ﻗ‬ ‫ِﻻ‬ ‫ﱠﻣﺎ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻤ ُﻬ ْﻢ ﺍ ﱠ‬
‫ࣖ ِﻓ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ َﺣﺪًﺍ‬
Sayaqūlūna ṡalāṡatur rābi‘uhum kalbuhum, wa yaqūlūna
khamsatun sādisuhum kalbuhum rajmam bil-gaib(i), wa
yaqūlūna sab‘atuw wa ṡāminuhum kalbuhum, qur rabbī
a‘lamu bi‘iddatihim mā ya‘lamuhum illā qalīl(un), falā
tumāri fīhim illā mirā'an ẓāhirā(n), wa lā tastafti fīhim
minhum aḥadā(n).
Kelak (sebagian orang) mengatakan, “(Jumlah mereka) tiga
(orang). Yang keempat adalah anjingnya.” (Sebagian lain)
mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang). Yang keenam
adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib.
(Sebagian lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh
(orang). Yang kedelapan adalah anjingnya.” Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah
mereka. Tidak ada yang mengetahui (jumlah) mereka
kecuali sedikit.” Oleh karena itu, janganlah engkau (Nabi
Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali
perbantahan yang jelas-jelas saja (ringan). Janganlah

67
engkau minta penjelasan tentang mereka (penghuni gua itu)
kepada siapa pun dari mereka (Ahlulkitab).

‫ﻏﺪ ًۙﺍ‬
َ َ‫ﻱءٍ ﺍِ ِّﻧ ْﻲ َﻓﺎ ِﻋ ٌﻞ ٰﺫﻟِﻚ‬
ْ ‫َﻭ َﻻ ﺗَﻘُ ْﻮ َﻟ ﱠﻦ ِﻟﺸ َ۟ﺎ‬ 23.
Wa lā taqūlanna lisyai'in innī fā‘ilun żālika gadā(n).
Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu,
“Aku pasti melakukan hal itu besok,”

َ ْ‫ِﻻ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳﺸ َۤﺎ َء ﱣ ُ ۖ◌ َﻭﺍﺫْ ُﻛ ْﺮ ﱠﺭﺑﱠﻚَ ﺍِﺫَﺍ َﻧ ِﺴﻴْﺖَ َﻭﻗُﻞ‬


‫ﻋﺴٰ ٓﻰ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳ ْﻬ ِﺪ َﻳ ِﻦ‬ ٓ‫ﺍﱠ‬ 24.
َ ‫ﺏ ﻣِ ْﻦ ٰﻫﺬَﺍ َﺭ‬
‫ﺷﺪًﺍ‬ ْ
َ ‫ﻻﻗ َﺮ‬َ ِ ‫َﺭ ِّﺑ ْﻲ‬
Illā ay yasyā'allāh(u), ważkur rabbaka iżā nasīta wa qul
‘asā ay yahdiyani rabbī li'aqraba min hāżā rasyadā(n).
kecuali (dengan mengatakan), “Insyaallah.” Ingatlah
kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah,
“Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”

68
ْ ‫َﻭ َﻟ ِﺒﺜ ُ ْﻮﺍ ِﻓ ْﻲ َﻛ ْﻬ ِﻔ ِﻬ ْﻢ ﺛَ ٰﻠﺚَ ﻣِ ﺎﺋَ ٍﺔ ِﺳ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ‬
‫ﺍﺯﺩَﺍﺩ ُْﻭﺍ ِﺗ ْﺴ ًﻌﺎ‬ 25.
Wa labiṡū fī kahfihim ṡalāṡa mi'atin sinīna wazdādū
tis‘ā(n).
Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan
ditambah sembilan tahun.

ِ ‫ﺽ ﺍَﺑ‬
‫ْﺼ ْﺮ‬ ۗ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬َ ْ ‫ﺕ َﻭ‬ َ ٗ‫ﻗُ ِﻞ ﱣ ُ ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻟ ِﺒﺜ ُ ْﻮﺍ ۚ◌ َﻟﻪ‬
ِ ‫ﻏﻴْﺐُ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬ 26.
َ ْ ْ َ
‫ﻲ ٍ َﻭﻻ ُﻳﺸ ِﺮﻙُ ِﻓ ْﻲ ُﺣﻜﻤِ ٖ ٓﻪ ﺍ َﺣﺪًﺍ‬ ْ ْ َ ۗ َ
ّ ۗ ‫ِﺑ ٖﻪ َﻭﺍﺳْﻤِ ْﻊ َﻣﺎ ﻟ ُﻬ ْﻢ ِ ّﻣﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ِٖﻪ ﻣِ ﻦ ﱠﻭ ِﻟ‬
Qulillāhu a‘lamu bimā labiṡū, lahū gaibus-samāwāti wal-
arḍ(i), abṣir bihī wa asmi‘, mā lahum min dūnihī miw
waliyy(in), wa lā yusyriku fī ḥukmihī aḥadā(n).
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya
mereka tinggal (di gua). Milik-Nya semua yang tersembunyi
di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya
dan alangkah tajam pendengaran-Nya. Tidak ada seorang
pelindung pun bagi mereka selain Dia dan Dia tidak
mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam
menetapkan keputusan.”

69
‫ﺏ َﺭ ِّﺑ ۗﻚَ َﻻ ُﻣ َﺒ ِﺪّ َﻝ ِﻟ َﻜﻠِﻤٰ ﺘ ٖ ِۗﻪ َﻭ َﻟ ْﻦ‬ َ ِ‫َﻭﺍ ْﺗ ُﻞ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ْﻭﺣ‬
ِ ‫ﻲ ﺍِ َﻟﻴْﻚَ ﻣِ ْﻦ ِﻛﺘَﺎ‬ 27.
ْ
‫ﺗ َِﺠﺪَ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ِٖﻪ ُﻣﻠﺘَ َﺤﺪًﺍ‬
Watlu mā ūḥiya ilaika min kitābi rabbik(a), lā mubaddila
likalimātih(ī), wa lan tajida min dūnihī multaḥadā(n).
Bacakanlah (Nabi Muhammad) apa yang diwahyukan
kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur’an). Tidak ada
yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan engkau
tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain
kepada-Nya.

ِ‫ﻲ‬ّ ‫ﺴﻚَ َﻣ َﻊ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻳﺪْﻋ ُْﻮﻥَ َﺭ ﱠﺑ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ْﺎﻟ َﻐ ٰﺪﻭﺓِ َﻭ ْﺍﻟ َﻌ ِﺸ‬ َ ‫ﺻ ِﺒ ْﺮ َﻧ ْﻔ‬ْ ‫َﻭﺍ‬ 28.
‫ﻋ ْﻨ ُﻬ ۚ ْﻢ ﺗ ُ ِﺮ ْﻳﺪُ ِﺯ ْﻳ َﻨ َﺔ ْﺍﻟ َﺤﻴٰ ﻮ ِﺓ ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴ ۚﺎ َﻭ َﻻ ﺗُﻄِ ْﻊ‬
َ َ‫ﻚ‬ ٰ
‫ْﻨ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻋ‬
َ ُْ ‫ﺪ‬‫ﻌ‬ َ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬َ ‫ﻭ‬ ٗ‫ﻪ‬
َ َ َ ْ ‫ﻳ ُِﺮ ْﻳ‬
‫ﻬ‬ ْ‫ﺟ‬ ‫ﻭ‬ َ‫ﻥ‬ ‫ُﻭ‬ ‫ﺪ‬
ً‫ﻋ ْﻦ ِﺫ ْﻛ ِﺮﻧَﺎ َﻭﺍﺗﱠ َﺒ َﻊ ﻫ َٰﻮﯨﻪُ َﻭﻛَﺎﻥَ ﺍ َ ْﻣ ُﺮ ٗﻩ ﻓُ ُﺮﻁﺎ‬ َ ٗ‫َﻣ ْﻦ ﺍ َ ْﻏﻔ َْﻠﻨَﺎ َﻗ ْﻠ َﺒﻪ‬
Waṣbir nafsaka ma‘al-lażīna yad‘ūna rabbahum bil-gadāti
wal-‘asyiyyi yurīdūna wajhahū wa lā ta‘du ‘aināka
‘anhum, turīdu zīnatal-ḥayātid-dun-yā, wa lā tuṭi‘ man
agfalnā qalbahū ‘an żikrinā wattaba‘a hawāhu wa kāna
amruhū furuṭā(n).

70
Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-
orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari
dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat
Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya
melewati batas.

ٓ ‫َﻭﻗُ ِﻞ ْﺍﻟ َﺤ ﱡﻖ ﻣِ ْﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ُﻜ ۗ ْﻢ َﻓ َﻤ ْﻦ ﺷ َۤﺎ َء َﻓ ْﻠﻴُﺆْ ﻣِ ْﻦ ﱠﻭ َﻣ ْﻦ ﺷ َۤﺎ َء َﻓ ْﻠ َﻴ ْﻜﻔُ ۚ ْﺮ ﺍِ ﱠﻧﺎ‬ 29.


ُ ُ
‫ﺳ َﺮﺍ ِﺩﻗُ َﻬﺎ َﻭﺍ ِْﻥ ﱠﻳ ْﺴﺘَ ِﻐ ْﻴﺜ ْﻮﺍ ُﻳﻐَﺎﺛ ْﻮﺍ‬ ۗ ُ ‫ﻁ ِﺑ ِﻬ ْﻢ‬ ۙ
َ ‫َﺎﺭﺍ ﺍ َ َﺣﺎ‬ ‫ﱣ‬
ً ‫ﺍ َ ْﻋﺘَﺪْﻧَﺎ ﻟِﻠﻈﻠِﻤِ ﻴْﻦَ ﻧ‬
‫ﺳ ۤﺎ َءﺕْ ُﻣ ْﺮﺗَ َﻔ ًﻘﺎ‬ ‫ﻭ‬
َ َ ۗ
ُ‫ﺍﺏ‬ ‫ﺮ‬
َ ‫ﱠ‬
‫ﺸ‬ ‫ﺍﻟ‬ َ ِ َ ْ ُ ‫ِﺑ َﻤ ۤﺎءٍ ﻛ َْﺎﻟ ُﻤ ْﻬ ِﻞ َﻳ ْﺸ ِﻮﻯ‬
‫ﺲ‬ ْ
‫ﺌ‬ ‫ﺑ‬ ۗ
‫ﻩ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺟ‬ُ ‫ﻮ‬ ْ
‫ﺍﻟ‬
Wa qulil-ḥaqqu mir rabbikum, faman syā'a falyu'miw wa
man syā'a falyakfur, innā a‘tadnā liẓ-ẓālimīna nārā(n),
aḥāṭa bihim surādiquhā, wa iy yastagīṡū yugāṡū bimā'in
kal-muhli yasywil-wujūh(a), bi'sasy-syarāb(u), wa sā'at
murtafaqā(n).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa yang menghendaki
(beriman), hendaklah dia beriman dan siapa yang

71
menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.” Sesungguhnya
Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim
yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta
pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi
air seperti (cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan
wajah. (Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat
istirahat yang paling jelek.

‫ﻀ ْﻴ ُﻊ ﺍَﺟْ َﺮ َﻣ ْﻦ‬
ِ ‫ﺖ ﺍِ ﱠﻧﺎ َﻻ ُﻧ‬
ِ ٰ‫ﺼ ِﻠﺤ‬ َ ‫ﺍ ﱠِﻥ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣ ُﻨ ْﻮﺍ َﻭ‬
‫ﻋﻤِ ﻠُﻮﺍ ﺍﻟ ﱣ‬ 30.
ۚ‫ﻋ َﻤ ًﻼ‬ َ ْ‫ﺍَﺣ‬
َ َ‫ﺴﻦ‬
Innal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti innā lā nuḍī‘u
ajra man aḥsana ‘amalā(n).
Sesungguhnya mereka yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang yang mengerjakan perbuatan baik.

ٰۤ ُ
َ‫ﺗَﺤْ ِﺘ ِﻬ ُﻢ ْﺍﻻَ ْﻧﻬٰ ُﺮ ُﻳ َﺤ ﱠﻠ ْﻮﻥ‬ ‫ﻱ ﻣِ ْﻦ‬ ْ ‫ﻋﺪ ٍْﻥ ﺗَﺠْ ِﺮ‬ َ ُ‫ﻚَ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﺟﻨﱣﺖ‬K‫ﻭﻟﯨ‬ ‫ﺍ‬ 31.
‫ﺳ ْﻨﺪ ٍُﺱ‬ ُ ‫ُﺧﻀ ًْﺮﺍ ِ ّﻣ ْﻦ‬ ‫ﺴ ْﻮﻥَ ِﺛ َﻴﺎﺑًﺎ‬ ُ ‫ﺐ ﱠﻭ َﻳ ْﻠ َﺒ‬ ٍ ‫ﺳﺎ ِﻭ َﺭ ﻣِ ْﻦ ﺫَ َﻫ‬ ََ ‫ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ ﻣِ ْﻦ ﺍ‬
‫ﺴﻨَﺖْ ُﻣ ْﺮﺗَ َﻔ ًﻘﺎ‬
ُ ‫َﻭ َﺣ‬ ۗ ‫ﯨ ۗ ِﻚ ِﻧ ْﻌ َﻢ ﺍﻟﺜﱠ َﻮ‬K ‫ﺍﻻ َﺭ ۤﺍ‬
ُ‫ﺍﺏ‬ َ ْ ‫ﻋ َﻠﻰ‬َ ‫ـﻴْﻦَ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ‬K ‫ﻕ ﱡﻣﺘﱠ ِﻜ‬
ٍ ‫ࣖ ﱠﻭﺍِ ْﺳﺘَﺒ َْﺮ‬

72
Ulā'ika lahum jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihimul-anhāru
yuḥallauna fīhā min asāwira min żahabiw wa yalbasūna
ṡiyāban khuḍram min sundusiw wa istabraqim muttaki'īna
fīhā ‘alal-arā'ik(i), ni‘maṡ-ṡawāb(u), wa ḥasunat
murtafaqā(n).
Mereka itulah yang memperoleh surga ‘Adn yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai. (Dalam surga itu) mereka
diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutra halus dan sutra tebal. Mereka duduk-
duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.
(Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang
indah.

۞ ‫َﻭﺍﺿ ِْﺮﺏْ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣﺜَ ًﻼ ﱠﺭ ُﺟ َﻠﻴ ِْﻦ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻻَ َﺣ ِﺪ ِﻫ َﻤﺎ َﺟ ﱠﻨﺘَﻴ ِْﻦ ﻣِ ْﻦ‬ 32.
‫ﺏ ﱠﻭ َﺣ َﻔ ْﻔ ٰﻨ ُﻬ َﻤﺎ ِﺑﻨ َْﺨ ٍﻞ ﱠﻭ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ َﻤﺎ ﺯَ ْﺭﻋ ًۗﺎ‬
ٍ ‫ﺍ َ ْﻋﻨَﺎ‬
Waḍrib lahum maṡalar rajulaini ja‘alnā li'aḥadihimā
jannataini min a‘nābiw wa ḥafafnāhumā binakhliw wa
ja‘alnā bainahumā zar‘ā(n).
Berikanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka sebuah
perumpamaan, yaitu

73
dua orang laki-laki. Kami berikan kepada salah satunya
(yang kufur) dua kebun anggur. Kami kelilingi kedua kebun
itu dengan pohon-pohon kurma dan Kami buatkan ladang
di antara kedua (kebun) itu.

‫ﺷﻴْـ„ ۙﺎ ﱠﻭ َﻓﺠ ْﱠﺮﻧَﺎ ﺧِ ٰﻠ َﻠ ُﻬ َﻤﺎ‬ ْ ‫ﻛ ِْﻠﺘَﺎ ْﺍﻟ َﺠ ﱠﻨﺘَﻴ ِْﻦ ٰﺍﺗَﺖْ ﺍ ُ ُﻛ َﻠ َﻬﺎ َﻭ َﻟ ْﻢ ﺗ‬
َ ُ‫َﻈ ِﻠ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻨﻪ‬ 33.
ۙ‫َﻧ َﻬ ًﺮﺍ‬

Kiltal-jannataini ātat ukulahā wa lam taẓlim minhu


syai'ā(n), wa fajjarnā khilālahumā naharā(n).
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidak
berkurang (buahnya) sedikit pun. Kami pun alirkan sungai
dengan deras di celah-celah kedua (kebun) itu.

‫ﺼﺎﺣِ ِﺒ ٖﻪ َﻭﻫ َُﻮ ُﻳ َﺤﺎ ِﻭ ُﺭ ٗ ٓﻩ ﺍَﻧ َ۠ﺎ ﺍ َ ْﻛﺜَ ُﺮ ﻣِ ْﻨﻚَ َﻣ ًﺎﻻ‬


َ ‫ﱠﻭﻛَﺎﻥَ َﻟﻪٗ ﺛَ َﻤ ۚ ٌﺮ َﻓ َﻘﺎ َﻝ ِﻟ‬ 34.
‫ﻋ ﱡﺰ َﻧﻔ ًَﺮﺍ‬
َ َ ‫ﱠﻭﺍ‬
Wa kāna lahū ṡamar(un), fa qāla liṣāḥibihī wa huwa
yuḥāwiruhū ana akṡaru minka mālaw wa a‘azzu
nafarā(n).

74
Dia (orang kafir itu) juga memiliki kekayaan besar. Dia lalu
berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-
cakap dengannya, “Hartaku lebih banyak daripada
hartamu dan pengikutku lebih kuat.”

‫ﻅ ﱡﻦ ﺍ َ ْﻥ ﺗَ ِﺒ ْﻴﺪَ ٰﻫﺬ ٖ ِٓﻩ ﺍ َ َﺑﺪ ًۙﺍ‬


ُ َ ‫ﻅﺎ ِﻟ ٌﻢ ِّﻟ َﻨ ْﻔﺴ ٖ ِۚﻪ َﻗﺎ َﻝ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬
َ ‫َﻭﺩَ َﺧ َﻞ َﺟ ﱠﻨﺘَﻪٗ َﻭﻫ َُﻮ‬ 35.
Wa dakhala jannatahū wa huwa ẓālimul linafsih(ī), qāla
mā aẓunnu an tabīda hāżihī abadā(n).
Dia memasuki kebunnya dengan sikap menzalimi dirinya
sendiri (karena angkuh dan kufur). Dia berkata, “Aku kira
kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,

َ َ ‫ﯨ ْﻦ ﱡﺭ ِﺩﺩْﺕﱡ ﺍ ِٰﻟﻰ َﺭ ِّﺑ ْﻲ‬K ‫ﯨ َﻤﺔً ﱠﻭ َﻟ‬K ‫ﻋ َﺔ َﻗ ۤﺎ‬


‫ﻻ ِﺟﺪ ﱠَﻥ َﺧﻴ ًْﺮﺍ‬ ُ َ ‫ﱠﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬
َ ‫ﻅ ﱡﻦ ﺍﻟﺴﱠﺎ‬ 36.
‫ِ ّﻣ ْﻨ َﻬﺎ ُﻣ ْﻨ َﻘ َﻠﺒًﺎ‬
Wa mā aẓunnus-sā‘ata qā'imataw wa la'ir rudittu ilā rabbī
la'ajidanna khairam minhā munqalabā(n).

75
aku kira hari Kiamat tidak akan datang dan sekiranya aku
dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik daripada ini.”

ْ ‫ﺻﺎﺣِ ﺒُﻪٗ َﻭﻫ َُﻮ ُﻳ َﺤﺎ ِﻭ ُﺭ ٗ ٓﻩ ﺍ َ َﻛﻔ َْﺮﺕَ ِﺑﺎ ﱠﻟ ِﺬ‬


‫ﻱ َﺧ َﻠ َﻘﻚَ ﻣِ ْﻦ‬ َ ٗ‫َﻗﺎ َﻝ َﻟﻪ‬ 37.
ۗ ً ‫ﺳ ﱣﻮﯨﻚَ َﺭ ُﺟ‬
‫ﻼ‬ َ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ ‫ﺛ‬ ‫ﺔ‬
ٍ َ
‫ﻔ‬ ْ
‫ﻄ‬ ‫ﱡ‬
‫ﻧ‬ ْ
‫ﻦ‬ ِ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ُ
‫ﺗ ُ َﺮﺍ ﱠ‬
‫ﺛ‬ ‫ﺏ‬
ٍ
Qāla lahū ṣāḥibuhū wa huwa yuḥāwiruhū akafarta bil-
lażī khalaqaka min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma
sawwāka rajulā(n).
Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya ketika
bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar
kepada (Tuhan) yang menciptakanmu dari tanah, kemudian
dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang
laki-laki yang sempurna?

‫ﻲ ﺍ َ َﺣﺪًﺍ‬ ٓ َ ‫ٰﻟ ِﻜ ﱠﻨ ۠ﺎ ﻫ َُﻮ ﱣ ُ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﻭ‬


ْٓ ‫ﻻ ﺍ ُ ْﺷ ِﺮﻙُ ِﺑ َﺮ ِّﺑ‬ 38.
Lākinna huwallāhu rabbī wa lā usyriku birabbī aḥadā(n).

76
Akan tetapi, aku (percaya bahwa) Dia adalah Allah,
Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun
dengan Tuhanku.

ِ ‫َﻭ َﻟ ْﻮ َﻻٓ ﺍِﺫْ ﺩَﺧ َْﻠﺖَ َﺟ ﱠﻨﺘَﻚَ ﻗُ ْﻠﺖَ َﻣﺎ ﺷ َۤﺎ َء ﱣ ُ ۙ◌ َﻻ ﻗُ ﱠﻮﺓ َ ﺍ ﱠِﻻ ِﺑ ﱣ‬
‫ ۚ◌ﺍ ِْﻥ‬-‫ﺎ‬ 39.
‫ﺗ ََﺮ ِﻥ ﺍَﻧ َ۠ﺎ ﺍ َ َﻗ ﱠﻞ ﻣِ ْﻨﻚَ َﻣ ًﺎﻻ ﱠﻭ َﻭ َﻟﺪ ًۚﺍ‬
Wa lau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā'allāh(u), lā
quwwata illā billāh(i), in tarani ana aqalla minka mālaw
wa waladā(n).
Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak
mengucapkan, “Mā syā’allāh, lā quwwata illā billāh”
(sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan
apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau
anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu,

‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ ُﺣ ْﺴ َﺒﺎ ًﻧﺎ‬


َ ‫ﻲ ﺍ َ ْﻥ ﻳﱡﺆْ ِﺗ َﻴ ِﻦ َﺧﻴ ًْﺮﺍ ِ ّﻣ ْﻦ َﺟ ﱠﻨﺘِﻚَ َﻭﻳ ُْﺮ ِﺳ َﻞ‬ ْٓ ‫َﻓ َﻌﺴٰ ﻰ َﺭ ِّﺑ‬ 40.
‫ﺻ ِﻌ ْﻴﺪًﺍ ﺯَ َﻟ ًﻘ ۙﺎ‬ َ َ ِ ‫ﺢ‬‫ﺒ‬ ‫ﺼ‬
ْ ُ ‫ﺘ‬ َ
‫ﻓ‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬ۤ ‫ﻤ‬
َ ‫ﺴ‬
‫ﱠ‬ ‫ﺍﻟ‬ َ‫ِ ّﻣﻦ‬

77
Fa ‘asā rabbī ay yu'tiyani khairam min jannatika wa yursila
‘alaihā ḥusbānam minas-samā'i fa tuṣbiḥa ṣa‘īdan
zalaqā(n).
mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku
(kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini) dan
mengirimkan petir dari langit ke kebunmu sehingga (kebun
itu) menjadi tanah yang licin

َ ٗ‫ﺼ ِﺒ َﺢ َﻣ ۤﺎ ُﺅﻫَﺎ ﻏ َْﻮ ًﺭﺍ َﻓ َﻠ ْﻦ ﺗَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴ َﻊ َﻟﻪ‬


‫ﻁ َﻠﺒًﺎ‬ ْ ‫ﺍ َ ْﻭ ُﻳ‬ 41.
Au yuṣbiḥa mā'uhā gauran falan tastaṭī‘a lahū ṭalabā(n).
atau airnya menjadi surut ke dalam tanah sehingga engkau
tidak akan dapat menemukannya lagi.”

ٰ َ ‫ﺻ َﺒ َﺢ ُﻳ َﻘ ّﻠِﺐُ َﻛ ﱠﻔ ْﻴ ِﻪ‬
ْ َ ‫ﻂ ِﺑﺜَ َﻤ ِﺮ ٖﻩ َﻓﺎ‬َ ‫َﻭﺍُﺣِ ْﻴ‬
َ ‫ﻋﻠﻰ َﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧﻔَﻖَ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻭﻫ‬
‫ِﻲ‬ 42.
‫ﻲ ﺍ َ َﺣﺪًﺍ‬ ُ َ َ ُ ٰ ٌ
ْٓ ‫ﻋﻠﻰ ﻋ ُُﺮ ْﻭ ِﺷ َﻬﺎ َﻭ َﻳﻘ ْﻮ ُﻝ ﻳٰ ﻠ ْﻴﺘَ ِﻨ ْﻲ ﻟ ْﻢ ﺍ ْﺷ ِﺮﻙْ ِﺑ َﺮ ِّﺑ‬ َ ‫ﺧَﺎ ِﻭ َﻳﺔ‬
Wa uḥīṭa biṡamarihī fa aṣbaḥa yuqallibu kaffaihi ‘alā mā
anfaqa fīhā wa hiya khāwiyatun ‘alā ‘urūsyihā wa yaqūlu
yā laitanī lam usyrik birabbī aḥadā(n).

78
Harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-
balikkan kedua telapak tangannya (tanda sangat menyesal)
terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu,
sedangkan pohon anggur roboh bersama penyangganya dan
dia berkata, “Aduhai, seandainya saja dahulu aku tidak
mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku.”

‫َﺼ ًﺮ ۗﺍ‬ ُ ‫َﻭ َﻟ ْﻢ ﺗَ ُﻜ ْﻦ ﱠﻟﻪٗ ِﻓﺌَﺔٌ ﱠﻳ ْﻨ‬


ِ ‫ﺼ ُﺮ ْﻭﻧَﻪٗ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻥ ﱣ ِ َﻭ َﻣﺎ ﻛَﺎﻥَ ُﻣ ْﻨﺘ‬ 43.
Wa lam takul lahū fi'atuy yanṣurūnahū min dūnillāhi wa
mā kāna muntaṣirā(n).
Tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat
menolongnya selain Allah dan dia pun tidak dapat membela
dirinya.

‫ﻋ ْﻘﺒًﺎ‬ ِ ّ ۗ ‫ِ ْﺍﻟ َﺤ‬-‫ࣖ ُﻫﻨَﺎﻟِﻚَ ْﺍﻟ َﻮ َﻻ َﻳﺔُ ِ ﱣ‬


ُ ‫ﻖ ﻫ َُﻮ َﺧﻴ ٌْﺮ ﺛَ َﻮﺍﺑًﺎ ﱠﻭ َﺧﻴ ٌْﺮ‬ 44.
Hunālikal-walāyatu lillāhil-ḥaqq(i), huwa khairun
ṡawābaw wa khairun ‘uqbā(n).

79
Di sana pertolongan itu hanya milik Allah Yang
Mahabenar. Dia adalah (pemberi) pahala terbaik dan
(pemberi) kesudahan terbaik.

