Anda di halaman 1dari 8

Nama MARIA JUNISTA

Npm 22112001103169

Kelas 3a ekonomi

Uts psikologi

Soal

1. Sebutkan beberapa definisi psikologi menurut para ahli dan pilih salah satu untuk dijelaskan secara
mendalam dengan menggunakan beberapa sumber rujukan yang relevan. Jawaban disertai minimal
tiga definisi psikologi dan minimal merujuk lima sumber pustaka untuk memperkuat penjelasan
Saudara terkait salah satu definisi psikologi yang dipilih tersebut.

2. Apakah yang dimaksud dengan psikologi pendidikan? Bagaimana hubungan psikologi pendidikan
dengan prestasi peserta didik? Jawaban merujuk minimal lima sumber pustaka untuk memperkuat
argumentasi Saudara sehingga penjelasan jawaban tersebut menjadi rasional dan mendalam.

3. Jelaskan sejarah perkembangan psikologi pendidikan berikut tokoh-tokoh penting dibalik


perkembangan sejarah tersebut. Tulislah dengan alur yang sistematis dari masa ke masa dan
memperlihatkan perubahan pada konsep psikologi pendidikan atau yang lainnya.

4. Apa yang Saudara ketahui tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anak didik?
Deskripsikan fase dan tugas perkembangan anak didik yang dimulai dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Jawaban merujuk minimal lima sumber pustaka untuk memperkuat penjelasan jawaban
tersebut menjadi rasional dan mendalam.

5. Apa yang Saudara ketahui tentang konsep perbedaan individu pada peserta didik? Sebutkan
beberapa area perbedaan individu menurut para ahli dan pilih salah satu area perbedaan individu untuk
dijelaskan secara mendalam dengan menggunakan beberapa sumber rujukan yang relevan. Jawaban
merujuk minimal lima sumber pustaka untuk memperkuat penjelasan Saudara terkait salah satu area
perbedaan individu yang dipilih tersebut.
jawaban

1..-Definisi psikologi:

a.Singgih Dirgagunarsa: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia

b. Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya,psikologi ialah ilmu yang mempelajari tentang tingkah manusia
dan hewan lainnya.

c. Plato dan Aristoteles. Menurut Plato dan Aristoteles psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa dan mempelajari proses dari awal hingga akhir.

Dari definisi diatas saya ingin menjelaskan secara mendalam menggunakan defenisi yang pertama
oleh Singgih Dirgagunarsa tentang psikologi ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.

-Menurut Caplin(1989), tingkah laku itu merupakan sembarang responyang mungkin berupa reaksi,
tanggapan, jawaban atau alasan yang dilakukan oleh organisme. Dari saya pahami tingkah laku juga
bisa berarti suatu gerak atau kompleks gerak-gerik yang secara khusus,tingkah laku juga bisa berarti
suatu perbuatan atau aktivitas.

-Budiarjo(1980),menurutnya tingkah itu merupakan tanggapan atau rangkaian tanggapan, yang


dilakukan oleh sejumlah makhluk hidup.Dalam hal ini yang saya pahami tingkah laku itu walaupun
mengikutsertakan tanggapan pada suatu organisme, termasuk yang ada di otak, bahasa, pemikiran,
impian, harapan, dan sebaginya. Tetapi ia juga menyangku mental sampai pada aktivitas fisik.

-Menurut Notoatmodjo (2014), perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan.Dari yang saya pahami tentang Perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Wujudnya bisa berupa
pengetahuan, sikap, dan tindakan.

-Menurut Notoatmodjo (2003) sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.Dari pengertian diatas yang saya pahami dimana sikap itu tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup.

-Menurut Wawan (2011) Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Dari yang saya pahami perilaku adalah
kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
2..-Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi. Barlow (1985) mendefinisikan
psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan
serangkaian sumber-sumber untuk membantu dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses
belajar mengajar secara lebih efektif.

Psikologi pendidikan merupakan mata pelajaran yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang
guru atau pendidik untuk membantunya memahami perilaku belajar siswa, untuk menemukan solusi
dari masalah yang sedang dihadapi, dan menjelaskan apakah siswa dalam keadaan belajar yang
baik.Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, lingkungan peserta didik, perbedaan karakter
setiap peserta didik, dan pemahaman potensi peserta didik.

● Hubungan psikologi pendidikan dengan prestasi peserta didik:

-Menurut John Dewey(1886) progresivisme merupakan sebuah aliran filsafat yang berorientasi ke
depan yang memposisikan manusia (peserta didik) sebagai salah satu subjek pendidikan yang
memiliki bekal dan potensi dalam pengembangan dirinya dan memiliki kemampuan untuk
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi.Selain itu, John Dewey juga memandang bahwa
sekolah merupakan lingkungan masyarakat yang kecil, dimana hal itu merupakan cerminan daripada
sekolah tersebut. Artinya, ini merupakan salah satu bentuk kehati-hatian dalam pengelolaan sekolah
terhadap masyarakat. Setidaknya sekolah bukan hanya sebagai sebuah “menara gading” yang
menjulang jauh di atas masyarakat. Semestinya sekolah dan masyarakat saling berinteraksi secara
positif.

-Pendidikan partisipatif merupakan salah satu konsep pendidikan yang muncul karena adanya
perkembangan lebih lanjut dari progresivisme. Pendidikan partisipatif merupakan pendidikan yang
dalam prosesnya melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Pihak yang dimaksudmeliputi
pemerintah, pendidik, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan elemen-elemen lainnya. Semua pihak
ini sudah semestinya terlibat aktif dalam proses pendidikan guna mencapai visi yang sama, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka dalam hal ini pendidikan lebih berfungsi sebagai sarana
dalam memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada peserta didik, sehingga potensi-potensi yang
dimiliki oleh peserta didik dapat berkembang dengan baik (Barnadib: 1994).

-Dengan kata lain semestinya sebagai seorang pendidik memandang peserta didik sebagai
sekumpulan individu yang unik dan khas, sehingga peserta didik dituntut untuk mampu
mengeksplorasi kemampuan, kecerdasan, kecenderungan, minat dan bakat peserta didik yang sangat
beragam tersebut. Oleh karena itu, salah satu ukuran penting untuk menilai keberhasilan pendidikan
adalah sejauh mana proses pendidikan itu mampu mengeksplorasi kecerdasan yang keterampilan
peserta didik serta dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik dan maksimal (Iman, 2004).

-Pada dasarnya aliran progresivisme ini memiliki sifat umum dalam pengelompokannya. Adapun sifat
tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu sifat-sifat positif dan sifat-sifat negatif. Suatu
sifat dikatakan positif apabila progresivisme menaruh kepercayaanterhadap kekuatan alamiah dari diri
manusia, kekuatan yang diwarisi oleh manusia dari sejak lahir. Terutama pada kekuatan-kekuatan
untuk terus menerus melawan dan mengatasi takhayul, dan kegawatan yang timbul dari lingkungan
hidup yang mengancam. Sedangkan sifat negatif bahwa progresivisme menolak otoritarisme dan
absolutisme, dalam semua bentuk seperti agama, politik etika, dan epistomologi. Sehingga melalui
sifat-sifat ini progresivisme yakin bahwa manusia memiliki kesanggupan-kesanggupan untuk
mengendalikan hubungannya dengan alam, sanggup meresapi rahasia-rahasia alam, dan sanggup
menguasai alam (Zuhairini, 2009).

-Reber (dalam Sobur, 2003: 71) menyebut psikologi pendidikan sebagai subdisiplin ilmu psikologi yang
berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut:Penerapan
dalam prinsip-prinsip belajar dalam kelasPengembangan dan pembaruan kurikulumUjian dan evaluasi
bakat dan kemampuanSosialisasi proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah
kognitifPenyelenggaraan pendidikan keguruan.

3..-Pada zaman sebelum Masehi pun, para filsuf telah membahas tentang jiwa manusia yang berisi
diantaranya tentang pengertian, dalil, serta aspek-aspek kejiwaan manusia. Pada saat itu pengertian
psikologi banyak dipengaruhi oleh aliran-aliran yang dianut sebelumnya oleh para filsuf masing-masing.
Para ahli ilmu filsafat kuno, seperti Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) pun telah
memikirkan hakikat jiwa dan gejala-gejalanya. Setelah masa Yunani, Santo Augustinus (354-430 M)
dianggap tokoh besar psikologi modern karena perhatiannya pada introspeksi dan keingintahuannya
tentang fenomena psikologi, termasuk perilaku bayi dan keramaian massa yang menonton pacuan
kuda. Sedangkan Rene Descrates (1596-1650 M) yang terkenal dengan teori tentang kesadaran dan
mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sama seperti mesin lainnya.

