NIM : 044821591
Soal
Jawab
a) Tuhan menurunkan hukum Taurat untuk menunjukan bahwa manusia tidak terlepas dari
dosa karena tidak satu orangpun yang bisa melaksanakan hukum tersebut dengan sempurna
b) Diturunkannya hukum Taurat adalah membuka kesempatan bagi Tuhan untuk menyatakan
kasih-Nya dengan pengorbanan Yesus Kristus, kalau sebelumnya tidak ada hukum Taurat
maka pengorbanan Yesus di kayu salib tentu tidak perlu terjadi.
c) Hukum Taurat dan pengorbanan Yesus dikatakan sebagai bentuk keadilan Tuhan bagi
manusia, karena membiarkan dosa-dosa sebelumnya dan menghapusnya pada saat penyaliban
Yesus, dikatakan apa yang dilakukan Tuhan adalahan benar dan orang yang beriman kepada
Yesus akan di benarkan.
2. 5 dari 6 faktor yang diduga menjadi penyebap penegakan hukum di Indonesia belum dapat
berjalan dengan baik :
c) menolong kita memiliki kesadaran moral. Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang
memerlukan keikut sertaan kita dalam pembagian hal. Tindakan konkret dan kepekaan
terhadap situasi di sekitar kita mendorong kita untuk berbuat sesuai dengan hati nurani kita.
Firman Tuhan mengingatkan: “Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik,
tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”(Yak,4:17). Inilah yang dinamakan kepekaan sosial
dalam situasi konkret.
d) Etika menolong kita mengetahui apa yang baik, buruk, benar dan salah. Barangkali fungsi
deskriptif dan normatif di atas digunakan di sini. Kita tahu bagaimana bersikap benar di
kampus, gereja, dan lingkungan perkerjaan. Kita juga tahu bahwa korupsi itu dosa karena
sama dengan mencuri atau merugikan orang lain.
e) fungsi terakhir dan terutama adalah agar hidup kita memuliakan Tuhan. “Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapakmu yang di sorga”(Mat.5:16)
4.pengertian karakter, kepedulian, dan ketangguhan bagi kehidupan orang kristen adalah
a) pengertian karakter karakter menurut kamus besar bahasa Indonesia (1988) adalah sifat –
sifat kejiwaan,aklah atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain tabiat,
watak.
a) sikap menerima dan menghargai budaya, menerima budaya sesuai sebagai karya cipta
manusia yang di gunkan untuk kehidupannya sebagai makhluk sosial, dan juga bagi
kemuliaan Tuhan.
b) sikap menolak, terutama terhadap budaya sebagai karya cipta yang bertentangan dengan
kehendak Tuhan, seperti pembuatan benda-benda untuk penyembahan berhala.
c) sikap sintesis atau integratif, menerima unsur-unsur positif dalam budaya secara selektif.
a) Kristus menentang kebudayaan(Christ against culture). Secara logis bertolak dari prinsip
umum yang di anut oleh orang Kristen tentang keTuhanan Kristus, secara kronologis
berpegang kepada sikap hidup kekristenan mula-mula.
b) Kristus milik kebudayaan(The Christ of culture) paham ini beranggapan bahwa Injil masuk
ke dalam setiap budaya yang secara positif menyanjung Yesus sebagai Mesias dalam
masyarakat, Yesus yang menggenapi harapan dan aspirasi mereka, penyempurnaan iman
yang benar dan sumber roh yang kudus.
c) Kristus dan budaya paradox(Christ and cultur in paradox) sesuai dengan judulnya maka
penganut paham ini beranggapan bahwa Kristus dan kebudayaan saling
bertentangan(paradox:berlawanan), kelompok ini berpandangan dualistis yang
mempertentangkan antara dunia dan surga, terang dan gelap, kerajaan Allah dan setan.
d) Kristus pengubah budaya(Christ the transformer of culture) paham ini tidak bersifat
eksklusif dan terisolasi dari masyarakat, tetapi terlibat dan mengambil bagian dalam
masyarakat melalui tugas dan tanggung jawabnya sebagi wujud ketaatan kepada Tuhan
dengan memodifikasi penghakiman Kristus atas dunia dalam berbagai cara.