ِ‫ﺴ َﻤ ۤﺎء‬
‫ﺍ َ ْﻧﺰَ ْﻟ ٰﻨﻪُ ﻣِ ﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬ ٍ‫َﻭﺍﺿ ِْﺮﺏْ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣﺜَ َﻞ ْﺍﻟ َﺤﻴٰ ﻮﺓِ ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴﺎ َﻛ َﻤ ۤﺎء‬ 45.
ُ ‫ﺍﻟﺮﻳٰ ُﺢ ۗ◌ َﻭﻛَﺎﻥَ ﱣ‬ ِّ ُ‫ﺻ َﺒ َﺢ َﻫ ِﺸ ْﻴ ًﻤﺎ ﺗَﺬْ ُﺭ ْﻭﻩ‬ ْ َ ‫ﺽ َﻓﺎ‬ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬َ ْ ُ‫ﻂ ِﺑ ٖﻪ َﻧ َﺒﺎﺕ‬ َ ‫ﺎﺧﺘَ َﻠ‬
ْ ‫َﻓ‬
ْ َ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﻛ ِّﻞ‬
‫ﺷ ْﻲءٍ ﱡﻣﻘﺘَﺪ ًِﺭﺍ‬ ُ َ
Waḍrib lahum maṡalal-ḥayātid-dun-yā kamā'in
anzalnāhu minas-samā'i fakhtalaṭa bihī nabātul-arḍi fa
aṣbaḥa hasyīman tażrūhur-riyāḥ(u), wa kānallāhu ‘alā
kulli syai'im muqtadirā(n).
Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan
kehidupan dunia ini, yaitu ibarat air (hujan) yang Kami
turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-
tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu
menjadi kering kerontang yang diterbangkan oleh angin.
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

80
‫ﺍ َ ْﻟ َﻤﺎ ُﻝ َﻭ ْﺍﻟ َﺒ ُﻨ ْﻮﻥَ ِﺯ ْﻳ َﻨﺔُ ْﺍﻟ َﺤﻴٰ ﻮﺓِ ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴ ۚﺎ َﻭ ْﺍﻟﺒٰ ِﻘﻴٰ ﺖُ ﺍﻟ ﱣ‬
‫ﺼ ِﻠﺤٰ ﺖُ َﺧﻴ ٌْﺮ‬ 46.
‫ِﻋ ْﻨﺪَ َﺭ ِّﺑﻚَ ﺛَ َﻮﺍﺑًﺎ ﱠﻭ َﺧﻴ ٌْﺮ ﺍ َ َﻣ ًﻼ‬
Al-mālu wal-banūna zīnatul-ḥayātid-dun-yā, wal-
bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun ‘inda rabbika ṡawābaw wa
khairun amalā(n).
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia,
sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah
lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik
untuk menjadi harapan.

‫ﺎﺭﺯَ ۙﺓ ً ﱠﻭ َﺣﺸ َْﺮ ٰﻧ ُﻬ ْﻢ َﻓ َﻠ ْﻢ‬ َ ‫ﺴ ِّﻴ ُﺮ ْﺍﻟ ِﺠ َﺒﺎ َﻝ َﻭﺗ ََﺮﻯ ْﺍﻻَ ْﺭ‬
ِ ‫ﺽ َﺑ‬ َ ‫َﻭ َﻳ ْﻮ َﻡ ُﻧ‬ 47.
‫ُﻧﻐَﺎﺩ ِْﺭ ﻣِ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ َﺣﺪ ًۚﺍ‬
Wa yauma nusayyirul-jibāla wa taral-arḍa bārizah(tan),
wa ḥasyarnāhum falam nugādir minhum aḥadā(n).
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-
gunung (untuk dihancurkan) dan engkau melihat bumi itu
rata. Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia) dan tidak
Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.

81
َ َ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﺭ ِّﺑﻚ‬
ٍ‫ﻔ ۗﺎ َﻟ َﻘﺪْ ِﺟ ْﺌﺘ ُ ُﻤ ْﻮﻧَﺎ َﻛ َﻤﺎ َﺧ َﻠ ْﻘ ٰﻨ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ﱠﻭ َﻝ َﻣ ﱠﺮ ۢﺓ‬v ‫ﺻ‬ َ ‫َﻭﻋ ُِﺮﺿ ُْﻮﺍ‬ 48.
ۖ◌‫ﻋ ْﻤﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ﱠﻟ ْﻦ ﱠﻧﺠْ َﻌ َﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﱠﻣ ْﻮ ِﻋﺪًﺍ‬
َ َ‫َﺑﻞْ ﺯ‬
Wa ‘uriḍū ‘alā rabbika ṣaffā(n), laqad ji'tumūnā kamā
khalaqnākum awwala marratim bal za‘amtum allan
naj‘ala lakum mau‘idā(n).
Mereka (akan) dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan
berbaris. (Allah berfirman,) “Sungguh, kamu telah datang
kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada
pertama kali. Bahkan kamu menganggap bahwa Kami
tidak akan menetapkan bagimu waktu (berbangkit untuk
memenuhi) perjanjian.”

َ‫ﺠْﺮﻣِ ﻴْﻦَ ُﻣ ْﺸ ِﻔ ِﻘﻴْﻦَ ﻣِ ﱠﻤﺎ ِﻓ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥ‬ِ ‫ﺿ َﻊ ْﺍﻟ ِﻜ ٰﺘﺐُ َﻓﺘ ََﺮﻯ ْﺍﻟ ُﻤ‬ ِ ‫َﻭ ُﻭ‬ 49.
‫ِﻻ ﺍَﺣْ ﺼٰ ﯨ َﻬ ۚﺎ َﻭ َﻭ َﺟﺪ ُْﻭﺍ‬ ٓ ‫ﺻ ِﻐﻴ َْﺮﺓ ً ﱠﻭ َﻻ َﻛ ِﺒﻴ َْﺮﺓ ً ﺍ ﱠ‬ ‫ِﺭ‬‫ﺩ‬‫َﺎ‬
َ ُ ُ ِ ِ ‫ﻐ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬َ ‫ﺐ‬ ‫ﺘ‬ٰ ‫ﻜ‬ ْ
‫ﺍﻟ‬ ‫ﺍ‬َ ‫ﺬ‬‫ﻫ‬ٰ ِ َ ‫ﻳٰ َﻮ ْﻳ‬
‫ﻝ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ َ ‫ﺘ‬ َ
‫ﻠ‬
ْ ۗ
‫ﺎﺿ ًﺮﺍ َﻭ َﻻ َﻳﻈ ِﻠ ُﻢ َﺭﺑﱡﻚَ ﺍ َ َﺣﺪًﺍ‬ ِ ‫ﻋﻤِ ﻠُ ْﻮﺍ َﺣ‬ َ ‫ࣖ َﻣﺎ‬
Wa wuḍi‘al-kitābu fa taral-mujrimīna musyfiqīna mimmā
fīhi wa yaqūlūna yā wailatanā mā lihāżal-kitābi lā
yugādiru ṣagīrataw wa lā kabīratan illā aḥṣāhā, wa

82
wajadū mā ‘amilū ḥaḍirā(n), wa lā yaẓlimu rabbuka
aḥadā(n).
Diletakkanlah kitab (catatan amal pada setiap orang), lalu
engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya. Mereka berkata,
“Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak meninggalkan
yang kecil dan yang besar, kecuali mencatatnya.” Mereka
mendapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan
(tertulis). Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.

ۤ
َ‫ْﺲ ﻛَﺎﻥَ ﻣِ ﻦ‬ ٓ ‫ﺴ َﺠﺪ ُْٓﻭﺍ ﺍ ﱠ‬
َ ۗ ‫ِﻻ ﺍِ ْﺑ ِﻠﻴ‬ َ ‫ﯨ َﻜ ِﺔ ﺍ ْﺳ ُﺠﺪ ُْﻭﺍ ِ ٰﻻﺩ ََﻡ َﻓ‬K ‫َﻭﺍِﺫْ ﻗُ ْﻠﻨَﺎ ﻟ ِْﻠ َﻤ ٰﻠ‬ 50.
‫ﻋ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮ َﺭ ِّﺑ ٖ ۗﻪ ﺍ َ َﻓﺘَﺘﱠﺨِ ﺬُ ْﻭﻧَﻪٗ َﻭﺫُ ِ ّﺭ ﱠﻳﺘَﻪٗ ٓ ﺍ َ ْﻭ ِﻟ َﻴ ۤﺎ َء ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ ْﻲ َﻭ ُﻫ ْﻢ َﻟ ُﻜ ْﻢ‬َ َ ِ ‫ْﺍﻟ ِﺠ‬
َ‫ﻖ‬ ‫ﺴ‬ َ
‫ﻔ‬ َ
‫ﻓ‬ ّ
‫ﻦ‬
ً‫ﻈﻠِﻤِ ﻴْﻦَ َﺑﺪَﻻ‬ َ ‫ﻋﺪ ۗ ﱞُﻭ ِﺑ ْﺌ‬
‫ﺲ ﻟِﻠ ﱣ‬ َ
Wa iż qulnā lil-malā'ikatisjudū li'ādama fa sajadū illā
iblīs(a), kāna minal-jinni fa fasaqa ‘an amri rabbih(ī), afa
tattakhiżūnahū wa żurriyyatahū auliyā'a min dūnī wa
hum lakum ‘aduww(un), bi'sa liẓ-ẓālimīna badalā(n).
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
“Sujudlah kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud,
tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin,

83
kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah
kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong
selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Dia (Iblis)
seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang zalim.

۞ ‫ﺽ َﻭ َﻻ ﺧ َْﻠﻖَ ﺍ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ِﻬ ۖ ْﻢ‬ ِ ‫َﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﺷ َﻬﺪْﺗﱡ ُﻬ ْﻢ ﺧ َْﻠﻖَ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬


ِ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ 51.
‫ﻀﺪًﺍ‬
ُ ‫ﻋ‬ ّ
َ َ‫ﻀ ِﻠﻴْﻦ‬ ْ َ ‫ﱠ‬ ْ ُ
ِ ‫َﻭ َﻣﺎ ﻛﻨﺖُ ُﻣﺘﺨِ ﺬ ﺍﻟ ُﻤ‬
Mā asyhattuhum khalqas-samāwāti wal-arḍi wa lā khalqa
anfusihim, wa mā kuntu muttakhiżal-muḍillīna
‘aḍudā(n).
Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya)
untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi, tidak
(pula) penciptaan diri mereka sendiri. Aku tidak
menjadikan mereka yang telah menyesatkan itu sebagai
penolong.

‫ﻋ ْﻮ ُﻫ ْﻢ َﻓ َﻠ ْﻢ‬
َ َ‫ﻋ ْﻤﺘ ُ ْﻢ َﻓﺪ‬ َ ِ‫َﻭ َﻳ ْﻮ َﻡ َﻳﻘُ ْﻮ ُﻝ ﻧَﺎﺩ ُْﻭﺍ ﺷ َُﺮﻛ َۤﺎء‬
َ َ‫ﻱ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﺯ‬ 52.
ً‫َﻳ ْﺴﺘ َِﺠ ْﻴﺒ ُْﻮﺍ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣ ْﻮ ِﺑﻘﺎ‬

84
Wa yauma yaqūlu nādū syurakā'iyal-lażīna za‘amtum fa
da‘auhum falam yastajībū lahum wa ja‘alnā bainahum
maubiqā(n).
(Ingatlah) pada hari (ketika) Dia berfirman, “Panggillah
sekutu-sekutu-Ku yang kamu anggap (dapat
menyelamatkanmu dari siksaan-Ku).” Mereka lalu
memanggilnya, tetapi mereka (sekutu-sekutu itu) tidak
membalas (seruan) mereka. Kami jadikan di antara mereka
(yang menyembah dan disembah) tempat kebinasaan
(neraka).

َ ‫ﻈ ﱡﻨ ْٓﻮﺍ ﺍ َ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ ﱡﻣ َﻮﺍ ِﻗﻌُ ْﻮﻫَﺎ َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ ِﺠﺪ ُْﻭﺍ‬


‫ﻋ ْﻨ َﻬﺎ‬ َ ‫َﻭ َﺭﺍ َ ْﺍﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ُﻣ ْﻮﻥَ ﺍﻟ ﱠﻨ‬
َ ‫ﺎﺭ َﻓ‬ 53.
‫ﺼ ِﺮ ًﻓﺎ‬
ْ ‫ࣖ َﻣ‬
Wa ra'al-mujrimūnan nāra fa ẓannū annahum muwāqi‘ūhā
wa lam yajidū ‘anhā maṣrifā(n).
Orang yang berdosa itu melihat neraka, lalu merasa yakin
akan jatuh ke dalamnya (seketika itu juga). Mereka tidak
menemukan tempat berpaling darinya.

85
ِ ‫ﺻ ﱠﺮ ْﻓﻨَﺎ ِﻓ ْﻲ ٰﻫﺬَﺍ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ِﻥ ﻟِﻠ ﱠﻨ‬
َ‫ﺎﺱ ﻣِ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ َﻣﺜَ ۗ ٍﻞ َﻭﻛَﺎﻥ‬ َ ْ‫َﻭ َﻟ َﻘﺪ‬ 54.
‫ﺷ ْﻲءٍ َﺟﺪ ًَﻻ‬
َ ‫ﺴﺎ ُﻥ ﺍ َ ْﻛﺜَ َﺮ‬ ِْ
َ ‫ﺍﻻ ْﻧ‬
Wa laqad ṣarrafnā fī hāżal-qur'āni lin-nāsi min kulli
maṡal(in), wa kānal-insānu akṡara syai'in jadalā(n).
Sungguh, Kami telah menjelaskan segala perumpamaan
dengan berbagai macam cara dan berulang-ulang kepada
manusia dalam Al-Qur’an ini. Akan tetapi, manusia adalah
(makhluk) yang paling banyak membantah.

‫ﺎﺱ ﺍ َ ْﻥ ﻳﱡﺆْ ﻣِ ُﻨ ْٓﻮﺍ ﺍِﺫْ َﺟ ۤﺎ َء ُﻫ ُﻢ ْﺍﻟ ُﻬ ٰﺪﻯ َﻭ َﻳ ْﺴﺘَ ْﻐﻔ ُِﺮ ْﻭﺍ‬ َ ‫َﻭ َﻣﺎ َﻣ َﻨ َﻊ ﺍﻟ ﱠﻨ‬ 55.
ْ ْ
‫ﺳ ﱠﻨﺔُ ْﺍﻻَ ﱠﻭ ِﻟﻴْﻦَ ﺍ َ ْﻭ َﻳﺄ ِﺗ َﻴ ُﻬ ُﻢ ﺍﻟ َﻌﺬَﺍﺏُ ﻗُﺒ ًُﻼ‬ ْ ٓ ‫َﺭ ﱠﺑ ُﻬ ْﻢ ﺍ ﱠ‬
ُ ‫ِﻻ ﺍ َ ْﻥ ﺗَﺄ ِﺗ َﻴ ُﻬ ْﻢ‬
Wa mā mana‘an-nāsa ay yu'minū iż jā'ahumul-hudā wa
yastagfirū rabbahum illā an ta'tiyahum sunnatul-
awwalīna au ya'tiyahumul-‘ażābu qubulā(n).
Tidak ada yang menghalangi manusia untuk beriman ketika
petunjuk telah datang kepada mereka dan untuk memohon
ampunan kepada Tuhannya, kecuali akan datang kepada
mereka ketetapan (Allah yang telah berlaku pada) umat

86
yang terdahulu atau datang kepada mereka azab yang
nyata.

َ‫ﺸ ِِﺮﻳْﻦَ َﻭ ُﻣ ْﻨﺬ ِِﺭﻳ ْۚﻦَ َﻭ ُﻳ َﺠﺎ ِﺩ ُﻝ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦ‬ َ ‫َﻭ َﻣﺎ ُﻧ ْﺮ ِﺳ ُﻞ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬
ّ ‫ﺳ ِﻠﻴْﻦَ ﺍ ﱠِﻻ ُﻣ َﺒ‬ 56.
ٰ ُ ْ
‫َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ ِﺑﺎﻟﺒَﺎﻁِ ِﻞ ِﻟ ُﻴﺪْﺣِ ﻀ ُْﻮﺍ ِﺑ ِﻪ ﺍﻟ َﺤ ﱠﻖ َﻭﺍﺗﱠ َﺨﺬ ْٓﻭﺍ ﺍﻳٰ ِﺘ ْﻲ َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ْﻧﺬ ُِﺭ ْﻭﺍ‬ ْ
‫ﻫ ُُﺰ ًﻭﺍ‬
Wa mā nursilul-mursalīna illā mubasysyirīna wa
munżirīn(a), wa yujādilul-lażīna kafarū bil-bāṭili
liyudḥiḍū bihil-ḥaqqa wattakhażū āyātī wa mā unżirū
huzuwā(n).
Kami tidak mengutus rasul-rasul melainkan sebagai
pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (Akan
tetapi,) orang-orang yang kufur membantah dengan (cara)
yang batil agar dengan itu mereka dapat melenyapkan
sesuatu yang hak (kebenaran). Mereka menjadikan ayat-
ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka
sebagai olok-olok.

87
‫ِﻲ َﻣﺎ‬ َ ‫ﻋ ْﻨ َﻬﺎ َﻭ َﻧﺴ‬
َ ‫ﺽ‬ َ ‫ﺖ َﺭ ِّﺑ ٖﻪ َﻓﺎَﻋ َْﺮ‬ ِ ٰ‫ﻅ َﻠ ُﻢ ﻣِ ﱠﻤ ْﻦ ﺫُ ّﻛ َِﺮ ِﺑ ٰﺎﻳ‬ ْ َ ‫َﻭ َﻣ ْﻦ ﺍ‬ 57.
ٰ ً ُ
‫ﻋﻠﻰ ﻗُﻠ ْﻮ ِﺑ ِﻬ ْﻢ ﺍ َ ِﻛ ﱠﻨﺔ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳ ْﻔ َﻘ ُﻬ ْﻮﻩُ َﻭﻓ ِْٓﻲ ﺍﺫَﺍ ِﻧ ِﻬ ْﻢ‬ ٰ ْ ۗ
َ ‫َﻗﺪﱠ َﻣﺖْ َﻳﺪَﺍﻩُ ﺍِ ﱠﻧﺎ َﺟ َﻌﻠﻨَﺎ‬
ُ ْ‫َﻭ ْﻗ ًﺮ ۗﺍ َﻭﺍ ِْﻥ ﺗَﺪ‬
‫ﻋ ُﻬ ْﻢ ﺍِ َﻟﻰ ْﺍﻟ ُﻬ ٰﺪﻯ َﻓ َﻠ ْﻦ ﱠﻳ ْﻬﺘَﺪ ُْٓﻭﺍ ﺍِﺫًﺍ ﺍ َ َﺑﺪًﺍ‬
Wa man aẓlamu mimman żukkira bi'āyāti rabbihī fa a‘raḍa
‘anhā wa nasiya mā qaddamat yadāh(u), innā ja‘alnā ‘alā
qulūbihim akinnatan ay yafqahūhu wa fī āżānihim
waqrā(n), wa in tad‘uhum ilal-hudā falay yahtadū iżan
abadā(n).
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia
berpaling darinya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami
telah meletakkan penutup pada hati mereka, (sehingga
mereka tidak) memahaminya dan (meletakkan pula)
sumbatan di telinga mereka. (Dengan demikian,)
kendatipun engkau (Nabi Muhammad) menyeru mereka
kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat
petunjuk untuk selama-lamanya.

88
َ ‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ۗ ِﺔ َﻟ ْﻮ ُﻳﺆَﺍﺧِ ﺬُ ُﻫ ْﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻛ‬
‫ﺴﺒ ُْﻮﺍ َﻟ َﻌ ﱠﺠ َﻞ َﻟ ُﻬ ُﻢ‬ ‫َﻭ َﺭﺑﱡﻚَ ْﺍﻟ َﻐﻔُ ْﻮ ُﺭ ﺫُﻭ ﱠ‬ 58.
‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ‫ْﺍﻟ َﻌﺬ‬
ۗ
‫ﯨ ًﻼ‬K ‫ﺍﺏ َﺑﻞْ ﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣ ْﻮ ِﻋﺪٌ ﻟ ْﻦ ﻳ ِﱠﺠﺪ ُْﻭﺍ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭﻧ ِٖﻪ َﻣ ْﻮ‬
Wa rabbukal-gafūru żur-raḥmah(ti), lau yu'ākhiżuhum
bimā kasabū la‘ajjala lahumul-‘ażāb(a), bal lahum mau‘idul
lay yajidū min dūnihī mau'ilā(n).
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Pemilik rahmat.
Seandainya Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan
mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka.
Akan tetapi, bagi mereka ada waktu (untuk mendapat
siksa) yang mereka tidak akan menemukan tempat
berlindung selain-Nya.

‫ﻅ َﻠ ُﻤ ْﻮﺍ َﻭ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻟ َﻤ ْﻬ ِﻠ ِﻜ ِﻬ ْﻢ ﱠﻣ ْﻮ ِﻋﺪًﺍ‬


َ ‫ࣖ َﻭﺗ ِْﻠﻚَ ْﺍﻟﻘُ ٰ ٓﺮﻯ ﺍ َ ْﻫ َﻠ ْﻜ ٰﻨ ُﻬ ْﻢ َﻟ ﱠﻤﺎ‬ 59.
Wa tilkal-qurā ahlaknāhum lammā ẓalamū wa ja‘alnā
limahlikihim mau‘idā(n).
(Penduduk) negeri-negeri itu telah Kami binasakan ketika
mereka berbuat zalim dan telah Kami tetapkan waktu bagi
kebinasaan mereka.

89
‫ﻻ ﺍَﺑ َْﺮ ُﺡ َﺣﺘٓﱣﻰ ﺍ َ ْﺑﻠُ َﻎ َﻣﺠْ َﻤ َﻊ ْﺍﻟ َﺒﺤْ َﺮﻳ ِْﻦ ﺍ َ ْﻭ‬
ٓ َ ُ‫َﻭﺍِﺫْ َﻗﺎ َﻝ ُﻣ ْﻮﺳٰ ﻰ ِﻟ َﻔ ٰﺘﯨﻪ‬ 60.
‫ﻲ ُﺣﻘُﺒًﺎ‬ ِ ‫ﺍ َ ْﻣ‬
َ ‫ﻀ‬
Wa iż qāla mūsā lifatāhu lā abraḥu ḥattā abluga
majma‘al-baḥraini au amḍiya ḥuqubā(n).
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya,
“Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke
pertemuan dua laut atau aku akan berjalan (terus sampai)
bertahun-tahun.”

‫ﺳ ِﺒ ْﻴ َﻠﻪٗ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﺒﺤْ ِﺮ‬


َ َ‫َﻓ َﻠ ﱠﻤﺎ َﺑ َﻠﻐَﺎ َﻣﺠْ َﻤ َﻊ َﺑ ْﻴ ِﻨ ِﻬ َﻤﺎ َﻧ ِﺴ َﻴﺎ ُﺣ ْﻮﺗَ ُﻬ َﻤﺎ َﻓﺎﺗﱠ َﺨﺬ‬ 61.
‫ﺳ َﺮﺑًﺎ‬
َ
Falammā balagā majma‘a bainihimā nasiyā ḥūtahumā
fattakhaża sabīlahū fil-baḥri sarabā(n).
Ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut, mereka lupa
ikannya, lalu (ikan mereka) melompat mengambil jalan ke
laut itu.

90
َ ‫ﻏﺪ َۤﺍ َءﻧ َۖﺎ َﻟ َﻘﺪْ َﻟ ِﻘ ْﻴﻨَﺎ ﻣِ ْﻦ‬
‫ﺳﻔ َِﺮﻧَﺎ ٰﻫﺬَﺍ‬ َ ‫ﺎﻭﺯَ ﺍ َﻗﺎ َﻝ ِﻟ َﻔ ٰﺘﯨﻪُ ٰﺍ ِﺗﻨَﺎ‬
َ ‫َﻓ َﻠ ﱠﻤﺎ َﺟ‬ 62.
‫ﺼﺒًﺎ‬
َ ‫َﻧ‬
Falammā jāwazā qāla lifatāhu ātinā gadā'anā laqad laqīnā
min safarinā hāżā naṣabā(n).
Ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata
kepada pembantunya, “Bawalah kemari makanan kita.
Sungguh, kita benar-benar telah merasa letih karena
perjalanan kita ini.”

ٓ ‫ﺼ ْﺨ َﺮﺓِ َﻓ ِﺎ ِّﻧ ْﻲ َﻧ ِﺴﻴْﺖُ ْﺍﻟ ُﺤ ْﻮ ۖﺕَ َﻭ َﻣﺎ‬


‫َﻗﺎ َﻝ ﺍ َ َﺭﺍَﻳْﺖَ ﺍِﺫْ ﺍ َ َﻭ ْﻳ َﻨﺎ ٓ ﺍِ َﻟﻰ ﺍﻟ ﱠ‬ 63.
ْ َ
َ ‫ﺳ ِﺒ ْﻴﻠﻪٗ ﻓِﻰ ﺍﻟ َﺒﺤْ ِﺮ‬
‫ﻋ َﺠﺒًﺎ‬ ‫ﱠ‬ ۚ ُ ْ ٰ ‫ﱠ‬
َ ‫ﺍ َ ْﻧﺴٰ ﯨ ِﻨ ْﻴﻪُ ﺍِﻻ ﺍﻟﺸﻴْﻄ ُﻦ ﺍﻥ ﺍﺫﻛ َﺮ ٗﻩ َﻭﺍﺗ َﺨﺬ‬
َ َ ْ َ ‫ﱠ‬
Qāla ara'aita iż awainā ilaṣ-ṣakhrati fa innī nasītul-
ḥūt(a), wa mā ansānīhu illasy-syaiṭanu an ażkurah(ū),
wattakhaża sabīlahū fil-baḥri ‘ajabā(n).
Dia (pembantunya) menjawab, “Tahukah engkau ketika
kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya
aku lupa (bercerita tentang) ikan itu dan tidak ada yang
membuatku lupa untuk mengingatnya, kecuali setan.

91
(Ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang
aneh.”

ٓ َ ‫ﺎﺭﺗَﺪﱠﺍ‬
‫ﺼ ۙﺎ‬ ِ َ‫ﻋ ٰﻠﻰ ٰﺍﺛ‬
َ ‫ﺎﺭ ِﻫ َﻤﺎ َﻗ‬
ً ‫ﺼ‬ ْ ‫َﻗﺎ َﻝ ٰﺫﻟِﻚَ َﻣﺎ ُﻛ ﱠﻨﺎ َﻧﺒ ۖ ِْﻎ َﻓ‬ 64.
Qāla żālika mā kunnā nabg(i), fartaddā ‘alā āṡārihimā
qaṣaṣā(n).
Dia (Musa) berkata, “Itulah yang kita cari.” Lalu
keduanya kembali dan menyusuri jejak mereka semula.

َ ‫ﻋ ْﺒﺪًﺍ ِ ّﻣ ْﻦ ِﻋ َﺒﺎ ِﺩ َﻧﺎ ٓ ٰﺍﺗَﻴ ْٰﻨﻪُ َﺭﺣْ َﻤﺔً ِ ّﻣ ْﻦ ِﻋ ْﻨ ِﺪﻧَﺎ َﻭ‬


‫ﻋ ﱠﻠ ْﻤ ٰﻨﻪُ ﻣِ ْﻦ‬ َ ‫َﻓ َﻮ َﺟﺪَﺍ‬ 65.
ْ
‫ﱠﻟﺪُ ﱠﻧﺎ ﻋِﻠ ًﻤﺎ‬
Fa wajadā ‘abdam min ‘ibādinā ātaināhu raḥmatam min
‘indinā wa ‘allamnāhu mil ladunnā ‘ilmā(n).
Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-
hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya
dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya
dari sisi Kami.

92
ُ ‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻥ ﺗ ُ َﻌ ِّﻠ َﻤ ِﻦ ﻣِ ﱠﻤﺎ‬
‫ﻋ ِّﻠ ْﻤﺖَ ُﺭ ْﺷﺪًﺍ‬ َ َ‫َﻗﺎ َﻝ َﻟﻪٗ ُﻣ ْﻮﺳٰ ﻰ َﻫﻞْ ﺍَﺗﱠ ِﺒﻌُﻚ‬ 66.
Qāla lahū mūsā hal attabi‘uka ‘alā an tu‘allimani mimmā
‘ullimta rusydā(n).
Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu
agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) dari
apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi)
petunjuk?”

‫ﺻﺒ ًْﺮﺍ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ ﺍِ ﱠﻧﻚَ َﻟ ْﻦ ﺗَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴ َﻊ َﻣﻌ‬


َ ‫ِﻲ‬ 67.
Qāla innaka lan tastaṭī‘a ma‘iya ṣabrā(n).
Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup
bersabar bersamaku.

ْ ِ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﻣﺎ َﻟ ْﻢ ﺗُﺤ‬


‫ﻂ ِﺑ ٖﻪ ُﺧﺒ ًْﺮﺍ‬ َ ‫َﻭ َﻛﻴ‬
ْ َ‫ْﻒ ﺗ‬
َ ‫ﺼ ِﺒ ُﺮ‬ 68.
Wa kaifa taṣbiru ‘alā mā lam tuḥiṭ bihī khubrā(n).
Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu
yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup
tentangnya?”

