Halaman 1
Geografi dan STEM
Susan Caldis
Direktur, AGTA dan Presiden GTA NSW
Dr Grant Kleeman
Direktur, Ketua dan Bendahara Seketika, AGTA
Salah satu pertanyaan yang ditanyakan di sekolah adalah
sejauh mana Geografi dapat dipertimbangkan
subjek STEM. Meskipun pertanyaan seperti itu mungkin saja
didorong oleh pencarian oportunis strategis
untuk meningkatkan status subjek dalam
kurikulum sekolah, atau sebagai sarana pengungkit
peningkatan pendanaan, itu adalah pertanyaan yang berharga
perhatian serius.
Makalah ini berpendapat bahwa Geografi memiliki
potensi untuk memainkan peran penting dalam memajukan
tujuan STEM (Sains, Teknologi,
Teknik, dan Matematika) di Australia
konteks pendidikan. Dengan melakukan itu, Geografi
tempat dalam humaniora sama sekali tidak
berkurang. Humaniora tetap menjadi pusat kami
pemahaman tentang dunia sosial tempat kita
hidup. Ini juga memberikan wawasan penting tentang
konteks di mana sains memperoleh signifikansinya
dan dari mana ia mengambil otoritasnya. Geografi,
mengingat bahwa itu mengangkangi baik fisik maupun
ilmu manusia, dapat memajukan kedua humaniora
dan STEM.
STEM didefinisikan sebagai promosi strategi nasional
lintas disiplin, multidisiplin dan
pendekatan terintegrasi untuk belajar. Fokus
di STEM bertujuan untuk membangun masa depan Australia
daya saing dalam global yang berubah dengan cepat
ekonomi dengan menggunakan lensa STEM
untuk mengembangkan kapasitas individu dan nasional untuk
menanggapi tantangan seputar produktivitas dan
kesejahteraan ekonomi. Ada penekanan pada
berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan dunia nyata
tantangan (Kurikulum Australia, Penilaian
dan Otoritas Pelaporan (ACARA), 2016;
Dewan Pendidikan, 2015; Kantor Kepala
Ilmuwan, 2013, 2014; Seikmann & Korbel, 2016).
Singkatnya, fokus pada STEM didorong oleh
keharusan ekonomi.
Penekanan pada STEM tidak unik untuk
Konteks pendidikan Australia. Di United
Negara Amerika, misalnya, memiliki otoritas
menilai STEM sangat penting untuk masa depan
pertumbuhan ekonomi dan penting untuk
daya saing global bangsa. Itu juga telah terjadi
diidentifikasi sebagai bidang di mana siswa Amerika
jangan unggul. Akibatnya, pendanaan telah
Status Geografi vis-à-vis STEM adalah
ambigu karena dua alasan utama.
1. Masih ada perdebatan tentang apa
sebenarnya merupakan STEM. Apakah itu, untuk
Misalnya, masukkan Informasi Geografis
Sistem (GIS) dan Kartografi? Apakah itu
bidang Geosciences (dan menurut definisi sebagian besar
geografi fisik) memenuhi syarat sebagai STEM?
2. Geografi adalah interdisipliner yang luas
disiplin yang sekarang mencakup setidaknya empat
sub disiplin - dua di antaranya (Fisik atau
Geografi Lingkungan) jelas merupakan STEM.
Dua lainnya, yang di-ground-kan dengan kuat
dalam humaniora, adalah Manusia dan Budaya
Geografi.
Mencari kejelasan definisi
Setiap diskusi tentang Geografi
kontribusi untuk STEM membutuhkan beberapa derajat
klarifikasi kontekstual dan definisi. Apa
adalah Geografi dan bagaimana secara tradisional
diposisikan dalam kurikulum sekolah total?
Geografi telah ditentukan oleh Australia
Komite Nasional Ilmu Geografis
(2018) sebagai disiplin ilmu yang luas dan dinamis
dimana fenomena dari alam, sosial
dunia, dan humaniora terintegrasi dan
dipelajari melalui perspektif tempat, ruang,
dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, Geografi
memberi kami pemahaman tentang
dunia di sekitar kita, misalnya melalui penjelajahan
keragaman lingkungan, tempat, masyarakat
dan budaya, ketidaksetaraan yang ada di dalam dan
antar tempat, ketergantungan pada lingkungan
untuk bertahan hidup, keterikatan pada tempat, dan koneksi
antara tempat dan orang di seluruh dunia.
