PENDAHULUAN
Cat merupakan salah satu sumber pemaparan
timbal (Hammond, et. al., 2005). Timbal digunakan
sebagai bahan pigmen dalam cat (Palar, 2008).
Penggunaan cat semprot banyak ditemui di berbagai
industri, misalnya industri pengecatan mobil.
Timbal dapat menyebabkan hemolisa
eritrosit dan menghambat pembentukan hemoglobin
(Williams & Bursom, 1985). Timbal menyebabkan
defisiensi enzim G-6PD dan penghambatan enzim
pirimidin-5-nukleotidase. Hal ini menyebabkan
turunnya masa hidup eritrosit dan meningkatkan
kerapuhan membran eritrosit, sehingga terjadi
penurunan jumlah eritrosit (Patrick, 2006). Defisiensi
enzim ini secara herediter ditandai dengan basophilic
stippling pada eritosit (Barbosa, 2005). Penelitian
Richard et. al. (2006) menunjukkan timbal
menghambat biosistesis heme melalui inhibisi enzim
coproporphyrinogen, ALAD dan ferrochelatase.
Inhibisi enzim tersebut menyebabkan penurunan
kadar hemoglobin dalam darah.
Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah
Karasak, Bandung Selatan, sebagai studi kasus
paparan timbal dalam cat semprot terhadap pekerja
industri pengecatan mobil informal. Penelitian
sebelumnya oleh Rizkiani (2004) menunjukkan
adanya kandungan timbal dalam darah pekerja
pengecatan di wilayah tersebut.
Maksud dari penelitian ini adalah melakukan
studi mengenai paparan timbal yang bersumber dari
aktivitas pengecatan mobil serta efeknya terhadap
kesehatan pekerja pengecatan. Dari hasil penelitian
ini dapat diperoleh data pemaparan timbal yang
terinhalasi sebagai portal of entry dan efeknya
terhadap darah.
HASIL PENELITIAN
Dari pendataan diketahui terdapat total 43
bengkel di wilayah Karasak, dengan jumlah total
pekerja 143 orang. Jumlah total pekerja pengecatan
adalah 69 orang, 30 orang diantaranya diikutsertakan
dalam penelitian ini.
Hasil pengukuran rata-rata paparan timbal
pada pekerja pengecatan yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebesar 1,241 g/m3 dan ratarata intake paparan timbal yang diperoleh adalah
sebesar 0,0026 g/jam/kg BB. Nilai Ambang Batas
(NAB) timbal di udara berdasarkan ACGIH 2010
adalah 0.05 mg/m3, dengan demikian hasil dari
penelitian ini masih di bawah ambang batas tersebut.
Paparan timbal yang terukur ternyata memiliki
perbedaan apabila dibagi berdasarkan warna cat.
Warna kuning memberikan pemaparan timbal
tertinggi.
Analisis PbB menunjukkan rentang antara
3,05-17,26 g Pb/100 ml darah, dengan rata-rata 6,56
g Pb/100 ml darah. Nilai Biological Exposure
METODOLOGI
Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian epidemiologi yang bersifat cross sectional
dimana agen (paparan timbal) dan respon (timbal
dalam darah/PbB) diteliti secara bersamaan.
Pengambilan sampel dilaksanakan di wilayah
Karasak, Bandung, pada sekitar bulan Januari 2012.
Jumlah subjek penelitian adalah 30 orang pekerja
pengecatan mobil.
REFFERENCE
Barbosa F. A. 2005. Critical Review of Biomarkers Used
for Monitoring Human Exposure to Lead:
Advantages, Limitations, and Future Needs.
Environmental Health Perspectives. 113:1669
1674.
Hammond, S., Ellen, G., Robin, F. 2005. Respiratory
Health Effect Related to Occupational Spray
Painting and Welding. Journal of Occupational &
Environmental Medicine. July 2005, 47(7): 728739.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.
Rineka Cipta. Jakarta.
Patrick, L.N. 2006. Lead Toxicity, A Review of the
Literature. Thorne Research. March 2006. 11(1):
167-173.
Richard, S. A., Phillips, J. D., Kushner, J. P. 2006.
Biosynthesis of heme in mammals. Biochemistry
and Biophysics Actual. 17(63): 723736.
Rizkiani, A. 2004. Studi Pajanan Timbal (Pb) pada Pekerja
Pengecatan Mobil. Laporan Tugas Akhir.
Departemen Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan. ITB.
Williams, P.L & Burson, J.L. 1985. Industrial Toxicology:
Safety and Health Applications in the Workplace.
Van Nostrad Reinhold. New York.