Anggota Kelompok 1:
Untuk mengetahui potensi Rhizopus oryzae sebagai starter dalam pembuatan keju serta
kualitas keju (unripened cheese) hasil dari variasi starter campuran Streptococcus lactis dan
Rhizopus oryzae berdasarkan perbedaan nilai rendemen, kadar air, kadar lemak, kadar
protein serta nilai kesukaan.
Bahan-bahan
Susu sapi
Pembuatan Starter
Susu skim cair sebanyak 1000 ml dibagi menjadi 2 bagian pada gelas beker masing-masing
500 ml dan diberi label S dan R, gelas beker S diinokulasi dengan Streptococcus lactis
sedangkan gelas beker R diinokulasidengan Rhizopus oryzae.
Pembuatan Keju
o Pasteurisasi (dipanaskan)
Susu sapi segar 3000 ml dibagi menjadi 15 botol, masing- masing 200 ml dan diberi label (K,
A, B, C, D). Dipasteurisasi pada suhu 65 ° C selama 16 detik, lalu didinginkan hingga 37 ° C.
Setelah dingin, gelas beker yang berisi susu dimasukkan dengan starter campuran
Streptococcus lactis dan Rhizopus oryzae sebanyak 10% atau 20 ml.
o Penggaraman
Curd yang telah ditimbang kemudian diberi garam sebanyak 3% agar menambah cita rasa
keju menjadi agak asin dan menambah ketahanan keju.
• Analisis Nilai Rendemen
Rendemen merupakan rasio antara keju yang terbentuk dengan susu yang digunakan sebagai bahan
dasar. Besarnya nilai rendemen dadih ditentukan dengan perbandingan antara berat produk dadih
yang dihasilkan dan berat bahan awal berupa susu segar.
Tingginya kadar lemak pada keju hasil fermentasi Rhizopus oryzae ini karena selama
fermentasi energi yang digunakan hasil dari perombakan laktosa susu (karbohidrat) dan
bukan dari lemak.
Hasil dan Pembahasan
D. Protein didalam susu terdiri dari protein whey dan kasein, sedangkan didalam keju protein yang
tertinggal adalah kasein karena whey yang terbentuk telah dikeluarkan dalam proses pembentukkan keju
(Murwaningsih, 2003).
Tabel 5. Menunjukkan adanya korelasi antara protein dan lemak pada curd keju
(unripened cheese)
Data hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara
protein, lemak pada curd keju (unripened cheese). Korelasi antara protein dengan
rendemen yaitu sebesar 0. 578, angka tersebut menujukkan adanya hubungan yang cukup
erat antara protein dan rendemen, semakin tinggi protein maka semakin tinggi pula
rendemen yang terbentuk.
Hasil dan Pembahasan
Uji kesukaan keju dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap keju yang
dihasilkan meliputi kesukaan terhadap tekstur, aroma, warna dan rasa.
Tabel 6. Skor uji kesukaan rasa, aroma, warna dan tekstur keju (unripened cheese)
Hasil non-parametik
Dapat diketahui bahwa rasa keju hasil fermentasi 100% Streptococcus lactis dan 0% Rhizopus oryzae
lebih disukai dari pada yang lain sedangkan untuk 0% Streptococcus lactis dan 100% Rhizopus oryzae
memiliki nilai rasa yang paling rendah dibanding yang lain.
Skor penilaian yang diberikan para panelis terhadap tekstur sampel relatif rendah yaitu tidak suka
hingga agak suka. starter campuran 25% Streptococcus lactis dan 75 % Rhizopus oryzae paling disukai
karena pada memiliki kadar air yang lebih rendah sehingga keju yang dihasilkan tidak lembek jika
dibandingkan dengan keju (unripened cheese) dengan menggunakan starter campuran lainnya.
Hasil non-parametik
Dari hasil analisis non-parametrik menunjukkan warna keju hasil fermentasi 100% Rhizopus oryzae
lebih disukai dari pada yang lain sedangkan untuk penggunaan starter campuran yang paling disukai yaitu
25% Streptococcus lactis dan 75 % Rhizopus oryzae hal ini disebabkan karena warna keju yang dihasilkan
lebih kuning dibandingkan dengan starter campuran yang lain.
Pada 25% Streptococcus lactis dan 75 % Rhizopus oryzae memiliki kadar lemak yang tinggi
dibandingkan dengan campuran lainya sehingga memiliki warna yang lebih kuning.
Potensi Rhizopus oryzae sebagai
starter dalam pembuatan keju
Rhizopus oryzae mampu memfermentasikan susu dalam waktu 10 jam pada suhu 37 ° C yang
ditunjukkan dengan perubahan pH yaitu 6,23 pH awal menjadi 4, 85 pH akhir atau terjadi penurunan pH
sebesar 1,37.
Keju hasil fermentasi dari starter campuran Streptococcus lactis dan Rhizopus oryzae memiliki potensi
yang besar sebagai bahan pangan alternatif. Potensi keju hasil fermentasi dari starter campuran
Streptococcus lactis dan Rhizopus oryzae dapat diketahui dengan membandingkan nilai nutrisi keju dan nilai
kesukaan.
Potensi Rhizopus oryzae sebagai
starter dalam pembuatan keju
Rhizopus oryzae berpotensi sebagai starter dalam pembuatan keju karena kemampuannya membentuk
asam laktat yang ditunjukkan dengan adanya penurunan pH sebesar 1,37 selama inkubasi 10 jam dan
terbentuk rendemen sebesar 8-9 %. Penggunaan variasi starter campuran Streptococcus lactis dan Rhizopus
oryzae menghasilkan perbedaan secara nyata pada kadar air dan kadar lemak. Kualitas keju (unripened
cheese) terbaik pada starter campuran 75 % Rhizopus oryzae dan 25 % Streptococcus lactis menghasilkan
nilai rendemen dan kadar protein tertinggi pada yaitu sebesar 8.96 % BK dan 15,70% BK, memiliki kadar air
yang rendah yaitu sebesar 32,71 % serta menghasilkan warna dan tekstur yang paling disukai
Daftar Pustaka
Purwoko, T., & dan Solikah Ana Estikomah, S. (n.d.). PEMBUATAN KEJU ( UNRIPENED CHEESE)
DENGAN STARTER CAMPURAN Streptococcus lactis Dan Rhizopus oryzae CHEESEMAKING (
UNRIPENED CHEESE) WITH STARTER VARIETY FROM COMBINATION BETWEEN Streptococcus
lactis Dan Rhizopus oryzae.
AWESOME WORDS