Selanjutnya, Geografi menawarkan siswa
kesempatan untuk mengembangkan literasi dan numerasi
keterampilan dalam konteks bersama dengan pemahaman
tentang pentingnya lingkungan, satu set
kemampuan pribadi termasuk kritis dan kreatif
berpikir, dan cara berpikir yang khas (Maude,
2019).
Tersirat dalam definisi Geografi ini adalah
mengintegrasikan sifat disiplin. Geografi
 meningkat untuk STEM, seringkali dengan biaya dukungan
untuk mata pelajaran lain.
JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019
Halaman 2
untuk belajar, dan lebih memahami, a
beragam fenomena fisik dan manusia.
Dalam hal posisi kurikulumnya, Geografi
adalah, pada skala nasional, biasanya diidentifikasikan sebagai
subjek dalam Humaniora dan Sosial
Area pembelajaran Ilmu Pengetahuan (HASS) dengan fokus pada
rasa ingin tahu yang menginspirasi dan bertanya-tanya tentang keragaman
tempat dunia, masyarakat, budaya dan
lingkungan, dan mendorong kewarganegaraan aktif
menuju menciptakan keadilan sosial dan berkelanjutan
masa depan (ACARA, 2013a; Dewan Menteri
Pendidikan, Pekerjaan, Pelatihan dan Pemuda
Urusan (MCEETYA), 2008; Komite Nasional untuk
Ilmu Geografis, 2018).
HASS didefinisikan dalam Kurikulum Australia
struktur sebagai area belajar terdiri dari beberapa
mata pelajaran termasuk Geografi, Sejarah, Kewarganegaraan
dan Kewarganegaraan, serta Ekonomi dan Bisnis.
Pembelajaran berfokus pada pertimbangan masa depan
tantangan melalui studi tentang perilaku manusia
dan interaksi dalam bidang sosial, budaya, lingkungan,
konteks ekonomi, sejarah dan politik, dari
personal to global scale (ACARA, 2013b;
MCEETYA, 2008). Perlu dicatat bahwa di seberang
negara bagian dan teritori nama dan pencantumannya
Subjek yang teridentifikasi HASS sedikit berbeda.
Kurikulum terintegrasi mengacu pada tujuan
koneksi atau tautan dibuat antara apa
sedang dipelajari dalam satu mata pelajaran dengan yang lain - yaitubahan industri dan serat (Tahun 9);
pengajaran, pembelajaran dan penilaian yang bermakna
kegiatan dirancang untuk beberapa mata pelajaran
atau disiplin (Dowden, 2014; Smith & Lovat,
2006). Kurikulum yang terintegrasi memungkinkan terjadinya kompleks
masalah dunia nyata harus diselesaikan melalui kritis
dan berpikir kreatif menggunakan lintas disiplin atau
lensa multi-subjek (Acedo & Hughes, 2014).
Literatur menunjukkan bahwa Geografi menyediakan
jembatan antara ilmu sosial dan
ilmu biofisik tetapi dicirikan oleh
metodologi analitis, kritis dan spekulatif
dari humaniora melalui penentuan dampak
tempat, ruang, dan lingkungan pada manusia
kondisi (ACARA, 2013b; Sorensen, 2009). Sebagai
proses pengembangan kurikulum nasional
dilanjutkan, dan penelitian lebih lanjut muncul, itu
Kurikulum Australia Tingkat Dasar hingga Kelas 10:
Geografi ditulis untuk memiliki poin-poin tertentu
koneksi dan saling melengkapi dengan
Kurikulum Australia Tingkat Dasar hingga Kelas 10:
Science dan Foundation untuk Kelas 10 Australia
Kurikulum: Matematika (Caldis, 2019).
Konten berbasis sains yang unik untuk
Kurikulum Australia: Geografi
Alaric Maude, Penulis Utama dari Shape Paper
Kurikulum Australia: Geografi (ACARA, 2011),
diidentifikasi, dalam makalah pengarahan tak bertanggal disiapkan jenis lingkungan (Tahun 10).
mencakup ilmu fisik dan manusia.
