Anda di halaman 1dari 6

Nama: REPAYEL MELIALA

NIM : 045331985

SOAL

1. Jelaskan 3 pandangan Rasul Paulus tentang hukum taurat!


2. Asas taat dan hormat pada hukum dapat terwujud apabila
pelaksanaan penegakan hukum dilakukan tidak diskriminatif. Sebutkan 5
dari 6 faktor penyebab penegakan hukum di Indonesia belum berjalan
dengan baik.
3. Fungsietika perlu dibuat lebih praktis agar manusia dapat lebih
memahami dan melakukannya. Jelaskan secara singkat fungsi etika bagi
orang Kristen?
4. Sebutkan pengertian karakter,kepedulian, dan ketangguhan bagi
kehidupan orang Kristen?
5. Jelaskan apa yang anda pahami tentang sikap dan pandangan
orang Kristen terhadap budaya?
6. JelaskanModel-model hubungan Iman Kristen dengan budaya oleh
Richard Niebuhr !

JAWABAN :

1. Paulus menyimpulkan bahwa Tuhan itu bukanlah Tuhan hanya untuk


yahudi melainkan untuk semua umat manusia. Keselamatan tidaklah
diperoleh karena melaksanakan hukum Taurat seperti yang dijalankan
oleh kaum Yahudi, tetapi karena iman kepada Yesus Kristus. Dari
pengajaran Rasul Paulus dalam memandang hukum Taurat sebagai ;

A.Tuhan menurunkan hukum taurat untuk menunjukkan bahwa manusia


tidak terlepas dari dosa karena tidak satu orang pun yang bisa
melaksanakan hukum tersebut dengan sempurna;
B.Diturunkannya hukum taurat adalah membuka kesempatan bagi Tuhan
untuk menyatakan kasih-Nya dengan pengorbanan Yesus Kristus.
Kalau sebelumnya tidak ada hukum Taurat maka pengorbanan Yesus
di tiang salib tentu tidak perlu terjadi;

C.Hukum Taurat dan pengorbanan Yesus dikatakan sebagai bentuk


keadilan Tuhan bagi manusia, karena membiarkan dosa-dosa sebelumnya
dan menghapusnya pada saat penyaliban Yesus.Dikatakan apa yang
dilakukan Tuhan adalah benar dan orang yang beriman kepada yesus juga
akan dibenarkan.

2. Lima faktor penyebab penegakan hukum di Indonesia belum


berjalan dengan baik, antara lain :

a. Adanya transaksi dalam penegakkan hukum.


Lembaga penegakan hukum yang seharusnya menjunjung tinggi hukum
masih dipengaruhi oleh uang dalam transaksi <jual beli= hukum baik
secara tersembunyi maupun terang-terangan untuk mempermudah
penyelesaian hukum.

b. Moral penegak hukum yang buruk.


Buruknya penegakkan hukum di Indonesia dikarenakan degradasi nilai-
nilai dan moral para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.

c. Intervensi dari penguasa.


Adanya pengaruh dalam suatu proses peradilan perkara hukum telah
mengakibatkan penegakkan hukum tidak dapat terwujud.

d. Masyarakat belum sadar hukum.


Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum sadar hukum akibat
kurang mendapatkan informasi atau pengetahuan sehingga pelanggaran
hukum yang terjadi tidak diselesaikan sebagaimana mestinya.

e. Produk hukum yang kurang adil.


Produk hukum masih memungkinkan banyak celah menjadikan orang-
orang yang melanggar hukum bisa bebas dari tuntutan hukum

3. Fungsi etika bagi orang Kristen antara lain :

a.Menolong kita untuk berpegang teguh kepada firman Tuhan dalam


menentukan norma- norma etis yang harus berlaku mutlak dalam situasi
dan kondisi apapun karena etika berbicara tentang apa yang benar
dana apa yang salah. Misalnya, perintah jangan membunuh!= yang berarti
dalam kondisi dan situasi apapun membunuh itu salah.
Itulah yang disebut etika kewajiban atau deontologis.

b.Menolong kita menjunjung tinggi norma-norma kesusilaan yang dalam


masyarakat, termasuk di dalam tata krama, sopan santun. Hal tersebut
diperlukan dalam membangun relasi antar manusia demi terpeliharanya
kerukunan dan harmoni. Kita melakukannya agar tidak menjadi batu
sandungan, kecuali jika bertentangan dengan firman Tuhan.

c.Menolong kita memiliki kesadaran moral. Hidup ditengah-tengah


masyarakat melibatkan kita dengan berbagai aktivitas sosial dan
berbagai hal. Tindakan konkrit dan kepekaan terhadap situasi sekitar kita
mendorong kita untuk berbuat sesuai hati nurani. Firman Tuhan
mengingatkan <Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat
baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa= (Yak. 4:17).

d.Etika menolong kita mengetahui dan membedakan baik, buruk, benar


dan salah. Memberi keterangan kesusilaan dan moral dalam
bermacam-macam budaya. Serta menggunakan norma-norma untuk
menentukan bagaimana kita hidup dan berkelakuan.

e.Agar hidup kita memuliakan Tuhan. <Demikian hendaknya terangmu


bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga= (Mat. 5:16).

