1. Jelaskan 3 pandangan Rasul Paulus tentang hukum taurat!
2. Asas taat dan hormat pada hukum dapat terwujud apabila pelaksanaan penegakan hukum dilakukan tidak diskriminatif. Sebutkan 5 dari 6 faktor penyebab penegakan hukum di Indonesia belum berjalan dengan baik. 3. Fungsietika perlu dibuat lebih praktis agar manusia dapat lebih memahami dan melakukannya. Jelaskan secara singkat fungsi etika bagi orang Kristen? 4. Sebutkan pengertian karakter,kepedulian, dan ketangguhan bagi kehidupan orang Kristen? 5. Jelaskan apa yang anda pahami tentang sikap dan pandangan orang Kristen terhadap budaya? 6. JelaskanModel-model hubungan Iman Kristen dengan budaya oleh Richard Niebuhr !
JAWABAN :
1. Paulus menyimpulkan bahwa Tuhan itu bukanlah Tuhan hanya untuk
yahudi melainkan untuk semua umat manusia. Keselamatan tidaklah diperoleh karena melaksanakan hukum Taurat seperti yang dijalankan oleh kaum Yahudi, tetapi karena iman kepada Yesus Kristus. Dari pengajaran Rasul Paulus dalam memandang hukum Taurat sebagai ;
A.Tuhan menurunkan hukum taurat untuk menunjukkan bahwa manusia
tidak terlepas dari dosa karena tidak satu orang pun yang bisa melaksanakan hukum tersebut dengan sempurna; B.Diturunkannya hukum taurat adalah membuka kesempatan bagi Tuhan untuk menyatakan kasih-Nya dengan pengorbanan Yesus Kristus. Kalau sebelumnya tidak ada hukum Taurat maka pengorbanan Yesus di tiang salib tentu tidak perlu terjadi;
C.Hukum Taurat dan pengorbanan Yesus dikatakan sebagai bentuk
keadilan Tuhan bagi manusia, karena membiarkan dosa-dosa sebelumnya dan menghapusnya pada saat penyaliban Yesus.Dikatakan apa yang dilakukan Tuhan adalah benar dan orang yang beriman kepada yesus juga akan dibenarkan.
2. Lima faktor penyebab penegakan hukum di Indonesia belum
berjalan dengan baik, antara lain :
a. Adanya transaksi dalam penegakkan hukum.
Lembaga penegakan hukum yang seharusnya menjunjung tinggi hukum masih dipengaruhi oleh uang dalam transaksi <jual beli= hukum baik secara tersembunyi maupun terang-terangan untuk mempermudah penyelesaian hukum.
b. Moral penegak hukum yang buruk.
Buruknya penegakkan hukum di Indonesia dikarenakan degradasi nilai- nilai dan moral para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.
c. Intervensi dari penguasa.
Adanya pengaruh dalam suatu proses peradilan perkara hukum telah mengakibatkan penegakkan hukum tidak dapat terwujud.
d. Masyarakat belum sadar hukum.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum sadar hukum akibat kurang mendapatkan informasi atau pengetahuan sehingga pelanggaran hukum yang terjadi tidak diselesaikan sebagaimana mestinya.
e. Produk hukum yang kurang adil.
Produk hukum masih memungkinkan banyak celah menjadikan orang- orang yang melanggar hukum bisa bebas dari tuntutan hukum
3. Fungsi etika bagi orang Kristen antara lain :
a.Menolong kita untuk berpegang teguh kepada firman Tuhan dalam
menentukan norma- norma etis yang harus berlaku mutlak dalam situasi dan kondisi apapun karena etika berbicara tentang apa yang benar dana apa yang salah. Misalnya, perintah jangan membunuh!= yang berarti dalam kondisi dan situasi apapun membunuh itu salah. Itulah yang disebut etika kewajiban atau deontologis.
b.Menolong kita menjunjung tinggi norma-norma kesusilaan yang dalam
masyarakat, termasuk di dalam tata krama, sopan santun. Hal tersebut diperlukan dalam membangun relasi antar manusia demi terpeliharanya kerukunan dan harmoni. Kita melakukannya agar tidak menjadi batu sandungan, kecuali jika bertentangan dengan firman Tuhan.
c.Menolong kita memiliki kesadaran moral. Hidup ditengah-tengah
masyarakat melibatkan kita dengan berbagai aktivitas sosial dan berbagai hal. Tindakan konkrit dan kepekaan terhadap situasi sekitar kita mendorong kita untuk berbuat sesuai hati nurani. Firman Tuhan mengingatkan <Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa= (Yak. 4:17).
d.Etika menolong kita mengetahui dan membedakan baik, buruk, benar
dan salah. Memberi keterangan kesusilaan dan moral dalam bermacam-macam budaya. Serta menggunakan norma-norma untuk menentukan bagaimana kita hidup dan berkelakuan.
e.Agar hidup kita memuliakan Tuhan. <Demikian hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga= (Mat. 5:16).
4. Karakter adalah pola perilaku yang ditampilkan seseorang dalam
kehidupan sehari-hari, yang dinyatakan melalui kepribadiannya. Suatu unsur membangun karakter adalah integritas yang merupakan pusat batin yang memberikan keselarasan kepada kelakuan dan pikiran kita. Menurut Alkitab, pusat batin datang dari kepercayaan dan kesetiaan kita kepada Tuhan.(Roma 12:2) mengingatkan kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia,tidak ikut-ikutan dalam kemerosotan akhlak atau degradasi moral manusia.Orang yang memiliki integritas memiliki etika yang baik, bukan berdasarkan norma-norma semata, tetapi lahir dari kebenaran yang terkandung dalam kitab suci.Kepedulian kita terhadap sesame dinyatakan dalam keterlibatan dalam masalah-masalah sosial di sekitar kita. Alkitab menasehati agar kepedulian sosial dinyatakan melalui empati kepada orang yang menghadapi masalah.<Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis= (Rm. 12:15). <Bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus= (Gal6:3). Bagi umat Kristen pembangunan mental spiritual komunitas orang percaya merupakan bagian dari kepedulian. Dalam (Yoh. 17:16) manusia dipanggil Allah untuk bekerja dalam masyarakat sambal berusaha menjadikan masyarakat lebih sesuai kehendak Allah.
Ketangguhan dalam Alkitab menggunakan kata tekun dan sabar
berulangkali. Karena Rasul Petrus mengatakan <justru karena itu kamu harus sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebaikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan ketekunan kesalehan= (2 Pet. 1:5-6). Kata kunci adalah sungguh-sungguh dan tekun.Sungguh-sungguh berarti berusaha dengan sekuat-kuatnya dengan sepenuh hati dan serius. Sedangkan tekun atau ketekunan artinya rajin, keras hati dan sungguh- sungguh.
5.Sikap dan pandangan orang Kristen terhadap budaya, antara lain :
a.Sikap menerima dan menghargai budaya. Menerima budaya sebagai
karya cipta manusia yang digunakan untuk kehidupannya sebagai makhluk sosial, dan juga bagi kemuliaan Tuhan;
b.Sikap menolak terutama terhadap budaya sebagai karya cipta yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan yang tidak sesuai engan ajaran Alkitab; c.Sikap sintesis atau integratif, yaitu menerima unsur-unsur positif dalam budaya secara selektif. Sehubungan dengan itu, para antropolog mendefenisikan budaya sebagai sistem terintegrasi dengan pola perilaku, ide-ide, dan produk yang akan dipelajari mencirikan masyarakat.
6. Model-model hubungan Iman Kristen dengan budaya oleh Richard
Niebuhr,antara lain :
a.Kristus menentang kebudayaan.
Secara logis bertolak dari prinsip umum orang Kristen tentang ketuhanan Kristus. Secara kronologis, berpegang kepada sikap hidup kekristenan mula-mula. Injil Matius mengontraskan hukum yang lama dengan yang baru berisi kewajiban bagi orang Kristen untuk menaati hukum-hukum Musa dan juga peraturan pemimpin dalam masyarakat Yahudi. Kitab Wahyu secara radikal menolak=dunia= karena penganiayaan terhadap orang Kristen. Ajaran ini ditekankan oleh orang Kristen mula-mula dan oleh beberapa Bapa Gereja seperti Tertulianus dan Clement. Tertulianus menganggap dosa asli diturunkan kepada seorang anak melalui masyarakat. Penolakan terhadap budaya oleh Leo Tolstoy menekankan bahwa Yesus adalah kebenaran sejati yang dijumpai dalam realitas. Ia menekankan ketaatan Kristus dan menolak budaya sebagai sumber dosa manusia. Paha mini masih dianut orang- orang Kristen yang radikal dan eksklusif. Kristen anti budaya memainkan peranan memperbaharui budaya, terutama budaya Romawi. Paham ini seharusnya tidak dicontoh oleh kita.
b.Kristus milik kebudayaan.
Paha mini beranggapan bahwa Injil masuk ke dalam setiap budaya yang secara positif menyanjung Yesus sebagai Mesias dalam masyarakatnya yang menanggapi harapan dan apresiasi manusia serta penyempurna iman yang benar sebagai sumber roh kudus. Golongan ini mengkombinasikan tema Kristus dan budaya secara positif. Sikap ini disebut sikap akomodatif karena ada keselarasan antara Kristus dan budaya. c.Kristus di atas kebudayaan. Pemahaman ini membedakan antara segala sesuatu yang bersifat jasmani dan spiritual. Kristus berdaulat atas seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk budaya. Clemens menandaskan bahwa seorang Kristen harus menjadi baik sesuai dengan standar budaya yang baik. Thomas Aquias sebagai seorang yang menganut paham sintesis menerima dan mengambil tanggung jawab dalam lembaga-lembaga Kristen. Tentu penilaian terhadap sikap ini harus berhati-hati agar tidak terjadi percampur adukan atau sinkretisme.
d.Kristus dan budaya paradoks.
Penganut paham ini beranggapan bahwa Kristus dan kebudayaan saling bertentangan. Kelompok ini berpandangan dualistis yang mempertentangkan antara dunia dan surge, terang dan gelap, kerajaan Allah dan setan. Pandangan ini menciptakan garis pemisah antara budaya dan iman. Garis pemisah yang terkandung dalam budaya bersifat mistis, okultis, dan penyembahan berhala yang ditentang oleh Tuhan.
e.Kristus pengubah budaya.
Paham ini tidak bersifat eksklusif dan terisolasi dari masyarakat, tetapi terlibat dan mengambil bagian dalam masyarakat melalui tugas dan tanggung jawab sebagai wujud ketaatan pada Tuhan dengan memodifikasi penghakiman Kristus atas dunia.Pandangan ini didasarkan pada Perjanjian Baru terutama keempat Injil.