Anda di halaman 1dari 21

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

“Topik : Pajanan Karbonmonoksida pada tukang Parkir“


Mata Kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan

Oleh
REGINA PUTRI HAMZAH
NIM: 717523011

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
NAMA : REGINA PUTRI HAMZAH

NIM : 717523011

MK : ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

1. Jurnal 1
Penulis, Moh. Rivandi dengo, Ari Suwondo, Suroto

Judul, The Correlation Between the CO Exposure towards COHb Level and the
Vital Lung Capacity of The parking Attendants Around Setia Budi street Of
Semaran City
International Journal of Public Health and Clinical Sciences
Jurnal, e-ISSN : 2289-7577. Vol. 6:No. 1 January/February 2019

Halaman 107-122
Teori  Data WHO pada tahun 2012 melaporkan bahwa 7 juta orang meninggal
karena polusi udara, dari jumlah tersebut 4,3 juta meninggal akibat polusi
udara di dalam ruangan dan 3,7 meninggal akibat polusi udara di luar
ruangan
 CO adalah hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan karbon atau
bahan yang mengandung karbon, pembakaran gas alam atau minyak bumi
dapat menghasilkan 5% CO.
 Transportasi melepaskan CO paling banyak di bandingkan sumber CO
lainnya Terutama transportasi yang menggunakan bahan bakar bensin
 Nilai ambang batas CO ditempat kerja adalah 25ppm, hal ini ditetapkan
oleh peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi republic indo nomo
PER.13/MEN/X/2011.
 Untuk konsentrasi CO di udara yang terhirup selama 8 jam/hari dan kadar
CO yang normal di dalam darah berkisar antara 0,2%-1,0%.
Metode Subjek : Petugas parkir di jalan setia budi

Alat ukur : kuisioner, smokerlyzer

Analisis : Kuantitaf dengan metode analitik observasional dan pendekatan


cross sectional.

Hasil Hasil uji statistic menggunakan chi-square menunjukan bahwa tingkat


signifikan pajanan CO dengan kadar COHb adalah 0,643 (p<a =0,05%)
sedangkan kapasitas vital paru adalah 0,019. Hasil uji statistic dengan
menggunakan chi-square menunjukan bahwa tingkat signifikan pajanan CO
dengan COHb sebesar 0,0643 sedangkan kapasitas vital paru sebesar 0,019.

Jadi paparan CO tidak berkorelasi dengan tingkat COHb, sedangkan COHb


berkolerasi dengan kapasitas vital paru-paru
Keterkaitan Memiliki variable dependen yang sama yaitu pajanan CO pada tukang
dengan tesis parkir, dan metode observasional.

Ringkasan Pada penelitian ini dilakukan hanya di sekitaran 1 jalan saja sehingga pada
rancangan hasilnya tidak ada hubungan pajanan CO dan COHb. Berbeda dengan
kebaruan yang penelitian lain di lakukan di beberapa tempat berbeda sehingga ada pengaruh
membedakan pajanan CO pada COHb
yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

2. Jurnal 2
Penulis Purbianto, Khayan

Judul Impact of Exposure to Carbon Monoxide on COHb Levels and Health


Problems on Swords and Parking Attendants in a Parking Area at the Bandar
Lampung Market.

Jurnal Universal Journal of Public Health 10(6): 576-580, 2022


DOI: 10.13189/ujph.2022.100604
Halaman 576-580

Teori  Senyawa kimia gas CO di udara bila terhirup oleh manusia secara
berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti
penurunan kadar oksigen dalam darah, pusing, dan rasa lelah yang
berkepanjangan serta dapat menyebabkan kematian pada manusia yang
terpapar
 Gas CO merupakn gas yang tidak berwarna dan merupakan salah satu
pencemaran udara akibat pembakaran tidak sempurna yang dihasilkan
kenderaan bermotor.
 Peningkatan gas CO dengan HB dalam darah manusia menyebabkan
penurunan kemampuan HB untuk mengikat oksigen.

 Gas CO dapat secara cepat meningkatkan COHb dalam darah dengan


nilai proporsi yang lebih tinggi

Metode Subjek : pedagang dan tukang parker di pasar badar lampung

Alat ukur : menggunakan alat air sampling impinger

Analisis : menggunakan studi analitik observasional dengan desain kohort


restrospektif.
Hasil Hasil pengukuran gas CO Kadar udara di terminal pasar bawah basement
supermarket Tanjungkarang melebihi ambang batas,
terutama di area penurunan penumpang dan tempat parkir sepeda motor.
Sampel responden, tukang ojek, dan tukang parkir mempunyai kadar COHb
sebagian besar sebesar 5%. Terdapat hubungan yang
signifikan antara kadar COHb dalam darah dengan paparan CO, masa kerja,
dan gangguan kesehatan. Hubungan kadar HbCo dalam darah tidak
bermakna dengan umur dan kebiasaan menggunakan alat pelindung diri
(APD).

Keterkaitan Memiliki variable dependen yang sama yaitu pajanan CO pada tukang
dengan tesis parkir, dan metode observasional.

Ringkasan Pada penelitian dilakukan di terminal pasar yang terletak dibandar lampung,
rancangan dimana subjek penelitiannya tidak hanya petugas parkir saja tetapi pedagang
kebaruan yang yang terpapar CO di wilayah pasar itu.
membedakan
yang sudah di
tulis pada jurnal
sebelumnya

3. Jurnal 3

Penulis Marta F. Gabriel, F. Felgueiras, Z. Mourao, EO Fernandez

Judul Air quality assessment in indoor public swimming pools in the northern
region of protugal

Jurnal Environtment international 133 (2019) 105174


Halaman 1-12
Teori  Paparan udara yang terjadi di kolam renang dalam ruangan adalah
masalah kesehatan masyarakat yang penting karena popularitasnya dan
digunakan secara teratur oleh masyarakat umum,termasuk kelompok
rentan seperti anak-anak dan orang tua.
 Bangunan yang menampung kolam renang dalam ruanagan memiliki
lingkungan yang sangat sensitif karena kondisi higrotermal intristiknya.
 Bangunan ini biasanya ada volume air panas yang tinggi sehingga bisa
di pasok oleh tanah, keran, laut, atau sumber air lain yang memiliki
sifat kimia yang berbeda.
 Semua kolam renang menggunakan produk berbasis klorin biasanya
larutan natrium hipoklorit, dan 14% klorin aktif sebagai disenfektan
pertama
 8 dari 20 kolam renang menggunakan klorin yang dikombinasikan
dengan perawatan UV
Metode
Subjek : pengunjung kolam renang Umum di portugal

Alat ukur : wawancara

Analisis : deskriptif untuk parameter udara, kimia fisik.