93
‫ْﺼ ْﻲ َﻟﻚَ ﺍ َ ْﻣ ًﺮﺍ‬
ِ ‫ﻻ ﺍَﻋ‬ َ ُ ‫ﺳﺘ َِﺠﺪُﻧ ِْٓﻲ ﺍ ِْﻥ ﺷ َۤﺎ َء ﱣ‬
ٓ َ ‫ﺻﺎ ِﺑ ًﺮﺍ ﱠﻭ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ‬ 69.
Qāla satajidunī in syā'allāhu ṣābiraw wa lā a‘ṣī laka
amrā(n).
Dia (Musa) berkata, “Insyaallah engkau akan mendapatiku
sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu
dalam urusan apa pun.”

َ‫ﺷ ْﻲءٍ َﺣﺘٓﱣﻰ ﺍُﺣْ ِﺪﺙَ َﻟﻚ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ َﻓﺎ ِِﻥ ﺍﺗﱠ َﺒ ْﻌﺘَ ِﻨ ْﻲ َﻓ َﻼ ﺗَﺴْـ‹ ْﻠ ِﻨ ْﻲ‬
َ ‫ﻋ ْﻦ‬ 70.
ْ
‫ࣖ ﻣِ ْﻨﻪُ ِﺫﻛ ًﺮﺍ‬
Qāla fa inittaba‘tanī falā tas'alnī ‘an syai'in ḥattā uḥdiṡa
laka minhu żikrā(n).
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau
menanyakan kepadaku tentang apa pun sampai aku
menerangkannya kepadamu.”

‫ﻄ َﻠ َﻘ ۗﺎ َﺣﺘٓﱣﻰ ﺍِﺫَﺍ َﺭ ِﻛ َﺒﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟ ﱠ‬


‫ﺴ ِﻔ ْﻴ َﻨ ِﺔ ﺧ ََﺮ َﻗ َﻬ ۗﺎ َﻗﺎ َﻝ ﺍَﺧ ََﺮ ْﻗﺘَ َﻬﺎ‬ َ ‫َﻓﺎ ْﻧ‬ 71.
َ َ‫ِﻟﺘ ُ ْﻐ ِﺮﻕَ ﺍ َ ْﻫ َﻠ َﻬ ۚﺎ َﻟ َﻘﺪْ ِﺟ ْﺌﺖ‬
‫ﺷﻴْـ„ﺎ ﺍِ ْﻣ ًﺮﺍ‬

94
Fanṭalaqā, ḥattā iżā rakibā fis-safīnati khara ahā, qāla
akharaqtahā litugriqa ahlahā, laqad ji'ta syai'an imrā(n).
Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika menaiki
perahu, dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Apakah
engkau melubanginya untuk menenggelamkan
penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu
kesalahan yang besar.”

َ ‫ِﻲ‬
‫ﺻﺒ ًْﺮﺍ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ ﺍ َ َﻟ ْﻢ ﺍَﻗُﻞْ ﺍِ ﱠﻧﻚَ َﻟ ْﻦ ﺗَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴ َﻊ َﻣﻌ‬ 72.
Qāla alam aqul innaka lan tastaṭī‘a ma‘iya ṣabrā(n).
Dia berkata, “Bukankah sudah aku katakan bahwa
sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar
bersamaku?”

‫ﻋﺴ ًْﺮﺍ‬ ْ ‫َﻗﺎ َﻝ َﻻ ﺗُﺆَﺍﺧِ ﺬْ ِﻧ ْﻲ ِﺑ َﻤﺎ َﻧ ِﺴﻴْﺖُ َﻭ َﻻ ﺗ ُ ْﺮ ِﻫ ْﻘ ِﻨ ْﻲ ﻣِ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮ‬


ُ ‫ﻱ‬ 73.
Qāla lā tu'ākhiżnī bimā nasītu wa lā turhiqnī min amrī
‘usrā(n).

95
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukumku
karena kelupaanku dan janganlah engkau membebaniku
dengan kesulitan dalam urusanku.”

‫ﺴﺎ‬ ُ ‫ﻄ َﻠ َﻘﺎ ۗ◌ َﺣﺘٓﱣﻰ ﺍِﺫَﺍ َﻟ ِﻘ َﻴﺎ‬


ً ‫ﻏ ٰﻠ ًﻤﺎ َﻓ َﻘﺘَ َﻠﻪٗ ۙ◌ َﻗﺎ َﻝ ﺍ َ َﻗﺘ َْﻠﺖَ َﻧ ْﻔ‬ َ ‫َﻓﺎ ْﻧ‬ 74.
‫ﺷﻴْـ„ﺎ ﱡﻧ ْﻜ ًﺮﺍ ۔‬
َ َ‫ﺲ َﻟ َﻘﺪْ ِﺟ ْﺌﺖ‬ ۢ ً‫ﺯَ ِﻛ ﱠﻴﺔ‬
ۗ ٍ ‫ ِﺑ َﻐﻴ ِْﺮ َﻧ ْﻔ‬؈
Fanṭalaqā, ḥattā iżā laqiyā gulāman fa qatalah(ū), qāla
aqatalta nafsan zakiyyatam bigairi nafs(in), laqad ji'ta
syai'an nukrā(n).
Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika berjumpa
dengan seorang anak, dia membunuhnya. Dia (Musa)
berkata, “Mengapa engkau membunuh jiwa yang bersih
bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau
benar-benar telah melakukan sesuatu yang sangat
mungkar.”

۞ ‫ﺻﺒ ًْﺮﺍ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ ﺍ َ َﻟ ْﻢ ﺍَﻗُﻞْ ﱠﻟﻚَ ﺍِ ﱠﻧﻚَ َﻟ ْﻦ ﺗَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻴ َﻊ َﻣﻌ‬


َ ‫ِﻲ‬ 75.
Qāla alam aqul laka innaka lan tastaṭī‘a ma‘iya ṣabrā(n).

96
Dia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu
bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu bersabar
bersamaku?”

‫ﺷ ْﻲ ۢ ٍء َﺑ ْﻌﺪَﻫَﺎ َﻓ َﻼ ﺗُﺼٰ ﺤِ ْﺒ ِﻨ ۚ ْﻲ َﻗﺪْ َﺑ َﻠ ْﻐﺖَ ﻣِ ْﻦ‬ َ َ‫ﺳﺎ َ ْﻟﺘُﻚ‬


َ ‫ﻋ ْﻦ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ ﺍ ِْﻥ‬ 76.
ُ ‫ﱠﻟﺪُ ِّﻧ ْﻲ‬
‫ﻋﺬْ ًﺭﺍ‬
Qāla in sa'altuka ‘an syai'im ba‘dahā falā tuṣāḥibnī, qad
balagta mil ladunnī ‘użrā(n).
Dia (Musa) berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang
sesuatu setelah ini, jangan lagi engkau memperbolehkan
aku menyertaimu. Sungguh engkau telah mencapai batas
(yang wajar dalam) memberikan uzur (maaf) kepadaku.”

ْ ‫ﻰ ﺍِﺫَﺍٓ ﺍَﺗَ َﻴﺎ ٓ ﺍ َ ْﻫ َﻞ َﻗ ْﺮ َﻳ ِﺔ ۨ◌ ِ◌ﺍ ْﺳﺘ‬


‫َﻄ َﻌ َﻤﺎ ٓ ﺍ َ ْﻫ َﻠ َﻬﺎ َﻓﺎ َ َﺑ ْﻮﺍ‬ ٓ ‫ﻄ َﻠ َﻘﺎ ۗ◌ َﺣﺘ ﱣ‬َ ‫َﻓﺎ ْﻧ‬ 77.
‫َﺍﺭﺍ ﻳ ِﱡﺮ ْﻳﺪُ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳ ْﻨ َﻘﺾﱠ َﻓﺎ َ َﻗﺎ َﻣﻪٗ ۗ◌ َﻗﺎ َﻝ َﻟ ْﻮ‬ ً ِ َ ِ َ َ َ ْ ِ َ ‫ﺍ َ ْﻥ‬
‫ﺪ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﻴ‬
ْ ‫ﻓ‬ ‫َﺍ‬ ‫ﺪ‬‫ﺟ‬ ‫ﻮ‬ َ
‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬ ُ
‫ﻫ‬ ‫ﻮ‬ُ ‫ﻔ‬‫ﻴ‬
ّ ‫ﻀ‬ ‫ﻳ‬
‫ﱡ‬
َ َ‫ِﺷ ْﺌﺖَ َﻟﺘﱠ َﺨﺬْﺕ‬
ً َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺍ‬
‫ﺟْﺮﺍ‬
Fanṭalaqā, ḥattā iżā atayā ahla qaryatinistaṭ‘amā ahlahā
fa abau ay yuḍayyifūhumā fa wajadā fīhā jidāray yurīdu

97
ay yaqaḍḍa fa aqāmah(ū), qāla lau syi'ta lattakhażta
‘alaihi ajrā(n).
Lalu, keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai ke
penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh
penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu keduanya.
Kemudian, keduanya mendapati dinding (rumah) yang
hampir roboh di negeri itu, lalu dia menegakkannya. Dia
(Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat
meminta imbalan untuk itu.”

‫ﺳﺎ ُ َﻧ ِّﺒﺌُﻚَ ِﺑﺘَﺄ ْ ِﻭ ْﻳ ِﻞ َﻣﺎ َﻟ ْﻢ ﺗَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻊ‬


َ َ‫َﻗﺎ َﻝ ٰﻫﺬَﺍ ﻓ َِﺮﺍ ُﻕ َﺑ ْﻴ ِﻨ ْﻲ َﻭ َﺑ ْﻴﻨ ِۚﻚ‬ 78.
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ‬
‫ﺻﺒ ًْﺮﺍ‬ ‫ﱠ‬
Qāla hāżā firāqu bainī wa bainik(a), sa'unabbi'uka bita'wīli
mā lam tastaṭī‘ ‘alaihi ṣabrā(n).
Dia berkata, “Inilah (waktu) perpisahan antara aku dan
engkau. Aku akan memberitahukan kepadamu makna
sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya.

98
‫ﺴ ِﻔ ْﻴ َﻨﺔُ َﻓﻜَﺎﻧَﺖْ ِﻟ َﻤﺴٰ ِﻜﻴْﻦَ َﻳ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥَ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﺒﺤْ ِﺮ َﻓﺎ َ َﺭﺩْﺕﱡ ﺍ َ ْﻥ‬
‫ﺍ َ ﱠﻣﺎ ﺍﻟ ﱠ‬ 79.
‫ﺼﺒًﺎ‬
ْ ‫ﻏ‬ ُ ْ ۤ ۗ
َ ‫ﺍ َ ِﻋ ْﻴ َﺒ َﻬﺎ َﻭﻛَﺎﻥَ َﻭ َﺭﺍ َء ُﻫ ْﻢ ﱠﻣ ِﻠﻚٌ ﻳﱠﺄ ُﺧﺬ ُﻛ ﱠﻞ‬
َ ‫ﺳ ِﻔ ْﻴ َﻨ ٍﺔ‬
Ammas-safīnatu fa kānat limasākīna ya‘malūna fil-baḥri
fa arattu an a‘ībahā, wa kāna warā'ahum malikuy
ya'khużu kulla safīnatin gaṣbā(n).
Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang
bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat
karena di hadapan mereka ada seorang raja (zalim) yang
mengambil setiap perahu (yang baik) secara paksa.

ُ ‫َﻭﺍ َ ﱠﻣﺎ ْﺍﻟﻐُ ٰﻠ ُﻢ َﻓﻜَﺎﻥَ ﺍ َ َﺑ َﻮﺍﻩُ ُﻣﺆْ ﻣِ َﻨﻴ ِْﻦ َﻓ َﺨ ِﺸ ْﻴ َﻨﺎ ٓ ﺍ َ ْﻥ ﻳ ْﱡﺮ ِﻫ َﻘ ُﻬ َﻤﺎ‬
‫ﻁ ْﻐ َﻴﺎ ًﻧﺎ‬ 80.
‫ۚ◌ ﱠﻭﻛﻔ ًﺮﺍ‬
ْ ُ
Wa ammal-gulāmu fa kāna abawāhu mu'minaini fa
khasyīnā ay yurhiqahumā ṭugyānaw wa kufrā(n).
Adapun anak itu (yang aku bunuh), kedua orang tuanya
mukmin dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua
orang tuanya untuk durhaka dan kufur.

99
َ ‫َﻓﺎ َ َﺭﺩْ َﻧﺎ ٓ ﺍ َ ْﻥ ﱡﻳ ْﺒ ِﺪ َﻟ ُﻬ َﻤﺎ َﺭ ﱡﺑ ُﻬ َﻤﺎ َﺧﻴ ًْﺮﺍ ِ ّﻣ ْﻨﻪُ ﺯَ ٰﻛﻮﺓ ً ﱠﻭﺍ َ ْﻗ َﺮ‬
‫ﺏ ُﺭﺣْ ًﻤﺎ‬ 81.
Fa aradnā ay yubdilahumā rabbuhumā khairam minhu
zakātaw wa aqraba ruḥmā(n).
Maka, kami menghendaki bahwa Tuhan mereka
menggantinya (dengan seorang anak lain) yang lebih baik
kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada
ibu bapaknya).

‫َﺍﺭ َﻓﻜَﺎﻥَ ِﻟﻐُ ٰﻠ َﻤﻴ ِْﻦ َﻳ ِﺘ ْﻴ َﻤﻴ ِْﻦ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﻤ ِﺪ ْﻳ َﻨ ِﺔ َﻭﻛَﺎﻥَ ﺗَﺤْ ﺘَﻪٗ َﻛ ْﻨ ٌﺰ‬
ُ ‫َﻭﺍ َ ﱠﻣﺎ ْﺍﻟ ِﺠﺪ‬ 82.
‫ﺷﺪﱠ ُﻫ َﻤﺎ َﻭ َﻳ ْﺴﺘ َْﺨ ِﺮ َﺟﺎ‬ُ َ ‫ﺻﺎ ِﻟ ًﺤﺎ ۚ◌ َﻓﺎ َ َﺭﺍﺩَ َﺭﺑﱡﻚَ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳ ْﺒﻠُ َﻐﺎ ٓ ﺍ‬ َ ‫ﱠﻟ ُﻬ َﻤﺎ َﻭﻛَﺎﻥَ ﺍَﺑ ُْﻮ ُﻫ َﻤﺎ‬
‫ﻱ ٰﺫﻟِﻚَ ﺗَﺄ ْ ِﻭ ْﻳ ُﻞ َﻣﺎ َﻟ ْﻢ ﺗَﺴْﻄِ ْﻊ‬ ْۗ ‫ﻋ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮ‬
َ ٗ‫ﻪ‬ُ ‫ﺘ‬ ْ
‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬َ
‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ۚ
َ َ َ َ‫َﻛ ْﻨﺰَ ُﻫ َﻤﺎ َﺭﺣْ َﻤﺔً ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭ ِّﺑﻚ‬
‫ﺻﺒ ًْﺮ ۗﺍ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ‬
‫ࣖ ﱠ‬
Wa ammal-jidāru fa kāna ligulāmaini yatīmaini fil-
madīnati wa kāna taḥtahū kanzul lahumā wa kāna
abūhumā ṣāliḥā(n), fa arāda rabbuka ay yablugā
asyuddahumā wa yastakhrijā kanzahumā raḥmatam mir
rabbik(a), wa mā fa‘altuhū ‘an amrī, żālika ta'wīlu mā lam
tasṭī‘ ‘alaihi ṣabrā(n).

100
Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim
di kota itu dan di bawahnya tersimpan harta milik mereka
berdua, sedangkan ayah mereka adalah orang saleh. Maka,
Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia
dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat
dari Tuhanmu. Aku tidak melakukannya berdasarkan
kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau
tidak mampu bersabar terhadapnya.”

‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻨﻪُ ِﺫ ْﻛ ًﺮﺍ‬ َ ْ‫ﻋ ْﻦ ﺫِﻯ ْﺍﻟ َﻘ ْﺮ َﻧﻴ ۗ ِْﻦ ﻗُﻞ‬


َ ‫ﺳﺎ َ ْﺗﻠُ ْﻮﺍ‬ َ َ‫ۗ◌ َﻭ َﻳﺴْـ‹ﻠُ ْﻮﻧَﻚ‬ 83.
Wa yas'alūnaka ‘an żil qarnain(i), qul sa'atlū ‘alaikum
minhu żikrā(n).
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang
Zulqarnain. Katakanlah, “Akan aku bacakan kepadamu
sebagian kisahnya.”
‫ﺳ َﺒﺒًﺎ‬ َ ‫ﺽ َﻭ ٰﺍﺗَﻴ ْٰﻨﻪُ ﻣِ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ‬
َ ٍ‫ﺷ ْﻲء‬ ِ ‫ۙ◌ ﺍِ ﱠﻧﺎ َﻣ ﱠﻜ ﱠﻨﺎ َﻟﻪٗ ﻓِﻰ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ 84.
Innā makkannā lahū fil-arḍi wa ātaināhu min kulli syai'in
sababā(n).

101
Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya
di bumi dan Kami telah memberikan jalan kepadanya
(untuk mencapai) segala sesuatu.

َ ‫َﻓﺎ َ ْﺗ َﺒ َﻊ‬
‫ﺳ َﺒﺒًﺎ‬ 85.
Fa atba‘a sababā(n).
Maka, dia menyusuri suatu jalan.

‫ﻋﻴ ٍْﻦ َﺣﻤِ ﺌَ ٍﺔ‬ َ ‫ﺸ ْﻤ ِﺲ َﻭ َﺟﺪَﻫَﺎ ﺗَ ْﻐ ُﺮﺏُ ِﻓ ْﻲ‬ ‫ﺏ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻰ ﺍِﺫَﺍ َﺑ َﻠ َﻎ َﻣ ْﻐ ِﺮ‬


ٓ ‫َﺣﺘ ﱣ‬ 86.
‫ِﺏ َﻭﺍِ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻥ ﺗَﺘﱠﺨِ ﺬَ ِﻓ ْﻴ ِﻬ ْﻢ‬ّ ْ ْ ُ
َ ‫ﱠﻭ َﻭ َﺟﺪَ ِﻋ ْﻨﺪَﻫَﺎ َﻗ ْﻮ ًﻣﺎ ەۗ ﻗﻠﻨَﺎ ﻳٰ ﺬَﺍ ﺍﻟ َﻘ ْﺮ َﻧﻴ ِْﻦ ﺍِ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ َ ْﻥ ﺗ ُ َﻌﺬ‬
‫ُﺣ ْﺴ ًﻨﺎ‬
Ḥattā iżā balaga magribasy-syamsi wajadahā tagrubu fī
‘ainin ḥami'atiw wa wajada ‘indahā qaumā(n), qulnā yā
żal-qarnaini immā an tu‘ażżiba wa immā an tattakhiża
fīhim ḥusnā(n).
Hingga ketika telah sampai ke tempat terbenamnya
matahari, dia mendapatinya terbenam di dalam mata air
panas lagi berlumpur hitam. Di sana dia menemukan suatu

102
kaum (yang tidak mengenal agama). Kami berfirman,
“Wahai Zulqarnain, engkau boleh menghukum atau
berbuat kebaikan kepada mereka (dengan mengajak mereka
beriman).”

َ ٗ‫ﻑ ُﻧ َﻌ ِﺬّﺑُﻪٗ ﺛ ُ ﱠﻢ ﻳ َُﺮﺩﱡ ﺍ ِٰﻟﻰ َﺭ ِّﺑ ٖﻪ َﻓ ُﻴ َﻌ ِﺬّﺑُﻪ‬


‫ﻋﺬَﺍﺑًﺎ‬ َ ‫ﻅ َﻠ َﻢ َﻓ‬
َ ‫ﺴ ْﻮ‬ َ ‫َﻗﺎ َﻝ ﺍ َ ﱠﻣﺎ َﻣ ْﻦ‬ 87.
‫ﱡﻧ ْﻜ ًﺮﺍ‬
Qāla ammā man ẓalama fa saufa nu‘ażżibuhū ṡumma
yuraddu ilā rabbihī fa yu‘ażżibuhū ‘ażāban nukrā(n).
Dia (Zulqarnain) berkata, “Adapun orang yang berbuat
zalim akan kami hukum. Lalu, dia akan dikembalikan
kepada Tuhannya. Kemudian, Dia mengazabnya dengan
azab yang sangat keras.

َ ‫ﺻﺎ ِﻟ ًﺤﺎ َﻓ َﻠﻪٗ َﺟﺰَ ۤﺍ ًء ۨ◌ ْﺍﻟ ُﺤﺴ ْٰﻨ ۚﻰ َﻭ‬


‫ﺳ َﻨﻘُ ْﻮ ُﻝ‬ َ ‫َﻭﺍ َ ﱠﻣﺎ َﻣ ْﻦ ٰﺍ َﻣﻦَ َﻭ‬
َ ‫ﻋﻤِ َﻞ‬ 88.
‫ۗ◌ َﻟﻪٗ ﻣِ ْﻦ ﺍ َ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ ُﻳﺴ ًْﺮﺍ‬
Wa ammā man āmana wa ‘amila ṣāliḥan fa lahū jazā'anil-
ḥusnā, wa sanaqūlu lahū min amrinā yusrā(n).

103
Adapun orang yang beriman dan beramal saleh mendapat
(pahala) yang terbaik sebagai balasan dan akan kami
sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”

َ ‫ﺛ ُ ﱠﻢ ﺍ َ ْﺗ َﺒ َﻊ‬
‫ﺳ َﺒﺒًﺎ‬ 89.
Ṡumma atba‘a sababā(n).
Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain).

ْ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﻗ ْﻮ ٍﻡ ﱠﻟ ْﻢ ﻧَﺠْ َﻌﻞ‬ ْ ‫ﺸ ْﻤ ِﺲ َﻭ َﺟﺪَﻫَﺎ ﺗ‬


َ ‫َﻄﻠُ ُﻊ‬ ْ ‫ﻰ ﺍِﺫَﺍ َﺑ َﻠ َﻎ َﻣ‬
‫ﻄ ِﻠ َﻊ ﺍﻟ ﱠ‬ ٓ ‫َﺣﺘ ﱣ‬ 90.
‫ۙ◌ ﱠﻟ ُﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ َﻬﺎ ِﺳ ْﺘ ًﺮﺍ‬
Ḥattā iżā balaga maṭli‘asy-syamsi wajadahā taṭlu‘u ‘alā
qaumil lam naj‘al lahum min dūnihā sitrā(n).
Hingga ketika sampai di posisi terbitnya matahari (arah
timur), dia mendapatinya terbit pada suatu kaum yang
tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari
(cahaya) matahari itu.

104
ْ ‫ﻛ َٰﺬﻟ ِۗﻚَ َﻭ َﻗﺪْ ﺍ َ َﺣ‬
‫ﻄﻨَﺎ ِﺑ َﻤﺎ َﻟﺪَ ْﻳ ِﻪ ُﺧﺒ ًْﺮﺍ‬ 91.
Każālik(a), wa qad aḥaṭnā bimā ladaihi khubrā(n).
Demikianlah (kisahnya). Sungguh, Kami mengetahui segala
sesuatu yang ada padanya (Zulqarnain).

َ ‫ﺛ ُ ﱠﻢ ﺍ َ ْﺗ َﺒ َﻊ‬
‫ﺳ َﺒﺒًﺎ‬ 92.
Ṡumma atba‘a sababā(n).
Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain lagi).

َ‫ﺴﺪﱠﻳ ِْﻦ َﻭ َﺟﺪَ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ ِﻬ َﻤﺎ َﻗ ْﻮ ًﻣ ۙﺎ ﱠﻻ َﻳﻜَﺎﺩ ُْﻭﻥ‬


‫ﻰ ﺍِﺫَﺍ َﺑ َﻠ َﻎ َﺑﻴْﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬
ٓ ‫َﺣﺘ ﱣ‬ 93.
‫َﻳ ْﻔ َﻘ ُﻬ ْﻮﻥَ َﻗ ْﻮ ًﻻ‬
Ḥattā iżā balaga bainas-saddaini wajada min dūnihimā
qaumal lā yakādūna yafqahūna qaulā(n).
Hingga ketika sampai di antara dua gunung, dia mendapati
di balik keduanya (kedua gunung itu) suatu kaum yang
hampir tidak memahami pembicaraan.

105
‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ ﻳٰ ﺬَﺍ ْﺍﻟ َﻘ ْﺮ َﻧﻴ ِْﻦ ﺍ ﱠِﻥ َﻳﺄ ْ ُﺟ ْﻮ َﺝ َﻭ َﻣﺄ ْ ُﺟ ْﻮ َﺝ ُﻣ ْﻔ ِﺴﺪ ُْﻭﻥَ ﻓِﻰ‬ 94.
ٓ ٰ َ ‫ﺽ َﻓ َﻬﻞْ ﻧَﺠْ َﻌ ُﻞ َﻟﻚَ ﺧ َْﺮ ًﺟﺎ‬ َْ
‫ﺍ‬v‫ﺳﺪ‬ َ ‫ﻋﻠﻰ ﺍ َ ْﻥ ﺗَﺠْ َﻌ َﻞ َﺑ ْﻴ َﻨﻨَﺎ َﻭ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬
Qālū yā żal-qarnaini inna ya'jūja wa ma'jūja mufsidūna fil-
arḍi fahal naj‘alu laka kharjan ‘alā an taj‘alā bainanā wa
bainahum saddā(n).
Mereka berkata, “Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi,
bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau
membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?”

‫َﻗﺎ َﻝ َﻣﺎ َﻣ ﱠﻜ ِّﻨ ْﻲ ِﻓ ْﻴ ِﻪ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﺧﻴ ٌْﺮ َﻓﺎ َ ِﻋ ْﻴ ُﻨ ْﻮ ِﻧ ْﻲ ِﺑﻘُ ﱠﻮ ٍﺓ ﺍَﺟْ َﻌﻞْ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ‬ 95.
‫ۙ◌ َﻭ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ َﺭﺩْ ًﻣﺎ‬
Qāla mā makkannī fīhi rabbī fa a‘īnūnī biquwwatin aj‘al
bainakum wa bainahum radmā(n).
Dia (Zulqarnain) berkata, “Apa yang telah dikuasakan
kepadaku oleh Tuhanku lebih baik (daripada apa yang
kamu tawarkan). Maka, bantulah aku dengan kekuatan
agar aku dapat membuatkan tembok penghalang antara
kamu dan mereka.

106
‫ﺼﺪَ َﻓﻴ ِْﻦ َﻗﺎ َﻝ‬
‫ﺳ ٰﺎﻭﻯ َﺑﻴْﻦَ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻰ ِﺍﺫَﺍ‬ ٓ ‫ٰﺍﺗ ُ ْﻮ ِﻧ ْﻲ ُﺯ َﺑ َﺮ ْﺍﻟ َﺤ ِﺪ ْﻳ ِۗﺪ َﺣﺘ ﱣ‬ 96.
ْ َ
‫ﻋﻠ ْﻴ ِﻪ ﻗِﻄ ًﺮﺍ‬ ْ ْ ُ
َ ‫ﻲ ﺍﻓ ِﺮﻍ‬ ٰ ۙ
ْٓ ‫َﺎﺭﺍ َﻗﺎ َﻝ ﺍﺗ ُ ْﻮ ِﻧ‬ َ
ً ‫ﻰ ﺍِﺫَﺍ َﺟ َﻌﻠﻪٗ ﻧ‬ ٓ ‫ۗ◌ ﺍ ْﻧﻔ ُﺨ ْﻮﺍ ◌ َﺣﺘ‬
‫ﱣ‬ ۗ ُ
Ātūnī zubaral-ḥadīd(i), ḥattā iżā sāwā bainaṣ-ṣadafaini
qālanfukhū, ḥattā iżā ja‘alahū nārā(n), qāla ātūnī ufrig
‘alaihi qiṭrā(n).
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika
(potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan
kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata,
“Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah
seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang
mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”

‫ﻄﺎﻋ ُْﻮﺍ َﻟﻪٗ َﻧ ْﻘﺒًﺎ‬ ْ ‫ﻄﺎﻋ ُْٓﻮﺍ ﺍ َ ْﻥ ﻳ‬


َ َ‫ﱠﻈ َﻬ ُﺮ ْﻭﻩُ َﻭ َﻣﺎ ﺍ ْﺳﺘ‬ َ ‫َﻓ َﻤﺎ ﺍ ْﺳ‬ 97.
Famasṭā‘ū ay yaẓharūhu wa mastaṭā‘ū lahū naqbā(n).
Maka, mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak mampu
mendakinya dan tidak mampu (pula) melubanginya.

