BAB II Proposal
BAB II Proposal
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi belajar terdiri atas dua kata yaitu prestasi dan belajar.
adalah : Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa
perubahan yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Saefuddin Azwar, 1987 : 58). Aspek kognitif berisi hal – hal yang
Prestasi ini dituangkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru
dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.” Hal ini
ditegaskan oleh Dimyati Mahmud (1989: 82) bahwa “prestasi belajar diukur
dengan nilainilai tes hasil belajar dari lamanya bersekolah dan dalam kurun
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008 :18) prestasi merupakan hasil
belajar yang berasal dari informasi yang telah diperoleh pada tahap proses
tugas. Menurut Sardiman A.M. (2004: 46) Prestasi adalah kemampuan nyata
a. Ranah kogntif
Ranah kognitif bertujuan mengukur pengembangan penalaran siswa, pengukuran
ini dapat dilakukan setiap saat dengan cara test tertulis maupun test lisan atau
perbuatan.
b. Ranah afektif
Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif, pengukuran
ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku
siswa dapat berubah sewaktu– waktu, sasaran pengukuran penilaian ranah afektif
adalah perilaku siswa bukan pada pengetahuan siswa.
c. Ranah psikomotorik
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil–hasil belajar yang
berupa keterampilan. Cara yang paling tepat untuk mengevaluasi keberhasilan
belajar psikomtorik adalah observasi, observasi dalam hal ini dapat diartikan jenis
test mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain sebagai penempatan
langsung. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yang
menggunaan ranah kognitif dapat ditetahui setiap saat untuk mengukur penalaran
siswa, sedangkan ranah afektif tidak bisa diketahui setiap saat, pengukuran ini
berdasarkan perilaku siswa dan ranah psikomotorik yang dilakukan terhadap hasil
belajar. Jadi, dengan menggunakan tiga ranah tersebut prestasi belajar dapat
diketahui dengan baik, artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata
evaluasi adalah assessment adapula kata yang searti dan relatif lebih dikenal
dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, atau ulangan (Muhibbin Syah,
2007:195).
Dalam setiap kegiatan pasti dilaksanakan penilaian untuk mengukur
tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Begitu pula
dengan kegiatan pembelajaran di sekolah, perlu diketahui seberapa jauh
prestasi belajar yang telah dicapai siswa.
Menurut Nana Sudjana (2005: 111), fungsi penilaian dalam proses belajar
mengajar yaitu:
a. Ulangan harian
b. Ulangan tengah semester
c. Ulangan akhir semester
d. Ulangan kenaikan kelas
Prestasi merupakan suatu pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh
siswa dengan usaha secara sadar setelah melalui poses belajar. Prestasi dapat
tidak tetap, sewaktu-waktu dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi
peserta tes. Dengan demikian prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang
a. Faktor Intern
Dalam faktor intern ada 3 hal, yaitu:
1) Faktor jasmaniah dibagi menjadi dua, yaitu:
a). Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit.
b). Cacat tubuh, sesuatu yang menyebabkan kurang baik/
kurang sempurna mengenai tubuh/ badan.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
antara lain adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat,
kematangan, kecakapan, sikap, kebiasaan, motivasi, disiplin dan
partisipasi.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan bisa berupa kelelahan jasmani maupun kelelahan
rohani.Agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga hasil atau
prestasinya memuaskan, harus dihindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern juga dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:
1) Faktor keluarga siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa cara orangtua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor sekolah faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya
mempengaruhi belajar (Slameto, 2003:54-55).
1) faktor intelektif
a. faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
siswa meliputi :
belajar merupakan sesuatu hal yang kompleks, hal ini disebabkan karena
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada sifat manusia dan keinginan
untuk selalu maju
c. Adanya keinginan untuk mendapat simpatik dari orang tua, guru dan
teman- teman
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang
baru, baik kooperatif maupun kompetisi
e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.
Wasty Soemanto (2006 : 113 – 121), mengemukakan bahwa
kondisi–kondisi intensif.
baik faktor dari dalam maupun dari luar siswa. Hal tersebut dapat dilihat
dari beberapa pedapat yang telah di kemukakan oleh beberapa ahli. Dari
beberapa ahli tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor–faktor
a. Faktor internal
atau fisik dari tubuh siswa yang sedang belajar. Adapun aspek dari
yang dimiliki oleh masing– masing siswa, bakat yang dimiliki dalam
sekitar atau faktor di luar dari siswa, faktor–faktor ekternal yang dapat
dan latar kebudayaan yang dimiliki oleh orang tua. Adapun faktor
guru di kelas, kurikulum sekolah, relasi guru dan siswa, serta siswa
prestasi atau hasil dari usaha yang telah dilakukannya. sesuai dengan tingkat
kepuasan tertentu pada diri manusia. Baik prestasi dalam pekerjaan, maupun
meraihnya.
diantaranya :
LINGKUNGAN BELAJAR(X1)
prestasi belajar(y)
MANAJEMEN WAKTU(X2)
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel lingkungan belajar dan manajemen waktu(X1,X2) mempengaruhi variabel prestasi belajar
(Y) secara simultan.