Hasil Nilai rata-rata yang diperoleh untuk parameter kenyamanan dan kualitas
udara dari pemantauan terus menerus yang dilakukan di lingkungan dalam
dan luar ruangan dari 20 kolam renang umum selama jam operasional
penuh sehari pada kampanye musim dingin dan hangat. Untuk semua
kolam renang yang disurvei, rata-rata CO yang diukur2 konsentrasi, yang
digunakan sebagai proksi untuk kondisi ventilasi, tidak pernah melebihi
1000 ppm. a tipikal volume ruang dalam ruangan yang tinggi (terutama
karena ketinggian langit-langit), yang dalam sampel kami bervariasi dari
3326 hingga 30621m3, pengamatan CO rendah hingga sedang2konsentrasi
bukanlah temuan yang tidak terduga. Untuk CO, meskipun diperoleh rasio
konsentrasi I/O yang tinggi, khususnya pada kampanye musim panas

Keterkaitan dengan Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang kualitas
tesis udara sehingga menambah wawasan untuk tesis nanti
Ringkasan Penelitian ini lebih berfokus pada kualitas udara bukan hanya pada
rancangan/kebarua paparan CO seperti jurnal yang lain, akan tetapi masih memberi informasi
n yang akan parameter kenyamanan dan kualitas udara yang seharusnya.
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

4. Jurnal 4
Penulis Kalpana Balakrishnan, Kyle Steenland, Thomas Clasen, Howard Chang,
Michael Johnson, Ajay Pillarisetti, Wenlu Ye, Luke P Naeher, Anaite Diaz-
Artiga, John P McCracken, Lisa M Thompson, Ghislaine Rosa, Miles A
Kirby, Gurusamy Thangavel, Sankar Sambandam, Krishnendu
Mukhopadhyay, Naveen Puttaswamy, Vigneswari Aravindalochanan,
Sarada Garg, Florien Ndagijimana, Stella Hartinger, Lindsay J Underhill,
Katherine A Kearns, Devan Campbell, Jacob Kremer, Lance Waller, Shirin
Jabbarzadeh, Jiantong Wang, Yunyun Chen, Joshua Rosenthal, Ashlinn
Quinn, Aris T Papageorghiou, Usha Ramakrishnan, Penelope P Howards,
William Checkley, Jennifer L Peel, on behalf of the HAPIN Investigators
Judul Exposure-response relationships for personal exposure to fine particulate
matter (PM2-5), carbon monoxide, black carbon and birth weight: an
observational analysis of the Household Air Pollution Intervention
Network HAPIN.
Jurnal Lancet Planet Health 2023;volume 7
Halaman 387-396

 Paparan polusi udara rumah tangga (Household Air Polution (HAP))


dari penggunaan bahan bakar padat untuk memasak seperti kayu, batu
bara, arang, kotoran hewan, dan sisa pertanian merupakan faktor risiko
utama penyakit di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
 Tinjauan sistematis telah merangkum bukti adanya hubungan antara
Teori paparan HAP dan dampak buruk terhadap kesehatan, termasuk
pneumonia pada anak, penyakit paru kronik, kanker paru, dan katarak
 Negara-negara dengan berat badan lahir rendah menanggung beban
berat lahir rendah yang tidak proporsional (didefinisikan sebagai <2500
g tanpa memandang usia kehamilan yang mencakup hampir 91% beban
global

Metode Subjek : wanita hamil di guatemala, india, peru dan rwanda

Alat ukur : rating scale

Analisis : Analisis direplikasi secara independen oleh anggota tim


Investigator HAPIN (LM)

Hasil Hanya tiga penelitian sebelumnya yang telah menerbitkan hasil kuantitatif
tentang hasil respons pajanan untuk hasil kelahiran dalam kaitannya
terhadap paparan HAP, dengan fokus pada PM2-5 atau karbon monoksida.
Dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 239 wanita hamil di Tanzania,
ada hubungan negatif antara paparan karbon monoksida
negatif antara paparan karbon monoksida dan berat badan bayi baru lahir,
tetapi hasilnya tidak signifikan secara statistik. Penelitian di Tanzania juga
melaporkan penurunan berat badan lahir sebesar 150 g per 23 μg/m³
peningkatan PM2-5.
Studi kedua, di antara 1285 wanita di wilayah Tamil Nadu, India,
melaporkan penurunan berat badan lahir sebesar 4 g dan ada 2%
peningkatan prevalensi berat badan lahir rendah untuk setiap peningkatan
10 μg/m³ di area dapur PM2-5 yang diukur selama kehamilan.
Studi ketiga, dilakukan sebagai bagian dari uji coba GRAPHS di Ghana,
mengamati efek karbon monoksida pada berat badan lahir,
panjang lahir, dan usia kehamilan yang dimodifikasi
oleh status malaria plasenta
Dalam penelitian ini, populasi diambil dari latar sosiodemografi yang
beragam di empat negara, paparan terhadap HAP—khususnya karbon
hitam dan pada tingkat yang lebih rendah terhadap PM2·5—selama
kehamilan dikaitkan dengan penurunan berat badan lahir dan berat badan
menurut usia kehamilan. Dalam penelitian ini adalah penelitian pertama
yang melaporkan hubungan paparan-respons antara paparan karbon hitam
gestasional dari HAP dan berat badan lahir. Asosiasi ini, meskipun
sederhana, memberikan dukungan yang kuat untuk melanjutkan upaya
mengatasi paparan HAP bersama dengan penyebab lain dari gangguan
pertumbuhan janin di negara-negara dengan kelahiran prematur.
Keterkaitan dengan Sama-sama meneliti tentang paparan karbonmonoksida di lingkungan
tesis sehingga menambah literatur bagi tesis kedepannya.
Ringkasan Penelitian ini melakukan studi paparan respon dengan melaporkan
rancangan/kebarua hubungan yg signifikan antara prenatal dan paparan CO dengan
n yang melaporkan banyak keterbatasan ukrn sampel kecil dan penggunaan
membedakan pengukuran
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