4. Karakter adalah pola perilaku yang ditampilkan seseorang dalam


kehidupan
sehari-hari, yang dinyatakan melalui kepribadiannya. Suatu unsur
membangun karakter adalah integritas yang merupakan pusat batin yang
memberikan keselarasan kepada kelakuan dan pikiran kita. Menurut
Alkitab, pusat batin datang dari kepercayaan dan kesetiaan kita kepada
Tuhan.(Roma 12:2) mengingatkan kita untuk tidak menjadi serupa dengan
dunia,tidak ikut-ikutan dalam kemerosotan akhlak atau degradasi moral
manusia.Orang yang memiliki integritas memiliki etika yang baik, bukan
berdasarkan norma-norma semata, tetapi lahir dari kebenaran yang
terkandung dalam kitab suci.Kepedulian kita terhadap sesame dinyatakan
dalam keterlibatan dalam masalah-masalah sosial di sekitar kita. Alkitab
menasehati agar kepedulian sosial dinyatakan melalui empati kepada
orang yang menghadapi masalah.<Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis= (Rm. 12:15).
<Bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus= (Gal6:3). Bagi umat Kristen pembangunan
mental spiritual komunitas orang percaya merupakan bagian dari
kepedulian. Dalam (Yoh. 17:16) manusia dipanggil Allah untuk bekerja
dalam masyarakat sambal berusaha menjadikan masyarakat lebih sesuai
kehendak Allah.

Ketangguhan dalam Alkitab menggunakan kata tekun dan sabar


berulangkali. Karena Rasul Petrus mengatakan <justru karena itu kamu
harus sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu
kebajikan, dan kepada kebaikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan
penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan ketekunan
kesalehan= (2 Pet. 1:5-6). Kata kunci adalah sungguh-sungguh dan
tekun.Sungguh-sungguh berarti berusaha dengan sekuat-kuatnya dengan
sepenuh hati dan serius. Sedangkan tekun atau ketekunan artinya rajin,
keras hati dan sungguh- sungguh.

5.Sikap dan pandangan orang Kristen terhadap budaya, antara lain :

a.Sikap menerima dan menghargai budaya. Menerima budaya sebagai


karya cipta manusia yang digunakan untuk kehidupannya sebagai
makhluk sosial, dan juga bagi kemuliaan Tuhan;

b.Sikap menolak terutama terhadap budaya sebagai karya cipta yang


bertentangan dengan kehendak Tuhan yang tidak sesuai engan ajaran
Alkitab;
c.Sikap sintesis atau integratif, yaitu menerima unsur-unsur positif dalam
budaya secara selektif. Sehubungan dengan itu, para antropolog
mendefenisikan budaya sebagai sistem terintegrasi dengan pola
perilaku, ide-ide, dan produk yang akan dipelajari mencirikan
masyarakat.

6. Model-model hubungan Iman Kristen dengan budaya oleh Richard


Niebuhr,antara lain :

a.Kristus menentang kebudayaan.


Secara logis bertolak dari prinsip umum orang Kristen tentang
ketuhanan Kristus. Secara kronologis, berpegang kepada sikap hidup
kekristenan mula-mula. Injil Matius mengontraskan hukum yang lama
dengan yang baru berisi kewajiban bagi orang Kristen untuk menaati
hukum-hukum Musa dan juga peraturan pemimpin dalam masyarakat
Yahudi. Kitab Wahyu secara radikal menolak=dunia= karena
penganiayaan terhadap orang Kristen. Ajaran ini ditekankan oleh orang
Kristen mula-mula dan oleh beberapa Bapa Gereja seperti Tertulianus
dan Clement. Tertulianus menganggap dosa asli diturunkan kepada
seorang anak melalui masyarakat. Penolakan terhadap budaya oleh
Leo Tolstoy menekankan bahwa Yesus adalah kebenaran sejati yang
dijumpai dalam realitas. Ia menekankan ketaatan Kristus dan menolak
budaya sebagai sumber dosa manusia. Paha mini masih dianut orang-
orang Kristen yang radikal dan eksklusif. Kristen anti budaya
memainkan peranan memperbaharui budaya, terutama budaya Romawi.
Paham ini seharusnya tidak dicontoh oleh kita.

b.Kristus milik kebudayaan.


Paha mini beranggapan bahwa Injil masuk ke dalam setiap budaya
yang secara positif menyanjung Yesus sebagai Mesias dalam
masyarakatnya yang menanggapi harapan dan apresiasi manusia serta
penyempurna iman yang benar sebagai sumber roh kudus. Golongan ini
mengkombinasikan tema Kristus dan budaya secara positif. Sikap ini
disebut sikap akomodatif karena ada keselarasan antara Kristus dan
budaya.
c.Kristus di atas kebudayaan.
Pemahaman ini membedakan antara segala sesuatu yang bersifat
jasmani dan spiritual. Kristus berdaulat atas seluruh aspek kehidupan
manusia, termasuk budaya. Clemens menandaskan bahwa seorang
Kristen harus menjadi baik sesuai dengan standar budaya yang baik.
Thomas Aquias sebagai seorang yang menganut paham sintesis
menerima dan mengambil tanggung jawab dalam lembaga-lembaga
Kristen. Tentu penilaian terhadap sikap ini harus berhati-hati agar tidak
terjadi percampur adukan atau sinkretisme.

d.Kristus dan budaya paradoks.


Penganut paham ini beranggapan bahwa Kristus dan kebudayaan
saling bertentangan. Kelompok ini berpandangan dualistis yang
mempertentangkan antara dunia dan surge, terang dan gelap, kerajaan
Allah dan setan. Pandangan ini menciptakan garis pemisah antara
budaya dan iman. Garis pemisah yang terkandung dalam budaya
bersifat mistis, okultis, dan penyembahan berhala yang ditentang oleh
Tuhan.

e.Kristus pengubah budaya.


Paham ini tidak bersifat eksklusif dan terisolasi dari masyarakat, tetapi
terlibat dan mengambil bagian dalam masyarakat melalui tugas dan
tanggung jawab sebagai wujud ketaatan pada Tuhan dengan
memodifikasi penghakiman Kristus atas dunia.Pandangan ini didasarkan
pada Perjanjian Baru terutama keempat Injil.

Anda mungkin juga menyukai