107
َ‫َﻗﺎ َﻝ ٰﻫﺬَﺍ َﺭﺣْ َﻤﺔٌ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ۚ ْﻲ َﻓ ِﺎﺫَﺍ َﺟ ۤﺎ َء َﻭ ْﻋﺪُ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﺟ َﻌ َﻠﻪٗ ﺩَ ﱠﻛ ۤﺎ ۚ َء َﻭﻛَﺎﻥ‬ 98.
‫ﻘﺎ‬v ‫ۗ◌ َﻭ ْﻋﺪُ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﺣ‬
Qāla hāżā raḥmatum mir rabbī, fa iżā jā'a wa‘du rabbī
ja‘alahū dakkā'(a), wa kāna wa‘du rabbī ḥaqqā(n).
Dia (Zulqarnain) berkata, “(Tembok) ini adalah rahmat dari
Tuhanku. Apabila janji Tuhanku telah tiba, Dia akan
menjadikannya hancur luluh. Janji Tuhanku itu benar.”

۞ ‫ﺾ ﱠﻭ ُﻧ ِﻔ َﺦ ﻓِﻰ‬
ٍ ‫ﯨ ٍﺬ ﱠﻳ ُﻤ ْﻮ ُﺝ ِﻓ ْﻲ َﺑ ْﻌ‬K ‫ﻀ ُﻬ ْﻢ َﻳ ْﻮ َﻣ‬َ ‫َﻭﺗ ََﺮ ْﻛﻨَﺎ َﺑ ْﻌ‬ 99.
‫ﺼ ْﻮ ِﺭ َﻓ َﺠ َﻤ ْﻌ ٰﻨ ُﻬ ْﻢ َﺟ ْﻤ ًﻌﺎ‬
‫ۙ◌ ﺍﻟ ﱡ‬
Wa taraknā ba‘ḍahum yauma'iżiy yamūju fī ba‘ḍiw wa
nufikha fiṣ-ṣūri fa jama‘nāhum jam‘ā(n).
Pada hari itu Kami biarkan sebagian mereka (Ya’juj dan
Ma’juj) berbaur dengan sebagian yang lain. (Apabila)
sangkakala ditiup (lagi), Kami benar-benar akan
mengumpulkan mereka seluruhnya.

108
َ َ‫ﯨ ٍﺬ ّﻟ ِْﻠ ٰﻜﻔ ِِﺮﻳْﻦ‬K ‫ﺿﻨَﺎ َﺟ َﻬ ﱠﻨ َﻢ َﻳ ْﻮ َﻣ‬
‫ﻋ ْﺮﺿًﺎ‬ َ ‫ۙ◌ ﱠﻭ‬
ْ ‫ﻋ َﺮ‬ 100.
Wa ‘araḍnā jahannama yauma'iżil lil-kāfirīna ‘arḍā(n).
Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari
itu kepada orang-orang kafir,

◌ۨ ‫ﻱ َﻭﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻻ‬ َ ٍ‫ﻄ ۤﺎء‬


ْ ‫ﻋ ْﻦ ِﺫ ْﻛ ِﺮ‬ َ ‫ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍ َ ْﻋ ُﻴ ُﻨ ُﻬ ْﻢ ِﻓ ْﻲ ِﻏ‬ 101.
َ ْ ُ َ‫ࣖ َﻳ ْﺴﺘ‬
‫ﺳ ْﻤ ًﻌﺎ‬ َ‫ﻥ‬‫ﻮ‬ ‫ﻌ‬‫ﻴ‬ْ ِ‫ﻄ‬
Allażīna kānat a‘yunuhum fī giṭā'in ‘an żikrī wa kānū lā
yastaṭī‘ūna sam‘ā(n).
(yaitu) orang-orang yang mata (hati)-nya dalam keadaan
tertutup dari ingat kepada-Ku dan mereka tidak sanggup
mendengar.

‫ﻲ ﺍ َ ْﻭ ِﻟ َﻴ ۤﺎ َء‬ ْ ‫ِﺐ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْٓﻭﺍ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳﺘﱠﺨِ ﺬُ ْﻭﺍ ِﻋ َﺒﺎ ِﺩ‬
ْٓ ‫ﻱ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ‬ َ ‫ﺍ َ َﻓ َﺤﺴ‬ 102.
ْ
◌ۗ ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ ٓ ﺍ َ ْﻋﺘَﺪْﻧَﺎ َﺟ َﻬ ﱠﻨ َﻢ ﻟِﻠ ٰﻜﻔ ِِﺮﻳْﻦَ ُﻧ ُﺰ ًﻻ‬
Afaḥasibal-lażīna kafarū ay yattakhiżū ‘ibādī min dūnī
auliyā'(a), innā a‘tadnā jahannama lil-kāfirīna nuzulā(n).

109
Maka, apakah orang-orang yang kufur mengira bahwa
mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi
penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah
menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi
orang-orang kafir.

َ ‫ۗ◌ ﻗُﻞْ َﻫﻞْ ُﻧ َﻨ ِّﺒﺌ ُ ُﻜ ْﻢ ِﺑ ْﺎﻻَ ْﺧ‬


‫ﺴ ِﺮﻳْﻦَ ﺍ َ ْﻋ َﻤ ًﺎﻻ‬ 103.
Qul hal nunabbi'ukum bil-akhsarīna a‘mālā(n).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah perlu kami beri
tahukan orang-orang yang paling rugi perbuatannya
kepadamu?”

َ ْ‫ﺳ ْﻌ ُﻴ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﺤﻴٰ ﻮﺓِ ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴﺎ َﻭ ُﻫ ْﻢ َﻳﺤ‬


‫ﺴﺒ ُْﻮﻥَ ﺍ َ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ‬ َ َ‫ﺍ َ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦ‬
َ ‫ﺿ ﱠﻞ‬ 104.
‫ﺻ ْﻨ ًﻌﺎ‬ ُ َ‫ﻳُﺤْ ِﺴ ُﻨ ْﻮﻥ‬
Al-lażīna ḍalla sa‘yuhum fil-ḥayātid-dun-yā wa hum
yaḥsabūna annahum yuḥsinūna ṣun‘ā(n).
(Yaitu) orang-orang yang sia-sia usahanya dalam
kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira bahwa
berbuat sebaik-baiknya. mereka

110
َ ‫ﯨ ٖﻪ َﻓ َﺤ ِﺒ‬K ‫ﺖ َﺭ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ َﻭ ِﻟ َﻘ ۤﺎ‬ ٰۤ ُ
‫ﻄﺖْ ﺍ َ ْﻋ َﻤﺎﻟُ ُﻬ ْﻢ َﻓ َﻼ‬ ِ ٰ‫ﯨﻚَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ ِﺑ ٰﺎﻳ‬K ‫ﻭﻟ‬ ‫ﺍ‬ 105.
ْ َ
‫ُﻧ ِﻘ ْﻴ ُﻢ ﻟ ُﻬ ْﻢ َﻳ ْﻮ َﻡ ﺍﻟ ِﻘﻴٰ َﻤ ِﺔ َﻭ ْﺯ ًﻧﺎ‬
Ulā'ikal-lażīna kafarū bi'āyāti rabbihim wa liqā'ihī fa
ḥabiṭat a‘māluhum falā nuqīma lahum yaumal-qiyāmati
waznā(n).
Mereka itu adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-
ayat Tuhannya dan (kufur pula terhadap) pertemuan
dengan-Nya. Maka, amal mereka sia-sia dan Kami tidak
memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada
hari Kiamat.

ُ ‫ٰﺫﻟِﻚَ َﺟﺰَ ۤﺍ ُﺅ ُﻫ ْﻢ َﺟ َﻬ ﱠﻨ ُﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ َﻭﺍﺗﱠ َﺨﺬُ ْٓﻭﺍ ٰﺍﻳٰ ِﺘ ْﻲ َﻭ ُﺭ‬
‫ﺳ ِﻠ ْﻲ ﻫ ُُﺰ ًﻭﺍ‬ 106.
Żālika jazā'uhum jahannamu bimā kafarū wattakhażū
āyātī wa rusulī huzuwā(n).
Itulah balasan mereka (berupa neraka) Jahanam karena
mereka telah kufur serta menjadikan ayat-ayat-Ku dan
rasul-rasul-Ku sebagai olok-olokan.

111
‫ﺖ ﻛَﺎﻧَﺖْ َﻟ ُﻬ ْﻢ َﺟﻨﱣﺖُ ْﺍﻟﻔ ِْﺮﺩ َْﻭ ِﺱ‬ َ ‫ﺍ ﱠِﻥ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣ ُﻨ ْﻮﺍ َﻭ‬
‫ﻋﻤِ ﻠُﻮﺍ ﺍﻟ ﱣ‬
ِ ٰ‫ﺼ ِﻠﺤ‬ 107.
‫ۙ◌ ُﻧ ُﺰ ًﻻ‬
Innal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti kānat lahum
jannātul-firdausi nuzulā(n).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh
memperoleh surga Firdaus sebagai tempat tinggal.

َ َ‫ٰﺧ ِﻠ ِﺪﻳْﻦَ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻻ َﻳ ْﺒﻐُ ْﻮﻥ‬


‫ﻋ ْﻨ َﻬﺎ ﺣِ َﻮ ًﻻ‬ 108.
Khālidīna fīhā lā yabgūna ‘anhā ḥiwalā(n).
Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari
sana.

َ‫ﺖ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﻟ َﻨ ِﻔﺪَ ْﺍﻟ َﺒﺤْ ُﺮ َﻗ ْﺒ َﻞ ﺍ َ ْﻥ ﺗَ ْﻨ َﻔﺪ‬


ِ ٰ‫ﻗُﻞْ ﱠﻟ ْﻮ ﻛَﺎﻥَ ْﺍﻟ َﺒﺤْ ُﺮ ﻣِ ﺪَﺍﺩًﺍ ِّﻟ َﻜﻠِﻤ‬ 109.
‫َﻛﻠِﻤٰ ﺖُ َﺭ ِّﺑ ْﻲ َﻭ َﻟ ْﻮ ِﺟ ْﺌﻨَﺎ ِﺑﻤِ ْﺜﻠ ِٖﻪ َﻣﺪَﺩًﺍ‬
Qul lau kānal-baḥru midādal likalimāti rabbī lanafidal-
baḥru qabla an tanfada kalimāṭu rabbī wa lau ji'nā
bimiṡlihī madadā(n).

112
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
niscaya habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat
Tuhanku selesai (ditulis) meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula).”

‫ﻲ ﺍ َ ﱠﻧ َﻤﺎ ٓ ﺍ ِٰﻟ ُﻬ ُﻜ ْﻢ ﺍ ِٰﻟﻪٌ ﱠﻭﺍﺣِ ۚﺪٌ َﻓ َﻤ ْﻦ‬


‫ﻗُﻞْ ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ٓ ﺍَﻧ َ۠ﺎ َﺑﺸ ٌَﺮ ِ ّﻣ ْﺜﻠُ ُﻜ ْﻢ ﻳ ُْﻮ ٰ ٓﺣﻰ ﺍِ َﻟ ﱠ‬ 110.
‫ﺻﺎ ِﻟ ًﺤﺎ ﱠﻭ َﻻ ُﻳ ْﺸ ِﺮﻙْ ِﺑ ِﻌ َﺒﺎﺩَﺓِ َﺭ ِّﺑ ٖ ٓﻪ‬ َ ‫ﻋ َﻤ ًﻼ‬ ْ ۤ
َ ْ‫ﻛَﺎﻥَ َﻳ ْﺮ ُﺟ ْﻮﺍ ِﻟ َﻘﺎ َء َﺭ ِّﺑ ٖﻪ َﻓﻠ َﻴ ْﻌ َﻤﻞ‬
‫ࣖ ﺍ َ َﺣﺪًﺍ‬
Qul innamā ana basyarum miṡlukum yūḥā ilayya annamā
ilāhukum ilāhuw wāḥid(un), faman kāna yarjū liqā'a
rabbihī falya‘mal ‘amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi‘ibādati
rabbihī aḥadā(n).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku ini
hanya seorang manusia seperti kamu yang diwahyukan
kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha
Esa.” Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan
Tuhannya hendaklah melakukan amal saleh dan tidak
menjadikan apa dan siapa pun sebagai sekutu dalam
beribadah kepada Tuhannya.

113
SURAT AL FATH
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

‫ﺍِ ﱠﻧﺎ َﻓﺘَﺤْ ﻨَﺎ َﻟﻚَ َﻓ ْﺘ ًﺤﺎ ﱡﻣ ِﺒ ْﻴ ًﻨ ۙﺎ‬ 1.


Innā fataḥnā laka fatḥam mubīnā(n).
Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepadamu
kemenangan yang nyata

َ ٗ‫ِّﻟ َﻴ ْﻐﻔ َِﺮ َﻟﻚَ ﱣ ُ َﻣﺎ ﺗَ َﻘﺪ َﱠﻡ ﻣِ ْﻦ ﺫَ ۢ ْﻧ ِﺒﻚَ َﻭ َﻣﺎ ﺗَﺎ َ ﱠﺧ َﺮ َﻭ ُﻳ ِﺘ ﱠﻢ ِﻧ ْﻌ َﻤﺘَﻪ‬
َ‫ﻋ َﻠﻴْﻚ‬ 2.
‫ﻁﺎ ﱡﻣ ْﺴﺘَ ِﻘ ْﻴ ًﻤ ۙﺎ‬
ً ‫ﺻ َﺮﺍ‬
ِ َ‫َﻭ َ ْ َﻚ‬
‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬
ِ ‫ﻬ‬‫ﻳ‬
Liyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā
ta'akhkhara wa yutimma ni‘matahū ‘alaika wa yahdiyaka
ṣirāṭam mustaqīmā(n).
agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Nabi
Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang,
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu, menunjukimu ke
jalan yang lurus,

114
‫ﻋ ِﺰﻳ ًْﺰﺍ‬ ُ ‫ﱠﻭ َﻳ ْﻨ‬
َ ‫ﺼ َﺮﻙَ ﱣ ُ َﻧﺼ ًْﺮﺍ‬ 3.
Wa yanṣurakallāhu naṣran ‘azīzā(n).
dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang
besar.

‫ﺏ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ ِﻟ َﻴ ْﺰﺩَﺍﺩ ُْٓﻭﺍ ﺍِ ْﻳ َﻤﺎ ًﻧﺎ‬ِ ‫ﺴ ِﻜ ْﻴ َﻨ َﺔ ِﻓ ْﻲ ﻗُﻠُ ْﻮ‬


‫ﻱ ﺍ َ ْﻧﺰَ َﻝ ﺍﻟ ﱠ‬ ْٓ ‫ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 4.
‫ﻋ ِﻠ ْﻴ ًﻤﺎ َﺣ ِﻜ ْﻴ ًﻤ ۙﺎ‬
َ ُ ‫ﱣ‬ َ‫َﺎﻥ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻭ‬
َ ‫ﺽ‬ ۗ ِ ‫ﺭ‬ ْ َ ْ
‫ﺍﻻ‬ ‫ﻭ‬
َ ‫ﺕ‬ِ ‫ﻮ‬ٰ ‫ﺴ‬
ٰ‫ﱠﻤ‬ ‫ﺍﻟ‬ ُ ‫ﺩ‬ ‫ﻮ‬ْ ُ
‫ﻨ‬ ‫ﺟ‬
ُ ِ ‫ﱣ‬
L ِ ‫ﻭ‬ ۗ
َ ْ ِ َ َ ‫ﱠﻣ‬
◌ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬ِ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻳ‬ْ ِ ‫ﺍ‬ ‫ﻊ‬
Huwal-lażī anzalas-sakīnata fī qulūbil-mu'minīna
liyazdādū īmānam ma‘a īmānihim, wa lillāhi junūdus-
samāwāti wal-arḍ(i), wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā(n).
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati
orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas
keimanan mereka (yang telah ada). Milik Allahlah bala
tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.

115
‫ﻱ ﻣِ ْﻦ ﺗَﺤْ ِﺘ َﻬﺎ‬ ٍ ‫ﺖ َﺟ ﱣﻨ‬
ْ ‫ﺖ ﺗَﺠْ ِﺮ‬ ِ ‫ِّﻟ ُﻴﺪْﺧِ َﻞ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ٰﻨ‬ 5.
ٰ ٰ
‫ﺳ ِّﻴﺎ ِﺗ ِﻬ ۗ ْﻢ َﻭﻛَﺎﻥَ ﺫﻟِﻚَ ِﻋ ْﻨﺪَ ﱣ ِ َﻓ ْﻮ ًﺯﺍ‬ َ ‫ﺍﻻ ْﻧﻬٰ ُﺮ ٰﺧ ِﻠ ِﺪﻳْﻦَ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻭ ُﻳ َﻜ ّﻔ َِﺮ‬
َ ‫ﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ‬ َْ
‫ﻋﻈِ ْﻴ ًﻤ ۙﺎ‬َ
Liyudkhilal-mu'minīna wal-mu'mināti jannātin tajrī min
taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā wa yukaffira ‘anhum
sayyi'ātihim, wa kāna żālika ‘indallāhi fauzan ‘aẓīmā(n).
(Hal itu) agar Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-
laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dia
pun akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Yang
demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar.

‫ﺖ‬ ِ ‫ﺖ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺸ ِﺮ ِﻛﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺸ ِﺮ ٰﻛ‬


ِ ‫ِﺏ ْﺍﻟ ُﻤ ٰﻨ ِﻔ ِﻘﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ٰﻨﻔ ِٰﻘ‬ َ ّ‫ﱠﻭ ُﻳ َﻌﺬ‬ 6.
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ‬
َ ُ‫ﺐ ﱣ‬ َ ‫َﻀ‬ ۤ
ِ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺩَﺍ ]ﯨ َﺮﺓ ُ ﺍﻟﺴ ْﱠﻮ ۚ ِء َﻭﻏ‬
َ ‫ﻅ ﱠﻦ ﺍﻟﺴ ْﱠﻮ ۗ ِء‬ َ L‫ﺎ‬ ۤ
ِ ‫ﺍﻟﻈﺎ ِّﻧﻴْﻦَ ِﺑ ﱣ‬‫ﱠ‬
‫ﺼﻴ ًْﺮﺍ‬ ‫ﻣ‬ ْ‫ﺕ‬ ‫ء‬‫ﺎ‬ۤ
ِ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ‫َﻭ َﻟ‬
‫ﺳ‬ ‫ﻭ‬ ۗ
‫ﻢ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻨ‬ ‫ﻬ‬‫ﺟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ َ
‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺪ‬‫ﻋ‬ َ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬
َ ‫ﻌ‬
Wa yu‘ażżibal-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-
musyrikīna wal-musyrikātiẓ-ẓānnīna billāhi ẓannas-
sau'(i), ‘alaihim dā'iratus-sau'(i), wa gaḍiballāhu ‘alaihim
wa la‘anahum wa a‘adda lahum jahannam(a), wa sā'at
maṣīrā(n).

116
(Juga agar) Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki
dan perempuan serta orang-orang musyrik laki-laki dan
perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah.
Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk. Allah
pun murka kepada mereka, melaknat mereka, dan
menyediakan (neraka) Jahanam bagi mereka. Itulah
seburuk-buruk tempat kembali.

‫ﻋ ِﺰﻳ ًْﺰﺍ َﺣ ِﻜ ْﻴ ًﻤﺎ‬ َ ْ ‫ﺕ َﻭ‬


ۗ ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬
َ ُ ‫ﺽ َﻭﻛَﺎﻥَ ﱣ‬ ِ ‫ِ ُﺟ ُﻨ ْﻮﺩُ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬L‫َﻭ ِ ﱣ‬ 7.
Wa lillāhi junūdus-samāwāti wal-arḍ(i), wa kānallāhu
‘azīzan ḥakīmā(n).
Milik Allahlah bala tentara langit dan bumi. Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

‫ﺸ ًِﺮﺍ ﱠﻭ َﻧ ِﺬﻳ ًْﺮ ۙﺍ‬


ّ ‫ﺳ ْﻠ ٰﻨﻚَ ﺷَﺎ ِﻫﺪًﺍ ﱠﻭ ُﻣ َﺒ‬
َ ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ ٓ ﺍ َ ْﺭ‬ 8.
Innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrā(n).
Sesungguhnya Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad)
sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi
peringatan

117
َ ُ ‫ﺳ ْﻮﻟ ِٖﻪ َﻭﺗ ُ َﻌ ِ ّﺰ ُﺭ ْﻭﻩُ َﻭﺗ ُ َﻮ ّﻗ ُِﺮ ْﻭ ۗﻩُ َﻭﺗ‬
ً ‫ﺴ ِّﺒ ُﺤ ْﻮﻩُ ُﺑ ْﻜ َﺮﺓ‬ ‫ِّﻟﺘُﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﺍ ِﺑ ﱣ‬
ُ ‫ِ َﻭ َﺭ‬L‫ﺎ‬ 9.
‫ﺻﻴ ًْﻼ‬
ِ َ ‫ﱠﻭﺍ‬
Litu'minū billāhi wa rasūlihī wa tu‘azzirūhu wa
tuwaqqirūh(u), wa tusabbiḥūhu bukrataw wa aṣīlā(n).
agar kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya, dan
bertasbih kepada-Nya, baik pagi maupun petang.

‫ۚ◌ ﺍ ﱠِﻥ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ُﻳ َﺒﺎ ِﻳﻌُ ْﻮﻧَﻚَ ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ُﻳ َﺒﺎ ِﻳﻌُ ْﻮﻥَ ﱣ َ ۗ◌ َﻳﺪُ ﱣ ِ َﻓ ْﻮﻕَ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ ْﻳ ِﻬ ْﻢ‬ 10.
‫ﺴﻴُﺆْ ِﺗ ْﻴ ِﻪ‬ َ ََ
‫ﻓ‬ ‫ﱣ‬ ُ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬ْ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ َ ‫ﺪ‬‫ﻬ‬
َ َ َِ ٰ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺑ‬ ‫ﻰ‬‫ﻓ‬ٰ ‫ﻭ‬ َ ‫ﺍ‬
ْ َ َ ْٖ
‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻭ‬ ۚ
‫ِﻪ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻔ‬ْ ‫ﻧ‬
َ ‫ﻰ‬ ٰ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺚ‬ُ ُ
‫ﻜ‬ ْ
‫ﻨ‬ ‫ﻳ‬
َ َ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺎ‬
ِ َ
‫ﻓ‬ َ‫َﺚ‬‫ﻜ‬‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫َﻓ َﻤ‬
‫ﻋﻈِ ْﻴ ًﻤﺎ‬ َ ‫ࣖ ﺍَﺟْ ًﺮﺍ‬
Innal-lażīna yubāyi‘ūnaka innamā yubāyi‘ūnallāh(a),
yadullāhi fauqa aidīhim, faman nakaṡa fa'innamā yankuṡu
‘alā nafsih(ī), wa man aufā bimā ‘āhada ‘alaihullāha fa
sayu'tīhi ajran ‘aẓīmā(n).
Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu
(Nabi Muhammad), (pada hakikatnya) mereka berjanji
setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka.
Oleh sebab itu, siapa yang melanggar janji (setia itu), maka

118
sesungguhnya (akibat buruk dari) pelanggaran itu hanya
akan menimpa dirinya sendiri. Siapa yang menepati
janjinya kepada Allah, maka Dia akan menganugerahinya
pahala yang besar.

‫ﺷ َﻐ َﻠ ْﺘ َﻨﺎ ٓ ﺍ َ ْﻣ َﻮﺍﻟُﻨَﺎ َﻭﺍ َ ْﻫﻠُ ْﻮﻧَﺎ‬ ِ ‫ﺳ َﻴﻘُ ْﻮ ُﻝ َﻟﻚَ ْﺍﻟ ُﻤ َﺨ ﱠﻠﻔُ ْﻮﻥَ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻻَﻋ َْﺮﺍ‬
َ ‫ﺏ‬ َ 11.
ُ‫ْﺲ ِﻓ ْﻲ ﻗُﻠُ ْﻮ ِﺑ ِﻬ ۗ ْﻢ ﻗُﻞْ َﻓ َﻤ ْﻦ ﱠﻳ ْﻤ ِﻠﻚُ َﻟﻜ ْﻢ‬ َ ْ َ ُ ُ ۚ َ ْ
َ ‫َﻓﺎ ْﺳﺘَﻐﻔ ِْﺮ ﻟﻨَﺎ ◌ َﻳﻘ ْﻮﻟ ْﻮﻥَ ِﺑﺎﻟ ِﺴ َﻨ ِﺘ ِﻬ ْﻢ ﱠﻣﺎ ﻟﻴ‬
‫ﺮﺍ ﺍ َ ْﻭ ﺍ َ َﺭﺍﺩَ ِﺑ ُﻜ ْﻢ َﻧ ْﻔ ًﻌﺎ ۗ◌ َﺑﻞْ ﻛَﺎﻥَ ﱣ ُ ِﺑ َﻤﺎ‬k ‫ﺿ‬ َ ‫ﺎ ﺍ ِْﻥ ﺍ َ َﺭﺍﺩَ ِﺑ ُﻜ ْﻢ‬m‫ﺷﻴْـ‬ َ ِ ‫ِ ّﻣﻦَ ﱣ‬
‫ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥَ َﺧ ِﺒﻴ ًْﺮﺍ‬
Sayaqūlu lakal-mukhallafūna minal-a‘rābi syagalatnā
amwālunā wa ahlūnā fastagfir lanā, yaqūlūna
bi'alsinatihim mā laisa fī qulūbihim, qul famay yamliku
lakum minallāhi syai'an in arāda bikum ḍarran au arāda
bikum naf‘ā(n), bal kānallāhu bimā ta‘malūna khabīrā(n).
Orang-orang Arab Badui yang ditinggalkan (karena tidak
mau ikut ke Hudaibiah) akan berkata kepadamu, “Kami
telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka
mohonkanlah ampunan untuk kami.” Mereka
mengucapkan dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam
hatinya. Katakanlah, “Siapakah yang dapat menghalang-
halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki mudarat

119
terhadap kamu atau jika Dia menghendaki manfaat
bagimu? Bahkan, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.”

‫ﺳ ْﻮ ُﻝ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﻥَ ﺍ ٰ ِٓﻟﻰ ﺍ َ ْﻫ ِﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺍ َ َﺑﺪًﺍ‬ ُ ‫ﺍﻟﺮ‬‫ِﺐ ﱠ‬َ ‫ﻅ َﻨ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻟ ْﻦ ﱠﻳ ْﻨ َﻘﻠ‬


َ ْ‫َﺑﻞ‬ 12.
‫ﻅ ﱠﻦ ﺍﻟﺴ ْﱠﻮ ۚ ِء َﻭ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ َﻗ ْﻮ ًﻣ ۢﺎ ﺑ ُْﻮ ًﺭﺍ‬ َ ‫ﱠﻭ ُﺯ ِّﻳﻦَ ٰﺫﻟِﻚَ ِﻓ ْﻲ ﻗُﻠُ ْﻮ ِﺑ ُﻜ ْﻢ َﻭ‬
َ ‫ﻅ َﻨ ْﻨﺘ ُ ْﻢ‬
Bal ẓanantum allay yanqalibar-rasūlu wal-mu'minūna ilā
ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulūbikum wa
ẓanantum ẓannas-sau'(i), wa kuntum qaumam būrā(n).
Bahkan, (semula) kamu menyangka bahwa Rasul dan
orang-orang mukmin sama sekali tidak akan kembali lagi
kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan
terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu. Kamu
telah berprasangka buruk. Oleh sebab itu, kamu menjadi
kaum yang binasa.

َ َ‫ﺳ ْﻮﻟ ِٖﻪ َﻓ ِﺎ ﱠﻧﺎ ٓ ﺍ َ ْﻋﺘَﺪْﻧَﺎ ﻟ ِْﻠ ٰﻜﻔ ِِﺮﻳْﻦ‬


‫ﺳ ِﻌﻴ ًْﺮﺍ‬ ِ ‫َﻭ َﻣ ْﻦ ﱠﻟ ْﻢ ﻳُﺆْ ﻣِ ۢ ْﻦ ِﺑ ﱣ‬
ُ ‫ َﻭ َﺭ‬L‫ﺎ‬ 13.
Wa mal lam yu'mim billāhi wa rasūlihī fa'innā a‘tadnā lil-
kāfirīna sa‘īrā(n).

120
Siapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-
orang kafir itu (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).