Dengan demikian, ini memberikan lensa konseptual yang unik
5
untuk Komite Nasional Geografis
Sains, sejumlah topik berbasis sains
dicakup oleh Kurikulum Australia: Geografi
(dan penggantian HASS-nya) tetapi tidak di file
Kurikulum Australia: Sains, atau tidak di
kedalaman yang sama. Topik-topik ini juga diidentifikasi di
Geografi: Membentuk Masa Depan Australia (National
Panitia Ilmu Geografis, 2018).
Topik-topik ini meliputi:
• jenis iklim (Tahun 3) - satu-satunya dalam Sains
penyebutan iklim berkaitan dengan iklim
perubahan;
• tipe vegetasi dan pengaruh vegetasi
tentang lingkungan (Tahun 4) - vegetasi
tidak disebutkan dalam Sains;
• kuantitas dan variabilitas air Australia
sumber daya dibandingkan dengan benua lain
(Tahun 7);
• Sifat kelangkaan air dan cara-caranya
mengatasinya (Tahun 7);
• penyebab, dampak dan tanggapan terhadap
bahaya atmosfer atau hidrologi (Tahun 7);
• penyebab, dampak dan tanggapan terhadap a
bahaya geomorfologi (Tahun 8);
• karakteristik dan distribusi bioma
(Tahun 9);
• perubahan bioma manusia untuk menghasilkan makanan,
• lingkungan, ekonomi dan teknologi
faktor yang mempengaruhi hasil panen di Australia
dan di seluruh dunia (Tahun 9) - Sains memiliki
elaborasi ini di Tahun 8 menjelaskan bagaimana
teknologi telah diterapkan hingga modern
teknik bercocok tanam untuk meningkatkan hasil dan
keberlanjutan;
• tantangan produksi pangan, termasuk lahan
dan degradasi air, kekurangan segar
air, persaingan penggunaan lahan, dan iklim
perubahan untuk Australia dan area lain di
dunia (Tahun 9);
• kapasitas lingkungan dunia untuk
memberi makan masa depan global yang diproyeksikan secara berkelanjutan
populasi (Tahun 9) - satu-satunya penyebutan
pertanian dalam kurikulum Sains adalah ini
elaborasi di Tahun 8: mendeskripsikan dampak dari
teknik kloning tanaman (produksi aseksual)
di bidang pertanian seperti hortikultura, buah-buahan
produksi dan kebun anggur;
• perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu
tantangan keberlanjutan (Tahun 10) - Sains
memiliki elaborasi ini di Tahun 7: mempertimbangkan
bagaimana aktivitas manusia di masyarakat bisa
memiliki efek positif dan negatif pada
keberlanjutan ekosistem; dan
• studi tentang perubahan lingkungan pada khususnya
 6 JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019
Halaman 3
Perhatikan bahwa konten Geografi adalah dari konten
deskripsi, yang wajib diisi sedangkan
Isi sains ada dalam elaborasi, yang sebenarnya tidak.
Beberapa konsep dan istilah ilmiah diajarkan
dalam kurikulum Geografi tetapi tidak dalam Sains.
Ini termasuk:
• iklim;
• penguapan dan evapotranspirasi;
• keseimbangan air;
• vegetasi;
• biomassa;
• bioma;
• produktivitas primer bersih; dan
• degradasi tanah dan air.
Maude, dalam makalah pengarahan yang sama, mengidentifikasi daripada mempelajari cara menemukan tempat dan navigasi
sejumlah keterampilan yang ditampilkan dalam Geografi
kurikulum yang matematis atau teknologi.