5. Jurnal 5
Penulis Kuan Ken Lee , Nicholas Spatha, Mark R. Millera, Nicholas L. Mills ,
Anoop S.V. Shah
Judul Short-term exposure to carbon monoxide and myocardial infarction: a
systematic review and meta-analysis
Jurnal Environment International 143 (2020) 105
Halaman 1-10
Teori  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan beberapa
volume Pedoman Kualitas Udara Global (AQGs) untuk
memberikan panduan kepada masyarakat, terutama kepada
pengambil kebijakan dan pengambil keputusan lainnya, mengenai
risiko kesehatan akibat polusi udara
 Efek patofisiologi karbon monoksida yang paling dikenal adalah
hipoksia jaringan, karena kemampuannya berikatan dengan
hemoglobin untuk membentuk karboksihaemoglobin.
 Konsentrasi rata-rata karbon monoksida yang diukur dalam
penelitian ini berkisar antara 0,3 mg/m2 3menjadi 4,6 mg/ m 3.
Metode Subjek : penelitian sebelumnya
Alat ukur : instrumen penilaian risk of bias sesuai standar WHO 2020

Analisis : Menggunakan penelitian komperatif atau penelitian yang


membandingkan teori sebelunnya untuk menyelidiki adanya paparan
jangka pendek karbonmonoksi dan infak miokard. Serta menggunakan
meta-analisis untuk mendapatkan perkiraan resiko gabungan
peningkatan konsentrasi karbonmonoksida di lingkungan

Hasil Hasil mengevaluasi 1.038 artikel dari tinjauan sebelumnya dan


pencarian literatur terbaru kami, di mana 26 di antaranya
memenuhi kriteria inklusi kami. Secara keseluruhan, infark miokard
dikaitkan dengan paparan karbon monoksida ambien (rasio risiko
1,052, interval kepercayaan 95% 1,017-1,089 per peningkatan 1
mg/m3).
sepertiga dari penelitian dinilai berisiko tinggi mengalami bias (karena
penyesuaian yang tidak memadai untuk perancu.
Dengan menggunakan adaptasi dari kerangka kerja Penilaian,
Pengembangan dan Evaluasi Rekomendasi yang diadaptasi dari
kerangka kerja , keseluruhan bukti dinilai memiliki tingkat kepastian
sedang.
tinjauan ini menunjukkan bahwa rasio risiko gabungan untuk infark
miokard adalah 1,052 per 1 mg/m3 peningkatan konsentrasi karbon
monoksida ambien. Akan tetapi, sangat sedikit penelitian
berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah
Keterkaitan dengan Sama-sama meneliti tentang paparan karbonmonoksida di lingkungan
tesis sehingga menambah literatur bagi tesis kedepannya.
Ringkasan Penelitian ini melakukan tinjauan sistematis dan meta analisis untuk
rancangan/kebaruan melihat hubungan untuk mendukung pembaruan kualitas udara WHO.
yang membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

6. Jurnal 6
Herminia Buchelli Ramirez, Ramón Fernández Alvarez,Gemma Rubinos
Penulis Cuadrado, Cristina Martinez Gonzalez, Francisco Rodriguez Jerez, Pere
Casan Clara

Judul Increased carboxyhemoglobin: source of carbon monoxide exposure

Jurnal Arch Bronconeumol, 2014 ;50

Halaman 465-468

Teori  Menghirup karbon monoksida dapat menyebabkan keracunan, dengan


gejala yang berkisar dari ringan dan tidak spesifik hingga yang parah
atau bahkan kematian.
 60% dari CO di lingkungan kita adalah produk pembakaran tembakau,
biomassa dan bahan bakar fosil, dan 40% terjadi secara alami
 Secara umum disepakati bahwa pada orang yang bukan perokok
presentase COHb dalam darah harus lebih rendah dari 2% sedangkan
pada perokok mencapai hingga 10%

Metode Subjek : perokok dan yang bukan perokok


Alat ukur : wawancara
Analisis : deskriptif cross-sectional
Hasil Sampel awal dari 306 gas darah arteri yang dievaluasi
terdiri dari 67% laki-laki dengan usia rata-rata 69 tahun. Tingkat median
COHb adalah 2,1% (0,3%-14%).
Sebanyak 79% bukan perokok atau mantan perokok. Enam puluh empat
(64) kasus (20%) memiliki kadar COHb di atas batas yang telah
ditetapkan, di antaranya
13 di antaranya dikeluarkan: 6 orang telah meninggal sebelum wawancara
telepon dapat dilakukan
6 meninggal sebelum wawancara telepon dapat dilakukan, 5 tidak dapat
ditemukan dan 2 tidak ingin berpartisipasi. Tidak ada perbedaan jenis
kelamin, usia dan nilai rata-rata COHb yang
ditemukan antara 13 kasus ini dan kelompok subjek yang
yang diikutsertakan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa analisis nilai COHb pada individu
yang tidak terpilih mendeteksi 16% dengan nilai yang meningkat, yang
88% di antaranya terpapar sumber CO selain asap tembakau di tempat
kerja atau di tempat kerja atau lingkungan rumah, yang menunjukkan
adanya populasi yang berisiko
keracunan CO.
Keterkaitan dengan Sama-sama meneliti tentang paparan karbonmonoksida di lingkungan
tesis sehingga menambah literatur bagi tesis kedepannya
Ringkasan Penelitian ini ditujukan kepada para perokok dan non perokok apakah ada
rancangan/kebarua peningkatan COHb dalam darah dikarenakan paparan CO.
n yang
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