‫ﺽ َﻳ ْﻐﻔ ُِﺮ ِﻟ َﻤ ْﻦ ﱠﻳﺸ َۤﺎ ُء َﻭ ُﻳ َﻌﺬِّﺏُ َﻣ ْﻦ‬


ۗ ِ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ ِ ‫ِ ُﻣ ْﻠﻚُ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬L‫َﻭ ِ ﱣ‬ 14.
َ ُ ‫ﱠﻳﺸ َۤﺎ ُء ۗ◌ َﻭﻛَﺎﻥَ ﱣ‬
‫ﻏﻔُ ْﻮ ًﺭﺍ ﱠﺭﺣِ ْﻴ ًﻤﺎ‬
Wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ(i), yagfiru limay
yasyā'u wa yu‘ażżibu may yasyā'(u), wa kānallāhu gafūrar
raḥīmā(n).
Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni
siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia
kehendaki. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

‫ﻄ َﻠ ْﻘﺘ ُ ْﻢ ﺍ ِٰﻟﻰ َﻣﻐَﺎﻧ َِﻢ ِﻟﺘَﺄ ْ ُﺧﺬُ ْﻭﻫَﺎ ﺫَ ُﺭ ْﻭﻧَﺎ‬


َ ‫ﺳ َﻴﻘُ ْﻮ ُﻝ ْﺍﻟ ُﻤ َﺨ ﱠﻠﻔُ ْﻮﻥَ ﺍِﺫَﺍ ﺍ ْﻧ‬
َ 15.
ٰ ‫ﱠ‬ ُ ٰ ُ
‫َﻧﺘﱠ ِﺒ ْﻌ ُﻜ ْﻢ ۚ◌ ﻳ ُِﺮ ْﻳﺪ ُْﻭﻥَ ﺍ َ ْﻥ ﱡﻳ َﺒ ِﺪّﻟ ْﻮﺍ ﻛَﻠ َﻢ ﱣ ِ ۗ◌ ﻗﻞْ ﻟ ْﻦ ﺗَﺘﱠ ِﺒﻌُ ْﻮﻧَﺎ ﻛَﺬ ِﻟ ُﻜ ْﻢ َﻗﺎ َﻝ‬
‫ﺴﺪ ُْﻭ َﻧﻨَﺎ ۗ◌ َﺑﻞْ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻻ َﻳ ْﻔ َﻘ ُﻬ ْﻮﻥَ ﺍ ﱠِﻻ َﻗ ِﻠﻴ ًْﻼ‬ُ ْ‫ﺴ َﻴﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ َﺑﻞْ ﺗَﺤ‬
َ ‫ﱣ ُ ﻣِ ْﻦ َﻗ ْﺒ ُﻞ ۖ◌ َﻓ‬
Sayaqūlul-mukhallafūna iżanṭalaqtum ilā magānima
lita'khużūhā żarūnā nattabi‘kum, yurīdūna ay yubaddilū

121
kalāmallāh(i), qul lan tattabi‘ūnā każālikum qālallāhu min
qabl(u), fasayaqūlūna bal taḥsudūnanā, bal kānū lā
yafqahūna illā qalīlā(n).
Apabila kamu nanti berangkat untuk mengambil rampasan
perang, orang-orang Badui yang ditinggalkan itu akan
berkata, “Biarkanlah kami mengikutimu.” Mereka hendak
mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali
tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah
difirmankan Allah sebelumnya.” Maka, mereka akan
berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami,” padahal
mereka tidak mengerti kecuali sedikit sekali.

‫ﻋ ْﻮﻥَ ﺍ ِٰﻟﻰ َﻗ ْﻮ ٍﻡ ﺍُﻭ ِﻟ ْﻲ َﺑﺄ ْ ٍﺱ‬ َ ْ‫ﺳﺘُﺪ‬ َ ‫ﺏ‬ ِ ‫ﺍﻻﻋ َْﺮﺍ‬ َ ْ َ‫ﻗُﻞْ ّﻟ ِْﻠ ُﻤ َﺨ ﱠﻠ ِﻔﻴْﻦَ ﻣِ ﻦ‬ 16.
ُ ُ ۚ
َ ‫ﺷ ِﺪ ْﻳ ٍﺪ ﺗ َﻘﺎ ِﺗﻠ ْﻮ َﻧ ُﻬ ْﻢ ﺍ َ ْﻭ ُﻳ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮﻥَ ◌ َﻓﺎ ِْﻥ ﺗﻄِ ْﻴﻌُ ْﻮﺍ ﻳُﺆْ ِﺗﻜ ُﻢ ﱣ ُ ﺍَﺟْ ًﺮﺍ َﺣ‬
‫ﺴ ًﻨﺎ‬ ُ ُ َ
◌ۚ ‫ﻋﺬَﺍﺑًﺎ ﺍ َ ِﻟ ْﻴ ًﻤﺎ‬ َ ‫َﻭﺍ ِْﻥ ﺗَﺘ ََﻮ ﱠﻟ ْﻮﺍ َﻛ َﻤﺎ ﺗ ََﻮ ﱠﻟ ْﻴﺘ ُ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ َﻗ ْﺒ ُﻞ ُﻳ َﻌ ِﺬّ ْﺑ ُﻜ ْﻢ‬
Qul lil-mukhallafīna minal-a‘rābi satud‘auna ilā qaumin
ulī ba'sin syadīdin tuqātilūnahum au yuslimūn(a), fa'in
tuṭī‘ū yu'tikumullāhu ajran ḥasanā(n), wa in tatawallau
kamā tawallaitum min qablu yu‘ażżibkum ‘ażāban
alīmā(n).

122
Katakanlah kepada orang-orang Arab Badui yang
ditinggalkan itu, “Kamu akan diajak untuk (memerangi)
kaum yang mempunyai kekuatan yang besar. Kamu akan
memerangi mereka atau mereka menyerah. Jika kamu
mematuhi (ajakan itu), Allah akan memberimu balasan
yang baik. Akan tetapi, jika kamu berpaling seperti yang
kamu perbuat sebelumnya, Dia akan mengazabmu dengan
azab yang pedih.”

‫ﻋ َﻠﻰ‬ َ ‫ﺝ َﺣ َﺮ ٌﺝ ﱠﻭ َﻻ‬ ِ ‫ﺍﻻﻋ َْﺮ‬َ ْ ‫ﻋ َﻠﻰ‬


َ ‫ﺍﻻﻋْﻤٰ ﻰ َﺣ َﺮ ٌﺝ ﱠﻭ َﻻ‬ َ ْ ‫ﻋ َﻠﻰ‬ َ ‫ْﺲ‬ َ ‫َﻟﻴ‬ 17.
‫ﻱ ﻣِ ْﻦ ﺗَﺤْ ِﺘ َﻬﺎ‬
ْ ‫ﺖ ﺗَﺠْ ِﺮ‬ ْ
ٍ ‫ﺳ ْﻮ َﻟﻪٗ ُﻳﺪْﺧِ ﻠﻪُ َﺟ ﱣﻨ‬
ُ ‫ْﺾ َﺣ َﺮ ٌﺝ ۗ◌ َﻭ َﻣ ْﻦ ﻳﱡﻄِ ِﻊ ﱣ َ َﻭ َﺭ‬ ِ ‫ْﺍﻟ َﻤ ِﺮﻳ‬
َ ُ‫ﺍﻻ ْﻧﻬٰ ُﺮ ۚ◌ َﻭ َﻣ ْﻦ ﱠﻳﺘ ََﻮ ﱠﻝ ُﻳ َﻌ ِﺬّ ْﺑﻪ‬
‫ﻋﺬَﺍﺑًﺎ ﺍ َ ِﻟ ْﻴ ًﻤﺎ‬ َْ ࣖ
Laisa ‘alal-a‘mā ḥarajuw wa lā ‘alal-a‘raji ḥarajuw wa lā
‘alal-marīḍi ḥaraj(uw), wa may yuṭi‘illāha wa rasūlahū
yudkhilhu jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), wa may
yatawalla yu‘ażżibhu ‘ażāban alīmā(n).
Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta, orang-orang
yang pincang, dan orang-orang yang sakit (apabila tidak
ikut berperang). Siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-
Nya, dia akan dimasukkan oleh-Nya ke dalam surga yang

123
mengalir bawahnya sungai-sungai. Akan tetapi, siapa yang
berpaling, dia akan diazab oleh-Nya dengan azab yang
pedih.

‫ﻋ ِﻦ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ ﺍِﺫْ ُﻳ َﺒﺎ ِﻳﻌُ ْﻮﻧَﻚَ ﺗَﺤْ ﺖَ ﺍﻟ ﱠ‬


۞ ِ‫ﺸ َﺠ َﺮﺓ‬ َ ُ‫ﻲ ﱣ‬ َ ‫ﺿ‬ ِ ‫َﻟ َﻘﺪْ َﺭ‬ 18.
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻭﺍَﺛَﺎ َﺑ ُﻬ ْﻢ َﻓ ْﺘ ًﺤﺎ َﻗ ِﺮ ْﻳﺒ ًۙﺎ‬
َ َ
‫ﺔ‬ ‫ﻨ‬
َ ‫ﻴ‬
ْ ‫ﻜ‬
ِ ‫ﺴ‬
‫ﱠ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﻝ‬
َ َ‫ﺰ‬ ْ
‫ﻧ‬ َ ‫ﺎ‬َ
‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻮ‬ُ ‫ﻠ‬ُ
ْ ِ ِ ْ ْ َ َ ‫َﻓ َﻌﻠ‬
‫ﻗ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ِﻢ‬
Laqad raḍiyallāhu ‘anil-mu'minīna iż yubāyi‘ūnaka
taḥtasy-syajarati fa‘alima mā fī qulūbihim fa'anzalas-
sakīnata ‘alaihim wa aṡābahum fatḥan qarībā(n).
Sungguh, Allah benar-benar telah meridai orang-orang
mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Nabi
Muhammad) di bawah sebuah pohon. Dia mengetahui apa
yang ada dalam hati mereka, lalu Dia menganugerahkan
ketenangan kepada mereka dan memberi balasan berupa
kemenangan yang dekat

َ ُ ‫ﱠﻭ َﻣﻐَﺎﻧ َِﻢ َﻛ ِﺜﻴ َْﺮﺓ ً ﻳﱠﺄ ْ ُﺧﺬُ ْﻭ َﻧ َﻬﺎ ۗ◌ َﻭﻛَﺎﻥَ ﱣ‬


‫ﻋ ِﺰﻳ ًْﺰﺍ َﺣ ِﻜ ْﻴ ًﻤﺎ‬ 19.
Wa magānima kaṡīratay ya'khużūnahā, wa kānallāhu
‘azīzan ḥakīmā(n).

124
dan harta rampasan perang yang banyak yang dapat
mereka ambil. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

‫ِﻱ‬ ‫ﻋﺪَ ُﻛ ُﻢ ﱣ ُ َﻣﻐَﺎﻧ َِﻢ َﻛ ِﺜﻴ َْﺮﺓ ً ﺗَﺄ ْ ُﺧﺬُ ْﻭ َﻧ َﻬﺎ َﻓ َﻌ ﱠﺠ َﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ ٰﻫﺬ ِٖﻩ َﻭﻛ ﱠ‬
َ ‫َﻒ ﺍ َ ْﻳﺪ‬ َ ‫َﻭ‬ 20.
ۙ‫ﻁﺎ ﱡﻣ ْﺴﺘَ ِﻘ ْﻴ ًﻤﺎ‬
ً ‫ﺻ َﺮﺍ‬ ْ ّ ً ٰ
ِ ‫ﻋ ْﻨ ُﻜ ۚ ْﻢ َﻭ ِﻟﺘَ ُﻜ ْﻮﻥَ ﺍ َﻳﺔ ﻟِﻠ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ َﻳ ْﻬ ِﺪ َﻳ ُﻜ ْﻢ‬ ِ ‫ﺍﻟ ﱠﻨ‬
َ ‫ﺎﺱ‬
Wa‘adakumullāhu magānima kaṡīratan ta'khużūnahā
fa‘ajjala lakum hāżihī wa kaffa aidiyan-nāsi ‘ankum, wa
litakūna āyatal lil-mu'minīna wa yahdiyakum ṣirāṭam
mustaqīmā(n).
Allah telah menjanjikan kepadamu rampasan perang yang
banyak yang (nanti) dapat kamu ambil, maka Dia
menyegerakan (harta rampasan perang) ini untukmu. Dia
menahan tangan (mencegah) manusia dari (upaya
menganiaya)-mu (agar kamu mensyukuri-Nya), agar
menjadi bukti bagi orang-orang mukmin, dan agar Dia
menunjukkan kamu ke jalan yang lurus.

‫ﻋ ٰﻠﻰ‬
َ ُ ‫ﻁ ﱣ ُ ِﺑ َﻬﺎ ۗ◌ َﻭﻛَﺎﻥَ ﱣ‬ َ ‫ﱠﻭﺍ ُ ْﺧ ٰﺮﻯ َﻟ ْﻢ ﺗَ ْﻘﺪ ُِﺭ ْﻭﺍ‬
َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ َﻗﺪْ ﺍ َ َﺣﺎ‬ 21.
َ َ ‫ُﻛ ِّﻞ‬
‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗ ِﺪﻳ ًْﺮﺍ‬

125
Wa ukhrā lam taqdirū ‘alaihā qad aḥāṭallāhu bihā, wa
kānallāhu ‘alā kulli syai'in qadīrā(n).
(Allah menjanjikan pula rampasan perang) lain yang kamu
belum dapat menguasainya, tetapi sungguh Allah telah
menguasainya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

‫ﺎ‬k‫ﺎﺭ ﺛ ُ ﱠﻢ َﻻ َﻳ ِﺠﺪ ُْﻭﻥَ َﻭ ِﻟﻴ‬ َ ْ ‫َﻭ َﻟ ْﻮ َﻗﺎﺗَ َﻠ ُﻜ ُﻢ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ َﻟ َﻮ ﱠﻟ ُﻮﺍ‬
َ ‫ﺍﻻﺩْ َﺑ‬ 22.
ِ ‫ﱠﻭ َﻻ ﻧ‬
‫َﺼﻴ ًْﺮﺍ‬
Wa lau qātalakumul-lażīna kafarū lawallawul-adbāra
ṡumma lā yajidūna waliyyaw wa lā naṣīrā(n).
Sekiranya orang-orang yang kufur itu memerangi kamu,
pastilah mereka akan berbalik melarikan diri (kalah),
kemudian mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan
penolong.

ُ ‫ﺳ ﱠﻨ َﺔ ﱣ ِ ﺍ ﱠﻟ ِﺘ ْﻲ َﻗﺪْ َﺧ َﻠﺖْ ﻣِ ْﻦ َﻗ ْﺒ ُﻞ ۖ◌ َﻭ َﻟ ْﻦ ﺗ َِﺠﺪَ ِﻟ‬


‫ﺴ ﱠﻨ ِﺔ ﱣ ِ ﺗَ ْﺒ ِﺪﻳ ًْﻼ‬ ُ 23.
Sunnatallāhil-latī qad khalat min qabl(u), wa lan tajida
lisunnatillāhi tabdīlā(n).

126
(Demikianlah) sunatullah yang sungguh telah berlaku sejak
dahulu. Kamu sekali-kali tidak akan menemukan
perubahan pada sunatullah itu.

‫ﻄ ِﻦ َﻣ ﱠﻜ َﺔ ﻣِ ۢ ْﻦ‬
ْ ‫ﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ِﺑ َﺒ‬
َ ‫ﻋ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﻭﺍ َ ْﻳ ِﺪ َﻳ ُﻜ ْﻢ‬َ ‫َﻒ ﺍ َ ْﻳ ِﺪ َﻳ ُﻬ ْﻢ‬
‫ﻱﻛ ﱠ‬ ْ ‫َﻭﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 24.
‫ﺼﻴ ًْﺮﺍ‬
ِ ‫ﺑ‬
َ َ‫ﻥ‬ ‫ﻮ‬ ُ ‫ﻠ‬‫ﻤ‬
ْ َ َِ‫ﻌ‬ْ َ ‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺑ‬ ُ ‫ﱣ‬ َ‫َﺎﻥ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻭ‬ ۗ
◌ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬ ‫ﻴ‬
ْ
َ ِْ َ ْ َ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﻛ‬ُ ‫َﺮ‬
‫ﻔ‬ ْ
‫ﻅ‬ َ ‫ﺍ‬ ْ
‫ﻥ‬ َ ‫ﺍ‬ ‫َﺑ ْﻌ ِﺪ‬
Wa huwal-lażī kaffa aidiyahum ‘ankum wa aidiyakum
‘anhum bibaṭni makkata mim ba‘di an aẓfarakum ‘alaihim,
wa kānallāh bimā ta‘malūna baṣīrā(n).
Dialah (Allah) yang menahan tangan (mencegah) mereka
dari (upaya menganiaya) kamu dan menahan tangan
(mencegah) kamu dari (upaya menganiaya) mereka di
tengah (kota) Makkah setelah Dia memenangkan kamu
atas mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

‫ﻱ‬َ ْ‫ﻋ ِﻦ ْﺍﻟ َﻤﺴ ِْﺠ ِﺪ ْﺍﻟ َﺤ َﺮ ِﺍﻡ َﻭ ْﺍﻟ َﻬﺪ‬ َ ‫ﺻﺪ ْﱡﻭ ُﻛ ْﻢ‬ َ ‫ُﻫ ُﻢ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ َﻭ‬ 25.
‫ﺴ ۤﺎ ٌء ﱡﻣﺆْ ﻣِ ٰﻨﺖٌ ﻟ ْﻢﱠ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫َﻣ ْﻌ ُﻜ ْﻮ ًﻓﺎ ﺍ َ ْﻥ ﱠﻳ ْﺒﻠُ َﻎ َﻣﺤِ ﻠﻪٗ ۚ◌ َﻭ َﻟ ْﻮ َﻻ ِﺭ َﺟﺎ ٌﻝ ﱡﻣﺆْ ﻣِ ُﻨ ْﻮﻥَ َﻭ ِﻧ‬
‫ﺼ ْﻴ َﺒ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣ َﻌ ﱠﺮﺓ ٌ ۢ◌ ِﺑ َﻐﻴ ِْﺮ ﻋ ِْﻠ ٍﻢ ۚ◌ ِﻟ ُﻴﺪْﺧِ َﻞ‬ َ َ‫ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮ ُﻫ ْﻢ ﺍ َ ْﻥ ﺗ‬
ِ ُ ‫ﻄـ| ْﻮ ُﻫ ْﻢ َﻓﺘ‬

127
َ ‫ﱣ ُ ِﻓ ْﻲ َﺭﺣْ َﻤﺘ ِٖﻪ َﻣ ْﻦ ﱠﻳﺸ َۤﺎ ۚ ُء َﻟ ْﻮ ﺗَﺰَ ﱠﻳﻠُ ْﻮﺍ َﻟ َﻌﺬﱠ ْﺑﻨَﺎ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ ﻣِ ْﻨ ُﻬ ْﻢ‬
‫ﻋﺬَﺍﺑًﺎ‬
‫ﺍ َ ِﻟ ْﻴ ًﻤﺎ‬
Humul-lażīna kafarū wa ṣaddūkum ‘anil-masjidil-ḥarāmi
wal-hadya ma‘kūfan ay yabluga maḥillah(ū), wa lau lā
rijālum mu'minūna wa nisā'um mu'minātul lam
ta‘lamūhum an taṭa'ūhum fa tuṣībakum minhum
ma‘arratum bigairi ‘ilm(in), liyudkhilallāhu fī raḥmatihī
may yasyā'(u), lau tazayyalū la‘ażżabnal-lażīna kafarū
minhum ‘ażāban alīmā(n).
Merekalah orang-orang yang kufur dan menghalang-
halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan (menghalangi
pula) hewan-hewan kurban yang terkumpul sampai ke
tempat (penyembelihan)-nya. Seandainya tidak ada
beberapa orang laki-laki dan perempuan yang beriman yang
tidak kamu ketahui (keberadaannya karena berbaur dengan
orang-orang kafir, yaitu seandainya tidak dikhawatirkan)
kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu
ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari, (maka Allah tidak
akan mencegahmu untuk memerangi mereka. Itu semua)
karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia
kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka

128
terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang
kufur di antara mereka dengan azab yang pedih.

‫ﺍِﺫْ َﺟ َﻌ َﻞ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ ِﻓ ْﻲ ﻗُﻠُ ْﻮ ِﺑ ِﻬ ُﻢ ْﺍﻟ َﺤﻤِ ﱠﻴ َﺔ َﺣﻤِ ﱠﻴ َﺔ ْﺍﻟ َﺠﺎ ِﻫ ِﻠ ﱠﻴ ِﺔ‬ 26.
ْ ْ
‫ﻋ َﻠﻰ ﺍﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ِﻨﻴْﻦَ َﻭﺍَﻟﺰَ َﻣ ُﻬ ْﻢ َﻛ ِﻠ َﻤ َﺔ ﺍﻟﺘﱠ ْﻘ ٰﻮﻯ‬ َ ‫ﺳ ْﻮﻟ ِٖﻪ َﻭ‬ُ ‫ﻋﻠﻰ َﺭ‬ ٰ َ ُ ‫َﻓﺎ َ ْﻧﺰَ َﻝ ﱣ‬
َ ٗ‫ﺳ ِﻜ ْﻴ َﻨﺘَﻪ‬
‫ﻋ ِﻠ ْﻴ ًﻤﺎ‬ ٍ‫ء‬‫ﻲ‬
َ ْ ِ ِ ‫ﺷ‬
َ ّ
‫ﻞ‬ ُ
‫ﻜ‬ ‫ﺑ‬ ُ ‫ﱣ‬ َ‫َﺎﻥ‬‫ﻛ‬ ‫ﻭ‬ ◌ۗ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬َ
َ َ َ َ ِ ‫ࣖ َﻭﻛَﺎ ُﻧ ْٓﻮﺍ ﺍ َ َﺣ ﱠ‬
‫ﻠ‬ ْ
‫ﻫ‬ َ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻖ‬
Iż ja‘alal-lażīna kafarū fī qulūbihimul-ḥamiyyata
ḥamiyyatal-jāhiliyyati fa anzalallāhu sakīnatahū ‘alā
rasūlihī wa ‘alal-mu'minīna wa alzamahum kalimatat-
taqwā wa kānū aḥaqqa bihā wa ahlahā, wa kānallāhu
bikulli syai'in ‘alīmā(n).
(Kami akan mengazab) orang-orang yang kufur ketika
mereka menanamkan kesombongan dalam hati mereka,
(yaitu) kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.
(Allah) menetapkan pula untuk mereka kalimat takwa.
Mereka lebih berhak atas kalimat itu dan patut
memilikinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

129
َ‫ﻖ ۚ◌ َﻟﺘَﺪْ ُﺧﻠُ ﱠﻦ ْﺍﻟ َﻤﺴ ِْﺠﺪ‬ ِ ّ ‫ﺍﻟﺮ ْء َﻳﺎ ِﺑ ْﺎﻟ َﺤ‬
‫ﺳ ْﻮ َﻟﻪُ ﱡ‬
ُ ‫ﺻﺪَﻕَ ﱣ ُ َﺭ‬ َ ْ‫َﻟ َﻘﺪ‬ 27.
ۙ
‫ﺼ ِﺮﻳْﻦَ َﻻ‬ ّ ِ ‫ﺳ ُﻜ ْﻢ َﻭ ُﻣ َﻘ‬ ّ ۙ
َ ‫ﺍ ِْﻥ ﺷ َۤﺎ َء ﱣ ُ ﺍﻣِ ِﻨﻴْﻦَ ُﻣ َﺤ ِﻠ ِﻘﻴْﻦَ ُﺭ ُء ْﻭ‬
ٰ َ ‫ْﺍﻟ َﺤ َﺮ‬
‫ﺍﻡ‬
‫ۗ◌ َﻓ َﻌﻠ َِﻢ َﻣﺎ َﻟ ْﻢ ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﺍ َﻓ َﺠ َﻌ َﻞ ﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻥ ٰﺫﻟِﻚَ َﻓ ْﺘ ًﺤﺎ َﻗ ِﺮ ْﻳﺒًﺎ‬ َ‫ﺗَﺨَﺎﻓُ ْﻮﻥ‬
Laqad ṣadaqallāhu rasūlahur-ru'yā bil-ḥaqq(i),
latadkhulunnal-masjidal-ḥarāma in syā'allāhu āminīn(a),
muḥalliqīna ru'ūsakum wa muqaṣṣirīn(a), lā takhāfūn(a),
fa‘alima mā lam ta‘lamū faja‘ala min dūni żālika fatḥan
qarībā(n).
Sungguh, Allah benar-benar akan membuktikan kepada
Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenar-
benarnya, (yaitu) bahwa kamu pasti akan memasuki
Masjidilharam, jika Allah menghendaki, dalam keadaan
aman, dengan mencukur rambut kepala, dan
memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Allah
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan sebelum itu
Dia telah memberikan kemenangan yang dekat.

‫ﻋ َﻠﻰ‬ ْ ‫ﻖ ِﻟﻴ‬
َ ‫ُﻈ ِﻬ َﺮ ٗﻩ‬ ِ ّ ‫ﺳ ْﻮ َﻟﻪٗ ِﺑ ْﺎﻟ ُﻬ ٰﺪﻯ َﻭ ِﺩﻳ ِْﻦ ْﺍﻟ َﺤ‬
ُ ‫ﺳ َﻞ َﺭ‬ َ ‫ﻱ ﺍ َ ْﺭ‬ْٓ ‫ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 28.
‫ﺷ ِﻬ ْﻴﺪًﺍ‬َ L‫ﺎ‬ ِ‫ِ ﱣ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻰ‬ ٰ
‫ﻔ‬ َ
‫ﻛ‬ ‫ﻭ‬ ۗ
◌ ّ
‫ِﻪ‬
‫ﻠ‬ ُ
َ ٖ ِ ‫ﺍﻟ ِﺪّﻳ‬
‫ﻛ‬ ‫ْﻦ‬

130
Huwal-lażī arsala rasūlahū bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi
liyuẓhirahū ‘alad-dīni kullih(ī), wa kafā billāhi syahīdā(n).
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkan
(agama tersebut) atas semua agama. Cukuplah Allah
sebagai saksi.

‫ﺎﺭ ُﺭ َﺣ َﻤ ۤﺎ ُء‬ِ ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻟ ُﻜ ﱠﻔ‬ َ ‫ﺳ ْﻮ ُﻝ ﱣ ِ ۗ◌ َﻭﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻣ َﻌﻪٗ ٓ ﺍ َ ِﺷﺪ ۤﱠﺍ ُء‬ ُ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪٌ ﱠﺭ‬ 29.
‫ﺳ ﱠﺠﺪًﺍ ﱠﻳ ْﺒﺘَﻐُ ْﻮﻥَ َﻓﻀ ًْﻼ ِ ّﻣﻦَ ﱣ ِ َﻭ ِﺭﺿ َْﻮﺍ ًﻧﺎ‬ ‫ﺎ‬
ُ ً ُ ُْ ‫ﻌ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻛ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﯨ‬ ‫َﺮ‬
ٰ ‫ﺗ‬ ْ ُ َ ◌ۖ
‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬
َ ‫ﻴ‬
ْ ‫ﺑ‬
ُ ُ ٰ
‫ﺴ ُﺠ ْﻮ ِﺩ ۗ◌ﺫﻟِﻚَ َﻣﺜَﻠ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻰ ﺍﻟﺘﱠ ْﻮ ٰﺭﯨ ِﺔ ۖ◌ َﻭ َﻣﺜَﻠ ُﻬ ْﻢ‬ ‫ِﺳ ْﻴ َﻤﺎ ُﻫ ْﻢ ِﻓ ْﻲ ُﻭ ُﺟ ْﻮ ِﻫ ِﻬ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﺍَﺛَ ِﺮ ﺍﻟ ﱡ‬
‫ﻋ ٰﻠﻰ‬ َ ‫ﻯ‬ ‫َﻮ‬
ٰ ‫ﺘ‬ ‫ﺳ‬
ْ ‫ﺎ‬ َ
‫ﻓ‬ َ
‫ﻆ‬ َ
‫ﻠ‬ ْ
‫ﻐ‬ َ ‫ﺘ‬ ‫ﺳ‬
ْ ‫ﺎ‬َ
‫ﻓ‬ ‫ﻩ‬
ٗ ‫ﺭ‬
َ َ‫ﺯ‬ ٰ
‫ﺎ‬ َ
‫ﻓ‬ ٗ‫ﻪ‬ • ‫ـ‬ ْ
‫َﻄ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻉ ﺍ َ ْﺧ َﺮ َﺝ‬ ِ ْ ‫ﻓِﻰ‬
ٍ ‫ﺍﻻ ْﻧ ِﺠ ْﻴ ۚ ِﻞ ﻛَﺰَ ْﺭ‬
ُ
‫ﻋﻤِ ﻠﻮﺍ‬ ٰ ‫ﱠ‬
َ ‫ﻋﺪَ ﱣ ُ ﺍﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﺍ َﻣ ُﻨ ْﻮﺍ َﻭ‬ ۗ
َ ‫ﺎﺭ ◌ َﻭ‬ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ
َ ‫ﻉ ِﻟ َﻴ ِﻐ ْﻴﻆ ِﺑ ِﻬ ُﻢ ﺍﻟﻜﻔ‬ ‫ﱡ‬
َ ‫ﺳ ْﻮﻗ ِٖﻪ ُﻳ ْﻌ ِﺠﺐُ ﺍﻟﺰ ﱠﺭﺍ‬ ُ
‫ﻋﻈِ ْﻴ ًﻤﺎ‬ َ ‫ﺖ ﻣِ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣ ْﻐﻔ َِﺮﺓ ً ﱠﻭﺍَﺟْ ًﺮﺍ‬ ِ ٰ‫ﺼ ِﻠﺤ‬ ‫ࣖ ﺍﻟ ﱣ‬
Muḥammadur rasūlullāh(i), wal-lażīna ma‘ahū asyiddā'u
‘alal-kuffāri ruḥamā'u bainahum tarāhum rukka‘an
sujjaday yabtagūna faḍlam minallāhi wa riḍwānā(n),
sīmāhum fī wujūhihim min aṡaris-sujūd(i), żālika
maṡaluhum fit-taurāh(ti), wa maṡaluhum fil-injīl(i),
kazar‘in akhraja syaṭ'ahū fa āzarahū fastaglaẓa fastawā
‘alā sūqihī yu‘jibuz-zurrā‘a liyagīẓa bihimul-kuffār(a),

131
wa‘adallāhul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti minhum
magfirataw wa ajran ‘aẓīmā(n).
Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang
yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-
orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih
sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan
sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada
wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud
(bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih
yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin
kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya.
Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya.
(Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah
hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan
pahala yang besar.