Ini termasuk:
• merepresentasikan data dalam kisaran yang sesuai
bentuk, misalnya, grafik iklim,
grafik kolom majemuk, populasi
piramida, tabel, sketsa lapangan dan beranotasi
diagram, dengan dan tanpa menggunakan digital
dan teknologi spasial (Tahun 7 dan 8);
• merepresentasikan data multi-variabel dalam rentang
formulir yang sesuai, misalnya petak sebar,
tabel, sketsa lapangan dan diagram beranotasi,
dengan dan tanpa menggunakan digital dan spasial
teknologi (Tahun 9 dan 10);
• mewakili sebaran spasial yang berbeda
jenis fenomena geografis oleh
membuat peta yang sesuai di tempat yang berbeda
skala yang sesuai dengan kartografi
konvensi, menggunakan teknologi spasial sebagai
sesuai (Tahun 7 dan 8);
• mewakili sebaran spasial
fenomena geografis dengan membangun
peta tujuan khusus yang sesuai
konvensi kartografi, menggunakan spasial
teknologi yang sesuai (Tahun 9 dan 10);
• menafsirkan data geografis dan lainnya
informasi, menggunakan kualitatif dan kuantitatif
metode, dan teknologi digital dan spasial
sebagaimana mestinya, untuk mengidentifikasi dan mengusulkan
penjelasan untuk distribusi spasial, pola
dan tren, dan menyimpulkan hubungan (Tahun 7
dan 8);
• menafsirkan dan menganalisis data multi-variabel
dan penggunaan informasi geografis lainnya
metode kualitatif dan kuantitatif, dan
teknologi digital dan spasial yang sesuai,
untuk membuat generalisasi dan kesimpulan,
mengusulkan penjelasan untuk pola, tren,
hubungan dan anomali, dan prediksi
hasil (Tahun 9 dan 10).
JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019
• Belajar membangun, menafsirkan dan menggunakan
peta membantu mengembangkan spasial anak-anak
intelijen. Sekarang sudah mapan bahwa ini
adalah jenis kecerdasan yang terpisah, tambahan
untuk kecerdasan matematis dan verbal
intelijen (Ness, Farenga, & Garofalo,
2017). Kecerdasan spasial, atau kemampuan untuk
berpikir spasial, penting dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi juga digunakan dalam matematika, beberapa
bidang ilmu, arsitektur, teknik,
perencanaan kota dan geografi. Geografi
memiliki peran penting dalam pengembangan
keterampilan spasial ini. Liben (2007, h. 221), untuk
Misalnya, berpendapat bahwa 'pendidikan geografi
pada umumnya, dan pendidikan peta pada khususnya,
dapat memiliki tempat penting dalam berkembang
pemikir spasial '. Karena itu banyak pemetaan
lebih lanjut tentang mengembangkan keterampilan berpikir spasial
dari satu tempat ke tempat lain. Pemikiran spasial adalah
didefinisikan sebagai:
… Penggunaan konsep spasial, spasial
representasi, dan proses
penalaran untuk membuat konsep dan memecahkan
masalah. Mengikuti definisi ini, spasial
berpikir melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan
dan menafsirkan data tentang ruang itu
kemudian dikodekan dan disimpan di memori.
Definisi ini menekankan bahasa
(mengetahui dan menggunakan konsep spasial seperti itu
sebagai lokasi, jarak, skala); mampu
untuk memahami representasi spasial
seperti peta, grafik, dan diagram;
dan penerapannya pada masalah
pemecahan, baik pribadi maupun akademis.
Ini terkait dengan perkembangan
dari kebiasaan spasial pikiran. Ini adalah
kecenderungan untuk berpikir secara spasial dan menerapkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk terlibat dalam penalaran
dengan konsep ruang dan visual
representasi. (Bednarz 2018, hlm.3)
Juga patut dicatat adalah berbasis penyelidikan
dasar-dasar Kurikulum Australia:
Geografi (dan komponen Geografi
HASS). Kerangka metodologis ini paralel
yang mendasari penyelidikan ilmiah, biasanya
disebut sebagai metode ilmiah . Langkah-
Pendekatan demi langkah berkembang dari identifikasi
dan mendefinisikan masalah atau masalah, merumuskan a
hipotesis tentatif, mengumpulkan data untuk menguji
hipotesis, dan menafsirkan hasil secara objektif.
Keterampilan yang dikembangkan oleh siswa yang terlibat
penyelidikan bersifat umum dalam arti bahwa mereka bisa
diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk itu
di luar sekolah.