Banyak ahli filsafat terkenal lainnya pada abad tujuh belas dan delapan belas yaitu seperti Leibnitz
(1646-1716) yang mengutarakan teori tentang kesejajaran psikofhisik, Hobbes, Locke (1632-1704)
dengan teorinya yaitu tabula rasa, Kant, dan Hume yang memberikan sumbangan dalam bidang
psikologi.Di sini akan dijelaskan lebih lanjut tentang perkembangan psikologi dari masa ke masa
berikutnya.

Psikologi Plato (429-347 SM) à Plato menyebut tentang jiwa sebagai bersifat immaterial, karena jiwa
sudah ada sebelum masuk ke tubuh kita di alam para sensoris yang kemudian dikenal sebagai
pre-eksistensi jiwa. Menurutnya, jiwa menempati dua dunia yaitu dunia sensoris (pengindraan) dan
dunia idea (yang sifat aslinya berpikir). Karya-karya Plato antara lain buku Phaedo tentang jiwa dan
keabadiannya sesudah mati dan Phaedrus tentang cinta. Sedangkan ajarannya yang terkenal ialah
tentang idea.

4.-Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik.Pertumbuhan adalah bertumbuhnya atau


berubahnya fisik seseorang, Sedangkan perkembangan lebih tertuju pada perubahan psikis yang
dimana perubahan perubahan tersebut terjadi akibat kekuatan kekuatan dari luar.Yang saya tau
tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dalam peserta didik adalah:
Pertumbuhan dapat diamati secara kasat mata,sedangkan perkembangan berlangsung di dalam diri
individu. Seperti pertumbahan tinggi badan individu akan dapat diamati secara kasat mata, sedangkan
perkembangan Bahasa hanya dapat dirasakan tanpa dilihat.

-Santrok dan Yussen(1982) membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase
bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir, dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap
fase untuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir:

1. Fase pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu
organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih
kurang sembilan bulan.

2. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa
ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua.Di samping itu bayi dilatih pula untuk
mengetahui waktu dan tempat untuk buang air besar dan buang air kecil dengan istilah “toilet training”.
Adapun caranya ialah dengan melatih mereka untuk buang air kecil sebelum tidur dan buang air kecil
pula segera setelah bangun. Hal ini akan menghindari anak “mengompol”.

3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai
5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan
sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk
bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan
temannya. Pada fase ini kanak-kanak berusaha pula berlatih untuk terampil berbicara, sehingga akan
didapati mereka melakukan monolog atau berbicara sendiri yang seolah-olah sedang berbicara
dengan orang lain. Memasuki kelas satu sekolah dasar menandai berakhirnya fase ini.

4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira
umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai
keterampilanketerampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal mereka mulai
memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada
dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.

5.-Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai
22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan
ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara,
tumbuhnya rambut ada bagian tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya
untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak, dan idealis. Semakin lama
banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga. Awal masa remaja pada anak laki-laki dimulai dengan
“mimpi” yang dalam kehidupan nyata ditandai dengan ngompol.
5.Menurut pendapat saya perbedaan individu adalah perbedaan kemampuan dan karakteristik
(kognitif, kepribadian, keterampilan fisik, dan lain sebagainya) antar peserta didik pada jenjang usia
tertentu dan dalam setiap kelompok tertentu. Melalui praktik dan aktivitas pendidikan, kita dapat
mengakomodasi perbedaan individual para siswa.Sedangkan beberapa perbedaan individu menurut
para ahli adala:

-Menurut (Sumadi,2009) dalam psikologi perkembangan, perbedaan antara individu satu dengan yang
lainnya amat berbeda baik dari segi fisik maupun psikologis. Pendidikan menjelaskan perbedaan yang
berkaitan dengan individu yaitu perbedaan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak antara siswa.
Masalah individu menjadi perhatian besar dalam kajian psikologi. Perbedaan individu merupakan
factor penting sebagai dasar pengembangan dan pengajaran. Perbedaan dalam proses pengajaran
yaitu perbedaan kemampuan, bakat, minat dan cara belajar siswa.

-Menurut (Syaiful,2008) Perbedaan individu dalam hal kepribadian dan ciri pada siswa antara lain
tentang aspek jasmani, agama, intelektual, social, etika dan estetika. Hal ini dimiliki tiap siswa dan
mereka memiliki keunikan tertentu dalam pembelajaran. Selain perbedaan yang dimiliki oleh siswa
mereka juga memiliki persamaan yaitu dalam aspek kecerdasan, prestasi, bakat, sikap, kebiasaan,
ciri-ciri jasmaniah, minat, perkembangan dan latar belakang lingkungan.

-Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan,
dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa
perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan.

-Menurut (Sudjana 2007) setiap individu peserta didik adalah unik, masing-masing memiliki
kemampuan ataupun tingkatan serta karakter masing-masing. Terdapat beberapa hal yang bisa
diperhatikan untuk mengetahui perbedaan antar individu dalam hal pembelajaran.

Dari pendapat diatas saya akan menjelaskan perbedaan individu menurut pendapt Sudjana,(2007)
tentang Setiap individu peserta didik adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan ataupun
tingkatan serta karakter masing-masing. Terdapat beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk
mengetahui perbedaan antar individu dalam hal pembelajaran.Terdapat 6 perbedaan-perbedaan
individual yang ada pada peserta didik atau siswa, yaitu:

a.Perkembangan intelektual, kemampuan belajar terutama memahami dan menggali materi dan
informasi masing-masing peserta didik tentu tidak sama, ada siswa yang cepat belajar dan mampu
memahami materi ada juga siswa yang lambat dan perlu dibimbing secara bertahap dalam belajar.

b.Kemampuan berbahasa, lebih tepatnya lagi komunikasi. Komunikasi atau berbahasa disini bukan
hanya hubungan interaksi antara guru dengan murid saja namun juga komunikasi peserta didik dengan
materi dan informasi pelajaran, bahan ajar, media pembelajaran serta komponen-komponen
pembelajaran yang terlibat lainnya.
c.Latar belakang pengalaman, siswa atau peserta didik yang pernah mendapatkan informasi yang
relevan terhadap suatu materi akan lebih cepat memahaminya, bukan hanya dalam hal materi namun
juga gaya belajar, metode pengajaran serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembelajaran.

d.Gaya belajar, peserta didik satu tentu memiliki gaya dan kebiasaan belajar favorit dan mampu
mempercepat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Bukan hanya dalam kebiasaan namun juga
dalam kondisi tertentu misalnya seorang siswa lebih mampu belajar dalam keadaan yang tenang dan
hening sehingga mampu mempercepat pemahaman materi.

c.Bakat dan minat, bakat dan minat ini berasal dalam diri masing-masing siswa dan sangat penting
untuk digali dan ditemukan sehingga mampu dioptimalkan sebagai kemampuan yang dapat
dikembangkan. Misal seorang siswa lebih mampu untuk mempelajari pelajaran matematika ina adalah
bakat, atau siswa sangat menyukai pelajaran praktik fisika ini adalah minat.

d.Kepribadian, merupakan reaksi atau tanggapan terhadap sikap dan cara-cara mengajar yang
dilakukan guru. Kepribadian ini juga sangat terkait dengan sifat dasar masing-masing peserta didik,
siswa yang pemalu misalnya biasanya akan lebih pasif untuk terlibat dalam interaksi dengan
komponen-komponen pembelajaran terutama dengan guru.

DAFTAR PUSTAKA

Barnadib, I. (1994). Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset.

Dewey, J. (1916). Democracy and Education. New York: Macmillan.

Iman, M. S. (2004). Pendidikan Partisipatif. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Ireine V. Potoh. (2009). Pendidikan Dasar Berbasis Pengalaman (terj. Experience and Education, John

Dewey). Jakarta: Indonesia Publishing

Langgulung, H. (1980). Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif.

Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Rafika Aditama

Tafsir, A. (1999). Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pillsbury, W.B. (1957). John Dewey 1859-1952. Washington DC: National Academy Of Sciences.

Zuhairini. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai