Anda di halaman 1dari 930

Try-Out

Throwback CBT
Batch Mei 2022
• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal • Bedakan antara terapi yang tepat,
dalam 200 menit à 1 soal = 1 definitive, abortif, suportif, awal
menit dan pendukung
• Baca soal à Baca Kasus à Kata • Terapi awal : Tatalaksana
kunci à Informasi tambahan simtomatis / kegawat daruratan
• Pemeriksaan Objektif > Subjektif • Terapi definitive : Terapi yang
langsung ke etiologi
• Jika kesulitan à Eksklusi jawaban
• Terapi supportif: Terapi yang
à Memperbesar kemungkinan
membantu dalam terapi
untuk benar
utama.

3
•Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

4 •4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter


•4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atauPendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

•Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk


3 •3A. Bukan gawat darurat
•3B. Gawat darurat

2
•Mendiagnosis dan merujuk
•Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.

•Mengenali dan menjelaskan

1 •Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Throwback CBT Mei 2022

Obstetri-
Ginekologi
1
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan Usia 24 tahun G2P1A0 datang dengan keluhan kenceng-
kenceng dan keluar lender darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. HIS 2-3x
tiap 5 menit selama 40-50 detik. Pemeriksaan dalam dijumpai pembukaan 4 cm
dan kepala janin teraba setentang tepi bawah simpisis pubis.
Bagaimana penurunan dari kepala janin?
A. Hodge I
B. Hodge II
C. Hodge III
D. Hodge IV
E. Hodge V
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan Usia 24 tahun G2P1A0 datang dengan keluhan kenceng-
kenceng dan keluar lender darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. HIS 2-3x
tiap 5 menit selama 40-50 detik. Pemeriksaan dalam dijumpai pembukaan 4 cm
dan kepala janin teraba setentang tepi bawah simpisis pubis.
Bagaimana penurunan dari kepala janin?
A. Hodge I
B. Hodge II
C. Hodge III
D. Hodge IV
E. Hodge V
4A

Hodge

HI
Hodge Batas

I Tepi atas simfisis pubis


H II
II Tepi bawah simfisis pubis
H III
III Setentang spina ischiadika
H IV
IV Setentang os coccygeus

• Hodge III = Station 0 = Perlimaan 2/5


• Dalam menjawab soal: Hodge ≥ III à Pervaginam

9
A. Hodge I à setentang tepi atas simpisis pubis
B. Hodge II
C. Hodge III à setentang spina ischiadica
D. Hodge IV à setentang os coccigeus
E. Hodge V à tidak ada

10
2
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan 27 tahun G1P0A0 UK 38 minggu dibawa ke RS untuk bersalin.
TTV dalam batas normal. Pemeriksaan leopold didapatkan leopold 1 keras,
ballottement (+), bundar, leopold 2 punggung fetus di sisi kanan, leopold 3 lunak,
ballotement (-), pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7 cm. Pemeriksaan
USG didapatkan kepala fetus di fundus uteri, kedua panggul fetus menekuk,
kedua lutut ekstensi dengan kedua lengan fetus fleksi di siku.
Presentasi fetus pada kasus tersebut adalah?
A. Complete breech
B. Incomplete breech
C. Frank breech
D. Vertex
E. Footling
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan 27 tahun G1P0A0 UK 38 minggu dibawa ke RS untuk bersalin.
TTV dalam batas normal. Pemeriksaan leopold didapatkan leopold 1 keras,
ballottement (+), bundar, leopold 2 punggung fetus di sisi kanan, leopold 3 lunak,
ballotement (-), pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7 cm. Pemeriksaan
USG didapatkan kepala fetus di fundus uteri, kedua panggul fetus menekuk,
kedua lutut ekstensi dengan kedua lengan fetus fleksi di siku.
Presentasi fetus pada kasus tersebut adalah?
A. Complete breech
B. Incomplete breech
C. Frank breech
D. Vertex
E. Footling
3

Jenis Presentasi Bokong

• Presentasi bokong murni (Frank Breech Presentation)


• Presentasi bokong kaki (Complete Breech)
• Presentasi kaki (Incomplete Breech)
• Presentasi lutut (kneeling breech)

Footling /kaki

• Kedua panggul fleksi • Kedua panggul fleksi • Salah satu panggul tidak • Salah satu panggul ekstensi
• Kedua lutut ekstensi • Lutut fleksi fleksi • Lutut fleksi

14
Manual Aid Presentasi Bokong
Pinard Loveset Mauriceu

Bagian terbawah: kaki atau tubuh


bagian bawah
- PSP à Bracht Maneuver
- Maneuver Pinard
Pengeluaran bahu:
maneuver Loveset
Bracht
Pengeluaran kepala
- Mariceau-Smellie-Veit maneuver

15
A. Complete breech à presentasi bokong sempurna, panggul dan lutut fleksi
B. Incomplete breech à salah satu panggul tidak fleksi
C. Frank breech
D. Vertex à presentasi puncak kepala
E. Footling à salah satu panggul tidak fleksi

16
3
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun G2P1A0 UK 16 minggu dibawa ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut dan perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 3 hari lalu.
Perdarahan disertai dengan keluar jaringan bergumpal pada 1 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 100/80, HR 100, RR 24, T 37. TFU berada 2 jari di
atas simfisis pubis, portio terbuka. HB 10,5 g/dL
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Drip oksitosin
B. Resusitasi cairan
C. Aspirasi Vakum Manual
D. Antibiotik IV
E. Observasi perdarahan
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun G2P1A0 UK 16 minggu dibawa ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut dan perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 3 hari lalu.
Perdarahan disertai dengan keluar jaringan bergumpal pada 1 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 100/80, HR 100, RR 24, T 37. TFU berada 2 jari di
atas simfisis pubis, portio terbuka. HB 10,5 g/dL
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Drip oksitosin
B. Resusitasi cairan
C. Aspirasi Vakum Manual
D. Antibiotik IV
E. Observasi perdarahan
Abortus Spontan
EKSPULSI Viabilitas
Diagnosis Nyeri Pendarahan Uterus SERVIKS
JARINGAN kehamilan
Sesuai usia
Abortus
++ Sedikit - gestasi, TERTUTUP 50%
Iminens
Lunak
Sesuai usia
Abortus Sedang-
++++ - gestasi, TERBUKA <10%
Insipiens banyak
Lunak
Kurang dari
Abortus Sedang- TERBUKA
++++ PARSIAL usia gestasi, 0%
Inkomplitus banyak
Lunak
Kurang dari
Abortus 0%
+ Sedikit SELURUH usia gestasi, TERTUTUP
Komplitus
Kenyal
Kurang dari
Missed TERTUTUP 0%
- Tidak Ada - usia gestasi
Abortion

Abortus Perdarahan Kurang dari


- - TERTUTUP 0%
Septik berbau usia gestasi

20
Tatalaksana Abortus
>16 Minggu /
Diagnosis Definitife
Dapat Diberikan

Abortus insipiens
Inf 40 IU Oksitosin dalam
Abortus inkomplitus Aspirasi Vakum Manual 1000cc NaCl 0,9% / RL
(AVM) 40gtt/I à Mempercepat
Missed Abortion ekspulsi

Abortus Iminens Pertahankan kehamilan

Observasi Pantau HB
Abortus Komplitus <7 : SF 600mg/hari 2 minggu
<7 : Transfusi

21
A. Drip oksitosin à dapat dilakukan untuk mempercepat ekspulsi, bukan
tatalaksana definitive
B. Resusitasi cairan à tidak terdapat tanda syok
C. Aspirasi Vakum Manual
D. Antibiotik IV à pada abortus septik
E. Observasi perdarahan à pada abortus imminens

22
4
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun, G2P1A0, UK 32 minggu diantar ke IGD RS dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Perdarahan berwarna
merah cerah dan tidak disertai dengan nyeri perut. Pemeriksaan didapatkan TD
120/80, HR 120, RR 22, T 37.
Pemeriksaan yang di kontraindikasikan adalah
A. USG transabdominal
B. USG transvaginal
C. MRI
D. Double set up
E. Pemeriksaan dalam
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun, G2P1A0, UK 32 minggu diantar ke IGD RS dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Perdarahan berwarna
merah cerah dan tidak disertai dengan nyeri perut. Pemeriksaan didapatkan TD
120/80, HR 120, RR 22, T 37.
Pemeriksaan yang kontraindikasikan adalah?
A. USG transabdominal
B. USG transvaginal
C. MRI
D. Double set up
E. Pemeriksaan dalam
2

Pemeriksaan Penunjang

• Double set-up à VT di OK persiapan operasi


• USG transabdominal/transvaginal à penunjang terbaik; menilai lokasi
plasenta
• MRI à bila terdapat komplikasi berupa plasenta akreta

Pemeriksaan VT dikontraindikasikan pada plasenta previa karena dapat


menyebabkan perdarahan

26
Solusio Plasenta vs Placenta Previa
Placental abruption/Solutio Placenta Placenta Previa

• Terlepasnya placenta sebagian atau


• Placenta yang berimplantasi pada SBR
Definisi seluruhnya dari tempat implantasinya
sehingga menutupi seluruh/Sebagian OUI
yang normal sebelum waktunya

• Hipertensi • Riw SC
• Cocaine • Gemeli
Faktor Resiko
• Trauma • Riw Abortus
• Multiparitas • Usia ibu > 30 tahun

• Merah tua s/d coklat hitam • Merah segar


Perdarahan • Terus menerus • Berulang
• Diserta nyeri • Tidak nyeri

Uterus • Tegang, bagian janin tak teraba • Tidak tegang, tidak nyeri tekan

• Lebih sering
• Jarang
Syok • Tidak sesuai dengan jumlah darah yang
• Sesuai dengan jumlah darah yang keluar
keluar

27
A. USG transabdominal à dilakukan untuk mengetahui posisi implantasi
plasenta
B. USG transvaginal à dilakukan untuk mengetahui posisi implantasi plasenta
C. MRI à dilakukan untuk identifikasi plasenta akreta
D. Double set up à pemeriksaan dalam (VT) di kamar operasi untuk
persiapan operasi
E. Pemeriksaan dalam

28
5
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang Wanita usia 28 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri pada perut yang semakin memberat. Pasien menyatakan
keluar cairan deras dari kemaluan sekitar 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan his 5 kali
setiap 10 menit dengan durasi masing-masing 30-40 detik. DJJ 171 kali/menit.
Pada VT ditemukan bukaan 2 cm dan teraba tali pusat berdenyut yang nampak
dari jalan lahir, terdapat mekonium pada sarung tangan.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. SC Cito
B. Tahan tali pusar dan rujuk
C. Rujuk dengan posisi knee chest
D. Rujuk dengan posisi baring ke kiri
E. Persalinan pervaginam
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang Wanita usia 28 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri pada perut yang semakin memberat. Pasien menyatakan
keluar cairan deras dari kemaluan sekitar 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan his 5 kali
setiap 10 menit dengan durasi masing-masing 30-40 detik. DJJ 171 kali/menit.
Pada VT ditemukan bukaan 2 cm dan teraba tali pusat berdenyut yang nampak
dari jalan lahir, terdapat mekonium pada sarung tangan.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. SC Cito
B. Tahan tali pusar dan rujuk
C. Rujuk dengan posisi knee chest
D. Rujuk dengan posisi baring ke kiri
E. Persalinan pervaginam
3B

Tatalaksana

Tali Pusat Terkemuka

•Perhatikan apakah tali pusat masih berdenyut atau tidak. Jika sudah tidak berdenyut, artinya janin telah mati
dan sebisa mungkin pervaginam tanpa tindakan agresif. Jika tali pusat masih berdenyut:
•Berikan oksigen.
•Hindari memanipulasi tali pusat. Jangan memegang atau memindahkan tali pusat yang tampak pada vagina
secara manual.
•Posisi ibu Trendelenburg atau knee-chest.
•Dorong bagian terendah janin ke atas secara manual untuk mengurangi kompresi pada tali pusat
•Segera rujuk ibu ke fasilitas yang melayani seksio sesarea. Pada saat proses transfer dengan ambulans, posisi
knee chest kurang aman, sehingga posisikan ibu berbaring ke kiri.
Algoritma Tatalaksana Prolaps Tali Pusat

Knee Chest Position

Baring ke Kiri
A. SC Cito à scenario di puskesmas
B. Tahan tali pusar dan rujuk à tidak disarankan memanipulasi tali pusat
C. Rujuk dengan posisi knee chest à posisi knee chest kurang aman saat
merujuk (dengan ambulans)
D. Rujuk dengan posisi baring ke kiri
E. Persalinan pervaginam à bukan pilihan persalinan yang tepat

34
6
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan usia 22 tahun G1P1A0 dirujuk ke RS karena perdarahan
masif. Pasien post melahirkan dibantu oleh bidan, dengan bayi BBL 4100 gram.
Plasenta telah keluar lengkap. Telah dilakukan manajemen aktif, namun
perdarahan tidak berhenti. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5C. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan lembek. Dijumpai
robekan pada otot perineum dengan perdarahan minimal.
Apakah tatalaksana berikutnya?
A. Manual plasenta
B. Jahitan perineum
C. Kompresi bimanual
D. Palpasi bimanual
E. Histerektomi
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan usia 22 tahun G1P1A0 dirujuk ke RS karena perdarahan
masif. Pasien post melahirkan dibantu oleh bidan, dengan bayi BBL 4100 gram.
Plasenta telah keluar lengkap. Telah dilakukan manajemen aktif, namun
perdarahan tidak berhenti. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5C. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan lembek. Dijumpai
robekan pada otot perineum dengan perdarahan minimal.
Apakah tatalaksana berikutnya?
A. Manual plasenta
B. Jahitan perineum
C. Kompresi bimanual
D. Palpasi bimanual
E. Histerektomi
Tatalaksana Atonia Uteri
Pemasangan IV line Massase Fundus Oksitosin Asam Tranexamat 1g
uterus IV
•Resusitasi cairan •Inf oksitosin 20-40 IU
kristaloid 20cc/kgbb dalam 1L kristaloid
bila terjadi tanda syok Awal •Bila tidak tersedia à
•Posisi tredelenberg ergometrin 0,2mg IM
•Oksigen

Kompresi Bimanual Kompresi Aorta Bedah Konservatif


eksternal dan atau abdominalis
internal
• Identifikasi sumber • Dapat juga dilakukan • Ligasi aneria uterina
perdarahan lain: pemasangan tampon atau arteria ovarika
Lanjutan • Laserasi jalan lahir à bersifat temporer • Operasi ransel B lynch
/ tepat • Hematoma • Histerektomi
parametrial supravaginal
• Ruptur uteri • Histerektomi total
• Inversio uteri abdominal
• Sisa fragmen
• plasenta

• Setelah perdarahan terkontrol à Observasi


• Transfusi jika Hb <7

38
A. Manual plasenta à tatalaksana definitive retensio plasenta
B. Jahitan perineum à pada kasus ditemukan perdarahan minimal,
diutamakan untuk tatalaksana atonia uteri terlebih dahulu
C. Kompresi bimanual
D. Palpasi bimanual à merupakan Tindakan pemeriksaan ginekologi, bukan
tindakan
E. Histerektomi à tatalaksana definitive jika perdarahan tetap tidak berhenti

39
7
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita Usia 28 tahun G1P0A0 dibawa ke IGD untuk bersalin. Persalinan
janin tunggal dengan BBL 3000 gram. Dilakukan manajemen aktif kala III dan
plasenta lahir lengkap dalam 30 menit. Setelah itu didapatkan perdarahan aktif
dari jalan lahir. Pada pemeriksaan didapatkan TFU 2 jari di bawah umbilicus, tonus
adekuat, perineum intak.
Penyebab perdarahan yang paling mungkin adalah
A. Ruptur perineum
B. Ruptur cervix
C. Ruptur uteri
D. Sisa plasenta
E. Atonia Uteri
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita Usia 28 tahun G1P0A0 dibawa ke IGD untuk bersalin. Persalinan
janin tunggal dengan BBL 3000 gram. Dilakukan manajemen aktif kala III dan
plasenta lahir lengkap dalam 30 menit. Setelah itu didapatkan perdarahan aktif
dari jalan lahir. Pada pemeriksaan didapatkan TFU 2 jari di bawah umbilicus,
tonus adekuat, perineum intak.
Penyebab perdarahan yang paling mungkin adalah
A. Ruptur perineum
B. Ruptur cervix
C. Ruptur uteri
D. Sisa plasenta
E. Atonia Uteri
4A
3

Derajat Deskripsi
1 Mukosa perineum
2 Otot perineum
Sfingter ani
3A à <50% sfingter ani
eksterna
3
3B à >50% sfingter ani
eksterna
3c à Sfingter ani interna
4 Rektum

Tatalaksana:
• Grade 1&2, robekan cervix à Jahit
• Grade 3&4 à Rujuk
• Antibiotik profilaksis
A. Ruptur perineum à perineum intak, dapat dieksklusi
B. Ruptur cervix
C. Ruptur uteri à tonus adekuat, dapat dieksklusi
D. Sisa plasenta à plasenta lahir lengkap, dapat dieksklusi
E. Atonia Uteri à tonus adekuat, dapat dieksklusi

44
8
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun G3P0A0 UK 37 Minggu dibawa ke IGD RS dengan
keluhan keluar cairan dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Cairan jernih tanpa
disertai lender dan darah. Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
obstetric didapatkan Janin tunggal, presentasi kepala, TFU 32 cm, DJJ 140.
Inspekulo didapatkan porsio tertutup, tampak cairan jernih keluar dari OUE,
Nitrazin test (+).
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Ketuban Pecah Dini (PROM)
B. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (PPROM)
C. Partus Prematurus Imminens
D. KPD Memanjang
E. Prolaps tali pusat
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun G3P0A0 UK 37 Minggu dibawa ke IGD RS dengan
keluhan keluar cairan dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Cairan jernih tanpa
disertai lender dan darah. Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
obstetric didapatkan Janin tunggal, presentasi kepala, TFU 32 cm, DJJ 140.
Inspekulo didapatkan porsio tertutup, tampak cairan jernih keluar dari OUE,
Nitrazin test (+).
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Ketuban Pecah Dini (PROM)
B. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (PPROM)
C. Partus Prematurus Imminens
D. KPD Memanjang
E. Prolaps tali pusat
3A

Klasifikasi

Ketuban
Pecah Dini

KPD sangat KPD


PPROM PROM
preterm Memanjang
24 - <34 Minggu 34 - <37 Minggu ≥ 37 Minggu > 24 Jam

Jika disertai Tanda infeksi (Demam, leukositosis) à Korioamnionitis


A. Ketuban Pecah Dini (PROM)
B. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (PPROM) à KPD < 37 minggu
C. Partus Prematurus Imminens à inpartu < 37 minggu
D. KPD Memanjang à > 24 jam
E. Prolaps tali pusat à tali pusat terlihat / teraba pada jalan lahir

49
9
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seoang wanita berusia 33 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu dibawa ke
Puskesmas karena mengalami kejang 10 menit yang lalu. Sebelum kejang pasien
mengeluhkan sakit kepala, pandangan buram, dan nyeri pada ulu hati.
Pemeriksaan dijumpai kesadaran somnolen, tekanan darah 180/100 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 37C.
Tatalaksana yang dapat dilakukan adalah?
A. Terminasi Kehamilan
B. Nifedipine + MgSO4 lalu rujuk
C. Ca Gluconas
D. MgSO4
E. Nifedipine + Diazepam lalu rujuk
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seoang wanita berusia 33 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu dibawa ke
Puskesmas karena mengalami kejang 10 menit yang lalu. Sebelum kejang pasien
mengeluhkan sakit kepala, pandangan buram, dan nyeri pada ulu hati.
Pemeriksaan dijumpai kesadaran somnolen, tekanan darah 180/100 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 37C.
Tatalaksana yang dapat dilakukan adalah?
A. Terminasi Kehamilan
B. Nifedipine + MgSO4 lalu rujuk
C. Ca Gluconas
D. MgSO4
E. Nifedipine + Diazepam lalu rujuk
Prinsip tatalaksana
Pemberian MgSO4

MgSO4 Dosis
Ekspektatif
Preeklampsia • Initial dose: 4 gr 40% + akuades 10 cc berikan IV bolus
(sesuai perlahan 15 – 20 menit
indikasi) Suplementasi Ca • Maintenance: 6 gr 40% + RL 500 cc drips selama 6 jam
1000mg/hari • Kejang berulang: 4 gr IV volus perlahan 15 – 20 menit

Syarat
1st Line: MgSO4
Antikonvulsan • Terdapat reflex patella MED+EASY:
• Tersedia kalsium glukonas sebagai antidotum 16 UKP
2nd Line: Diazepam IV • RR baik (>16 x/ menit)
PEB
• Urine output baik (>0,5 cc/kgBB/jam)
!st Line: Nifedipine
Antihipertensi
2nd Line: Metildopa Antidotum

• Ca glukonas 10% (1 g dalam 10 ml) IV bolus 10 menit

Terapi Definitive à Terminasi Kehamilan

53
A. Terminasi Kehamilan à Skenario kasus di puskesmas seharusnya rujuk
B. Nifedipine + MgSO4 lalu rujuk
C. Ca Gluconas à Antidotum MgSO4
D. MgSO4 à Harus disertai antihipertensi
E. Nifedipine + Diazepam lalu rujuk à Pilihan antikejang salah

54
10
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 28 tahun UK 28 minggu datang ke IGD RS dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir. Pada pemeriksaan didapatkan TFU setinggi umbilicus.
Dilakukan pemeriksaan serologis dan didapatkan IgM toxo (-), igG toxo (-), IgM
CMV (+), igG CMV (+), dan igM rubella (+), igG rubella (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Infeksi CMV akut
B. Infeksi Rubella Akut
C. Infeksi Rubella dan CMV kronik
D. Infeksi CMV akut
E. Infeksi Toksoplasma akut
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 28 tahun UK 28 minggu datang ke IGD RS dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir. Pada pemeriksaan didapatkan TFU setinggi umbilicus.
Dilakukan pemeriksaan serologis dan didapatkan IgM toxo (-), igG toxo (-), IgM
CMV (+), igG CMV (+), dan igM rubella (+), igG rubella (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Infeksi CMV akut
B. Infeksi Rubella Akut
C. Infeksi Rubella dan CMV kronik
D. Infeksi CMV akut
E. Infeksi Toksoplasma akut
Definisi Etiologi

•Infeksi menular dengan transmisi vertikal à mempengaruhi morbiditas dan mortalitas janin dan neonatus.
•Toxoplasmosis
•Others (Sifilis, varicella, listeriosis, dll)
•Rubella
•Cytomegalo Virus (CMV)
•Herpes Simplex Virus (HSV)

Manifestasi Klinis

•Pada masa kehamilan:


•Dapat penyebabkan perdarahan, abortus dan IUFD
•Neonatus / fetus:
•Hepatosplenomegali
•Jaundice
•Lethargy
•IUGR
•Trombositopeni
Infeksi TORCH dalam Kehamilan
Infeksi Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
• ≤ 18 minggu : Spiramisin 3 x 1
• Trias:
gram
• Korioretinitis
Antibodi IgG dan IgM • > 18 minggu :
Toxoplasmosis • Hidrosefalus
PCR Pirimetamine/Sulfadiazine +
• Kalsifikasi intracranial difus
Leucovorin (Asam folat) sampai
• Purpura dan petekie (blueberry muffin rash)
aterm
VDRL atau RPR
• Jaundice dan hepatosplenomegaly
Sifilis Dark Field Microscopy • Inj. BPG 2,4 juta IU
• Ruam makulopapular
PCR
IUGR, premature
Antibodi IgG dan IgM • Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari
Varicella Zooster Korioretinitis, katarak
PCR • VZIG

• Katarak
• Tuli kongenital Antibodi IgG dan IgM
Rubella • Profilaksis: Vaksinasi
• Kelainan jantung (PDA, dll) PCR
• Purpura dan petekie (blueberry muffin rash)

• Korioretinitis
• Ibu: Valasiklovir
Cytomegalovirus • Mikrosefali Antibodi IgG dan IgM
• Neonatus: Ganciclovir
(CMV) • Kalsifikasi intracranial (intraventrikuler) PCR
• Terminasi Kehamilan
• Peteki, purpura, jaundice

• IUGR, premature • Asiklovir IV 5 mgBB / 8 jam


Herpes Simplex PCR
• Lesi SEM Involvement (Skin Eye Mouth) selama 7 – 10
Virus (HSV) Kultur
• CNS Involvement : meningoencephalitis • Piluhan persalinan : SC
A. Infeksi CMV akut à tidak tepat
B. Infeksi Rubella Akut à tidak tepat
C. Infeksi Rubella dan CMV kronik
D. Infeksi CMV akut à tidak tepat
E. Infeksi Toksoplasma akut à tidak tepat

60
11
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
perdarahan dari vagina. Perdarahan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Pendarahan dirasakan terutama saat berhubungan seksual. Riwayat hubungan
seksual diluar pasangan disangkal. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan
massa. Pada pemeriksaan inspekulo dijumpai massa bertangkai pada cervix
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat adalah?
A. Mioma geburt, miomektomi
B. Polip cervix, ekstirpasi
C. Ca Cervix, Krioterapi
D. Endometriosis, histerektomi
E. Kista Bartholin, marsupialisasi
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
perdarahan dari vagina. Perdarahan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Pendarahan dirasakan terutama saat berhubungan seksual. Riwayat hubungan
seksual diluar pasangan disangkal. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan
massa. Pada pemeriksaan inspekulo dijumpai massa bertangkai pada cervix
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat adalah?
A. Mioma geburt, miomektomi
B. Polip cervix, ekstirpasi
C. Ca Cervix, Krioterapi
D. Endometriosis, histerektomi
E. Kista Bartholin, marsupialisasi
2

Inspekulo

• Massa bertangkai pada serviks, rapuh, mudah berdarah

Histologi

• Sel epitel kolumnar selapis

Tatalaksana

• Polipektomi / ekstirpasi

64
Massa Genitalia
Kista / abses
Kista gartner Kista Nabothi Polip Serviks
bartholini
Lokasi Vulva Vagina Cervix Cervix

Benjolan Post coital


Klinis Benjolan Asimtomatis
Fluktuasi à abses bleeding

Obstruksi kanalis
Obstruksi kelenjar Infeksi/restrukstur Hyperplasia
Etiologi wolfii (ductus
bartholin asi endoserviks epitel serviks
mesonefros)

Observasi
Insisi drainase
Tatalaksana Insisi lalu eksisi Elektrokauterisasi Ekstirpasi
marsupialisasi
Krioterapi
A. Mioma geburt, miomektomi à teraba massa di abdomen
B. Polip cervix, ekstirpasi
C. Ca Cervix, Krioterapi à usia tua
D. Endometriosis, histerektomi à dismenorea
E. Kista Bartholin, marsupialisasi à massa pada vulva

66
12
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 43 tahun, P2A0 datang ke dokter kandungan dengan
keluhan nyeri perut bawah hebat saat haid dan haid dengan jumlah banyak
sejak 2 bulan lalu. Keluhan penurunan berat badan disangkal. TTV dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus yang membesar difus dengan
TFU di simfisis pubis. Nyeri tekan pada uterus dan adneksa tidak dijumpai. Plano
test (-).
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Leiomioma
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Kista coklat
E. Kista ovarium
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 43 tahun, P2A0 datang ke dokter kandungan dengan
keluhan nyeri perut bawah hebat saat haid dan haid dengan jumlah banyak
sejak 2 bulan lalu. Keluhan penurunan berat badan disangkal. TTV dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus yang membesar difus dengan
TFU di simfisis pubis. Nyeri tekan pada uterus dan adneksa tidak dijumpai. Plano
test (-).
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Leiomioma
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Kista coklat
E. Kista ovarium
2

Predileksi

• Miometrium à Adenomyosis
• dapat dijumpai pembesaran uterus
• Ovarium à Kista coklat
• Massa pada adneksa

70
2

Manifestasi klinis

• 4D
• Dismenorrhea
• Dispareunia
• Diskezia
• Disuria
• Infertilitas

71
Mioma Uterus dan Endometriosis
Mioma Uteri Endometriosis
Definisi Tumor otot polos Endometrium di luar uterus

Faktor risiko Estrogen Retrograde menstruation

4D:
Menorrhagia
Gejala dominan dismenore, dysuria, dyschezia, dyspareunia
Metrorrhagia
Infertilitas
Biasanya tidak membesar
Uterus Membesar ireguler Adenomyosis à membesar reguler
Kista coklat à massa di adneksa
USG: Massa hipoekoik USG: Ground glass opacity
Pemeriksaan
Histopatologi: whorl like pattern Powder-burn appearance, kista coklat

Tips menjawab soal:


• Gejala utama: AUB (perdarahan diluar siklus), Gejala penyerta: dominan dismenore à Endometriosis, dominan massa à mioma
• Adenomyosis : pembesaran regular + dismenore

72
A. Leiomioma à keluhan utama pembesaran uterus, dapat disertai nyeri
haid, pembesaran ireguler
B. Adenomiosis
C. Endometriosis à keluhan utama nyeri haid, tidak disertai pembesaran
uterus
D. Kista coklat à endometriosis di dalam ovarium, biasanya didapatkan
pembesaran pada adneksa
E. Kista ovarium à pembesaran pada adneksa (+)

73
13
Seorang wanita usia 28 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah
yang memberat sejak 6 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
108/70 mmHg dan suhu 39,2 C. Pada PF ditemukan nyeri goyang serviks dan
massa adneksa kanan yang berfluktuasi pada palpasi bimanual.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah?
A. Abses apendiks
B. Abses tuboovarium
C. Karsinoma ovarium
D. Torsio ovarium
E. Ruptur kista ovarium
Seorang wanita usia 28 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah
yang memberat sejak 6 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
108/70 mmHg dan suhu 39,2 C. Pada PF ditemukan nyeri goyang serviks dan
massa adneksa kanan yang berfluktuasi pada palpasi bimanual.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah?
A. Abses apendiks
B. Abses tuboovarium
C. Karsinoma ovarium
D. Torsio ovarium
E. Ruptur kista ovarium
3B

Definisi

• Massa infeksi pada tuba fallopi / ovarium yang timbul sebagai komplikasi dari
pelvic inflammatory disease (PID)

Etiologi
• PID sebelumnya
• Polimikroba
• E. coli
• Bacteroides fragilis
• Actinomyces israelii à berhubungan Degnan penggunaan IUD
3B

Manifestasi Klinis

• Nyeri abdomen bagian bawah à biasanya RLQ / LLQ


• Ditemukan massa pada adneksa à dapat berfluktuasi
• Demam
• Duh tubuh vagina
• Bila terjadi ruptur abses:
• Akut abdomen
• Peritonitis
• Sepsis
A. Abses apendiks à pemeriksaan fisik yang lain tidk mendukung
B. Abses tuboovarium
C. Karsinoma ovarium à biasanya terjadi pada usia post menopause dan
disertai penurunan BB
D. Torsio ovarium à nyeri bersifat akut, faktor resiko: manuver abdomen, mis:
dipijit, diurut.
E. Ruptur kista ovarium à diawali oleh torsio kista ovarium

79
14
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita 31 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan sering
mengalami perdarahan pervaginam sejak pubertas. Perdarahan tersebut
dikeluhkan di luar siklus mens. Pasien juga sudah 3 kali mengalami abortus dalam
5 tahun terakhir. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan apapun. Dokter melakukan USG dan
ditemukan dua cornu uterus dengan indentasi fundus hingga os interna.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Uterus septate
B. Uterus subseptata
C. Uterus bicornu
D. Uterus didelfi
E. Uterus unicornu
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita 31 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan sering
mengalami perdarahan pervaginam sejak pubertas. Perdarahan tersebut
dikeluhkan di luar siklus mens. Pasien juga sudah 3 kali mengalami abortus dalam
5 tahun terakhir. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan apapun. Dokter melakukan USG dan
ditemukan dua cornu uterus dengan indentasi fundus hingga os interna.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Uterus septate
B. Uterus subseptata
C. Uterus bicornu
D. Uterus didelfi
E. Uterus unicornu
1

Definisi
• kumpulan kelainan uterus yang telah ada sejak lahir

Etiopatofisiologi
• Gangguan penggabungan ductus muellerian

Klasifikasi
• Uterus arcuata (varian normal)
• Uterus bikornu
• Uterus septate à indentasi tidak sampai OUI
• Uterus didelfi à duplikasi uterus, vagina, cervix
• Uterus unikornu
Anomali Uterus Kongenital
A. Uterus septate à pada uterus septata akan terdapat dua serviks
B. Uterus subseptata à pada uterus subseptata terdapat indentasi midline
bukan indentasi fundus
C. Uterus bicornu
D. Uterus didelfi à pada uterus didelfi terdapat 2 uterus dan 2 serviks
E. Uterus unicornu à pada uterus unicornu hanya terdapat 1 cornu uterus
dengan 1 tuba fallopi yang normal

85
15
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita, usia 29 tahun, P1A0 datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
pada payudara. Pasien juga mengeluh payudara terasa berat dan terdapat
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 90x/menit, RR
20x/menit, T 38C. Pada pemeriksaan payudara kanan tampak bengkak,
hiperemis, dan nyeri tekan. Fluktuasi (-). Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Antibiotik oral
b. Antibiotik oral + insisi drainase
c. Antibiotik oral + paracetamol + kompres hangat
d. Antibiotik + analgesic + kompres hangat
e. Antibiotik oral + paracetamol + kompres dingin
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita, usia 29 tahun, P1A0 datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
pada payudara. Pasien juga mengeluh payudara terasa berat dan terdapat
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 90x/menit, RR
20x/menit, T 38C. Pada pemeriksaan payudara kanan tampak bengkak,
hiperemis, dan nyeri tekan. Fluktuasi (-). Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Antibiotik oral
b. Antibiotik oral + insisi drainase
c. Antibiotik oral + paracetamol + kompres hangat
d. Antibiotik + analgesic + kompres hangat
e. Antibiotik oral + paracetamol + kompres dingin
4

Diagnosis

• Payudara (biasanya Unilateral) keras, memerah, nyeri


• Benjolan (+) Mastitis
• Demam >38 C
• Sering terjadi pada minggu ke-3 atau 4 postpartum
• Fluktuasi (+) à Abses Mammae

Abses
4
2
Tatalaksana

• Antibiotik
• Kloksasilin 4 x 500mg selama 14 hari atau
• Eritromisin 3 x 250mg selama 14 hari
• Tetap menyusui, mulai dari payudara yang sehat
• Kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri
• Sangga payudara dengan bra yang pas
• Abses à Insisi dan drainase

Kapan kompres hangat ?


Kapan kompres dingin?
90
a. Antibiotik oral à kurang lengkap
b. Antibiotik oral + insisi drainase à pada abses
c. Antibiotik oral + paracetamol + kompres hangat à seharusnya kompres
dingin
d. Antibiotik + analgesic + kompres hangat à seharusnya kompres dingin
e. Antibiotik oral + paracetamol + kompres dingin

91
Throwback CBT Mei 2022

Neurologi
16
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria 70 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarga dengan keluhan lemah
separuh badan sehingga terjatuh 6 jam yang lalu. Menurut pasien, kaki dan
lengan sebelah kiri terasa melemah sehingga pasien kehilangan keseimbangan
dan terjatuh. Nyeri kepala disangkal. Mual dan muntah disangkal. Riwayat HT
sejak 15 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran CM, TD
170/80, HR 100 regular, RR 22, T 36. Pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan
motoric 5555/5555. Refleks patologis (-). Pemeraiksaan CT Scan tidak didapatkan
kelainan
Kemungkinan diagnosis pasien adalah?
A. Stroke Iskemik dextra
B. Stroke Iskemik sinistra
C. Stroke Hemoragik dextra
D. Transient Ischaemic Attack
E. Locked in syndrome
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria 70 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarga dengan keluhan lemah
separuh badan sehingga terjatuh 6 jam yang lalu. Menurut pasien, kaki dan
lengan sebelah kiri terasa melemah sehingga pasien kehilangan keseimbangan
dan terjatuh. Nyeri kepala disangkal. Mual dan muntah disangkal. Riwayat HT
sejak 15 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran CM, TD
170/80, HR 100 regular, RR 22, T 36. Pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan
motoric 5555/5555. Refleks patologis (-). Pemeriksaan CT Scan tidak didapatkan
kelainan.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah?
A. Stroke Iskemik dextra
B. Stroke Iskemik sinistra
C. Stroke Hemoragik dextra
D. Transient Ischaemic Attack
E. Locked in syndrome
3B

Terminologi

Transient
Defisit neurologis berlangsung <24 Jam
Ischemic Attack (TIA)
Reversible Ischemic
Neurological Deficit Defisit neurologis berlangsung 24 – 72 jam
(RIND)
Defisit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang
Stroke in Evolution
berlangsung progresif dan mencapai maksimal dalam beberapa jam hingga
(Progressing Stroke)
beberapa hari
Defisit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang
Stroke in Resolution memperlihatkan perbaikan dan mencapai maksimal dalam beberapa jam
sampai bebrapa hari
Defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau gangguan peredaran darah
Completed stroke
otak yang secara cepat menjadi stabil tanpa memburuk lagi
3B

Penilaian Faktor Resiko à ABCD2 Score

Kriteria Poin

Age >60 tahun 1

Blood pressure Sistolik >140 mmHg atau Diastolik >90 mmHg 1


Salah satu dari:
Clinical features • Kelemahan sesisi 2
• Gangguan bahasa tanpa kelemahan sesisi 1 Interpretasi Resiko Stroke dalam 2 Hari

Duration of • >60 menit 2 • 0 – 3 : Resiko rendah


symptoms • 10-59 menit 1 • 4 – 5 : Resiko menengah
Diabetes mellitus Riwayat DM 1 • 6 – 7 : Resiko tinggi

Tatalaksana

• Resiko rendah - menengah : Aspirin


• Resiko tinggi : pertimbangkan dual antiplatelet
• Etiologi emboli : antikoagulan
A. Stroke Iskemik dextra à kurang tepat, terjadi resolusi < 24 jam pada kasus
B. Stroke Iskemik sinistra à kurang tepat, terjadi resolusi < 24 jam pada kasus
C. Stroke Hemoragik dextra à penurunan kesadaran (+), muntah
menyembur
D. Transient Ischaemic Attack
E. Locked in syndrome à kuadriplegi (+), kemampuan kognitif (+)

98
17
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 45 tahun dibawa ke IGD akibat nyeri kepala mendadak
sejak 1 jam yang lalu yang diikuti mual dan muntah. Keluhan muncul secara tiba-
tiba. Pasien merupakan seorang perokok berat selama 10 tahun. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 150/90, HR 109, RR 19, suhu 37 C. Kedua panggul
dan lutut pasien fleksi saat dokter melakukan fleksi leher secara pasif. Pada
pemeriksaan CT scan didapatkan gambaran seperti ini.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Perdarahan subarachnoid
B. Perdarahan intraserebral
C. Stroke iskemik
D. Subdural hematoma
E. Epidural hematoma
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 45 tahun dibawa ke IGD akibat nyeri kepala mendadak
sejak 1 jam yang lalu yang diikuti mual dan muntah. Keluhan muncul secara tiba-
tiba. Pasien merupakan seorang perokok berat selama 10 tahun. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 150/90, HR 109, RR 19, suhu 37 C. Kedua panggul
dan lutut pasien fleksi saat dokter melakukan fleksi leher secara pasif. Pada
pemeriksaan CT scan didapatkan gambaran seperti ini.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Perdarahan subarachnoid
B. Perdarahan intraserebral
C. Stroke iskemik
D. Subdural hematoma
E. Epidural hematoma
3B

Etiologi

• Pecah aneurisma Berry (ACA)


• AVM Malformasi

Patofisiologi

• Aneurisma à ruptur à vasospasme

Manifestasi

• Nyeri kepala sangat hebat tiba-tiba (thunderclap headache)


• Peningkatan TIK (muntah menyemprot, sakit kepala)
• Penurunan kesadaran
• Kejang
• Kaku kuduk
• Defisit neurologis fokal
• Lumbal pungsi: ditemukan darah
CT Scan

Iskemik hemoragik
akut lama intracerebral subarachnoid
hipodens hiperdens
Berbatas tidak Berbatas tegas Berbatas tegas Mengisi sulcus atau
tegas fissure, berbentuk
stellata
A. Perdarahan subarachnoid
B. Perdarahan intraserebral à penurunan kesadaran, hiperdens pada
intracerebral
C. Stroke iskemik à gambaran hipodens
D. Subdural hematoma à gambaran bulan sabit / crescent
E. Epidural hematoma à gambaran lenticuler

104
18
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita usia 30 tahun dibawa ke dokter akibat nyeri kepala sebelah sejak
1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan lalu. Nyeri bersifat
berdenyut, unilateral, dan dapat berlangsung selama 6 jam. Selama serangan
tersebut, pasien biasa merasa mual dan tidak dapat beraktivitas. Sebelum
serangan biasanya pasien merasa lapar. Awalnya keluhan membaik dengan
parasetamol namun saat ini obat tersebut tidak memiliki efek.
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Fluoksetin
B. Ergotamin
C. Propranolol
D. Sumatriptan
E. Naproxen
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita usia 30 tahun dibawa ke dokter akibat nyeri kepala sebelah
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan lalu. Nyeri
bersifat berdenyut, unilateral, dan dapat berlangsung selama 6 jam. Selama
serangan tersebut, pasien biasa merasa mual dan tidak dapat beraktivitas.
Sebelum serangan biasanya pasien merasa lapar. Awalnya keluhan membaik
dengan parasetamol namun saat ini obat tersebut tidak memiliki efek.
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Fluoksetin
B. Ergotamin
C. Propranolol
D. Sumatriptan
E. Naproxen
4
3A
Tatalaksana Abortif

Golongan Nama obat Dosis

Abortif non-spesifik
NSAID Ibuprofen 400 – 800 mg per 6 jam

Asetaminofen Parasetamol 500 – 1000 mg per 6-8 jam

Abortif spesifik

Triptan Sumatriptan 6 mg SC atau 30 mg PO per hari


Ergot Ergotamin 1 mg/hari

Ergotamin tidak direkomendasikan pada Migrain Akut (PPK PERDOSSI, 2016)


Nyeri Kepala Primer
Tension-type headache Migraine Cluster headache

Kualitas Terikat/tertekan Berdenyut Tajam


Etio Vasodilatasi pembuluh darah
Kontriksi otot intrafascial Aktivasi sistem trigeminal
patofisiologi intracranial

Durasi 30 menit – beberapa hari 4 – 72 jam 30 – 180 menit

Intensitas Ringan-sedang Sedang-berat Sangat berat

Lokasi Bilateral Unilateral Unilateral

Disertai gejala otonom


Gejala
- Dapat disertai aura unilateral (lakrimasi, rinore,
penyerta
injeksi konjungtiva)

Abortif:
Non-spesifik:
Abortif:
Abortif: NSAID, Asetaminofen 1000mg
O2 100% (7-10 lpm selama 15
NSAID, Asetaminofen 1000mg Spesifik:
Tatalaksana menit)
Profilaksis: Triptan, ergotamin, dihidroergotamin
Profilaksis:
Amitriptilin Profilaksis:
Verapamil
Propranolol, timolol, topiramat, as.
valproat
A. Fluoksetin à SSRI, kurang tepat
B. Ergotamin à tidak direkomendasikan pada migraine akut (PPK PERDOSSI
2016)
C. Propranolol à tatalaksana profilaksis
D. Sumatriptan
E. Naproxen à NSAID, bukan abortif spesifik

110
19
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria usia 40 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan karena
kecelakaan lalulintas. Saat diperiksa pasien dalam keadaan henti jantung dan
dilakukan resusitasi oleh tim dokter. Setelah resusitasi dijumpai ROSCE dan
dilanjutkan pemasangan ventilator karena tidak didapatkan nafas spontan.
Dokter melakukan pemeriksaan sederhana berupa caloric test.
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Akinesia paralitik
B. Persistent vegetative state
C. Mati serebral
D. Mati batang otak
E. Cervical nerve damage
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria usia 40 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan karena
kecelakaan lalulintas. Saat diperiksa pasien dalam keadaan henti jantung dan
dilakukan resusitasi oleh tim dokter. Setelah resusitasi dijumpai ROSCE dan
dilanjutkan pemasangan ventilator karena tidak didapatkan nafas spontan.
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Akinesia paralitik
B. Persistent vegetative state
C. Mati serebral
D. Mati batang otak
E. Cervical nerve damage
2

Pemeriksaan Penunjang

• EEG à gambaran Flat EEG


• Test Apnoe
• Pemberian CO2 à Lepaskan ventilator à Nafas spontan (-) à Test
apnoe (+)
• Test Atropin
• Injeksi SA 2mg à kenaikan HR <3% à Test atropine (-)
Diagnosa Banding Mati Batang Otak
Diagnosis Keterangan
Test Apnoe (+)
Mati Batang Otak Test Atropin (–)
Test Apnoe (–)
Test Atropin (+)
Persistent Vegetative Kesadaran ( – ) (> 4 Minggu)
State (Brainstem Intak) Sleep-wake cycle (+)
Motorik (–)
Kesadaran (–)
Koma Sleep-wake cycle (–)
(Brainstem Intak)
Motorik (–)
Kesadaran (+)
Sleep-wake cycle (+)
Locked in Syndrome Motorik Quadriplegi,
Pergerakan Mata (+)
A. Akinesia paralitik à tidak ada istilah ini
B. Persistent vegetative state à test apnoe (-), > 4 minggu
C. Mati serebral à test apnoe (-)
D. Mati batang otak
E. Cervical nerve damage à test apnoe (-), kelemahan motoric sesuai tinggi
lesi, etiologi à whiplash injury

116
20
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria usia 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri kepala dan
demam sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
100/70, HR 110, RR 22, suhu 38,1 C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk
serta kernig sign (+). Tidak ditemukan adanya defisit neurologis fokal. Pada
pemeriksaan cairan serebrospinal didapatkan cairan berwarna jernih, leukosit
meningkat, protein meningkat, glukosa normal
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah?
A. Meningitis bakterialis
B. Meningitis viral
C. Meningitis kriptokokus
D. Meningitis toksoplasma
E. Meningitis aseptik
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria usia 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri kepala dan
demam sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
100/70, HR 110, RR 22, suhu 38,1 C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk
serta kernig sign (+). Tidak ditemukan adanya defisit neurologis fokal. Pada
pemeriksaan cairan serebrospinal didapatkan cairan berwarna jernih, leukosit
meningkat, protein meningkat, glukosa normal
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah?
A. Meningitis bakterialis
B. Meningitis viral
C. Meningitis kriptokokus
D. Meningitis toksoplasma
E. Meningitis aseptik
3B

Interpretasi Lumbal Pungsi

Kriptokokus
Normal Bakteri Virus TB
(Jamur)

Xantokrom (Kuning
Makroskopis Jernih Purulen, keruh Jernih jernih) dengan Keruh
spiderweb clot

>1000/mm3 20-200 mm3


10-500/mm3 30-300/mm3
Leukosit <5 sel/mm3 (dominan
(dominan limfosit) (dominan limfosit) (dominan limfosit)
granulosit)

Protein 15-45 mg/dL Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

Glukosa 40-75 mg/dL Rendah Normal Rendah Rendah


3B

Pemeriksaan Penunjang Lainnya

Pemeriksaan Indikasi

F: Focal neurological deficits (deficit neurologis)


A: Altered mental status (gangguan kesadaran)
Pencitraan
I: ICP tinggi/imunokompromais (peningkatan TIK)
(CT-scan/MRI)
L: Lesi tumor
S: Seizures
BTA Curiga TB

Tinta India Curiga kriptokokus (ditemukan C. neoformans)


A. Meningitis bakterialis à warna keruh, protein dan leukosit meningkat,
glukosa menurun
B. Meningitis viral
C. Meningitis kriptokokus à warna keruh, protein dan leukosit meningkat,
gluksa menurun, tinta india (+)
D. Meningitis toksoplasma à menyebabkan ensefalitis
E. Meningitis aseptic à istilah pada pasien meningitis dengan hasil CSF tidak
menunjukkan pertumbuhan

122
21
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 40 tahun dibawa ke RS karena keluhan kelemahan keempat
anggota gerak. Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan semakin
memberat. Pada pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
neurologis didapatkan atrofi otot ekstremitas dan gangguan sensorik pada
keempat anggota gerak. Pada pemeriksaan MRI didapatkan hasil sebagai
berikut
Diagnosis yang paling tepat adalah
A. Lou-Gehrig Disease
B. Multiple Sclerosis
C. Myelitis transversa
D. Syringomyelia
E. Anterior cord syndrome
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 40 tahun dibawa ke RS karena keluhan kelemahan keempat
anggota gerak. Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan semakin
memberat. Pada pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
neurologis didapatkan atrofi otot ekstremitas dan gangguan sensorik pada
keempat anggota gerak. Pada pemeriksaan MRI didapatkan hasil sebagai
berikut
Diagnosis yang paling tepat adalah
A. Lou-Gehrig Disease
B. Multiple Sclerosis
C. Myelitis transversa
D. Syringomyelia
E. Anterior cord syndrome
Definisi

• Pertumbuhan rongga yang berisi cairan serebrospinal (syring) pada kanalis sentralis
medula spinalis yang menyebabkan deficit motorik dan sensorik progresif
Etiopatofisiologi

Obstruksi kanalis sentralis medula spinalis


(biasanya di vertebra servikal)
Beberapa Penyebab / Etiologi

• Arnold Chiari Malformation type I à tersering


Gangguan drainase CSF • Post-traumatic Spinal Cord Injury
• Multiple sclerosis
• Meningitis, dll
Pembentukan rongga berisi cairan yang melebar
di medula spinalis sentral (syrinx)

Kompresi medulla spinalis

Gangguan motorik dan sensorik


Manifestasi Klinis

• Kelemahan motoric dan sensorik progresif à menyerupai central cord syndrome


• Cape-like distribution (Leher, bahu, lengan) à Pada C4 – C2
• Gangguan sensorik
• Nyeri
Pemeriksaan Penunjang

• MRI à Gold Standard


• Untuk melihat cavitas / syrinx dan keterlibatan medulla spinalis

Tatalaksana

• Dekompresi dan drainase cairan CSF


A. Lou-Gehrig Disease à keluhan UMN dan LMN
B. Multiple Sclerosis à memiliki pola remisi dan eksaserbasi
C. Myelitis transversa à MRI : edema medulla spinalis
D. Syringomyelia
E. Anterior cord syndrome à etiologi: trauma

130
22
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan mata
sering terasa Lelah, terutama pada sore hari. Pasien juga mengeluhkan sering
tersedak terutama saat makan malam. Keluhan jarang dirasakan pada pagi hari.
Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
130/90, HR 80, RR 20, T 37C.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan adalah?
A. IVIG
B. Plasmaparese
C. Piridostigmin
D. Tensilon
E. Wartenberg
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan mata
sering terasa Lelah, terutama pada sore hari. Pasien juga mengeluhkan sering
tersedak terutama saat makan malam. Keluhan jarang dirasakan pada pagi hari.
Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
130/90, HR 80, RR 20, T 37C.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan adalah?
A. IVIG
B. Plasmaparese
C. Piridostigmin
D. Tensilon
E. Wartenberg
3A

Tatalaksana

• Acethylcholinesterase inhibitor (AChE-I):


• Piridostigmin bromida 30-120 mg/3-4 jam oral
• Imunomodulator:
• Prednison 0,5-1,5 mg/kgBB/hari
• Azatioprin → imunosupresif
• (2-3 mg/kgBB/hari oral) → induksi
• (1,5-2 mg/kgBB/hari oral) → rumatan
• Plasmaferesis dan imunoglobulin intravena untuk episode akut MG
• Timektomi
• Dapat mengurangi gejala pada 70% penderita dengan timoma atau displasia
kelenjar timus
• Manfaat terbaik pada penderita MG <50 tahun, tidak direkomendasikan pada pasien
di atas 60-65 tahun
Diagnosa Banding
Polio GBS MG ALS Multiple Sclerosis

infeksi poliovirus di Gangguan transmisi


Definisi dan Demielinisasi yang di Demielinisasi sistem saraf
cornu anterior sinyal di NMJ oleh idiopati
etiologi mediasis sistem imun pusat à autoimun
medulla spinalis autoimun

• LMN • Parese episodic /


• Kelemahan berulang
Parese dan ciri • LMN • LMN
membaik saat UMN + LMN • Neuritis optic / gangguan
khas • Unilateral • Ascending paralisis
istirahat penglihatan / diplopia
• ptosis • Gangguan sensorik

• NCV-EMG • Test wartenberg à


Pemeriksaan • Kriteria McDonald
• Serologi • Lumbal Pungsi (Disosiasi ptosis • NCV-EMG
penunjang • MRI à Gold Standard
sitoalbumin) • Test tensilon

• Awal:
Asetilkolinestrase
• Profilaksis : • IVIG • MP 500-1000mg IV
Tatalaksana inhibitor Riluzole
Vaksinasi • Plasmapharesis • Immunomodulator
• IVIG
• Plasmapharesis
A. IVIG à bukan tatalaksana awal
B. Plasmaparese à bukan tatalaksana awal
C. Piridostigmin
D. Tensilon à pemeriksaan penunjang dengan edrophonium IV
E. Wartenberg à pemeriksaan fisik untuk memicu ptosis

136
23
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria, usia 40 tahun dibawa ke RS dengan keluhan kesulitan
menggerakan kedua tangan dan tungkai pasien sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan awalnya dirasakan hanya pada kedua kaki, namun semakin lama
keluhan semakin parah dan semakin menyebar ke atas. Keadaan ini juga
sering disertai dengan rasa kesemutan. Pada pemeriksaan tanda vital tidak
ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan motorik ditemukan kekuatan motoric
ekstremitas bawah lebih lemah disbanding ekstremitas atas
Tatalaksana yang paling tepat adalah
A. Plasmapharesis
B. IVIG
C. Piridostigmin
D. Kortikosteroid
E. Tensilon
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria, usia 40 tahun dibawa ke RS dengan keluhan kesulitan
menggerakan kedua tangan dan tungkai pasien sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan awalnya dirasakan hanya pada kedua kaki, namun semakin lama
keluhan semakin parah dan semakin menyebar ke atas. Keadaan ini juga
sering disertai dengan rasa kesemutan. Pada pemeriksaan tanda vital tidak
ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan motorik ditemukan kekuatan motoric
ekstremitas bawah lebih lemah disbanding ekstremitas atas
Tatalaksana yang paling tepat adalah
A. Plasmapharesis
B. IVIG
C. Piridostigmin
D. Kortikosteroid
E. Tensilon
Guillian-Barre Syndrome 3A
3B
Tatalaksana

Terapi Deskripsi

Immunoglobulin
0,4 g/kgBB/hari selama 5 hari
intravena (IVIg)

5 kali selama 2 minggu, maksimal


Plasmaferesis
sebanyak 5x volume plasma

Kortikosteroid Tidak memberi manfaat (IV/oral)

Alat bantu napas Jika disertai gagal napas

Nyeri neuropatik Gabapentin/karbamazepin


Diagnosa Banding
Polio GBS MG ALS Multiple Sclerosis

infeksi poliovirus di Gangguan transmisi


Definisi dan Demielinisasi yang di Demielinisasi sistem saraf
cornu anterior sinyal di NMJ oleh idiopati
etiologi mediasis sistem imun pusat à autoimun
medulla spinalis autoimun

• LMN • Parese episodic /


• Kelemahan berulang
Parese dan ciri • LMN • LMN
membaik saat UMN + LMN • Neuritis optic / gangguan
khas • Unilateral • Ascending paralisis
istirahat penglihatan / diplopia
• ptosis • Gangguan sensorik

• NCV-EMG • Test wartenberg à


Pemeriksaan • Kriteria McDonald
• Serologi • Lumbal Pungsi (Disosiasi ptosis • NCV-EMG
penunjang • MRI à Gold Standard
sitoalbumin) • Test tensilon

• Awal:
Asetilkolinestrase
• Profilaksis : • IVIG • MP 500-1000mg IV
Tatalaksana inhibitor Riluzole
Vaksinasi • Plasmapharesis • Immunomodulator
• IVIG
• Plasmapharesis
A. Plasmapharesis à Pemberian IVIG memiliki efek samping yang lebih sedikit,
sehingga lebih banyak dipilih
B. IVIG
C. Piridostigmin à tatalaksana awal MG
D. Kortikosteroid à kurang tepat
E. Tensilon à pemeriksaan penunjang MG

142
24
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri yang menjalar
ke tungkai bawah kiri. Nyeri disertai dengan rasa kesemutan hingga ke mata kaki
sisi dalam, dan jari – jari kaki. Nyeri dirasakan memberat saat mengangkat benda.
Pada pemeriksaan fisik, dijumpai TTV dalam batas normal, lasegue (+). Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan penyempitan diskus intervertebralis.
Diagnosis yang paling tepat adalah
A. Spondilolistesis
B. HNP lumbal
C. HNP cervical
D. Kifosis
E. Skoliosis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri yang menjalar
ke tungkai bawah kiri. Nyeri disertai dengan rasa kesemutan hingga ke mata kaki
sisi dalam, dan jari – jari kaki. Nyeri dirasakan memberat saat mengangkat
benda. Pada pemeriksaan fisik, dijumpai TTV dalam batas normal, lasegue (+).
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan penyempitan diskus intervertebralis.
Diagnosis yang paling tepat adalah
A. Spondilolistesis
B. HNP lumbal
C. HNP cervical
D. Kifosis
E. Skoliosis
Radikulopati

Tersering
C6-C7
Penjalaran nyeri : Neck compression test / spurling
Cervical
Palmar: ½ Jari II – ½ IV Naffziger
Dorsal: forearm medial –
jari II - IV
Gold Standard:
Radikulopati MRI HNP

Tersering
L4-L5, L5-S1 Lasegue
Lumbosakral L4 : kaki bagian dalam Bragard
L5 : kaki bagian luar Patrick / Kontra Patrick Tatalaksana awal:
S1 : telapak kaki Antinyeri (NSAID)

HNP merupakan diagnosis berdasarkan MRI, jika belum ada hasil MRI maka di diagnosis klinis sebagai ischialgia
/ sciatica / Cervical radiculopathy
Jika di opsi tidak ada pilihan ischialgia dsb, silahkan pilih HNP
3A

Pemeriksaan Fisik

• Tes Laseque/straight leg raise (+)


• Tes Bragard (+)
• Tes Patrick dan kontra Patrick (+)
• Pada HNP servikal, tes Spurling (+) dan tes Naffziger (+)

147
A. Spondilolistesis à fraktur disertai pergeseran vertebra
B. HNP lumbal
C. HNP cervical à nyeri menjalar dari leher ke daerah lengan
D. Kifosis à pergeseran kurvatura vertebra ke arah posterior
E. Skoliosis à pergeseran kurvatura vertebra ke lateral

148
25
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan kedua tangan sering bergetar-
getar. Keluhan dirasakan pasien terutama saat ingin memegang suatu benda.
Keluhan pasien memberat terutama saat pasien sedang merasa cemas. Keluhan
berkurang saat pasien meminum alcohol. Riwayat konsumsi alcohol (+) setiap
bulannya. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Parkinson Disease
B. Parkinsonism
C. Tremor Esensial
D. Tremor Fisiologis
E. Tremor intensional
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan kedua tangan sering bergetar-
getar. Keluhan dirasakan pasien terutama saat ingin memegang suatu benda.
Keluhan pasien memberat terutama saat pasien sedang merasa cemas. Keluhan
berkurang saat pasien meminum alcohol. Riwayat konsumsi alcohol (+) setiap
bulannya. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Parkinson Disease
B. Parkinsonism
C. Tremor Esensial
D. Tremor Fisiologis
E. Tremor intensional
2
2

Action Tremor
Tipe Tremor Resting tremor Postural tremor
Intention tremor
essential physiologic
Deskripsi Pill rolling Fine tremor Fine tremor Coarse tremor
Gangguan basal
Etiologi ganglia Herediter Fisiologis Lesi cerebellum
(Parkinson)
saat mempertahankan postur tertentu
Gerakan zigzag
Onset Saat istirahat Memburuk saat Memburuk saat menuju target
Gerakan volunter stimulasi simpatis
Atasi stimulasi
Membaik dengan Gerakan Alkohol istirahat
simpatis
A. Parkinson Disease à Gejala dominan TRAP, Biasanya pada usia tua dan jenis
pill rolling tremor, tremor dirasakan saat beristirahat
B. Parkinsonism à Gejala dominan TRAP, pencetus obat-obatan seperti
antiemetic dan antipsikotik
C. Tremor Esensial
D. Tremor Fisiologis à gejala fine tremor, tetapi keluhan tidak membaik dengan
minum alcohol
E. Tremor intensional à tremor seperti Gerakan zig-zag saat menuju suatu
benda
Throwback CBT Mei 2022

Psikiatri
26
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 35 tahun dibawa teman temannya ke IGD RS dengan
keluhan penurunan kesadaran kurang lebih 2 jam yang lalu. Menurut teman
pasien Sebelumnya pasien terasa berkeringat dingin lalu tiba tiba lemas dan
terjatuh. Pada pemeriksaan didapatkan TD 80/60, HR 50, RR 12, T 36. Pupil kecil
reaktif bilateral, didapatkan needle track line pada tangan pasien.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Fumazenil
B. Methanol
C. Ethanol
D. Methadon
E. Naloxone
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 35 tahun dibawa teman temannya ke IGD RS dengan
keluhan penurunan kesadaran kurang lebih 2 jam yang lalu. Menurut teman
pasien Sebelumnya pasien terasa berkeringat dingin lalu tiba tiba lemas dan
terjatuh. Pada pemeriksaan didapatkan TD 80/60, HR 50, RR 12, T 36. Pupil kecil
reaktif bilateral, didapatkan needle track line pada tangan pasien.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Fumazenil
B. Methanol
C. Ethanol
D. Methadon
E. Naloxone
Gangguan Penyalahgunaan Zat
Klinis Jenis NAPZA Tatalaksana
Vital Sign ↑
Semangat Stimulan:
Takikardi Metamfetamin, Amfetamin, Kafein, Nikotin,
Midriasis Kokain (dihirup), MDMA
Agitasi psikomotor

Vital Sign ↑ Stimulan Supportif

Intoksikasi
(habis pakai) Naloxone 0,4-2 mg IV
(Opioid)
Vital Sign ↓ Depresan
Flumazenil 0,2 mg IV
(BZD)
Onset
Fenobarbital 60 mg 3x1
(BZD)
Vital Sign ↑ Depresan
Metadone 20-30 mg/hari SD
Withdrawal (Opioid)
(sedang tidak memakai)
Bromokriptin 0,625-2,5 mg
Vital Sign ↓ Stimulan
PO 3x1/hari
Vital Sign ↓
Miosis (pinpoint pupil)
Depresi napas Depresan:
Gangguan CNS Alcohol (dosis rendah), Sleeping pills
Konstipasi (GI tract terganggu) (Benzodiazepine), Opioid (heroin, morphine,
Needle track tramadol, kodein)
2

Tatalaksana

Intoksikasi
• Nalokson 0,8 mg IV, tunggu 15 menit
• Bila gagal à Nalokson 1,6 mg IV, tunggu 15 menit
• Bila gagal à Nalokson 3,2 mg IV, pertimbangkan etiologi lain
• Bila berhasil à Nalokson maintenance 0,4 mg/jam IV

Withdrawal

• Golongan opioid:
• Rumatan Metadon, Buprenorfin, Nalokson, atau Naltrekson
• Golongan non-opioid:
• Klonidin (hentikan bila TDS <100 atau TDD <70 mmHg)
A. Fumazenil à tatalaksana intoksikasi benzodiazepine, pada kasus dicurigai
intoksikasi opioid
B. Methanol à tidak tepat
C. Ethanol à tatalaksana intoksikasi alcohol (methanol)
D. Methadon à tatalaksana withdrawal opioid
E. Naloxone

161
27
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 35 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena
bertingkah aneh. Sejak 6 bulan lalu pasien sering terdengar berbicara sendiri
dikamarnya. Dan sering ketakutan sampai marah marah. Saat di anamnesis,
menurut pasien tetangga pasien merupakan seorang penjahat yang ingin
menjahati pasien sehingga pasien berencana dengan temannya yang menurut
keluarga pasien tidak ada agar dapat menghindar dari rencana jahat tetangga
pasien. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan psikiatri waham (+), halusinasi (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizofrenia hebefrenik
C. Skizofrenia katatonik
D. Gangguan waham menetap
E. Gangguan psikotik akut
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 35 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena
bertingkah aneh. Sejak 6 bulan lalu pasien sering terdengar berbicara sendiri
dikamarnya. Dan sering ketakutan sampai marah marah. Saat di anamnesis,
menurut pasien tetangga pasien merupakan seorang penjahat yang ingin
menjahati pasien sehingga pasien berencana dengan temannya yang menurut
keluarga pasien tidak ada agar dapat menghindar dari rencana jahat tetangga
pasien. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan psikiatri waham (+), halusinasi (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizofrenia hebefrenik
C. Skizofrenia katatonik
D. Gangguan waham menetap
E. Gangguan psikotik akut
4

Definisi

• Gangguan psikaitri yang ditandai dengan adanya halusinasi, waham, gangguan proses pikir, dan
gangguan perilaku yang menetap lebih dari 1 bulan.

Kriteria Diagnosis

Satu Gejala yang jelas Atau Dua Gejala yang jelas

• Thought echo, thought • Halusinasi panca indera


insertion/withdrawl, broadcasting • Arus pikiran yang terputus atau Durasi
• Delusion of control, influence, mengalami sisipan (inkoherensi, Gejala ≥ 1
passivity, perception neologisme) bulan
• Halusinasi auditorik • Perilaku katatonik (gaduh gelisah,
• Waham-waham menetap jenis negativism, posturing, mutisme,stupor)
lainnya yang tidak wajar dan • Gejala-gejala negative (apatis,
mustahil menarik diri)
Subtipe Skizofrenia
• Halusinasi auditorik à umumnya mengancam atau memerintah
Skizofrenia Paranoid
• Waham à umumnya waham kendali dan waham kejar

• Perilaku tidak bertanggung jawab & tidak dapat diprediksi (mis.


Skizofrenia Hebefrenik memakan kotoran, bepergian tanpa busana)
• Afek dangkal & tidak wajar (mis. cekikikan, senyum sendiri)

• Mempertahankan tubuh pada posisi aneh/tidak wajar


Skizofrenia Katatonik • Fleksibilitas cerea à posisi tubuh dapat diatur
• Command automatism à patuh otomatis terhadap perintah

• Gejala negatif menonjol


Skizofrenia Simpleks
• Tidak ada riwayat skizofrenia
• Gejala negatif menonjol
Skizofrenia Residual
• Riwayat min. 1 episode skizofrenia

• Gejala depresi menonjol (min. 2 minggu)


Depresi Pasca Skizofrenia • Riwayat skizofrenia 1 tahun terakhir
• Gejala skizofrenia sudah tidak dominan
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizofrenia hebefrenik à Perilaku tidak bertanggung jawab & tidak dapat
diprediksi (mis. memakan kotoran, bepergian tanpa busana)
C. Skizofrenia katatonik à Mempertahankan tubuh pada posisi aneh/tidak
wajar
D. Gangguan waham menetap à hanya gejala waham > 3 bulan
E. Gangguan psikotik akut à durasi < 1 bulan

167
28
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun dibawa ke poli jiwa karena berperilaku aneh. Menurut
keluarga 1 bulan ini pasien sangat jarang tidur, sangat banyak berbicara, dan
sangat bersemangat, pasien menghabiskan tabungannya dengan membeli
bayak saham online karena yakin beberapa saat kedepan akan naik. Menurut
keluarga, 4 bulan lalu pasien sempat mengurung diri karena sedih dan tidak
bersemangat dan pernah terfikir untuk bunuh diri.
Diagnosis paling tepat adalah?
A. Bipolar episode kini manik
B. Bipolar episode kini hipomanik
C. Skizoafektif tipe manik
D. Gangguan manik dengan psikotik
E. Gangguan manik
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita 25 tahun dibawa ke poli jiwa karena berperilaku aneh. Menurut
keluarga 1 bulan ini pasien sangat jarang tidur, sangat banyak berbicara, dan
sangat bersemangat, pasien menghabiskan tabungannya dengan membeli
bayak saham online karena yakin beberapa saat kedepan akan naik. Menurut
keluarga, 4 bulan lalu pasien sempat mengurung diri karena sedih dan tidak
bersemangat dan pernah terfikir untuk bunuh diri.
Diagnosis paling tepat adalah?
A. Bipolar episode kini manik
B. Bipolar episode kini hipomanik
C. Skizoafektif tipe manik
D. Gangguan manik dengan psikotik
E. Gangguan manik
3A

Mania Hipomania
Berlangsung minimal 1 minggu Lebih ringan dari manik

Afek meninggi, energi bertambah Afek meninggi disertai peningkatan aktivitas

Aktivitas berlebihan, kebutuhan tidur berkurang Menetap selama beberapa hari bertutut-turut

Banyak bicara, ide grandiositas, terlalu optimis TIDAK disertai halusinasi atau waham

DAPAT disertai psikosis (waham kebesaran, waham


Aktivitas sehari-hari belum terganggu
kejar)
Aktivitas sehari-hari sangat terganggu
3A

Klasifikasi

Bipolar I Disorder

• Episode manik minimal 7 hari + episode depresi


min. 2 minggu

Bipolar II Disorder

• Hanya hipomania + episode depresi min. 2


minggu

Cyclothymic Disorder, or Cyclothymia

• Lebih ringan dari bipolar


• Episode hipomania + depresi ringan yang
berulang selama minimal 2 tahun

172
A. Bipolar episode kini manik
B. Bipolar episode kini hipomanik à aktivitas sehari-hari belum terganggu
(pada kasus ini, pasien jarang tidur, dan kehabisan tabungan)
C. Skizoafektif tipe manik à muncul secara bersamaan
D. Gangguan manik dengan psikotik à tidak didapatkan gejala psikotik
E. Gangguan manik à pada kasus didapatkan Riwayat gejala depresi

173
29
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena
mengurung diri dikamarnya selama 3 hari terakhir. Pasien baru saja melahirkan 5
hari yang lalu. Pasien merasa sedih karena takut tidak bisa mengurus ananya
dengan baik. Pasien juga mengeluhkan sulit tertidur dan sering merasa sedih
sendiri.
Diagnosis pasien saat ini adalah?
A. Depresi akut post partum
B. Baby blues syndrome
C. Psikotik post partum
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Depresi ringan
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena
mengurung diri dikamarnya selama 3 hari terakhir. Pasien baru saja melahirkan 5
hari yang lalu. Pasien merasa sedih karena takut tidak bisa mengurus ananya
dengan baik. Pasien juga mengeluhkan sulit tertidur dan sering merasa sedih
sendiri.
Diagnosis pasien saat ini adalah?
A. Depresi akut post partum
B. Baby blues syndrome
C. Psikotik post partum
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Depresi ringan
3A

Baby Blues Depresi Post


Diagnosis Psikosis Post Partum
Syndrome Partum

0 – 7 hari 0 – 4 minggu post-


Onset 0 – 3 minggu post-partum
post-partum partum

Masih mau Tidak mau Keinginan membunuh anak


Manifestasi
merawat anak merawat anak (waham/halusinasi)

Rawat inap, pisahkan bayi;


Swasirna; edukasi
Terapi Konseling + SSRI Litium + Antipsikotik
& konseling
+ Benzodiazepin
A. Depresi akut post partum à onset > 2 minggu pasca bersalin
B. Baby blues syndrome
C. Psikotik post partum à ada gejala psikotik
D. Gangguan cemas menyeluruh à cemas, tegang motoric, overaktivitas
otonom
E. Depresi ringan à 2 gejala mayor + minimal 2 gejala minor

178
30
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan selalu merasa
cemas dan ketakutan setiap mendengar suara dentuman keras. Pasien merasa
tangannya bergetar dan keringat dingin, bahkan Ketika mendengar suara pintu
dibanting. Setelah di anamnesis lebih dalam, ternyata 1 tahun lalu pasien dan
istrinya pernah terlibat perampokan yang menyebabkan istri pasien tertembak
mati. Sejak itu, setiap mendengar dentuman keras, pasien langsung terbayang
kejadian tersebut.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Risperidon
B. Fluoxetine
C. Lithium
D. Alprazolam
E. Celecoxib
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan selalu merasa
cemas dan ketakutan setiap mendengar suara dentuman keras. Pasien merasa
tangannya bergetar dan keringat dingin, bahkan Ketika mendengar suara pintu
dibanting. Setelah di anamnesis lebih dalam, ternyata 1 tahun lalu pasien dan
istrinya pernah terlibat perampokan yang menyebabkan istri pasien tertembak
mati. Sejak itu, setiap mendengar dentuman keras, pasien langsung terbayang
kejadian tersebut.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Risperidon
B. Fluoxetine
C. Lithium
D. Alprazolam
E. Celecoxib
4
3B

Reaksi Stress Akut Gangguan Penyesuaian PTSD

Gejala terpaku (daze), sedih,


Manifestasi dari gangguan
cemas, marah, kecewa, Reexperiencing/flashback,
Gejala bervariasi
overaktif, penarikan diri, avoidance, hyperarousal
disorientasi

Berat (kejadian traumatis,


Berat (Kejadian traumatis, Ringan-Sedang (Pindah
Tipe Stressor kehilangan orang
kehilangan orang dekat) rumah)
terdekat)

Waktu antara stressor Beberapa hari hingga Muncul dalam 6 bulan


1-6 bulan
dan gejalan maksimal 4 minggu setelah trauma

Tatalaksana SSRI (fluoxetine, sertraline) + Psikoterapi suportif (ventilasi atau verbalisasi perasaan)

182
4
3B
Tatalaksana

• Psikoterapi à trauma-focused CBT adalah lini pertama


• Farmakologis à tambahan sesuai gejala dominan:
• SSRI à dominan gejala depresi
• Fluoksetin 20-40 mg/hari PO
• Sertralin 50 mg/hari PO
• Benzodiazepin à dominan ansietas akut
• Klobazam 2 x 5-10 mg/hari PO
• Lorazepam 0,5-1 mg/hari PO
A. Risperidon à antipsikotik
B. Fluoxetine
C. Lithium à mood stabilizer
D. Alprazolam à golongan benzodiazepine, untuk gangguan cemas
E. Celecoxib à NSAID

184
31
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun dibawa ibunya ke poli psikiatri karena
selama 6 bulan terakhir pasien sering mengedipkan kedua mata selama berkali
kali, pasien juga sering mendehem saat melakukan hal tersebut. Hal tersebut
hanya berhenti sesaat Ketika diperintahkan untuk berhenti, tetapi Kembali lagi
sesaat setelahnya. Menurut ibu, keluhan tersebut hanya berhenti Ketika anak
tertidur
Diagnosis pasien adalah?
A. Chronic tic disorder
B. Transient tic disorder
C. Transient motor tic disorder
D. Transient vocal tic disorder
E. Transient Tourette disorder
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun dibawa ibunya ke poli psikiatri karena
selama 6 bulan terakhir pasien sering mengedipkan kedua mata selama berkali
kali, pasien juga sering mendehem saat melakukan hal tersebut. Hal tersebut
hanya berhenti sesaat Ketika diperintahkan untuk berhenti, tetapi Kembali lagi
sesaat setelahnya. Menurut ibu, keluhan tersebut hanya berhenti Ketika anak
tertidur
Diagnosis pasien adalah?
A. Chronic tic disorder
B. Transient tic disorder
C. Transient motor tic disorder
D. Transient vocal tic disorder
E. Transient Tourette disorder
Definisi

• Merupakan gerakan motorik atau vokalisasi involunter, tibat-tiba, rekuren, tidak berirama dan
stereotipik
• Tic disorder biasanya dialami sebagai suatu gerakan yang tidak dapat dilawan akan tetapi dalam
waktu tertentu dapat ditekan

Manifestasi Klinis

• Tic motorik
• Sederhana: mengedipkan mata, memiringkan leher
• Kompleks: sekumpulan gerakan dengan urutan yang selalu sama (mis. mengedipkan mata kiri
kemudian memukul paha kanan)
• Tic vokal
• Sederhana: mendehem, batuk, berdecak, mengecap
• Kompleks: pengulangan kata (echolalia), berbicara kasar (koprolalia)

188
Klasifikasi

Provisional (transient) Tic disorder : Multiple motor dan/atau


phonic tic dengan durasi minimal 4 minggu, tetapi kurang
dari 1 tahun

Chronic Tic Disorder : Satu atau lebih motor atau phonic tic,
tetapi tidak keduanya, durasi lebih dari 1 tahun.

Tourette Disorder : teredapat baik motor dan phonic tic


selama lebih dari 1 tahun
A. Chronic tic disorder à motor / vocal tic > 1 tahun
B. Transient tic disorder
C. Transient motor tic disorder à motor tic < 1 tahun
D. Transient vocal tic disorder à vocal tic < 1 tahun
E. Transient Tourette disorder à tidak ada istilah ini

190
32
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 25 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan sulit tidur sejak 3
bulan terakhir. Pasien mengaku sulit untuk memulai dan mempertahankan tidur.
Pasien sering terbangun 1 – 2 jam setelah tertidur. Hal ini terjadi beberapa kali tiap
malamnya namun pasien masih bisa tertidur tetapi pasien sering merasa Lelah
pada pagi harinya.
Tatalaksana farmakologis yang paling tepat adalah?
A. Benzodiazepine long acting
B. Non-benzodiazepine + CBT
C. Antipsikotik
D. Antidepressan
E. Melatonin
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria 25 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan sulit tidur sejak 3
bulan terakhir. Pasien mengaku sulit untuk memulai dan mempertahankan tidur.
Pasien sering terbangun 1 – 2 jam setelah tertidur. Hal ini terjadi beberapa kali tiap
malamnya namun pasien masih bisa tertidur tetapi pasien sering merasa Lelah
pada pagi harinya.
Tatalaksana farmakologis yang paling tepat adalah?
A. Benzodiazepine long acting
B. Non-benzodiazepine + CBT
C. Antipsikotik
D. Antidepressan
E. Melatonin
Gangguan Tidur
Ciri Tatalaksana
Early : Zolpidem
Sulit memulai dan / atau
Insomnia mempertahankan tidur
Middle dan Late : Flurazepam
PPK PRIMER : Lorazepam

Dyssomnias
Gangguan kualitas / timing / waktu Hypersomnia •

Bertambahnya waktu tidur
Kantuk berlebih
tidur Modafinil (lini pertama),
metilfenidat
• kantuk pada siang hari,
Narcolepsy •

Cataplexy (tidur mendadak)
hypnagogic hallucinations
• sleep paralysis
Gangguan
Tidur Sleep walking /
Somnambulisme

Parasomnia
Gangguan perilaku saat tidur atau Night terror (-) ingat mimpi CBT
transisi Ketika tidur dan bangun

Nightmare (+) ingat mimpi

194
Insomnia
Klasifikasi
Early insomnia (initial insomnia/ sleep onset insomnia)
• Kesulitan untuk memulai tidur yang ditandai dengan perpanjangan masa laten tidur (waktu dari berbaring
hingga tertidur).
• Sering berkaitan dengan : gangguan Cemas.
• Tatalaksana :
• Non BRZA : Zolpidem, Melatonin, Ramelteon
• BRZA Short acting : Triazolam
Middle insomnia (sleep maintenance insomnia)
• Kesulitan untuk mempertahankan tidur, sering terbangun saat tidur malam (bisa tidur kembali)
• Sering berkaitan dengan : penyakit organik, nyeri, dan gangguan DEPRESI.
• Tatalaksana :
• BRZA Long acting : Flurazepam, Quazepam
Terminal insomnia (late insomnia/ early morning wakening insomnia)
• Bangun sangat awal dan tidak bisa tidur kembali.
• Sering berkaitan dengan DEPRESI.
• Tatalaksana :
• BRZA Long acting : Flurazepam, Quazepam
Pasien mengalami middle insomnia à BZD long acting
A. Benzodiazepine long acting
B. Non-benzodiazepine + CBT à tatalaksana utama early insomnia
C. Antipsikotik à tidak tepat
D. Antidepressan à tidak tepat
E. Melatonin à dapat diberikan, bukan pilihan utama

196
Throwback CBT Mei 2022

Kardiologi
33
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri dada yang dialami
sejak 4 jam SMRS. Nyeri dirasakan seperti tertimpa beban berat dan tidak
berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, HR
90 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,6 C. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
depresi segmen ST pada lead V1-V6. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan nilai CKMB dan troponin T dalam batas normal.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. NSTEMI
B. STEMI
C. Stable angina pectoris
D. Unstable angina pectoris
E. Angina Prinzmetal
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri dada yang dialami
sejak 4 jam SMRS. Nyeri dirasakan seperti tertimpa beban berat dan tidak
berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, HR
90 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,6 C. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
depresi segmen ST pada lead V1-V6. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan nilai CKMB dan troponin T dalam batas normal.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. NSTEMI
B. STEMI
C. Stable angina pectoris
D. Unstable angina pectoris
E. Angina Prinzmetal
Penyakit Jantung Koroner
Etiologi: Atherosclerosis Arteri coroner normal

Pembentukan plak

Trombus

Angina

• Seperti tertimpa benda


berat
• >20 menit
• Gejala otonom

Tipikal
Atipikal
(3 gejala)

201
Penyakit Jantung Koroner
Acute Coronary Syndrome
Stable Angina Pectoris
(ACS)

Nyeri dada yang disebabkan oleh


iskemia otot jantung yang
dikarenakan plak ateroma di arteri
koroner.
Nyeri à membaik dengan istirahat Unstable Non-ST Elevation ST Elevation
atau pemberian nitrat Angina Miocardial Miocardial
Pectoris (UAP) Infarction (NSTEMI) Infarction (STEMI)

Transient chest discomfort Crescendo, rest, or


Gejala Prolonged “crushing” chest pain, more severe and
during exertion or emotional new-onset severe
Klinis wider radiation than usual angina
stress. angina
Marker
No elevated No elevated ELEVATED ELEVATED
jantung
Normal ST depression and/or T ST depression and/or T ST elevation (and Q
EKG
Further exam -> stress test wave inversion wave inversion waves later)

202
A. NSTEMI à gambaran ST depresi/T inversi pada EKG, peningkatan enzim
jantung
B. STEMI à gambaran ST elevasi pada EKG, peningkatan enzim jantung
C. Stable angina pectoris à nyeri dada hilang dengan istirahat, EKG dan
enzim jantung normal
D. Unstable angina pectoris
E. Angina Prinzmetal à vasospasme arteri koroner, gambaran ST elevasi
pada EKG saat serangan kemudian kembali normal secara spontan atau
dengan pemberian nitrat

203
34
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri mendadak
yang dialami sejak 2 jam yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum dan
menjalar hingga ke punggung dan lengan kiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/80 mmHg, HR 105 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 37 C, SpO2 87%.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan T inversi pada lead V1-V4. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan enzim jantung.
Tatalaksana awal yang tepat adalah?
A. ISDN PO
B. Aspirin PO
C. Inhalasi oksigen
D. Fibrinolisis
E. Morfin IV
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri mendadak
yang dialami sejak 2 jam yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum dan
menjalar hingga ke punggung dan lengan kiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/80 mmHg, HR 105 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 37 C, SpO2
87%. Pada pemeriksaan EKG didapatkan T inversi pada lead V1-V4. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan enzim jantung.
Tatalaksana awal yang tepat adalah?
A. ISDN PO
B. Aspirin PO
C. Inhalasi oksigen
D. Fibrinolisis
E. Morfin IV
3B

O2 Aspirin NItrogliserin MOrfin


jika SpO2 <90%

Aspirin

• Loading Dose: 160-320 mg

Nitrogliserin

• Sublingual/spray
• ISDN 5 mg/NTG 0.4–0.5 mg
• Dapat diulang 3x dengan jarak 5 menit

Morfin

• 1-5 mg intravena
• Dapat diulang setiap 10-30 menit

Penghambat Reseptor ADP

• Clopidogrel 300 mg dilanjutkan dosis maintenance 75 mg/hari


• atau
• Ticagleror 180 mg dilanjutkan dosis maintenance 2x90 mg/hari

207
3B

Tatalaksana

208
A. ISDN PO à pemberian oksigen terlebih dahulu
B. Aspirin PO à pemberian oksigen terlebih dahulu
C. Inhalasi oksigen
D. Fibrinolisis à tatalaksana definitif
E. Morfin IV à pemberian oksigen terlebih dahulu, apabila nyeri dada tidak
hilang dengan nitrat

209
35
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang dialami sejak
2 minggu ini. Sesak napas dirasakan bahkan saat pasien hanya naik 1 anak tangga.
Riwayat penyakit asma disangkal. Suami pasien merupakan seorang perokok berat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan distensi vena jugular, ronkhi basah kasar bilateral dan edema
tungkai bilateral. Pada pemeriksaan EKGF didapatkan hasil right atrial enlargement, right
ventricular hypertrophy dan right axis deviation.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Congestive heart failure
B. Kardiomiopati dilatasi
C. Kor pulmonal kronik
D. Perikarditis
E. Edema paru
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang dialami sejak
2 minggu ini. Sesak napas dirasakan bahkan saat pasien hanya naik 1 anak tangga.
Riwayat penyakit asma disangkal. Suami pasien merupakan seorang perokok berat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan distensi vena jugular, ronkhi basah kasar bilateral dan
edema tungkai bilateral. Pada pemeriksaan EKGF didapatkan hasil right atrial
enlargement, right ventricular hypertrophy dan right axis deviation.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Congestive heart failure
B. Kardiomiopati dilatasi
C. Kor pulmonal kronik
D. Perikarditis
E. Edema paru
3A
3B
Definisi

• Hipertensi pulmonal yang menyebabkan gangguan fungsi jantung

Etiologi

• Akut:
• Emboli paru à paling sering DVT
• ARDS
• Kronis:
• PPOK, TB, fibrosis paru
• Sklerosis sistemik
• Post-lobektomi/pnemektomi

213
3A
3B
Manifestasi Klinis

• Takipnea, dyspnea, orthopnea


• S2 dan S4 mengeras, S3 gallop
• Murmur akibat regurgitasi trikuspid dan katup pulmonal
• Tanda gagal jantung kanan: hepatomegali, ascites, edema tungkai,
peningkatan JVP

Pemeriksaan Penunjang

• EKG à Tanda hipertensi pulmonal (P pulmoal, right axis deviation, hipertrofi ventrikel kanan)
• Foto toraks à pelebaran arteri pulmonal dan hilus
• Spirometri dan CT à untuk menentukan etiologi
• AGD à hipoksemia dan/atau hiperkapnea
• Echocardiography (Pemeriksaan awal terbaik)
• Right heart catheteriation (Pemeriksaan konfirmasi hipertensi pulmonal)
214
A. Congestive heart failure à gagal jantung yang ditegakkan dengan
kriteria Frammingham
B. Kardiomiopati dilatasi à Tanda gagal jantung kiri dan kanan, pada
ekokardiografi didapatkan disfungsi sistolik, dilatasi LV
C. Kor pulmonal kronik
D. Perikarditis à peradangan pada perikardium, pemeriksaan fisik dijumpai
pericardial friction rub, pada EKG didapatkan ST elevasi pada hampir
seluruh lead
E. Edema paru à pada foto thorax dijumpai gambaran Batwing
appearance / Kerley B Line

215
36
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar-debar
yang dialami sejak 2 hari ini. Pada pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, HR
140 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
sebagai berikut.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Sulfas atropin
B. Adenosin
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Digitalis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar-debar
yang dialami sejak 2 hari ini. Pada pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, HR
140 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil
sebagai berikut.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Sulfas atropin
B. Adenosin
C. Manuver vagal
D. Kardioversi
E. Digitalis
Kriteria Tidak Stabil

Takiaritmia •Hipotensi
•Kesadaran menurun
•Syok
•Nyeri dada
QRS Sempit QRS Lebar •Gagal jantung

R-R Regular R-R Irregular R-R Regular R-R Irregular

Supraventricular Atrial Ventrikular


Atrial Fibrilasi VT Monomorfik VT Polimorfik
Takikardi (SVT) Flutter Fibrilasi

Diantara R-R Diantara R-R Bentuk gelombang Seperti benang


terdapat <2 terdapat >2 Bentuk gelombang beda beda atau
sama semua kusut
gelombang gelombang berubah
1. β- blocker
Kondisi pasien 2. CCB NDHP (Va-Dil) i.v
STABIL
1. Adenosine 6mg-
12mg 1. Amiodarone 150 mg
Vagal Maneuver 2. CCB NDHP à Va- Dil 2. Procaninamide 20-50 mg
1. Adenosine 3. β- blocker
Pemijatan Arteri Carotis 3. Sotalol 100mg
6mg-12mg 4. Digoxin
dengan Gerakan sirkular 5-
2. CCB NDHP
10 detik à Va- Dil
Kontraindikasi: Bruit Carotis
3. β- blocker
Jika tidak berhasil lanjut
4. Digoxin
obat
Kardioversi Defibrilasi
• Monofasik 200 J Kardioversi 100 J • Monofasik 360 J
Kondisi pasien Bifasik 200 J
• Bifasik 120-200 J •
tidak STABIL

Kardioversi 50-100 J

219
Definisi
• Pada EKGà pola interval RR yang ireguler, tidak dijumpainya gelombang P yang jelas,
Interval antara dua gelombang aktivasi atrium tersebut biasanya bervariasi.

Klasifikasi

• AF dengan respon ventrikel cepat (RVR) à laju ventrikel >100 x/menit


• AF dengan respon ventrikel normal à laju ventrikel 60-100 x/menit
• AF dengan respon ventikel lambat à laju ventrikel <60 x/menit

Takiaritmia dengan Atrial Fibrilasi à AF RVR


Tatalaksana Atrial Fibrilasi

Obat Golongan Efek Samping


Diltiazem CCB Hipotensi, Bradikardi
0,25 mg/kgBB bolus IV dalam 10 menit, dilanjutkan 0,35 mg/kgBB IV

Verapamil Hipotensi, Bradikardi


CCB
0,075-0,15 mg/kgBB dalam 2 menit

Metoprolol β- blocker Bradikardi, flebitis


2,5-5 mg IV bolus dalam 2 menit sampai 3x dosis

Amiodaron
5 mg/kgBB dalam 1 jam pertama, lanjutkan 1 mg/menit dalam 6 jam, Anti-aritmia Hipotensi, Bradikardi
lanjutkan 0,5 mg/menit dalam 18 jam via vena besar

Hipotensi, Toksisitas
Digoksin (Digitalis) Anti-aritmia
digitalis
0,25 mg IV setiap 2 jam sampai 1,5 mg
A. Sulfas atropin à tatalakana bradiaritmia
B. Adenosin à tatalaksana takiaritmia stabil atrial flutter dan SVT
C. Manuver vagal à tatalaksana SVT stabil
D. Kardioversi à tatalaksana takiaritmia tidak stabil pada EKG dengan
segmen QRS sempit
E. Digitalis

222
37
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
memberat sejak 1 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak 2
tahun yang lalu namun tidak pernah berobat kembali. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 80/60 mmHg, HR 110 x/menit, RR 32 x/menit. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan ronki basah halus pada kedua lapangan paru, S3 gallop (+), akral
hangat.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Dopamin
B. Norepinefrin
C. Dobutamin
D. Epinefrin
E. Nitrogliserin
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
memberat sejak 1 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak 2
tahun yang lalu namun tidak pernah berobat kembali. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 80/60 mmHg, HR 110 x/menit, RR 32 x/menit. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan ronki basah halus pada kedua lapangan paru, S3 gallop (+),
akral hangat.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Dopamin
B. Norepinefrin
C. Dobutamin
D. Epinefrin
E. Nitrogliserin
3B

Tatalaksana Awal

Lihat TDS

< 90 mmHg Tanda Syok (-) < 90 mmHg Tanda Syok (+)

Dobutamin
HR < 50 x / menit HR > 50 x / menit
(2mcg/kg/menit)

Dopamin Norepinefrin
(5-20 mcg/KgBB/menit) (0,1-0,5 mcg/menit)

• Fluid Challenge à NaCl 0,9% 2-4 cc/KgBB dalam 10 menit


• Apabila membaik à syok hipovolemik à Kristaloid 500 cc dalam 1 jam
• Tidak membaik à ulangi fluid challenge 1 kali lagi à tidak membaik à vasopressor

226
Syok Kardiogenik
Tanda Klinis: PERKI 2021
Syok, hipoperfusi

DOBUTAMIN
1 Masalah Irama Ya
• TDS <90
Algoritma taki/bradiaritmia • TANPA SYOK
HR <50 x tidak stabil
HR > 150 x
Dinilai berurutan

i
as
te
r at DOPAMIN
ir am
a
ok TD ↑ Respons terhadap cairan • TDS < 90
h Sy
Tidak sa
la
sih HR ↓ Kristaloid 500 cc dalam 1 jam • (+) SYOK
a a
M M
• HR <50X/MENIT
2 Fluid Challenge
Inkonkulsif
Masalah Volume 2 – 4 cc/kgBB dalam
TD tetap HR tetap
Ulangi fluid challange
10 menit NOREPINEFRIN
• TDS <90
3 TD ↓ / tetap
• (+) SYOK
Masalah Pompa HR ↑
• HR >50X/MENIT
Bukan masalah volume

Tanda syok : CRT >2 detik,


akral dingin
TDS < 90 mmHg, Syok (-) TDS < 90 mmHg, Syok (+)
MED+EASY urutan
HR < 50 HR > 50
Ibumu
Dobutamin IV drip Dopamin IV drip Norepinefrin
Bapamu
2mcg/kg/menit 5 – 20 mcg/kg/menit 0,1 – 0,5 mcg/kg/menit Nenekmu
A. Dopamin à TDS <90, (+) syok, HR < 50 x/menit
B. Norepinefrin à TDS <90, (+) syok, HR > 50 x/menit
C. Dobutamin
D. Epinefrin à tidak tepat
E. Nitrogliserin à tidak tepat

228
38
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan jantung
berdebar debar yang dialami sejak 3 hari ini. Keluhan ini dirasakan hilang timbul
sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 85
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pada auskultasi didapatkan bising mid diastolik
pada apeks jantung.
Kelainan katup yang dialami pasien ini adalah?
A. Mitral regurgitasi
B. Mitral stenosis
C. Trikuspid stenosis
D. Trikuspid regurgitasi
E. Aorta stenosis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan jantung
berdebar debar yang dialami sejak 3 hari ini. Keluhan ini dirasakan hilang timbul
sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 85
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pada auskultasi didapatkan bising mid diastolik
pada apeks jantung.
Kelainan katup yang dialami pasien ini adalah?
A. Mitral regurgitasi
B. Mitral stenosis
C. Trikuspid stenosis
D. Trikuspid regurgitasi
E. Aorta stenosis
Kelainan Katup Jantung
LOKASI AUSKULTASI KATUP

• Katup Aorta à ICS 2 linea parasternal dextra


• Katup Pulmonal à ICS 2 linea parasternal sinistra
• Katup Trikuspid à ICS 4 linea parasternal sinistra
• Katup Mitral à ICS 4/5 Linea midclavikula (Apex)

REGURGITASI / INSUFISIENSI Mitral regurgitasi


= backflow Trikuspid regurgitasi
(Tidak menutup sempurna) Aorta regurgitasi
Pulmonal regurgitasi
STENOSIS Mitral stenosis
= obstruksi Trikuspid stenosis
(Tidak membuka sempurna) Aorta stenosis
Pulmonal stenosis

232
Kelainan Katup Jantung
MISAS :
Mitral Insufisiensi
Stenosis Aorta
bising Sistolik

MSAID :
Mitral Stenosis
Aorta Insufisiensi
bising Diastolik

AORTA BOLEH DIGANTI DENGAN


PULMONAL

Tatalaksana definitive? MITRAL BOLEH DIGANTI DENGAN


TRIKUSPID

233
A. Mitral regurgitasi à Murmur sistolik pada apex jantung
B. Mitral stenosis
C. Trikuspid stenosis à Murmur diastolik pada ICS IV linea parasternal kiri
D. Trikuspid regurgitasi à Murmur sistolik pada ICS IV linea parasternal kiri
E. Aorta stenosis à Murmur sistolik pada ICS II linea parasternal kanan

234
39
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan pertumbuhan
terhambat. Ibu pasien mengeluhkan anak sering batuk, tampak kurus, dan sering
berdebar-debar. Keluhan badan membiru sebelumnya disangkal. Pada
pemeriksaan auskultasi didapatkan S2 fixed split.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. VSD
B. PDA
C. ASD
D. TOF
E. Koarktasio aorta
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan pertumbuhan
terhambat. Ibu pasien mengeluhkan anak sering batuk, tampak kurus, dan sering
berdebar-debar. Keluhan badan membiru sebelumnya disangkal. Pada
pemeriksaan auskultasi didapatkan S2 fixed split.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. VSD
B. PDA
C. ASD
D. TOF
E. Koarktasio aorta
Penyakit Jantung Bawaan
Diagnosis PF Khas Rontgen

Atrial Septal Defect


Fixed split S2 RVH dan RAD
(ASD)

Ventricular Septal Defect Murmur pansistolik ICS 3-4


LVH dan LAD
(VSD) sternal kiri
Patent Ductus Arteriosus Murmur kontinyu ICS 2 kiri a. Pulmonal dan
(PDA) atau infraklavikular kiri aortic knob prominen
Perbedaan TD ekstremitas atas dan
Koarktasio aorta bawah Figure of three
Gunshot murmur
Tetralogy of Fallot S2 tunggal, murmur ejeksi
Boot shaped heart
(TOF) sistolik pada ICS 2 kiri
Transposition of Great Arteries
S2 tunggal dan keras Egg on a string
(TGA)

238
A. VSD à murmur pansistolik pada ICS 3-4 parasternal kiri
B. PDA à murmur kontinyu ICS 2 infraklavikula kiri
C. ASD
D. TOF à murmur ejeksi sistolik pada ICS 2 kiri, Boot shaped heart pada foto
thorax
E. Koarktasio aorta à perbedaan TD ekstremitas atas dan bawah, gunshot
murmur, figure of three pada foto thorax

239
40
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang dengan keluhan demam yang dialami sejak
3 hari ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi. Sebelumnya pasien sempat mengalami
nyeri tenggorokan. Pada pemeriksaan didapatkan HR 100x/menit, RR 26x/menit, suhu
38,1°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan murmur diastolik pada area apeks jantung,
serta nodul-nodul kemerahan pada tubuh.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Benzatin Penisilin G 1,2 juta IU
B. Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU
C. Prednison 2 mg/kgBB/hari
D. Metronidazole 500 mg/hari
E. Gentamycin 50 mg/hari
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang dengan keluhan demam yang dialami sejak
3 hari ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi. Sebelumnya pasien sempat mengalami
nyeri tenggorokan. Pada pemeriksaan didapatkan HR 100x/menit, RR 26x/menit, suhu
38,1°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan murmur diastolik pada area apeks jantung,
serta nodul-nodul kemerahan pada tubuh.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Benzatin Penisilin G 1,2 juta IU
B. Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU
C. Prednison 2 mg/kgBB/hari
D. Metronidazole 500 mg/hari
E. Gentamycin 50 mg/hari
Penyakit Jantung Rematik
Paparan kuman Intervensi:
Streptococcus A - Edukasi mengenai penyakit
- Peningkatan layanan kesehatan
Infeksi Streptococcus A
Nyeri tenggorokan + nyeri otot

Pencegahan primer:
- Tatalaksana infeksi Streptococcus beta
Acute Rheumatic Fever hemoliticus group A dengan antibiotik adekuat
- Pengembangan vaksin Strep A
Infeksi ulang
dan rekurensi
penyakit
Pencegahan sekunder:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini
Rheumatic Heart Disease - Pendataan pasien yang menderita penyakit ARF dan
RHD

Pencegahan tersier:
- Tatalaksana komprehensif
- Adanya pusat kesehatan untuk tindakan
Complications of RHD
pembedahan

243
3A

Tatalaksana

Pencegahan >= 27 kg : 1.200.000 unit IM single dose <27 kg : 600.000 unit IM


Penicillin G benzathine
Primer single dose

Cegah infeksi SBHA Penicillin VK 250 mg 3-4x/hari atau 500 mg 2x/hari PO selama 10 hari
à Demam Rematik
Amoxicillin 50 mg/kg PO selama 10 hari
Cephalosporin 1st gen 20 mg/kg/hari selama 10 hari

Eritromisin etilsuksinat 40 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis selama 10 hari

Pencegahan Benzathine benzyl penicillin tiap 3 minggu


Sekunder Intramuscular <30 kg : 600.000 unit,
Cegah demam >= 30 kg dan dewasa : 1.200.000 unit
rematik à PJR
Oral Phenoxymethyl penicillin 250 mg 2x/hari

Durasi • Demam rematik tanpa keterlibatan jantung : s/d usia 18 tahun; atau selama 5 tahun
Pencegahan • Karditis : s/d usia 25 tahun; atau 10 tahun
Sekunder • Katup prostetik : seumur hidup

244
A. Benzatin Penisilin G 1,2 juta IU
B. Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU à tidak tepat
C. Prednison 2 mg/kgBB/hari à tidak tepat
D. Metronidazole 500 mg/hari à tidak tepat
E. Gentamycin 50 mg/hari à tidak tepat

245
Throwback CBT Mei 2022

Pulmonologi
41
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol
penyakitnya. Pasien memiliki riwayat asma sejak usia 15 tahun dan rutin
menggunakan inhalasi salbutamol, namun pasien merasa keluhan tidak
berkurang. Pasien mengaku keluhan sesak dialami sekitar 2 kali/minggu dan tidur
terganggu karena sesak. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Tatalaksana yang tepat untuk mencegah kekambuhan pada pasien ini adalah?
A. Inhalasi steroid dosis tinggi
B. Inhalasi LAMA
C. Inhalasi LABA
D. Inhalasi LABA dan steroid dosis rendah
E. Kortikosteroid oral
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol
penyakitnya. Pasien memiliki riwayat asma sejak usia 15 tahun dan rutin
menggunakan inhalasi salbutamol, namun pasien merasa keluhan tidak
berkurang. Pasien mengaku keluhan sesak dialami sekitar 2 kali/minggu dan tidur
terganggu karena sesak. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Tatalaksana yang tepat untuk mencegah kekambuhan pada pasien ini adalah?
A. Inhalasi steroid dosis tinggi
B. Inhalasi LAMA
C. Inhalasi LABA
D. Inhalasi LABA dan steroid dosis rendah
E. Kortikosteroid oral
4

Derajat Serangan Asma


Beradasarkan Frekuensi

Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru

• Gejala <1x/minggu VEP ≥80% nilai prediksi


Intermitten • Tanpa gejala diluar serangan ≤2x/bulan APE ≥80% nilai terbaik
• Eksaserbasi singkat Variabilitas APE<20%

VEP 1 ≥80% nilai prediksi


• Gejala >1x/minggu tetapi <1x/hari
Persisten ringan >2x/bulan APE ≥80% nilai terbaik,
• Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur
Variabilitas APE 20-30%

• Gejala setiap hari VEP 1 60-80% nilai prediksi


Persisten sedang • Serangan mengganggu aktivitas dan tidur >1x/minggu APE 60-80% terbaik
• Membutuhkan bronkodilator setiap hari Variabilitas APE > 30%

• Gejala terus menerus VEP 1 ≤ 60% nilai prediksi


Persisten berat • Sering kambuh Sering APE ≤ 60% nilai terbaik
• Aktivitas fisik terbatas Variabilitas APE > 30%

250
4

Tatalaksana
P. BERAT
P. SEDANG
P. RINGAN

INTERMITTEN

251
A. Inhalasi steroid dosis tinggi à kurang tepat
B. Inhalasi LAMA à kurang tepat
C. Inhalasi LABA à kurang tepat
D. Inhalasi LABA dan steroid dosis rendah
E. Kortikosteroid oral à kurang tepat

252
42
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak
dan sesak napas yang dialami sejak 1 bulan ini. Suami pasien merupakan seorang perokok
berat. Riwayat penyakit paru sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 90 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,8 C, SpO2 98%. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan retraksi sela iga, perkusi paru hipersonor, terdapat wheezing
saat ekspirasi. Pada pemeriksaan rontgen didapatkan diafragma mendatar dan tidak ada
infiltrate.
Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien ini adalah?
A. Peak flow meter
B. CT-Scan
C. Spirometri
D. Kultur sputum
E. Foto thorax
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak
dan sesak napas yang dialami sejak 1 bulan ini. Suami pasien merupakan seorang
perokok berat. Riwayat penyakit paru sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan tanda
vital didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 90 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,8 C, SpO2 98%.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan retraksi sela iga, perkusi paru hipersonor, terdapat
wheezing saat ekspirasi. Pada pemeriksaan rontgen didapatkan diafragma mendatar dan
tidak ada infiltrate.
Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien ini adalah?
A. Peak flow meter
B. CT-Scan
C. Spirometri
D. Kultur sputum
E. Foto thorax
3B

Gejala Klinis
• Sesak
• Progresif
• Memberat dengan aktivitas • Persisten
• Batuk Kronik
• Dengan mengi berulang
• Batuk Berdahak
• Riwayat paparan
• Merokok / paparan asap rokok lama
• Partikel gas dari memasak dan bahan bakar
• Uap, asap, gas, dan senyawa kimia okupasional

256
3B

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi • Pursed lip breathing (mulut mencucu)
• Sianosis
• Barrel chest
• Sela iga melebar
• Penggunaan otot bantu pernafasan
• Clubbing finger
Palpasi Fremitus melemah
Perkusi Hipersonor, batas jantung mengecil
Auskultasi • Suara pernafasan vesikuler
• ekspirasi memanjang
• Ronki/wheezing

257
3B

Pemeriksaan Penunjang
• Spirometri à Gold Standard
• FEV1/FVC < 0.7 post-bronkodilator à menandakan adanya persistent airflow
limitation.

Pemeriksaan Spirometri untuk Diagnosis PPOK

258
A. Peak flow meter à kurang tepat
B. CT-Scan à kurang tepat
C. Spirometri
D. Kultur sputum à kurang tepat
E. Foto thorax à kurang tepat

259
43
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol rutin
pengobatan TB paru. Saat ini pasien sedang dalam pengobatan OAT bulan
kelima. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 24
x/menit, suhu 37,5 C. Pemeriksaan bakteriologis didapatkan hasil +/+ dan pada uji
resistensi dinyatakan pasien resisten terhadap rifampisin dan isoniazid.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. TB monoresisten
B. TB poliresisten
C. TB MDR
D. TB XDR
E. TB RR
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol rutin
pengobatan TB paru. Saat ini pasien sedang dalam pengobatan OAT bulan
kelima. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 24
x/menit, suhu 37,5 C. Pemeriksaan bakteriologis didapatkan hasil +/+ dan pada uji
resistensi dinyatakan pasien resisten terhadap rifampisin dan isoniazid.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. TB monoresisten
B. TB poliresisten
C. TB MDR
D. TB XDR
E. TB RR
4
3A
Klasifikasi

Klasifikasi Berdasarkan Kepekaan Obat

Monoresisten Satu jenis OAT lini pertama selain Rifampisin

Lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain Rifampisin & Isoniazid secara
Poliresisten
bersamaan
Multi Drug Resistant
Resisten Rifampisin & Isoniazid secara bersamaan
(MDR)

Pre-extensive Drug
TB-MDR + min. 1 OAT florokuinolon
Resistant (TB pre-XDR)
Extensive Drug TB MDR + min. 1 florokuinolon + min. 1 OAT lini kedua jenis suntikan
Resistant (XDR) (kanamisin, kapreomisin, amikasin)

Resisten Rifampisin
Resisten Rifampisin dengan atau tanpa resisten OAT lain
(RR)

263
TUBERKULOSIS PARU OUTLINE
DEFINISI DAN TATALAKSANA DAN EFEK
KLINIS PEMERIKSAAN KLASIFIKASI
ETIOLOGI SAMPING
• Kategori I (2RHZE/4RH)
• Bakteriologik: S/P • Kasus baru
• Bulan (0-2-5/9) • Kategori II
à Monitoring (2RHZES/RHZE/5RHE)
• Organ à Paru &
• Ziehl-Nielsen • Sudah pernah
• Batuk ≥ 3 ekstra paru
• Lowenstein berobat
minggu, • Mikroskopis à BTA + / -
Jensen • Dosis:
berdarah • Riwayat pengobatan:
• sesak napas • TCM • KDT 2,3,4,5 tablet
• Kasus baru
BTA • nyeri dada • Radiologis • Efek samping
TB • Kasus relaps
Mycobacterium • Demam • Aktif: • R : Kencing merah à
PARU Tuberculosis subfebris • Kasus lalai
• Infiltrat edukasi
• malaise • Kasus putus
• Kavitas • H : Neuropati à
• keringat malam berobat
anoreksia
• Milier piridoxin
• • Kasus gagal
• BB menurun • Efusi pleura • Z : GA à allopurinol
• Kasus pindahan
• Inaktif: • E : penglihatan à
• Kalsifikasi hentikan obat
• Ranke • S : pendengaran à
• schwarte hentikan obat
• DILI à Hentikan obat

264
A. TB monoresisten à resisten satu jenis OAT lini pertama selain Rifampisin
B. TB poliresisten à resisten lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain
Rifampisin & Isoniazid secara bersamaan
C. TB MDR
D. TB XDR à TB MDR + min. 1 florokuinolon + min. 1 OAT lini kedua jenis
suntikan
E. TB RR à resisten Rifampisin dengan atau tanpa resisten OAT lain

265
44
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak yang dialami
sejak 3 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan batuk darah, BB turun, dan keringat malam.
Pada pemeriksaan BTA didapatkan hasil (+/+).
Kapan monitoring hapusan dahak pasien dilakukan?
A. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, akhir pengobatan
B. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan
C. Pada tahap akhir intensif, 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
D. Pada tahap akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
E. Pada tahap 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak yang dialami
sejak 3 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan batuk darah, BB turun, dan keringat malam.
Pada pemeriksaan BTA didapatkan hasil (+/+).
Kapan monitoring hapusan dahak pasien dilakukan?
A. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, akhir pengobatan
B. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan
C. Pada tahap akhir intensif, 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
D. Pada tahap akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
E. Pada tahap 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan
Pemantauan Pengobatan

Evaluasi Klinik
•Penderita dievaluasi setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama
pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan
•Evaluasi : respons pengobatan dan ada tidaknya efek
samping obat serta ada tidaknya komplikasi penyakit
•Evaluasi klinik meliputi keluhan , berat badan, pemeriksaan fisik

Evaluasi Bakteriologik (0 - 2 - 5)
• Evaluasi dilakukan pada akhir fase awal (bulan ke-2)
• Bila hasil negatif: teruskan pengobatan hingga tuntas
• Bila hasil positif: teruskan pengobatan, lakukan pemeriksaan
sputum ulang di akhir bulan ke-3
• Evaluasi di akhir bulan ke-5
• Bila hasil negatif: teruskan pengobatan hingga tuntas, cek
ulang sputum di akhir pengobatan
• Bila hasil positif: gagal pengobatan dan terduga RO (resisten
obat

269
A. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, akhir pengobatan à kurang tepat
B. Pada tahap akhir intensif, akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan
à kurang tepat
C. Pada tahap akhir intensif, 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir
pengobatan
D. Pada tahap akhir sisipan, 1 buIan sebelum akhir pengobatan, akhir
pengobatan à kurang tepat
E. Pada tahap 1 bulan sebelum akhir pengobatan, akhir pengobatan à
kurang tepat

270
45
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan batuk yang
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan batuk kadang disertai darah. Pasien juga
mengeluhkan penurunan berat badan sebanyak 15 kg selama 3 bulan. Riwayat merokok
1-2 bungkus per hari sejak usia 18 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/80 mmHg,
HR 90 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penurunan
suara napas dan perkusi redup pada apex paru kanan
Diagnosis yang tepat adalah?
A. PPOK
B. TB paru
C. Atelektasis
D. Karsinoma paru
E. Pneumonia

272
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan batuk yang
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan batuk kadang disertai darah. Pasien juga
mengeluhkan penurunan berat badan sebanyak 15 kg selama 3 bulan. Riwayat merokok
1-2 bungkus per hari sejak usia 18 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/80 mmHg,
HR 90 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penurunan
suara napas dan perkusi redup pada apex paru kanan.
Diagnosis yang tepat adalah?
A. PPOK
B. TB paru
C. Atelektasis
D. Karsinoma paru
E. Pneumonia

273
3A

Anamnesis

• Laki-laki, usia tua, riwayat merokok (+)


• Gejala tidak khas (batuk, sesak napas, nyeri dada yang bersifat kronis)
• Penurunan berat badan, malaise

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi: venektasi dada dan edema wajah (jika telah terjadi Sindrom Venak Kava
Superior/SVKS), paru tertinggal jika ada efusi pleura
• Auskultasi: suara napas abnormal (pada tumor ukuran besar, ada efusi pleura, atau
atelektasis); sindrom Horner (jika menjadi Pancoast tumor)
• Perkusi: suara pekak pada massa tumor, redup jika ada efusi pleura

274
3A

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Patologi Anatomi à GOLD STANDARD

Pemeriksaan Radiologis
• Foto toraks: sebagai pemeriksaan paling awal
• CT Scan: untuk evaluasi penyakit dan penyebarannya
• Bronkoskopi: prosedur utama untuk menggakkan diagnosis
• Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB); transtorachal biopsy, biopsi cairan
pleura: untuk pemeriksaan PA

275
MED+easy
Bronkiektasis Atelektasis Ca Paru T. Mediastinum
Kolaps Paru à
Etiologi / Obstruksi à
Obstruktif / Non Usia Tua Muda/Dewasa Muda
Faktor Resiko Penumpukan Sputum
Obstruktif

Sesak
Manifestasi Khas Sputum 3 Lapis
Hipoksemia
Penurunan BB Peningkatan TVJ

Honeycomb
Wedge Shape Coin Shape Lesion Massa
Rontgen Appereance
Trakea Tertarik Sudut Tajam Sudut Tumpul
Tram-track Line
Pemeriksaan HRCT Scan à Gold
Histopatologi
Lain Standard

Fisioterapi Dada
Tatalaksana AB (Azitromycin)
Bronkoskopi Kemoterapi/ Operatif Kemoterapi/Operatif

276
A. PPOK à obstruksi kronis yang disebabkan rokok/pollutan, bersifat
irreversibel
B. TB paru à batuk lama, demam, penurunan berat badan, keringat malam,
BTA (+)
C. Atelektasis à pada foto thorax tampak mediastinum tertarik ke arah yang
sakit
D. Karsinoma paru
E. Pneumonia à demam, batuk berdahak, sesak napas

277
46
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan
batuk berdahak yang dialami sejak 3 hari ini. Pasien juga mengeluhkan demam
disertai dengan pilek. Pasien mengatakan bahwa 1 minggu yang lalu beberapa
ayam ternaknya mati secara mendadak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, HR 85 x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan foto toraks ditemukan
adanya infiltrat pada kedua lapangan paru.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Clindamycin
B. Oseltamivir
C. Azitromisin
D. Ciprofloxacin
E. Prednison
279
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan
batuk berdahak yang dialami sejak 3 hari ini. Pasien juga mengeluhkan demam
disertai dengan pilek. Pasien mengatakan bahwa 1 minggu yang lalu beberapa
ayam ternaknya mati secara mendadak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, HR 85 x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan foto toraks ditemukan
adanya infiltrat pada kedua lapangan paru.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Clindamycin
B. Oseltamivir
C. Azitromisin
D. Ciprofloxacin
E. Prednison
280
3B

Etiologi
• Virus Influenza tipe A (H5N1)
• Port d’entree: mulut, hidung, konjungtiva
Gejala Klinis
• Demam, batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas, riwayat kontak dengan unggas

Tatalaksana
• Isolasi mandiri, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), pemantauan saturasi oksigen
• Antivirus:
• Suspek : 1 x 75 oseltamivir 7 hari
• Probable & Konfirmasi : 2 x 75 mg oseltamivir 5 hari atau zanamivir 2x10 mg (2 puff)
selama 2 hari
• Kortikosteroid (dengan pertimbangan)
• Antibiotik (dengan pertimbangan)
281
3B

Definisi Kasus
Dalam • Kontak erat dalam waktu kurang dari 7 hari dengan pasien suspek, probable dan terkonfirmasi flu
Investigasi burung ATAU
• Disekitar wilayah terdapat banyak unggas (ayam, burung, bebek, angsa, entok) yang mati
diduga atau terbukti flu burung (H5N1)

Suspek Kontak erat + Demam dengan suhu ≥ 38 C disertai satu atau lebih gejala : batuk, nyeri tenggorok,
pilek, sesak nafas
Probabel • Kriteria suspek ditambah dengan hasil lab non-spesifik mendukung ke arah flu burung (selain
swab PCR, titer antibodi, dan isolasii virus H5N1)
• Atau seorang yang meninggal karena penyakit saluran napas akut yang tidak bisa dijelaskan
penyebabnya yang secara epidemiologis berkaitan dengan suatu kasus probable atau suatu
kasus konfirmasi H5N1

Konfirmasi Seorang yang memenuhi kriteria kasus suspek atau probable dan disertai satu dari hasil lab spesifik
menunjukkan hasil positif pada sampel yang diambil dari apusan tenggorok/nasofaring, yang
diantaranya:
- Hasil PCR H5 positif
- Peningkatan ≥ 4 kali lipat titer antibody
- Isolasi virus H5N1
- Titer antibody mikronetralisasi H5N1 ≥ 1/80

282
A. Clindamycin à antibiotik, bukan pilihan tatalaksana flu burung
B. Oseltamivir
C. Azitromisin à antibiotik, bukan pilihan tatalaksana flu burung
D. Ciprofloxacin à antibiotik, bukan pilihan tatalaksana flu burung
E. Prednison à kortikosteroid, bukan pilihan tatalaksana flu burung

283
Throwback CBT Mei 2022

Gastro
47
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
bersifat hilang timbul selama 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Omeprazole 2x30 mg
B. Ranitidin 2x150 mg
C. Lansoprazole 2x20 mg
D. Famotidin 2x40 mg
E. Pantoprazole 2x10 mg

286
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
bersifat hilang timbul selama 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Omeprazole 2x30 mg
B. Ranitidin 2x150 mg
C. Lansoprazole 2x20 mg
D. Famotidin 2x40 mg
E. Pantoprazole 2x10 mg

287
Dispepsia
Dispepsia

Dispepsia
Dispepsia Fungsional
Organik

“Dysmotility-like” Ulkus Peptikum Gastritis Erosiva


“Ulcer-like” type Mixed
type

Mual, muntah, rasa Gejala Klinis


Nyeri epigastrium penuh, cepat
kenyang Kriteria ROME IV, terdapat ≥1 gejala:
1. Nyeri epigastrium (Ulu Hati)
2. Rasa terbakar di epigastrium
PPI Prokinetik 3. Rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan
4. Rasa cepat kenyang yang mengganggu

Gejala yang dirasakan harus berlangsung setidaknya selama TIGA BULAN terakhir dengan awitan
gejala ENAM BULAN sebelum diagnosis ditegakkan
4

Tatalaksana

Dominan “dysmotility-Like”
Dominan “Ulcer-Like” Symptoms
Symptoms
Nyeri nocturnal, Rasa terbakar
Mual, Kembung, rasa penuh
di epigastrik, Membaik dengan
setelah makan, cepat kenyang,
makan
memburuk dengan makan

PPI (mis: omeprazole,


rabeprazole dan lansoprazole) Prokinetik (mis: metoklopramid,
dengan/tanpa prokinetik domperidon, cisaprid)
dengan/tanpa PPI
Sitoprotektor (rebamipide)

Apabila setelah investigasi dilakukan tidak ditemukan


kerusakan mukosa, terapi dapat diberikan sesuai dengan
gangguan fungsional dominan yang ada.

289
4

Tipe Obat Contoh Obat Dosis Obat


100-140 meq/L 1 dan 3 jam setelah
Antasida Antasida Doen
makan
Cimetidin 2x400 mg
Anti-histamin H2 Ranitidin 2x150 mg
Famotidin 2x20 mg
Omeprazole 1-2x20 mg
PPI Lansoprazole 1-2x30 mg
Pantoprazole 1-2x40 mg
Sucralfat 4x1 gram
Mukoprotektan
Misoprostol 4x200 mikrogram

Panto
SImetidin Esome
RAnitidin Lanso
FAmotidin Ome
Rabe
A. Omeprazole 2x30 mg à seharusnya 20 mg

B. Ranitidin 2x150 mg

C. Lansoprazole 2x20 mg à seharusnya 30 mg

D. Famotidin 2x40 mg à seharusnya 20 mg

E. Pantoprazole 2x10 mg à seharusnya 40 mg

291
48
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 35 tahun datang dengan keluhan rasa terbakar dan nyeri
pada ulu hati yang dialami sejak 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan mual,
muntah, dan rasa pahit pada lidah. Pasien memiliki kebiasaan minum kopi dan
merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 85 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 37 C.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Lansoprazole 2 minggu
B. Esomeprazole 4 minggu
C. Ranitidin 8 minggu
D. Antasida 6 minggu
E. Omeprazole 6 minggu

293
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 35 tahun datang dengan keluhan rasa terbakar dan nyeri
pada ulu hati yang dialami sejak 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan mual,
muntah, dan rasa pahit pada lidah. Pasien memiliki kebiasaan minum kopi dan
merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 85 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 37 C.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Lansoprazole 2 minggu
B. Esomeprazole 4 minggu
C. Ranitidin 8 minggu
D. Antasida 6 minggu
E. Omeprazole 6 minggu

294
4

Tatalaksana

PPI Test
• Tes ini dilakukan dengan memberikan PPI dosis ganda selama 1-2 minggu tanpa didahului
dengan pemeriksaan endoskopi
• Jika gejala menghilang dengan pemberian PPI dan muncul kembali jika terapi PPI dihentikan,
maka diagnosis GERD dapat ditegakkan.
• PPI test dinyatakan memiliki sensitivitas sebesar 80% dan spesifitas sebesar 74%

Tatalaksana Non-Farmakologi
• Memodifikasi berat badan berlebih.
• Tinggikan bantal 15-20 derajat saat tidur
• Hentikan rokok dan alkohol
• Kurangi obat dan makanan perangsang GERD
• Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
• Makan tidak boleh terlalu kenyang

295
4

Tatalaksana

Dosis PPI

Jenis PPI Dosis tunggal Dosis ganda MED+EASY


Pantoprazole 40 mg 40 mg 2 kali sehari P-E-L-O-R
Panto
Esomeprazole 40 mg 40 mg 2 kali sehari Esome
Lansoprazole 30 mg 30 mg 2 kali sehari Lanso
Ome
Omeprazole 20 mg 20 mg 2 kali sehari
Rabe
Rabeprazole 20 mg 20 mg 2 kali sehari

• Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per pagi hari sebelum makan selama 2 sampai 4
minggu
• Apabila masih ditemukan gejala sesuai GERD (PPI failure), sebaiknya PPI diberikan secara
berkelanjutan dengan dosis ganda sampai gejala menghilang.
• Umumnya terapi dosis ganda dapat diberikan sampai 4- 8 minggu

296
A. Lansoprazole 2 minggu

B. Esomeprazole 4 minggu à durasi tidak tepat

C. Ranitidin 8 minggu à terapi dan durasi tidak tepat


D. Antasida 6 minggu à terapi dan durasi tidak tepat

E. Omeprazole 6 minggu à durasi tidak tepat

297
49
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan muntah berwarna hitam
yang dialami sejak 1 jam yang lalu. Pasien sebelumnya memiliki riwayat infeksi
hepatitis B. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, spider navi (+) dan
asites (+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan HbsAg (+), HBV (+), HbeAg
(+), Hb 10 g/dL.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Somatotropin
B. Oktreotide
C. Propranolol
D. Transfusi PRC
E. ISDN

299
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan muntah berwarna hitam
yang dialami sejak 1 jam yang lalu. Pasien sebelumnya memiliki riwayat infeksi
hepatitis B. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, spider navi (+) dan
asites (+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan HbsAg (+), HBV (+), HbeAg
(+), Hb 10 g/dL.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Somatotropin
B. Oktreotide
C. Propranolol
D. Transfusi PRC
E. ISDN

300
3B

Stabilkan Hemodinamik

• Pemasangan IV line
• Oksigen sungkup/kanula
• Monitor tekanan darah, nadi, saturasi oksigen

Tatalaksana sesuai etiologi

• Non-variceal Bleeding
• PPI IV (Mis: Omeprazole IV)
• Endoskopi (injeksi/mekanik) à definitive
• Variceal Bleeding
• Obat vasoaktif
• Vasopresin 0,5-1mg/menit selama 20-60 menit
• Somatostatin 250 mcg bolus diikuti drip 250 mcg/jam
• Ocreotide drip 50 mcg/jam
• Endoskopi à definitive
• Vitamin K Inj.
301
A. Somatotropin à tidak tepat

B. Oktreotide

C. Propranolol à profilaksis
D. Transfusi PRC à apabila Hb < 7

E. ISDN à tidak tepat

302
50
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
yang dialami sejak 3 hari ini. Keluhan disertai dengan demam, mual, dan muntah.
Pasien sering jajan sembarangan dan teman-temannya ada yang mengeluhkan
hal yang sama. Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 90 x/menit,
RR 24 x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, hepar
teraba kenyal dan membesar 2 jari dibawah arkus kosta dengan tepi tumpul.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan IgM anti HAV (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Antibiotik
B. Antiviral
C. Kortikosteroid
D. Immunoglobulin
E. Terapi suportif dan simptomatik

304
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
yang dialami sejak 3 hari ini. Keluhan disertai dengan demam, mual, dan muntah.
Pasien sering jajan sembarangan dan teman-temannya ada yang mengeluhkan
hal yang sama. Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 90 x/menit,
RR 24 x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, hepar
teraba kenyal dan membesar 2 jari dibawah arkus kosta dengan tepi tumpul.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan IgM anti HAV (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Antibiotik
B. Antiviral
C. Kortikosteroid
D. Immunoglobulin
E. Terapi suportif dan simptomatik

305
Diagnosa Banding Penyakit Hepar
• Hepar mengecil
Sirosis Hepatis
• USG à hepar mengecil dan noduler

Hepatomegali
• Hepar membesar, keras, berdungkul-
+ HCC dungkul
• Peningkatan AFP

Hepatitis B • Serologis: HBsAG (+)

Stigma Penyakit Hati Kronis


+
– • Faktor resiko: Food Borne
Gejala / Pemeriksaan Hepatitis A • Malaise. demam
1. Splenomegali Fisik Umum: • Serologis : IgM anti HAV (+)
2. Eritema palmaris
3. Ginekomastia
• Nyeri RUQ • Amoebik / Piogenik
4. Asites
• Hepatomegali • Faktor resiko: disentri
5. Spider nevi Abses Hepar
• Jaundice • Ludwig sign (+)
6. Invers albumin
• USG : Hipo/anekoik
globulin [Albumin
yang merendah]
7. Hematemesis • Faktor resiko: alcohol à (-) = NAFLD
Fatty Liver
melena • USG : bright liver
4

Tatalaksana Farmakologis

• Simptomatik, berupa pemberian analgesik, antiemetik, maupun antipruritus. Pemberian


antiemetik berupa metoklopramid atau domperidon tidak merupakan kontraindikasi,
tetapi dianjurkan dosisnya tidak melebihi 3-4 g/ hari.

Tatalaksana Non Farmakologi

• Asupan kalori dan cairan secara adekuat.


• Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat terakumulasi di hati.
• Pada fase akut, sebaiknya pasien istirahat total di tempat tidur (tirah baring) dan
kembali beraktivitas setidaknya setelah I0 hari dari awitan ikterik.
• Hindari aktivitas fisis yang berlebihan dan berkepanjangan, tergantung derajat
kelelahan dan malaise.

307
A. Antibiotik à tidak tepat

B. Antiviral à tidak tepat

C. Kortikosteroid à tidak tepat

D. Immunoglobulin à tidak tepat

E. Terapi suportif dan simptomatik

308
51
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
yang dialami sejak 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan demam, mual, muntah,
dan badan tampak kuning. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR
96 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38,8 C. pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera
ikterik (+/+), hepar teraba 2 cm dibawah arkus kosta. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan HbsAg (+).
Pemeriksaan penunjang selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis adalah?
A. IgM anti HAV
B. IgG anti HCV
C. HBV DNA
D. Gamma GT
E. Alfa fetoprotein

310
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
yang dialami sejak 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan demam, mual, muntah,
dan badan tampak kuning. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR
96 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38,8 C. pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera
ikterik (+/+), hepar teraba 2 cm dibawah arkus kosta. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan HbsAg (+).
Pemeriksaan penunjang selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis adalah?
A. IgM anti HAV
B. IgG anti HCV
C. HBV DNA
D. Gamma GT
E. Alfa fetoprotein

311
4

KATA KUNCI
• HbsAg : petanda sedang sakit
• Anti-Hbs/Anti HBS: Infeksi hep-B yang
sudah sembuh
• Anti-HBc : IgM (akut) IgG (kronik).
• HbeAg : Replikasi +
• HBV-DNA : Replikasi +, lebih baik HbeAg

312
3A

Manifestasi Klinis

• Infeksi akut (<6 bulan)


• Hepatitis subklinis /anikterik (70%)
• Hepatitis simtomatik (30%) : Demam, mual, jaundice, nyeri RUQ
• Hepatitis fulminan (0.5%) à bentuk akut dan berat dengan nekrosis masif
• Infeksi kronis (>6 bulan)
• Karier à tidak menular
• Reaktivasi à mirip infeksi akut
• Sirosis hepar

313
A. IgM anti HAV à pada hepatitis A
B. IgG anti HCV à pada hepatitis C
C. HBV DNA
D. Gamma GT à untuk mendeteksi disfungsi sel hati dan kolestasis
E. Alfa fetoprotein à pemeriksaan tumor marker

314
52
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas yang dialami sejak 3 hari yang lalu. Pasien tampak dalam posisi membungkuk
menahan sakit. Pasien memiliki riwayat batu empedu sebelumnya. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38
C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan cullen sign (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan enzim lipase dan amilase.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Antibiotik
B. Antiemetik
C. Antivirus
D. Rehidrasi cairan
E. Pembedahan

316
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas yang dialami sejak 3 hari yang lalu. Pasien tampak dalam posisi
membungkuk menahan sakit. Pasien memiliki riwayat batu empedu sebelumnya.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 38 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan cullen sign (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan enzim lipase dan amilase.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Antibiotik
B. Antiemetik
C. Antivirus
D. Rehidrasi cairan
E. Pembedahan

317
3B

Manifestasi Klinis

• Nyeri epigastrik berat


• Menembus hingga ke punggung
• Memberat setelah makan dan berbaring
• Mual muntah
• Ekimosis à perdarahan retroperitoneal pada
kasus berat
• Grey Turner sign à ekimosis pada flank
• Cullen's sign à ekimosis periumbilikalis

Grey Turner Sign Cullen Sign

318
3B

Tatalaksana

• Resusitasi cairan
• Loading RL 15-20 ml/kg à maintenance 3 ml/kg untuk 24 jam pertama
• NPO / dekompresi à sampai klinis membaik
• Analgetik Opioid (morfin)
• Bedah
• ERCP dan sfingeterektomi (koledokolitiasis/kolangitis)
• Kolesistektomi (pankreatitis bilier)

319
A. Antibiotik à tidak tepat

B. Antiemetik à tidak tepat

C. Antivirus à tidak tepat


D. Rehidrasi cairan

E. Pembedahan à tatalaksana lanjutan

320
53
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 30 tahun datang dengan keluhan BAB cair yang dialami
sejak 1 hari yang lalu. BAB cair dialami sebanyak >10 x/hari disertai lendir dan
darah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20
x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada
abdomen bawah. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil shigella (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari
B. Levofloksasin 1x500 mg selama 3 hari
C. Sefiksim 3x500 mg selama 3 hari
D. Azitromisin 2x1 gr selama 3 hari
E. Seftriakson 1x500 mg selama 5 hari
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 30 tahun datang dengan keluhan BAB cair yang dialami
sejak 1 hari yang lalu. BAB cair dialami sebanyak >10 x/hari disertai lendir dan
darah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20
x/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada
abdomen bawah. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil shigella (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari
B. Levofloksasin 1x500 mg selama 3 hari
C. Sefiksim 3x500 mg selama 3 hari
D. Azitromisin 2x1 gr selama 3 hari
E. Seftriakson 1x500 mg selama 5 hari
4

Manifestasi Klinis

• Kolik abdomen
• Diare sedikit, berlendir dan berdarah
• Demam
• Nyeri tekan perut bagian bawah

Pemeriksaan Penunjang

• Darah lengkap à leukositosis shift to the left, trombositopenia dan anemia pada HUS
• Analisis feses à leukosit dan darah
• Kultur feses à koloni pucat atau tidak berwarna
• Fungsi ginjal à Ur/Cr meningkat pada HUS

324
4

Tatalaksana

• Rehidrasi cairan à oral atau IV


• Antiobiotik
• Ciprofloxacin à lini pertama (WHO)
• Dewasa à 2x500 mg PO selama 3 hari
• Anak à 2x15 mg/kg PO selama 3 hari
• Ceftriaxone à lini kedua
• 1 x 50-100 mg/kg IM selama 2-5 hari

325
A. Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari à tatalaksana disentri amoeba
B. Levofloksasin 1x500 mg selama 3 hari
C. Sefiksim 3x500 mg selama 3 hari à dosis salah
D. Azitromisin 2x1 gr selama 3 hari à dosis salah
E. Seftriakson 1x500 mg selama 5 hari à dosis salah

326
54
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan
atas yang dialami sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku 3 minggu yang lalu
pernah mengalami diare berdarah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/80
mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hepar teraba dengan konsistensi kenyal, tepi tumpul, dan nyeri tekan
(+). Pada pemeriksaan USG tampak gambaran hipoekoik.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Metronidazol
B. Siprofloksasin
C. Drainase perkutan
D. Pembedahan
E. Doksisiklin
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan
atas yang dialami sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku 3 minggu yang lalu
pernah mengalami diare berdarah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/80
mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hepar teraba dengan konsistensi kenyal, tepi tumpul, dan nyeri
tekan (+). Pada pemeriksaan USG tampak gambaran hipoekoik.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Metronidazol
B. Siprofloksasin
C. Drainase perkutan
D. Pembedahan
E. Doksisiklin
3A

Abses Hepar Piogenik vs. Amoebik

Keterangan Abses Piogenik (AHP) Abses Amoebik (AHA)


Jumlah Multiple, usia 50 tahun Single, usia muda < 40 tahun
Epidemiologi Laki-laki = perempuan Laki-laki > perempuan
Lokasi Semua lobus hati Lobus kanan dekat diafragma
Onset Subakut Akut
Ikterik Ringan Sedang
Diagnosis USG atau CT Scan USG atau CT scan dan serologis
Terapi Drainase + antibiotik IV Antibiotik +/- drainase

330
3A

Tatalaksana

Antibiotik

• AHA:
• Metronidazole 3 x 750 mg PO atau IV selama 7-10 hari, haru diberikan sebelum aspirasi
• AHP: Antibiotik spektrum luas secara parenteral 10-14 hari kemudian dilanjutkan per oral sampai 6
minggu
• Cephalosporin generasi III (Ciprofloxacin) +/- aminoglikosida
• Fluoroquinolone
• Ampicillin

Pencegahan dengan mengatasi penyakit bilier atau infeksi abdomen

Tirah baring, diet tinggi kalori tinggi protein

Drainase/aspirasi cairan abses dengan indikasi

331
A. Metronidazol

B. Siprofloksasin à tatalaksana AHP

C. Drainase perkutan à tatalaksana lanjutan


D. Pembedahan à tatalaksana lanjutan

E. Doksisiklin à tidak tepat

332
Throwback CBT Mei 2022

Rheumato
55
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 70 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung yang
dialami sejak 3 bulan ini. Nyeri muncul terutama saat pasien mendadak berdiri
dari posisi berbaring. Pada pemeriksaan rontgen tulang belakang didapatkan
hasil kifosis (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil BMD T-score -4,5.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini, kecuali?
A. Suplementasi vitamin D
B. Suplementasi kalsium
C. Olahraga ringan
D. NSAID
E. Kortikosteroid oral
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 70 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung yang
dialami sejak 3 bulan ini. Nyeri muncul terutama saat pasien mendadak berdiri
dari posisi berbaring. Pada pemeriksaan rontgen tulang belakang didapatkan
hasil kifosis (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil BMD T-score -4,5.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini, kecuali?
A. Suplementasi vitamin D
B. Suplementasi kalsium
C. Olahraga ringan
D. NSAID
E. Kortikosteroid oral
3A

Osteoporosis Primer
TRABECULAR BONE

• Idiopatik
• Tipe 1 (postmenopausal)
• Tipe 2 (senilis)
• Loss of trabecular bone
NORMAL OSTEOPOROSIS

CORTICAL BONE
Osteoporosis Sekunder

• Penyakit sistemik (SLE,MM,CKD)


• Obat-obatan (glukokortikoid, GnRH
antagonis, SSRI)
• Loss of cortical bone NORMAL OSTEOPOROSIS

337
3A

Tatalaksana
• Atasi faktor risiko yang dapat dicegah
• Vitamin D :
• <50 tahun → 200
• 50-70 tahun → 400 IU/hari
• > 70 tahun → 600 IU/hari
• Aktivitas fisik
• Terapi Farmakologi
• Antiresorptive agent
• Terapi hormone estrogen
• SERMS
• Terapi spesifik : Bifosfonat,
Denosumamb

338
A. Suplementasi vitamin D à sudah tepat

B. Suplementasi kalsium à sudah tepat

C. Olahraga ringan à sudah tepat

D. NSAID à sudah tepat

E. Kortikosteroid oral

339
56
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada ibu jari
kaki yang dialami sejak 8 jam ini. Keluhan disertai dengan bengkak dan
kemerahan pada ibu jari kaki. Keluhan serupa pernah dirasakan oleh pasien 2
bulan yang lalu namun hilang setelah minum obat penghilang rasa sakit. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil kadar asam urat 9 mg/dL.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Allopurinol
B. Probenesid
C. Kolkisin
D. Methotrexate
E. Amoxicillin
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada ibu jari
kaki yang dialami sejak 8 jam ini. Keluhan disertai dengan bengkak dan
kemerahan pada ibu jari kaki. Keluhan serupa pernah dirasakan oleh pasien 2
bulan yang lalu namun hilang setelah minum obat penghilang rasa sakit. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil kadar asam urat 9 mg/dL.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Allopurinol
B. Probenesid
C. Kolkisin
D. Methotrexate
E. Amoxicillin
4
3A
Manifestasi Klinis

•Predileksi: MTP 1, sendi tarsal, lutut, pergelangan kaki, jari tangan


•Serangan pertama→ sering dimulai saat malam, sangat nyeri,
Fase Akut à bengkak, tanda inflamasi (+) → podagra
podagra

•Asimtomatik à gejala akut menghilang


Fase •Durasi: biasanya 2 tahun, kemudian akan muncul flare berulang
interkritikal à
asimtomatik

•Pembengkakan keras à berisi kristal urat disertai kerusakan jaringan


sekitar (deformitas)
Fase kronik: •Biasanya tidak nyeri à namun bila meradang dapat menjadi nyeri
Pembentukan
tophus
•Dapat menonjol dari kulit à berwarna keputihan

343
4
3A
Tatalaksana

Non-farmakologis Farmakologis

• Modifikasi Diet • Fase akut à mengurangi gejala dan


• Hidrasi yang cukup inflamasi
• Hindari makanan kaya purin (mis. daging • NSAID à indometasin 3x50 mg/hari
merah, jeroan) • Mulai pengobatan dalam 24-48 jam sejak
onset
• Kortikosteroid à prednison 0,5 mg/kg
• Kolkisin à alternatif bila NSAID dan
kortikosteroid merupakan kontraindikasi
• 1,8 mg hari pertama, kemudian 0,6
mg/hari
• Mulai pengobatan dalam 24 jam sejak
onset

344
A. Allopurinol à tatalaksana GA kronis
B. Probenesid à tatalaksana GA kronis
C. Kolkisin
D. Methotrexate à tidak tepat
E. Amoxicillin à tidak tepat

345
57
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi tangan kanan
dan kiri yang dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan pipinya
sering menjadi kemerahan dan perih jika terkena paparan matahari. Pada pemeriksaan
didapatkan tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis, didapatkan ruam
kemerahan di pipi pasien. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.5 gr/dl, ur 120
mg/dl, Cr 2.5 mg/dl, ANA test (+), Anti-sm (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Rheumatoid arthritis
B. Systemic lupus erythematosus
C. Polymyalgia rheumatika
D. Demam rematik akut
E. Osteoartritis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi tangan kanan
dan kiri yang dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan pipinya
sering menjadi kemerahan dan perih jika terkena paparan matahari. Pada pemeriksaan
didapatkan tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis, didapatkan ruam
kemerahan di pipi pasien. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.5 gr/dl, ur 120
mg/dl, Cr 2.5 mg/dl, ANA test (+), Anti-sm (+).
Diagnosis yang tepat adalah?
A. Rheumatoid arthritis
B. Systemic lupus erythematosus
C. Polymyalgia rheumatika
D. Demam rematik akut
E. Osteoartritis
3A

349
3A

Pemeriksaan Penunjang

• Awalà ANA test (sensitive)


• Lanjutan
• Anti dsDNA (spesifik)
• Anti SM (sensitive dan spesifik)

350
A. Rheumatoid arthritis à nyeri sendi bilateral simetris, morning stiffness, (-)
tanda infeksi
B. Systemic lupus erythematosus
C. Polymyalgia rheumatika à nyeri pada sendi bahu, panggul dan leher
terutama pada pagi hari
D. Demam rematik akut à didahului infeksi saluran napas, dijumpai kriteria
mayor dan minor dari demam reumatik
E. Osteoartritis à nyeri sendi asimetris, melibatkan sendi penahan beban, (-)
tanda infeksi

351
Throwback CBT Mei 2022

Hematoimunologi
Hematologi

58
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang pasien wanita usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan utama
berupa lemas. Keluhan disertai dengan cepat lelah dan kram dan kesemutan
pada kedua tungkai. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80
mmHg, HR 60x/i, RR 22x/i dan suhu 37C, konjungtiva anemis (+/+). Pada
pemeriksaan lab didapatkan Hb 9, MCV 120, MCH 32, MCHC 34.
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Anemia hipokrom mikrositik
B. Anemia normokrom normositik
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia gravidarum
E. Anemia gravis
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang pasien wanita usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan utama
berupa lemas. Keluhan disertai dengan cepat lelah dan kram dan kesemutan
pada kedua tungkai. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80
mmHg, HR 60x/i, RR 22x/i dan suhu 37C, konjungtiva anemis (+/+). Pada
pemeriksaan lab didapatkan Hb 9, MCV 120, MCH 32, MCHC 34.
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Anemia hipokrom mikrositik
B. Anemia normokrom normositik
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia gravidarum
E. Anemia gravis
2

• Anemia makrositik megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan vitamin B9
• Gejala anemia yang timbul, antara lain cepat lelah dan pucat (5L), kekuningan, atrophic
glossitis (shiny tongue), atrofi otot vagina

Defisiensi vitamin B12 sering disertai gangguan neurologis;


• Neuropati perifer: kesemutan, kebas, lemas
• Kehilangan sensasi proprioseptif (posisi) dan getaran
• Gangguan memori, depresi, iritabilitas
• Neuropati optik: penglihatan kabur, gangguan lapang
pandang

Atrophic Glossitis Defisiensi vitamin B9 tidak ada gangguan neurologis

B12 à Vegan, post gastrektomi, faktor instrinsik


B9 à Bumil, karnivora, alkoholik, konsumsi obat pirimetamin

356
2

Defisiensi B9 (asam folat) Defisiensi B12 / Anemia pernisiosa

• Makrositik
Darah tepi • Makroovalosit
• Hypersegmented neutrophil
Hypersegmented neutrophil Makroovalosit

Etiologi Alkohol, fenitoin, fenobarbital, kehamilan Vegetarian, gastrectomy, anemia pernicious

Absorbsi Duodenum Ileum, Gaster

Gejala khas Riwayat anak NTD Gejala neurologis (kebas, kesemutan)

Penunjang Metilmalonic N, homosistein ↑ Schiling test (+) à Gold standard

Cobalamin 1000mcg IM/SC / hari (5 hari) à


Tatalaksana As. Folat 1mg/ hari 1000 mcg / mgg (5 mgg) à 100-
1000mcg/mgg seterusnya

357
A. Anemia hipokrom mikrositik à MCV rendah
B. Anemia normokrom normositik à MCV normal
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia gravidarum à Anemia pada kehamilan
E. Anemia gravis à Anemia berat (Hb < 8g/dl)

358
Hematologi

59
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gusi
berdarah sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan badan lemas dan
terdapat memar di tubuh sejak 5 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat demam
tifoid 2 minggu yang lalu dan mendapatkan pengobatan berupa kloramfenikol.
Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik dijumpai purpura di beberapa bagian tubuh. Pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan Hb 8,9g/dl, Leukosit 1800, Trombosit 56.000, MCV 90.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien?
A. Anemia hemolitik
B. Anemia aplastik
C. Anemia defisiensi G6PD
D. Anemia sideroblastik
E. Anemia defisiensi besi
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gusi
berdarah sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan badan lemas dan
terdapat memar di tubuh sejak 5 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat demam
tifoid 2 minggu yang lalu dan mendapatkan pengobatan berupa kloramfenikol.
Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik dijumpai purpura di beberapa bagian tubuh. Pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan Hb 8,9g/dl, Leukosit 1800, Trombosit 56.000, MCV 90.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien?
A. Anemia hemolitik
B. Anemia aplastik
C. Anemia defisiensi G6PD
D. Anemia sideroblastik
E. Anemia defisiensi besi
2

Definisi
• Anemia yang bersifat berat atau fatal yang disebabkan karena penurunan dari produksi eritrosit, leukosit dan
trombosit (pansitopenia) yang disebabkan oleh gangguan stem cell pada sumsum tulang.