Penyelidikan geografis didefinisikan dalam bahasa Australia
Kurikulum: Geografi sebagai “proses yang melaluinya
siswa belajar tentang dan memperdalam holistik mereka
pemahaman tentang dunia mereka ”. Ini dijelaskan sebagai
7
Halaman 4
melibatkan penyelidikan individu atau kelompok itu
mulai dengan pertanyaan geografis dan lanjutkan
melalui pengumpulan, evaluasi, analisis dan
interpretasi informasi untuk pengembangan
kesimpulan dan proposal tindakan. Itu
pertanyaan yang dilakukan dapat bervariasi dalam skala dan
konteks geografis.
Keterampilan yang digunakan siswa dalam pertanyaan ini
atau investigasi, baik di dalam kelas
dan selama kerja lapangan, dikembangkan dari K
(Yayasan) sampai Tahun 12. Mereka termasuk merumuskan Fokus pada STEM telah menyebabkan penurunan
pertanyaan dan rencana penelitian; merekam dan
menyajikan keterampilan data; dan menggunakan berbagai
teknologi spasial. Dalam menerapkan keterampilan ini,
siswa belajar untuk berpikir kritis tentang
metode yang digunakan untuk memperoleh, merepresentasikan,dan
menafsirkan informasi, dan mengkomunikasikan temuan.
Pada Kelas 7 dan 8, siswa sudah bisa mempresentasikan
temuan, argumen dan ide dalam berbagai
bentuk komunikasi yang dipilih untuk disesuaikan dengan kebutuhan
audiens dan tujuan, menggunakan geografis
terminologi dan teknologi digital sebagai
sesuai. Pada Kelas 9 dan 10, siswa maju
dari penyajian ide hingga formulasi
penjelasan. Sarana komunikasi
digunakan dipilih berdasarkan keefektifannya dan kegunaannyaKomite Ilmu Geografis (2018)
kesesuaian dengan penonton dan tujuan.
Tahapan investigasi siswa
lengkapnya adalah: mengamati, mempertanyakan dan
perencanaan; mengumpulkan, mencatat, mengevaluasi
dan mewakili; menafsirkan menganalisis dan
menyimpulkan; berkomunikasi; dan merefleksikan
dan menanggapi. Seperti disebutkan di atas, tahapan ini
mencerminkan urutan penyelidikan yang diterapkan dalam sains.
Dalam hal ini Geografi bisa dilihat untuk membuatnya
kontribusi penting untuk pengembangan
kompetensi terkait STEM ini.
Untuk mempertahankan status Geografi dan
positioning dalam humaniora
Diskusi apa pun tentang kontribusi Geografi kepada
STEM sama sekali tidak mengurangi status disiplin
dalam ilmu sosial dan humaniora. Ini adalah
poin penting untuk dibuat karena, sebagai Profesor
Iain Hay (2016) mencatat, humaniora berada di bawah
serangan dari pandangan dunia yang semakin utilitarian
dan dari kaum konservatif yang sibuk dengan budaya
konflik. Yang terakhir berpendapat bahwa humaniora
telah ditangkap oleh kiri progresif yang
melihatnya sebagai kendaraan untuk transformasi
masyarakat.
Tren pendidikan yang lebih utilitarian
lingkungan tercermin dalam pilihan siswa
membuat. Banyak siswa memilih fokus pada kejuruan
derajat yang menawarkan penghargaan finansial
karir. Ini bertentangan dengan fleksibilitas file
humaniora dan keterampilan yang dikembangkan oleh mereka tentang peristiwa lingkungan di masa depan.
8 JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019
mempelajari disiplin terkait. Ada, seperti Hay
berpendapat, gelar "kejuruan dan ekonomi
pragmatisme ”dalam keputusan yang dibuat oleh siswa,
diperkuat dengan dorongan politik
kelas dan orang tua. Pemerintah melihat STEM-
mata pelajaran terkait sebagai pusat ekonomi masa depan
kesejahteraan bangsa. Ini, setidaknya sebagian
didorong oleh kebutuhan untuk tetap berada di dunia internasional
kompetitif dalam global yang semakin terintegrasi
ekonomi.
pendanaan publik dan swasta dari humaniora,
terutama di bidang penelitian. Pada saat yang sama
waktu, dana untuk matematika dan fisik
ilmu, ilmu biologi, ilmu kedokteran
menganalisis
teknik telahdan
berkembang (Hay, 2016). Pergeseran ini
dalam pendanaan telah disemangati oleh konservatif
komentator yang mendorong devaluasi
humaniora untuk tujuan ideologis mereka sendiri.
Maudetertentu
(2019) berpendapat bahwa kurangnya formalitas
pengakuan Geografi sebagai mata pelajaran STEM
faktor yang berkontribusi terhadap penurunan siswa
pencalonan dalam disiplin dan kebingungan
pemahaman tentang jalur karier yang ketat
terkait dengan Geografi. Untuk mengatasi ini, National
menyarankan bahwa profil disiplin harus seperti itu
melampaui humaniora dan itu terjadi
secara resmi mengakui bahwa ilmu yang penting
konten memenuhi syarat geografi sebagai STEM parsial
subyek. Lensa pemahaman yang diperluas tentang
Geografi akan meningkatkan visibilitas, integritasnya
dan profil. Dengan demikian, pengetahuan geografis
dan pemahaman akan ditingkatkan dalam
Penduduk Australia, bersama-sama dengan yang lebih besar
apresiasi tentang universitas penting
jalur dan lintasan karir yang ditawarkan oleh
studi geografi untuk mendukung produktivitas
dan relevansi Australia dalam dunia yang terus berubah
(Caldis, 2019).
Studi tentang Geografi di sekolah dan di
universitas menuntut mahasiswa untuk semakin meningkat
mengembangkan kapasitas mereka untuk mengakses, menggunakan dan menafsirkan,
dan berkomunikasi melalui rentang yang terus-menerus
teknologi baru yang terkait dengan kumpulan data dan
GIS. Kotak pasir augmented reality menyediakan file
contoh bagaimana pengajaran berbasis teknologi
alat dapat digunakan untuk menghubungkan pembelajaran tentang medan
dan topografi (Geografi) dengan atmosfer
proses dan iklim (Sains, Geografi), tanah
atribut dan hasil panen (Sains, Pertanian,
Matematika), dan pertimbangan infrastruktur
untuk komunitas (Teknik, Geografi,
Matematika). Teknologi geospasial memungkinkan
siswa untuk menunjukkan hubungan antar mata pelajaran,
mendemonstrasikan interpretasi holistik mereka tentang
tempat dan pola spasial, dan membuat prediksi
Halaman 5
Sains dan Riset yang didirikan secara federal
Prioritas mendorong pengguna terkait GIS
teknologi dan data untuk membuat koneksi
antara makanan, tanah dan air, transportasi, energi
dan sumber daya, kesehatan, dan populasi ke
mengembangkan solusi inovatif untuk apa yang disebut
masalah jahat dari dunia yang terhubung. Seperti itu
teknologi saat ini sedang diperkenalkan untuk
digunakan di sekolah, dalam ruang kelas Geografi
dan di seluruh proyek pendidikan STEM. Karena itu,
pernyataan formal dimana Geografi juga
menjadi diakui sebagai pendidikan STEM
subjek akan mempromosikan pengembangan jadi-
disebut keterampilan abad ke-21 atau kemampuan umum.
Memahami Geografi berada di dalam kuncinya
area pembelajaran HASS, dan sebagai bagian dari STEM
repertoar pendidikan, akan memungkinkan pendidik dan
siswa untuk memahami apa yang baru dan penting
untuk partisipasi yang efektif dalam, dan kontribusi untuk, Acedo, C., & Hughes, C. (2014). Prinsip untuk
dunia yang berubah dengan cepat dan terhubung secara global.
(Caldis, 2019; GTANSW-ACT, 2018; Kerski, 2015;
Komite Nasional Ilmu Geografis,
2018).
Terlepas dari semua ini, pentingnya file
humaniora tidak bisa diremehkan. Peran dari
humaniora, seperti diuraikan oleh Hay (2016), “untuk
berbagi dan membangun pengetahuan dan berpartisipasi
dalam komunitas (ilmiah) di mana pengetahuan berada
diteliti dan ditantang tanpa henti, terus-menerus
memperhitungkan wahyu empiris dan
pemikiran ulang konseptual ”. Ilmu humaniora berperan a
terang tentang ide dan praktik yang membentuk
sifat masyarakat tempat kita tinggal. Mereka mengizinkan
kami untuk lebih berbagi pengalaman dan mendapatkan wawasan
ke dalam pengalaman hidup orang lain. Mereka memperkaya
hidup dengan memupuk kreativitas. Mereka membuat hidup kita
lebih bermanfaat dan menyenangkan. Mereka memberi kita
dengan keterampilan yang memungkinkan kita untuk membuat makna
dari semua yang ada di sekitar kita - keterampilan yang akan menahan kita
dalam manfaat yang baik di masa depan yang tidak dapat diprediksi.
Humaniora melengkapi dan memelihara STEM di
berbagai cara. Mereka menyediakan, misalnya, sebuah
pemahaman tentang konteks di mana sains
memperoleh signifikansinya dan dari mana ia menarik
otoritasnya (Hay, 2016). Dalam perubahan yang cepat
dan dunia yang berfokus pada teknologi, humaniora
memberikan keseimbangan dan perspektif. Mereka menguat
pandangan dunia kita dan memperluas intelektual kita
yayasan. Mereka mempromosikan keterampilan berpikir kritis
dan kreativitas, meningkatkan komunikasi kita dan
kapasitas pemecahan masalah, dan berkontribusi pada
pengembangan warga negara dan pemikir yang terlibat
(Reiter, 2017). Itu ada dalam pendidikan yang lebih luas ini
konteks yang dibuat oleh Geografi unik
kontribusi.
Geografi memiliki potensi untuk menjadi penting
(dan mungkin unik) kontribusi keduanya
STEM dan humaniora. Itu adalah disiplin
yang mencakup (dan sering kali mengintegrasikan) fisik
JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019
Halaman 6
ilmu pengetahuan, ilmu sosial dan humaniora.
Ini menekankan pemikiran spasial dan penciptaan
pengetahuan baru melalui studi tempat. Saya t
mengakui pentingnya fundamental dari
lingkungan untuk kesejahteraan manusia dan mempromosikan
kesadaran akan interkoneksi antara
fenomena dan proses baik di dalam tempat maupun
melintasi ruang angkasa. Tempat dan orang semakin banyak
saling berhubungan secara global, dan tantangan masyarakat
membutuhkan jawaban yang mengintegrasikan berbagai bidang
pengetahuan. Di dunia di mana ketidaksetaraan di dalamnya
dan antar tempat dapat mengancam kohesi sosial,
dan di mana tekanan manusia berdampak pada
lingkungan adalah perhatian yang berkembang, Geografi
banyak yang ditawarkan.
Referensi
pembelajaran dan kompetensi di abad ke-21
kurikulum. Prospek: tinjauan triwulanan
pendidikan komparatif , 44 , 503–525.
Kurikulum, Penilaian dan Pelaporan Australia
Wewenang. (2011). Bentuk Australia
Kurikulum: Geografi. Diterima dari
https://docs.acara.edu.au/resources/Shape_
of_the_Australian_Curriculum_Geography.pdf
Kurikulum, Penilaian dan Pelaporan Australia
Wewenang. (2013a). Foundation sampai tahun 10
Kurikulum Australia: Geografi . Diakses
dari https://www.australiancurriculum.edu.
au / f-10-kurikulum / humaniora-dan-sosial-
ilmu /
Kurikulum, Penilaian dan Pelaporan Australia
Wewenang. (2013b). Humaniora dan sosial
bidang pembelajaran sains . Diambil dari https: //
www .australiancurriculum.edu.au / f-10-
kurikulum / humaniora-dan-ilmu-sosial /
Kurikulum, Penilaian dan Pelaporan Australia
Wewenang. (2016). Koneksi ACARA STEM
Laporan Proyek . Diterima darihttps: // www.
australiancurriculum.edu.au/resources/stem/
Bednarz, SW (2018). Pemikiran spasial: A
alat yang ampuh bagi pendidik untuk memberdayakan
pemuda, meningkatkan masyarakat, dan mengubah
dunia. Boletim Paulista de Geografia, 99 ,
1–20. Diambil dari https://agb.org.br/
publicacoes / index.php / boletim-paulista / article /
lihat / 1458 .
Caldis, S. (2019). STEM atau HASS: Dimana
Geografi - diaktifkan atau dibatasi?
Pendidik Profesional , 20 (1), 36–41.
Dowden, T. (2014). Menantang, terintegrasi,
dinegosiasikan, dan kurikulum eksplorasi di
tahun-tahun tengah sekolah: Merancang
dan menerapkan kurikulum berkualitas tinggi
integrasi. Tahun Tengah Sekolah
Association , 14 (1), 16–27.
9
 Dewan Pendidikan. (2015). STEM Nasional
Strategi Pendidikan Sekolah: A komprehensif
rencana sains, teknologi, teknik
dan pendidikan matematika di Australia,
Desember 2015 . Diterima darihttp: // www.
educationcouncil.edu.au/site/DefaultSite/
filesystem / documents / National% 20STEM% 20
Sekolah% 20 Pendidikan% 20 Strategi.pdf
Asosiasi Guru Geografi New South
Wilayah Ibu Kota Wales-Australia (GTANSW-
BERTINDAK). (2018). Pengajuan GTANSW-ACT untuk
Tinjauan Kurikulum NSW . Diterima dari
https://www.gtansw.org.au/advocacy.php
Hay, I. (2016). Membela surat: pragmatis
menanggapi serangan terhadap humaniora.
Jurnal Kebijakan Pendidikan Tinggi dan
Manajemen , 38 , 610–624.
Kerski, J. (2015). Kesadaran geo, geo-
pemberdayaan, geo-teknologi, ilmu warga
dan mendongeng: Geografi di dunia
tahap. Kompas Geografi , 9 , 14–26.
Liben, LS (2007). Pendidikan untuk pemikiran spasial.
Dalam W. Damon, & R. Lerner (Seri Edisi) dan
KA Renninger, & IE Sigel (Volume. Eds.),
Handbook of child psychology (edisi ke-6. Vol 4)
Psikologi anak dalam praktek (hlm. 197–247).
Hoboken, NJ: Wiley.
Maude, A. (2019). Status Geografi di
Sekolah Australia. Pendidik Profesional ,
20 (1), 52–55.
Dewan Menteri tentang Pendidikan, Ketenagakerjaan,
Urusan Pelatihan dan Pemuda. (2008). Melbourne
deklarasi tujuan pendidikan bagi kaum muda
Orang Australia . Diterima darihttp: // www.
curriculum.edu.au/verve/_resources/National_
Declaration_on_the_Educational_Goals_for_
Young_Australians.pdf
10
Komite Nasional Ilmu Geografis.
(2018). Geografi: Membentuk masa depan Australia .
Canberra: Akademi Sains Australia.
Ness, D., Farenga, S., & Garofalo, S. (2017).
Kecerdasan spasial: Mengapa penting sejak lahir
melalui umur. New York: Routledge.
Kantor Kepala Ilmuwan. (2013). Ilmu,
teknologi, teknik, dan matematika di
kepentingan nasional: Pendekatan strategis .
Canberra: Pemerintah Australia. Diakses
dari https://www.chiefscientist.gov.au/sites/
default / files / STEMstrategy290713FINALweb.
pdf
Kantor Kepala Ilmuwan. (2014). Ilmu,
Teknologi, Teknik dan Matematika:
Masa depan Australia. Pemerintah Australia
Canberra. Diterima darihttps: // www.
chiefscientist.gov.au/sites/default/files/STEM_
AustraliasFuture_Sept2014_Web.pdf
Reiter, CM (2017). Pendidikan abad ke-21:
Pentingnya humaniora pada dasarnya
pendidikan di usia STEM. Dominika
Universitas California. Tesis Senior dan
Proyek Capstone. 65. Diperoleh dari
https: //scholar.dominican.edu/cgi/viewcontent.
cgi? article = 1086 & context = senior-tesis
Seikmann, G., & Korbel, P. (2016). Mendefinisikan STEM
keterampilan: Review dan sintesis literatur -
dokumen pendukung 2 , Adelaide: National Center
untuk Penelitian Pendidikan Kejuruan.
Smith, D., & Lovat, T. (2006). Kurikulum: Tindakan
tentang refleksi (edisi ke-4). Cengage: Victoria.
Sorensen, L. (2009). Ulasan literatur untuk
Kurikulum Geografi Nasional. Geografis
Education , 22, 12–17.
JILID PENDIDIKAN GEOGRAFIS 32, 2019