7. jurnal 7
Belayneh Dessie Kassa a,, Aklog Almaw Yigzaw b , Yoseph
Penulis Gebremedhin Kassie c , Mulugeta Wondimu Kedimu d , Yihun Fenta
Mekuanint e , Natnael Mogesf
Delayed neuropsychiatric sequelae due to long-term effects of carbon
Judul monoxide poisoning in Ethiopia: A case report
Toxicologi reports 11 (2023)
Jurnal
36-39
Halaman
Teori  Setiap tahun kercaunan kabon monoksida menyebabkan lebih dari
50.000 orang masuk ke ruang gawat darurat di amerika serikat.
Parkinsonisme, kebutaan kortikal, mutisme, chorea, koreoathetosis,
hemiplegia dan neuropati perifer merupakan manifestasi yang
jarang terjadi akibat keracunan CO
 Keracunan karbon monoksida diakibatkan oleh menghirup gas
beracun dan tidak berwarna yang merusak organ tubuh dengan cara
merampas oksigen dari sel yang menyebabkan berbagai masalah
sistemik dan neurologis dan pada akhirnya menyebabkan kematian
 Perjalanan klinis keracunan CO dapat bersifat monofasik atau
bifasik. Pada perjalanan bifasik, individu dapat mengalami gejala
sisa neurologis yang tertunda setelah periode kejernihan yang
terlihat normal.

Metode Subjek : seorang pasien pria berusida 40 tahun di rumah sakit ethiopia

Alat ukur : lembar pemeriksa (tally sheet)


Analisis : analisis deskriptif dengan memaparkan hasil MRI otak dari
pasien.

Hasil Pasien yang mengalama konsekuensi neurologis tertunda mengalami


perjalanan klinis bisafik, sebelum mengalami efek neurologis yang
tertunda sehingga pasien ini mengalami kejernihan selama lebih dari
satu bulan, dibandingkan dengan oksigen CO memiliki afinitas yang
jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin dimana co menempel pada
hemoglobin 240x lebih kuat daripada oksigen, ini adalah diagnosis
pasien yg mengenai gejala sisa neuropsikiatri yang tertunda akibat
toksisitas karbon mnoksida,

Keterkaitan dengan Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang


tesis keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
nanti
Ringkasan Penilitian ini dilakukan di etiopia berdasarkan salah satu pasien yang
rancangan/kebaruan mengalami keracunan CO efek jangka Panjang.
yang membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

8. Jurnal 8
Penulis Cong Liu, Peng Yin, Renjie Chen, Xia Meng, Lijun Wang, Yue Niu,
Zhijing Lin, Yunning Liu, Jiangmei Liu, Jinlei Qi, Jinling You,
Haidong Kan, Maigeng Zhou
Judul Ambient carbon monoxide and cardiovascular mortality: a nationwide
time series analysis in 272 Chinese
Jurnal Lancet Planet Health 2018; 2:
Halaman e12–18
Teori  Studi eksperimental telah mendokumentasikan efek kesehatan yang
merugikan dari paparan karbon monoksida paparan karbon
monoksida, termasuk kematian terkait asfiksia pada konsentrasi
paparan yang tinggi, dan iskemia miokard dan gangguan irama pada
konsentrasi yang lebih rendah.
 Konsentrasi karbon monoksida rata-rata tahunan di kota-kota ini dari
tahun 2013 hingga 2015 adalah 1-20 mg/m³, berkisar antara 0-43
mg/m³ hingga 2-45 mg/m³. Untuk peningkatan rata-rata konsentrasi
karbon monoksida sebesar 1 mg/m³ pada hari ini dan hari
sebelumnya (jeda 0-1), kami mengamati peningkatan signifikan
dalam kematian sebesar 1-12% (95% posterior interval [PI] 0-42-1-
83) dari penyakit kardiovaskular, 1-75% (0-85-2-66) dari penyakit
jantung koroner, dan 0-88% (0-07-1-69) dari (0-07-1-69) akibat
stroke.
Metode Subjek : 272 kota yang ada di cina

Alat ukur : rating scale

Analisis : melakukan analisis deret waktu nasional di 272 kota besar di


Cina dari Januari 2013 hingga Desember 2015.
Kami mengambil data kematian penyakit kardiovaskular harian dari
sistem Poin Pengawasan Penyakit Tiongkok.

Hasil Konsentrasi karbon monoksida di 272 kota adalah


1-20 mg/m³ (SD 0-38; kisaran 0-43-2-45), yang jauh
di bawah batas standar kualitas udara ambien Tiongkok
untuk karbon monoksida (rata-rata tahunan <4 mg/m³). Kami
menemukan
variasi substansial dalam kondisi iklim dan konsentrasi polutan di
antara kota-kota ini.
Dalam penelitian ini ditemikan bahwa adanya hubungan signifikan
antara karbon monoksida dan kematian akibat penyakit kardiovaskular
tanpa ambang batas yang jelas.

Keterkaitan dengan sama-sama meneliti tetang keracunan karbonmonoksida sehingga


tesis menambah wawasan untuk tesis nanti

Ringkasan Dalam penemuan penelitian ini menunjukan bahwa ada paparan akut
rancangan/kebaruan terhadap CO yang memicu kematian yang berkontribusi peningkatan
yang membedakan kardiovascular, berbeda dengan penelitian sebelumnya ini dilakukan
dengan yang sudah pada 272 kota di cina sehingga merupakan penelitian terbesar.
ditulis pada jurnal
sebelumnya
9. jurnal 9
Penulis Kai Chen, Susanne Breitner, Kathrin Wolf, Massimo Stafoggia, Francesco
Sera, Ana M Vicedo-Cabrera, Yuming Guo, Shilu Tong, Eric Lavigne,
Patricia Matus, Nicolás Valdés, Haidong Kan, Jouni J K Jaakkola, Niilo R
I Ryti, Veronika Huber, Matteo Scortichini, Masahiro Hashizume, Yasushi
Honda, Baltazar Nunes, Joana Madureira, Iulian Horia Holobâcă, Simona
Fratianni, Ho Kim, Whanhee Lee, Aurelio Tobias, Carmen Íñiguez, Bertil
Forsberg, Christofer Åström, Martina S Ragettli, Yue-Liang Leon Guo,
Bing-Yu Chen, Shanshan Li, Ai Milojevic, Antonella Zanobetti, Joel
Schwartz, Michelle L Bell, Antonio Gasparrini, Alexandra Schneider
Judul Ambient carbon monoxide and daily mortality: a
global time series study in 337 cities
Jurnal Kesehatan Planet Lancet2021 : 5
Halaman e191–99
Teori  Dampak buruk terhadap kesehatan akibat paparan CO tingkat tinggi,
seperti keracunan yang tidak disengaja, telah diketahui dengan baik.
Studi epidemiologi yang menggunakan desain time-series juga
melaporkan bahwa paparan CO ambien tingkat rendah dapat dikaitkan
dengan mortalitas dan morbiditas. Namun, bukti epidemiologi dari
penelitian di satu kota masih belum meyakinkan, dengan hubungan
yang signifikan dilaporkan terjadi di beberapa kota seperti Montreal,
São Paulo, Tokyo, dan Seoul, tapi tidak untuk negara lain seperti
London, Amsterdam,atau Chiang Mai.

 antara paparan CO jangka pendek dan kematian. Pada tahun 1971,


Badan Perlindungan Lingkungan AS menetapkan Standar Kualitas
Udara Ambien Nasional (NAAQS) berbasis kesehatan untuk
konsentrasi CO rata-rata maksimum harian selama 8 jam pada 9 bagian
per juta (ppm; sekitar 10 mg/m³), yang setara dengan sekitar 7 mg/ m³
untuk rata-rata CO2 harian selama 24 jam.

 Permasalahan utama dalam menetapkan pedoman kualitas udara untuk


CO adalah apakah ada ambang batas dalam hubungan paparan-respons
CO, yang jika di bawah batas tersebut tidak akan berdampak pada
kesehatan. Sangat sedikit penelitian epidemiologi yang meneliti
keberadaan ambang batas potensial CO pada konsentrasi di bawah
pedoman yang ada. Penelitian jangka waktu sebelumnya menemukan
bukti yang sangat lemah mengenai ambang batas potensial pada 0.5
mg/m³
Metode Subjek : 337 kota dan 18 negara dalam database MCC Colaborative
reasearch network.

Alat ukur : rating scale


Analisis : menggunakan meta-analisis multilevel.

Hasil Analisis ini mencakup total 40.090.407 kematian di 337 kota, yang
mencakup jangka waktu rata-rata 16 tahun di 18 negara (tabel 1).
Konsentrasi rata-rata CO tahunan di setiap kota di 337 kota kurang dari
2,3 mg/m3 dengan tingkat tertinggi di beberapa kota di AS dan tingkat
terendah di beberapa kota di AS, Rumania, Spanyol, Inggris, dan Kanada.
Hanya 28 kota yang memiliki rata-rata 0·2% hari dengan CO lebih tinggi
dari 7 mg/m³ (setara dengan NAAQS), 24 di antaranya berada di AS.
Ringkasan polutan udara lainnya yang spesifik per negara ditampilkan
dalam lampiran, bersama dengan ringkasan statistik spesifik kota.
Ketika mempertimbangkan gabungan kurva paparan-respon CO dan
kematian, tidak ditemukan ambang batas yang jelas bahwa CO tidak
mempengaruhi kematian harian (gambar 3). Kurva tersebut juga
menunjukkan adanya hubungan dengan angka kematian pada kadar di
bawah 1 mg/m³
analisis rangkaian waktu multinegara ini memberikan bukti bahwa paparan
CO ambien, meskipun tingkatnya lebih rendah dari pedoman kualitas
udara saat ini, masih dapat menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat.
Kami menunjukkan bahwa paparan jangka pendek terhadap CO ambien
dikaitkan dengan peningkatan angka kematian harian, tanpa bukti
mengenai nilai ambang batasnya. Asosiasi ini tampaknya independen
terhadap paparan. Temuan kami menyarankan bahwa revisi pedoman
kualitas udara WHO yang sedang berlangsung, serta pembaruan pedoman
kualitas udara nasional di Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok di masa
depan, harus mempertimbangkan peninjauan kembali pedoman untuk CO
ambien.

sama-sama meneliti tetang keracunan karbonmonoksida sehingga


Keterkaitan dengan menambah wawasan untuk tesis nanti
tesis
Ringkasan Penelitian ini adalah studi internasional mengenai kematian jangka pendek
rancangan/kebarua akibat pajanan CO, penelitian ini juga di lakukan di 377 kota di cina.
n yang
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

10. jurnal 10
Penulis GBD (Global Burden of diseases) 2021 Carbon Monoxide Poisoning
Collaborators
Judul Global, regional, and national mortality from poisoning
unintentional carbon monoxide poisoning, 2000-2021: results from the
Global Burden of Disease Study 2021
Jurnal Lancet Public Health 2023
Halaman 1-11
Teori  Keracunan karbon monoksida yang tidak disengaja adalah penyebab
kematian yang sebagian besar dapat dicegah dan kurang mendapat
perhatian yang memadai. Kami bertujuan untuk melakukan analisis
global yang komprehensif terhadap pola demografis, temporal, dan
geografis dari keracunan karbon monoksida yang fatal dan tidak
disengaja dari tahun 2000 hingga 2021.
 Dengan menggunakan lebih dari 3000 sumber data, ditemukan sekitar
50% penurunan tingkat kematian global berdasarkan usia karena tidak
disengaja keracunan karbon monoksida yang tidak disengaja dari tahun
2000 hingga 2021. Kematian karena karena keracunan karbon
monoksida yang tidak disengaja lebih besar
di antara laki-laki daripada perempuan. Persentase kematian yang
disebabkan oleh cedera akibat kerja dan penggunaan alkohol yang
tinggi adalah lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan, dan
bervariasi menurut usia.
 Dari analisis ini, kami telah mengidentifikasi lokasi, usia, dan jenis
kelamin di mana angka kematian akibat keracunan karbon monoksida
yang tidak disengaja adalah yang tertinggi dan paling memerlukan
perhatian kesehatan masyarakat. Keracunan karbon monoksida yang
tidak disengaja merupakan penyebab kematian yang sebagian besar
dapat dicegah. Upaya di masa depan untuk meningkatkan
pengumpulan data dan kesadaran masyarakat serta intervensi untuk
mengurangi keracunan karbon monoksida perlu diprioritaskan,
terutama pada populasi yang paling berisiko.
Metode Subjek : studi GBD

Alat ukur : rating scale

Analisis : metode analisis cross-sectional

Hasil Secara regional, Eropa Timur dan Asia Tengah menyumbang angka
kematian terbesar akibat keracunan karbon monoksida, namun juga
menunjukkan perbaikan terbesar dari waktu ke waktu. Tingkat kematian
yang tinggi di kawasan ini kemungkinan besar disebabkan oleh suhu,
karena negara-negara di kawasan ini cenderung memiliki musim dingin
yang lebih panjang dan lebih dingin dibandingkan dengan banyak wilayah
lain di dunia. Ruangan dalam ruangan yang berventilasi buruk ditambah
dengan sistem pemanas yang rusak dapat menyebabkan akumulasi tingkat
karbon monoksida yang berbahaya di dalam ruangan
Pada tahun 2021, angka kematian akibat keracunan karbon monoksida
berdasarkan usia global adalah 0.353 per 100.000, dengan total 28.900
kematian (21.700– 32.800) dan 1.180 000 di seluruh dunia. Kematian
akibat keracunan karbon monoksida menurun sebesar 53·5% selama
periode dua dekade, dari angka kematian standar usia sebesar 0.761 per
100.000) pada tahun 2000 juga mengalami penurunan, dari sesuai standar
usia pada tahun 2000 menjadi 14,9 per 100 00 pada tahun 2021 menurun
sebesar 58,1% Pada tahun 2021, angka kematian global adalah 0.508 per
100.000 untuk laki-laki dan 0.223 per 100.000 untuk perempuan. Terdapat
20.100 kematian laki-laki dan 8780 kematian perempuan pada tahun
2021. Kelompok usia 50–54 tahun memiliki jumlah kematian terbesar
2210. sedangkan jumlah terbesar kematian perempuan terjadi pada
kelompok umur 70–74 tahun 759

sama-sama meneliti tetang keracunan karbonmonoksida sehingga


Keterkaitan dengan menambah wawasan untuk tesis nanti
tesis
Ringkasan Penelitian ini hanya meneliti kasus hasil studi sebelumnya dimana ada
rancangan/kebarua keracunan karbon monoksida yang di analisis global dari tahun 2000-2021
n yang
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

11. Jurnal 11
Penulis Birgitta Gatersleben, David Uzzel
Judul THE RISK PERCEPTION OF TRANSPORT - GENERATED AIR
POLLUTION
Jurnal IATSS Research Vol.24 No.1, 2001PA
Halaman 30-38
Teori  Asap mobil mengandung berbagai jenis polutan udara. Secara umum
senyawa berikut terdapat dalam gas buang: uap air, karbon dioksida
(CO2), karbon monoksida (CO), oksida nitrogen (NOX), senyawa
timbal, hidrokarbon (HC), sulfur dioksida (SO2) dan partikel karbon
(misalnya PM
 masyarakat kurang sadar akan tingkat polusi udara ketika mereka
tinggal di daerah yang sangat tercemar dibandingkan orang yang tidak
tinggal di daerah tersebut. Selain itu, masyarakat yang tinggal di
daerah yang lebih berpolusi lebih cenderung menyangkal risiko polusi
udara dan cenderung tidak mengubah perilaku untuk menghindari
risiko.
Metode Subjek : 400 masyarakat di dua wilayah bagian guildford

Alat ukur : Kuesioner

Analisis : kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui


kuesioner
Hasil Sebanyak 123 orang mengembalikan kuesioner (tingkat respons 31%)
dimana 42% adalah laki-laki dan 58% adalah wanita. Sekitar sepertiga
responden termasuk dalam setiap kategori usia: 34 tahun atau lebih muda
(28%), antara 35 dan 54 tahun (36%), dan lebih tua dari 55 tahun (38%).
Seperempat responden tinggal sendiri (23%), 29% tinggal bersama
pasangan, 29% dengan anak-anak, dan 17% berbagi dengan orang dewasa
lainnya. Tingginya tingkat pendapatan di wilayah ini tercermin dalam
fakta bahwa 35% responden berpenghasilan kurang dari £1000 bersih/per
bulan, 37% antara £1000 dan £2000, dan 28% lebih dari £2000
Untuk salah satu dari dua wilayah sampel (dekat sekolah), DETR
memperkirakan emisi CO sebesar 262 ton/tahun/km2(82% di antaranya
dihasilkan oleh transportasi jalan raya) dan 63% dikeluarkan oleh
transportasi jalan raya. Untuk wilayah lainnya (dekat jalan utama),
perkiraan emisinya adalah 306 ton/ tahun/km2untuk CO (86% dikeluarkan
oleh transportasi jalan raya). Perkiraan emisi untuk wilayah lain yang lebih
pedesaan (di selatan pusat kota), adalah 42 ton/tahun/km2 untuk CO (88%
melalui transportasi darat
Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang
Keterkaitan dengan keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
tesis nanti

Ringkasan Penelitian ini dilakukan di Guildford sebuah kota di Inggris, hanya


rancangan/kebarua meneliti tentang apakah transportasi diwilayah itu berpengaruh pada polusi
n yang udara.
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

12. Jurnal 12
Penulis S.E. Bartington, I. Bakolis, D. Devakumar , O.P. Kurmi, J. Gulliver, G.
Chaube, D.S. Manandhar, N.M. Saville , A. Costello, D. Osrin , A.L.
Hansell, J.G. Ayres
Judul Patterns of domestic exposure to carbon monoxide and particulate matter
in households using biomass fuel in Janakpur, Nepal
Jurnal Environmental pollution 220 (2017)
Halaman 38-45
Teori  Polusi Udara Rumah Tangga (HAP) adalah penyebab utama global
morbiditas dan mortalitas, diperkirakan bertanggung jawab atas 3,5 juta
kematian dini setiap tahunnya. Penyakit terbesar terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendah, karena ketergantungan pada batu bara
dan bahan bakar biomassa termasuk kayu, sisa tanaman dan kotoran
hewan sebagai sumber energi utama untuk memasak, memanaskan dan
penerangan
 Di Nepal diperkirakan sekitar 80% rumah tangga menggunakan
biomassa sebagai sumber utama energi domestik (Badan Pusat
Statistik, 2011), dengan memasak biasanya dilakukan di atas kompor
terbuka tradisional dengan ventilasi rumah tangga terbatas. Studi di
wilayah lembah Himalaya dan distrik Dhanusha telah melaporkan
tingkat PM domestik yang melebihi Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) dan Standar Kualitas Udara Ambien Nasional
Metode Subjek : rumah tangga di distrik danusha

Alat ukur : kuesioner

Analisis : menggunakan analisis statistik deskriptif

Hasil Memasak dilakukan di dalam ruangan di semua kecuali satu rumah tangga
, yang kompornya terletak di halaman. Dapur dibangun dari lumpur/tanah
pada rangka kayu, batu bata atau komposisi campuran dengan luas lantai
rata-rata 15,3 m2. Tidak ada sumber ventilasi formal, namun celah atap
terbuka menyediakan ventilasi informal di sembilan dapur. Semua kompor
memasak terletak di dinding luar dan terdiri dari satu atau beberapa
lubang. Persiapan makanan dilakukan dua kali sehari oleh anggota
keluarga perempuan, dengan anak-anak (rentang usia 16 bulan hingga 8
tahun) hadir di dapur selama sesi memasak di sepuluh rumah tangga.
Memasak pagi hari dimulai antara pukul 07:00 dan 08:00 dengan kompor
menyala dengan durasi rata-rata 2,5 jam dan sesi malam yang lebih pendek
dari pukul 17:00 hingga 20:00. Api semalaman dinyalakan di lima rumah
tangga penelitian, untuk memberikan kehangatan bagi ternak warga.

Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang


Keterkaitan dengan keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
tesis nanti
Ringkasan Peneliti sebelumnya melakukan penelitian di wilayah yang berbeda
rancangan/kebarua sehingga dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di wilayah
n yang tempat tinggal dengan menggunakan sampel udara dan Anova analisis
membedakan yang tidak di gunakan di penelitian sebelumnya.
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

13. Jurnal 13
Penulis Patrick K. Smith, Benjamin N. Craig, Kristina L. Hauschildt, Michael D.
Larranaga
Judul Analyzing the national fire incident reporting system to identify carbon
monoxide incidents in the U.S. lodging industry
Jurnal Preventive medicine reports 24 (2021) 101531
Halaman 1-4
Teori  Keracunan karbon monoksida (CO) yang tidak disengaja
menyebabkan 50.000 kunjungan ke unit gawat darurat dan 430
kematian setiap tahunnya di AS Bahaya CO sudah diketahui
dengan baik dan keracunan di industri penginapan di AS telah
menjadi kejadian biasa, namun saat ini tidak ada pelaporan,
pelacakan, atau mekanisme pengawasan nasional wajib untuk CO
di industri penginapan AS. Dengan demikian, masalahnya
sebagian besar tidak terlihat.
 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan Sistem
Pelaporan Insiden Kebakaran (Nasional National Fire Incident
Reporting System NFIRS). Sistem Pelaporan Kebakaran Nasional
(National Fire Incident Reporting System NFIRS) untuk lebih
memahami kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat dari
insiden CO di industri penginapan AS. Upaya sebelumnya untuk
sebelumnya untuk mengidentifikasi insiden sangat bergantung
pada pencarian berita media dan sumber-sumber yang tersedia
untuk umum seperti basis data hukum. Studi ini memeriksa data
NFIRS untuk mengidentifikasi insiden CO terkait penginapan
untuk mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat yang
ditimbulkan oleh insiden-insiden ini.
 Basis data NFIRS berisi sekitar 75 persen dari seluruh kebakaran
yang dilaporkan (dan tanggapan pemadam kebakaran) yang terjadi
setiap tahun di Amerika Serikat. Setelah merespons suatu insiden,
perwakilan pemadam kebakaran melengkapi modul entri data
NFIRS yang sesuai berdasarkan sifat daruratnya.
Metode Subjek : industri penginapan di AS berdasrkan sistem pelaporan insiden
kebakaran nasional
Alat ukur : rating scale

Analisis : deskriptif

Hasil Berdasarkan data, industri penginapan mengalami 3405 insiden CO dari


tahun 1999 hingga 2018 adalah 170,3 insiden per tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa frekuensi insiden CO di industri penginapan AS
sebelumnya tidak dilaporkan dalam sumber yang tersedia untuk umum
dengan faktor yang berkisar antara 20,73 hingga 40,05. Hal ini mungkin
disebabkan hanya sebagian kecil dari insiden yang dianggap layak
diberitakan. Data NFIRS menunjukkan bahwa pemadam kebakaran
memberikan informasi respons terkait CO kepada publik atau media
(kode tindakan 83) hanya pada 20 dari 3405 insiden yang teridentifikasi
(0,59%). Jumlah insiden CO di industri penginapan dan jumlah pemadam
kebakaran yang berpartisipasi dalam NFIRS ditemukan memiliki korelasi
yang kuat. Karena partisipasi pemadam kebakaran dalam NFIRS bersifat
sukarela (hanya 24.112 dari 29.705 pemadam kebakaran aktif AS yang
dilaporkan ke NFIRS pada tahun 2018)

Keterkaitan dengan Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang


tesis keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
nanti
Ringkasan Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang membandingan
rancangan/kebaruan laporan insiden kebakaran nasional untuk dijadikan penelitan yang
yang membedakan meneliti adanya keracunan CO pada industri penginapan di AS
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya
14. Jurnal 14
Penulis C.M. Payus, A.T. Vasu Thevan b , J. Sentian b
Judul Impact of school traffic on outdoor carbon monoxide levels
Jurnal City environment interactions 4 (2019) 100032
Halaman 1-5
Teori  Emisi kendaraan bermotor merupakan penyebab umum karbon
monoksida (CO) antropogenik. Pembakaran bensin yang tidak sempurna
pada silinder mesin merupakan sumber utama emisi CO dari kendaraan.
Proses oksidasi bahan bakar, yang pada dasarnya berarti pembakaran,
adalah konversi bahan bakar menjadi hidrokarbon antara dengan berat
molekul lebih rendah, termasuk olefin dan aromatik, dan konversinya
menjadi aldehida dan keton, kemudian menjadi CO, dan akhirnya
menjadi CO.
 Siswa sekolah masih dianggap sebagai anak-anak, sehingga lebih rentan
daripada orang dewasa. Kurangnya pengetahuan tentang CO dapat
menyebabkan orang tua atau pihak sekolah tidak menyadari bahaya yang
mungkin timbul dari emisi kendaraan yang terkonsentrasi di lingkungan
sekolah di mana anak-anak yang sedang berkembang menghabiskan
sebagian besar waktunya. Selain itu, daerah perkotaan diketahui lebih
padat penduduknya dibandingkan daerah pinggiran kota atau pedesaan.
daerah pinggiran kota atau pedesaan, sehingga anak-anak sekolah di kota
mungkin juga lebih rentan
Metode Subjek : anak-anak sekolah yang berada dalam jarak 30-300M dari jalan
raya utama

Alat ukur : rating scale

Analisis : deskriptif

Hasil Secara keseluruhan dari hasil menunjukkan bahwa rata-rata total


konsentrasi CO di seluruh sekolah yang diteliti baik pada hari kerja
maupun akhir pekan tercatat sebesar 0,111 ± 0,019 ppm.
dapat dilihat bahwa arus lalu lintas di luar sekolah berdampak pada tingkat
karbon monoksida luar ruangan di pinggir jalan. Terdapat korelasi yang
kuat antara kendaraan dan tingkat CO, nilai r berkisar antara 0,5 hingga
0,8. LDV memiliki korelasi tertinggi dengan CO di antara jenis kendaraan
lainnya, dengan nilai r berkisar antara 0,4 hingga 0,8. Sedangkan untuk
gerak kendaraan, kendaraan yang bergerak memiliki hubungan yang lebih
kuat dibandingkan dengan kendaraan yang menganggur, nilai r berkisar
antara 0,5 hingga 0,9. Ketiga sekolah tersebut tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan meskipun berada di perkotaan atau pedesaan.
Namun, hari kerja dan akhir pekan menunjukkan perbedaan yang sangat
signifikan karena hari kerja mencatat tingkat CO yang jauh lebih tinggi.
Sedangkan untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat di area lalu lintas
sekolah, konsentrasi CO tertinggi rata-rata 1 jam dan rata-rata 8 jam pada
penelitian ini berada di bawah batas yang diperbolehkan yang ditetapkan
oleh standar WHO
Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang
Keterkaitan dengan keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
tesis nanti
Ringkasan Penelitian in meneliti dampak lalu lintas terhadap tingkat CO di sekolah,
rancangan/kebarua dimana tempat dan subjek penelitiannya berbeda yaitu anak-anak.
n yang
membedakan
dengan yang sudah
ditulis pada jurnal
sebelumnya

15. Jurnal 15
Penulis Plamena R. Angelova, Isabella Myers, Andrey Y. Abramov
Judul Carbon monoxide neurotoxicity is triggered by oxidative stress
induced by ROS production from three distinct cellular source
Jurnal Redox biologi 60 (2023) 102598
Halaman 1-10
Teori  CO menghasilkan efek yang mirip dengan hipoksia kimia, ketika
proses yang bergantung pada oksigen terhambat meskipun terdapat
banyak oksigen, menyebabkan hipoksia parah pada jaringan.
Karena berkurangnya oksigen yang tersedia ke jaringan, fungsi
jantung, neuropsikologis, dan jaringan lainnya akan terpengaruh
secara negatif.
 Mitokondria adalah target utama untuk CO dan iskemia yang
diinduksi kerusakan saraf. Telah ditunjukkan bahwa CO secara
langsung menghambat sitokrom C dalam mitokondria, dan juga
menghambat sitokrom C melalui kekurangan oksigen dalam
keadaan anoksia / hipoksia
 Peningkatan tingkat toksisitas saraf pada saat reintroduksi oksigen
setelah keracunan CO menunjukkan pentingnya kerusakan
oksidatif pada neurotoksisitas yang diinduksi CO.
Metode Subjek : Pasien yang keracunan CO dalam saraf

Alat ukur : pengukuran fisik dengan menggunakan laboratorium

Analisis : menggunakan analisis statitisk dua sampel tidak


berpasangan dan ANOVA
Hasil CO tidak hanya mencegah pengiriman oksigen ke jaringan dengan
mengikat hemoglobin tetapi selanjutnya mengikat sitokrom C yang
menyebabkan penghambatan respirasi mitokondria. , CO menginduksi
depolarisasi mitokondria yang signifikan namun tidak lengkap pada
neuron dan astrosit setelah 20 menit paparan akut Sejauh mana
mekanisme paparan CO yang mengakibatkan cedera hipoksia pada
jaringan telah diketahui dengan baik; dengan terapi oksigen sebagai
pengobatan yang diberikan untuk mencapai hasil terbaik bagi pasien.
Penjelasan mekanistik yang lengkap tentang gejala sisa neurologis
tertunda yang dapat bertahan setelah keracunan CO lebih sulit
diberikan dan menyoroti kesenjangan dalam pengetahuan dan basis
bukti. Namun, hal ini diterima secara luas sebagai akibat dari cedera
reperfusi, dan lebih umum lagi, produksi ROS menyebabkan kematian
sel saraf.
Menggunakan penelitian deskriptif dan sama-sama meneliti tetang
Keterkaitan dengan keracunan karbonmonoksida sehingga menambah wawasan untuk tesis
tesis nanti
Ringkasan Penelitian ini meneliti tentang adanya keracunan CO dalam saraf
rancangan/kebaruan sehingga berbeda dari beberapa penelitian lainnya, dan subjeknya serta
yang membedakan tempat penelitiannya juga berbeda yaitu pasien yang diduga keracunan
dengan yang sudah CO dan di rumah sakit.
ditulis pada jurnal
sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai