2024
PENTINGNYA PENDIDIKAN KRISTEN
Titus 2:12
I. Pendahuluan
Saat ini pendidikan sangatlah penting dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga kebiasaan karakter
seseorang melalui pengajaran. Oleh karena itu, saya mengangkat tema ini yaitu
pendidikan Kristen.
Sebelum itu, apa itu pendidikan? Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) 1,
adalah suatu proses perubahan tata sikap pada sekelompok orang yang dilakukan
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan, pendidikan Kristen mengacu
pada proses perubahan tata sikap yang dilakukan secara kekristenan. Kita akan
mempelajarinya melalui Titus 2:12 yang berkata, Ia mendidik kita supaya kita
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup
bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Sesuai dengan ayat
tersebut, perubahan yang diharapkan dalam pendidikan Kristen adalah
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, serta hidup dengan
bijaksana, adil, dan beribadah di dalam dunia ini.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (2024), http://kbbi.web.id/.
2
“Hidup Sebagai Orang yang Diselamatkan.” HarianSIB.com, 15 April 2018, Titus
2:11-15: Kasih Karunia ALLAH Menyelamatkan Semua Manusia - Perikop Alkitab.
Diakses pada tanggal 28 Januari 2024.
Pendidikan Kristen, melalui ajaran-ajaran dan nilai-nilai kekristenan, bertujuan
membentuk individu yang tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga
secara moral dan spiritual. Dengan demikian, pendidikan Kristen menjadi suatu
wadah bagi pengembangan kepribadian yang sejalan dengan ajaran dan nilai-nilai
kekristenan.
II. Isi
Melihat ayat Alkitab di dalam Titus 2:12, Ada 3 hal3 yang perlu kita ketahui dalam
membahas pentingnya pendidikan Kristen, yaitu:
1. Meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi.
Fasik memiliki arti yaitu ketidaktakutan dan ketidakketaatan kepada Tuhan.
Dalam Amsal 15:29, diungkapkan bahwa Tuhan membenci orang-orang fasik
dan bahkan tidak akan mendengarkan doa mereka. Pemahaman ini
memperkuat urgensi kita untuk meninggalkan keinginan duniawi,
sebagaimana diinstruksikan dalam Kolose 3:5. Ayat ini mengingatkan kita
bahwa Tuhan tidak menyukai hal-hal duniawi yang bertentangan dengan
kehendak-Nya.
3
“Titus 2:11-15: Kasih Karunia ALLAH Menyelamatkan Semua Manusia.” Perikop
Alkitab, 27 January 2021, Hidup Sebagai Orang yang Diselamatkan
(hariansib.com). Diakses pada tanggal 28 Januari 2024.
Sebagai contoh kehidupan yang meninggalkan kefasikan dan keinginan-
keinginan duniawi, kita bisa melihat seseorang yang sebelumnya terlibat
dalam gaya hidup yang tidak sehat dan bertentangan dengan nilai-nilai
kekristenan, namun kemudian mengalami transformasi yang signifikan.
Adil, dalam konteks ini, menuntut kejujuran dan integritas dalam segala aspek
kehidupan. Mengikuti ketetapan Tuhan memandu perilaku kita agar sesuai
dengan standar keadilan-Nya. Ini mencakup tindakan-tindakan yang bersifat
adil, menyikapi sesama dengan keadilan, dan menghindari segala bentuk
penyelewengan moral.
Dengan hidup bijaksana dan adil, kita membangun dasar yang kokoh dalam
hubungan dengan Tuhan dan sesama. Setiap tindakan dan keputusan kita
tercermin dari pemahaman akan kehendak Tuhan, dan ketaatan ini membawa
dampak positif dalam membentuk karakter yang sesuai dengan ajaran-Nya.
Contoh kehidupan yang bijaksana dan adil dalam konsep Alkitab, khususnya
sesuai dengan Efesus 5:17, bisa diilustrasikan melalui seorang pemimpin
keluarga yang memandu keluarga atau masyarakat mereka dengan hikmat
dan keadilan, mencerminkan prinsip-prinsip Firman Tuhan.
Dalam konteks ini, beribadah tidak hanya terbatas pada ritual keagamaan,
tetapi juga melibatkan keseluruhan hidup sebagai persembahan kepada
Tuhan. Memiliki kerinduan yang besar untuk bersekutu dengan Tuhan berarti
menjadikan-Nya sebagai pusat dan tujuan utama dalam setiap tindakan kita.
Ini mencakup kesadaran bahwa kehidupan sehari-hari kita memiliki nilai
rohaniah ketika dijalani dengan kesadaran akan kehadiran dan kehendak
Tuhan.
Dengan hidup sesuai prinsip 1 Korintus 10:31, yaitu "Jadi, baik kamu makan,
baik kamu minum, baik kamu melakukan sesuatu yang lain, perbuatlah
semuanya itu untuk kemuliaan Allah," seorang pekerja tersebut menjadikan
setiap tindakan sehari-hari sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada
Tuhan, menciptakan dampak positif dalam lingkungan kerja dan melayani
sebagai teladan bagi rekan-rekan mereka.
III. Penutup
Penting untuk menyadari bahwa pendidikan Kristen tidak hanya berfokus pada
aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan karakter yang sesuai dengan
ajaran agama Kristiani. Melalui proses pendidikan ini, kita diajak untuk
meninggalkan kefasikan, hidup bijaksana, adil, dan beribadah kepada Tuhan.