Etiologi
• Idiopatik
• Radiasi
• Obat dan bahan kimia: kemoterapi, benezene, gold,
kloramfenikol, hydantoin, carbamazepine
• Infeksi virus : hepatitis,EBV, CMV, parvovirus, IV-1
• Penyakit imun
• Hemoglobinuria paroksismal nocturnal
• Kehamilan

362
2

Manifestasi Klinis
• Anemia
• 5L : lemah, letih, lesu, lunglai, lalai, lupa
• Pucat, pusing, jantung berdebar, dyspnea, penglihatan kabur, telinga berdenging
• Trombositopenia
• Perdarahan mukosa
• Perdarahan bawah kulit (memar)
• Leukopenia
• Rentan terhadap infeksi
• Demam

Pemeriksaan Penunjang

GOLD STANDARD :
• Biopsi Sumsum Tulang à Hypocellular with fat (hiposeluler,
banyak lemak)

363
A. Anemia hemolitik à Ikterik, Hb turun, splenomegali
B. Anemia aplastik
C. Anemia defisiensi G6PD à Gambaran bite cells dan Heinz body
D. Anemia sideroblastik à Ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum
tulang
E. Anemia defisiensi besi à Anemia mikrositik hipokrom

364
Hematologi

60
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pasien pria usia 24 tahun sedang dirawat di IGD tiba-tiba mengeluhkan
sesak napas, gelisah dan kemudian tidak sadarkan diri setelah dilakukan
pemberian cairan dan antibiotik IV. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran
somnolen, TD 85/40 mmHg, HR 120x/i, RR 30x/i, pada auskultasi paru dijumpai
wheezing di seluruh lapangan paru.
Penyebab sesak napas yang dijumpai pada pasien merupakan reaksi dari
A. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 2
C. Reaksi hipersensitivitas tipe 3
D. Reaksi hipersensitivitas tipe 4
E. Reaksi hipersensitivitas tipe 5
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pasien pria usia 24 tahun sedang dirawat di IGD tiba-tiba mengeluhkan
sesak napas, gelisah dan kemudian tidak sadarkan diri setelah dilakukan
pemberian cairan dan antibiotik IV. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran
somnolen, TD 85/40 mmHg, HR 120x/i, RR 30x/i, pada auskultasi paru dijumpai
wheezing di seluruh lapangan paru.
Penyebab sesak napas yang dijumpai pada pasien merupakan reaksi dari
A. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 2
C. Reaksi hipersensitivitas tipe 3
D. Reaksi hipersensitivitas tipe 4
E. Reaksi hipersensitivitas tipe 5
4A
3A
Reaksi Tipe I Reaksi Tipe II Reaksi Tipe III Reaksi Tipe IV

• Alergi Makanan • AIHA • Serum sickness • Dermatitis kontak


• Asma • Reaksi Transfusi • Rheumatoid • Tes Mantoux
• Urtikaria • Rheumatic Heart arthritis • Penyakit Celiac
• Anafilaksis Disease • GNAPS • Diabetes Mellitus
• Penyakit Graves • SLE • Multiple Sklerosis
• Myastenia Gravis
• Goodpasture’s
syndrome

368
4A

Kriteria Diagnosis
Minimal 1 dari 3 kriteria terpenuhi : Kecurigaan kuat anafilaksis
• Kriteria 1: Hipotensi (TDS< 90 mmHg) setelah paparan terhadap alergen
• Kriteria 2: Gejala kulit/mukosa (mis. Urtikaria, angioedema) dengan onset akut ditambah
minimal 1 dari:
• Hipotensi (TDS< 90mmHg) dan/atau penurunan kesadaran, nyeri dada, atau anuria
• Respirasi: sesak, hipoksia, mengi, batuk
• Kriteria 3: Dua atau lebih gejala setelah paparan terhadap alergen:
• GIT: Nyeri perut, mual, muntah, diare
• Hipotensi (TDS< 90 mmHg) damn/atau penurunan kesadaran, nyeri dada atau
anuria
• Respirasi: Sesak, hipoksia, mengi, batuk, dll
• Kulit/Mukosa: urtikaria, angioedema

369
A. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 2 à Sitotoksik
C. Reaksi hipersensitivitas tipe 3 à Immune complex
D. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 à Delayed type
E. Reaksi hipersensitivitas tipe 5 à Tidak ada klasifikasi ini

370
Throwback CBT Mei 2022

Infeksi
Infeksi

61
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
disertai dengan demam naik turun yang tidak sembuh sejak 2 bulan terakhir.
Keluhan juga disertai dengan batuk sejak 1 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik
pasien tampak pasien sangat kurus, tulang-tulang sangat menonjol dan otot-otot
sudah mengecil serta pasien mengaku telah turun 30 kg dalam 2 bulan ini. Pada
pemeriksaan rapid test HIV dijumpai reaktif, CD4 50.
Tatalaksana yang sesuai dengan kondisi pasien adalah
A. Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz
B. Tenofovir, Lamivudine, Zidovudine
C. Tenofovir, Efavirenz, Nevirapine
D. Lamivudine, Efavirenz, Nevirapine
E. Zidovudine, Efavirenz, Nevirapine
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
disertai dengan demam naik turun yang tidak sembuh sejak 2 bulan terakhir.
Keluhan juga disertai dengan batuk sejak 1 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik
pasien tampak pasien sangat kurus, tulang-tulang sangat menonjol dan otot-otot
sudah mengecil serta pasien mengaku telah turun 30 kg dalam 2 bulan ini. Pada
pemeriksaan rapid test HIV dijumpai reaktif, CD4 50.
Tatalaksana yang sesuai dengan kondisi pasien adalah
A. Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz
B. Tenofovir, Lamivudine, Zidovudine
C. Tenofovir, Efavirenz, Nevirapine
D. Lamivudine, Efavirenz, Nevirapine
E. Zidovudine, Efavirenz, Nevirapine
HIV
Transmisi

Darah, sperma, cairan


HIV vagina, transmisi vertikal

Stadium Klinis HIV Pemeriksaan Penunjang Terapi HIV

I III
• Asimptomatis • BB turun > 10% dalam 1 bulan • Rapid Test 3 Metode / 2 NRTI + 1 NNRTI à TLE
• Limfadenopati Generalisata • Diare dan atau demam tanpa ELISA à screening / awal Tenofovir-Lamividin-
sebab > 1 bulan • Western Blot à Gold Evaviren
• Candidiasis oral Standard
• Pneumonia • Kadar CD4
• TB paru
• Viral load
Anak : Zidovudine
II IV Efek Samping Obat:
• BB turun < 10% dalam 1 bulan • HIV wasting Syndrome Zidovudine : anemia
• Stomatitis • Pneumocystic Carinii Pneumonia Tenofovir : gangguan ginjal
• Herpes Zoster • Toxoplasmosis ensefalitis Evafiren : toksisitas SSP
• Onikomikosis • TB extraparu
• Sarkoma kaposi

375
4A
3A
Tatalaksana

• ARV kombinasi, diberikan kepada semua pasien terkonfirmasi HIV tanpa memandang jumlah CD4

2 NRTI + 1 NNRTI
ARV Lini Pertama untuk Dewasa
Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDTc

AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)


Paduan alternatif
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP

NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)


AZT = Zidovudine (100 mg) NNRTI (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
3TC = Lamivudine (150 mg) EFV = Efavirenz (200 mg dan 600 mg)
TDF = Tenofovir (300 mg) NVP = Nevirapine (200 mg)
FTC = Emtricitabine

Obat: Tenofovir + Lamivudine + Evaviren TELEk


Tenofovir-Lamividin-Evaviren

(KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV (300 mg/150 mg/600 mg)
A. Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz
B. Tenofovir, Lamivudine, Zidovudine à tidak tepat
C. Tenofovir, Efavirenz, Nevirapine à tidak tepat
D. Lamivudine, Efavirenz, Nevirapine à tidak tepat
E. Zidovudine, Efavirenz, Nevirapine à tidak tepat

377
Infeksi

62
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang peremuan datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Keluhan
disertai dengan nyeri pada betis. Pasien mengaku sekitar 1 minggu sebelumnya
rumah tempat dia tinggal mengalami kebanjiran. Pada pemeriksaan tanda vital
dijumpai suhu 38,9C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai konjungtiva hiperemis, nyeri
tekan gastrocnemius (+).
Pemeriksaan penunjang yang menjadi gold standard untuk kasus diatas adalah
A. Laboratorium darah rutin
B. IgM ELISA
C. Dark field microscopy
D. fluorescent microscopy
E. Microscopic Agglutination Test
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang peremuan datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Keluhan
disertai dengan nyeri pada betis. Pasien mengaku sekitar 1 minggu sebelumnya
rumah tempat dia tinggal mengalami kebanjiran. Pada pemeriksaan tanda vital
dijumpai suhu 38,9C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai konjungtiva hiperemis, nyeri
tekan gastrocnemius (+).
Pemeriksaan penunjang yang menjadi gold standard untuk kasus diatas adalah
A. Laboratorium darah rutin
B. IgM ELISA
C. Dark field microscopy
D. fluorescent microscopy
E. Microscopic Agglutination Test
Etiologi: Leptospira
Leptospirosis
Vektor: Tikus

Manifestasi Klinis Klasifikasi Pemeriksaan Penunjang

Demam Ureum/Kreatinin
Ringan Berat
Nyeri Gastrocnemius SGOT/SGPT
(Weil’s Disease)
+ Dark Field Microscope
Mata merah Microscopic Agglutination test
Mual/muntah
Tatalaksana
Ikterik (+/-)
Oliguria (+/-) Leptospirosis Ringan:
Doxycycline 2x100 mg (7 hari)
Ampisilin 4x500 mg (7 hari)
Amoxicilin 4x500 mg (7 hari)
Leptospirosis Berat:
Penicillin G 1,5 juta unit/6jam/IV (7 hari)
Ceftriaxone 1g/hari/IV (7 hari)

381
4A
3B
Laboratorium Rutin
• Leukosit normal atau ↑, ↑ enzim transaminase liver, ↑ ureum creatinin, ↑ bilirubin, trombositopenia , proteinuria,
pyuria, mikrohematuria

Kultur
• Konfirmasi diagnosis, namun lama, mahal, dan tidak semua laboratorium bisa melakukan
• Sampel = Darah & CSF (positif dalam 10 hari pertama gejala), urin (positif setelah hari ke-7 gejala)
• Visualisasi bakteri = dark field microscopy, fluorescent microscopy

SEROLOGI → Lebih Sering Digunakan Untuk Konfirmasi Diagnosis Dalam Praktek


• MAT (Microscopic Agglutination Test) → Gold standard di antara semua tes serologi
• Deteksi antileptospira antibodies. Terdeteksi setelah 1 minggu
• (+) bila titer >1:200 (single) atau >1:100 (serial). Lebih spesifik bila titer meningkat ≥4 kali antara spesimen fase
akut dan konvalesen
• IgM ELISA
• Terdeteksi dalam 3-5 hari sakit

382
A. Laboratorium darah rutin à pemeriksaan awal
B. IgM ELISA à pemeriksaan serologi leptospirosis, terdeteksi dalam 3-5 hari
sakit dan bukan merupakan goldstandar leptospirosis
C. Dark field microscopy à bukan goldstandar pemeriksaan leptospirosis
D. fluorescent microscopy à bukan goldstandar pemeriksaan leptospirosis
E. Microscopic Agglutination Test

383
Infeksi

63
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak usia 9 tahun datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari
SMRS. Demam dirasakan terus menerus. Saat ini anak sangat lemas. Nyeri seluruh
badan dikeluhkan juga. Riwayat perdarahan spontan yaitu mimisan dijumpai tadi
pagi. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 60/palpasi, HR 120x/i, RR 28x/i, T
39,9C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai petekie pada seluruh badan. Pemeriksaan
lab dijumpai Hb 12,1, Ht 52%, Leukopenia, Trombosit 9.000
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Demam dengue
B. Dengue shock syndrome
C. Malaria serebral
D. Demam tifoid
E. Weil’s disease
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak usia 9 tahun datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari
SMRS. Demam dirasakan terus menerus. Saat ini anak sangat lemas. Nyeri seluruh
badan dikeluhkan juga. Riwayat perdarahan spontan yaitu mimisan dijumpai tadi
pagi. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 60/palpasi, HR 120x/i, RR 28x/i, T
39,9C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai petekie pada seluruh badan. Pemeriksaan
lab dijumpai Hb 12,1, Ht 52%, Leukopenia, Trombosit 9.000.
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Demam dengue
B. Dengue shock syndrome
C. Malaria serebral
D. Demam tifoid
E. Weil’s disease
Demam Dengue

Etiologi: Dengue virus


Vektor: Aedes aegypti

Manifestasi Klinis Klasifikasi Pemeriksaan Penunjang


• Darah rutin (Ht, Trombosit)
Demam < 7 hari • NS 1
Pola: pelana/ bifasik • IgM dan IgG
+ DF DHF
Perdarahan spontan
Nyeri pada bagian otot
dan sendi

Derajat I : Petechie diprovokasi dengan Rumple Leed


Derajat II : Perdarahan spontan
Derajat III : TD menurun, Nadi meningkat dan lemah
Derajat IV : TD tidak terukur, nadi tidak teraba

387
4A
3B
Diagnosis Klinis

Dengue Fever Dengue


Fever Expanded
Haemorrhagic Dengue Syndrome
Headache
Myalgia
Fever
•Sudah menyebabkan
Athralgia • Demam akut, kerusakan organ
Rashes kontinue dan seperti liver, ginjal,
Hemorrhagic tinggi pada 2-7 otak dan jantung
manifestation hari akibat syok
• Manifestasi hypovolemia
perdarahan
(tourniquet,
petechie, gusi
berdarah,
perdarahan
saluran cerna)
• Hepatomegali
• Tanda syok

388
Infeksi Virus Dengue
Klasifikasi
DF/DHF Grade Signs and Symptoms Laboratory
2021

Fever with two of the following: • Leucopenia (wbc < 5000


• Headache cells/mm3)
• Retro-orbital pain • Thrombocytopenia
Dengue
• Myalgia (Platelet count < 150.000
tanpa DF
• Arthralgia/ bone pain cells/mm3)
warning signs
• Rash • Rising haematocrit (5-10%)
• Haemorrhagic manifestations • No evidence of plasma
• No evidence of plasma leakage loss

Fever and haemorrhagic manifestation (positive tourniquet test) and Thrombocytopenia < 100.000
DHF I
Dengue evidence of plasma leakage cells/mm3; HCT rise > 20%
dengan
warning signs Thrombocytopenia < 100.000
DHF II As in Grade I plus spontaneous bleeding
cells/mm3; HCT rise > 20%

As in Grade I or II plus circulatory failure (weak pulse, narrow pulse Thrombocytopenia < 100.000
DHF III
pressure (< 20mmHg), hypotension, restlessness) cells/mm3; HCT rise > 20%
Severe
Dengue
Thrombocytopenia < 100.000
DHF IV As in Grade III plus profound shock with undetectable BP and pulse
cells/mm3; HCT rise > 20%

389
A. Demam dengue à Belum ada tanda kebocoran plasma
B. Dengue shock syndrome
C. Malaria serebral à Malaria berat disertai penurunan kesadaran
D. Demam tifoid à Demam > 7 hari
E. Weil’s disease à Demam, nyeri gastrocnemius, ikterik

390
Infeksi

64
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dengan BB 30 kg datang dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Keluhan disertai
juga dengan nyeri di bagian belakang mata. Pasien juga mengeluhkan bintik-
bintik merah di badan. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai Suhu 39,5C, yang
lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai petekie. Hasil lab
menunjukkan leukopenia, NS 1 (+).
Tatalaksana yang tepat pada pasien diatas adalah
A. Rehidrasi cairan 210cc/jam
B. Rehidrasi cairan 300-600cc/jam
C. Antibiotik
D. Antiviral
E. Antipiretik
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dengan BB 30 kg datang dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Keluhan disertai
juga dengan nyeri di bagian belakang mata. Pasien juga mengeluhkan bintik-
bintik merah di badan. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai Suhu 39,5C, yang
lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai petekie. Hasil lab
menunjukkan leukopenia, NS 1 (+).
Tatalaksana yang tepat pada pasien diatas adalah
A. Rehidrasi cairan 210cc/jam
B. Rehidrasi cairan 300-600cc/jam
C. Antibiotik
D. Antiviral
E. Antipiretik
4A
3B
Tatalaksana

394
A. Rehidrasi cairan 210cc/jam
B. Rehidrasi cairan 300-600cc/jam à Terapi pada DSS
C. Antibiotik à Infeksi Dengue merupakan infeksi virus
D. Antiviral à Tidak diperlukan pada infeksi Dengue
E. Antipiretik à Suportif, yang terpenting adalah cairan

395
Infeksi

65
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria usia 32 tahun datang dengan keluhan demam tinggi disertai
menggigil sejak 3 hari yang lalu. Pasien baru saja pulang dari Papua 5 hari yang
lalu untuk perjalanan dinas. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai Suhu 39,8C.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai pembesaran spleen. Pada pemeriksaan apusan
darah dijumpai gametosit berbentuk pisang.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Dihidroartemisin + Piperakuin selama 3 hari
B. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin 1 SD
C. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin selama 14 hari
D. Dihiroartemisin + Piperakuin SD
E. Kina + Klindamycin selama 7 hari
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria usia 32 tahun datang dengan keluhan demam tinggi disertai
menggigil sejak 3 hari yang lalu. Pasien baru saja pulang dari Papua 5 hari yang
lalu untuk perjalanan dinas. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai Suhu 39,8C.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai pembesaran spleen. Pada pemeriksaan apusan
darah dijumpai gametosit berbentuk pisang.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Dihidroartemisin + Piperakuin selama 3 hari
B. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin 1 SD
C. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin selama 14 hari
D. Dihiroartemisin + Piperakuin SD
E. Kina + Klindamycin selama 7 hari
Etiologi: Plasmodium
Malaria
Vektor: Anopheles

Manifestasi Klinis Tatalaksana Pemeriksaan Penunjang

Demam P. falciparum : ACT 3 hari + Primakuin SD


Menggigil P. vivax : ACT 3 hari + Primakuin 14 hr SADT tebal dan tipis
Berkeringat P. ovale : ACT 3 hari + Primakuin 14 hr
+ P. Malariae : ACT 3 hari
Riwayat perjalanan ke
daerah endemis

399
4A
Tatalaksana
LINI PERTAMA (1ST LINE) LINI KEDUA (2ND LINE) DOSIS
ACT (3 hari) + Primakuin Kina (Quinine) + Primakuin + • ACT (3 hari)
Malaria Falsiparum DHP = BB >60kg: 1x4 tab;
(dosis tunggal) (Doksisiklin/ Tetrasiklin)
BB<60 kg : 1x3 tab
Kina (Quinine) + Primakuin +
Malaria Malariae ACT (3 hari)
(Doksisiklin/ Tetrasiklin) • Primakuin
Malaria Vivax / ACT (3 hari) + Primakuin • Vivax/ovale (0,25
Kina + Primakuin mg/kg/hari, selama 14
Ovale (14 hari)
hari). Bila relaps → (0,5
ACT (3hari) + Primakuin (14
- RELAPS hari, dosis ditingkatkan) mg/kg/hari, 14 hari)
• Falciparum (0,75 mg/kg,
Hamil trimester 1 Kina + Klindamycin (7 hari) dosis tunggal) = BB≥60 kg
Hamil trimester 2-3 DHP (3 hari) 1x3 tab, BB<60 kg 1x2 tab

• Kina/Quinine
ACT : FDC ARTEMISININ-BASED COMBINATION THERAPY. - 10mg/kg/kali, 3 kali/hari,
Contoh: dihidroartemisinin + piperakuin (DHP) atau artesunat + amodiakuin, →Program selama 7 hari
Nasional
arthemeter + lumefantrine, artesunat + meflokuin • Klindamisin
- 10mg/kg/kali, 2
kali/hari, selama 7 hari
400
Sumber : Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria (Kemenkes RI, 2017)
Primakuin kontra
BUMIL dan ANAK
4A

Tatalaksana

Non-ACT
• Kloroquin (banyak yang sudah resisten)
• Kina dosis 200 mg (aman untuk BUMIL)
ES: hipoglikemi; hipotensi; gangguan telinga

Profilaksis
Daerah Profilaksis
Sensitif Klorokuin Klorokuin 2 tab (500 mg)/ minggu dari 1-2 minggu sebelum paparan sampai
4 minggu setelah kembali.
Indonesia termasuk daerah resista klorokuin
Doksisiklin 100mg/hari dari 1-2 hari sebelum paparan sampai 4 minggu
setelahnya. Kontraindikasi anak <8 tahun dan ibu hamil
Meflokuin 250 mg/minggu dari 2 minggu sebelum paparan sampai 4 minggu
Resisten Klorokuin
setelahnya. Lini pertama pada ibu hamil. Dapat diberikan untuk anak
Atovaquone 250 mg/proguanil 100 mg per hari dari 1-2 hari sebelum sampai
7 hari setelahnya. Dapat diberikan untuk ibu hamil dan anak.
401
A. Dihidroartemisin + Piperakuin selama 3 hari à Ibu hamil trimester 2 dan 3
serta Malaria Malariae
B. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin 1 SD
C. Artesunat + Amodiakuin 3 hari + Primakuin selama 14 hari à Malaria
vivax/ovale
D. Dihiroartemisin + Piperakuin SD à Tidak ada regimen ini
E. Kina + Klindamycin selama 7 hari à Ibu hamil trimester 1

402
Infeksi

66
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter karena
keluhan gatal pada bokongnya. Gatal terutama dirasakan pada malam hari
sehingga pasien tidak bisa tidur. Pasien sering bermain dengan temannya tanpa
menggunakan sandal dan tidak cuci tangan sebelum makan. Pada pemeriksaan
tanda vital dijumpai dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai eritema
pada bagian perianal.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk membantu menegakkan diagnosis
adalah
A. Feses rutin
B. Urinalisa
C. Darah lengkap
D. Microscopic agglutination test
E. Sediaan apusan darah tepi
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter karena
keluhan gatal pada bokongnya. Gatal terutama dirasakan pada malam hari
sehingga pasien tidak bisa tidur. Pasien sering bermain dengan temannya tanpa
menggunakan sandal dan tidak cuci tangan sebelum makan. Pada pemeriksaan
tanda vital dijumpai dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai eritema
pada bagian perianal.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk membantu menegakkan diagnosis
adalah
A. Feses rutin
B. Urinalisa
C. Darah lengkap
D. Microscopic agglutination test
E. Sediaan apusan darah tepi
Nematoda
JENIS CACING BENTUK TELUR STD. TEMPAT MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN
INFEKTIF TINGGAL
CACING
DEWASA
• Asimtomatik
• Loeffler syndrome
• Nyeri perut
Dinding tebal 2-3
• Mual muntah
Ascaris Lumbricoides lapis, bergerigi, berisi Telur Usus halus Dijumpai telur
• Anoreksia
unsegmented ovum
• Diare
• Ileus obstruktif
• Malnutrisi
• Ground itch
• Mual muntah
Oval dgn sitoplasma • Anoreksia
A. duodenale & N. Larva
jernih berisi Usus halus • Nyeri abdomen Dijumpai telur
americanus filariform
segmented ovum • Anemia akibat perdarahan sal.
Cerna kronik
• Gangguan nutrisi
Nematoda
JENIS CACING BENTUK TELUR STD. TEMPAT MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN
INFEKTIF TINGGAL
CACING
DEWASA
• Ground itch, larva currens, pruritus
- Dijumpai larva
dan urtikaria jika kronik
rhabditiform
• Nyeri abdomen atas karena
pada
duodenitis
Oval dgn sitoplasma pemeriksaan
Strongyloides Larva • Mual muntah
jernih berisi Usus halus feces
stercoralis filariform • Anoreksia
segmented ovum - Harada mori
• Diare
filter
• Hyperinfection syndrome:
- Agar plate
diseminasi dari larva ke dalam
(Sensitif)
darah dan SSP
• Asimtomatik
Tempayan dengan 2 • Diare dengan mukus dan/atau
Trichuris trichiura operkulum (knob) Telur Usus buntu darah, Dijumpai telur
atas dan bawah • Prolaps rekti,
• Colitis
Dijumpai telur
Ovale biconcave
pada
Enterobius dengan dinding • Asimtomatik,
Telur Usus buntu pemeriksaan
vermicularis asimetris berisi larva • Pruritus nokturna hingga sulit tidur
scoth adhesive
cacing (huruf D)
tape
A. Feses rutin
B. Urinalisa à Infeksi saluran kemih
C. Darah lengkap à tidak spesifik
D. Microscopic agglutination test à leptospirosis
E. Sediaan apusan darah tepi à infeksi cacing filariasis

408
Throwback CBT Mei 2022

Endokrin
Endokrin

67
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun datang untuk kontrol rutin. Saat ini pasien
mengaku sering merasakan nyeri pada otot. Pasien selama ini didiagnosis
dengan sindroma metabolik dan rutin konsumsi obat simvastatin, candesartan
dan metformin.
Apa mekanisme kerja obat yang menyebabkan keluhan nyeri pada otot?
A. Menghambat reseptor angiotensin II
B. Meningkatkan sensitivitas insulin
C. Meningkatkan produksi insulin
D. Menghambat enzim HMG coA reduktase
E. Menghambat kanal kalsium
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun datang untuk kontrol rutin. Saat ini pasien
mengaku sering merasakan nyeri pada otot. Pasien selama ini didiagnosis
dengan sindroma metabolik dan rutin konsumsi obat simvastatin, candesartan
dan metformin.
Apa mekanisme kerja obat yang menyebabkan keluhan nyeri pada otot?
A. Menghambat reseptor angiotensin II
B. Meningkatkan sensitivitas insulin
C. Meningkatkan produksi insulin
D. Menghambat enzim HMG coA reduktase
E. Menghambat kanal kalsium
3B

Kriteria Diagnosis

Kriteria Klinis WHO (1998) ATP III (2001) IDF (2005)

Parameter Intoleransi glukosa ditambah 2


3 dari 5 kriteria Obesitas sentral ditambah 2 kriteria
Diagnostik kriteria :
Pria : rasio pinggang panggul ≥ 90 cm (pria) dan ≥ 80 cm
≥ 102 cm (pria) dan ≥ 88 cm
Obesitas >0,90 (Wanita)
(Wanita)
Wanita >0,85 dan atau IMT > 30 ASIA
TG ≥ 150 mg/dL TG ≥ 150 mg/dL TG ≥ 150 mg/dL
Lipid HDL-C < 35 (pria) atau < 39 HDL-C < 40 (pria) atau < 50 HDL-C < 40 (pria) atau < 50
(wanita) (wanita) (wanita)
≥ 130/85 mmHg
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg ≥ 130/85 mmHg

Intoleransi GDP ≥ 100 (include DM)


TGT, GDPT, DMT2 GDP ≥ 100 (include DM)
glukosa

Lainya Mikroalbuminuria

413
4A

Farmakologi

Kelas Senyawa Mekanisme Efek Efek Samping

HMG-CoA Hambat enzimHMG-CoA LDL↓ 18-55 % miopati dan


Reductase Statin reductase àhambat sintesis HDL ↑5-15 % peningkatan enzim
Inhibitor kolesterol hepar TG ↓ 7-30 % hati

Inhibitor absorbs Hambat absorbs kolesterol dari Gangguan cerna


Ezetimibe LDL-C 16-18% ↓
kolesterol usus dan empedu. dan konstipasi

Flushing,
hiperglikemia,
• Hambat sirkulasi entero-hepatik
Bile acid Kolesistramin hiperurisemia,
• Meningkatkan perubahan LDL-C 18-25% ↓
sequestrant Kolestipol hepatotoksik,
asam empedu di hati.
gangguan
pencernaan

414
4A

Farmakologi

Kelas Senyawa Mekanisme Efek Informasi

• Dispepsia, batu
• â apoC3, á ApoA1 dan
Gemfibrozil TG ↓ 20-35 % empedu, miopati
Fibrat ApoA2 à menurunkanTG dan
Fenofibrat • HDL ↑5-15 % KontraIndikasi: CKD,
menaikkan HDL.
penyakit hepar

• Hambat mobilisasi lemak • LDL↓ 15-18 %


Ruam, pruritus,
Asam nikotinat Niasin perifer kehepar. • HDL ↑15-35 %
keluhan GI
• á Apo-A1 di hepar • TG ↓ 20-40 %

415
A. Menghambat reseptor angiotensin II à ES berupa hiperkalemia
B. Meningkatkan sensitivitas insulin à ES berupa masalah GI tract
C. Meningkatkan produksi insulin à ES berupa Hipoglikemia
D. Menghambat enzim HMG coA reduktase
E. Menghambat kanal kalsium à ES berupa edema

416
Endokrin

68
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun datang dibawa keluarganya dengan
keluhan penurunan kesadaran. Pasien selama ini memiliki riwayat DM tipe 2 dan
rutin mengkonsumsi obat Glibenclamide. Menurut keluarga pasien pasien lupa
makan malam dan langsung tidur saja. Pada pemeriksaan lab dijumpai GDS 40
mg/dl.
Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas?
A. Glukosa 15-20 g
B. Injeksi D40% 25 cc bolus
C. Infus D40% 150 cc dalam 15 menit
D. Injeksi D10% 25 cc bolus
E. Infus D10% 100 cc dalam 15 menit
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun datang dibawa keluarganya dengan
keluhan penurunan kesadaran. Pasien selama ini memiliki riwayat DM tipe 2 dan
rutin mengkonsumsi obat Glibenclamide. Menurut keluarga pasien pasien lupa
makan malam dan langsung tidur saja. Pada pemeriksaan lab dijumpai GDS 40
mg/dl.
Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas?
A. Glukosa 15-20 g
B. Injeksi D40% 25 cc bolus
C. Infus D40% 150 cc dalam 15 menit
D. Injeksi D10% 25 cc bolus
E. Infus D10% 100 cc dalam 15 menit
Hipoglikemia
Klasifikasi Kadar Gula Whipple Triad

• Hipoglikemia ringan (55-70) - Gejala Hipoglikemi


- GDS <70mg/dl
• Hipoglikemia Sedang (<55 tanpa penkes)
- Membaik dengan pemberian
• Hipoglikemia Berat (<70 dengan penkes)
gula

Derajat Keparahan

Ringan à Berat à
Compos Mentis Penurunan Kesadaran

D10% 150cc
Glukosa Oral 15– 20g
D40% 25cc
D20% 75-100cc à PERKENI 2021

Anak à Dextrose 2cc/kgBB


< 2 tahun : D10%
2-12 tahun : D25%
>12 tahun : D50%
4A
3B
Tatalaksana
• Ringan :
• glukosa murni 15 – 20 g (setara 2-3 sendok makan gula pasir) yang
dilarutkan dalam air (periksa GD setelah 15 menit)
• Berat :
• Infus D10% 150cc dalam 15 menit atau D40% 25 cc (periksa GD 15 menit, jika
belum mencapai target, bisa diulang dan monitor GD setiap 1-2 jam).
PERKENI 2021 à D20% 75-100cc dalam 15 menit
• Maintenance : D10% dg kecepatan 100cc/jam

Tatalaksana Alternatif
• Glukagon 1 mg IM
A. Glukosa 15-20 g à pada pasien sadar
B. Injeksi D40% 25 cc bolus
C. Infus D40% 150 cc dalam 15 menit à D40% 25cc bolus
D. Injeksi D10% 25 cc bolus à D10% 150cc injeksi selama 15 menit
E. Infus D10% 100 cc dalam 15 menit à D10% 150cc injeksi selama 15 menit

422
Endokrin

69
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik dijumpai luka di telapak kaki kanan sejak 2
minggu yang lalu setelah tertusuk paku. Pada luka dijumpai nanah, dan tampak
menyebar hingga ke punggung kaki. Riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol dijumpai
pada pasien. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 450 mg/dl.
Obat antidiabetes yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Sulfonilurea
B. Biguanid
C. Acarbose
D. Tiazolinedindione
E. Insulin
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik dijumpai luka di telapak kaki kanan sejak 2
minggu yang lalu setelah tertusuk paku. Pada luka dijumpai eritema disertai
nanah, dan tampak menyebar hingga ke punggung kaki. Riwayat DM tipe 2
tidak terkontrol dijumpai pada pasien. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 450 mg/dl.
Obat antidiabetes yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Sulfonilurea
B. Biguanid
C. Acarbose
D. Tiazolinedindione
E. Insulin
4A
3A
Prinsip Tatalaksana

DM Tipe 1 à Insulin DM Tipe 2

Obat Antihiperglikemia
Manajemen diet Aktivitas Fisik
dengan atau tanpa insulin
• Karbohidrat 45 - 65% • Frekuensi: 3-5 kali/minggu • Pemicu sekresi insulin (insulin
secretagogue)
• Protein 15 – 20% • Durasi: 30-45 menit/kali
(total 150 menit/minggu) • Sulfonilurea dan Glinid
• Lemak 20 – 25%
• Penambah sensitivitas terhadap
• Serat 25 g per hari • Tidak lebih dari 2 hari insulin
berturut-turut • Metformin dan Tiazolidindion
• Intensitas: aerobik sedang • Penghambat absorbsi glukosa
(jalan cepat, sepeda, • Penghambat glucosidase alfa
jogging, berenang) (e.g. acarbose)

426
4A
3A
Insulin

Indikasi insulin INSULIN


• DM Tipe 1
• HbA1c tidak terkontrol
• Krisis hiperglikemia (KAD/HHS)
• Kehamilan dengan DM/DM gestasional Prandial Basal
50% 50%
• Gangguan hati/ginjal berat

427
Terapi Insulin
GOLONGAN NAMA ONSET WAKTU KERJA KETERANGAN
Humalog atau Rispro <15 min 3-5 jam
- Injeksi obat 10-15 menit sebelum
RAPID <15 min
Novolog atau Aspart 3-5 jam makan
- Sering digunakan berbarengan
<15 min dengan insulin long-acting
APIDRA atau Glulisine 1-2 jam

Humulin regular,
Actrapid atau 30-60 min 6-8 jam
SHORT

- Injeksi 20-30 menit sebelum


Novolin makan
Velosulin 30-60 min 2-3 jam
NPH (normal pH
INTERMEDI

1-2 jam 18-24 jam - Biasa dipakai 2 kali/hari


insulin)
ATE

- Sering dikombinasikan dengan


18-24 jam insulin rapid atau short acting
Lente 1-2 jam

428
Terapi Insulin

30 min-3
Ultralente 20-36 jam - Merupakan insulin basal yang
jam
LONG dapat mencukupi kebutuhan
Lantus atau Glargine 1-1,5 jam 20-24 jam insulin seharian (24 jam)
- Dapat dikombinasikan dengan
LEVEMIR atau insulin rapid atau short acting
1-2 jam 24 jam
Detemir

Humulin 70/30 30 min 14-24 jam

NOVOLIN 70/30 30 min 24 jam


PRE-MIXED

- Dapat dikombinasikan dengan


insulin intermediate atau short
Novolog 70/30 10-20 min 24 jam
acting
Humulin 50/50 30 min 18-24 jam - Biasanya dipakai 2 kali/hari
A. Sulfonilurea à tidak tepat
B. Biguanid à tidak tepat
C. Acarbose à tidak tepat
D. Tiazolinedindione à tidak tepat
E. Insulin

430
Endokrin

70
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan benjolan pada leher sejak
3 bulan yang lalu. Keluhan nyeri tidak dijumpai. Benjolan dirasakan ikut bergerak
saat menelan. Ketika pasien diminta untuk menjulurkan lidah benjolan tidak ikut
bergerak. Pasien mengaku tidak mengeluhkan gejala lainnya selain benjolan
pada leher tersebut. Pada pemeriksaan fungsi tiroid dijumpai dalam batas
normal.
Apa diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Limfoma
B. Tiroiditis
C. Kista Ductus Tiroglosus
D. Goiter
E. Higroma kistik
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan benjolan pada leher sejak
3 bulan yang lalu. Keluhan nyeri tidak dijumpai. Benjolan dirasakan ikut bergerak
saat menelan. Ketika pasien diminta untuk menjulurkan lidah benjolan tidak ikut
bergerak. Pasien mengaku tidak mengeluhkan gejala lainnya selain benjolan
pada leher tersebut. Pada pemeriksaan fungsi tiroid dijumpai dalam batas
normal.
Apa diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Limfoma
B. Tiroiditis
C. Kista Ductus Tiroglosus
D. Goiter
E. Higroma kistik
Benjolan Pada Leher
Bergerak saat
menelan?

Tidak Ya

Limfoma, kista, dll Tiroid

Julurkan lidah,
bergerak ?

Tidak Ya

Kista Ductus
Tiroid
Tiroglosus

434
3A

Goiter

Toxic Non-Toxic

Diffuse Nodul Diffuse Nodul

Uninodular Multinodular Uninodular Multinodular

435
3A

Pemeriksaan menentukan tipe struma

• Pengukuran kadar hormon tiroid (T3, T4, FT4, dan TSH) à menilai fungsi tiroid
• USG tiroid à Pemeriksaan Awal
• Dapat menentukan volume, jumlah nodul, ukuran nodul dan juga membedakan nodul
solid ataupun kistik. Menurut penelitian, 15% nodul kistik pada tiroid umumnya bersifat
ganas.
• Biopsi/FNA à Gold Standard
• merupakan tindakan yang paling akuran (gold standar) untuk memastikan struma
nodusa/nodul tiroid tipe jinak atau ganas.
• Pemindaian tiroid (thyroid scanning) yang melibatkan isotop radioaktif, dapat
membedakan jenis nodul jinak dan ganas namun tidak selalu tepat

436
A. Limfoma à Tidak bergerak ketika menelan
B. Tiroiditis à Nyeri (+)
C. Kista Ductus Tiroglosus à Bergerak ketika lidah dijulurkan
D. Goiter
E. Higroma kistik à Benjolan berisi cairan pada jaringan limfa pada leher dan
kepala

437
Endokrin

71
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita 27 tahun dengan wajah tampak bundar dan ditumbuhi rambut,
menstruasi tidak normal sejak 4 bulan terakhir. Pasien juga mengalami gangguan
mood dan gangguan tidur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan moonface, TD
140/110 mmHg, nadi 90 x/mnt. Pada pemberian low dose dexamethason, tidak
terdapat penurunan kadar kortisol.
Diagnosa yang tepat pada pasien adalah?
A. Sindrom cushing
B. Penyakit cushing
C. Sindroma ACTH ektopik
D. Sindrom Addison
E. Adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita 27 tahun dengan wajah tampak bundar dan ditumbuhi rambut,
menstruasi tidak normal sejak 4 bulan terakhir. Pasien juga mengalami gangguan
mood dan gangguan tidur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan moonface, TD
140/110 mmHg, nadi 90 x/mnt. Pada pemberian low dose dexamethason, tidak
terdapat penurunan kadar kortisol.
Diagnosa yang tepat pada pasien adalah?
A. Sindrom cushing
B. Penyakit cushing
C. Sindroma ACTH ektopik
D. Sindrom Addison
E. Adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH
3B

Manifestasi Klinis

Tanda Gejala
Distribusi Lemak Dewasa
• Buffalo hump • Perubahan selera makan
• Obesitas sentral • Penurunan konsentrasi berpikir
• Moon face • Penurunan Libido
• Kenaikan BB • Kelelahan

Gambaran Tidak Spesifik


• Hipertensi
• DM
• Dislipidemia Anak
• Manifestasi kulit (akne, striae, hiperpigmenasi) • Pubertas yang tertunda
• Perawakan pendek
Gambaran Protein Wasting
• Pertumbuhan kambat
• Demineralisasi tulang dan osteoporosis
• Pertumbuhan berhenti
• Gangguan imun
Gangguan Neuropsikiatri
• Depresi mayor
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CUSHING SYNDROME

Dexamethasone suppression
test low dose
o Dengan pemberian DST 1 mg
àpada orang normal
seharusnya kortisol
tersupresi akibat mekanisme
negative feedback
àhasilnya kortisol menurun.
o Pada cushing syndrome
karena baseline sudah
hiperkortisolisme, dengan
pemberian dexa kadar
kortisol tidak tersupresi.

442
A. Sindrom cushing
B. Penyakit cushing à Kortisol menurun dengan pemeriksaan High Dose
Dexamethasone
C. Sindroma ACTH ektopik à ACTH meningkat dan pada High Dose
Dexamethasone test dijumpai kortisol tetap meningkat
D. Sindrom Addison à Kadar kortisol serum menurun
E. Adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH à Cushing disease

443
Endokrin

72
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pasien 50 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan cepat
lelah sejak 1 bulan terakhir. Keluhan disertai sering kencing pada malam hari, BB
turun 5 kg dalam sebulan, dan sering lapar pada malam hari. Riwayat keluarga
DM. pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 81 kg, PB 161 cm, TD 150/90 mmHg, HR
110x/menit. GDS 289 mg/dl, kolsterol total 253 mg/dl, LDL 143 mg/dl, HDL 74
mg/dl, trigliserida 504 mg/dl.
Apakah terapi yang tepat diberikan pada pasien ini
A. Statin
B. Fibrat
C. Asam nikotinat
D. Ezetimibe
E. Bile acid sequestrant
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pasien 50 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan cepat
lelah sejak 1 bulan terakhir. Keluhan disertai sering kencing pada malam hari, BB
turun 5 kg dalam sebulan, dan sering lapar pada malam hari. Riwayat keluarga
DM. pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 81 kg, PB 161 cm, TD 150/90 mmHg,
HR 110x/menit. GDS 289 mg/dl, kolsterol total 253 mg/dl, LDL 143 mg/dl, HDL 74
mg/dl, trigliserida 504 mg/dl.
Apakah terapi yang tepat diberikan pada pasien ini
A. Statin
B. Fibrat
C. Asam nikotinat
D. Ezetimibe
E. Bile acid sequestrant
4A

Farmakologi

Kelas Senyawa Mekanisme Efek Efek Samping

HMG-CoA Hambat enzimHMG-CoA LDL↓ 18-55 % miopati dan


Reductase Statin reductase àhambat sintesis HDL ↑5-15 % peningkatan enzim
Inhibitor kolesterol hepar TG ↓ 7-30 % hati

Inhibitor absorbs Hambat absorbs kolesterol dari Gangguan cerna


Ezetimibe LDL-C 16-18% ↓
kolesterol usus dan empedu. dan konstipasi

Flushing,
hiperglikemia,
• Hambat sirkulasi entero-hepatik
Bile acid Kolesistramin hiperurisemia,
• Meningkatkan perubahan LDL-C 18-25% ↓
sequestrant Kolestipol hepatotoksik,
asam empedu di hati.
gangguan
pencernaan

447
4A

Farmakologi

Kelas Senyawa Mekanisme Efek Informasi

• Dispepsia, batu
• â apoC3, á ApoA1 dan
Gemfibrozil TG ↓ 20-35 % empedu, miopati
Fibrat ApoA2 à menurunkanTG dan
Fenofibrat • HDL ↑5-15 % KontraIndikasi: CKD,
menaikkan HDL.
penyakit hepar

• Hambat mobilisasi lemak • LDL↓ 15-18 %


Ruam, pruritus,
Asam nikotinat Niasin perifer kehepar. • HDL ↑15-35 %
keluhan GI
• á Apo-A1 di hepar • TG ↓ 20-40 %

448
4A

JOURNAL OF THE AMERICAN COLLEGE OF CARDIOLOGY


2021
A. Statin à tidak tepat
B. Fibrat
C. Asam nikotinat à tidak tepat
D. Ezetimibe à tidak tepat
E. Bile acid sequestrant à tidak tepat

450
Endokrin

73
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita berusia 58 tahun dibawa keluarganya karena tidak sadarkan diri.
Dari hasil pemeriksaan tanda vital TD 70/50 mmHg, nadi 60 x/menit, RR 30 x/menit,
suhu 40OC. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 820 mg/dl.
Tatalaksana awal kasus di atas adalah
A. Regulasi gula darah
B. Resusitasi cairan
C. Pemberian oksigen
D. Antibiotik
E. Dopamine
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang wanita berusia 58 tahun dibawa keluarganya karena tidak sadarkan diri.
Dari hasil pemeriksaan tanda vital TD 70/50 mmHg, nadi 60 x/menit, RR 30 x/menit,
suhu 40OC. Pemeriksaan lab dijumpai GDS 820 mg/dl.
Tatalaksana awal kasus di atas adalah
A. Regulasi gula darah
B. Resusitasi cairan
C. Pemberian oksigen
D. Antibiotik
E. Dopamine
A. Regulasi gula darah à tidak tepat
B. Resusitasi cairan
C. Pemberian oksigen à tidak tepat
D. Antibiotik à tidak tepat
E. Dopamine à tidak tepat

454
Endokrin

74
Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2021 Sesi 1
Seorang pria 40 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran. Pasien juga
sering mengeluh berdebar debar dan kedua tangan gemetar sejak 3 tahun yang
lalu. Keluhan BAB cair 3-4 x/hari dan sulit tidur. Pasien memiliki Riwayat penyakit
tiroid namun tidak meminum obat 3 hari ini. Pada pemeriksan ditemukan TD 90/60
mmHG, HR 116/me nit RR 22x menit suhu 40.1 terdapat benjolan dileher dengan
konsistensi kenyal, mobile dan eksoftalmus +.
Diagnosis yang tepat adalah.
A. Krisis adrenal
B. Thyroid storm
C. Addison disease
D. Tirotoksikosis
E. Koma mixedema
Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2021 Sesi 1
Seorang pria 40 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran. Pasien juga
sering mengeluh berdebar debar dan kedua tangan gemetar sejak 3 tahun yang
lalu. Keluhan BAB cair 3-4 x/hari dan sulit tidur. Pasien memiliki Riwayat penyakit
tiroid namun tidak meminum obat 3 hari ini. Pada pemeriksan ditemukan TD 90/60
mmHg, HR 116/menit, RR 22x menit, suhu 40.1C, terdapat benjolan dileher
dengan konsistensi kenyal, mobile dan eksoftalmus +.
Diagnosis yang tepat adalah.
A. Krisis adrenal
B. Thyroid storm
C. Addison disease
D. Tirotoksikosis
E. Koma mixedema
3B

Definisi

• Emergensi bidang endokrinologi yang ditandai dengan kegagalan organ multipel


akibat tirotoksikosis berat.

Etiologi
• Penyakit tiroid yang mendasari
• Penyakit Graves tidak terkontrol
• Adenoma pituitari
• Ca tiroid
• Iatrogenik
• Tiroidektomi saat masih hipertiroid
• Terapi radioiodine, obat-obatan (mis. amiodarone)
3B

Manifestasi Klinis

• Demam tinggi hingga 40-41oC


• Takikardia, aritmia, gagal jantung à Edema paru dan perifer, hipotensi, henti jantung
• Manifestasi SSP à prognosis buruk
• Agitasi, delirium, psikosis, koma
• Gejala gastrointestinal à Mual, muntah, diare, nyeri perut, obstruksi usus, gagal liver
akut
A. Krisis adrenal à Kondisi hipoadrenal yang mengancam jiwa
B. Thyroid storm
C. Addison disease à Kondisi dimana kadar kortisol serum rendah
D. Tirotoksikosis à Manifestasi yang muncul akibat Hipertiorid
E. Koma mixedema à Kondisi hipotiroid yang mengancam jiwa

460
Throwback CBT Mei 2022

Nefrologi
Nefrologi

75
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 1
Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang ke dokter umum untuk memeriksakan
keluhan kepala yang pusing, disertai kesemutan pada kedua telapak tangan
dan kaki. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak 5 tahun yang lalu, 6
bulan sebelumnya pasien pernah cek fungsi ginjal dan dinyatakan ada
penurunan fungsi ginjal. Hasil pemeriksaan saat ini didapatkan tekanan darah
150/90, gula darah puasa 180, ureum 72, creatinin 2,9. Dokter kemudian
memberikan obat golongan ACE-I untuk dikonsumsi.
Efek samping dari obat yang diberikan adalah
A. Sering berkemih
B. Edema pedis
C. Batuk
D. Bronkospasme
E. Hipotensi ortostatik
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 1
Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang ke dokter umum untuk memeriksakan
keluhan kepala yang pusing, disertai kesemutan pada kedua telapak tangan
dan kaki. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak 5 tahun yang lalu, 6
bulan sebelumnya pasien pernah cek fungsi ginjal dan dinyatakan ada
penurunan fungsi ginjal. Hasil pemeriksaan saat ini didapatkan tekanan darah
150/90, gula darah puasa 180, ureum 72, creatinin 2,9. Dokter kemudian
memberikan obat golongan ACE-I untuk dikonsumsi.
Efek samping dari obat yang diberikan adalah
A. Sering berkemih
B. Edema pedis
C. Batuk
D. Bronkospasme
E. Hipotensi ortostatik
Obat Hipertensi Khusus

Penyakit Pilihan Obat


Jantung (Angina, gangguan irama jantung) β-blocker (Propanolol, bisoprolol, dll)
Edema (CHF, overload cairan) Diuretik (Furosemide, Spironolactone, dll)
Hamil Nifedipin, metildopa
BPH α-blocker (terazosin, prazosin, dll)
4A

Efek Samping Obat Antihipertensi

Golongan OAH Efek Samping


ACE-i Batuk, hiperkalemia
ARB Hiperkalemia lebih jarang terjadi dibandingkan ACE-i
CCB
Edema pedis, Nyeri kepala
Dihidroporidin
Konstipasi (verapamil), sakit kepala (diltiazem)
Non-Dihidroporidin

Sering berkemih, hipokalemia, hiponatremia, hiperglikemia, hiperlipidemia,


Diuretik
hiperurisemia, disfungsi seksual
Alfa blocker Edema pedis, hipotensi ortostatik, pusing
Beta blocker Lemas, bronkhospasme, hiperglikemia, disfungsi ereksi
4A

Kontraindikasi

Obat Compelling

Diuretic (thiazide) Gout Arthritis

Beta Blocker Asma, AV block (derajat 2/3)

CCB (dihidropiridine) Takiaritmia

CCB (non dihidropiridine) AV-Block (derajat 2/3)

ACE-I dan ARB Kehamilan, Hiperkalemia, renal stenosis bilateral

Antagonis Aldosteron Hiperkalemia, GFR <30mL/menit


A. Sering berkemih à Diuretik
B. Edema pedis à CCB
C. Batuk
D. Bronkospasme à Beta blocker
E. Hipotensi ortostatik à Alpha blocker

468
Nefrologi

76
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibunya dengan keluhan BAK seperti air
cucian daging. Pasien sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu mengeluhkan sakit
tenggorokan. Keluhan disertai bengkak pada kedua kakinya. Pada pemeriksaan
tanda vital dijumpai TD 140/90 mmHg. Pada pemeriksaan penunjang dijumpai
proteinuria ++, eritrosit (+) pada urinalisa, C3 menurun.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Antibiotik, Antihipertensi, dan Diuretik
B. Antihipertensi dan Diuretik
C. Diuretik
D. Antihipertensi
E. Antibiotik
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibunya dengan keluhan BAK seperti
air cucian daging. Pasien sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu mengeluhkan
sakit tenggorokan. Keluhan disertai bengkak pada kedua kakinya. Pada
pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 140/90 mmHg. Pada pemeriksaan
penunjang dijumpai proteinuria ++, eritrosit (+) pada urinalisa, C3 menurun.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas adalah
A. Antibiotik, Antihipertensi, dan Diuretik
B. Antihipertensi dan Diuretik
C. Diuretik
D. Antihipertensi
E. Antibiotik
3A

Sindrom Nefritik

Tatalaksana
• Suportif: diet rendah garam, restriksi cairan
• Medikamentosa:
• Antihipertensi: ACE-i atau ARB untuk mengurangi proteinuria, mengatasi HT dan
memperlambat perburukan ginjal
• Diuretik loop untuk mengatasi edema
• Spesifik:
• GNAPS: Antibiotik
• Lupus Nefritis, MPGN: Imunosupresan

472
Penyakit Glomerular
Keterangan Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik
Proteinuria < 3.5 g/hari
Hematuria Proteinuria massif (>=2+)
Azotemia Hipoalbuminemia (<2,5 g/dL)
Kriteria
RBC cast Edema
Oliguria Hiperkolesterolemia (>200 mg/dL)
Hipertensi
Etiologi tersering GNAPS idiopatik

Edema ++ +++

Hipoalbumin Minimal Masif

Urin Cast RBC Cast Fatty Cast (Oval fat Bodies)

Tatalaksana utama Amoksisilin 50mg/kgBB terbagi 3 dosis (GNAPS) Prednison 2 mg/kgbb


A. Antibiotik, Antihipertensi, dan Diuretik
B. Antihipertensi dan Diuretik à tidak tepat
C. Diuretik à tidak tepat
D. Antihipertensi à tidak tepat
E. Antibiotik à tidak tepat

474
Nefrologi

77
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang perempuan usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri pada saat
berkemih. Pasien mengaku merasa ingin berkemih terus menerus namun yang
keluar hanya sedikit-sedikit. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri tekan suprapubik. Dokter akan
melakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis.
Gold standar pemeriksaan pada kasus diatas adalah
A. Darah lengkap
B. Urinalisa
C. Kultur urin
D. Ureum Kreatinin
E. CT scan abdomen non contrast
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 3
Seorang perempuan usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri pada saat
berkemih. Pasien mengaku merasa ingin berkemih terus menerus namun yang
keluar hanya sedikit-sedikit. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri tekan suprapubik. Dokter akan
melakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis.
Gold standar pemeriksaan pada kasus diatas adalah
A. Darah lengkap
B. Urinalisa
C. Kultur urin
D. Ureum Kreatinin
E. CT scan abdomen non contrast
A. Darah lengkap à Pemeriksaan awal bukan gold standard
B. Urinalisa à Pemeriksaan awal bukan gold standard
C. Kultur urin
D. Ureum Kreatinin à Fungsi ginjal pada AKI atau GGK
E. CT scan abdomen non contrast à BSK

478
Nefrologi

78
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 1
Seorang wanita usia 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala
hebat. Keluhan tidak disertai mual atau muntah. Pada pemeriksaan tanda vital
dijumpai TD 200/120 mmHg, HR 98x/i, RR 20x/i, T 36,7C. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai kekuatan motorik sebelah kanan melemah. Oleh dokter akan diberikan
obat untuk menurunkan TD.
Pilihan terapi antihipertensi yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Captopril PO
B. Amlodipine PO
C. Nikardipine IV
D. Labetalol PO
E. MgSO4 IV
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 sesi 1
Seorang wanita usia 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala
hebat. Keluhan disertai muntah tanpa mual. Pada pemeriksaan tanda vital
dijumpai TD 200/120 mmHg, HR 98x/i, RR 20x/i, T 36,7C. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai kekuatan motorik sebelah kanan melemah. Oleh dokter akan diberikan
obat untuk menurunkan TD.
Pilihan terapi antihipertensi yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Captopril PO
B. Amlodipine PO
C. Nikardipine IV
D. Labetalol PO
E. MgSO4 IV
3B

Hipertensi Urgensi Hipertensi Emergensi

TD diturunkan dalam 24-48 jam. TD


TD diturunakan dengan cepat
diturunkan sampai ≤ 160/≤ 𝟏𝟎𝟎 mmHg

Gunakan obat oral Gunakan obat parenteral

Jika belum pernah menggunakan obat HT, Keluhan jantung: Gunakan Nitrogliserin
gunakan CCB, BB, Ace-I atau ARB Otak/mata: Nicardipin

MAP maks diturunkan sebesar 25% dalam 2


Penurunan tidak boleh >25%
jam dan selesai dalam 24 jam
3B

Tatalaksana Hipertensi Emergensi

Obat Dosis Intravena


Inisial 0,3 ug/kg/menit; 2-4 ug/kg/menit; maks 10 ug/kg/menit selama 10
Nitroprusside
menit
Nicardipine Inisial 5 mg/jam; titrasi 2,5 mg/jam tiap 5-15 menit; maks 15mg/jam
2mg/menit s/d 300 mg atau 20 mg dalam 2 menit, kemudian 40-80 mg
Labetalol
pada interval 10 menit s/d total 300 mg
Esmolol Inisial 80-500 ug/kg dalam 1 menit, kemudian 50-300 ug/kg/menit
Phentolamine 5-15 mg bolus
Inisial 5 ug/menit, titrasi 5ug/menit tiap interval 3-5 menit; apabila tidak ada
Nitrogliserin respon pada 20 ug/menit, dosis tambahan 10-20 ug/menit dapat
digunakan
Hydralazine 10-50 mg tiap interval 30 menit
A. Captopril PO à Terapi Hipertensi Urgensi
B. Amlodipine PO à Terapi Hipertensi Urgensi
C. Nikardipine IV
D. Labetalol PO à Terapi Hipertensi Urgensi
E. MgSO4 IV à Terapi Eklampsia

484
Throwback CBT Mei 2022

Pediatri
Pediatri

79
Referensi: UKMPPD Batch November 2021
Bayi usia 8 hari dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak mau minum ASI. Riwayat
ibu mengalami ketuban pecah 2 hari sebelum anak lahir. Pada pemeriksaan,
bayi tampak letargi, N 160x/min, RR 40x/min, suhu 38°C, ubun-ubun menonjol (+),
retraksi interkostal (+), perut kembung. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukositosis.
Tata laksana yang tepat?
a. Ampisilin-sulbactam 100mg/kg/hari dalam 2 dosis
b. Vankomisin 80mg/kg/hari dalam 4 dosis
c. Klindamisin 20mg/kg/hari dalam 4 dosis
d. Sefepim 50mg/ke/hari dalam 3 dosis
e. Eritromisin 20mg/kg/hari dalam 1 dosis
Referensi: UKMPPD Batch November 2021
Bayi usia 8 hari dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak mau minum ASI. Riwayat
ibu mengalami ketuban pecah 2 hari sebelum anak lahir. Pada pemeriksaan,
bayi tampak letargi, N 160x/min, RR 40x/min, suhu 38°C, ubun-ubun menonjol (+),
retraksi interkostal (+), perut kembung. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukositosis.
Tata laksana yang tepat?
a. Ampisilin-sulbactam 100mg/kg/hari dalam 2 dosis
b. Vankomisin 80mg/kg/hari dalam 4 dosis
c. Klindamisin 20mg/kg/hari dalam 4 dosis
d. Sefepim 50mg/ke/hari dalam 3 dosis
e. Eritromisin 20mg/kg/hari dalam 1 dosis
3B

Faktor Risiko

• Demam pada ibu hamil (≥38oC saat persalinan)


• KPD > 24 jam
• Ketuban berbau saat persalinan

Diagnosis

• Klinis: 4 sistem @ >1 gejala


• KU: Tampak sakit, letargi, tak mau minum, hipotermi/demam, sklerema/skleredema
• SCV: takikardia, edema, dehidrasi
• S. Resp.: dispnea, takipnea, sianosis
• SGI: muntah, diare, kembung, hepatomegali
• SSP: Letargi, iritabel, kejang, fontanele bulging (meningitis)
• Hematologi: Ikterus, splenomegali, perdarahan, leukopenia, rasio I/M > 0,2
• Hasil kultur positif
• Darah, urin, CSF bila suspek meningitis -> lakukan LP pada anak < 12 bulan

489
3B

Tatalaksana

• Stabilisasi ABC
• Antibiotik
• Ampicilin 100 mg/kgBB/hari (terbagi dalam 2 dosis @ 12 jam) +
• Gentamisisn 5-7,5 mg/kgBB/hari (sekali sehari)
• Jika tidak membaik lakukan kultur dan berikan antibiotik yg sesuai
• Tangani penyakit penyerta/komplikasi (kejang, gangguan metabolik, gangguan hematologi,
hiperbilirubin, dll)
• Tangani penyakit penyerta/ komplikasi (kejang, gangguan metabolik, gangguan hematologi,
hiperbilirubin, dll)

490
a. Ampisilin-sulbactam 100mg/kg/hari dalam 2 dosis
b. Vankomisin 80mg/kg/hari dalam 4 dosis à tidak tepat
c. Klindamisin 20mg/kg/hari dalam 4 dosis à tidak tepat
d. Sefepim 50mg/ke/hari dalam 3 dosis à tidak tepat
e. Eritromisin 20mg/kg/hari dalam 1 dosis à tidak tepat

491
Pediatri

80
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak berusia 1 minggu datang dibawa oleh orang tuanya dengan
keluhan tubuh anak terasa kaku dan sulit untuk digerakkan. Hal ini telah dialami
anak sejak 1 hari yang lalu. Selain itu anak juga tampak kesulitan untuk membuka
mulut. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
menunjukkan mulut tidak dapat membuka walau anak sedang menangis, perut
keras seperti papan, punggung tampak membusur.
Tata laksana keluhan utama?
a. Diazepam
b. ATS
c. Metronidazole
d. Tetanus toxoid
e. Penyekat beta
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak berusia 1 minggu datang dibawa oleh orang tuanya dengan
keluhan tubuh anak terasa kaku dan sulit untuk digerakkan. Hal ini telah dialami
anak sejak 1 hari yang lalu. Selain itu anak juga tampak kesulitan untuk
membuka mulut. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik menunjukkan mulut tidak dapat membuka walau anak sedang
menangis, perut keras seperti papan, punggung tampak membusur.
Tata laksana keluhan utama?
a. Diazepam
b. ATS
c. Metronidazole
d. Tetanus toxoid
e. Penyekat beta
3B

Tatalaksana

Menghentikan produksi toksin


• Manajemen luka
• Antibiotik
• Metronidazole 30 mg/kg/hari setiap 6 jam selama 10-14 hari
• Penicilin G 100.000 U/kg/hari selama 10 hari

Netralisir toksin yang belum berikatan


• Imunisasi pasif
• HTIg 500 IU IM
• ATS 5000-10.000 IU IM
• Imunisasi aktif
• TT 0,5 ml IM

495
3B

Tatalaksana

Mengontrol spasme otot


• Sedatif
• Diazepam IV10 mg/kgBB/hari secara IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap 3-6 jam (0,5
mg/kg/kali) maksimum 40 mg/kg/hari
• Antispasmodik
• Antispastikà baclofen
Penanganan disautonomia
• MgSO4
• Beta blocker
Manajemen suportif
• ICU
• Ventilator mekanik
• Pencegahan komplikasi (pneumonia nosocomial, decubitus, dll)

496
Tetanus Neonatorum
Faktor Resiko: Tetanus Neonatorum
Persalinan (-) steril (mis: di dukun…)

Manifestasi Klinis
Etiologi
•Trismus
• Clostridium tetani
•Rissus Sardonicus
• Mikroskopis: drumstick appereance
•Opistotonus
• Produksi tetanolisin dan tetanospasmin
•(-) menyusu à pada neonatus
à spasme otot

Tatalaksana
•Wound treatment
•Antibiotik:
Pemeriksaan à Diagnosis Klinis •Metronidazole 4 x 30mgbb 10 hari
•Tes spatula atau
•Penicilin G 100.000 IU/kgbb 10 hari
•Antitoksin
•HTIg 500 IU IM
•ATS 5000-10.000 IU IM
•Vaksinasi

497
a. Diazepam
b. ATS à imunisasi aktif
c. Metronidazole à tx definitif
d. Tetanus toxoid à imunisasi pasif
e. Penyekat beta à tx disautonomia

498
Pediatri

81
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 9 tahun, datang dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
anak merasa lemas sejak 1 minggu lalu. Keluhan disertai buang air kecil yang
semakin sering, selalu merasa haus dan lapar, serta tampak semakin kurus. Pada
saat di plot, BB/TB anak berada di antara -2 dan -3 SD. Pemeriksaan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Pemeriksaan
glukosa ad random didapatkan 360 mg/dl.
Tata laksana yang tepat?
a. Perubahan gaya hidup
b. Metformin
c. Metformin + Glibenklamid
d. Deksametason
e. Insulin
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 9 tahun, datang dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
anak merasa lemas sejak 1 minggu lalu. Keluhan disertai buang air kecil yang
semakin sering, selalu merasa haus dan lapar, serta tampak semakin kurus. Pada
saat di plot, BB/TB anak berada di antara -2 dan -3 SD. Pemeriksaan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Pemeriksaan
glukosa ad random didapatkan 360 mg/dl.
Tata laksana yang tepat?
a. Perubahan gaya hidup
b. Metformin
c. Metformin + Glibenklamid
d. Deksametason
e. Insulin
4A

Tatalaksana

PRINSIP PENGOBATAN INSULIN


• Pengobatan seumur hidup • Dipikirkan jenis dan sediaan
• Pemberian INSULIN • Bisa digunakan Basal Bolus
• Pengaturan makan atau Premix
• Olahraga • Diberikan oleh spesialis anak, jika
memungkinkan subspesialis endokrin
• Edukasi
• Pemantauan gula darah secara mandiri

PADA ANAK TIDAK ADA TEMPAT ORAL ANTI DIABETIK, SELALU INSULIN

502
4A

Terapi Insulin

Target :
Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi 5 jenis:
Gula darah post prandial
• Insulin kerja cepat (Rapid-acting insulin)
• Kerja Pendek : 30-45 menit sebelum
• Insulin kerja pendek (Short-acting insulin) makan
• Kerja Cepat : 5-15 menit sebelum makan
• Insulin kerja menengah (Intermediate-acting insulin)

• Insulin kerja panjang (Long-acting insulin) Target :


Gula darah basal
• Insulin kerja ultra panjang (Ultra long-acting insulin)
• Kerja Panjang :1x malam sebelum tidur
ATAU 2x malam dan pagi

503
a. Perubahan gaya hidup à tidak tepat
b. Metformin à tidak tepat
c. Metformin + Glibenklamid à tidak tepat
d. Deksametason à tidak tepat
e. Insulin

504
Pediatri

82
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan anak
tampak lemas. Pada pemeriksaan didapatkan BB pasien 8 kg dan TB 73 cm. Dari
pemeriksaan dijumpai rambut anak tampak kuning dan rapuh, wajah pasien
tampak seperti orang tua, kulit tampak kering, iga gambang, baggy pants,
edema (+) di kedua tungkai.
Diagnosis?
a. Marasmus
b. Kwarshiorkor
c. Marasmus-Kwarshiorkor
d. Failure to Thrive
e. Hipotiroid kongenital
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan anak
tampak lemas. Pada pemeriksaan didapatkan BB pasien 8 kg dan TB 73 cm. Dari
pemeriksaan dijumpai rambut anak tampak kuning dan rapuh, wajah pasien
tampak seperti orang tua, kulit tampak kering, iga gambang, baggy pants,
edema (+) di kedua tungkai.
Diagnosis?
a. Marasmus
b. Kwarshiorkor
c. Marasmus-Kwarshiorkor
d. Failure to Thrive
e. Hipotiroid kongenital
4A

Definisi
• Malnutrisi: Ketidakseimbangan seluler antara asupan dan kebutuhan energi dan nutrien tubuh
untuk tumbuh dan mempertahankan fungsinya (WHO)

Klasifikasi

• Overnutrition (overweight, obesitas)


• Undernutrition (gizi kurang, gizi buruk)
• Defisiensi nutrien spesifik

Malnutrisi energi protein (MEP)


• MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang)
• MEP derajat berat (gizi buruk)
Malnutrisi energi protein berdasarkan klinis
• Marasmus
• Kwashiorkor
• Marasmik-kwashiorkor
508
4A

PERBEDAAN
MARASMUS vs. KWASHIOKOR

MARASMUS KWASHIOKOR

• Tampakan kurus, kulit dan tulang, tidak • Tungkai bawah, lengan bawah, dan
terdapat edema terkadang di wajah

• Wajah tua • Nafsu makan rendah, tidak ada kelainan


• Iga gambang (mudah terlihat) pada kulit

• Baggy pants (Kehilangan lapisan lemak • Iritabilitas, apatis


dan otot di bokong) • Kurang energi protein
• Karena defisiensi energi

509
Gizi Buruk
Gizi Buruk
Antoprometri : BB/PB <-3SD

Klasifikasi Klinis

Marasmus Kwarsiorkor
• Kekurangan Kalori Marasmus • Kekurangan Protein
• Wajah tua (Old man face) • Edema
• Baggy Pants Kwarsiorkor • Rambut Jagung
• Iga gambang • Atrofi otot

Fase: STR
Stabilisasi (Hari 1-2) F75 80-100kkal/kg
Atasi Hipoglikemi Dextrose à 10% 5cc/kg
Tatalaksana Atasi Hipotermi
Atasi Dehidrasi à Resomal 5cc/kg / 30 menit
Transisi (Hari 3-7) F100 100-150kkal/kg
Rehabilitasi (Minggu 2-6) F135 150-220kkal/kg

510
a. Marasmus à “skin on bones appearance”
b. Kwarshiorkor à (+) edema
c. Marasmus-Kwarshiorkor
d. Failure to Thrive à gagal tumbuh, perlu pembanding berupa hasil
pemeriksaan pertumbuhan sebelumnya
e. Hipotiroid kongenital à makroglossia, hernia umbilicalis, kretinisme

511
Pediatri

83
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak laki-laki, 3 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan anak
mengalami BAB cair sejak 1 hari lalu. Diare cair tampak seperti air cucian beras,
dalam sehari BAB cair membuat ibu mengganti popok sebanyak 7 kali sehari. Ibu
juga mengeluh anak tidak lagi mau menetek. BB anak 15 kg. Pemeriksaan fisik
keadaan umum pasien tampak sakit berat, nadi 110 x/menit, RR 18x, turgor kulit
kembali sangat lambat, CRT >2 detik.
Tata laksana yang tepat?
a. Rehidrasi intravena dengan NaCl 0,9%
b. Rehidrasi intravena dengan D5%
c. Rehidrasi intravena dengan ringer laktat
d. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 3B
e. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 1B
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak laki-laki, 3 tahun, datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan anak
mengalami BAB cair sejak 1 hari lalu. Diare cair tampak seperti air cucian beras,
dalam sehari BAB cair membuat ibu mengganti popok sebanyak 7 kali sehari. Ibu
juga mengeluh anak tidak lagi mau menetek. BB anak 15 kg. Pemeriksaan fisik
keadaan umum pasien tampak sakit berat, nadi 110 x/menit, RR 18x, turgor kulit
kembali sangat lambat, CRT >2 detik.
Tata laksana yang tepat?
a. Rehidrasi intravena dengan NaCl 0,9%
b. Rehidrasi intravena dengan D5%
c. Rehidrasi intravena dengan ringer laktat
d. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 3B
e. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 1B
Lima Pilar Tatalaksana Diare pada Anak

1.Rehidrasi
• Tanpa dehidrasi à rencana terapi A
• Dengan dehidrasi tak berat à rencana terapi B
• Dengan dehidrasi berat à rencana terapi C
2.Dukungan Nutrisi
• Tetap diteruskan sesuai umur anak à menu sama pada anak sehat
• ASI tetap diteruskan à frekuensi lebih sering dari biasanya
3.Suplementasi Zinc (10 – 14 hari)
• < 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari
• > 6bulan : 20mg (1tablet) perhari
4.Antibiotik Selektif (diare berdarah (disentri) dan kolera)
5.Edukasi

515
Diare (Gastroenteritis Akut/GEA)
Diare
Derajat Dehidrasi Diare BAB >3x/hari atau Klasifikasi
>10cc/bb
Tanpa dehidrasi: Akut: <14 hari
• Mata cekung (-)
Persisten: > 14 hari infeksius
• Turgor kembali cepat
5 Pilar Diare Kronik: > 14 hari (-) infeksius
Dehidrasi ringan-sedang:
• Mata cekung(+)
• Rasa haus (+) Rehidrasi • Tanpa Dehidrasi (A), Oralit:
• Turgor Kembali lambat • < 2 tahun = 50- 100 ml setiap kali BAB
Dehidrasi berat • ≥ 2 tahun = 100-200 ml setiap kali BAB
• Mata cekung(+) • Dehidrasi Ringan-Sedang (B), Oralit:
Nutrisi • 75 cc X kgBB dalam 3 jam pertama
• Tidak mau minum
• Turgor Kembali sangat • Dehidrasi Berat (C), RL atau NaCI:
lambat • 6 bulan < I tahun =
Zinc 30 ml/kgBB (I jam) & 70 cc/kgBB (5 jam)
• Anak > I tahun =
30 ml/kgBB (30 menit) & 70 ml//kgBB (2.5 jam)
Antibiotik Selektif
•< 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari
•> 6bulan : 20mg (1tablet) perhari
Edukasi

516
a. Rehidrasi intravena dengan NaCl 0,9%
b. Rehidrasi intravena dengan D5%
c. Rehidrasi intravena dengan ringer laktat
d. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 3B
e. Rehidrasi intravena dengan Ka-En 1B

Cairan rehidrasi IV yang diutamakan pada kasus diare dengan dehidrasi berat
pada anak adalah RL

517
Pediatri

84
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 3 tahun datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan demam
tinggi sejak 3 hari ini. Anak juga mengalami batuk dan pilek. Ibu juga
mengeluhkan adanya ruam di seluruh tubuh anaknya Pemeriksaan tanda-tanda
vital dijumpai N 110 x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai ruam makulopapular eritema yang tersebar di seluruh tubuh.
Etiologi?
a. Coxsakie A16
b. Human Herpes Virus 6
c. Varicella Zoster Virus
d. Morbilivirus
e. Togavirus
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 3 tahun datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan demam
tinggi sejak 3 hari ini. Anak juga mengalami batuk dan pilek. Ibu juga
mengeluhkan adanya ruam di seluruh tubuh anaknya Pemeriksaan tanda-tanda
vital dijumpai N 110 x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C. Pada pemeriksaan
fisik dijumpai ruam makulopapular eritema yang tersebar di seluruh tubuh.
Etiologi?
a. Coxsakie A16
b. Human Herpes Virus 6
c. Varicella Zoster Virus
d. Morbilivirus
e. Togavirus
Demam dengan Ruam
Definisi Demam dengan ruam pada anak

Suatu penyakit yang bermanifestasi


sebagai erupsi difus pada kulit (ruam)
à berhubungan dengan penyakit
Makulopapular Papulovesikular
sistemik oleh infeksi

Telapak tangan,
Dermatomal
Demam + ruam Demam à ruam Seluruh tubuh telapak kaki,
tunggal
dan mulut

“Slapped Wajah ke tubuh, Limfadenopati Varicella/ Herpes zoster/ Hand foot mouth
Tubuh à wajah
cheek” dan 3c (cough, postauricular Chickenpox/ Shingles disease
dan ekstremitas
ruam “lacy” coryza, dan suboccipital Cacar air (VZV) (Reaktivasi VZV) (Coxsackie A16)
conjunctivitis) +
koplik spot
Eritema Rubella/ Roseola
infeksiosum Campak jerman infantum
(Parvovirus B19) (Rubellavirus) (HHV 6)
Rubeola/measles/
Morbili/campak
(Morbilivirus)

521
4A

Nama lain: Morbili, rubeola, measles

Etiologi: Paramyxovirus

Stadium Klinis

• Stadium Kataralis
• Demam, Koplik spot, 3C (conjunctivitis, cough, coryza)
• Stadium Erupsi
• Ruam maculopapular muncul saat demam tertinggi, mulai dari
belakang telinga ke seluruh tubuh (sentripetal)
• Stadium Penyembuhan
• Ruam memudar mulai hari ke-5 disertai deskuamasi

522
a. Coxsakie A16 à HFMD
b. Human Herpes Virus 6 à Roseola infantum
c. Varicella Zoster Virus à varicella, herpes zoster
d. Morbilivirus
e. Togavirus à Rubella

523
Pediatri

85
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak, 5 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan bengkak
pada pipi kiri yang terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. Anak juga mengalami
demam dan nafsu makan berkurang. Keadaan umum anak tampak sakit
sedang, TD 110/70 mmHg, napas 20 x/menit, suhu 39 C. Pemeriksaan fisik dijumpai
adanya edema pada pipi yang meluas hingga ke angulus mandibularis disertai
eritema, hangat (+).
Diagnosis yang mungkin?
a. Sialolithiasis
b. Parotitis
c. Limfadenopati
d. Tumor Warthin
e. Abses gingiva
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak, 5 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan bengkak
pada pipi kiri yang terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. Anak juga mengalami
demam dan nafsu makan berkurang. Keadaan umum anak tampak sakit
sedang, TD 110/70 mmHg, napas 20 x/menit, suhu 39 C. Pemeriksaan fisik dijumpai
adanya edema pada pipi yang meluas hingga ke angulus mandibularis disertai
eritema, hangat (+).
Diagnosis yang mungkin?
a. Sialolithiasis
b. Parotitis
c. Limfadenopati
d. Tumor Warthin
e. Abses gingiva
4A

Definisi

• Infeksi dari virus Mumps

Etiologi

• Virus Mumps (paramyxoviridae)


• Transmisi: Droplet airborne
• Sangat menular à 3 hari sebelum dan 9 hari sesudah
pembengkakan parotis

Manifestasi Klinis

• Periode inkubasi à 16-18 hari


• Gejala prodromal (durasi 3-4 hari)
• Demam, malaise, nyeri otot&kepala, anorexia
• Parotitis Mumps (durasi ≥2 hari)
• Bengkak parotis bilateral (bisa unilateral juga)
• Inflamasi di daerah antara lobus aurikula dan angulus mandibula

527
4A

Pemeriksaan Penunjang

• RT-PCR dari serum atau swab oral


• Kultur virus
• Serologi à IgM Mumps positif

Tatalaksana à Bersifat Self-limiting

• Suportif
• Analgetik (NSAID, Paracetamol)
• Cairan
• Kompres dingin untuk bengkak

Komplikasi

• Orchitis Mumps (pada laki-laki)


• 4-8 hari setelah pembengkakan parotis
• Testis membesar dan nyeri bilateral

528
a. Sialolithiasis à kalsifikasi pada kelenjar liur
b. Parotitis
c. Limfadenopati à pembesaran KGB
d. Tumor Warthin à tumor kelenjar liur
e. Abses gingiva à radang pada periodonsium

529
Pediatri

86
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 7 tahun datang dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan demam
hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Selain itu anak juga mengalami batuk
sejak 2 minggu. Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan 2
orang adiknya. Ayah pasien sedang dalam pengobatan TB. Pemeriksaan tanda-
tanda vital anak dalam batas normal, pemeriksaan fisik, anak tampak sangat
kurus. Uji mantoux didapatkan indurasi > 15 mm.
Total skoring TB?
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
e. 11
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 7 tahun datang dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan demam
hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Selain itu anak juga mengalami batuk
sejak 2 minggu. Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan 2
orang adiknya. Ayah pasien sedang dalam pengobatan TB. Pemeriksaan tanda-
tanda vital anak dalam batas normal, pemeriksaan fisik, anak tampak sangat
kurus. Uji mantoux didapatkan indurasi > 15 mm.
Total skoring TB?
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
e. 11
4A

Scoring TB Anak

Parameter 0 1 2 3

Kontak dengan BTA Kontak dengan BTA


Kontak dengan Pasien TB Tidak jelas
tidak jelas positif

Uji Tuberkulin - Positif

Berat badan/Keadaan gizi - Gizi kurang Gizi buruk

Demam tanpa sebab jelas - ≥ 2 minggu

Batuk - ≥ 3 minggu

Pembesaran KGB - (+)

Pembengkakan tulang/sendi - (+)

Foto dada Normal/ tidak jelas Sugestif TB

Cara hafal:
• Cut-off point: > 6 à TERAPI Max 3 : kontak dan uji tuberculin
Max 2 : status gizi
• Adanya skrofuloderma langsung didiagnosis TB Max 1 : klinis

533
Alur Diagnosis TB Anak
Gejala TB (min. 2 minggu)
- Batuk Observasi : selama 2 minggu, gejala menghilang à
- Demam negative
- BB turun/tidak naik Tatalaksana TB Anak à Kategori 1
- Malaise TB Klinis : 2 RHZ / 4 RH
TB Bakteriologis : 2RHZE / 4 RH

Sputum SP / TCM
Min. 1 Positif Negatif / tidak dapat diperiksa

Tersedia Rontgen Thorax


TB Konfirmasi Bakteriologis
dan/atau Mantoux?
Tidak Ya

Riwayat Kontak TB Sistem Skoring

Negatif Positif Skor ≥ 6 Skor < 6 + Skor < 6 +


Tuberculin (+) Tuberculin (-)
atau kontak (+) atau kontak (-)

Observasi TB Klinis Observasi

534
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
e. 11

• demam hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu à 1


• batuk sejak 2 minggu à 1
• Ayah pasien sedang dalam pengobatan TB à 3
• anak tampak sangat kurus à 2
• > 15 mm à 3

535
Pediatri

87
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 1 tahun datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan anak
tampak sesak sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya, anak mengalami batuk dan
pilek. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan N 112x/menit, RR 50 x/menit,
suhu 38 C, nafas cuping hidung (+), retraksi dinding dada (+). Auskultasi paru
dijumpai wheezing (+) di kedua lapang paru.
Apakah etiologi tersering?
a. Haemophilus influenza
b. Respiratory syncytial virus
c. Paramyxovirus
d. Adenovirus
e. Parainfluenza
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 1 tahun datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan anak
tampak sesak sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya, anak mengalami batuk dan
pilek. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan N 112x/menit, RR 50 x/menit,
suhu 38 C, nafas cuping hidung (+), retraksi dinding dada (+). Auskultasi paru
dijumpai wheezing (+) di kedua lapang paru.
Apakah etiologi tersering?
a. Haemophilus influenza
b. Respiratory syncytial virus
c. Paramyxovirus
d. Adenovirus
e. Parainfluenza
3B

Definisi
• Inflamasi bronkioli pada bayi < 2 tahun

Etiologi
• RSV (tersering)
• Rhinovirus
• Adenovirus

Faktor Risiko
• Sosioekonomi rendah, ortu perokok, prematuritas, PJB

Gejala Klinis
• Demam (tidak terlalu tinggi)
• Rhinorrhea, nasal discharge
• Batuk kering dan mengi→khas

539
3B

Pemeriksaan Fisik

• Takipnea
• Wheezing (+)
• Retraksi dinding dada
• Fine inspiratory crackles pada seluruh lapang paru

Pemeriksaan Penunjang

• Saturasi oksigen : ≤ 92% → ruang intensif


• Foto thorax : hiperaerasi, air trapping

Tatalaksana
Suportif : oksigen, antipiretik, nebulisasi SABA

540
a. Haemophilus influenza à bukan etiologi tersering
b. Respiratory syncytial virus
c. Paramyxovirus à bukan etiologi tersering
d. Adenovirus à bukan etiologi tersering
e. Parainfluenza à bukan etiologi tersering

541
Pediatri

88
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak, usia 5 tahun, datang dibawa ibunya dengan keluhan batuk. Hal ini dialami
sejak 3 hari yang lalu. Sesaat sebelum batuk anak tampak menarik nafas dengan
dalam dan kemudian batuk berlangsung terus-menerus dan terkadang diakhiri
dengan muntah. Pemeriksaan tanda-tanda vital dijumpai anak tampak sakit
berat, N 100 x/menit, RR 40 x/menit, suhu 38,7 C. Pemeriksaan fisik dijumpai bibir
sianosis.
Imunisasi untuk mencegah kasus ini dilakukan pertama sekali pada saat anak
berusia…
a. 0 bulan
b. 1 bulan
c. 2 bulan
d. 9 bulan
e. 12 bulan
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak, usia 5 tahun, datang dibawa ibunya dengan keluhan batuk. Hal ini dialami
sejak 3 hari yang lalu. Sesaat sebelum batuk anak tampak menarik nafas dengan
dalam dan kemudian batuk berlangsung terus-menerus dan terkadang diakhiri
dengan muntah. Pemeriksaan tanda-tanda vital dijumpai anak tampak sakit
berat, N 100 x/menit, RR 40 x/menit, suhu 38,7 C. Pemeriksaan fisik dijumpai bibir
sianosis.
Imunisasi untuk mencegah kasus ini dilakukan pertama sekali pada saat anak
berusia…
a. 0 bulan
b. 1 bulan
c. 2 bulan
d. 9 bulan
e. 12 bulan
4A

Manifestasi Klinis

Fase Manifestasi Klinis


Kataralis
Flu like symptomps
(hari 1 – 7)
• Batuk berat >2 minggu, whooping cough
• Setelah batuk diakhiri muntah, tercekik, sianosis, inspirasi
dalam dan, apneu. Pada bayi mungkin tidak disertai
Paroksismal whoop.
(hari 7 – 14) • Batuk dapat berlanjut sampai 3 bulan atau lebih.
• Anak infeksius selama 2 minggu sampai 3 bulan setelah
terjadinya penyakit
• Sering disertai perdarahan subkonjungtiva
Konvalesens
Proses penyembuhan
(hari 14 – 21)

545
Jadwal Vaksinasi

546
4A
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
BERDASARKAN PERMENKES 42/2017

IMUNISASI DASAR IMUNISASI LANJUTAN


ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Umur Jenis
0 Bulan Hepatitis B-0 Sekolah Jenis Pelaksanaan
1 Bulan BCG, Polio 1 Kelas 1 SD MR Agustus
2 Bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2 DT November
3 Bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 Bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4 Kelas 2 SD Td November
9 Bulan MR Kelas 3 SD Td November
IMUNISASI LANJUTAN BATITA

Umur Jenis
18 Bulan DPT-HB-HiB
18 Bulan MR

547
a. 0 bulan
b. 1 bulan
c. 2 bulan
d. 9 bulan
e. 12 bulan

Imunisasi DPT disarankan untuk diberikan pertama kali pada saat anak berusia
6 minggu (2 bulan)

548
Pediatri

89
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak laki-laki, usia 4 tahun, datang dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan
keluhan kejang kelojotan selama 10 menit saat di rumah. Pada saat ini pasien
sudah tidak kejang. Sebelumnya pasien mengalami demam dan batuk. Riwayat
kejang tanpa didahului demam disangkal. Pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan N 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 38.4 C. Pemeriksaan fisik, anak
compos mentis, tidak dijumpai kelainan apapun.
Apa langkah selanjutnya yang tepat?
a. Parasetamol oral dan Diazepam oral
b. Ibuprofen oral dan Diazepam IV
c. Cetirizin oral dan Diazepam IV
d. Ibuprofen oral dan Fenitoin IV
e. Parasetamol IV dan Fenobarbital IV
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak laki-laki, usia 4 tahun, datang dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan
keluhan kejang kelojotan selama 10 menit saat di rumah. Pada saat ini pasien
sudah tidak kejang. Sebelumnya pasien mengalami demam dan batuk. Riwayat
kejang tanpa didahului demam disangkal. Pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan N 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 38.4 C. Pemeriksaan fisik, anak
compos mentis, tidak dijumpai kelainan apapun.
Apa langkah selanjutnya yang tepat?
a. Parasetamol oral dan Diazepam oral
b. Ibuprofen oral dan Diazepam IV
c. Cetirizin oral dan Diazepam IV
d. Ibuprofen oral dan Fenitoin IV
e. Parasetamol IV dan Fenobarbital IV
4A

552
a. Parasetamol oral dan Diazepam oral
b. Ibuprofen oral dan Diazepam IV à pasien sudah tidak kejang
c. Cetirizin oral dan Diazepam IV à pasien sudah tidak kejang
d. Ibuprofen oral dan Fenitoin IV à pasien sudah tidak kejang
e. Parasetamol IV dan Fenobarbital IV à pasien sudah tidak kejang

553
Pediatri

90
Anak laki-laki, usia 1 tahun, dibawa ke Puskesmas dengan keluhan sering kentut
dan BAB cair sejak 1 hari SMRS. BAB sebanyak 5-6 kali per hari, lendir (-), darah (-).
Demam (-). Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien baru saja mengonsumsi
yoghurt 1 hari sebelumnya. Dari pemeriksaan didapatkan TD 100/80 mmHg, Nadi
100 x/menit, RR 28 x/menit, T 36.5 C. Terdapat perianal hiperemis. Dari
pemeriksaan feses didapatkan pH 7.1.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
A. Alergi susu sapi
B. Intoleransi laktosa
C. Shigellosis
D. Amebiasis
E. Kolera
Anak laki-laki, usia 1 tahun, dibawa ke Puskesmas dengan keluhan sering kentut
dan BAB cair sejak 1 hari SMRS. BAB sebanyak 5-6 kali per hari, lendir (-), darah (-
). Demam (-). Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien baru saja mengonsumsi
yoghurt 1 hari sebelumnya. Dari pemeriksaan didapatkan TD 100/80 mmHg, Nadi
100 x/menit, RR 28 x/menit, T 36.5 C. Terdapat perianal hiperemis. Dari
pemeriksaan feses didapatkan pH 7.1.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
A. Alergi susu sapi
B. Intoleransi laktosa
C. Shigellosis
D. Amebiasis
E. Kolera
Definisi Etiologi

• Kelainan akibat defisiensi enzim laktase sehingga tidak dapat mencerna lactosa yang terdapat
dalam makanan (susu)

Patofisiologi

• Malabsorbsi laktosa à lumen usus terisi cairan hiperosmotik à menyerap cairan dan
menyebabkan diare
• Laktosa yang tidak diserap usus difermentasi oleh bakteri menjadi zat asam (fatty acid,
organic acid) dan berbagai macam gas.
Manifestasi Klinis

• Mual muntah, bloating; nyeri perut


• Diare dan Flatulensi
• Feses berbau asam
• Kemerahan pada anus
• Gejala muncul setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung laktosa
557
Intoleransi Laktosa vs Alergi Susu Sapi

Intoleransi Laktosa Alergi Susu Sapi


Defisiensi ensim lactase à tidak dapat mencerna
Etiologi laktosa
Reaksi hipersensitivitas terhadap protein susu sapi

Reaksi • (+) à IgE Mediated (HS tipe I)


Tidak ada
Imunologis • (-) à Non IgE Mediated (HS tipe IV)

Manifestasi • Diare • Diare


khas • Kemerahan pada anus • Ruam, gatal, urtika

• Double blind placebo controlled food challenge


• Analisis tinja: pH asam (DBPCFC) à Gold Standard
Pemeriksaan • Uji toleransi laktosa (+) • Skin prick test
• Hidrogen Breath Test (+) • IgE RAST
• Patch test

• Susu formula terhidrolisir sempurna


Tatalaksana Susu bebas laktosa • Susu formula asam amino
• Ibu pantangan protein sapi

558
A. Alergi susu sapi à Tidak tepat, merupakan reaksi hipersensitivitas, terdapat
lesi kulit urtika
B. Intoleransi laktosa
C. Shigellosis à Tidak tepat, pada shigellosis didapat lendir/darah pada feses
D. Amebiasis à Tidak tepat, pada amebiasis didapat lendir/darah pada
feses
E. Kolera à Tidak tepat, pada kolera feses seperti air cucian beras, dan
tampak gejala dehidrasi

559
Throwback CBT Mei 2022

Oftalmologi
Oftalmologi

91
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Perempuan, 63 tahun, datang dengan keluhan mata merah dan terasa
seperti berpasir. Hal ini dialami sejak 1 bulan yang lalu. Pasien menyangkal
adanya riwayat trauma maupun penyakit lainnya. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai gambaran seperti pada gambar.
Diagnosis yang tepat?
a. Trikiasis
b. Distrikiasis
c. Blefaritis inferior
d. Entropion
e. Ektropion

562
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Perempuan, 63 tahun, datang dengan keluhan mata merah dan terasa
seperti berpasir. Hal ini dialami sejak 1 bulan yang lalu. Pasien menyangkal
adanya riwayat trauma maupun penyakit lainnya. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai gambaran seperti pada gambar.
Diagnosis yang tepat?
a. Trikiasis
b. Distrikiasis
c. Blefaritis inferior
d. Entropion
e. Ektropion

563
Kelainan Lipatan Kelopak Mata
Entropion Ektropion
Malposisi à kelopak mata bawah (eversi)
Etiologi Malposisi à kelopak mata terlipat ke arah dalam (inversi)
à konjungtiva terpapar langsung ke dunia luar
Tanda dan
Sensasi benda asing, fotofobia, nyeri, dan lakrimasi
Gejala
- Entropion kongenital : kelainan m. retraktor palpebra - Ektropion kongenital
- Entropion spastik akut : spasme à digerakkan secara - Ektropion sikatrikal : akibat skar (fibrosis)
paksa - Ektoprion involusional/senilis : degenerative à kelemahan
Klasifikasi
- Entropion involusional : degenerative tonus otot orbikularis
- Pemeriksaan : Snap test - Ektropion mekanikal : adanya massa/tumor
- Entropion sikatrikal : trauma à fibrosis - Ektropion paralisis : paralisis Nervus Fasialis
- Farmakologi
- Artificial tears (untuk mencegah Dry Eye Syndrome)
Tatalaksana - Agen Imunosupresif (Dapsone)
- Neuromuskular blocking agent (BOTOX)
- Rekonstruksi palpebra

564
a. Trikiasis à margo palpebral (N)
b. Distrikiasis à margo palpebral (N), bulu mata tumbuh tidak pada
tempatnya
c. Blefaritis inferior à inflamasi pada palpebra
d. Entropion
e. Ektropion à margo palpebral tergulung ke arah luar

565
Oftalmologi

92
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak perempuan, 5 tahun datang dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan mata kanan terus mengeluarkan cairan. Hal ini telah dialami anak
sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya anak pernah terjatuh dari sepeda dan
melukai wajahnya. Pada pemeriksaan visus didapatkan visus ODS 6/6, OD
epifora (+), dijumpai adanya benjolan pada daerah medial dari kantus
medial OD, hiperemis (-). OS dalam batas normal.
Diagnosis?
a. Dakriosistitis
b. Dakrioadenitis
c. Dakriostenosis
d. Obstruksi duktus nasolakrimalis sekunder
e. Kanalikulitis

567
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak perempuan, 5 tahun datang dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan mata kanan terus mengeluarkan cairan. Hal ini telah dialami anak
sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya anak pernah terjatuh dari sepeda dan
melukai wajahnya. Pada pemeriksaan visus didapatkan visus ODS 6/6, OD
epifora (+), dijumpai adanya benjolan pada daerah medial dari kantus
medial OD, hiperemis (-). OS dalam batas normal.
Diagnosis?
a. Dakriosistitis
b. Dakrioadenitis
c. Dakriostenosis
d. Obstruksi duktus nasolakrimalis sekunder
e. Kanalikulitis

568
Infeksi Kelenjar Air Mata
Dakrioadenitis Dakriosistitis Dakriostenosis

Definisi Radang pada glandula lacrimalis Radang pada saccus lacrimalis Penyempitan saccus lacrimalis

- Bengkak dan nyeri tekan pada


Kelopak mata berbentuk S terbalik di - Epifora
Manifestasi Klinis daerah nasal
bagian temporal superior - Sekret sejak lahir (congenital)
- Epifora

Pemeriksaan
Tes Anel (+) , Regurgitasi (-) Tes Anel (-) , Regurgitasi (+) Tes Anel (-) , Regurgitasi (+)
Penunjang

Staphylococcus aureus, Strep β Congenital


Etiologi Mumps, EBV, Stafilokokus, GO
hemolitikus, H. influenza Acquired à trauma

• Antibiotik lokal
• Kompres hangat • Antibiotik sistemik • Pijat daerah sakus
Tatalaksana
• Bila bakteri: antibiotik • Irigasi saccus lakrimal • AB topikal
• Dakriosistorinotomi

Gambar

569
2

Definisi

•Dakriostenosis merupakan kondisi menyempitnya saluran nasolakrimalis, yang mengalirkan air mata dari mata ke
hidung.

Klasifikasi

•Kongenital à pembentukan yang tidak sempurna


•Didapat
•Trauma
•Inflamasi sistemik

Manifestasi Klinis

•Epifora
•Dakriosistitis rekuren

Tanda radang (-)


Tanda radang (+) à dakriosistitis

570
a. Dakriosistitis à inflamasi (+)
b. Dakrioadenitis à inflamasi glandula lakrimalis
c. Dakriostenosis à benar namun pilihan D lebih spesifik
d. Obstruksi duktus nasolakrimalis sekunder
e. Kanalikulitis à inflamasi kanalikuli

571
Oftalmologi

93
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki-laki, 13 tahun, datang dibawa ibunya dengan keluhan mata kanan
terasa gatal. Hal ini telah dialami sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda-
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan visus didapatkan ODS 6/6.
Pemeriksaan status lokalis fisik dijumpai edema palpebra OD, krusta (+). OS
dalam batas normal.
Tata laksana awal yang tepat adalah?
a. Membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi
b. Antibiotik salep
c. Kompres kelopak mata dengan kalium permanganas 1:10.000
d. Antiviral topical
e. Irigasi kelopak mata dengan NaCl 0,9%

573
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki-laki, 13 tahun, datang dibawa ibunya dengan keluhan mata kanan
terasa gatal. Hal ini telah dialami sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda-
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan visus didapatkan ODS 6/6.
Pemeriksaan status lokalis fisik dijumpai edema palpebra OD, krusta (+). OS
dalam batas normal.
Tata laksana awal yang tepat adalah?
a. Membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi
b. Antibiotik salep
c. Kompres kelopak mata dengan kalium permanganas 1:10.000
d. Antiviral topical
e. Irigasi kelopak mata dengan NaCl 0,9%

574
Klasifikasi Blefaritis
Anterior Posterior

Blefaritis Ulseratif

Blefaritis Seboroik

Meibomian Gland Dysfunction

Anterior Posterior
Klasifikasi
Ulseratif / stafilokokus Seboroik / skuamosa MGD
Madarosis Sering Jarang (-)
Sekret Keras Berminyak Foamy discharge
Ulserasi (+) (-) (-)

575
Blefaritis Anterior
Blefaritis Ulseratif Blefaritis Skuamosa/ Seboroik

Gangguan pada glandula Zeis dan Moll, atau glandula


Etiologi Infeksi kronik oleh stafilokokus pada dasar bulu mata
Meibom, yang mengakibatkan overproduksi lipid.

- Krusta kekuningan pada dasar bulu mata à


diusap : meninggalkan keropeng atau ulkus yang - Skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang
Tanda dan
mudah berdarah bila dikelupas Tidak ada luka
Gejala
- Bisa disertai dermatitis seboroik
- Madarosis (+) (bulu mata rontok)
• Bersihkan krusta • Bersihkan sisik dengan sabun, salep salisil 1% atau
• Kompres hangat merkuri amoniak
Terapi
• Antibiotik topikal • Kompres hangat
• Antibiotik oral • Antibiotik topikal

Gambar

576
a. Membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi
b. Antibiotik salep à tx definitif
c. Kompres kelopak mata dengan kalium permanganas 1:10.000 à tidak
tepat
d. Antiviral topical à tidak tepat
e. Irigasi kelopak mata dengan NaCl 0,9% à tidak tepat

577
Oftalmologi

94
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki laki, 25 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 2
hari ini. Pasien merupakan seorang karyawan swasta, beberapa teman
sekantor pasien mengalami hal yang sama dengan pasien. Pemeriksaan visus
ODS 5/5, injeksi konjungtiva ODS (+), sekret mukoserous (+), bilik mata depan
dalam batas normal.
Tata laksana?
a. Antibiotik
b. Antiviral
c. Sodium kromoglikat
d. Kortikosteroid
e. Artificial tears

579
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki laki, 25 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 2
hari ini. Pasien merupakan seorang karyawan swasta, beberapa teman
sekantor pasien mengalami hal yang sama dengan pasien. Pemeriksaan visus
ODS 5/5, injeksi konjungtiva ODS (+), sekret mukoserous (+), bilik mata depan
dalam batas normal.
Tata laksana?
a. Antibiotik
b. Antiviral
c. Sodium kromoglikat
d. Kortikosteroid
e. Artificial tears

580
Konjungtivitis Viral
Herpes
Adenovirus
Simplex Zoster
- Adenovirus tipe 8 dan
19 (EKC) HSV-1 & HSV-2
Etiologi VZV
- Adenovirus tipe 3 dan
7 (PCF)
Demam (+)
Terdapat lesi primer
Tanda dan Folikel Penyebaran lesi secara
herpetic pada wajah
gejala Pembesaran KGB dermatomal
dan palpebra
Pseudomembran
Artifical tears Artifical tears
Salep mata Salep mata
Tatalaksana Artifical tears
Acyclovir 3%, 5x1 selama Acyclovir 3%, 5x1 selama
10 hari 10 hari
a. Antibiotik à tidak tepat
b. Antiviral à etiologi HSV atau VZV
c. Sodium kromoglikat à tidak tepat
d. Kortikosteroid à tidak tepat
e. Artificial tears

582
Oftalmologi

95
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 23 tahun datang ke klinik dengan keluhan pandangan
kabur. Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit. Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 3/60, dengan koreksi S - 0.50 C +1.00 aksis 90° menjadi 6/6 ;
VOS 1/60 dengan koreksi S - 5.00 C +1.50 aksis 90° menjadi 6/6.
Diagnosis OD?
a. Astigmatisma miopia simpleks
b. Astigmatisma hipermetropia simpleks
c. Astigmatisma miopia kompositus
d. Astigmatisma hipermetropia kompositus
e. Astigmatisma mikstus

584
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 23 tahun datang ke klinik dengan keluhan pandangan
kabur. Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit. Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 3/60, dengan koreksi S - 0.50 C +1.00 aksis 90° menjadi 6/6 ;
VOS 1/60 dengan koreksi S - 5.00 C +1.50 aksis 90° menjadi 6/6.
Diagnosis OD?
a. Astigmatisma miopia simpleks
b. Astigmatisma hipermetropia simpleks
c. Astigmatisma miopia kompositus
d. Astigmatisma hipermetropia kompositus
e. Astigmatisma mikstus

585
4A

Derajat dan Klasifikasi

Derajat astigmatisma: Contoh soal :


a. Astigmatisma ringan : 0.25 D s/d 0.75 D 1. Visus OD S +3.00 C+1.00 Axis 180°
b. Astigmatisma sedang : 1.00 D s/d 1.75 D 2. Visus OS S -3.50 C +2.00 Axis 90°
c. Astigmatisma berat : ≥ 2.00 D 3. Visus ODS S -1.00 C -2.00 Axis 120°

Prosedur transposisi :
1. S ditambah C (tanda diperhatikan)
2. C dirubah tanda (+ jadi minus, dan
sebaliknya)
3. Axis :
• < 90° = ditambah 90
• >90° = kurangi 90
MED+EASY
S > C : complex
S < C : mixed
S = C : simplex
586
a. Astigmatisma miopia simpleks
b. Astigmatisma hipermetropia simpleks
c. Astigmatisma miopia kompositus
d. Astigmatisma hipermetropia kompositus
e. Astigmatisma mikstus

Pada kasus dengan koreksi S - 0.50 C +1.00 aksis 90° visus menjadi 6/6 (S<C,
beda tanda maka à astigmatisma mixtus)

587
Oftalmologi

96
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 7 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
sering menabrak benda-benda pada saat menjelang malam hari. Hal ini telah
dialami sejak 2 bulan terakhir. Pemeriksaan generalisata dalam batas normal.
Pemeriksaan visus didapatkan visus ODS 6/6. Pada pemeriksaan lokalisata OD
dijumpai konjungtiva yang kering dan terdapat bercak berwarna warna putih
kekuningan seperti busa.
Diagnosis?
a. Pinguecula
b. Xeroftalmia 1A
c. Xeroftalmia 1B
d. Xeroftalmia 2
e. Pterygium

589
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak laki-laki, 7 tahun, datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
sering menabrak benda-benda pada saat menjelang malam hari. Hal ini telah
dialami sejak 2 bulan terakhir. Pemeriksaan generalisata dalam batas normal.
Pemeriksaan visus didapatkan visus ODS 6/6. Pada pemeriksaan lokalisata OD
dijumpai konjungtiva yang kering dan terdapat bercak berwarna warna putih
kekuningan seperti busa.
Diagnosis?
a. Pinguecula
b. Xeroftalmia 1A
c. Xeroftalmia 1B
d. Xeroftalmia 2
e. Pterygium

590
3A

Grading

Grade Manifestasi
XN Night blindness
X1A Xerosis konjungtiva
X1B Bitot’s spot
X2 Xerosis kornea
Ulkus kornea/ keratomalacia < 1/3
X3A
permukaan kornea
Ulkus kornea / keratomalacia (>1/3
X3B
permukaan kornea)
XS Corneal scar
XF Xerophthalmic Fundus
BITOT’S SPOT

591
a. Pinguecula à paparan sinar UV, berbentuk bulat berwarna kuning
b. Xeroftalmia 1A à xerosis konjungtiva
c. Xeroftalmia 1B
d. Xeroftalmia 2 à xerosis kornea
e. Pterygium à paparan sinar UV, jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga

592
Oftalmologi

97
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri. Hal ini
dialami sejak 1 hari yang lalu. Hal ini terjadi secara tiba-tiba. Pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu namun tidak rutin berobat. Pemeriksaan
visus didapatkan VOD 6/60 VOS 1/~, visus tidak membaik dengan pinhole,
injeksi siliar (+) OS, lensa ODS tampak keruh.
Pemeriksaan yang tepat?
a. Funduskopi
b. Gonioskopi
c. Tes fenilefrin 2,5%
d. Tes Anel
e. Tes Seidel

594
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri. Hal ini
dialami sejak 1 hari yang lalu. Hal ini terjadi secara tiba-tiba. Pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu namun tidak rutin berobat. Pemeriksaan
visus didapatkan VOD 6/60 VOS 1/~, visus tidak membaik dengan pinhole,
injeksi siliar (+) OS, lensa ODS tampak keruh.
Pemeriksaan yang tepat?
a. Funduskopi
b. Gonioskopi
c. Tes fenilefrin 2,5%
d. Tes Anel
e. Tes Seidel

595
3B
3A
Definisi

• Penyakit neuropati optic progresif :


• Perubahan diskus optikus
• Defek lapang pandang irreversible
• Dapat disertai peningkatan tekanan intraocular (IOP) (TIO Normal : 10-21 mmHg )

Pemeriksaan

• Tonometri : mengukur TIO


• Funduskopi: melihat diskus optic
• Gonioskopi: melihat COA MED+EASY
• Perimetri: melihat defek lapangan pandang
TO Fan suka GoPek
a. Funduskopi à tidak dapat dilakukan, lensa keruh
b. Gonioskopi
c. Tes fenilefrin 2,5% à episkleritis/skleritis
d. Tes Anel à menilai patensi saluran air mata
e. Tes Seidel à menilai ulkus kornea

597
Oftalmologi

98
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 26 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan mata kanan terasa
seperti berpasir. Hal ini dialami sejak 1 jam yang lalu, terjadi secara tiba-tiba
saat sedang mengendarai sepeda motornya. Pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan OD dijumpai injeksi konjungtiva (+), pasir
pada konjungtiva bulbi OD (+). Dokter kemudian melakukan pengambilan
benda asing tersebut.
Apakah langkah selanjutnya yang tepat?
a. Irigasi dengan NaCl 0,9% selama 30 menit
b. Oleskan antibiotik dengan menggunakan lidi kapas
c. Teteskan pentakain pada OD
d. Resepkan antibiotik oral selama 3 hari
e. Berikan injeksi tetanus IV

599
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 26 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan mata kanan terasa
seperti berpasir. Hal ini dialami sejak 1 jam yang lalu, terjadi secara tiba-tiba
saat sedang mengendarai sepeda motornya. Pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan OD dijumpai injeksi konjungtiva (+), pasir
pada konjungtiva bulbi OD (+). Dokter kemudian melakukan pengambilan
benda asing tersebut.
Apakah langkah selanjutnya yang tepat?
a. Irigasi dengan NaCl 0,9% selama 30 menit
b. Oleskan antibiotik dengan menggunakan lidi kapas
c. Teteskan pentakain pada OD
d. Resepkan antibiotik oral selama 3 hari
e. Berikan injeksi tetanus IV

600
Corpus Alienum 4A

Klasifikasi Berdasarkan Letak Corpus Alienum

Corpus Alienum Konjungtiva Corpus Alienum Kornea


Corpus Alienum 4A

Tatalaksana

• Anestesi topical à pantokain 2% 1-2 tetes


• Angkat benda asing menggunakan kapas lidi atau jarum 23G
• Arah pengambilan dari tengah ke tepi
• Antibiotik topical (salep atau tetes) à kloramfenikol 1 tetes / 2 jam selama 2 hari

TATALAKSANA hanya corpus alienum konjungtiva (SKDI 4A),


bila corpus alienum kornea, dirujuk (SKDI 2)

Berikan anestesi topikal dahulu


Kapas lidi Jarum 23/25 G
(pantocain 2%)
a. Irigasi dengan NaCl 0,9% selama 30 menit à tidak tepat
b. Oleskan antibiotik dengan menggunakan lidi kapas
c. Teteskan pentakain pada OD à sebelum ekstraksi corpal
d. Resepkan antibiotik oral selama 3 hari
e. Berikan injeksi tetanus IV à tidak indikasi

603
Throwback CBT Mei 2022

THT
THT

99
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 17 tahun, datang ke IGD dengan keluhan telinga kiri bengkak sejak 1
hari yang lalu. Sehari sebelumnya, telinga kiri pasien tertinju oleh temannya saat
sedang berlatih pencak silat. Pada pemeriksaan telinga kiri, edema (+), hiperemis
(+), fluktuatif (+), saat diaspirasi dijumpai cairan berwarna merah kehitaman.
Diagnosis?
a. Perikondritis
b. Selulitis
c. Cauliflower ear
d. Abses aurikula
e. Hematoma aurikula
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 17 tahun, datang ke IGD dengan keluhan telinga kiri bengkak sejak 1
hari yang lalu. Sehari sebelumnya, telinga kiri pasien tertinju oleh temannya saat
sedang berlatih pencak silat. Pada pemeriksaan telinga kiri, edema (+), hiperemis
(+), fluktuatif (+), saat diaspirasi dijumpai cairan berwarna merah kehitaman.
Diagnosis?
a. Perikondritis
b. Selulitis
c. Cauliflower ear
d. Abses aurikula
e. Hematoma aurikula
Gangguan Daun Telinga
Othematoma Perikondritis

Kumpulan darah antara kartilago dan Radang daun telinga


perikondrium Etiologi: Infeksi Pseudomonas aeruginosa
Etiologi: Trauma (mis: petinju) Faktor Resiko: Piercing
Manifestasi: Bengkak, ekimosis, fluktuasi (+) Manifestasi: Nyeri, bengkak, merah
Tatalaksana: Tatalaksana:
Awal: Kompres Antibiotik (ciprofloxacin)
Definitife: insisi drainase (aspirasi) Kortikosteroid
Abses à insisi drainase

Komplikasi

Cauliflower ear Fistula Preaurikula Herpes Zoster Otikus

Lubang abnormal di depan tragus Etiologi: Reaktivasi VZV


Etiologi: sisa arkus brakialis Manifestasi: keterlibatan N. V dan N. VIII à
Manifestasi: benjolan berisi cairan di depan Ramsay Hunt Syndrome
pinna Tatalaksana:
Tatalaksana: • Asiklovir 5x800 mg/hari selama 7-10 hari,
Observasi atau
Infeksi à Kompres + antibiotic • Valsiklovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari,
Abses à Insisi drainase +antibiotic atau
• Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7 hari
3B

Manifestasi Klinis

•Pembengkakan daun telinga


•Hilangnya bentuk dan lekukan permukaan anterosuperior
daun telinga
•Ekimosis, fluktuasi (+)

Komplikasi

•Cauliflower ear

Tatalaksana

•Hematoma kecil (≤ 2 cm) < 2 hari à aspirasi


•Hematoma besar (> 2 cm), 2-7 hari à insisi, drainase, dan balutan kompresi (untuk mencegah reakumulasi)
•Hematoma > 7 hari à rujukan ke THT
Pemberian profilaksis levofloxacin selama 7-10 hari setelah drainase
Pasien dapat kembali berolahraga setelah 7 hari

Bedakan dengan PerikondriTIS à Tanda Infeksi (+) (Nyeri, terasa hangat)

609
a. Perikondritis à inflamasi tulang rawan telinga
b. Selulitis à pyoderma profunda
c. Cauliflower ear à komplikasi othematoma
d. Abses aurikula à pus (+)
e. Hematoma aurikula

610
THT

100
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan penurunan pendengaran pada
telinga kiri. Hal ini telah dialami sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat keluar cairan
dari telinga kiri (+) sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan otoskopi AS dijumpai perforasi MT <25%, sekret (-).
Tata laksana yang tepat pada kasus diatas?
A. Miringotomi
B. Pipa grommet
C. Paper patch
D. Timpanostomi
E. Timpanoplasti
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan penurunan pendengaran pada
telinga kiri. Hal ini telah dialami sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat keluar cairan
dari telinga kiri (+) sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan TTV dalam batas
normal. Pemeriksaan otoskopi AS dijumpai perforasi MT <25%, sekret (-).
Tata laksana yang tepat pada kasus diatas?
A. Miringotomi
B. Pipa grommet
C. Paper patch
D. Timpanostomi
E. Timpanoplasti
3A

OMSK Tipe Aman/Benigna

• Proses peradangan terbatas pada mukosa (tidak


mendestruksi tulang secara langsung)
• Pemeriksaan:
• Kolesteatoma (-)
• Perforasi membran timpani sentral
• Tatalaksana:
- Ear toilet
- Antibiotik topikal à ofloxacin 2x3-5 tetes/hari
- Tatalaksana faktor penyebab
- Preventif à telinga tidak boleh kemasukan aur
- Rekonstruksi à Miringoplasti atau timpanoplasti
dengan atau tanpa mastoidektomi

614
Otitis Media Supuratif Kronis
Benigna/Aman Maligna/Bahaya
Perforasi Sentral Atik atau marginal

• Biasanya tidak berbau busuk • Biasanya berbau busuk


Sekret
• Mukopurulen • Purulen

Kolesteatoma (-) (+)


Granulasi Sangat jarang (+)

• Ear toilet H2O2 3% 3-5 hari


• Antibiotik topikal (Ofloksasin 3% 2 minggu)
• Antibiotik sistemik (Amoksisilin 3x500 mg,
• Mastoidektomi dengan atau tanpa
Tatalaksana Ciprofloksasin 2x500 mg)
timpanoplasti
• Sekret tenang à observasi 2 bulan, bila
belum menutup à Miringoplasti atau
Timpanoplasti

Aktif : Sekret (+)


Tenang : Sekret (-)

615
Otitis Media Supuratif Kronis

616
A. Miringotomi à
B. Pipa grommet à tx Otitis media efusi
C. Paper patch
D. Timpanostomi à tidak tepat
E. Timpanoplasti à jika perforasi luas (rekonstruksi MT keseluruhan) sedangkan
miringoplasti rekonstruksi bagian MT yang perforasi saja

617
THT

101
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Perempuan, 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan
pendengaran sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mendengar lebih buruk pada
kondisi ramai. Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan otoskopi CAE
ADS dbn, MT intak.
Hasil pemeriksaan audiometri pada pasien?
a. AC > 25 dB
b. BC > 25 dB
c. AC dan BC > 25 dB tanpa gap
d. AC dan BC < 25 dB dengan gap
e. AC > 25dB, Cahart notch (+)
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Perempuan, 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan
pendengaran sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mendengar lebih buruk pada
kondisi ramai. Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan otoskopi CAE
ADS dbn, MT intak.
Hasil pemeriksaan audiometri pada pasien?
a. AC > 25 dB
b. BC > 25 dB
c. AC dan BC > 25 dB tanpa gap
d. AC dan BC < 25 dB dengan gap
e. AC > 25dB, Cahart notch (+)
3A

Definisi

• Tuli sensorineural yang disebabkan oleh penuaan (proses degeneratif)


• Umumnya terjadi > 60 tahun

Etiologi

• Sensori à kehilangan sel rambut


• Metabolik à atrofi atria vascularis koklea
• Neural à kehilangan sel ganglion

Gejala Klinis

• Penurunan pendengaran bilateral, progresif


• Cocktail party deafness à sulit mendengar di keramaian
• Hiperakusis terhadap suara dengan frekuensi tertentu

621
3A

Pemeriksaan

• Audiometri nada murni à gangguan pada frekuensi tinggi (>2.000 Hz)


• Gambaran down-sloping
• Tes Penala à sesuai SNHL

Tatalaksana

• Alat bantu dengar


• Rehabilitasi auditori

622
3

MED+EASY

AC dan BC
Normal
≤ 25 dB
(-) Gap
AC dan BC
SNHL
> 25 dB

AC > 25 dB
BC normal CHL
(<25 dB)
(+) Gap
BC > 25 dB
AC > BC (>10 Campuran
dB)

623
a. AC > 25 dB à jika BC normal, tuli konduktif
b. BC > 25 dB à jika AC > BC dan gap (+) , tuli campuran
c. AC dan BC > 25 dB tanpa gap
d. AC dan BC < 25 dB dengan gap à tidak tepat
e. AC > 25dB, Cahart notch (+) à otosklerosis

624
THT

102
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Perempuan, 21 tahun, datang ke RS dengan keluhan mual dan muntah sejak 3
jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan pusing kepala berputar yang tidak
kunjung membaik. Sebelumnya pasien menumpang mobil paman dan tantenya
untuk berlibur. Pada pemeriksaan didapatkan TTV normal, pemeriksaan ADS
dalam batas normal.
Tata laksana?
a. Manuever Epley
b. Antibiotik
c. Hidroklorotiazid
d. Dimenhidrinat
e. Omeprazole
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Perempuan, 21 tahun, datang ke RS dengan keluhan mual dan muntah sejak 3
jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan pusing kepala berputar yang tidak
kunjung membaik. Sebelumnya pasien menumpang mobil paman dan tantenya
untuk berlibur. Pada pemeriksaan didapatkan TTV normal, pemeriksaan ADS
dalam batas normal.
Tata laksana?
a. Manuever Epley
b. Antibiotik
c. Hidroklorotiazid
d. Dimenhidrinat
e. Omeprazole
4A

Tatalaksana Preventif

• Farmakologis
• Skopolamin transdermal 1 mg ditempelkan pada area mastoid
• Ditempel 4-12 jam sebelum keberangkatan
• Efektif hingga ~72 jam
• Antihistamin (dimenhidrinat atau meclizine, 3-4 x 25 mg PO)
• Dikonsumsi 30-60 menit sebelum keberangkatan
• Promethazine 0,25-0,8 mg PO
• Dikonsumsi 1 jam sebelum keberangkatan
• Diberikan bila skopolamin dan antihistamin tidak efektif

Antihistamin non-sedatif (mis. cetirizine, loratadine) Tidak efektif untuk mencegah Motion Sickness
4A

Tatalaksana Kuratif

• Antihistamin à blokade reseptor H1 di pusat muntah


• Contoh: dimenhidrinat, difenhidramin, promethazine à sedatif
• Promethazine injeksi/oral sangat efektif untuk gejala mual-muntah akut
• Antiemetik
• Antagonis reseptor D2
• Contoh: metoklopramid dan domperidon
• Antagonis reseptor 5-HT3
• Contoh: ondansetron
a. Manuever Epley à BPPV
b. Antibiotik à tidak tepat
c. Hidroklorotiazid à tidak tepat
d. Dimenhidrinat
e. Omeprazole à tidak tepat

630
THT

103
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat. Hal
ini terjadi sebanyak 4 kali dalam seminggu. Pasien seringkali mengantuk pada
siang hari karena sulit tidur pada malam sebelumnya. Pemeriksaan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai mukosa hidung edema,
perwarna livid, sekret (+) bening encer dengan hipertrofi konka.
Tata laksana utama?
a. Avoidance dan antihistamin
b. Dekongestan oral dan steroid topical
c. Dekongestan semprot
d. Neurektomi
e. Inhalasi SABA
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Laki-laki, 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat. Hal
ini terjadi sebanyak 4 kali dalam seminggu. Pasien seringkali mengantuk pada
siang hari karena sulit tidur pada malam sebelumnya. Pemeriksaan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dijumpai mukosa hidung edema,
perwarna livid, sekret (+) bening encer dengan hipertrofi konka.
Tata laksana utama?
a. Avoidance dan antihistamin
b. Dekongestan oral dan steroid topical
c. Dekongestan semprot
d. Neurektomi
e. Inhalasi SABA
4A

Derajat Keparahan

Berdasarkan Frekuensi Serangan

Intermiten Persisten

<4 hari/minggu ATAU <4 minggu berturut-turut >4 hari/minggu DAN >4 minggu berturut-turut

Berdasarkan Derajat Serangan

Ringan Sedang – Berat

TIDAK ditemukan gangguan tidur, aktivitas harian,


Bila terdapat satu atau lebih gejala tersebut
pekerjaan, maupun gejala yang mengganggu.

634
Tatalaksana Rinitis Alergi
Rinitis Alergi

Intermitten Persisten

Ringan Sedang - Berat Ringan Sedang - Berat

Anti histamin + Anti histamin +


Anti-Histamin Kortikosteroid Intranasal
Dekongestan Intranasal Dekongestan Intranasal

Golongan Contoh Obat

• Cetirizine 10 mg 1x1
H1-antagonis generasi 2
• Loratadine 10 mg 1x1

• Nasal: Phenylephrine 0.5% 4x2


tetes/hari (max 3-4 hari)
Dekongestan
• Sistemik: pseudoephedrine 60 mg
2x1

• Fluticasone spray
Steroid
• Mometasone spray

Leukotriene inhibitor • Zafirlukast

635
a. Avoidance dan antihistamin
b. Dekongestan oral dan steroid topical
c. Dekongestan semprot
d. Neurektomi
e. Inhalasi SABA

636
THT

104
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke klinik dengan keluhan keluar darah
dari hidung sejak 2 jam yang lalu. Pasien sebelumnya mengalami kecelakaan
dalam kondisi hidung terbanting setir mobil. Pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dijumpai darah yang
merembes, pemeriksaan rinoskopi posterior dalam batas normal.
Tata laksana yang tepat?
a. Tampon posterior
b. Tampon bellocq
c. Tampon anterior
d. Injeksi Vitamin K
e. Observasi
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke klinik dengan keluhan keluar darah
dari hidung sejak 2 jam yang lalu. Pasien sebelumnya mengalami kecelakaan
dalam kondisi hidung terbanting setir mobil. Pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dijumpai darah yang
merembes, pemeriksaan rinoskopi posterior dalam batas normal.
Tata laksana yang tepat?
a. Tampon posterior
b. Tampon bellocq
c. Tampon anterior
d. Injeksi Vitamin K
e. Observasi
4A

EPISTAKSIS ANTERIOR EPISTAKSIS POSTERIOR

Sumber Plexus Kiesselbach / A. Sfenopalatina /


Perdarahan A. Etmoidalis anterior A. Etmoidalis posterior

Etiologi Trauma Penyakit sistemik

Perdarahan cepat berhenti


Perdarahan lama dan sulit berhenti
dan dapat berhenti sendiri.
Gejala Klinis spontan
Dapat dikendalikan dengan
Dapat menetes ke orofaring
tindakan sederhana

• Lakukan Trotter’s method à • Pemasangan Tampon Bellocq


penekanan pada hidung (tampon posterior) selama 48-72
selama 10-15 menit jam
• Apabila tidak berhenti à • KI à trauma fasial à alternatif:
Tampon Anterior (dengan kateter folley dengan balon
Tata
atau tanpa epinefrin)
Laksana
selama 48 jam
• Apabila sumber
perdarahan terlihat jelas à
Kauter dengan AgNO3 15-
25%

640
4A

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


MEMASANG TAMPON:
• Tampon tidak boleh mengenai kolumela,
Tampon Anterior
mudah trauma
• Ujung tampon tidak boleh ada yang keluar
ke orofaring
• Pasang kasa + plester di anterior
• Pemasangan tampon hidung bilateral, diberi
O2 yang dihumidifikasi dan diobservasi
• Beri antibiotik profilaksis selama pemasangan
tampon

Tampon Posterior

641
a. Tampon posterior à epistaksis posterior
b. Tampon bellocq à epistaksis posterior
c. Tampon anterior
d. Injeksi Vitamin K à tidak tepat
e. Observasi à tidak tepat

642
THT

105
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak perempuan berusia 10 tahun datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan nyeri menelan sejak 1 hari yang lalu. Anak juga mengalami pembesaran
leher. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan N 100 x/menit, RR 30 x/menit,
suhu 38,5 C. Pemeriksaan lokalisata dijumpai faring dan tonsil hiperemis, edema
(+), membran putih (+), ketika diangkat berdarah. KGB colli teraba bilateral,
hangat (+).
Tata laksana yang tepat?
a. Penicilin Prokain 50.000 IU/kgBB
b. Levofloxacin 750 mg
c. ADS 40.000 IU
d. Suportif
e. Rifampisin 300 mg
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Anak perempuan berusia 10 tahun datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan nyeri menelan sejak 1 hari yang lalu. Anak juga mengalami pembesaran
leher. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan N 100 x/menit, RR 30 x/menit,
suhu 38,5 C. Pemeriksaan lokalisata dijumpai faring dan tonsil hiperemis, edema
(+), membran putih (+), ketika diangkat berdarah. KGB colli teraba bilateral,
hangat (+).
Tata laksana yang tepat?
a. Penicilin Prokain 50.000 IU/kgBB
b. Levofloxacin 750 mg
c. ADS 40.000 IU
d. Suportif
e. Rifampisin 300 mg
3B

Pemeriksaan Penunjang
Tipe Dosis
• Kultur dengan media blood tellurite à Gold standard
Kulit dan Hidung 20.000 IU
• Pemeriksaan gram
• EKG à menilai komplikasi pada jantung
Tonsil, faring, laring 40.000 IU

Nasofaring 60.000 IU
Tatalaksana
Kombinasi diatas, tanpa 80.000 IU
• Isolasi melibatkan hidung/
• Amankan jalan napas nasal
• Antibiotik
- Penicilin Prokain 25.000 – 50.000 IU/KgBB/hari selama (+) penyulit/disertai 80.000-100.000 IU
14 hari bullneck
- Eritromisin 40 mg/KgBB/hari selama 14 hari Terlambat berobat 80.000-100.000 IU
• Anti Difteri Serum (ADS)
(>72 jam)

646
a. Penicilin Prokain 50.000 IU/kgBB
b. Levofloxacin 750 mg à tidak tepat
c. ADS 40.000 IU à salah dosis, 80.000
d. Suportif à tidak tepat
e. Rifampisin 300 mgà tidak tepat

647
THT

106
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas. Hal ini telah dialami sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya anak
mengalami batuk pilek sejak namun tidak berobat. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80mmHg, N 90 x/menit, RR 30 x/menit dan suhu 38C. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai faring hiperemis, massa pada dinding posterior faring,
fluktuatif.
Tata laksana awal yang tepat?
a. Antibiotik IV
b. Anti difteri serum
c. Eksisi
d. Proteksi jalan napas dan drainase
e. Aspirasi menggunakan spuit 23G
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Anak perempuan, 4 tahun, datang dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas. Hal ini telah dialami sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya
anak mengalami batuk pilek sejak namun tidak berobat. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80mmHg, N 90 x/menit, RR 30 x/menit dan suhu 38C. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai faring hiperemis, massa pada dinding posterior faring,
fluktuatif.
Tata laksana awal yang tepat?
a. Antibiotik IV
b. Anti difteri serum
c. Eksisi
d. Proteksi jalan napas dan drainase
e. Aspirasi menggunakan spuit 23G
INTINYA

Abses Leher Dalam PERHATIKAN LOKASI ABSES DI SOAL UKMPPD

Abses Peritonsil Abses Abses


Abses Submandibula Angina Ludwig
(Quinsy) Retrofaring Parafaring

Selulitis ec. Penjalaran


ISPA, limfadenitis
Etiologi Komplikasi tonsilitis Penjalaran infeksi Penjalaran infeksi infeksi (terutama infeksi
retrofaring
gigi)

Demam, nyeri Trismus Trismus, pembengkakan


Odinofagia, regurgitasi, Nyeri, dasar mulut
tenggorokan, Bengkak angulus bawah
foetor ex ore, hot membengkak
Gejala dan Tanda odinofagi, nyeri leher, mandibula Pergeseran mandibula/bawah
potato voice mendorong lidah ke
sesak napas, dinding faring ke arah lidah unilateral, fluktuasi
hipersalivasi, trismus belakang
mengences medial (+)

Palatum mole edema, Dinding belakang


Pemeriksaan Rontgen Rontgen
uvula terdorong, faring ada benjolan Keras seperti papan
Fisik
detritus (+) yang bersifat unilateral

Antibiotik, obat kumur,


Antibiotik parenteral Antibiotik parenteral Antibiotik parenteral Antibiotik parenteral
Tatalaksana pungsi, insisi,
dosis tinggi, insisi abses dosis tinggi, insisi abses dosis tinggi, insisi abses dosis tinggi, insisi abses
tonsilektomi

651
a. Antibiotik IV à setelah tx awal
b. Anti difteri serum à tidak tepat
c. Eksisi à tidak tepat
d. Proteksi jalan napas dan drainase
e. Aspirasi menggunakan spuit 23G à tidak lengkap

652
Throwback CBT Mei 2022

Bedah-1
107
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang dengan keluhan rasa tidak
nyaman dan panas pada dada terutama setelah makan dirasakan sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan ini baru dirasakan setelah mengalami benturan pada dada 1
minggu yang lalu. Tanda vital BP 120/80 mmHg, HR 72x/menit, RR 24x/menit, suhu
afebris. Pemeriksaan fisik tampak barrel chest (+), abdomen tampak cekung, dan
terdengar bising usus pada regio thorax. Pemeriksaan X-Ray seperti pada gambar
berikut :
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Epigastric hernia
B. Spingelian hernia
C. Sliding hernia
D. Incisional hernia
E. Pantalon hernia
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang dengan keluhan rasa tidak
nyaman dan panas pada dada terutama setelah makan dirasakan sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan ini baru dirasakan setelah mengalami benturan pada dada 1
minggu yang lalu. Tanda vital BP 120/80 mmHg, HR 72x/menit, RR 24x/menit, suhu
afebris. Pemeriksaan fisik tampak barrel chest (+), abdomen tampak cekung, dan
terdengar bising usus pada regio thorax. Pemeriksaan X-Ray seperti pada
gambar berikut:
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Epigastric hernia
B. Spingelian hernia
C. Sliding hernia
D. Incisional hernia
E. Pantalon hernia
Definisi

• Protrusi organ abdomen ke rongga dada


melalui suatu celah pada diafragma

Gejala dan Tanda

• Distress pernapasan
• Sianosis
• Gejala GERD (dominan pada kasus
hernia hiatal)
• Barrel chest
• Perut scaphoid(cekung)
• Penurunan suara napas sisi ipsilateral
• Suara usus di regiotoraks
Hernia Diafragmatika
Klasifikasi
• Konginetal :
• Hernia Bochdalek/pleuroperitoneal (posterolateral)
• Hernia Morgagni/parasternalis
(retrosternal/anterior)
• Akuisita
• Hernia hiatus esofagus/sliding hernia
Hernia Hiatus

Hernia Bochdalek (Posterolateral) Hernia Morgargni (anterior)


A. Epigastric hernia à Pada midline antara processus xiphoideus dan
umbilicus
B. Spingelian hernia à Sering pada usia tua, terjadi defek pada fascie
spingelian umumnya di bawah umbilicus
C. Sliding hernia
D. Incisional hernia à Pada bekas operasi / insisi sebelumnya
E. Pantalon hernia à Hernia direct dan indirect terjadi bersamaan pada sisi
yang sama

659
108
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 30 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut
yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati dan
saat ini terasa pada perut kanan bawah. Riwayat muntah 3x. Tanda vital BP
110/80 mmHg, HR 102x/,menit, RR 22x/menit, suhu 38.5 ℃ . Pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan perut kanan bawah dan tes psoas (+)
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Observasi
B. Rujuk segera
C. Pasang IV line dan rujuk
D. Beri analgetik dan antibiotik lalu rujuk
E. Appendektomi
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria usia 30 tahun dibawa ke IGD puskesmas dengan keluhan nyeri perut
yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati dan
saat ini terasa pada perut kanan bawah. Riwayat muntah 3x. Tanda vital BP
110/80 mmHg, HR 102x/,menit, RR 22x/menit, tax 38.5 ℃ . Pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan perut kanan bawah dan tes psoas (+)
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Observasi
B. Rujuk segera
C. Pasang IV line dan rujuk
D. Beri analgetik dan antibiotik lalu rujuk
E. Appendektomi
3B

Gejala Klinis
Alvarado score (MANTRELS)

•Nyeri abdomen bermigrasi à (Kocher sign)


Tanda dan gejala Skor
•Dari periumbilikus (iritasi peritoneum viseral) ke RLQ M igratory pain in right iliac fossa 1
(iritasi peritoneum parietal) dalam 12-24 jam
•Anoreksia (80%) à Jika nafsu makan normal, A norexia 1
kemungkinan besar bukan apendisitis N ausea & vomiting 1
•Mual muntah
•Demam T enderness in right iliac fossa 2
R ebound tenderness in right iliac fossa 1
Pemeriksaan Penunjang
E levated temperature ≥37,3oC 1
•Laboratorium
•Leukositosis shift to the left L eukocytosis ≥10.000 sel/mm3 2
•Tes plano pada pasien perempuan → menyingkirkan
DD KET S hift to the left (diff. count) 1
•Radiologi
•USG abdomen à Target sign Skor total ≤4 à Not likely appendicitis
Skor total 5-6 à Equivocal
•CT-scan non contrast à Gold standard (tepat)
Skor total 7-8 à Probably appendicitis
•X-ray BNO
Skor total 9-10 à Highly likely appendicitis

663
3B

Tatalaksana

• Suportif
• NPO
• Resusitasi cairan
• Koreksi elektrolit
• Analgetik, Antiemetik, Antipiretik
• Antibiotik à Cefazolin 1-2 g
• Bedah
• Apendektomi à terapi definitif

664
A. Observasi à Stabilisasi kemudian dirujuk
B. Rujuk segera à Stabilisasi kemudian dirujuk
C. Pasang IV line dan rujuk
D. Beri analgetik dan antibiotik lalu rujuk à di faskes primer tidak diberikan
analgetik
E. Appendektomi à Tatalaksana operatif di faskes rujukan

665
109
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 24 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban
pemukulan oleh oknum yang tidak dikenal sekitar 1 jam yang lalu. Pasien tampak
gelisah dan sesak napas. Periksaan vital sign BP 100/60 mmHg, HR 98x/menit, RR
28x/menit, tax afebris. Tampak jejas pada dada kiri, inspeksi paru kiri tertinggal,
auskultasi hemithorax sinistra melemah, perkusi hemithorax sinistra redup. Hasil X-
Ray thorax sebagai berikut :
Apakah tatalaksana awal yang tepat ?
A. Plester 3 sisi
B. Adhesive plaster strapping
C. Needle thoracosintesis
D. Thoracotomy
E. Water sealed drainage
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban
pemukulan oleh oknum yang tidak dikenal sekitar 1 jam yang lalu. Pasien tampak
gelisah dan sesak napas. Periksaan vital sign BP 100/60 mmHg, HR 98x/menit, RR
28x/menit, tax afebris. Tampak jejas pada dada kiri, inspeksi paru kiri tertinggal,
auskultasi hemithorax sinistra melemah, perkusi hemithorax sinistra redup. Hasil X-
Ray thorax sebagai berikut :
Apakah tatalaksana awal yang tepat ?
A. Plester 3 sisi
B. Adhesive plaster strapping
C. Needle thoracosintesis
D. Thoracotomy
E. Water sealed drainage
3B

Etiologi

•Laserasi pemb. darah rongga dada (a. intercostalis/ a.thoracica)

Manifestasi Klinis

•Dispneu, takipneu, takikardi, disertai tanda syok

Pemeriksaan Fisik

•Inspeksi : Dada sakit tertinggal/asimetris


•Palpasi : Fremitus ↓
•Perkusi : Redup, pada massif sampai costa II
•Auskultasi : Suara napas menurun

Tatalaksana

•ABC à Resusitasi cairan


•Stabil à WSD
•Torakotomi, jika: Dapat terjadi
•3-5 cc/kgbb/jam dalam 3 jam berturut penekanan pada
•>5 cc/kg bb dalam 1 jam (>200 cc/jam) jantung

669
3B

Thoracotomy

• Volume awal saat thoracostomy >1000 mL


TATALAKSANA : (trauma tajam) atau >1500 mL (trauma
tumpul)
• Primary survey (ABC)
• Volume thoracostomy >200 mL/jam dalam
• Pemasangan WSD pada 3 jam berturut-turut
• Jejas pada pembuluh darah besar
ICS 4/5 midaxillary anterior
• Pericardial tamponade
• Thoracotomy → indikasi • Open pneumothorax
• Esofageal perforation
• Emboli udara
INDIKASI PENCABUTAN :
• Paru sudah mengembang
(klinis+radiologis)
• Produksi maksimal <100cc
• Masih ada undulasi

670
A. Plester 3 sisi à Tatalaksana awal open pneumothorax
B. Adhesive plaster strapping à Tatalaksana awal flail chest
C. Needle thoracosintesis à Tatalaksana awal tension pneumothorax
D. Thoracotomy à Tatalaksana definitif
E. Water sealed drainage

671
110
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada pinggang kiri yang dirasakan sejak 1 bulan lalu, memberat dalam 3 hari
terakhir. Nyeri tidak menjalar. Ada riwayat kencing berwarna merah. Tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok CVA kiri (+).
Pemeriksaan urinalisa didapatkan eritrosit +4. Foto BNO abdomen tampak
gambaran radioopaque berbentuk tanduk rusa setinggi L2 kiri.
Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Nefrolithiasis sinistra
B. Ureterolithiasis distal sinistra
C. Ureterolithiasis proximal sinistra
D. Ureterolithiasis media sinistra
E. Urethrolithiasis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada pinggang kiri yang dirasakan sejak 1 bulan lalu, memberat dalam 3 hari
terakhir. Nyeri tidak menjalar. Ada riwayat kencing berwarna merah. Tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok CVA kiri (+).
Pemeriksaan urinalisa didapatkan eritrosit +4. Foto BNO abdomen tampak
gambaran radioopaque berbentuk tanduk rusa setinggi L2 kiri.
Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Nefrolithiasis sinistra
B. Ureterolithiasis distal sinistra
C. Ureterolithiasis proximal sinistra
D. Ureterolithiasis media sinistra
E. Urethrolithiasis
3B

Definisi

• Kalkuli (batu) di sistem traktus urinarius

Etiologi

• Batu kalsium (80%) à kalsium oksalat, kalsium fosfat


• Lain à asam urat, struvit, sistin

Klasifikasi

• Nefrolitiasis : batu di parenkim ginjal dan pelvis renalis


• Ureterolitiasis : batu di ureter
• Vesikolitiasis : batu di vesika urinarius
• Urethrolitiasis : batu di uretra

675
3B

Lokasi Manifestasi Klinis Khas


Nyeri pinggang
Nefrolitiasis
Nyeri ketok CVA (+)
Proksimal Abdomen bagian atas
Nyeri menjalar
Ureterolitiasis Media Abdomen bagian depan, lipatan paha
ke:
Distal Skrotum, penis
Nyeri tekan suprapubic
Vesikulolitiasis
Retensi urin berkait dengan posisi
Urethrolitiasis BAK bercabang

676
A. Nefrolithiasis sinistra
B. Ureterolithiasis distal sinistra à Menjalar hingga ujung kemaluan (S2-S3)
C. Ureterolithiasis proximal sinistra à Menjalar hingga pinggang-pusar setinggi
T10
D. Ureterolithiasis media sinistra à Menjalar hingga medial paha, inguinal (L1-
L3)
E. Urethrolithiasis à Nyeri pada daerah uretra

677
111
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya
karena nyeri hebat pada kantong zakar yang dirasakan 1 jam yang lalu. Keluhan
dirasakan tiba-tiba saat pasien bermain bola. Keluhan disertai mual dan muntah.
Tanda vital BP 100/60 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 37 ℃ .
Pemeriksaan fisik tampak testis kanan kanan edema dengan posisi horizontal.
Saat testis diangkat, nyeri bertambah hebat
Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan bagaimana interpretasinya
?
A. Refleks kremaster, hasil positif
B. Refleks kremaster, hasil negatif
C. Tes phren, hasil positif
D. Tes phren, hasil negatif
E. Angel’s sign, hasil positif
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya
karena nyeri hebat pada kantong zakar yang dirasakan 1 jam yang lalu. Keluhan
dirasakan tiba-tiba saat pasien bermain bola. Keluhan disertai mual dan muntah.
Tanda vital BP 100/60 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, tax 37℃. Pemeriksaan
fisik tampak testis kanan kanan edema dengan posisi horizontal. Saat testis
diangkat, nyeri bertambah hebat
Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan bagaimana
interpretasinya ?
A. Refleks kremaster, hasil positif
B. Refleks kremaster, hasil negatif
C. Tes phren, hasil positif
D. Tes phren, hasil negatif
E. Angel’s sign, hasil positif
3B

Definisi
• Terjadi puntiran pada korda spermatikus yang diikuti dengan adanya iskemia pada
testis (KEGAWATDARURATAN UROLOGI)
Bell’s clapper deformity

Insidensi
• Tertinggi pada saat baru lahir, usia muda/pubertas

681
3B

Gejala Klinis
• Nyeri hebat pada skrotum : Onset akut
• Testis bengkak kemerahan
• Mual, muntah
• Demam (-)

Pemeriksaan Fisik
• Testis tampak lebih tinggi, lebih besar (edema), iskemik (biru)
• Posisi testis horizontal
• Phren sign (-)
• Reflex Cremaster (-)

Pemeriksaan Penunjang
• USG Doppler – Vaskularisasi menurun

682
A. Refleks kremaster, hasil positif à Pada torsio appendix testis dan
epididimo-orchitis
B. Refleks kremaster, hasil negatif à Pada torsio testis, bukan pemeriksaan
yang dilakukan
C. Tes phren, hasil positif à Epididimo-orchitis, saat testis diangkat nyeri
dirasakan berkurang
D. Tes phren, hasil negatif
E. Angel’s sign, hasil positif à Posisi testis lebih horizontal, bukan pemeriksaan
yang dilakukan

683
112
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Bayi perempuan berusia 4 hari dibawa ke rumah sakit dengan keluhan perut
membesar disertai muntah kehijauan. Riwayat melahirkan di puskesmas, dan
baru bisa buang air besar kemarin. Pemeriksaan fisik tampak perut distensi,
auskultasi bising usus meningkat. Colok dubur didapatkan lumen rektum kesan
sempit dan feses menyemprot
Apakah diagnosis yang paling mungkin dialami oleh pasien ?
A. Intususepsi
B. Ileus obstruksi
C. Megacolon congenital
D. Midgut volvulus
E. Malformasi anorektal
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Bayi perempuan berusia 4 hari dibawa ke rumah sakit dengan keluhan perut
membesar disertai muntah kehijauan. Riwayat melahirkan di puskesmas, dan
baru bisa buang air besar kemarin. Pemeriksaan fisik tampak perut distensi,
auskultasi bising usus meningkat. Colok dubur didapatkan lumen rektum kesan
sempit dan feses menyemprot
Apakah diagnosis yang paling mungkin dialami oleh pasien ?
A. Intususepsi
B. Ileus obstruksi
C. Megacolon congenital
D. Midgut volvulus
E. Malformasi anorektal
Muntah

Non-Bilier Bilier

Atresia Esofagus HSP Mekonium > 24 Mekonium < 24


jam jam

Drooling Olive sign


NGT coiling BNO : Single
Hirschprung Atresia Atresia Jejuno-
bubble Atresia Ani
Disease Duodenum ileal
Barium meal :
mushroom sign
Megacolon Triple/multiple
Invertogram Double bubble
Saw tooth app bubble

687
2

Definisi

• Kelainan konginetal yang ditandai dengan TIDAK ADANYA


ganglion (meissner dan auerbach) saraf di segmen usus, 80%
terjadi di rectum/ kolon rectosigmoid

Manifestasi klinis

• Keterlambatan pengeluaran meconium >24 jam (delayed


meconium)
• BAB menyemprot saat dilakukan RT
• Distensi abdomen
MED+EASY
• Muntah bilous TRIAS :
-Distensi Abdomen
-Muntah bilous
-Delayed meconium

688
A. Intususepsi à Segmen usus yang masuk pada segmen usus lainnya
B. Ileus obstruksi à Gambaran BNO step ladder, herring bone appearance
C. Megacolon congenital
D. Midgut volvulus à Gambaran USG whirpool sign
E. Malformasi anorectal à Anomali pada struktur anus dan rectum

689
113
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Bayi laki-laki berusia 5 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan mual muntah yang
dialami sejak 1 hari yang lalu. Muntah kehijauan tanpa disertai demam. Bayi
tampak sangat rewel. Pemeriksaan fisik tampak perut cembung, palpasi teraba
massa seperti sosis pada regio epigastrium, dan pada popok tampak feses
bercampur lendir dan darah. Pemeriksaan barium enema tampak gambaran
coiled spring appearance seperti pada gambar :
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Hipertrofi stenosis pilorus
B. Intususepsi
C. Penyakit hirschprung
D. Duodenal web
E. Volvulus
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Bayi laki-laki berusia 5 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan mual muntah yang
dialami sejak 1 hari yang lalu. Muntah kehijauan tanpa disertai demam. Bayi
tampak sangat rewel. Pemeriksaan fisik tampak perut cembung, palpasi teraba
massa seperti sosis pada regio epigastrium, dan pada popok tampak feses
bercampur lendir dan darah. Pemeriksaan barium enema tampak gambaran
coiled spring appearance seperti pada gambar :
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Hipertrofi stenosis pilorus
B. Intususepsi
C. Penyakit hirschprung
D. Duodenal web
E. Volvulus
3B

Definisi

• Masukknya segmen usus proksimal ke segmen usus


distal yang dapat menyebabkan obstruksi usus
• “Intususepsi”

Manifestasi Klinis

• Bayi menangis kesakitan (crying spells), nyeri perut,


letargi, muntah
• Teraba massa berbentuk sosis pada kuadran kanan
bawah perut (sausage like) MED+EASY
TRIAS :
• Pemeriksaan DRE à portio like -Muntah
• BAB berdarah disertai lender (red current jelly stool) -Red current jelly stool
-Nyeri perut

693
3B

USG

• Target sign /doughnut sign/ bull’s eye


• Pseudokidney sign

Barium Enema : coiled spring

Reduksi Hidrostatik

• Dengan kontras barium dapat diulang 3 kali selama 3 menit

694
A. Hipertrofi stenosis pilorus à Barrium meal tampak mushroom sign
B. Intususepsi
C. Penyakit hirschprung à Barrium enema tampak saw tooth appearance
D. Duodenal web à Foto BNO tampak double bubble appearance
E. Volvulus à Foto BNO tampak coffee bean appearance

695
114
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 44 tahun diantar ke IGD karena nyeri pada perut
sejak 2 hari yang lalu dan semakin memberat. Keluhan disertai muntah yang
dialami sudah > 5 kali. Pasien belum buang air besar sejak keluhan muncul. Tanda
vital BP 110/80 mmHg, HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,2℃. Pemeriksaan fisik
tampak perut distensi, auskultasi bising usus menurun. Foto abdomen seperti pada
gambar di bawah ini
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?
A. Ileus paralitik
B. Ileus obstruksi
C. Small bowel obstruction
D. Large bowel obstruction
E. Appendicitis akut
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 44 tahun diantar ke IGD karena nyeri pada perut
sejak 2 hari yang lalu dan semakin memberat. Keluhan disertai muntah yang
dialami sudah > 5 kali. Pasien belum buang air besar sejak keluhan muncul.
Tanda vital BP 110/80 mmHg, HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,2 ℃ .
Pemeriksaan fisik tampak perut distensi, auskultasi bising usus menurun. Foto
abdomen seperti pada gambar di bawah ini
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?
A. Ileus paralitik
B. Ileus obstruksi
C. Small bowel obstruction
D. Large bowel obstruction
E. Appendicitis akut
3A
3B
Klasifikasi

Ileus Obstruktif Ileus Paralitik


Nyeri abdomen kolik, mual muntah, Mual muntah, distensi abdomen,
Manifestasi Klinis
obstipasi obstipasi

• Distensi abdomen (darm contour,


• Distensi abdomen
darm steifung)
• Silent abdomen
• Hiperperistaltik
Pemeriksaan fisik • Perkusi : timpani
• Metalic sound (+)
RT : ampula rekti intak
• RT: ampula rekti kolaps
• Tanda dehirasi (+)
• Tanda dehidrasi (+)

• Dilatasi usus
Pemeriksaan • Dilatasi usus difus (udara mengisi
• Air fluid level
Penunjang kolon dan rectum)
• Tidak ada udara di distal usus

699
3A
3B
Pemeriksaan Radiologis Ileus Paralitik

Gambaran distensi gas uniform


dan menyeluruh

700
A. Ileus paralitik
B. Ileus obstruksi à Darm contour dan steifung (+)
C. Small bowel obstruction à Step ladder / herring bone appearance
D. Large bowel obstruction à Distribusi usus dan udara di perifer (kolon)
E. Appendicitis akut à Nyeri epigastrium berpindah pada perut kanan
bawah

701
115
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 1 jam yang lalu. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada daerah kemaluan.
Tanda vital BP 100/60 mmHg, HR 88x/menit, RR 20x/menit. Pemeriksaan fisik
tampak distensi suprapubic, ada darah menetes dari orificium uretra eksternum.
Saat pemeriksaan colok dubur, prostat tidak teraba
Apakah struktur yang mengalami kerusakan pada kasus ini?
A. Fascia buck
B. Fossa navicularis
C. Uretra pars cavernosa
D. Uretra pars spongiosa
E. Uretra pars membranasea
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 1 jam yang lalu. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada daerah kemaluan.
Tanda vital BP 100/60 mmHg, HR 88x/menit, RR 20x/menit. Pemeriksaan fisik
tampak distensi suprapubic, ada darah menetes dari orificium uretra eksternum.
Saat pemeriksaan colok dubur, prostat tidak teraba
Apakah struktur yang mengalami kerusakan pada kasus ini?
A. Fascia buck
B. Fossa navicularis
C. Uretra pars cavernosa
D. Uretra pars spongiosa
E. Uretra pars membranasea
3B

Klasifikasi

• Ruptur uretra anterior


• Pars bulbosa
• Pars pendularis
• Pars naviculare
• Ruptur uretra posterior
• Pars prostatica
• Pars membranacea

705
3B

Klasifikasi

Ruptur uretra anterior

• Straddle Injury
• Butterfly Hematoma, sleeve
hematoma

Ruptur uretra posterior

• Fraktur Pelvis
• Floating Prostate

706
A. Fascia buck à Ruptur uretra anterior
B. Fossa navicularis à Ruptur uretra anterior
C. Uretra pars cavernosa à Ruptur uretra anterior
D. Uretra pars spongiosa à Ruptur uretra anterior
E. Uretra pars membranasea

707
Throwback CBT Mei 2022

Bedah-2
116
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada tumit kaki kanan yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
bermain voli dan kakinya terkilir saat melompat. Tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik regio ankle dextra tampak kaki dalam posisi dorsofleksi,
palpable gap (+). Pemeriksaan Thompson test pada ankle dextra didapatkan
hasil positif
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Ankle sprain
B. Tendinitis achilles
C. Ruptur tendon achiles
D. Dislokasi ankle
E. Fraktur ankle
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada tumit kaki kanan yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
bermain voli dan kakinya terkilir saat melompat. Tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik regio ankle dextra tampak kaki dalam posisi dorsofleksi,
palpable gap (+). Pemeriksaan Thompson test pada ankle dextra didapatkan
hasil positif
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Ankle sprain
B. Tendinitis achilles
C. Ruptur tendon achiles
D. Dislokasi ankle
E. Fraktur ankle
3A

Klinis dan Pemeriksaan Fisik

• Adanya sensasi “PLOP” di tumit


• Nyeri akut di belakang tumit
• Plantar fleksi (-)
• Palpable swelling
• Palpable gap
• Test Simmond Thompson (+)

Pemeriksaan Penunjang

• X-Ray
• USG MED+NOTES à Pada jaringan
• MRI à Gold standard ikat MRI merupakan
pemeriksaan penunjang terbaik

712
A. Ankle sprain à Thompson test negatif
B. Tendinitis achilles à Thompson test negatif
C. Ruptur tendon achiles
D. Dislokasi ankle à Thompson test negative, deformitas (+)
E. Fraktur ankle à Krepitasi (+)

713
117
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke IGD puskesmas setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Pasien ditabrak oleh mobil truk dari arah
berlawanan. Saat ini mengeluhkan nyeri pada daerah lutut kanan. Tanda vital BP
100/80 mmHg, HR 120x/menit, RR 20x/menit. Pemeriksaan fisik tampak luka
terbuka pada cruris dextra proksimal disertai bone expose (+) dan perdarahan
aktif. Neurovaskularisasi distal baik
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ?
A. Observasi
B. Antibiotik profilaksis IV
C. Debridement luka
D. Stabilisasi dan rujuk
E. Observasi dan pemasangan bidai
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang laki-laki berusa 33 tahun dibawa ke IGD puskesmas setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Pasien ditabrak oleh mobil truck dari
arah berlawanan. Saat ini mengeluhkan nyeri pada daerah lutut kanan. Tanda
vital BP 100/80 mmHg, HR 120x/menit, RR 20x/menit. Pemeriksaan fisik tampak luka
terbuka pada cruris dextra proksimal disertai bone expose (+) dan perdarahan
aktif. Neurovaskularisasi distal baik
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ?
A. Observasi
B. Antibiotik profilaksis IV
C. Debridement luka
D. Stabilisasi dan rujuk
E. Observasi dan pemasangan bidai
3B

Gustilo Type I II IIIA IIIB IIIC


Wound Size < 1 cm > 1 cm > 10 cm > 10 cm > 10 cm

Energi Minimal Sedang Berat Berat Berat

Kontaminasi Bersih Sedang Berat Berat Berat

Pola Fraktur Fraktur simple Kominutif minimal Fraktur segmental, Fraktur segmental, Fraktur segmental,
(oblik,transversum) kominutif berat kominutif berat kominutif berat
Skin coverage Intak Intak Intak Tidak dapat Tidak dapat
menutupi fragmen menutupi fragmen
tulang tulang
Periosteal stripping Tidak Tidak Ya Ya Ya

Jejas Normal Normal Normal Normal Kerusakan pada


Neurovaskular pembuluh darah
Antibiotik • Generasi pertama sefalosporin • Sefalosporin generasi pertama untuk gram positif
• Aminoglikosida untuk bakteri gram negatif (gentamisin)
• Dilanjutkan 23-72 jam setelah debridemen terakhir

717
3B

Awal

• Primary survey, stabilisasi & resusitasi (ABCDE)


• Antibiotik IV
• Antibiotik: kombinasi sefalosporin gen I (gram positif) & aminoglikosida (gram
negative) Hingga 24 - 72 jam post debridement
• Grade I-Il = Cefazolin IV
• Grade III = Cefazoline + Aminoglikosida (gentamisin) IV
• Kontrol perdarahan (direct pressure)
• Dressing: bersihkan debris, jangan pindahkan fragmen tulang, dressing gunakan kassa
steril yang direndam NaCl
• Stabilisasi : splint / brace (mengurangi nyeri, minimalisi trauma jaringan lunak)
• Profilaksis tetanus

Rujuk

718
A. Observasi à Kurang tepat
B. Antibiotik profilaksis IV à Pada faskes rujukan
C. Debridement luka à Pada faskes rujukan
D. Stabilisasi dan rujuk
E. Observasi dan pemasangan bidai à Tatalaksana awal, jika sudah stabil
pasien dirujuk

719
118
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada punggung belakang sejak 2 bulan yang lalu dan semakin memberat, tidak
menjalar. Nyeri terutama saat beraktivitas. Ada riwayat terjatuh dari tempat tidur
sekitar 4 bulan yang lalu. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
deformitas tidak ada, nyeri tekan (+), minimal. Dilakukan pemeriksaan xray seperti
pada gambar berikut
Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Fraktur kompresi
B. Spondilosis
C. Spondilolisis
D. Spondilitis ankilosing
E. Spondilolisthesis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada punggung belakang sejak 2 bulan yang lalu dan semakin memberat, tidak
menjalar. Nyeri terutama saat beraktivitas. Ada riwayat terjatuh dari tempat tidur
sekitar 4 bulan yang lalu. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
deformitas tidak ada, nyeri tekan (+), minimal. Dilakukan pemeriksaan xray seperti
pada gambar berikut
Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Fraktur kompresi
B. Spondilosis
C. Spondilolisis
D. Spondilitis ankilosing
E. Spondilolisthesis
Kelainan Vertebra
Spondilosis Spondilolistesis Spondilitis

•Degenerasi tulang belakang, •Slipped vertebra •Infeksi di ligamen dan tendon


aging (OA Vertebra) •Satu korpus vertebra slip posisinya •Bisa merupakan bagian dari
•Defek pada pars interarticularis menjadi lebih di depan korpus arthritis (kaki atau nyeri sendi
•Neck of Scotty dog vertebrae lain yang memberat jika istirahat
•Faktor risiko: olahraga, aktivitas terlalu lama)
(trauma, mengangkat berat), •Disebut juga spondiloartropati
defek kongenital •Berkaitan dengan gen HLA B27
•Umumnya di dewasa muda (17-
35 tahun)

723
1
2
Pemeriksaan Penunjang
• X-ray à definitif
• Lokasi tersering spondilolisthesis
• Akibat spondylosis à L4/L5
• Akibat spondilolisis à L5/S1
• Gambaran decapitated scottie dog

724
A. Fraktur kompresi à Wedge shaped pada corpus vertebra
B. Spondilosis à Osteofit
C. Spondilolisis à Scotte dog
D. Spondilitis ankilosing à Bamboo spine
E. Spondilolisthesis

725
119
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa ibunya ke poliklinik dengan
keluhan berat bayi yang tidak bertambah. Setiap diberi ASI, terkadang bayi
tersedak dan muntah. Riwayat bersalin di puskesmas lahir cukup bulan dengan
berat lahir 2.500 gram. Pemeriksaan fisik tampak celah pada bibir sebelah kanan
hingga dasar hidung.
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Complete bilateral cleft lip
B. Incomplete bilateral cleft lip
C. Complete unilateral cleft lip
D. Incomplete unilateral cleft lip
E. Complete unilateral cleft lip and palate
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa ibunya ke poliklinik dengan
keluhan berat bayi yang tidak bertambah. Setiap diberi ASI, terkadang bayi
tersedak dan muntah. Riwayat bersalin di puskesmas lahir cukup bulan dengan
berat lahir 2.500 gram. Pemeriksaan fisik tampak celah pada bibir sebelah kanan
hingga dasar hidung.
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Complete bilateral cleft lip
B. Incomplete bilateral cleft lip
C. Complete unilateral cleft lip
D. Incomplete unilateral cleft lip
E. Complete unilateral cleft lip and palate
2

Definisi

• Merupakan kelainan kongenital berupa bibir, gusi,


atau palatum yang tidak menyatu, dengan atau
tanpa kelainan hidung

Terminologi

• Labioschisis : hanya bibir yang tidak menyatu


• Palatoschisis : hanya palatum yang tidak menyatu
• Labiopalatoschisis : bibir dan palatum tidak menyatu

729
2

Cleft Lip

Unilateral Incomplete

Unilateral Complete

Bilateral Complete

Cleft Palate

Incomplete Cleft Palate

Unilateral Complete Lip & Palate

Bilateral Complete Lip & Palate

730
A. Complete bilateral cleft lip à Kurang tepat
B. Incomplete bilateral cleft lip à Kurang tepat
C. Complete unilateral cleft lip
D. Incomplete unilateral cleft lip à Kurang tepat
E. Complete unilateral cleft lip and palate à Kurang tepat

731
120
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 41 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan pada payudara kanan yang dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Benjolan
dirasakan semakin membesar, kadang disertai nyeri. Tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik terdapat benjolan keras pada kuadran superolateral
mammae dextra dengan ukuran diameter 5 cm, terfiksir pada dasar, permukaan
berdungkul-dungkul
Apakah pemeriksaan awal yang tepat ?
A. Foto roentgen thorax
B. Ultrasonografi mammae
C. Mammografi
D. MRI
E. Core biopsy
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 41 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan pada payudara kanan yang dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Benjolan
dirasakan semakin membesar, kadang disertai nyeri. Tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik terdapat benjolan keras pada kuadran superolateral
mammae dextra dengan ukuran diameter 5 cm, terfiksir pada dasar, permukaan
berdungkul-dungkul
Apakah pemeriksaan selanjutnya yang tepat ?
A. Foto roentgen thorax
B. Ultrasonografi mammae
C. Mammografi
D. MRI
E. Core biopsy
2

Fibroadenoma (FAM) Kista Payudara (Fibrokistik) Tumor Filodes Ca Payudara

• Tumor invasif, nyeri, skin


dimpling, retraksi nipple,
Tumor padat jinak dari Tumor padat, halus,
nipple discharge peau
stromal dan epitel, Kantung berisi cairan, biasanya multinodular, berukuran
d’orange, hiperemis/livid,
berkapsul, teraba padat multiple, ukuran bervariasi dalam cukup besar, biasanya
Ciri-ciri ulkus
tetapi mobile, siklus menstruasi karena > 15 cm. Jika terlalu
• Disertai penyebaran ke
pertumbuhan ukuran dipengaruhi hormon besar dapat
nodus limfa (nodul aksila,
lambat, tidak nyeri menyebabkan nekrosis.
leher, supra/infra klavikula)
• Metastasis : hati, paru, tulang

Sering pada usia 40-50


Epidemiologi Sering pada usia <30 tahun Sering pada usia >35 tahun, Sering pada usia >40 tahun
tahun

Diagnosis Triple diagnosis : Klinis + Radiologis + HistoPA à Gold standard


Pemeriksaan Radiologi

• Mammografi (> 35 tahun)


• Hipo/isodense dengan tepi rata atau bulat, pemeriksaan untuk wanita berusia
lebih dari 40 tahun
• USG (<35 tahun)
• Massa makrolobuler, batas tegas, hipoekoik merata, pemeriksaan untuk wanita
berusia kurang dari 40 tahun
A. Foto roentgen thorax à Kurang tepat
B. Ultrasonografi mammae à <40 tahun
C. Mammografi
D. MRI à Kurang tepat
E. Core biopsy à Pemeriksaan gold standard

737
121
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
betis sebelah kiri yang dirasakan 3 bulan lalu dan memberat dalam 2 minggu
terakhir. Riwayat terjatuh dari motor 3 bulan lalu namun tidak berobat. Saat ini
pasien sulit berjalan menggunakan kaki kirinya. Tanda vital BP 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 37℃. Status lokalis tampak deformitas pada cruris
sinistra, edema, teraba hangat dan nyeri tekan (+). Foto xray tampak gambaran
nekrotik tulang dikelilingi pus dan kloaka
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Osteomyelitis akut
B. Osteomyelitis subakut
C. Osteomyelitis kronik
D. Septic arthritis
E. Diabetic foot wagner 3
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
betis sebelah kiri yang dirasakan 3 bulan lalu dan memberat dalam 2 minggu
terakhir. Riwayat terjatuh dari motor 3 bulan lalu namun tidak berobat. Saat ini
pasien sulit berjalan menggunakan kaki kirinya. Tanda vital BP 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 37℃. Status lokalis tampak deformitas pada cruris
sinistra, edema, teraba hangat dan nyeri tekan (+). Foto xray tampak gambaran
nekrotik tulang dikelilingi pus dan kloaka
Apakah diagnosis yang tepat ?
A. Osteomyelitis akut
B. Osteomyelitis subakut
C. Osteomyelitis kronik
D. Septic arthritis
E. Diabetic foot wagner 3
3B

Definisi

• Peradangan pada tulang disebabkan oleh proses infeksi

Etiologi

• Staphylococcus aureus (Tersering)


• Pseudomonas (IV drugs user)
• Enterobacteriaceae
• Gram (-) anaerob bacilli (jarang)

Patogenesis

• Hematogen/endogen osteomyelitis
• Exogen osteomyelitis

741
3B

Klasifikasi

Akut < 2 minggu Soft tissue swelling

Subakut 2 minggu - 3 bulan Brodie’s abscess

Kloaka, sekustrum,
Kronik > 3 bulan
involukrum

742
A. Osteomyelitis akut à < 2 minggu, gambaran soft tissue swelling
B. Osteomyelitis subakut à > 2minggu, gambaran abses brodie
C. Osteomyelitis kronik
D. Septic arthritis à Pada persendian, leukositosis
E. Diabetic foot wagner 3 à Komplikasi DM

743
122
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki berusia 22 tahun diantar ke IGD karena mengalami luka bakar
pada tubuhnya setelah terjebak pada kebakaran rumah susun sekitar 30 menit
yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri pada badan dan kaki kirinya. Tanda vital BP
110/70 mmHg, HR 96x/menit, RR 20x/menit, berat badan 60 kg. Tampak luka
bakar bullae dengan dasar eritem dan nyeri pada dada dan perut, bullae
dengan dasar pucat dan nyeri minimal pada seluruh kaki kiri
Bagaimana tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Ringer laktat 8.640 cc dalam 24 jam
B. Ringer laktat 4.320 cc 8 jam pertama
C. Ringer laktat 4.320 cc 16 jam kedua
D. Ringer laktat 4.320 cc dalam 24 jam
E. Ringer laktat 8.640 cc 8 jam pertama
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki berusia 22 tahun diantar ke IGD karena mengalami luka bakar
pada tubuhnya setelah terjebak pada kebakaran rumah susun sekitar 30 menit
yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri pada badan dan kaki kirinya. Tanda vital BP
110/70 mmHg, HR 96x/menit, RR 20x/menit, berat badan 60 kg. Tampak luka
bakar bullae dengan dasar eritem dan nyeri pada dada dan perut, bullae
dengan dasar pucat dan nyeri minimal pada seluruh kaki kiri
Bagaimana tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Ringer laktat 8.640 cc dalam 24 jam
B. Ringer laktat 4.320 cc 8 jam pertama
C. Ringer laktat 4.320 cc 16 jam kedua
D. Ringer laktat 4.320 cc dalam 24 jam
E. Ringer laktat 8.640 cc 8 jam pertama
TBSA :
- Derajat IIA dada : 9%
- Derajat IIA perut : 9%
- Derajat IIB kaki kiri : 18%
- TOTAL : 36%
TBSA = 2 x TBSA x BB
= 2 x 36% x 60
= 4.320 cc / 24 jam

747
4
3B
Klasifikasi Berdasarkan Kedalaman
Depth

Epidermal

Superficial – Deep
dermal

I IIA IIB III IV Full skin thickness

Superficial Partial Deep Partial Full Thickness Fourth Degree


Superficial Burn
Thickness Burn Thickness Burn Burn Burn
Organ dalam

MED+NOTES
• Derajat 1 tidak
diperhitungkan
dalam %TBSA!

• Bullae jangan
dipecahkan!
4
3B
Luas Luka Bakar : Wallace’s Rule of Nine

18%

Dewasa dan anak ≥ 10 Tahun Anak <10 tahun : Untuk setiap


pertambahan tahun, ambil 1% dari kepala
dan tambahkan ke tiap kaki 0,5%

749
4
3B
Penghitungan Cairan Luka Bakar

Kategori Luka Bakar Usia dan Berat Badan Penghitungan Cairan Urin Output
Dewasa dan anak (>14 0,5 ml/kg/jam
Api 2 ml x %TBSA x BB
tahun) 30-50 ml/jam
Anak (<14 tahun) 3 ml x %TBSA x BB 1 ml/kg/jam
1 ml/kg/jam
Infant dan anak (<30 kg) 3 ml x %TBSA x BB
4 ml x %TBSA x BB sampai 1-1,5ml/kg hingga urin
Listrik Semua usia
urin jernih jernih

Indikasi Resusitasi Cairan pada Luka Bakar

• Luka bakar derajat I > 10% (usia <10 tahun dan >50 tahun)
• Luka bakar derajat II >20% (usia 10-50 tahun)
• Luka bakar derajaat III dan IV

750
A. Ringer laktat 8.640 cc dalam 24 jam à Kurang tepat
B. Ringer laktat 4.320 cc 8 jam pertama à Kurang tepat
C. Ringer laktat 4.320 cc 16 jam kedua à Kurang tepat
D. Ringer laktat 4.320 cc dalam 24 jam
E. Ringer laktat 8.640 cc 8 jam pertama à Kurang tepat

751
123
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 25 tahun diantar temannya setelah digigit anjing setelah
melempari anjing dengan batu. Kejadiannya sekitar 30 menit yang lalu dan
anjing kabur setelah mengigit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik didapatkan vulnus morsum dengan dasar jaringan
subkutan dan tidak ada perdarahan aktif pada paha kiri. Dilakukan perawatan
luka pada pasien ini.
Apakah tatalaksana berikutnya yang diberikan pada pasien ini?
A. Injeksi SAR dan ATS
B. Injeksi VAR, SAR dan antibiotik
C. Injeksi VAR dan SAR
D. Injeksi SAR, ATS dan antibiotik
E. Injeksi VAR
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 25 tahun diantar temannya setelah digigit anjing setelah
melempari anjing dengan batu. Kejadiannya sekitar 30 menit yang lalu dan
anjing kabur setelah mengigit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik didapatkan vulnus morsum dengan dasar jaringan
subkutan dan tidak ada perdarahan aktif pada paha kiri. Dilakukan perawatan
luka pada pasien ini.
Apakah tatalaksana berikutnya yang diberikan pada pasien ini?
A. Injeksi SAR dan ATS
B. Injeksi VAR, SAR dan antibiotik
C. Injeksi VAR dan SAR
D. Injeksi SAR, ATS dan antibiotik
E. Injeksi VAR
3B
Kasus Paparan HPR

Hewan lari/hilang/ tidak dapat Hewan dapat ditangkap dan


ditangkap, mati, dibunuh diobservasi (10-14 hari)

Luka Risiko Luka Risiko Luka Risiko Luka Risiko


Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Segera Segera Segera Tidak diberi VAR


diberi VAR diberi VAR diberi VAR tunggu hasil
dan SAR dan SAR observasi

Jika Spesimen Otak Spesimen Otak Hewan Hewan Mati Hewan Mati Hewan
tidak dapat dapat diperiksa Sehat Sehat
diperiksa , Lanjutkan Berikan VAR
VAR
Positif Negatif Stop VAR Tidak
Spesimen Otak diperiksa
diberi VAR

VAR Stop VAR Positif Negatif


lanjutkan

VAR Stop VAR


lanjutkan
Rabies 3B

Kategori Luka

Jenis Kontak Rekomendasi Tatalaksana

• Menyentuh atau memberi makan hewan • Cuci luka


I
• Jilatan pada kulit intak • Tidak diberikan VAR/SAR

• Jilatan kulit tidak intak, dasar jaringan lemak • Cuci luka


II
• Luka goresan kecil atau lecet tanpa perdarahan • Segera berikan VAR

• Gigitan dan cakaran yang menimbulkan luka, dasar


• Cuci luka
III otot
• Segera berikan VAR dan SAR
• Kontaminasi mukosa dengan air liur hewan
A. Injeksi SAR dan ATS à ATS pada kasus tetanus
B. Injeksi VAR, SAR dan antibiotik à tidak diberikan antibiotik
C. Injeksi VAR dan SAR à pada luka risiko tinggi
D. Injeksi SAR, ATS dan antibiotik à tidak diberikan antibiotik
E. Injeksi VAR

757
124
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pada lutut kanan sejak 2 hari yang lalu. Riwayat terjatuh saat bermain
basket. Saat ini sulit menggerakan lutut kanannya. Tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik genu dexra tampak eritem. Pemeriksaan macintosh
pada lutut kanan didapatkan hasil positif
Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A. Ruptur ACL
B. Ruptur PCL
C. Ruptur LCL
D. Ruptur MCL
E. Ruptur Mensicus
Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pada lutut kanan sejak 2 hari yang lalu. Riwayat terjatuh saat bermain
basket. Saat ini sulit menggerakan lutut kanannya. Tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik genu dexra tampak eritem. Pemeriksaan macintosh
pada lutut kanan didapatkan hasil positif
Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A. Ruptur ACL
B. Ruptur PCL
C. Ruptur LCL
D. Ruptur MCL
E. Ruptur Mensicus
Anterior Cruciate Ligament 3A

Pemeriksaan Fisik

LACHMAN TEST ANTERIOR DRAWER


TEST

Bila terasa tonjolan di anterior (+) Tibia translasi ke anterior

761
Anterior Cruciate Ligament 3A

Pemeriksaan Fisik

PIVOT TEST
(Macintosh)

Internal rotasi + valgus stress +


lutut fleksi 90° → subluksasi tibia
ke anterior (20-30°)

762
Jenis Kelainan Nama Test
Anterior Cruciate Ligament (ACL) Anterior Drawer, Lachman Test, Pivot Shift Test (LaPAn)
Posterior Cruciate Ligament (PCL) Posterior Drawer, Sag Sign (PeSeg)
Lateral Collateral Ligament (LCL) Varus Test
LaRi MeGu
Medial Collateral Ligament (MCL) Valgus Test
Meniscus Apley Test, Thessaly Test, Mc-Murray Test
Lateral Endorotasi
MeSo LaDi
Media Eksorotasi

MED+EASY

763
A. Ruptur ACL
B. Ruptur PCL à Posterior drawer test (+)
C. Ruptur LCL à Varus stress test (+)
D. Ruptur MCL à Valgus stress test (+)
E. Ruptur Mensicus à McMurray test / Appley grind test / Thessaly test (+

764
125
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan adanya
benjolan pada lengan kiri bawah yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Benjolan tidak nyeri, dan tidak bertambah besar. Tanda vital dalam batas normal.
Status lokalis regio antebrachi sinistra tampak benjolan dengan diameter 3 cm,
berbatas tegas, konsistensi kenyal, tidak nyeri, warna sama dengan kulit sekitar
dan slip sign positif
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Bedah insisi
B. Bedah eksisi
C. Bedah ekstirpasi
D. Aspirasi benjolan
E. Rujuk
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan adanya
benjolan pada lengan kiri bawah yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Benjolan tidak nyeri, dan tidak bertambah besar. Tanda vital dalam batas normal.
Status lokalis regio antebrachi sinistra tampak benjolan dengan diameter 3 cm,
berbatas tegas, konsistensi kenyal, tidak nyeri, warna sama dengan kulit sekitar
dan slip sign positif
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ?
A. Bedah insisi
B. Bedah eksisi
C. Bedah ekstirpasi
D. Aspirasi benjolan
E. Rujuk
4

Tatalaksana
• Tidak memerlukan tindakan apapun, kecuali
cepat membesar & nyeri serta mengganggu
fungsi atau gerak
• Eksisi
• Penyuntikan steroid
• Liposuction

Kriteria rujukan :
1. Ukuran >6 cm dengan progresif cepat
2. Ada gejala nyeri spontan/tekan
3. Predileksi di lokasi dekat saraf/pembuluh
darah

768
Tumor Jinak Kulit
Kista Ateroma Kista Epidermoid Kista Dermoid Lipoma Neurofibroma

Dermal (folikel rambut,


Struktur asal Kelenjar sebasea Epitel (keratin) Sel adiposa Neural crest cell
kelenjar eringat)

Usia Semua usia Dewasa muda Sejak lahir (kongenital) Semua usia Dewasa muda

Nodul tidak nyeri Nodul tidak nyeri Nodul subkutaneus tidak


Nodul subkutan
Mobile Mobile nyeri Nodul multiple nyeri
Khas Mobile
Tumbuh perlahan Tumbuh perlahan Terfiksasi Café au lait spot
Slippage sign (+)
Puncta (+) Puncta (+/-) Terdapat rambut

Kepala, leher, bahu,


Predileksi Wajah, kepala, leher, punggung Kepala, leher, ovarium Badan, tangan, kaki
punggung

Tatalaksana Eksisi

769
A. Bedah insisi à Kurang tepat
B. Bedah eksisi
C. Bedah ekstirpasi à Kurang tepat
D. Aspirasi benjolan à Kurang tepat
E. Rujuk à Kurang tepat

770
126
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
pada betis kanan sejak 12 jam yang lalu. Riwayat kecelakaan yang
mengakibatkan betis kanan patah 3 hari yang lalu. Saat ini betis kanan terpasang
bidai untuk imobilisasi. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak
kaki kiri menjadi lebih pucat disertai penurunan sensibilitas dan kekuatan otot,
Arteri dorsalis pedis tidak teraba.
Apakah tatalaksana awal yang tepat ?
A. Debridement
B. Mengencangkan bidai
C. Amputasi
D. Fasciotomy
E. Fiksasi internal
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
pada betis kanan sejak 12 jam yang lalu. Riwayat kecelakaan yang
mengakibatkan betis kanan patah 3 hari yang lalu. Saat ini betis kanan terpasang
bidai untuk imobilisasi. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak
kaki kiri menjadi lebih pucat disertai penurunan sensibilitas dan kekuatan otot,
Arteri dorsalis pedis tidak teraba.
Apakah tatalaksana awal yang tepat ?
A. Debridement
B. Mengencangkan bidai
C. Amputasi
D. Fasciotomy
E. Fiksasi internal
3B

Definisi

Peningkatan tekanan intra kompartemen (>30 mmHg) suatu ruang anatomi tertutup yang
dibatasi oleh dinding yang relatif kaku sehingga mengganggu sirkulasi ke distal dari
kompartemen tersebut.

774
3B

Manifestasi Klinis

• Pain
• Paresthesia
• Pallor
• Paralysis 6P
• Pulseless
• Poikilothermia

Tatalaksana

• Menurunkan tekanan intrakompartemen


• Non bedah (buka cast/gips)
• Bedah : fasciotomi/eskarotomi

77
5
A. Debridement à kurang tepat
B. Mengencangkan bidai à kurang tepat
C. Amputasi à kurang tepat
D. Fasciotomy
E. Fiksasi internal à kurang tepat

776
Throwback CBT Mei 2022

Kulit-Kelamin
127
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 49 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan timbul
gelembung-gelembung kecil berisi air di daerah perut kemudian menjalar ke
selangkangan. Gelembung awalnya kecil-kecil lalu bersatu menjadi menjadi lesi
yang lebih besar. Sebelum muncul kelainan kulit, pasien mengeluh demam.
Sepuluh tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan vesikel dengan dasar eritem di daerah inguinal,
nyeri (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Herpes simpleks
B. Herpes zoster
C. Varisela
D. Pemfigus vulgaris
E. Folikulitis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 49 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan timbul
gelembung-gelembung kecil berisi air di daerah perut kemudian menjalar ke
selangkangan. Gelembung awalnya kecil-kecil lalu bersatu menjadi menjadi lesi
yang lebih besar. Sebelum muncul kelainan kulit, pasien mengeluh demam.
Sepuluh tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan vesikel dengan dasar eritem di daerah inguinal,
nyeri (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Herpes simpleks
B. Herpes zoster
C. Varisela
D. Pemfigus vulgaris
E. Folikulitis
Herpes Kulit
Etiologi Herpes Simplex Virus Varicella Zoster Virus

Penunjang
Tzanck Test à Multinucleated Giant Cell

Diagnosis HSV – 1 HSV – 2 Varicella Zoster Herpes Zoster

Predileksi • Bilateral / Seluruh tubuh • Unilateral


Oral Genital
• Dew Drop on Rose Petal • Sesuai Dermatome

Tatalaksana • Asiklovir 5x200mg / 3x400 mg 7-10 hari


• Bilateral / Seluruh tubuh
Primer • Valasiklovir 2x500-1000 mg 7-10 hari Topikal • Dew Drop on Rose Petal
• Famciclovir 3x250 mg/hari 7-10 hari

MED+EASY à 7 • Anak: Asiklovir 4x10-20mgbb (max 800/hari) MED+EASY à 13


• Dewasa:
Sekunder • Diberikan selama 5 hari Sistemik o Asiklovir oral 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari
o Valasiklovir 3x 1 gram/hari selama 7 hari
o Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7 hari

Komplikasi Ramsay Hunt Syndrome


Reye Syndrome Neuralgia Pasca Herpes H. Z. Oftalmikus (N. V)
(N. VII)
• Nyeri ringan :
Paracetamol 3x500 mg • Hutchinson’s sign
• Gagal Hati • TCA 10 mg • Asiklovir/valasiklovir 10 • Bell’s Pallsy
• Faktor Resiko: Aspirin • Gabapentin 300 mg/Hari hari • Prednisone 7-10 hari
minggu • Rujuk spesialis mata.
• Pregabalin 2x75 mg/Hari

781
4

Manifestasi Klinis

• Fase prodormal : 1-3 hari


• Gangguan sensai dermatomal
• Parestesia
• Nyeri tajam seperti tersayat
• Fase ruam :
• Dermatomal dan unilateral
• Predileksi: Level T3-L2
• Evolusi ruam: makula-papul-vesikel-pustule-krusta

Lesi Herpes Zoster

782
A. Herpes simpleks à lesi herpetiformis pada genital dan labial
B. Herpes zoster
C. Varisela à lesi dasar eritem, multiformis dan tersebar di seluruh tubuh
D. Pemfigus vulgaris à bula kendur, nikolsky (+)
E. Folikulitis à peradangan pada folikel rambut

783
128
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan
gatal hampir di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Gatal dirasakan sudah 1
minggu yang lalu tetapi memberat 3 hari terakhir, terutama pada daerah sela
jari, daerah pusar dan bokong. Pasien mengatakan gatal terutama pada malam
hari. Diketahui kakak pasien mengalami hal yang serupa. Pada pemeriksaan
didapatkan papul eritem dan ekskoriasi.
Apakah penyebab kondisi pasien di atas?
A. Phtirus pubis
B. Dermatophagoides
C. Dermoides
D. Pediculus humanus
E. Sarcoptes scabei
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan
gatal hampir di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Gatal dirasakan sudah 1
minggu yang lalu tetapi memberat 3 hari terakhir, terutama pada daerah sela
jari, daerah pusar dan bokong. Pasien mengatakan gatal terutama pada malam
hari. Diketahui kakak pasien mengalami hal yang serupa. Pada pemeriksaan
didapatkan papul eritem dan ekskoriasi.
Apakah penyebab kondisi pasien di atas?
A. Phtirus pubis
B. Dermatophagoides
C. Dermoides
D. Pediculus humanus
E. Sarcoptes scabei
MED+EASY

Infeksi Kulit Parasit


Ped1kulosis : permetrin 1%
5kabies : permetrin 5%

Skabies Pedikulosis Cutaneus Larva Migrans

Ancylostoma braziliense
Etiologi Sarcoptes scabiei Pediculus (tergolong family Pediculidae)
Ancylostoma caninum

Predileksi Sela jari Kepala, tubuh, pubis Kaki dan bokong

Higienitas Buruk
Faktor Resiko
Tinggal Bersama (alat mandi Bersama, dll) Tidak memakai alas kaki

• Gatal malam hari


• Gatal, erosi, ekskoriasi
• Menyerang kelompok
Manifestasi / UKK • Tungau (+) Plak eritematosa berkelok, gatal dan nyeri
• Kanalikulus ((+)
• Telur (+)
• Tungau (+)
Dermoskopi
Pemeriksaan Ditemukan kutu / telur Mikroskopis à etiologi
Ink burrow test
Topikal
• Permetrin 5%
1. Salep albendazole 10% 7-10 hari
Sulfur Presipitatum 5 – 10% • Permetrin 1%
2. Salep tiabendazole 10-15% 5-7 hari
Tatalaksana • Emulsi benzil benzoas 10-20% • Malation 0,5%
Sistemik
• 4. Gameksan (Lindane) 1% • Gameksin 1%
1. Ivermektin 1x200 mcg/kg PO 1-2 hari
2. Albendazol 1x400 mg PO 3-7 hari
4

Definisi

• Infeksi yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, penyebaran melalui kontak dengan
orang yang terinfeksi dengan tanda dan gejala.

Predileksi

• Sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku luar, lipat ketiak depan, areola
mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna, perut bawah

788
A. Phtirus pubis à pediculosis pubis
B. Dermatophagoides à tungau yang menyebabkan gangguan
pernapasan
C. Dermoides à kurang tepat
D. Pediculus humanus à pediculosis capitis/corporis
E. Sarcoptes scabei

789
129
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang dengan keluhan gatal pada siku, lutut dan
bokong sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengatakan gatal yang dirasakan sangat
hebat sehingga pasien sering menggaruk daerah tersebut hingga terjadi
penebalan kulit. Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan plak
eritematosa dengan skuama putih tebal berwarna keabuan. Saat dokter akan
melepaskan skuama tersebut tampak bercak-bercak perdarahan.
Apakah tanda khas yang ada pada pasien di atas?
A. Tanda asboe
B. Tanda nikolsky
C. Tanda auspitz
D. Tanda koebner
E. Tanda kaarvetsvlek
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang pria berusia 40 tahun datang dengan keluhan gatal pada siku, lutut dan
bokong sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengatakan gatal yang dirasakan sangat
hebat sehingga pasien sering menggaruk daerah tersebut hingga terjadi
penebalan kulit. Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan plak
eritematosa dengan skuama putih tebal berwarna keabuan. Saat dokter akan
melepaskan skuama tersebut tampak bercak-bercak perdarahan.
Apakah tanda khas yang ada pada pasien di atas?
A. Tanda asboe
B. Tanda nikolsky
C. Tanda auspitz
D. Tanda koebner
E. Tanda kaarvetsvlek
3A

Manifestasi Klinis (Kutan)

• Efloresensi: plak eritematosa dengan skuama putih tebal seperti kertas mika

Pemeriksaan Fisik

• Tetesan lilin: bila lesi digores benda tumpul, skuama terlepas namun tetap koheren
(menyatu) seperti tetesan lilin
• Auspitz sign: bila skuama dikerok akan menyebabkan titik perdarahan
• Koebner phenomenon: trauma pada kulit sehat dapat menyebabkan lesi psoriasis

Fenomena Tetesan Lilin Auspitz Sign Fenomena Koebner


3A

Manifestasi Klinis (Non-Kutan)

• Geographic tongue à patch eritem pada papil lidah yang menyerupai pulau
• Kuku
• Nail pitting à cekungan-cekungan kecil pada kuku
• Oil spot/oil drop à perubahan warna kuku menjadi kekuningan; sangat spesifik
• Nyeri sendi à komplikasi yang disebut psoriatic arthritis

Geographic Tongue Oil Spot


A. Tanda asboe à saat bula ditekan menyebabkan penyebaran blister
pada kulit berdekatan
B. Tanda nikolsky à pemisahan dermis dan epidermis pada bula saat
ditekan
C. Tanda auspitz
D. Tanda koebner à munculnya lesi yang sama pada tempat trauma
E. Tanda kaarvetsvlek à fenomena tetesan lilin

795
130
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 46 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka di bagian
tungkai bawah. Dari anamnesis diketahui pasien merupakan seorang petani.
Pada pemeriksaan didapatkan ulkus multipel tertutup krusta yang tebal, kruasta
melekat erat dan saat dilepaskan tampak ulkus.
Apakah tatalaksana pada pasien di atas?
A. Kompres dengan povidon iodine 0.1%
B. Kompres dengan asam salisilat 0.1%
C. Kompres dengan rivanol 0.1%
D. Salep asam fusidat 2%
E. Salep mupirosin 2 %
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 46 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka di bagian
tungkai bawah. Dari anamnesis diketahui pasien merupakan seorang petani.
Pada pemeriksaan didapatkan ulkus multipel tertutup krusta yang tebal, krusta
melekat erat dan saat dilepaskan tampak ulkus.
Apakah tatalaksana pada pasien di atas?
A. Kompres dengan povidon iodine 0.1%
B. Kompres dengan asam salisilat 0.1%
C. Kompres dengan rivanol 0.1%
D. Salep asam fusidat 2%
E. Salep mupirosin 2 %
Pioderma 4

Tatalaksana

Topikal

• Banyak krusta:
• Kompres PK 1:5000 MED+EASY
Asyam
• Kompres rivanol 1% 3x sehari Mau
• (-) Krusta à 7 – 10 hari Bagi
Kolor
• As. Fusidat 2% 2
• Mupirocin 2%
• Basitrasin 2x/hari
• Kloramfenikol 2%

Apabila lesi abses besar, nyeri, fluktuasi (+) lakukan insisi dan drainase
Pioderma 4

Tatalaksana

Sistemik

• 1ST LINE: (min. 7 hari)


• Kloksasilinin/dikloksasilin
MED+EASY
• Dewasa: 4x250-500mg/hari
• Anak: 25-50mg/BB/hari (terbagi 4 dosis) DASAKE
• Amoxiclav Dikloksasilin
• Dewasa: 3x250-500mg/hari Amoxiclav
• Anak: 25mg/BB/hari (terbagi 3 dosis)
• Sefaleksin Sefalexin
• 25 - 50 mgbb/hari (terbagi 4 dosis) Azitromisin
• 2ND LINE
Klindamisin
• Azitromisin 1x500mg (H1), 1x250 mg(H2-5)
• Klindamisin 3x300mg, 15mg/BB/hari (terbagi 3 dosis) Eritromisin
• Eritromisin 4x250-500mg
A. Kompres dengan povidon iodine 0.1% à povidon iodine 1%
B. Kompres dengan asam salisilat 0.1%
C. Kompres dengan rivanol 0.1% à rivanol 1%
D. Salep asam fusidat 2% à apabila lesi tanpa krusta
E. Salep mupirosin 2 % à apabila lesi tanpa krusta

801
131
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
terdapat luka pada dahi sebelah kanan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
merasakan ukuran luka semakin bertambah besar sejak 3 bulan terakhir. Luka
sudah diobati dengan antiseptik tetapi tidak mengalami perbaikan dan saat ini
luka berkembang menjadi borok. Pasien bekerja sebagai petani sejak 20 tahun
lalu dan jarang menggunakan topi saat berada di sawah. Pada pemeriksaan
histopatologi didapatkan gambaran mutiara tanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melanoma maligna
B. Nevus pigmentosus
C. Karsinoma sel basal
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Keratosis aktinik
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
terdapat luka pada dahi sebelah kanan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
merasakan ukuran luka semakin bertambah besar sejak 3 bulan terakhir. Luka
sudah diobati dengan antiseptik tetapi tidak mengalami perbaikan dan saat ini
luka berkembang menjadi borok. Pasien bekerja sebagai petani sejak 20 tahun
lalu dan jarang menggunakan topi saat berada di sawah. Pada pemeriksaan
histopatologi didapatkan gambaran mutiara tanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melanoma maligna
B. Nevus pigmentosus
C. Karsinoma sel basal
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Keratosis aktinik
Tumor Ganas Kulit
BCC SCC
Melanoma Maligna
Basal Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma

UKK • Ulkus hitam dasar kotor (rodent)


• Pearly papul • Nodul hyperkeratosis • Hiperpigmentasi pada kulit dengan
• Tepi tidak teratur • Mudah berdarah ABCDE
• Telangiektasis

Sinar matahari, Sinar matahari,


F. Resiko Sinar matahari
lesi precursor: keratosis aktinik iritasi berulang nevus pigmentus

Asal Tumor Sel epitel basal Keratosit epidermis Melanosit

• Pearl horn (Mutiara tanduk)


Histo PA MED+EASY SCC
Sel palisade • Keratinisasi Sel melanosit berdiferensiasi ganas
KAMU à (SQUAMOUS)
• Intercellular bridging
SUKA à (SERING METASTASIS)
TANDUK à MUTIARA TANDUK
Metastasis Jarang Sering Paling sering BEDARAH à (MUDAH BERDARAH)

805
2

Manifestasi Klinis

• Awalnya seperti plak, nodular, papilomatosa,


dan/atau verukosa
• Semua bentuk akhirnya mengalami ulserasi sentral
• Ulkus merah tidak nyeri dengan tepi tidak rata
• Dasar ulkus menyerupai jaringan granulasi dan
mudah berdarah
• Kulit disekitar ulkus merah dan keras
• Predileksi:
• Wajah dan leher

Karakteristik

• Locally invasive
• Metastasis regional melalui KGB

Manifestasi khas : ulkus tidak nyeri, mudah berdarah di daerah wajah


2

Pemeriksaan Penunjang

• Histopatologi
• Atipikal keratinosit
• inti yang besar, pleomorfik, dan hiperkromatik
• Keratin Pearl (Mutiara tanduk)
• Deposit keratin yang dikelilingi oleh lapisan konsentris dari
keratinosit atipikal

Tatalaksana

• Operatif à eksisi
• Radioterapi
A. Melanoma maligna à tumor ganas melanoma (ABCDE)
B. Keratosis seboroik à tumor jinak epidermal
C. Karsinoma sel basal à histopatogi didapatkan gambaran palisade
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Keratosis aktinik à bentuk pra kanker karsinoma sel skuamosa
132
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
kebotakan pada rambutnya sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
semakin memberat dimana saat ini tidak ada lagi rambut pada bagian tengah.
Pasien tidak mengeluhkan ada rasa gatal dan sedang tidak mengkonsumsi obat-
obatan dalam jangka panjang. Diketahui bahwa ibu pasien menderita keluhan
yang sama. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan adanya kebotakan pada bagian tengah, eritem (-). Saat dilakukan
traksi didapatkan rambut yang tercabut sebanyak 3 helai.
Apakah diagnosis yang tepat pasien di atas?
A. Alopesia areata
B. Telogen effluvium
C. Anagen effluvium
D. Alopesia androgenik
E. Tinea kapitis black dot
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
kebotakan pada rambutnya sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
semakin memberat dimana saat ini tidak ada lagi rambut pada bagian tengah.
Pasien tidak mengeluhkan ada rasa gatal dan sedang tidak mengkonsumsi obat-
obatan dalam jangka panjang. Diketahui bahwa ibu pasien menderita keluhan
yang sama. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan adanya kebotakan pada bagian tengah, eritem (-). Saat dilakukan
traksi didapatkan rambut yang tercabut sebanyak 3 helai.
Apakah diagnosis yang tepat pasien di atas?
A. Alopesia areata
B. Telogen effluvium
C. Anagen effluvium
D. Alopesia androgenik
E. Tinea kapitis black dot
Kelainan Rambut
Alopesia Effluvium

Areata Androgenik Telogen Anagen

• Sebagian area kepala • Kebotakan rambut membentuk


• Hair pull test (+) pola tertentu (M Shaped) • Akibat obat (kemo)
• Akibat stress
• Exclamation mark (+) • Berkaitan dengan hormon • Hair pull test (+)
• Hair pull test (+)
• Autoimun testosterone
• Hair pull test (-)
Universalis Totalis

Tatalaksana

Minoxidil 2% dan 5% Topikal


Finasteride 1 mg/hari
Kortikosteroid intralesi (DOC: Alopesia Areata)

812
3A

Definisi

• Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik.


• Konversi rambut terminal menjadi rambut velus dalam pola karakteristik.

Klinis

• Pada pria penipisan rambut di temporal, frontal/parietal, verteks, oksipital


• Pada wanita penipisan rambut difus terutama di daerah frontal/parietal

Norwood-Hamilton: Ludwig :
Tipe I muncul pada skalp prepubertas Kerontokan difus pada puncak
dengan rambut terminal tumbuh kepala dan menetapnya garis
pada dahi dan pada seluruh scalp. frontal, namun pada wanita terdapat
Tipe II dan III menunjukkan juga kerontokan yang meningkat
kemunduran garis rambut frontal pada bagian depan, disebut
kebanyakan bentuk M. dengan Christmast tree pattern.
A. Alopesia areata à exclamation hair (+)
B. Telogen effluvium à kerontokan rambut pasca demam, melahirkan
C. Anagen effluvium à kerontokan rambut pasca kemoterapi
D. Alopesia androgenik
E. Tinea kapitis black dot à kerontokan rambut kausa jamur

814
133
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka pada
kemaluan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan luka tidak disertai dengan nyeri.
Pasien mengakui telah berhubungan dengan teman kencan onlinenya 2 minggu
yang lalu. Dari anamnesis diketahui pasien alergi penisilin. Pemeriksaan fisik
didapatkan limfadenopati inguinal bilateral dan pemeriksaan genital didapatkan
gambaran seperti berikut :
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien di atas?
A. Doksisiklin 2x100 mg oral 30 hari
B. Doksisiklin 2x100 mg oral dosis tunggal
C. Penisilin benzatin 2.4 juta unit IM SD
D. Penisilin benzatin 1.2 juta unit IM SD
E. Eritromisin 4x500 mg dosis tunggal
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka pada
kemaluan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan luka tidak disertai dengan nyeri.
Pasien mengakui telah berhubungan dengan teman kencan onlinenya 2 minggu
yang lalu. Dari anamnesis diketahui pasien alergi penisilin. Pemeriksaan fisik
didapatkan limfadenopati inguinal bilateral dan pemeriksaan genital didapatkan
gambaran seperti berikut :
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien di atas?
A. Doksisiklin 2x100 mg oral 30 hari
B. Doksisiklin 2x100 mg oral dosis tunggal
C. Penisilin benzatin 2.4 juta unit IM SD
D. Penisilin benzatin 1.2 juta unit IM SD
E. Eritromisin 4x500 mg dosis tunggal
Ulkus Genital
Penyakit Gambaran klinis Etiologi Pemeriksaan Penunjang Khas

Kultur
Herpes simpleks • Vesikel berkelompok à Ulkus
HSV 2 Mikroskopis : Tzanck smear – “sel
genital • Nyeri (+)
datia berinti banyak”

• Stadium 1 : uklus durum (bersih) Serologi :


Ulkus Durum /
• Stadium 2 : Copper peny rash Treponema Pallidum VDRL/TPHA
chancre / sifilis
• Nyeri (-) Mikroskopis Lapangan Gelap

• Ulkus molle (kotor)


Ulkus molle/ Mikropkopis : Giemsa –”School of
• Multiple, tepi bergaung / tidak rata Haemophyllus Ducrey
chancroid fish”
• Nyeri (+)

Granuloma • Beefy red ulcer


Mikropkopis : Wright/Giemsa –
ingunale (merah mudah berdarah) Klebsiella granulomatis
”Donovan bodies” pada makrofag
(Donovanosis) • Nyeri (-)

Limfogranuloma • Ulkus à hilang à buboinguinal Mikroskopis : Giemsa-”Gamna –


venereum • Groove Sign Chlamydia trachomatis
Favre bodies” pada makrofag

818
818
4
3A
Pemeriksaan Penunjang

Sifilis Primer Sifilis Sekunder Sifilis Laten

RPR atau
Dapat reaktif atau non reaktif Reaktif, titer tinggi Reaktif
VDRL

TPHA Reaktif Reaktif Reaktif

Tatalaksana

Benzil benzatin penisilin G dengan dosis :


1. Stadium primer dan sekunder : 2,4 juta unit IM SD
(1,2 juta unit bokong kanan, 1,2 juta unit bokong kiri)
2. Stadium laten 2,4 juta unit IM setiap minggu (hari 1,8 dan 15)
4
3A
Tatalaksana

1. Doksisiklin 2x100 mg selama 30 hari untuk stadium primer, sekunder dan tersier
2. Eritromisin 4x500 mg oral selama 30 hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium primer dan
sekunder, atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten

Evaluasi terapi: evaluasi secara klinis dan serologi dilakukan pada bulan ke-1, 3, 6 dan 12.
Kriteria sembuh: titer VDRL atau RPR menurun 4 kali lipat dalam 6 bulan setelah pengobatan.

MED+EASY
Tatalaksana Sifilis
Penis Do Er
Benzatin Penisilin G 2,4 Juta IM SD
Doksisiklin 2 x 100 mg oral 30 hari
Eritromisin 4 x 500 mg oral 30 hari
A. Doksisiklin 2x100 mg oral 30 hari
B. Doksisiklin 2x100 mg oral dosis tunggal à tidak tepat
C. Penisilin benzatin 2.4 juta unit IM SD à tidak tepat
D. Penisilin benzatin 1.2 juta unit IM SD à tidak tepat
E. Eritromisin 4x500 mg dosis tunggal à tidak tepat

821
134
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
keputihan sejak 5 hari yang lalu. Keputihan yang dialami berbau busuk, berwarna
kuning-kehijauan dan kadang berbusa. Pasien sering gonta-ganti pasangan
seksual. Pada pemeriksaan pada forniks posterior tampak duh seropurulent,
berbau, berwarna kuning dan berbusa dan tampak bintik kemerahan pada
servix.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien di atas?
A. Metronidazol 2 gram per oral 7 hari
B. Metronidazol 2 gram intravaginal dosis tunggal
C. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal
D. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral dosis tunggal
E. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral 3 hari
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
keputihan sejak 5 hari yang lalu. Keputihan yang dialami berbau busuk, berwarna
kuning-kehijauan dan kadang berbusa. Pasien sering gonta-ganti pasangan
seksual. Pada pemeriksaan pada forniks posterior tampak duh seropurulent,
berbau, berwarna kuning dan berbusa dan tampak bintik kemerahan pada
servix.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien di atas?
A. Metronidazol 2 gram per oral 7 hari
B. Metronidazol 2 gram intravaginal dosis tunggal
C. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal
D. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral dosis tunggal
E. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral 3 hari
3A

Definisi Etiologi

• Infeksi saluran urogenital bagian bawah pada perempuan maupun laki-laki, dapat bersifat akut
atau kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya melalui kontak seksual

Manifestasi Klinis

Wanita Pria
• Sekret vagina seropurulent – mukopurulen • Disuria, polyuria, secret mucoid
berwarna kuning kehijauan,berbau tidak /mukopurulen
enak, dan berbusa • Urin jernih, terkadang terlihat benang –
• Dinding vagina kemerahan dan sembab benang halus
• Granulasi warna merah pada cervix • Sering asimtomatik
(strawberry appereance)
• Dispareunia, perdarahan pascakoitus,
perdarahan intermenstrual
4
3A
Tatalaksana

Trikomoniasis Bakterial Vaginosis Kandidiasis

Metronidazole 2 g SD, PO Metronidazole 2 g SD, PO Klotrimazol 200 mg 3 hari, intravagina

Metronidazole 2x500 mg 7 hari, PO Metronidazole 2x500 mg 7 hari, PO Klotrimazol 500 mg SD, intravagina
Klindamisin 2x300 mg/hari selama 7
Flukonazol 150 mg SD, PO
hari, PO
Itrakonazol 200 mg SD, PO

Nistatin 100.000 IU 7 hari, intravagina

MED+EASY
KOKO FIN

826
A. Metronidazol 2 gram per oral 7 hari à dosis kurang tepat
B. Metronidazol 2 gram intravaginal dosis tunggal à dosis kurang tepat
C. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal
D. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral dosis tunggal à dosis kurang tepat
E. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral 3 hari à dosis kurang tepat

827
135
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena
tampak bintik-bintik berwarna putih pada badan anaknya yang disadari sejak 3
hari lalu. Setelah dilakukan anamnesis diketahui anak menjadi sering mengeluh
gatal dan menggaruk pada daerah punggung dan dada. Keluhan muncul
setelah melakukan perjalanan dengan motor dan memakai jaket tebal. Tidak
ada riwayat alergi. Pemeriksaan status lokalis didapatkan papulovesikel berwarna
putih jernih dan tersebar diskret.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Miliaria rubrum
B. Miliaria kristalina
C. Miliaria profunda
D. Miliaria pustulosa
E. Folikulitis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena
tampak bintik-bintik berwarna putih pada badan anaknya yang disadari sejak 3
hari lalu. Setelah dilakukan anamnesis diketahui anak menjadi sering mengeluh
gatal dan menggaruk pada daerah punggung dan dada. Keluhan muncul
setelah melakukan perjalanan dengan motor dan memakai jaket tebal. Tidak
ada riwayat alergi. Pemeriksaan status lokalis didapatkan papulovesikel berwarna
putih jernih dan tersebar diskret.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Miliaria rubrum
B. Miliaria kristalina
C. Miliaria profunda
D. Miliaria pustulosa
E. Folikulitis
4

Definisi

• Kelainan kulit akibat sumbatan kelenjar ekrin

Faktor Risiko

1.Kondisi lingkungan panas


2.Kelembaban tinggi
3.Keringat yang berlebih Kristalina Rubra Profunda

Stratum Corneum Spinosum Dermo-epidermal

Klinis
• Vesikel jernih • Makula / • Papul putih
• mudah papul diatas keras 2-4mm
pecah dasar tanpa tanda
• asimtomatis eritematosa radang
4

Tatalaksana

• Non Medikamentosa
• Memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
• Menghindari panas berlebih
• Menjaga kebersihan kulit
• Medikamentosa
• Bedak kocok mengandung kalamin dan mentol
• Miliaria rubra dengan inflamasi berat dapat diberikan kortikosteroid topikal dan
apabila ada infeksi sekunder diberi antibiotik topikal
• Miliaria profunda diberikan lanolin anhydrous, bila luas diberikan isotretinoin
A. Miliaria rubrum à papul dasar eritematosa
B. Miliaria kristalina
C. Miliaria profunda à papul putih tanpa tanda radang
D. Miliaria pustulosa à miliaria rubra disertai pustul
E. Folikulitis à peradangan pada folikel rambut

833
136
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke dokter oleh orang tuanya
dengan keluhan gatal di daerah kepala sejak 7 hari yang lalu. Anak memiliki
kebiasaan sering bermain di bawah terik matahari dan jarang menggunakan
sampo. Pada pemeriksaan didapatkan rambut berwarna keabuan, lesi tampak
berskuama, hiperkeratosis, dan berbatas tegas. Pada pemeriksaan lampu wood
tampak berwarna hijau.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Tinea kapitis favus
B. Tinea kapitis kerion
C. Tinea kapitis black dot
D. Tinea kapitis grey patch
E. Pediculosis capitis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke dokter oleh orang tuanya
dengan keluhan gatal di daerah kepala sejak 7 hari yang lalu. Anak memiliki
kebiasaan sering bermain di bawah terik matahari dan jarang menggunakan
sampo. Pada pemeriksaan didapatkan rambut berwarna keabuan, lesi tampak
berskuama, hiperkeratosis, dan berbatas tegas. Pada pemeriksaan lampu wood
tampak berwarna hijau.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Tinea kapitis favus
B. Tinea kapitis kerion
C. Tinea kapitis black dot
D. Tinea kapitis grey patch
E. Pediculosis capitis
Tinea/Dermatofitosis
Parameter Tinea
Mikroorganism • Infeksi jamur superfisial yang disebabkan
Trycophyton Sp., Epidermophyton Sp., Microsporum Sp. Definisi
e oleh dermatofita

Badan
Lokasi Lesi Kepala (T. Kapitis) Kaki (T. Pedis)
(T. Korporis) • Lesi berbatas tegas, tepi aktif/meninggi,
UKK
central healing
• Interdigitalis
• Terutama sela jari IV-
• Gray patch V
• Gatal Faktor • Immunocompromised (mis: DM), higienitas
(ektothrix) • Skuama, fisur,
• Batas tegas Resiko buruk
• Black dot (endothrix) maserasi
Bentuk Lesi • Polisiklik
• Kerion (Bengkak, pus • Gatal menahun à
• Pinggir aktif
+ dari folikel, seperti tidak gatal
• Central healing
sarang lebah) • Kronik
• Papuloskuamosa
• Hiperkeratotik
Pemeriksaan
Hifa sejati dan arthrospora
KOH
Lampu Wood Kuning kehijauan

Dermatophyte Kulit Rambut Kuku


Microsporum X X
Trichophyton X X X
Epidermophyton X X

Tatalaksana umum Tinea : Terbinafine


Perhatikan sediaan (topical / sistemik) dan dosis (ingat, tinea SKDI 4!)
Tinea Kapitis
Grey Patch/
Black dot
Non inflammatory type

• Inflamasi minimal, alopesia, • Inflamasi minimal, alopesia,


rambut daerah lesi berwarna rambut mudah patah,
abu-abu, mudah patah sampai meninggalkan kumpulan titik
akar, dan disertai skuama hitam pada alopesia dengan
• Lampu Wood berfluoresensi hijau skuama

Kerion/ Favus/
Inflammatory type Schoenleinii

• Bentuk berat dan kronis berupa


• Inflamasi berat, alopesia, lesi
plak eritematosa perifolikular
berupa nodul/pustul, gatal,
dengan skuama
• Dapat disertai nyeri dan
• Krusta tebal kekuningan
limfadenopati servikal posterior
(scutula) dengan mousy odor
A. Tinea kapitis favus à krusta tebal kekuningan (scutula) dengan mousy
odor
B. Tinea kapitis kerion à folikulitis pustular hingga furunkel disertai alopesia
sikatrisial
C. Tinea kapitis black dot à rambut mudah patah pada permukaan scalp,
tampak titik hitam
D. Tinea kapitis grey patch
E. Pediculosis capitis à kausa pediculus var.humanus

839
137
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke poliklinik karena seluruh kulitnya
berwarna putih yang dialami sejak lahir. Pasien juga mengeluhkan rambutnya
yang berwarna putih. Dari anamnesis diketahui bahwa nenek pasien juga
memiliki keluhan yang serupa. Pada pemeriksaan didapatkan hipopigmentasi
pada kulit dan rambut serta iris berwarna biru.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. Vitiligo generalisata
B. Eritrasma
C. Albinism
D. Hipopigmentasi pasca inflamasi
E. Tinea corporis
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke poliklinik karena seluruh kulitnya
berwarna putih yang dialami sejak lahir. Pasien juga mengeluhkan rambutnya
yang berwarna putih. Dari anamnesis diketahui bahwa nenek pasien juga
memiliki keluhan yang serupa. Pada pemeriksaan didapatkan hipopigmentasi
pada kulit dan rambut serta iris berwarna biru.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. Vitiligo generalisata
B. Eritrasma
C. Albinism
D. Hipopigmentasi pasca inflamasi
E. Tinea corporis
2

Definisi

• Kondisi konginetal dimana tanpa pigmen pada kulit, mata, rambut parsial (hypomelanistic albinism)/
komplit (amelanistic albinism)
• Kurangnya pigmen meningkatkan resiko sunburn dan kanker kulit

Klasifikasi

Oculocutaneous albinism (OCA) Ocular albinism (OA)

• Mata, rambut dan kulit


• Hanya mata
• Autosomal resesif
• OA1 subtype paling banyak (Nettleship-
• Subtipe terbanyak :
Falls syndrome)
• OCA1 : defek pada enzim tyrosinase
• X-linked resesif
(TYR)
• Kurangnya pigmen pada epitel retina
• OCA2 : defek pada gen P

843
2

Gejala Klinis

• Tidak adanya pigmen kulit parsial/komplit


• Rambut berwarna putih/kuning muda
• Iris berwarna biru
• Sensitif terhadap cahaya

Tatalaksana

• Sunblock SPF >30 untuk perlindungan


terhadap sinar matahari
• Tretinoin topikal
• Beta karoten 3x30-60 mg/hari

844
A. Vitiligo generalisata à patch depigmentasi seperti kapur pada seluruh
tubuh
B. Eritrasma à lesi eritem pada lipatan kulit, coral red pada lampu wood
C. Albinism
D. Hipopigmentasi pasca inflamasi à Riwayat inflamasi (+)
E. Tinea corporis à gatal (+), lesi central healing dengan tepi eritem

845
138
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
muncul bintik kemerahan di wajahnya. Pasien saat ini sebagai peserta di suatu
sekolah kedinasan sehingga tidak sempat mengurus wajahnya dan hampir tidak
pernah mencuci mukanya dengan sabun cuci muka. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan komedo hitam 9 buah dan komedo putih 10 buah di sekitar hidung,
dan tampak papul sebanyak 14 buah pada daerah dahi dan pipi.
Apakah diagnosis dan tatalaksana dari kasus diatas?
A. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal
B. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal + antibiotik topikal
C. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal
D. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal + antibiotik oral
E. Akne vulgaris berat – isotretinoin oral
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
muncul bintik kemerahan di wajahnya. Pasien saat ini sebagai peserta di suatu
sekolah kedinasan sehingga tidak sempat mengurus wajahnya dan hampir tidak
pernah mencuci mukanya dengan sabun cuci muka. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan komedo hitam 9 buah dan komedo putih 10 buah di sekitar hidung,
dan tampak papul sebanyak 14 buah pada daerah dahi dan pipi.
Apakah diagnosis dan tatalaksana dari kasus diatas?
A. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal
B. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal + antibiotik topikal
C. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal
D. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal + antibiotik oral
E. Akne vulgaris berat – isotretinoin oral
4
3A
Derajat Keparahan

Ringan Sedang Berat


Komedo <20 20-100 >100
Lesi Inflamasi <15 15-50 >50 Med+Easy
Kista/nodul - <5 >5 Hapal yang Sedang
Total lesi <30 30-125 >125

Tatalaksana Umum
Derajat Tidak Hamil Hamil/Menyusui

• Asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoiil peroxide


Ringan • Benzoil peroxide
• Asam azelaic 20%

• Asam retinoat 0,01-0,1% + benzoil peroxide bila perlu +


Sedang • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000 mg/hari
doksisiklin 50-100mg PO

• Antibiotik topikal + Azitromisin pulse dose (hari 1: 500


Berat • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000 mg/hari
mg lanjut 2-4 250 mg)

849
4
3A
Tatalaksana Spesifik

Light Moderate Serious acne


Nodular/
Comedogenic Papulopustulosa Papulopustulosa Nodular
Conglobata
Topikal retinoid + Topikal retinoid +
Topikal retinoid +
Topikal retinoid oral antibiotik + oral antibiotik + Oral Isotretinoin
antibiotik topikal
DERAJAT TIDAK HAMIL BPO BPO HAMIL/MENYUSUI
Isotretinoin/
RINGAN Oral peroxide
• Asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoiil antibiotik + • Benzoil peroxide Oral antibiotik +
• Asam azelaic 20% antibiotik oral +
Asam salisilat topikal retinoid + retinoid topikal +
retinoid topikal +
BPO BPO
SEDANG • Asam retinoat 0,01-0,1% + benzoil peroxide bila • BPO/asam azeleat
Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000 mg/hari
perlu + doksisiklin 50-100mg PO Antiandrogen + Antiandrogen +
Antiandrogen +
topikal retinoid/ retinoid topikal +
retinoid topikal
BERAT • asam
Antibiotik topikal + Azitromisin pulse azaleat
dose (hari 1: • antibiotik
Benzoil oral+ eritromisin 500-1000 mg/hari
peroxide
500 mg lanjut 2-4 250 mg) Topikal retinoid +
BPO

850
A. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal à hanya komedo saja
B. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal + antibiotik topikal
C. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal à akne sedang pengobatan
ditambah dengan antibiotik oral
D. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal + antibiotik oral à jika komedo 20-
100
E. Akne vulgaris berat – isotretinoin oral à jika nodul/kista >5

851
Throwback CBT Mei 2022

Public-Health
Public Health

139
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang mahasiswi datang ke RS dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang
lalu. Awalnya keluhan dialami di area perut tengah atas namun kini menjalar ke
bagian perut kanan bawah. Setelah diperiksa, pasien didiagnosis dengan
apendisitis akut dan perlu dioperasi segera. Pasien merupakan anak rantau dan
khawatir akan biaya operasi. Setelah ditanya, pasien ternyata merupakan
peserta BPJS dengan faskes primer di kota asalnya. Dokter akhirnya menjelaskan
kepada pasien bahwa biaya perawatan tersebut tetap ditanggung oleh BPJS.
Apakah prinsip sistem jaminan kesehatan pada kasus?
a. Kegotongroyongan
b. Nirlaba
c. Akuntabilitas
d. Portabilitas
e. Dana amanat
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang mahasiswi datang ke RS dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang
lalu. Awalnya keluhan dialami di area perut tengah atas namun kini menjalar ke
bagian perut kanan bawah. Setelah diperiksa, pasien didiagnosis dengan
apendisitis akut dan perlu dioperasi segera. Pasien merupakan anak rantau dan
khawatir akan biaya operasi. Setelah ditanya, pasien ternyata merupakan
peserta BPJS dengan faskes primer di kota asalnya. Dokter akhirnya menjelaskan
kepada pasien bahwa biaya perawatan tersebut tetap ditanggung oleh BPJS.
Apakah prinsip sistem jaminan kesehatan pada kasus?
a. Kegotongroyongan
b. Nirlaba
c. Akuntabilitas
d. Portabilitas
e. Dana amanat
Prinsip BPJS

Kegotong-royongan

• Prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial à kewajiban
setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji/tingkat penghasilan.

Nirlaba

• prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk
memberikan manfaat sebesar-besarnya dari seluruh peserta.

Keterbukaan

• Prinsip mempermudah mengakses informasi yang lengkap, benar dan jelas bagi peserta

856
Prinsip BPJS

Kehati-hatian

• Prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.

Akuntabilitas

• Prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan

Portabilitas

• Prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau
tempat tinggal dalam wilayah NKRI

857
Prinsip BPJS

Kepesertaan bersifat wajib

• Prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta jaminan sosial

Dana amanat

• Iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta untuk digunakan
sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta jaminan sosial
Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan
untuk sebesar-besar kepentingan peserta
• Hasil berupa deviden dari pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta
jaminan sosial

858
a. Kegotongroyongan à setiap peserta membayar iuran untuk
menanggung beban biaya jamsos
b. Nirlaba à hasil pengembangan dana digunakan untuk memberikan
manfaat kepada anggota
c. Akuntabilitas à pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabka
d. Portabilitas
e. Dana amanat à Iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana
titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan
peserta jaminan sosial

859
Public Health

140
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Dokter A baru saja menyelesaikan program internship dan menerima STR definitif,
dengan uang yang telah dikumpulnya selama ini, dokter A berencana untuk
membuka praktek pribadi di depan rumahnya. Setelah mengurus berkas dan
mendaftar ke kantor BPJS, akhirnya praktek dokter A resmi bekerjasama dengan
BPJS. Setiap awal bulan, dokter A menerima sejumlah uang dari BPJS.
Uang yang diterima oleh dokter A merupakan?
a. Utilisasi
b. Kapitasi
c. Tarif pelayanan
d. INA-CBG
e. Dana bantuan
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Dokter A baru saja menyelesaikan program internship dan menerima STR definitif,
dengan uang yang telah dikumpulnya selama ini, dokter A berencana untuk
membuka praktek pribadi di depan rumahnya. Setelah mengurus berkas dan
mendaftar ke kantor BPJS, akhirnya praktek dokter A resmi bekerjasama dengan
BPJS. Setiap awal bulan, dokter A menerima sejumlah uang dari BPJS.
Uang yang diterima oleh dokter A merupakan?
a. Utilisasi
b. Kapitasi
c. Tarif pelayanan
d. INA-CBG
e. Dana bantuan
Rumah Sakit (Faskes Rujukan Tingkat
FKTP (Puskesmas)
Lanjutan)
• Kapitasi: • INA-CBG’s :
• Pembayaran klaim per bulan oleh • Indonesia Case Based Groups à
BPJS ke FKTP, dibayar di muka Pembayaran klaim tarif per diagnosa,
berdasarkan jumlah peserta di faskes untuk rawat di RS
à Kalau ada yang sakit, untung lebih • Non INA-CBG’s:
sedikit • Untuk rawat jalan di RS (tindakan HD,
• Non-kapitasi: USG, radiologi, kemoterapi, kontrol
• Pembayaran klaim oleh BPJS ke FKTP dengan rujukan dari FKTP)
berdasarkan jenis & jumlah pelayanan
yang diberikan (ambulans,
pelayanan obat/penunjang rujuk
balik, ANC, persalinan pervaginam,
PNC, KB, skrining kesehatan)
FKTP (Puskesmas)

Tarif Kapitasi
• administrasi pelayanan;
• promotif dan preventif;
• pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
• tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
• obat dan bahan medis habis pakai;
• pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama.
FKTP (Puskesmas)

Tarif Non Kapitasi


• pelayanan ambulans
• pelayanan obat program rujuk balik;
• pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
• pelayanan penapisan (screening) kesehatan tertentu termasuk pelayanan
terapi krio untuk kanker leher rahim;
• rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis;
• jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau
dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya; dan
• pelayanan Keluarga Berencana di FKTP
a. Utilisasi à pemanfaatan dana oleh faskes
b. Kapitasi
c. Tarif pelayanan à biaya pelayanan faskes
d. INA-CBG à FKTL
e. Dana bantuan à tidak tepat

866
Public Health

141
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki-laki, 24 tahun, datang dibawa warga sekitar ke IGD dengan keadaan patah
tulang terbuka setelah mengalami kecelakaan. Menurut warga yang membawa
pasien, pasien tampak menabrakkan dirinya sendiri ke trotoar. Pasien merupakan
peserta BPJS.
Bagaimana metode pembayaran pada kasus?
a. Jasa Raharja
b. BPJS Ketenagakerjaan
c. Mandiri
d. Kapitasi
e. Non Kapitasi
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Laki-laki, 24 tahun, datang dibawa warga sekitar ke IGD dengan keadaan patah
tulang terbuka setelah mengalami kecelakaan. Menurut warga yang membawa
pasien, pasien tampak menabrakkan dirinya sendiri ke trotoar. Pasien merupakan
peserta BPJS.
Bagaimana metode pembayaran pada kasus?
a. Jasa Raharja
b. BPJS Ketenagakerjaan
c. Mandiri
d. Kapitasi
e. Non Kapitasi
KLL yang termasuk dalam tanggungan Jasa Raharja

• Tertabrak kendaraan umum atau pribadi


• Tabrakan dua/lebih kendaraan bermotor, kecuali penumpang atau
pengemudi kendaraan yang menyebabkan kecelakaan
• Korban tabrak lari
• Korban angkutan umum darat, laut, atau udara termasuk pada scenario
kecelakaan tunggal
KLL yang tidak termasuk dalam tanggungan Jasa Raharja

• Kendaraan yang menyebabkan kecelakaan


• Kendaraan maupun pejalan kaki yang menerobos palang pintu rel KA yang
sedang difungsikan
• Kecelakaan yang disebabkan perlombaan kecepatan dan bencana alam
(gempa bumi, letusan gunung berapi)
• Kecelakaan tunggal
• Kecelakaan karena bunuh diri, percobaan bunuh diri, mabuk atau tidak
sadar
Jasa Raharja
BPJS KETENAGAKERJAAN JASA RAHARJA
Kecelakaan dalam angkutan umum
atau akibat angkutan umum
Kecelakan yang terjadi pada pergi
dan pulang dari tempat kerja VS
Kecelakaan bukan akibat ulah sendiri

Kecelakaan yang terjadi akibat


pekerjaanya Kasus tabrak lari

Kecelakaan tunggal
Tabrakan beruntun/> 2 kendaraan

Selain itu maka ditanggung oleh BPJS kesehatan


872
a. Jasa Raharja à tidak menanggung kecelakaan tunggal
b. BPJS Ketenagakerjaan à kecelakaan kerja
c. Mandiri
d. Kapitasi à tidak tepat
e. Non Kapitasià tidak tepat

873
Public Health

142
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Dokter A merupakan dokter umum di puskesmas B. Oleh karena tingginya kasus
COVID-19 di desa tersebut, maka dokter A berinisiatif untuk memulai program
contact tracing dan juga swab massal dengan harapan angka COVID-19 di desa
tersebut akan menurun. Setelah berjalannya program selama 3 bulan, kasus
COVID-19 tak kunjung menurun dan malah terus meningkat. Setelah ditelusuri,
ternyata para petugas medis yang melaksanakan contact tracing dan swab
massal tidak menaati standar operasional prosedur yang telah disusun.
Dimanakah letak kesalahan pada kasus ini?
a. Input
b. Process
c. Output
d. Outcome
e. Lingkungan
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Dokter A merupakan dokter umum di puskesmas B. Oleh karena tingginya kasus
COVID-19 di desa tersebut, maka dokter A berinisiatif untuk memulai program
contact tracing dan juga swab massal dengan harapan angka COVID-19 di desa
tersebut akan menurun. Setelah berjalannya program selama 3 bulan, kasus
COVID-19 tak kunjung menurun dan malah terus meningkat. Setelah ditelusuri,
ternyata para petugas medis yang melaksanakan contact tracing dan swab
massal tidak menaati standar operasional prosedur yang telah disusun.
Dimanakah letak kesalahan pada kasus ini?
a. Input
b. Process
c. Output
d. Outcome
e. Lingkungan
Input Proses Output Outcome Impact

•sumber •Planning •Kuantitas •Dampak •Dampak


daya •Organizing •Kualitas jangka jangka
manusia •Actuating pendek panjang
(SDM) •Controlling •Angka
•dana morbiditas
•sarana •Angka
mortalitas
a. Input à SDM, dana, sarana
b. Process
c. Output à kasus covid menurun
d. Outcome à dampak, angka kecacatan/kematian akibat covid menurun
e. Lingkungan à tidak tepat

878
Public Health

143
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Puskesmas A menyelenggarakan program vaksinasi massal di kota B. Setelah
melakukan perencanaan dan penyusunan, acara vaksinasi pun
diselenggarakan. Pada saat evaluasi, didapatkan ternyata cakupan vaksinasi
hanya sebanyak 50% dari total target 85%. Hal ini dikarenakan pada hari acara
vaksinasi massal, tidak ada satu orang pun yang memantau dan mengatur
jalannya acara sehingga banyak masalah teknis yang tidak terpecahkan.
Dimana letak kesalahan?
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Evaluating
e. Controlling
Referensi: UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Puskesmas A menyelenggarakan program vaksinasi massal di kota B. Setelah
melakukan perencanaan dan penyusunan, acara vaksinasi pun
diselenggarakan. Pada saat evaluasi, didapatkan ternyata cakupan vaksinasi
hanya sebanyak 50% dari total target 85%. Hal ini dikarenakan pada hari acara
vaksinasi massal, tidak ada satu orang pun yang memantau dan mengatur
jalannya acara sehingga banyak masalah teknis yang tidak terpecahkan.
Dimana letak kesalahan?
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Evaluating
e. Controlling
Planning
• Menetapkan maksud dan tujuan, urutan, dasar-dasar pelaksanaan kerja

Organizing
• Mengatur dan menghubungkan pekerjaan yang akan dilakukan sehingga dapat
dilaksanakan dengan efektif

Actuating
• Menggerakkan anggota-anggota kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan tugasnya masing-masing

Controlling
• Menilai dan mengatur pekerjaan yang diselenggarakan dan yang telah selesai
a. Planning à perencanaan
b. Organizing à pembagian tugas
c. Actuating à pelaksanaan
d. Evaluating à tidak termasuk dalam langkah manajemen kesehatan
e. Controlling

883
Throwback CBT Mei 2022

Statistik
144
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang dokter akan melakukan suatu penelitian dimana ingin mencari
hubungan antara sarapan dan kelulusan ujian. Pada penelitian ini, subjek dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok mahasiswa yang sarapan sebanyak 50
orang dan mahasiswa yang tidak sarapan sebanyak 50 orang. Dari penelitian ini,
terbukti bahwa sarapan meningkatkan kelulusan mahasiswa.
Apakah uji statistik yang digunakan pada penelitian ini apabila expected count
>5 ?
A. Friedman
B. Pearson
C. Chi square
D. Fischer
E. Mann whitney
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang dokter akan melakukan suatu penelitian dimana ingin mencari
hubungan antara sarapan dan kelulusan ujian. Pada penelitian ini, subjek dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok mahasiswa yang sarapan sebanyak 50
orang dan mahasiswa yang tidak sarapan sebanyak 50 orang. Dari penelitian ini,
terbukti bahwa sarapan meningkatkan kelulusan mahasiswa.
Apakah uji statistik yang digunakan pada penelitian ini apabila expected count
>5 ?
A. Friedman
B. Pearson
C. Chi square
D. Fischer
E. Mann whitney
Skala Variabel

Kategorikal

• Nominal Bukan peringkat Jenis kelamin, suku, agama

• Ordinal Dapat diurutkan Status gizi, derajat ekonomi

Numerik
• Peringkat dengan interval
yang dapat diukur
• Interval Suhu tubuh
• Tidak mempunyai 0
alamiah
• Rasio Mempunyai 0 alamiah Tinggi badan, berat badan
Uji Hipotesis
Jenis Hipotesis (Asosiasi)
Komparatif
Skala Variabel
Tidak berpasangan Berpasangan Korelatif Regresi
Contoh: kota vs desa Contoh: pre vs post-intervensi

>2
2 kelompok 2 kelompok >2 kelompok
kelompok

Numerik Uji t tidak One-way Uji t Repeated Pearson* Linier/Multipel


berpasangan ANOVA berpasangan ANOVA

Mann Whitney
Kategorik (Ordinal) Kruskal- Wilcoxon Friedman Spearman Logistik
Wallis Somer’s d Gamma

Chi-Square
McNemar, Cochran Marginal
Kategorik Fisher Koefisien kontigensi
Homogeneity Wilcoxon, Logistik
(Nominal/Ordinal) Kolmogorov-Smirnov Lambda
Friedman (Prinsip P x K)
(Tabel B x K)
• Pada soal ini membandingkan (komparatif) 2 kelompok
• Kelompok tersebut tidak berpasangan
• Variabel independen dan dependen adalah kategorik
• Nilai expected count > 5 = Uji chi square
A. Friedman à kurang tepat
B. Pearson à kurang tepat
C. Chi square
D. Fischer à expected count < 5
E. Mann whitney à kurang tepat

891
145
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan jarak sumber air terhadap septic
tank dengan kejadian diare pada anak usia bawah 5 tahun. Dari 500 sampel
yang memiliki jarak sumber air <10 meter terhadap septic tank ditemukan
kejadian diare sebanyak 100 anak. Sedangkan sampel yang memiliki jarak
sumber air > 10 meter terhadap septic tank ditemukan sebanyak 20 anak
menderita diare dan diukur dalam satu kali waktu.
Apakah desain penelitian yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Eksperimental
B. Case control
C. Cross sectional
D. Cohort retrospektif
E. RCT
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan jarak sumber air terhadap septic
tank dengan kejadian diare pada anak usia bawah 5 tahun. Dari 500 sampel
yang memiliki jarak sumber air <10 meter terhadap septic tank ditemukan
kejadian diare sebanyak 100 anak. Sedangkan sampel yang memiliki jarak
sumber air > 10 meter terhadap septic tank ditemukan sebanyak 20 anak
menderita diare dan diukur dalam satu kali waktu.
Apakah desain penelitian yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Eksperimental
B. Case control
C. Cross sectional
D. Cohort retrospektif
E. RCT
• Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada
satu saat tertentu
• Observasi hanya dilakukan satu kali saja dan pengukuran
variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan
• Tidak menunjukkan hubungan sebab akibat
!
!"# Outcome
• PR= $ + -
$"%
+ A B

Paparan
- C D
A. Eksperimental à ada intervensi
B. Case control à mencari faktor risiko dengan metode recall
C. Cross sectional
D. Cohort retrospektif à faktor risiko pada masa lampau dan diikuti outcome
ke masa depan
E. RCT à penelitian skala besar

896
146
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang dokter akan melakukan penelitian analitik mengenai hubungan antara
kejadian diare pada anak usia 6 bulan dengan riwayat pemberian ASI ekslusif.
Didapatkan anak yang mengalami diare sebanyak 30 anak dan yang tidak
mengalami diare sebanyak 30 anak. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran
secara retrospektif dalam metode recall terhadap kasus dan kontrol. Sehingga
didapatkan anak yang mendapat ASI ekslusif sebanyak pada kelompok kasus
sebanyak 5 orang dan pada kelompok kontrol sebanyak 15 orang
Apakah jenis desain penelitian yang dapat digunakan pada kasus di atas?
A. Cross sectional
B. Kohort retrospektif
C. Kohort prospektif
D. Case control
E. Eksperimental
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang dokter akan melakukan penelitian analitik mengenai hubungan antara
kejadian diare pada anak usia 6 bulan dengan riwayat pemberian ASI ekslusif.
Didapatkan anak yang mengalami diare sebanyak 30 anak dan yang tidak
mengalami diare sebanyak 30 anak. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran
secara retrospektif dalam metode recall terhadap kasus dan kontrol. Sehingga
didapatkan anak yang mendapat ASI ekslusif sebanyak pada kelompok kasus
sebanyak 5 orang dan pada kelompok kontrol sebanyak 15 orang
Apakah jenis desain penelitian yang dapat digunakan pada kasus di atas?
A. Cross sectional
B. Kohort retrospektif
C. Kohort prospektif
D. Case control
E. Eksperimental
Definisi

• Odds: adalah kemungkinan kejadian A terjadi dibandingkan dengan


kemungkinan A tidak terjadi

Rumus

!"# Outcome
• OR= + -
$"%
+ A B

Paparan
- C D
A. Cross sectional à penelitian dilakukan pada satu waktu
B. Kohort retrospektif à paparan di masa lampau, keluaran di masa depan
C. Kohort prospektif à paparan di masa kini, keluaran di masa depan
D. Case control
E. Eksperimental à dilakukan intervensi pada pasien

901
147
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang dokter melakukan penelitian untuk mencari hubungan antara hipertensi
dengan faktor risiko obesitas. Pada penelitian tersebut didapatkan data :
Kasus Hipertensi (+) Kasus Hipertensi (-)
Non obesitas 384 392
Obesitas 16 8
Jumlah 400 400

Berapakah odds ratio pada penelitian tersebut?


A. 8 x 384/16 x 392
B. 16 x 384/8 x 392
C. 16 x 392/8 x 384
D. 8 x 392/16 x 384
E. 8 x 16/384 x 392
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang dokter melakukan penelitian untuk mencari hubungan antara hipertensi
dengan faktor risiko obesitas. Pada penelitian tersebut didapatkan data :
Kasus Hipertensi (+) Kasus Hipertensi (-)
Non obesitas 384 392
Obesitas 16 8
Jumlah 400 400

Berapakah odds ratio pada penelitian tersebut?


A. 8 x 384/16 x 392
B. 16 x 384/8 x 392
C. 16 x 392/8 x 384
D. 8 x 392/16 x 384
E. 8 x 16/384 x 392
Definisi

• Odds: adalah kemungkinan kejadian A terjadi dibandingkan dengan


kemungkinan A tidak terjadi

Rumus

!"# Outcome
• OR= + -
$"%
+ A B

Paparan
- C D
A. 8 x 384/16 x 392 à kurang tepat
B. 16 x 384/8 x 392 à kurang tepat
C. 16 x 392/8 x 384
D. 8 x 392/16 x 384 à kurang tepat
E. 8 x 16/384 x 392 à kurang tepat

906
Throwback CBT Mei 2022

Forensik-HKEK
Throwback
CBT Mei 2022

148
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD dibawa ibunya dengan keluhan
diare sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai dengan demam sejak 1 bulan dan batuk-
batuk yang tidak kunjung sembuh sejak 3 minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai rhonkhi pada paru kanan bagian atas. Pada pemeriksaan lab dijumpai
leukopenia disertai tes HIV reaktif. Pasien kemudian mengatakan kepada dokter
untuk merahasiakan dari ibunya. Dokter tersebut pun tidak memberitahukan
diagnosis pasien ketika ditanya oleh ibu pasien.
Tindakan dokter yang tidak memberitahu kepada ibu pasien didasarkan atas?
A. Beneficence
B. Non Maleficence
C. Autonomy
D. Justice
E. Altruisme
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD dibawa ibunya dengan keluhan
diare sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai dengan demam sejak 1 bulan dan batuk-
batuk yang tidak kunjung sembuh sejak 3 minggu terakhir. Pada pemeriksaan
fisik dijumpai rhonkhi pada paru kanan bagian atas. Pada pemeriksaan lab
dijumpai leukopenia disertai tes HIV reaktif. Pasien kemudian mengatakan
kepada dokter untuk merahasiakan dari ibunya. Dokter tersebut pun tidak
memberitahukan diagnosis pasien ketika ditanya oleh ibu pasien.
Tindakan dokter yang tidak memberitahu kepada ibu pasien didasarkan atas?
A. Beneficence
B. Non Maleficence
C. Autonomy
D. Justice
E. Altruisme
Kaidah Dasar Moral
Kaidah Dasar Moral

Beneficience Non Maleficience Autonomy Justice


• Memberikan keuntungan • Do no harm • Mengikuti kemauan pasien • Adil
• Non emergency • Emergency • Memberi hak pasien
• Jika tidak dilakukan, tidak • Jika tidak dilakukan, akan
celaka celaka

Veracity Privacy Confidentiality Fidelity


Berbicara Menghormati Loyalitas dan
Menjaga kerahasiaan
benar, jujur, privacy menjaga janji
terbuka
KAIDAH DASAR BIOETIK DESKRIPSI
Beneficence • Setting: saat kondisi pasien wajar -> dokter melakukan
pelayanan yang terbaik untuk pasien
• Dokter sudah menilai keuntungan/ benefit untuk pasien
>>>>> risiko
Non-maleficence • Konteks gawat darurat -> safe life!
• Tidak merugikan dari sudut pandang pasien
• Prinsip “Do no harm”
Autonomy • Konteks pasien berpendidikan, dewasa, pencari nafkah
• Menjaga rahasia pasien (privacy)
• Menghargai hak menentukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent
Justice • Konteks membahas hak orang lain selain pasien, ada unsur
hak sosial (masyarakat atau komunitas)
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa
memperhatikan status sosial
912
Kriteria
1 Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2 Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)
3 Berterus terang
4 Menghargai privasi
5 Menjaga rahasia pasien
6 Menghargai rasionalitas pasien
7 Melaksanakan informed consent
8 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9 Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga
pasien sendiri
11 Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
12 Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13 Menjaga hubungan (kontrak)
913
A. Beneficence à Tidak tepat
B. Non Maleficence à Tidak tepat
C. Autonomy
D. Justice à Tidak tepat
E. Altruisme à Tidak tepat

914
Throwback
CBT Mei 2022

149
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria usia 67 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di pinggir sungai. Pasien
sebelumnya telah dinyatakan hilang oleh polisi setempat selama 3 hari. Pada
saat temuan pasien dalam kondisi basah. Kemudian pasien dibawa oleh polisi ke
RSUD terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan luar dijumpai
cutis anserina, washer woman hand serta jalan nafas berisi buih halus, lumpur dan
pasir. Pemeriksaan diatom (+).
Mekanisme kematian pada pria tersebut adalah
A. Edema paru
B. Asfiksia
C. Fibrilasi ventrikel
D. Hemokonsentrasi
E. Hipovolemia
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria usia 67 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di pinggir sungai. Pasien
sebelumnya telah dinyatakan hilang oleh polisi setempat selama 3 hari. Pada
saat temuan pasien dalam kondisi basah. Kemudian pasien dibawa oleh polisi ke
RSUD terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan luar dijumpai
cutis anserina, washer woman hand serta jalan nafas berisi buih halus, lumpur dan
pasir. Pemeriksaan diatom (+).
Mekanisme kematian pada pria tersebut adalah
A. Edema paru
B. Asfiksia
C. Fibrilasi ventrikel
D. Hemokonsentrasi
E. Hipovolemia
Tenggelam/Drowning
Primary immersion Secondary
• Pada suhu dingin
• Mekanisme: asistol, VF
Secondary
Dry drowning Wet drowning • Cutis anserina (+)
drowning
•Mati à tenggelam • Tenggelam à mati Tenggelam à
•Mekanisme: Immersion Syndrome
• Mekanisme: aspirasi cairan à selamat à
• Spasme asfiksia meninggal
laring/refleks vagal Sebagian tubuh
•Biasanya pada: anak
anak, dalam Air tawar Air laut Sub-Immersion
pengaruh alkohol • Hemodilusi • Hemokonsentrat Syndrome
• Hipervolume • Hipovolume
• VF • Edema paru Seluruh tubuh terendam

Pemeriksaan dalam :
• Tes getah paru (lonset proef)
Pemeriksaan luar : • Mengetahui benda asing di dalam paru (pemeriksaan awal)
• Washer woman hand • Tes diatome (GOLD STANDARD)
• Mushroom like mass • Mengetahui mekanisme kematian
• Test gettler durlacher (kimia darah)
• Menilai kadar Natrium dan plasma jantung

918
3A

Tipe Basah (Wet Drowning)


Air tawar Air laut

• Hemodilusi masif • Hemokonsentrasi


• Elektrolit imbalans • Edema paru masif
Patofisiologi
• Fibrilasi ventrikel • Anoksia miokard
• Meninggal (4-5 menit) • Meninggal (8-9 menit)

• Menggembung dan berat


Perubahan • Menggembung tapi ringan
(hingga 2kg)
pada paru • Warna pink pucat MED+EASY
• Biru keunguan
KaTa – KiLa
Pemeriksaan Kanan Tawar
• NaCl jantung Kanan > Kiri • NaCl jantung Kiri > Kanan
elektrolit Kiri Laut

Secondary Drowning/ Near Drowning

• Korban masih hidup atau masih bisa diselamatkan saat hampir tenggelam. Namun
setelah dilakukan resusitasi selama beberapa jam, akhirnya korban meninggal.
919
A. Edema paru à Mekanisme kematian di air asin
B. Asfiksia à Mekanisme kematian akibat pembekapan, penjeratan,
penggantungan, penyumbatan, dsb
C. Fibrilasi ventrikel
D. Hemokonsentrasi à Mekanisme kematian di air asin
E. Hipovolemia à Mekanisme kematian di air asin

920
Throwback
CBT Mei 2022

150
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun ditemukan tidak bernyawa di sebuah gudang. Pria
tersebut dikenal sebagai seorang CEO sebuah perusahaan ternama. Pria tersebut
kemudian dibawa ke RS untuk dilakukan pemerikaan. Pada pemeriksaan luar
dijumpai luka berbentuk oval di bagian dada sebelah kiri disertai bintik-bintik
hitam dan luka lecet di sekitarnya.
Jenis luka yang dijumpai pada pria tersebut adalah
A. Luka tembak
B. Luka tusuk
C. Luka bacok
D. Luka robek
E. Luka bakar
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 3
Seorang pria berusia 35 tahun ditemukan tidak bernyawa di sebuah gudang. Pria
tersebut dikenal sebagai seorang CEO sebuah perusahaan ternama. Pria tersebut
kemudian dibawa ke RS untuk dilakukan pemerikaan. Pada pemeriksaan luar
dijumpai luka berbentuk oval di bagian dada sebelah kiri disertai bintik-bintik
hitam dan luka lecet di sekitarnya.
Jenis luka yang dijumpai pada pria tersebut adalah
A. Luka tembak
B. Luka tusuk
C. Luka bacok
D. Luka robek
E. Luka bakar
3A

Definisi: Luka akibat anak peluru yang masuk dan/atau keluar tubuh (Vulnus Sclopetorum)

Temuan Deskripsi

Luka berbentuk bintang akibat recoil gas panas bila laras senjata menempel kuat
Stelata
(firm contact)

LA luka lecet pada kulit akibat ujung laras yang menempel lemah (loose contact) saat
Jejas Laras
PI ditembakkan
GA
TO Kelim Api jaringan yang terbakar dan hiperemi akibat api dari ledakan senjata
KEL
Kelim Jelaga jelaga dari ujung laras yang menempel pada kulit
Kelim Tato butir mesiu yang tidak habis terbakar dan tertanam di kulit
Kelim lecet bagian epidermis yang hilang saat peluru masuk ke dalam tubuh
Kelim kesat minyak, jelaga, dan mesiu di tepi luka
3A

Jarak Luka Tembak

Sangat Dekat
Dekat Jauh
Menempel (0 cm)
< 15 cm 15 – 30 cm (30 – 60 cm) (> 60 cm)

Kelim lecet Kelim lecet Kelim lecet Kelim lecet Kelim lecet

Kelim tatoo Kelim tatoo Kelim tatoo Kelim tatoo -

Kelim jelaga Kelim jelaga Kelim jelaga


- -
Kelim api Kelim api -

Jejas laras
- - - -
Stelata

925
3A

Temuan Luka Tembak

Luka Tembak Masuk à Lebih kecil, regular


Luka Tembak Keluar à Lebih besar, iregular

926
Luka Tembak

Stelata Jejas laras Kelim Jelaga : Kehitaman


Luka tembak tempel (firm Contact) Luka sirkuler tepi kehitaman Kelim Api : Hipermis
Tempel Sangat dekat < 15 cm

Kelim tato : titik titik serbuk mesiu Kelim lecet & Kesat
Dekat Bagian epidermis yang hilang
Jauh

927
A. Luka tembak
B. Luka tusuk à Tidak tepat
C. Luka bacok à Tidak tepat
D. Luka robek à Tidak tepat
E. Luka bakar à Tidak tepat

928
Throwback
CBT Mei 2022

Terima Kasih
#SiapUKMPPDBersamaMedsense+

Anda mungkin juga menyukai