132
SURAT AR RAHMAN

‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

‫ﻟﺮﺣْ ﻤٰ ۙ ُﻦ‬
‫ﺍَ ﱠ‬ 1.
Ar-raḥmān(u).
(Allah) Yang Maha Pengasih,

َ‫ﻋ ﱠﻠ َﻢ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ۗﻥ‬


َ 2.
‘Allamal-qur'ān(a).
telah mengajarkan Al-Qur’an.

ۙ ‫ﺴ‬
َ‫ﺎﻥ‬ ِ ْ َ‫َﺧ َﻠﻖ‬
َ ‫ﺍﻻ ْﻧ‬ 3.
Khalaqal-insān(a).
Dia menciptakan manusia.

َ‫ﻋ ﱠﻠ َﻤﻪُ ْﺍﻟ َﺒ َﻴﺎﻥ‬


َ 4.
‘Allamahul-bayān(a).
Dia mengajarinya pandai menjelaskan.

133
ٍ ۙ ‫ﺲ َﻭ ْﺍﻟ َﻘ َﻤ ُﺮ ِﺑ ُﺤ ْﺴ َﺒ‬
‫ﺎﻥ‬ ‫ﺍَﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺸ ْﻤ‬ 5.
Asy-syamsu wal-qamaru biḥusbān(in).
Matahari dan bulan (beredar) sesuai dengan perhitungan.

‫َﺍﻥ‬ ‫ﱠﻭﺍﻟ ﱠﻨﺠْ ُﻢ َﻭﺍﻟ ﱠ‬


ِ ‫ﺸ َﺠ ُﺮ َﻳ ْﺴ ُﺠﺪ‬ 6.
Wan-najmu wasy-syajaru yasjudān(i).
Tetumbuhan dan pepohonan tunduk (kepada-Nya).

ۙ َ‫ﺿ َﻊ ْﺍﻟﻤِ ﻴْﺰ‬


َ‫ﺍﻥ‬ َ ‫ﺴ َﻤ ۤﺎ َء َﺭ َﻓ َﻌ َﻬﺎ َﻭ َﻭ‬
‫َﻭﺍﻟ ﱠ‬ 7.
Was-samā'a rafa‘ahā wa waḍa‘al-mīzān(a).
Langit telah Dia tinggikan dan Dia telah menciptakan
timbangan (keadilan dan keseimbangan)

ِ َ‫َﻄﻐ َْﻮﺍ ﻓِﻰ ْﺍﻟﻤِ ﻴْﺰ‬


‫ﺍﻥ‬ ْ ‫ﺍ َ ﱠﻻ ﺗ‬ 8.
Allā taṭgau fil-mīzān(i).
agar kamu tidak melampaui batas dalam timbangan itu.

َ‫َﻭﺍ َ ِﻗ ْﻴ ُﻤﻮﺍ ْﺍﻟ َﻮ ْﺯﻥَ ِﺑ ْﺎﻟ ِﻘﺴْﻂِ َﻭ َﻻ ﺗ ُ ْﺨﺴ ُِﺮﻭﺍ ْﺍﻟﻤِ ﻴْﺰَ ﺍﻥ‬ 9.
Wa aqīmul-wazna bil-qisṭi wa lā tukhsirul-mīzān(a).
Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi timbangan itu.

134
َ ْ ‫ﺿ َﻌ َﻬﺎ ﻟ‬
‫ِﻼﻧ َِۙﺎﻡ‬ َ ‫ﺽ َﻭ‬
َ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ َ ْ ‫َﻭ‬ 10.
Wal-arḍa waḍa‘ahā lil-anām(i).
Bumi telah Dia bentangkan untuk makhluk(-Nya).
َ ْ ُ‫ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻓﺎ ِﻛ َﻬﺔٌ ﱠﻭﺍﻟ ﱠﻨ ْﺨ ُﻞ ﺫَﺍﺕ‬
‫ﺍﻻ ْﻛ َﻤ ِۖﺎﻡ‬ 11.
Fīhā fākihatuw wan-nakhlu żātul-akmām(i).
Padanya terdapat buah-buahan dan pohon kurma yang
mempunyai kelopak mayang,

‫ﺍﻟﺮ ْﻳ َﺤﺎ ۚ ُﻥ‬


‫َﻭ ْﺍﻟ َﺤﺐﱡ ﺫُﻭ ْﺍﻟ َﻌﺼْﻒِ َﻭ ﱠ‬ 12.
Wal-ḥabbu żul-‘aṣfi war-raiḥān(u).
biji-bijian yang berkulit, dan bunga-bunga yang harum
baunya.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 13.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ِ ‫ﺼﺎ ٍﻝ ﻛ َْﺎﻟ َﻔ ﱠﺨ‬


‫ﺎﺭ‬ َ ‫ﺻ ْﻠ‬ ِ ْ َ‫َﺧ َﻠﻖ‬
َ ‫ﺍﻻ ْﻧ‬
َ ‫ﺴﺎﻥَ ﻣِ ْﻦ‬ 14.
Khalaqal-insāna min ṣalṣālin kal-fakhkhār(i).
Dia telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar.

135
ٍ ۚ ‫ﺎﺭﺝٍ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﻧ‬
‫ﺎﺭ‬ ِ ‫َﻭ َﺧ َﻠﻖَ ْﺍﻟ َﺠ ۤﺎ ﱠﻥ ﻣِ ْﻦ ﱠﻣ‬ 15.
Wa khalaqal-jānna mim mārijim min nār(in).
Dia juga telah menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.
ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 16.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫َﺭﺏﱡ ْﺍﻟ َﻤ ْﺸ ِﺮ َﻗﻴ ِْﻦ َﻭ َﺭﺏﱡ ْﺍﻟ َﻤ ْﻐ ِﺮ َﺑﻴ ۚ ِْﻦ‬ 17.


Rabbul-masyriqaini wa rabbul-magribain(i).
(Dialah) Tuhan kedua tempat terbit (matahari pada musim
panas dan musim dingin) dan Tuhan kedua tempat
terbenam (matahari pada kedua musim itu).

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 18.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫َﻣ َﺮ َﺝ ْﺍﻟ َﺒﺤْ َﺮﻳ ِْﻦ َﻳ ْﻠﺘَ ِﻘﻴٰ ۙ ِﻦ‬ 19.


Marajal-baḥraini yaltaqiyān(i).

136
Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu.
ِ ۚ ‫َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ َﻤﺎ َﺑ ْﺮﺯَ ٌﺥ ﱠﻻ َﻳ ْﺒ ِﻐ‬
‫ﻴٰﻦ‬ 20.

Bainahumā barzakhul lā yabgiyān(i).


Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui
oleh masing-masing.
ِ ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑﻜ َﻤﺎ ﺗﻜﺬ‬
ّ
‫ِﺑٰﻦ‬ َ ُ ُ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 21.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫َﻳ ْﺨ ُﺮ ُﺝ ﻣِ ْﻨ ُﻬ َﻤﺎ ﺍﻟ ﱡﻠﺆْ ﻟُ ُﺆ َﻭ ْﺍﻟ َﻤ ْﺮ َﺟﺎ ۚ ُﻥ‬ 22.


Yakhruju minhumal-lu'lu'u wal-marjān(u).
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 23.

Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).


Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

َ ْ ‫ﺍﺭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻨﺸ َٰﺎﺕُ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﺒﺤْ ِﺮ ﻛ‬


‫َﺎﻻﻋ َْﻼ ِۚﻡ‬ ِ ‫َﻭ َﻟﻪُ ْﺍﻟ َﺠ َﻮ‬ 24.
Wa lahul-jawāril-munsya'ātu fil-baḥri kal-a‘lām(i).

137
Milik-Nyalah (bahtera) buatan manusia yang berlayar di
laut laksana gunung-gunung.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫ࣖ َﻓ ِﺒﺎ‬ 25.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ٍ ۖ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ َﻓ‬
‫ﺎﻥ‬ َ ‫ُﻛ ﱡﻞ َﻣ ْﻦ‬ 26.
Kullu man ‘alaihā fān(in).
Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa.

ِ ْ ‫ﱠﻭ َﻳﺒ ْٰﻘﻰ َﻭﺟْ ﻪُ َﺭ ِّﺑﻚَ ﺫُﻭ ْﺍﻟ َﺠ ٰﻠ ِﻞ َﻭ‬


‫ﺍﻻ ْﻛ َﺮ ِۚﺍﻡ‬ 27.
Wa yabqā wajhu rabbika żul-jalāli wal-ikrām(i).
(Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki
kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 28.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

138
‫ﺽ ُﻛ ﱠﻞ َﻳ ْﻮ ٍﻡ ﻫ َُﻮ ِﻓ ْﻲ ﺷَﺄ ْ ۚ ٍﻥ‬ ِ ‫َﻳﺴْـ`ﻠُﻪٗ َﻣ ْﻦ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬
ۗ ِ ‫ﺕ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ 29.
Yas'aluhū man fis-samāwāti wal-arḍ(i), kulla yaumin
huwa fī sya'n(in).
Siapa yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-
Nya. Setiap hari Dia menangani urusan.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 30.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?
ۚ‫ﺳ َﻨ ْﻔ ُﺮﻍُ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ﱡﻳ َﻪ ﺍﻟﺜﱠ َﻘ ٰﻠ ِﻦ‬
َ 31.
Sanafrugu lakum ayyuhaṡ-ṡaqalān(i).
Kami akan mencurahkan perhatian kepadamu, wahai
manusia dan jin.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 32.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺎﺭ‬
ِ ‫ﻄ‬َ ‫ﻄ ْﻌﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ْﻥ ﺗَ ْﻨﻔُﺬُ ْﻭﺍ ﻣِ ْﻦ ﺍ َ ْﻗ‬
َ َ‫ﺍﻻ ْﻧ ِﺲ ﺍ ِِﻥ ﺍ ْﺳﺘ‬ ِ ْ ‫ﻳٰ َﻤ ْﻌﺸ ََﺮ ْﺍﻟ ِﺠ ِّﻦ َﻭ‬ 33.
ۚ‫ﺴ ْﻠ ٰﻄ ٍﻦ‬ ‫ﱠ‬ ُ ُ ْ َ َ ۗ
ُ ‫ﺽ ﻓﺎﻧﻔﺬ ْﻭﺍ ﻻ ﺗﻨﻔﺬ ْﻭﻥَ ﺍِﻻ ِﺑ‬ُ ُ ْ َ َ ْ
ِ ‫ﺕ َﻭﺍﻻ ْﺭ‬ِ ‫ﺍﻟﺴﱠﻤٰ ٰﻮ‬

139
Yā ma‘syaral-jinni wal-insi inistaṭa‘tum an tanfużū min
aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużū, lā tanfużūna illā
bisulṭān(in).
Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah.
Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan
kekuatan (dari Allah).

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 34.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ِ ۚ ‫َﺼ َﺮ‬
‫ﺍﻥ‬ ِ ‫ﺎﺱ َﻓ َﻼ ﺗَ ْﻨﺘ‬
ٌ ‫ﺎﺭ ﱠﻭ ُﻧ َﺤ‬ ٌ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ َﻤﺎ ﺷ َُﻮﺍ‬
ٍ ۙ ‫ﻅ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﻧ‬ َ ‫ﺳ ُﻞ‬
َ ‫ﻳ ُْﺮ‬ 35.
Yursalu ‘alaikumā syuwāẓum min nār(in), wa nuḥāsun
falā tantaṣirān(i).
Kepadamu, (wahai jin dan manusia,) disemburkan nyala
api dan (ditumpahkan) cairan tembaga panas sehingga
kamu tidak dapat menyelamatkan diri.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 36.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).

140
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ِ ۚ ‫ﺴ َﻤ ۤﺎ ُء َﻓﻜَﺎﻧَﺖْ َﻭ ْﺭﺩَﺓ ً ﻛَﺎﻟ ِﺪّﻫ‬


‫َﺎﻥ‬ ِ ‫ﺸ ﱠﻘ‬
‫ﺖ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ‫َﻓ ِﺎﺫَﺍ ﺍ ْﻧ‬ 37.
Fa iżansyaqqatis-samā'u fa kānat wardatan kad-dihān(i).
Maka, apabila langit terbelah, lalu (warnanya) menjadi
merah mawar seperti (kilauan) minyak, (terjadilah
kengerian yang hebat).

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 38.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺲ ﱠﻭ َﻻ َﺟ ۤﺎ ۚ ﱞﻥ‬
ٌ ‫ﻋ ْﻦ ﺫَ ۢ ْﻧ ِﺒ ٖ ٓﻪ ﺍِ ْﻧ‬
َ ‫َﻓ َﻴ ْﻮ َﻣ ِﺌ ٍﺬ ﱠﻻ ُﻳﺴْـ` ُﻞ‬ 39.
Fa yauma'iżil lā yus'alu ‘an żambihī insuw wa lā jānn(un).
Maka, pada hari itu manusia dan jin tidak ditanya tentang
dosanya.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 40.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).

141
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺍﻻ ْﻗﺪ َِۚﺍﻡ‬ ِ ‫ﻑ ْﺍﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ُﻣ ْﻮﻥَ ِﺑ ِﺴﻴْﻤٰ ُﻬ ْﻢ َﻓﻴُﺆْ َﺧﺬُ ِﺑﺎﻟ ﱠﻨ َﻮ‬
َ ْ ‫ﺍﺻ ْﻲ َﻭ‬ ُ ‫ُﻳ ْﻌ َﺮ‬ 41.
Yu‘raful-mujrimūna bisīmāhum fa yu'khażu bin-nawāṣī
wal-iqdām(i).
Para pendosa dikenali dengan tanda-tandanya, lalu
direnggut ubun-ubun dan kakinya.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 42.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

َ‫ٰﻫﺬ ِٖﻩ َﺟ َﻬ ﱠﻨ ُﻢ ﺍ ﱠﻟ ِﺘ ْﻲ ُﻳ َﻜﺬِّﺏُ ِﺑ َﻬﺎ ْﺍﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ُﻣ ْﻮ ۘﻥ‬ 43.


Hāżihī jahannamul-latī yukażżibu bihal-mujrimūn(a).
Inilah (neraka) Jahanam yang didustakan oleh para
pendosa.

‫ﻄ ْﻮﻓُ ْﻮﻥَ َﺑ ْﻴ َﻨ َﻬﺎ َﻭ َﺑﻴْﻦَ َﺣﻤِ ﻴ ٍْﻢ ٰﺍ ۚ ٍﻥ‬


ُ ‫َﻳ‬ 44.
Yaṭūfūna bainahā wa baina ḥamīmin ān(in).

142
Mereka bolak-balik di antaranya (api neraka) dan air
mendidih yang sangat panas.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫ࣖ َﻓ ِﺒﺎ‬ 45.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺎﻡ َﺭ ِّﺑ ٖﻪ َﺟ ﱠﻨ ٰﺘ ۚ ِﻦ‬ َ ‫َﻭ ِﻟ َﻤ ْﻦ ﺧ‬


َ ‫َﺎﻑ َﻣ َﻘ‬ 46.
Wa liman khāfa maqāma rabbihī jannatān(i).
Bagi siapa yang takut pada keagungan Tuhannya
disediakan dua surga.

ِ ۙ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 47.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?
ٍ ۚ ‫ﺫَ َﻭﺍﺗَﺎ ٓ ﺍ َ ْﻓﻨ‬
‫َﺎﻥ‬ 48.
Żawātā afnān(in).
Kedua surga itu mempunyai (pepohonan) yang bercabang-
cabang.

143
ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 49.
Fabi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ِ ۚ ‫ﻋﻴ ْٰﻨ ِﻦ ﺗَﺠْ ِﺮ‬


‫ﻳٰﻦ‬ َ ‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ‬ 50.
Fīhimā ‘aināni tajriyān(i).
Di dalam kedua (surga) itu terdapat dua mata air yang
memancar.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 51.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ ﻣِ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ َﻓﺎ ِﻛ َﻬ ٍﺔ ﺯَ ْﻭﺟٰ ۚ ِﻦ‬ 52.


Fīhimā min kulli fākihatin zaujān(i).
Di dalam kedua (surga) itu terdapat aneka buah-buahan
yang berpasang-pasangan.
ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
ۚ‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 53.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).

144
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫َﺍﻥ‬ ٍ ۗ ‫ﯨ ُﻨ َﻬﺎ ﻣِ ْﻦ ﺍِ ْﺳﺘَﺒ َْﺮ‬t ‫ﻄ ۤﺎ‬


ٍ ۚ ‫ﻕ َﻭ َﺟﻨَﺎ ْﺍﻟ َﺠ ﱠﻨﺘَﻴ ِْﻦ ﺩ‬ َ ‫ﺵ َﺑ‬ۢ ٍ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﻓُ ُﺮ‬
َ َ‫ـﻴْﻦ‬t ‫ُﻣﺘﱠ ِﻜ‬ 54.
Muttaki'īna ‘alā furusyim baṭā'inuhā min istabraq(in), wa
janal-jannataini dān(in).
Mereka berbaring di atas permadani yang bagian dalamnya
(terbuat) dari sutera tebal. Buah-buahan di kedua surga itu
(dapat) dipetik dari dekat.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 55.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺲ َﻗ ْﺒ َﻠ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﻻ َﺟ ۤﺎ ۚ ﱞﻥ‬
ٌ ‫ﻄﻤِ ْﺜ ُﻬ ﱠﻦ ﺍِ ْﻧ‬
ْ ‫ﺍﻟﻄ ْﺮﻑِۙ َﻟ ْﻢ َﻳ‬ ِ ‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ ﱠﻦ ٰﻗ‬
‫ﺼ ٰﺮﺕُ ﱠ‬ 56.
Fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarf(i), lam yaṭmiṡhunna insun
qablahum wa lā jānn(un).
Di dalamnya ada (bidadari) yang membatasi pandangan
(hanya untuk pasangannya) yang tidak pernah disentuh
oleh manusia sebelum mereka dan tidak (pula) oleh jin.

145
ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 57.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫َﻛﺎ َ ﱠﻧ ُﻬ ﱠﻦ ْﺍﻟ َﻴﺎﻗُ ْﻮﺕُ َﻭ ْﺍﻟ َﻤ ْﺮ َﺟﺎ ۚ ُﻥ‬ 58.


Ka'annahunnal-yāqūtu wal-marjān(u).
Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 59.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺴﺎ ۚ ُﻥ‬ ِ ْ ‫ﺎﻥ ﺍ ﱠِﻻ‬


َ ْ‫ﺍﻻﺣ‬ ِ ‫ﺴ‬ ِ ْ ‫َﻫﻞْ َﺟﺰَ ۤﺍ ُء‬
َ ْ‫ﺍﻻﺣ‬ 60.
Hal jazā'ul-iḥsāni illal-iḥsān(u).
Adakah balasan kebaikan selain kebaikan (pula)?

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 61.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

146
‫َﻭﻣِ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ ِﻬ َﻤﺎ َﺟ ﱠﻨ ٰﺘ ۚ ِﻦ‬ 62.
Wa min dūnihimā jannatān(i).
Selain dari kedua (surga) itu ada dua surga (lagi).

ِ ۙ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 63.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ُﻣﺪْﻫ َۤﺎ ﱠﻣ ٰﺘ ۚ ِﻦ‬ 64.


Mudhāmmatān(i).
Kedua surga itu (terlihat warnanya) hijau tua.

ِ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 65.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﻋﻴ ْٰﻨ ِﻦ َﻧﻀﱠﺎ َﺧ ٰﺘ ۚ ِﻦ‬


َ ‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ‬ 66.
Fīhimā ‘aināni naḍḍākhatān(i).

147
Di dalam keduanya ada dua mata air yang memancar tanpa
henti.

ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 67.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ َﻓﺎ ِﻛ َﻬﺔٌ ﱠﻭﻧ َْﺨ ٌﻞ ﱠﻭ ُﺭ ﱠﻣﺎ ۚ ٌﻥ‬ 68.


Fīhimā fākihatuw wa nakhluw wa rummān(un).
Di dalam keduanya ada buah-buahan (antara lain) kurma
dan delima.

ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 69.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺴﺎ ۚ ٌﻥ‬
َ ِ‫ِﻓ ْﻴ ِﻬ ﱠﻦ َﺧﻴ ْٰﺮﺕٌ ﺣ‬ 70.
Fīhinna khairātun ḥisān(un).
Di dalamnya ada (bidadari) yang mulia (akhlaknya) lagi
jelita.

148
ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 71.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺼ ْﻮ ٰﺭﺕٌ ﻓِﻰ ْﺍﻟﺨِ َﻴ ِۚﺎﻡ‬


ُ ‫ُﺣ ْﻮ ٌﺭ ﱠﻣ ْﻘ‬ 72.
Ḥūrum maqṣūrātun fil-khiyām(i).
Bidadari-bidadari yang dipingit dalam kemah-kemah.

ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 73.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

‫ﺲ َﻗ ْﺒ َﻠ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﻻ َﺟ ۤﺎ ۚ ﱞﻥ‬
ٌ ‫ﻄﻤِ ْﺜ ُﻬ ﱠﻦ ﺍِ ْﻧ‬
ْ ‫َﻟ ْﻢ َﻳ‬ 74.
Lam yaṭmiṡhunna insun qablahum wa lā jānn(un).
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
dan tidak (pula) oleh jin.

ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬


‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 75.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).

149
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ٍۚ ‫ﺴ‬
‫ﺎﻥ‬ َ ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﺭ ْﻓ َﺮﻑٍ ُﺧﻀ ٍْﺮ ﱠﻭ‬
ّ ‫ﻋ ْﺒ َﻘ ِﺮ‬
َ ِ‫ﻱ ٍ ﺣ‬ َ َ‫ـﻴْﻦ‬t ‫ُﻣﺘﱠ ِﻜ‬ 76.
Muttaki'īna ‘alā rafrafin khuḍriw wa ‘abqariyyin
ḥisān(in).
Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan
permadani-permadani yang indah.
ِ ۚ ّ‫ﻱ ِ ٰﺍ َ ۤﻻءِ َﺭ ِّﺑ ُﻜ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻜﺬ‬
‫ِﺑٰﻦ‬ ّ َ ‫َﻓ ِﺒﺎ‬ 77.
Fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān(i).
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan
(wahai jin dan manusia)?

ِ ْ ‫َﺒٰﺮﻙَ ﺍ ْﺳ ُﻢ َﺭ ِّﺑﻚَ ﺫِﻯ ْﺍﻟ َﺠ ٰﻠ ِﻞ َﻭ‬


‫ﺍﻻ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ‬ َ ‫ࣖﺗ‬ 78.
Tabārakasmu rabbika żil-jalāli wal-ikrām(i).
Mahaberkah nama Tuhanmu Pemilik keagungan dan
kemuliaan.

150
SURAT AL WAQIAH
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

ُ‫ﺖ ْﺍﻟ َﻮﺍ ِﻗ َﻌﺔ‬


ِ ‫ﺍِﺫَﺍ َﻭ َﻗ َﻌ‬ 1.
Iżā waqa‘atil-wāqi‘ah(tu).
Apabila terjadi hari Kiamat (yang pasti terjadi),

ٌ‫ْﺲ ﻟ َِﻮ ْﻗ َﻌ ِﺘ َﻬﺎ ﻛَﺎ ِﺫ َﺑﺔ‬


َ ‫ۘ◌ َﻟﻴ‬ 2.
Laisa liwaq‘atihā kāżibah(tun).
tidak ada seorang pun yang (dapat) mendustakan
terjadinya.

ٌ‫ﻀﺔٌ ﱠﺭﺍ ِﻓ َﻌﺔ‬


َ ‫ﺧَﺎ ِﻓ‬ 3.
Khāfiḍatur rāfi‘ah(tun).

151
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan
meninggikan (golongan yang lain).
‫ﺽ َﺭﺟ'ﺎ‬ َْ ‫ﺖ‬
ُ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ ِ ‫ﺍِﺫَﺍ ُﺭ ﱠﺟ‬ 4.
Iżā rujjatil-arḍu rajjā(n).
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya

‫ﺖ ْﺍﻟ ِﺠ َﺒﺎ ُﻝ َﺑﺴ ۙ'ﺎ‬


ِ ‫ﺴ‬
‫ﱠﻭ ُﺑ ﱠ‬ 5.
Wa bussatil-jibālu bassā(n).
dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya,

‫َﻓﻜَﺎﻧَﺖْ َﻫ َﺒ ۤﺎ ًء ﱡﻣ ۢ ْﻨ َﺒﺜ' ۙﺎ‬ 6.


Fa kānat habā'am mumbaṡṡā(n).
jadilah ia debu yang beterbangan.

ً‫ۗ◌ ﱠﻭ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ْﺯ َﻭﺍ ًﺟﺎ ﺛَ ٰﻠﺜَﺔ‬ 7.


Wa kuntum azwājan ṡalāṡah(tan).

152
Kamu menjadi tiga golongan,

‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟ َﻤ ْﻴ َﻤ َﻨ ِﺔ‬


ْ َ ‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟ َﻤ ْﻴ َﻤ َﻨ ِﺔ ەۙ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬
ْ َ ‫ۗ◌ َﻓﺎ‬ 8.
Fa aṣḥābul-maimanah(ti), mā aṣḥābul-maimanah(ti).
yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan
itu

‫ َﻤ ِﺔ‬C‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟ َﻤ ْﺸـ‬


ْ َ ‫ َﻤ ِﺔ ەۙ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬C‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟ َﻤ ْﺸـ‬
ْ َ ‫ۗ◌ َﻭﺍ‬ 9.
Wa aṣḥābul-masy'amah(ti), mā aṣḥābul-masy'amah(ti).
dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

َ‫ﺴ ِﺒﻘُ ْﻮ ۙﻥ‬


‫ﺴ ِﺒﻘُ ْﻮﻥَ ﺍﻟ ﱣ‬
‫َﻭﺍﻟ ﱣ‬ 10.
Was-sābiqūnas-sābiqūn(a).
Selain itu, (golongan ketiga adalah) orang-orang yang
paling dahulu (beriman). Merekalah yang paling dahulu
(masuk surga).

153
ٰۤ ُ
َ‫ﻚَ ْﺍﻟ ُﻤ َﻘ ﱠﺮﺑ ُْﻮ ۚﻥ‬J‫ﻭﻟﯨ‬ ‫ﺍ‬ 11.
Ulā'ikal-muqarrabūn(a).
Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah).
‫ﺖ ﺍﻟ ﱠﻨ ِﻌﻴ ِْﻢ‬
ِ ‫ِﻓ ْﻲ َﺟ ﱣﻨ‬ 12.
Fī jannātin-na‘īm(i).
(Mereka) berada dalam surga (yang penuh) kenikmatan.

َ‫ﺍﻻ ﱠﻭ ِﻟﻴ ْۙﻦ‬


َ ْ َ‫ﺛ ُ ﱠﻠﺔٌ ِ ّﻣﻦ‬ 13.
Ṡullatum minal-awwalīn(a).
(Mereka adalah) segolongan besar dari orang-orang yang
terdahulu

َ‫ﺍﻻﺧِ ِﺮﻳ ْۗﻦ‬


ٰ ْ َ‫َﻭ َﻗ ِﻠ ْﻴ ٌﻞ ِ ّﻣﻦ‬ 14.
Wa qalīlum minal-ākhirīn(a).

154
dan sedikit dari orang-orang yang (datang) kemudian.

‫ﺳ ُﺮ ٍﺭ ﱠﻣ ْﻮﺿ ُْﻮ َﻧ ۙ ٍﺔ‬


ُ ‫ﻋ ٰﻠﻰ‬
َ 15.
‘Alā sururim mauḍūnah(tin).
(Mereka berada) di atas dipan-dipan yang bertatahkan
emas dan permata

َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ ُﻣﺘ َٰﻘ ِﺒ ِﻠﻴْﻦ‬


َ َ‫ـﻴْﻦ‬J ‫ﱡﻣﺘﱠ ِﻜ‬ 16.
Muttaki'īna ‘alaihā mutaqābilīn(a).
seraya bersandar di atasnya saling berhadapan.

َ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِﻭ ْﻟﺪَﺍ ٌﻥ ﱡﻣ َﺨ ﱠﻠﺪ ُْﻭ ۙﻥ‬


َ ‫ﻑ‬ ُ ‫َﻳ‬
ُ ‫ﻄ ْﻮ‬ 17.
Yaṭūfu ‘alaihim wildānum mukhalladūn(a).
Mereka dikelilingi oleh anak-anak yang selalu muda

‫ﺎﺭﻳ ْۙﻖَ َﻭﻛَﺄ ْ ٍﺱ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﻣ ِﻌﻴ ۙ ٍْﻦ‬ ٍ ‫ِﺑﺎ َ ْﻛ َﻮﺍ‬


ِ ‫ﺏ ﱠﻭﺍ َ َﺑ‬ 18.

155
Bi'akwābiw wa abārīq(a), wa ka'sim mim ma‘īn(in).
dengan (membawa) gelas, kendi, dan seloki (berisi
minuman yang diambil) dari sumber yang mengalir.

َ‫ﻋ ْﻨ َﻬﺎ َﻭ َﻻ ُﻳ ْﻨ ِﺰﻓُ ْﻮ ۙﻥ‬ َ ‫ﱠﻻ ُﻳ‬


َ َ‫ﺼﺪﱠﻋ ُْﻮﻥ‬ 19.
Lā yuṣadda‘ūna ‘anhā wa lā yunzifūn(a).
Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.

َ‫َﻭ َﻓﺎ ِﻛ َﻬ ٍﺔ ِ ّﻣ ﱠﻤﺎ َﻳﺘَ َﺨﻴ ُﱠﺮ ْﻭ ۙﻥ‬ 20.


Wa fākihatim mimmā yatakhayyarūn(a).
(Mereka menyuguhkan pula) buah-buahan yang mereka
pilih

َ‫ﻁﻴ ٍْﺮ ِ ّﻣ ﱠﻤﺎ َﻳ ْﺸﺘَ ُﻬ ْﻮ ۗﻥ‬


َ ‫َﻭ َﻟﺤْ ِﻢ‬ 21.
Wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahūn(a).
dan daging burung yang mereka sukai.

156
‫َﻭ ُﺣ ْﻮ ٌﺭ ِﻋ ْﻴ ۙ ٌﻦ‬ 22.
Wa ḥūrun ‘īn(un).
Ada bidadari yang bermata indah

‫َﻛﺎ َ ْﻣﺜَﺎ ِﻝ ﺍﻟ ﱡﻠﺆْ ﻟُ ِﺆ ْﺍﻟ َﻤ ْﻜ ُﻨ ْﻮ ۚ ِﻥ‬ 23.


Ka'amṡālil-lu'lu'il-maknūn(i).
laksana mutiara yang tersimpan dengan baik

َ‫َﺟﺰَ ۤﺍ ۢ ًء ِﺑ َﻤﺎ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻳ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥ‬ 24.


Jazā'am bimā kānū ya‘malūn(a).
sebagai balasan atas apa yang selama ini mereka kerjakan.

‫َﻻ َﻳ ْﺴ َﻤﻌُ ْﻮﻥَ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻟ ْﻐ ًﻮﺍ ﱠﻭ َﻻ ﺗَﺄ ْ ِﺛ ْﻴ ًﻤ ۙﺎ‬ 25.


Lā yasma‘ūna fīhā lagwaw wa lā ta'ṡīmā(n).

157
Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia
dan tidak (pula) percakapan yang menimbulkan dosa,

‫ﺳ ٰﻠ ًﻤﺎ‬
َ ‫ﺳ ٰﻠ ًﻤﺎ‬
َ ‫ﺍ ﱠِﻻ ِﻗﻴ ًْﻼ‬ 26.
Illā qīlan salāman salāmā(n).
kecuali (yang mereka dengar hanyalah) ucapan, “Salam…
salam.”

‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ۗ ِْﻦ‬


ْ َ ‫ﺻﺤٰ ﺐُ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ِْﻦ ەۙ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬
ْ َ ‫َﻭﺍ‬ 27.
Wa aṣḥābul-yamīn(i), mā aṣḥābul-yamīn(i).
Golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.

‫ِﻓ ْﻲ ِﺳﺪ ٍْﺭ ﱠﻣ ْﺨﻀ ُْﻮ ٍۙﺩ‬ 28.


Fī sidrim makhḍūd(in).
(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak
berduri,

158
ٍ ‫ﻁ ْﻠ‬
‫ﺢ ﱠﻣ ْﻨﻀ ُْﻮ ٍۙﺩ‬ َ ‫ﱠﻭ‬ 29.
Wa ṭalḥim manḍūd(in).
pohon pisang yang (buahnya) bersusun-susun,

‫ﱠﻭﻅِ ٍّﻞ ﱠﻣ ْﻤﺪ ُْﻭ ٍۙﺩ‬ 30.


Wa ẓillim mamdūd(in).
naungan yang terbentang luas,

ٍ ۙ ‫ﱠﻭ َﻣ ۤﺎءٍ ﱠﻣ ْﺴ ُﻜ ْﻮ‬


‫ﺏ‬ 31.
Wa mā'im maskūb(in).
air yang tercurah,

‫ﱠﻭ َﻓﺎ ِﻛ َﻬ ٍﺔ َﻛ ِﺜﻴ َْﺮ ۙ ٍﺓ‬ 32.


Wa fākihatin kaṡīrah(tin).

159
buah-buahan yang banyak

‫ﻋ ۙ ٍﺔ‬
َ ‫ﻋ ٍﺔ ﱠﻭ َﻻ َﻣ ْﻤ ُﻨ ْﻮ‬ ُ ‫ﱠﻻ َﻣ ْﻘ‬
َ ‫ﻄ ْﻮ‬ 33.
Lā maqṭū‘atiw wa lā mamnū‘ah(tin).
yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang
memetiknya,

‫ﻋ ۗ ٍﺔ‬
َ ‫ﱠﻭﻓُ ُﺮ ٍﺵ ﱠﻣ ْﺮﻓُ ْﻮ‬ 34.
Wa furusyim marfū‘ah(tin).
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

‫ﺍِ ﱠﻧﺎ ٓ ﺍ َ ْﻧﺸَﺄ ْ ٰﻧ ُﻬ ﱠﻦ ﺍِ ْﻧﺸ َۤﺎ ۙ ًء‬ 35.


Innā ansya'nāhunna insyā'ā(n).
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu)
secara langsung,

160
‫َﺎﺭ ۙﺍ‬
ً ‫َﻓ َﺠ َﻌ ْﻠ ٰﻨ ُﻬ ﱠﻦ ﺍ َ ْﺑﻜ‬ 36.
Faja‘alnāhunna abkārā(n).
lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan

‫ﻋ ُُﺮﺑًﺎ ﺍ َ ْﺗ َﺮﺍﺑ ًۙﺎ‬ 37.


‘Uruban atrābā(n).
yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya,

‫ﺐ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ۗ ِْﻦ‬ ْ َ‫ِّﻻ‬


ِ ٰ‫ﺻﺤ‬ 38.
Li'aṣḥābil-yamīn(i).
(diperuntukkan) bagi golongan kanan,

َ‫ﺛ ُ ﱠﻠﺔٌ ِ ّﻣﻦَ ْﺍﻻَ ﱠﻭ ِﻟﻴ ْۙﻦ‬ 39.


Ṡullatum minal-awwalīn(a).
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu

161
َ‫ﺍﻻﺧِ ِﺮﻳ ْۗﻦ‬
ٰ ْ َ‫ࣖ َﻭﺛ ُ ﱠﻠﺔٌ ِ ّﻣﻦ‬ 40.
Wa ṡullatum minal-ākhirīn(a).
dan segolongan besar (pula) dari orang-orang yang
kemudian.

‫ﺸ َﻤﺎ ۗ ِﻝ‬ ْ َ ‫ﺸ َﻤﺎ ِﻝ ەۙ َﻣﺎ ٓ ﺍ‬


ّ ِ ‫ﺻﺤٰ ﺐُ ﺍﻟ‬ ْ َ ‫َﻭﺍ‬
ّ ِ ‫ﺻﺤٰ ﺐُ ﺍﻟ‬ 41.
Wa aṣḥābusy-syimāl(i), mā aṣḥābusy-syimāl(i).
Golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

‫ﺳ ُﻤ ْﻮ ٍﻡ ﱠﻭ َﺣﻤِ ﻴ ٍْۙﻢ‬
َ ‫ِﻓ ْﻲ‬ 42.
Fī samūmiw wa ḥamīm(in).
(Mereka berada) dalam siksaan angin yang sangat panas,
air yang mendidih,
‫ﱠﻭﻅِ ٍّﻞ ِ ّﻣ ْﻦ ﻳﱠﺤْ ُﻤ ْﻮ ٍۙﻡ‬ 43.
Wa ẓillim miy yaḥmūm(in).

162
dan naungan asap hitam

ِ ‫ﱠﻻ َﺑ‬
‫ﺎﺭ ٍﺩ ﱠﻭ َﻻ ﻛ َِﺮﻳ ٍْﻢ‬ 44.
Lā bāridiw wa lā karīm(in).
yang tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

َ‫ﺍِ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ ﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻗ ْﺒ َﻞ ٰﺫﻟِﻚَ ُﻣ ْﺘ َﺮ ِﻓﻴ ْۚﻦ‬ 45.


Innahum kānū qabla żālika mutrafīn(a).
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-
mewah.

‫ﺚ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْۚﻢ‬


ِ ‫ﻋ َﻠﻰ ْﺍﻟﺤِ ْﻨ‬ ِ ‫َﻭﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ ﻳ‬
َ َ‫ُﺼ ﱡﺮ ْﻭﻥ‬ 46.
Wa kānū yuṣirrūna ‘alal-ḥinṡil-‘aẓīm(i).
Mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.
َ ‫ﯨﺬَﺍ ﻣِ ْﺘﻨَﺎ َﻭ ُﻛ ﱠﻨﺎ ﺗ ُ َﺮﺍﺑًﺎ ﱠﻭ ِﻋ‬J َ ‫َﻭﻛَﺎ ُﻧ ْﻮﺍ َﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ ەۙ ﺍ‬
‫ﻈﺎ ًﻣﺎ َءﺍِ ﱠﻧﺎ‬ 47.
َ‫َﻟ َﻤ ْﺒﻌُ ْﻮﺛ ُ ْﻮ ۙﻥ‬

163
Wa kānū yaqūlūn(a), a'iżā mitnā wa kunnā turābaw wa
‘iẓāman a'innā lamab‘ūṡūn(a).
Mereka berkata, “Apabila kami telahmati menjadi tanah
dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan
dibangkitkan (kembali)?

َ ْ ‫ﺍ َ َﻭ ٰﺍ َﺑ ۤﺎ ُﺅﻧَﺎ‬
َ‫ﺍﻻ ﱠﻭﻟُ ْﻮﻥ‬ 48.
Awa'ābā'unal-awwalūn(a).
Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (akan
dibangkitkan pula)?”

َ‫ﺍﻻﺧِ ِﺮﻳ ْۙﻦ‬


ٰ ْ ‫ﺍﻻ ﱠﻭ ِﻟﻴْﻦَ َﻭ‬
َ ْ ‫ﻗُﻞْ ﺍ ﱠِﻥ‬ 49.
Qul innal-awwalīna wal-ākhirīn(a).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya orang-
orang yang terdahulu dan yang kemudian
ِ ‫َﻟ َﻤﺠْ ُﻤ ْﻮﻋ ُْﻮ ۙﻥَ ﺍ ِٰﻟﻰ ﻣِ ْﻴ َﻘﺎ‬
‫ﺕ َﻳ ْﻮ ٍﻡ ﱠﻣ ْﻌﻠُ ْﻮ ٍﻡ‬ 50.
Lamajmū‘ūn(a), ilā mīqāti yaumim ma‘lūm(in).

164
benar-benar akan dikumpulkan pada waktu tertentu,
yaitu hari yang sudah diketahui.

َ‫ﺛ ُ ﱠﻢ ﺍِ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍﻟﻀ ۤﱠﺎ ﱡﻟ ْﻮﻥَ ْﺍﻟ ُﻤ َﻜ ِﺬّﺑ ُْﻮ ۙﻥ‬ 51.
Ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllūnal-mukażżibūn(a).
Kemudian, sesungguhnya kamu, wahai orang-orang sesat
lagi pendusta,

َ ‫َ ٰﻻ ِﻛﻠُ ْﻮﻥَ ﻣِ ْﻦ‬


‫ﺷ َﺠ ٍﺮ ِ ّﻣ ْﻦ ﺯَ ﱡﻗ ْﻮ ٍۙﻡ‬ 52.
La'ākilūna min syajarim min zaqqūm(in).
pasti akan memakan pohon zaqum.

َ‫ﻄ ْﻮ ۚﻥ‬
ُ ‫ ْﻮﻥَ ﻣِ ْﻨ َﻬﺎ ْﺍﻟ ُﺒ‬q‫َﻓ َﻤﺎﻟِـ‬ 53.
Fa māli'ūna minhal-buṭūn(a).
Lalu, kamu akan memenuhi perut-perutmu dengannya.

165
‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ َﺤﻤِ ﻴ ِْۚﻢ‬
َ َ‫َﻓ ٰﺸ ِﺮﺑ ُْﻮﻥ‬ 54.
Fasyāribūna ‘alaihi minal-ḥamīm(i).
Setelah itu, untuk penawarnya (zaqum) kamu akan
meminum air yang sangat panas.

‫ﺏ ْﺍﻟ ِﻬﻴ ِْۗﻢ‬


َ ‫َﻓ ٰﺸ ِﺮﺑ ُْﻮﻥَ ﺷ ُْﺮ‬ 55.
Fa syāribūna syurbal-hīm(i).
Maka, kamu minum bagaikan unta yang sangat haus.

‫ٰﻫﺬَﺍ ُﻧ ُﺰﻟُ ُﻬ ْﻢ َﻳ ْﻮ َﻡ ﺍﻟ ِﺪّﻳ ۗ ِْﻦ‬ 56.


Hāżā nuzuluhum yaumad-dīn(i).
Inilah hidangan (untuk) mereka pada hari Pembalasan.”

َ ُ ‫ﻧَﺤْ ُﻦ َﺧ َﻠ ْﻘ ٰﻨ ُﻜ ْﻢ َﻓ َﻠ ْﻮ َﻻ ﺗ‬
َ‫ﺼ ِﺪّﻗُ ْﻮﻥ‬ 57.
Naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqūn(a).

166
Kami telah menciptakanmu. Mengapa kamu tidak
membenarkan (hari Kebangkitan)?
َ‫ﺍ َ َﻓ َﺮ َء ْﻳﺘ ُ ْﻢ ﱠﻣﺎ ﺗ ُ ْﻤ ُﻨ ْﻮ ۗﻥ‬ 58.
Afa ra'aitum mā tumnūn(a).
Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu pancarkan
(sperma)?

َ‫َءﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺗ َْﺨﻠُﻘُ ْﻮﻧَﻪٗ ٓ ﺍ َ ْﻡ ﻧَﺤْ ُﻦ ْﺍﻟ ٰﺨ ِﻠﻘُ ْﻮﻥ‬ 59.


A'antum takhluqūnahū am naḥnul-khāliqūn(a).
Apakah kamu yang menciptakannya atau Kami
Penciptanya?

َ‫ﻧَﺤْ ُﻦ َﻗﺪ ْﱠﺭﻧَﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ُﻢ ْﺍﻟ َﻤ ْﻮﺕَ َﻭ َﻣﺎ ﻧَﺤْ ُﻦ ِﺑ َﻤ ْﺴﺒ ُْﻮ ِﻗﻴ ْۙﻦ‬ 60.
Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu
bimasbūqīn(a).
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan
Kami tidak lemah

167
َ‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ْﻥ ﱡﻧ َﺒ ِﺪّ َﻝ ﺍ َ ْﻣﺜَﺎ َﻟ ُﻜ ْﻢ َﻭ ُﻧ ْﻨ ِﺸﺌَ ُﻜ ْﻢ ِﻓ ْﻲ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬
َ 61.
‘Alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi'akum fī mā lā
ta‘lamūn(a).
untuk mengubah bentukmu (di hari Kiamat) dan
menciptakanmu kelak dalam keadaan yang tidak kamu
ketahui.

َ‫ﻋ ِﻠ ْﻤﺘ ُ ُﻢ ﺍﻟ ﱠﻨ ْﺸﺎَﺓ َ ْﺍﻻُ ْﻭ ٰﻟﻰ َﻓ َﻠ ْﻮ َﻻ ﺗَﺬَ ﱠﻛ ُﺮ ْﻭﻥ‬


َ ْ‫َﻭ َﻟ َﻘﺪ‬ 62.
Wa laqad ‘alimtumun-nasy'atal-ūlā falau lā
tażakkarūn(a).
Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui penciptaan
yang pertama. Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

َ‫ﺍ َ َﻓ َﺮ َء ْﻳﺘ ُ ْﻢ ﱠﻣﺎ ﺗَﺤْ ُﺮﺛ ُ ْﻮ ۗﻥ‬ 63.


Afara'aitum mā taḥruṡūn(a).
Apakah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam?

168
‫َءﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺗ َْﺰ َﺭﻋ ُْﻮﻧَﻪٗ ٓ ﺍ َ ْﻡ ﻧَﺤْ ُﻦ ﱣ‬
َ‫ﺍﻟﺰ ِﺭﻋ ُْﻮﻥ‬ 64.
A'antum tazra‘ūnahū am naḥnuz-zāri‘ūn(a).
Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang
menumbuhkan?

َ‫ﻈ ْﻠﺘ ُ ْﻢ ﺗَ َﻔ ﱠﻜ ُﻬ ْﻮ ۙﻥ‬ َ ‫َﻟ ْﻮ َﻧﺸ َۤﺎ ُء َﻟ َﺠ َﻌ ْﻠ ٰﻨﻪُ ُﺣ‬


َ ‫ﻄﺎ ًﻣﺎ َﻓ‬ 65.
Lau nasyā'u laja‘alnāhu ḥuṭāman fa ẓaltum
tafakkahūn(a).
Seandainya Kami berkehendak, Kami benar-benar
menjadikannya hancur sehingga kamu menjadi heran
tercengang,

َ‫ﺍِ ﱠﻧﺎ َﻟ ُﻤ ْﻐ َﺮ ُﻣ ْﻮ ۙﻥ‬ 66.


Innā lamugramūn(a).
(sambil berkata,) “Sesungguhnya kami benar-benar
menderita kerugian.

169
َ‫َﺑﻞْ ﻧَﺤْ ُﻦ َﻣﺤْ ُﺮ ْﻭ ُﻣ ْﻮﻥ‬ 67.
Bal naḥnu maḥrūmūn(a).
Bahkan, kami tidak mendapat hasil apa pun.”
َ‫ﻱ ﺗَ ْﺸ َﺮﺑ ُْﻮ ۗﻥ‬
ْ ‫ﺍ َ َﻓ َﺮ َء ْﻳﺘ ُ ُﻢ ْﺍﻟ َﻤ ۤﺎ َء ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 68.
Afa ra'aitumul-mā'al-lażī tasyrabūn(a).
Apakah kamu memperhatikan air yang kamu minum?

َ‫َءﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ْﻧﺰَ ْﻟﺘ ُ ُﻤ ْﻮﻩُ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺰ ِﻥ ﺍ َ ْﻡ ﻧَﺤْ ُﻦ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻨ ِﺰﻟُ ْﻮﻥ‬ 69.
A'antum anzaltumūhu minal-muzni am naḥnul-
munzilūn(a).
Apakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami
yang menurunkan?

َ‫َﻟ ْﻮ َﻧﺸ َۤﺎ ُء َﺟ َﻌ ْﻠ ٰﻨﻪُ ﺍ ُ َﺟﺎ ًﺟﺎ َﻓ َﻠ ْﻮ َﻻ ﺗَ ْﺸ ُﻜ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 70.


Lau nasyā'u ja‘alnāhu ujājan falau lā tasykurūn(a).

170
Seandainya Kami berkehendak, Kami menjadikannya asin.
Mengapa kamu tidak bersyukur?

َ‫ﺎﺭ ﺍ ﱠﻟ ِﺘ ْﻲ ﺗ ُ ْﻮ ُﺭ ْﻭ ۗﻥ‬
َ ‫ﺍ َ َﻓ َﺮ َء ْﻳﺘ ُ ُﻢ ﺍﻟ ﱠﻨ‬ 71.
Afa ra'aitumun-nāral-latī tūrūn(a).
Apakah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan?

َ ‫َءﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺍ َ ْﻧﺸَﺄْﺗ ُ ْﻢ‬


َ‫ ْﻮﻥ‬q‫ﺷ َﺠ َﺮﺗَ َﻬﺎ ٓ ﺍ َ ْﻡ ﻧَﺤْ ُﻦ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻨﺸِـ‬ 72.
A'antum ansya'tum syajaratahā am naḥnul-munsyi'ūn(a).
Apakah kamu yang menumbuhkan kayunya atau Kami
yang menumbuhkan?

َ‫ﻧَﺤْ ُﻦ َﺟ َﻌ ْﻠ ٰﻨ َﻬﺎ ﺗَﺬْﻛ َِﺮﺓ ً ﱠﻭ َﻣﺘَﺎﻋًﺎ ّﻟ ِْﻠ ُﻤ ْﻘ ِﻮﻳ ْۚﻦ‬ 73.


Naḥnu ja‘alnāhā tażkirataw wa matā‘al lil-muqwīn(a).
Kami menjadikannya (api itu) sebagai peringatan dan
manfaat bagi para musafir.

171
‫ﺴ ِّﺒ ْﺢ ِﺑﺎﺳ ِْﻢ َﺭ ِّﺑﻚَ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْﻢ‬
َ ‫ࣖ َﻓ‬ 74.
Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm(i).
Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang Mahaagung.

۞ ‫ﻼ ﺍ ُ ْﻗ ِﺴ ُﻢ ِﺑ َﻤ ٰﻮﻗ ِِﻊ ﺍﻟ ﱡﻨ ُﺠ ْﻮ ِﻡ‬


ٓ َ ‫َﻓ‬ 75.
Falā uqsimu bimawāqi‘in-nujūm(i).
Aku bersumpah demi tempat beredarnya bintang-bintang.

َ َ‫ﺴ ٌﻢ ﱠﻟ ْﻮ ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬
‫ﻋﻈِ ْﻴ ۙ ٌﻢ‬ َ ‫َﻭﺍِ ﱠﻧﻪٗ َﻟ َﻘ‬ 76.
Wa innahū laqasamul lau ta‘lamūna ‘aẓīm(un).
Sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang sangat besar
seandainya kamu mengetahui.

‫ﺍِ ﱠﻧﻪٗ َﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ٌﻥ ﻛ َِﺮ ْﻳ ۙ ٌﻢ‬ 77.

172
Innahū laqur'ānun karīm(un).
Sesungguhnya ia benar-benar Al-Qur’an yang sangat
mulia,

ٍ ‫ِﻓ ْﻲ ِﻛ ٰﺘ‬
‫ﺐ ﱠﻣ ْﻜ ُﻨ ْﻮ ۙ ٍﻥ‬ 78.
Fī kitābim maknūn(in).
dalam Kitab yang terpelihara.
َ‫ﻄ ﱠﻬ ُﺮ ْﻭ ۗﻥ‬
َ ‫ﺴﻪٗ ٓ ﺍ ﱠِﻻ ْﺍﻟ ُﻤ‬
‫ﱠﻻ َﻳ َﻤ ﱡ‬ 79.
Lā yamassuhū illal-muṭahharūn(a).
Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba
(Allah) yang disucikan.

َ‫ﺗَ ْﻨ ِﺰ ْﻳ ٌﻞ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭﺏّ ِ ْﺍﻟ ٰﻌ َﻠﻤِ ﻴْﻦ‬ 80.


Tanzīlum mir rabbil-‘ālamīn(a).
(Al-Qur’an) diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

173
َ‫ﺚ ﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﱡﻣﺪْ ِﻫ ُﻨ ْﻮ ۙﻥ‬
ِ ‫ﺍ َ َﻓ ِﺒﻬٰ ﺬَﺍ ْﺍﻟ َﺤ ِﺪ ْﻳ‬ 81.
Afa biḥāżal-ḥadīṡi antum mudhinūn(a).
Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur’an)

َ‫َﻭﺗَﺠْ َﻌﻠُ ْﻮﻥَ ِﺭ ْﺯ َﻗ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ ﺗ ُ َﻜ ِﺬّﺑ ُْﻮﻥ‬ 82.


Wa taj‘alūna rizqakum annakum tukażżibūn(a).
dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari
Allah) justru untuk mendustakan (Al-Qur’an)?
‫ﺖ ْﺍﻟ ُﺤ ْﻠﻘُ ْﻮ ۙ َﻡ‬
ِ ‫ﻻ ﺍِﺫَﺍ َﺑ َﻠ َﻐ‬
ٓ َ ‫َﻓ َﻠ ْﻮ‬ 83.
Falau lā iżā balagatil-ḥulqūm(a).
Kalau begitu, mengapa (kamu) tidak (menahan nyawa)
ketika telah sampai di kerongkongan,

َ‫ﻈ ُﺮ ْﻭ ۙﻥ‬
ُ ‫ﯨ ٍﺬ ﺗَ ْﻨ‬J ‫َﻭﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺣِ ْﻴ َﻨ‬ 84.
Wa antum ḥīna'iżin tanẓurūn(a).

174
padahal kamu ketika itu melihat (orang yang sedang
sekarat)?

ِ ‫َﻭﻧَﺤْ ُﻦ ﺍ َ ْﻗ َﺮﺏُ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ ﻣِ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﻭ ٰﻟﻜ ِْﻦ ﱠﻻ ﺗُﺒ‬


َ‫ْﺼ ُﺮ ْﻭﻥ‬ 85.
Wa naḥnu aqrabu ilaihi minkum wa lākil lā tubṣirūn(a).
Kami lebih dekat kepadanya (orang yang sedang sekarat)
daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.

َ‫ﻏﻴ َْﺮ َﻣ ِﺪ ْﻳ ِﻨﻴ ْۙﻦ‬


َ ‫َﻓ َﻠ ْﻮ َﻻٓ ﺍ ِْﻥ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ‬ 86.
Falau lā in kuntum gaira madīnīn(a).
Maka, mengapa jika kamu tidak diberi balasan,

َ‫ﺗ َْﺮ ِﺟﻌُ ْﻮ َﻧ َﻬﺎ ٓ ﺍ ِْﻥ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺻٰ ِﺪ ِﻗﻴْﻦ‬ 87.


Tarji‘ūnahā in kuntum ṣādiqīn(a).
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu
orang-orang yang benar?

175
َ‫َﻓﺎ َ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ ِْﻥ ﻛَﺎﻥَ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ َﻘ ﱠﺮ ِﺑﻴ ْۙﻦ‬ 88.
Fa ammā in kāna minal-muqarrabīn(a).
Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan
(kepada Allah),

‫َﻓ َﺮ ْﻭ ٌﺡ ﱠﻭ َﺭ ْﻳ َﺤﺎ ٌﻥ ەۙ ﱠﻭ َﺟ ﱠﻨﺖُ َﻧ ِﻌﻴ ٍْﻢ‬ 89.


Fa rauḥuw wa raiḥān(un), wa jannatu na‘īm(in).
dia memperoleh ketenteraman, rezeki, dan surga (yang
penuh) kenikmatan.

‫ﺐ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ۙ ِْﻦ‬ ْ َ ‫َﻭﺍ َ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ ِْﻥ ﻛَﺎﻥَ ﻣِ ْﻦ ﺍ‬


ِ ٰ‫ﺻﺤ‬ 90.
Wa ammā in kāna min aṣḥābil-yamīn(i).
Jika dia (termasuk) golongan kanan,

‫ﺐ ْﺍﻟﻴَﻤِ ﻴ ۗ ِْﻦ‬ ْ َ ‫ﺴ ٰﻠ ٌﻢ ﱠﻟﻚَ ﻣِ ْﻦ ﺍ‬


ِ ٰ‫ﺻﺤ‬ َ ‫َﻓ‬ 91.

176
Fa salāmul laka min aṣḥābil-yamīn(i).
“Salam bagimu” dari (sahabatmu,) golongan kanan.

َ‫َﻭﺍ َ ﱠﻣﺎ ٓ ﺍ ِْﻥ ﻛَﺎﻥَ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ َﻜ ِﺬّ ِﺑﻴْﻦَ ﺍﻟﻀ ۤﱠﺎ ِّﻟﻴ ْۙﻦ‬ 92.
Wa ammā in kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn(a).
Jika dia termasuk golongan para pendusta lagi sesat,

‫َﻓ ُﻨ ُﺰ ٌﻝ ِ ّﻣ ْﻦ َﺣﻤِ ﻴ ٍْۙﻢ‬ 93.


Fa nuzulum min ḥamīm(in).
jamuannya berupa air mendidih

‫ﺼ ِﻠ َﻴﺔُ َﺟﺤِ ﻴ ٍْﻢ‬


ْ َ‫ﱠﻭﺗ‬ 94.
Wa taṣliyatu jaḥīm(in).
dan dibakar oleh (neraka) Jahim.

177
‫ﺍ ﱠِﻥ ٰﻫﺬَﺍ َﻟ ُﻬ َﻮ َﺣ ﱡﻖ ْﺍﻟ َﻴ ِﻘﻴ ۚ ِْﻦ‬ 95.
Inna hāżā lahuwal-ḥaqqul-yaqīn(i).
Sesungguhnya ini benar-benar merupakan hakulyakin.

‫ﺴ ِّﺒ ْﺢ ِﺑﺎﺳ ِْﻢ َﺭ ِّﺑﻚَ ْﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْﻢ‬


َ ‫ࣖ َﻓ‬ 96.
Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm(i).
Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang Mahaagung.

178
SURAT AL MULK
‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴ ِْﻢ‬
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
‫ِﺑﺴ ِْﻢ ﱣ ِ ﱠ‬

َ ‫ﻱ ِﺑ َﻴ ِﺪ ِﻩ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ ۖﻚُ َﻭﻫ َُﻮ‬


َ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ُﻛ ِّﻞ‬
‫ﺷ ْﻲءٍ َﻗ ِﺪﻳ ۙ ٌْﺮ‬ ْ ‫َﺒٰﺮﻙَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﺗ‬ 1.
Tabārakal-lażī biyadihil-mulk(u), wa huwa ‘alā kulli
syai'in qadīr(un).
Mahaberkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu,

ۗ ً ‫ﻋ َﻤ‬
◌ۨ ‫ﻼ َﻭﻫ َُﻮ‬ َ ْ‫ﻱ َﺧ َﻠﻖَ ْﺍﻟ َﻤ ْﻮﺕَ َﻭ ْﺍﻟ َﺤﻴٰ ﻮﺓ َ ِﻟ َﻴ ْﺒﻠُ َﻮ ُﻛ ْﻢ ﺍ َ ﱡﻳ ُﻜ ْﻢ ﺍَﺣ‬
َ ‫ﺴ ُﻦ‬ ْ ‫ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 2.
‫ْﺍﻟ َﻌ ِﺰﻳ ُْﺰ ْﺍﻟ َﻐﻔُ ْﻮ ۙ ُﺭ‬
Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum
ayyukum aḥsanu ‘amalā(n), wa huwal-‘azīzul-gafūr(u).
yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.

179
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﻣِ ْﻦ‬
‫ﻖ ﱠ‬ ِ ‫ﺕ ﻁِ َﺒﺎ ًﻗ ۗﺎ َﻣﺎ ﺗ َٰﺮﻯ ِﻓ ْﻲ ﺧ َْﻠ‬ٍ ‫ﺳﻤٰ ٰﻮ‬
َ ‫ﺳ ْﺒ َﻊ‬ ْ ‫ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ َ‫ﻱ َﺧ َﻠﻖ‬ 3.
ُ ُ
‫ﺼ َﺮ َﻫﻞْ ﺗ َٰﺮﻯ ﻣِ ْﻦ ﻓﻄ ْﻮ ٍﺭ‬ ۙ ْ ٍ ‫ﺗَ ٰﻔ ُﻮ‬
ْ ‫ﺕ َﻓ‬
َ ‫ﺎﺭ ِﺟ ِﻊ ﺍﻟ َﺒ‬ ۗ
Allażī khalaqa sab‘a samāwātin ṭibāqā(n), mā tarā fī
khalqir-raḥmāni min tafāwut(in), farji‘il-baṣara hal tarā
min fuṭūr(in).
(Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah
sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?

َ ‫ﺼ َﺮ ﻛ ﱠَﺮﺗَﻴ ِْﻦ َﻳ ْﻨ َﻘﻠِﺐْ ﺍِ َﻟﻴْﻚَ ْﺍﻟ َﺒ‬


‫ﺼ ُﺮ ﺧَﺎ ِﺳﺌًﺎ ﱠﻭﻫ َُﻮ‬ َ ‫ﺍﺭ ِﺟ ِﻊ ْﺍﻟ َﺒ‬
ْ ‫ﺛ ُ ﱠﻢ‬ 4.
‫َﺣ ِﺴﻴ ٌْﺮ‬
Ṡummarji‘il-baṣara karrataini yanqalib ilaikal-baṣaru
khāsi'aw wa huwa ḥasīr(un).
Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk
mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu
akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam
keadaan letih (karena tidak menemukannya).

180
َ ‫ﺴ َﻤ ۤﺎ َء ﺍﻟﺪﱡ ْﻧ َﻴﺎ ِﺑ َﻤ‬
‫ﺼﺎ ِﺑ ْﻴ َﺢ َﻭ َﺟ َﻌ ْﻠ ٰﻨ َﻬﺎ ُﺭ ُﺟ ْﻮ ًﻣﺎ ّﻟِﻠﺸﱠﻴٰ ﻄِ ﻴ ِْﻦ‬ ‫َﻭ َﻟ َﻘﺪْ ﺯَ ﱠﻳ ﱠﻨﺎ ﺍﻟ ﱠ‬ 5.
‫ﺴ ِﻌﻴ ِْﺮ‬
‫ﺍﺏ ﺍﻟ ﱠ‬ َ َ‫ﻋﺬ‬ َ
َ ‫َﻭﺍ َ ْﻋﺘَﺪْﻧَﺎ ﻟ ُﻬ ْﻢ‬
Wa laqad zayyannas-samā'ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa
ja‘alnāhā rujūmal lisy-syayāṭīni wa a‘tadnā lahum
‘ażābas-sa‘īr(i).
Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia
dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang
itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan
bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa‘ir (yang
menyala-nyala).

ِ ‫ﺲ ْﺍﻟ َﻤ‬
‫ﺼﻴ ُْﺮ‬ َ ‫َﻭ ِﻟ ﱠﻠ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ ِﺑ َﺮ ِّﺑ ِﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﻋﺬَﺍﺏُ َﺟ َﻬ ﱠﻨ ۗ َﻢ َﻭ ِﺑ ْﺌ‬ 6.
Wa lil-lażīna kafarū birabbihim ‘ażābu jahannam(a), wa
bi'sal-maṣīr(u).
Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat
azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat
kembali.

181
‫ِﻲ ﺗَﻔُ ْﻮ ۙ ُﺭ‬
َ ‫ﺷ ِﻬ ْﻴ ًﻘﺎ ﱠﻭﻫ‬ َ ‫ﺍِﺫَﺍٓ ﺍ ُ ْﻟﻘُ ْﻮﺍ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ‬
َ ‫ﺳﻤِ ﻌُ ْﻮﺍ َﻟ َﻬﺎ‬ 7.
Iżā ulqū fīhā sami‘ū lahā syahīqaw wa hiya tafūr(u).
Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti
mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara.

ۗ
ٓ ‫ﺳﺎ َ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﺧَﺰَ َﻧﺘ ُ َﻬﺎ‬ َ ‫ﺗَﻜَﺎﺩُ ﺗَ َﻤﻴ ُﱠﺰ ﻣِ ﻦَ ْﺍﻟ َﻐﻴْﻆِ ُﻛ ﱠﻠ َﻤﺎ ٓ ﺍ ُ ْﻟﻘ‬
َ ‫ِﻲ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻓ ْﻮ ٌﺝ‬ 8.
ۙ‫ﺍ َ َﻟ ْﻢ َﻳﺄ ْ ِﺗ ُﻜ ْﻢ َﻧ ِﺬﻳ ٌْﺮ‬
Takādu tamayyazu minal-gaiẓ(i), kullamā ulqiya fīhā
faujun sa'alahum khazanatuhā alam ya'tikum nażīr(un).
(Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada
sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya,
penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, “Tidak
pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu
(di dunia)?”

َ ‫َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ َﺑ ٰﻠﻰ َﻗﺪْ َﺟ ۤﺎ َءﻧَﺎ َﻧ ِﺬ ْﻳ ٌﺮ ەۙ َﻓ َﻜﺬﱠ ْﺑﻨَﺎ َﻭﻗُ ْﻠﻨَﺎ َﻣﺎ ﻧ ﱠَﺰ َﻝ ﱣ ُ ﻣِ ْﻦ‬
‫ﺷ ْﻲ ۖ ٍء‬ 9.
ٰ
‫ﺿﻠ ٍﻞ َﻛ ِﺒﻴ ٍْﺮ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫ﺍ ِْﻥ ﺍ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﺍِﻻ ِﻓ ْﻲ‬

182
Qālū balā qad jā'anā nażīr(un), fa każżabnā wa qulnā mā
nazzalallāhu min syai'(in), in antum illā fī ḍalālin
kabīr(in).
Mereka menjawab, “Pernah! Sungguh, seorang pemberi
peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami
mendustakan(-nya) dan mengatakan, ‘Allah tidak
menurunkan sesuatu apa pun.’” (Para malaikat berkata,)
“Kamu tidak lain hanyalah (berada) dalam kesesatan yang
besar.”

‫ﺴ ِﻌﻴ ِْﺮ‬
‫ﺐ ﺍﻟ ﱠ‬ ْٓ ‫َﻭ َﻗﺎﻟُ ْﻮﺍ َﻟ ْﻮ ُﻛ ﱠﻨﺎ َﻧ ْﺴ َﻤ ُﻊ ﺍ َ ْﻭ َﻧ ْﻌ ِﻘ ُﻞ َﻣﺎ ُﻛ ﱠﻨﺎ ِﻓ‬
ْ َ‫ﻲ ﺍ‬
ِ ٰ‫ﺻﺤ‬ 10.
Wa qālū lau kunnā nasma‘u au na‘qilu mā kunnā fī
aṣḥābis-sa‘īr(i).
Mereka juga berkata, “Andaikan dahulu kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah
kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni
(neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).”

183
‫ﺴ ِﻌﻴ ِْﺮ‬ ِ ٰ‫ﺻﺤ‬
‫ﺐ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ِّ ‫َﻓﺎ ْﻋﺘ ََﺮﻓُ ْﻮﺍ ِﺑﺬَ ۢ ْﻧ ِﺒ ِﻬ ۚ ْﻢ َﻓﺴُﺤْ ًﻘﺎ‬
ْ ‫ﻻ‬ 11.
Fa‘tarafū biżambihim, fasuḥqal li'aṣḥābis-sa‘īr(i).
Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi
bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para
penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala) itu.

ِ ‫ﺍ ﱠِﻥ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻳ ْﺨﺸ َْﻮﻥَ َﺭ ﱠﺑ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ْﺎﻟ َﻐ ْﻴ‬


‫ﺐ َﻟ ُﻬ ْﻢ ﱠﻣ ْﻐﻔ َِﺮﺓ ٌ ﱠﻭﺍَﺟْ ٌﺮ َﻛ ِﺒﻴ ٌْﺮ‬ 12.
Innal-lażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum
magfiratuw wa ajrun kabīr(un).
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya
dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar.

‫ﺼﺪ ُْﻭ ِﺭ‬


‫ﺕ ﺍﻟ ﱡ‬ َ ٗ‫َﻭﺍَﺳ ﱡِﺮ ْﻭﺍ َﻗ ْﻮ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﺍ َ ِﻭ ﺍﺟْ َﻬ ُﺮ ْﻭﺍ ِﺑ ٖ ۗﻪ ِﺍ ﱠﻧﻪ‬
ِ ‫ﻋ ِﻠ ْﻴ ٌﻢ ۢ◌ ِﺑﺬَﺍ‬ 13.
Wa asirrū qaulakum awijharū bih(ī), innahū ‘alīmum
biżātiṣ-ṣudūr(i).
Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

184
ُ ‫ࣖ ﺍ َ َﻻ َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻢ َﻣ ْﻦ َﺧ َﻠ ۗﻖَ َﻭﻫ َُﻮ ﺍﻟ ﱠﻠﻄِ ﻴ‬
‫ْﻒ ْﺍﻟ َﺨ ِﺒﻴ ُْﺮ‬ 14.
Alā ya‘lamu man khalaq(a), wa huwal-laṭīful-khabīr(u).
Apakah (pantas) Zat yang menciptakan itu tidak
mengetahui, sedangkan Dia (juga) Mahahalus lagi Maha
Mengetahui?

‫ﺽ ﺫَﻟُ ْﻮ ًﻻ َﻓﺎ ْﻣﺸ ُْﻮﺍ ِﻓ ْﻲ َﻣﻨَﺎ ِﻛ ِﺒ َﻬﺎ َﻭ ُﻛﻠُ ْﻮﺍ‬ َ ْ ‫ﻱ َﺟ َﻌ َﻞ َﻟ ُﻜ ُﻢ‬


َ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ ْ ‫ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 15.
‫ﱡ‬ َ ۗ ْ
‫ﻣِ ْﻦ ِ ّﺭﺯﻗ ِٖﻪ َﻭﺍِﻟ ْﻴ ِﻪ ﺍﻟﻨﺸ ُْﻮ ُﺭ‬
Huwal-lażī ja‘ala lakumul-arḍa żalūlan famsyū fī
manākibihā wa kulū mir rizqih(ī), wa ilaihin-nusyūr(u).
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan
mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya
dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-
Nya
kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

‫ِﻲ‬ َ ‫ﺴ َﻤ ۤﺎءِ ﺍ َ ْﻥ ﻳ ْﱠﺨﺴ‬


َ ‫ِﻒ ِﺑ ُﻜ ُﻢ ْﺍﻻَ ْﺭ‬
َ ‫ﺽ َﻓ ِﺎﺫَﺍ ﻫ‬ ‫َءﺍَﻣِ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﱠﻣ ْﻦ ﻓِﻰ ﺍﻟ ﱠ‬ 16.
‫ﺗَ ُﻤ ْﻮ ۙ ُﺭ‬

185
A'amintum man fis-samā'i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa'iżā
hiya tamūr(u).
Sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit, yaitu
(dari bencana) dibenamkannya bumi oleh-Nya bersama
kamu ketika tiba-tiba ia terguncang?

َ ‫ﺎﺻﺒ ًۗﺎ َﻓ‬


َ‫ﺴﺘَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬ َ ‫ﺴ َﻤ ۤﺎءِ ﺍ َ ْﻥ ﻳ ْﱡﺮ ِﺳ َﻞ‬
ِ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﺣ‬ ‫ﺍ َ ْﻡ ﺍَﻣِ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﱠﻣ ْﻦ ﻓِﻰ ﺍﻟ ﱠ‬ 17.
َ ‫َﻛﻴ‬
‫ْﻒ َﻧ ِﺬﻳ ِْﺮ‬
Am amintum man fis-samā'i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā(n),
fa sata‘lamūna kaifa nażīr(i).
Atau, sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit,
yaitu (dari bencana) dikirimkannya badai batu oleh-Nya
kepadamu? Kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-Ku.

َ ‫ﺏ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﻣِ ْﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠ ِﻬ ْﻢ َﻓ َﻜﻴ‬
‫ْﻒ ﻛَﺎﻥَ َﻧ ِﻜﻴ ِْﺮ‬ َ ‫َﻭ َﻟ َﻘﺪْ َﻛﺬﱠ‬ 18.
Wa laqad każżabal-lażīna min qablihim fakaifa kāna
nakīr(i).

186
Sungguh, orang-orang sebelum mereka pun benar-benar
telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, betapa
hebatnya kemurkaan-Ku!

ٍ ‫ﺍﻟﻄﻴ ِْﺮ َﻓ ْﻮ َﻗ ُﻬ ْﻢ ﺻٰۤ ﻔﱣ‬


‫ﺖ ﱠﻭ َﻳ ْﻘ ِﺒﻀ ْۘﻦَ َﻣﺎ ُﻳ ْﻤ ِﺴ ُﻜ ُﻬ ﱠﻦ‬ ‫ﺍ َ َﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ َﺮ ْﻭﺍ ﺍِ َﻟﻰ ﱠ‬ 19.
‫ﺼﻴ ٌْﺮ‬ِ ‫ﺑ‬
َ ‫ء‬
ٍ ۢ ‫ﻲ‬‫ﺷ‬َ ّ
‫ﻞ‬ ‫ﻜ‬ُ ‫ﺑ‬ ٗ‫ﻪ‬‫ﻧ‬‫ﱠ‬ ِ ‫ﺍ‬ ُ
‫ﻦ‬ ۗ ٰ‫ﻤ‬ ْ‫ﺣ‬ ‫ﺍﻟﺮ‬
‫ﱠ‬ ‫ﺍ ﱠِﻻ‬
ْ ِ ِ
Awalam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa
yaqbiḍn(a), mā yumsikuhunna illar-raḥmān(u), innahū
bikulli syai'im baṣīr(un).
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang
mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas
mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain
Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat
segala sesuatu.
‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ۗ ِﻦ ﺍ ِِﻥ‬ ُ ‫ﻱ ﻫ َُﻮ ُﺟ ْﻨﺪٌ ﱠﻟ ُﻜ ْﻢ َﻳ ْﻨ‬
‫ﺼ ُﺮ ُﻛ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻥ ﱠ‬ ْ ‫ﺍ َ ﱠﻣ ْﻦ ٰﻫﺬَﺍ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬ 20.
‫ْﺍﻟ ٰﻜﻔ ُِﺮ ْﻭﻥَ ﺍِﻻ ِﻓ ْﻲ ﻏ ُﺮ ْﻭ ۚ ٍﺭ‬
ُ ‫ﱠ‬
Am man hāżal-lażī huwa jundul lakum yanṣurukum min
dūnir-raḥmān(i), inil-kāfirūna illā fī gurūr(in).

187
Atau, siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu
yang dapat menolongmu selain (Allah) Yang Maha
Pengasih? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam
(keadaan) tertipu.

ُ ‫ﺴﻚَ ِﺭ ْﺯ َﻗﻪٗ ۚ◌ َﺑﻞْ ﱠﻟﺠ ْﱡﻮﺍ ِﻓ ْﻲ‬


‫ﻋﺘ ُ ّ ٍﻮ‬ ْ ‫ﺍ َ ﱠﻣ ْﻦ ٰﻫﺬَﺍ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﻱ َﻳ ْﺮ ُﺯﻗُ ُﻜ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﺍ َ ْﻣ‬ 21.
‫ﱠﻭ ُﻧﻔُ ْﻮ ٍﺭ‬
Am man hāżal-lażī yarzuqukum in amsaka rizqah(ū), bal
lajjū fī ‘utuwwiw wa nufūr(in).
Atau, siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia
menahan rezeki-Nya? Sebaliknya, mereka terus-menerus
dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

‫ﻋ ٰﻠﻰ‬
َ ‫ﺎ‬r‫ﺳ ِﻮﻳ‬ ٓ ‫ﻋ ٰﻠﻰ َﻭﺟْ ِﻬ ٖ ٓﻪ ﺍ َ ْﻫ ٰﺪ‬
َ ‫ﻯ ﺍ َ ﱠﻣ ْﻦ ﱠﻳ ْﻤ ِﺸ ْﻲ‬ َ ‫ﺎ‬r‫ﺍ َ َﻓ َﻤ ْﻦ ﱠﻳ ْﻤ ِﺸ ْﻲ ُﻣ ِﻜﺒ‬ 22.
‫ﺻ َﺮﺍﻁٍ ﱡﻣ ْﺴﺘَ ِﻘﻴ ٍْﻢ‬
ِ
Afamay yamsyī mukibban ‘alā wajhihī ahdā ammay yamsyī
sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīm(in).

188
Apakah orang yang berjalan dengan wajah tertelungkup itu
lebih mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan
tegap di atas jalan yang lurus?

َ ‫ـﺪَ ۗﺓ‬s ‫ﺎﺭ َﻭ ْﺍﻻَ ْﻓ‬


َ ‫ﺼ‬َ ‫ﺴ ْﻤ َﻊ َﻭ ْﺍﻻَ ْﺑ‬
‫ﺸﺎ َ ُﻛ ْﻢ َﻭ َﺟ َﻌ َﻞ َﻟ ُﻜ ُﻢ ﺍﻟ ﱠ‬ ْٓ ‫ﻗُﻞْ ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﻱ ﺍ َ ْﻧ‬ 23.
َ‫َﻗ ِﻠﻴ ًْﻼ ﱠﻣﺎ ﺗَ ْﺸ ُﻜ ُﺮ ْﻭﻥ‬
Qul huwal-lażī ansya'akum wa ja‘ala lakumus-sam‘a wal-
abṣāra wal-af'idah(ta), qalīlam mā tasykurūn(a).
Katakanlah, “Dialah Zat yang menciptakanmu dan
menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani. (Akan tetapi,) sedikit sekali kamu bersyukur.”

َ‫ﺽ َﻭﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ ﺗُﺤْ ﺸ َُﺮ ْﻭﻥ‬ ْ ‫ﻗُﻞْ ﻫ َُﻮ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬


ِ ‫ﻱ ﺫَ َﺭﺍ َ ُﻛ ْﻢ ﻓِﻰ ْﺍﻻَ ْﺭ‬ 24.
Qul huwal-lażī żara'akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarūn(a).
Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang
biak di muka bumi dan kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.”

189
َ‫َﻭ َﻳﻘُ ْﻮﻟُ ْﻮﻥَ َﻣ ٰﺘﻰ ٰﻫﺬَﺍ ْﺍﻟ َﻮ ْﻋﺪُ ﺍ ِْﻥ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺻٰ ِﺪ ِﻗﻴْﻦ‬ 25.
Wa yaqūlūna matā hāżal-wa‘du in kuntum ṣādiqīn(a).
Mereka berkata, “Kapankah (datangnya) janji (azab) ini
jika kamu orang-orang benar?”

‫ﻗُﻞْ ﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ْﺍﻟﻌ ِْﻠ ُﻢ ِﻋ ْﻨﺪَ ﱣ ِ ۖ◌ َﻭﺍِ ﱠﻧ َﻤﺎ ٓ ﺍَﻧ َ۠ﺎ َﻧ ِﺬﻳ ٌْﺮ ﱡﻣ ِﺒ ْﻴ ٌﻦ‬ 26.
Qul innamal-‘ilmu ‘indallāh(i), wa innamā ana nażīrum
mubīn(un).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya ilmu
(tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Aku
hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.”

ْ ‫ﺖْ ُﻭ ُﺟ ْﻮﻩُ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ َﻛﻔ َُﺮ ْﻭﺍ َﻭ ِﻗ ْﻴ َﻞ ٰﻫﺬَﺍ ﺍ ﱠﻟ ِﺬ‬v‫َﻓ َﻠ ﱠﻤﺎ َﺭﺍ َ ْﻭﻩُ ُﺯ ْﻟ َﻔﺔً ِﺳ ۤ ْﻴـ‬
‫ﻱ‬ 27.
َ‫ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ِﺑ ٖﻪ ﺗَﺪﱠﻋ ُْﻮﻥ‬
Falammā ra'auhu zulfatan sī'at wujūhul-lażīna kafarū wa
qīla hāżal-lażī kuntum bihī tadda‘ūn(a).
Ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah
dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram.

190
Dikatakan (kepada mereka), “Ini adalah (sesuatu) yang
dahulu kamu selalu mengaku (bahwa kamu tidak akan
dibangkitkan).”

‫ِﻲ ﺍ َ ْﻭ َﺭﺣِ َﻤﻨ َۙﺎ َﻓ َﻤ ْﻦ ﻳ ِﱡﺠﻴ ُْﺮ‬ َ ‫ﻗُﻞْ ﺍ َ َﺭ َء ْﻳﺘ ُ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﺍ َ ْﻫ َﻠ َﻜﻨ‬
َ ‫ِﻲ ﱣ ُ َﻭ َﻣ ْﻦ ﱠﻣﻌ‬ 28.
ٍ ‫ﻋﺬَﺍ‬
‫ﺏ ﺍ َ ِﻟﻴ ٍْﻢ‬ َ ‫ﻦ‬ْ ِ‫ﻣ‬ ‫ﻳ‬
َ‫ْﻦ‬ ِ ‫ْﺍﻟ ٰﻜ‬
‫ِﺮ‬‫ﻔ‬
Qul ara'aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma‘iya au
raḥimanā, famay yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīm(in).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah
mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau
memberi rahmat kepada kami (dengan memperpanjang
umur kami,) lalu siapa yang dapat melindungi orang-
orang kafir dari azab yang pedih?”

َ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺗ ََﻮ ﱠﻛ ْﻠﻨ َۚﺎ َﻓ‬


‫ﺴﺘَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥَ َﻣ ْﻦ ﻫ َُﻮ‬ َ ‫ﺍﻟﺮﺣْ ﻤٰ ُﻦ ٰﺍ َﻣ ﱠﻨﺎ ِﺑ ٖﻪ َﻭ‬
‫ﻗُﻞْ ﻫ َُﻮ ﱠ‬ 29.
ٰ
‫ﺿﻠ ٍﻞ ﱡﻣ ِﺒﻴ ٍْﻦ‬َ ‫ِﻓ ْﻲ‬
Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā,
fasata‘lamūna man huwa fī ḍalālim mubīn(in).

191
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Zat Yang Maha
Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-
Nya kami bertawakal. Kelak kamu akan tahu siapa yang
berada dalam kesesatan yang nyata.”

‫ﺻ َﺒ َﺢ َﻣ ۤﺎ ُﺅ ُﻛ ْﻢ ﻏ َْﻮ ًﺭﺍ َﻓ َﻤ ْﻦ ﻳﱠﺄ ْ ِﺗ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِﺑ َﻤ ۤﺎءٍ ﱠﻣ ِﻌﻴ ٍْﻦ‬


ْ َ ‫ࣖ ﻗُﻞْ ﺍ َ َﺭ َء ْﻳﺘ ُ ْﻢ ﺍ ِْﻥ ﺍ‬ 30.
Qul ara'aitum in aṣbaḥa mā'ukum gauran famay ya'tīkum
bimā'im ma‘īn(in).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku
jika (sumber) air kamu surut ke dalam tanah, siapa yang
akan memberimu air yang mengalir?”

192
BUKU YASIN dan TAHLIL

Created by
~ H P 78 ~

Anda mungkin juga menyukai