Machine Translated by Google

PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN ARKEOLOGI LAPANGAN:

PANDUAN PRAKTIS UNTUK INTERPRETASI EFEKTIF

Julia E. Huddleson
Departemen Perhubungan California 650 Howe
Avenue, Suite 400 Sacramento, CA
95825

ABSTRAK

Kesadaran publik terhadap arkeologi mendorong apresiasi, perlindungan, dan, secara tidak langsung,
pendanaan. Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan metode-metode yang dapat digunakan para arkeolog dalam
menginterpretasikan arkeologi kepada masyarakat , khususnya anak - anak sekolah dasar. Tempat interaksi yang paling
sering adalah kunjungan lapangan kelas ke situs arkeologi atau kunjungan arkeolog ke ruang kelas. Presentasi
membutuhkan 3 bahan dasar: bahan pra-kunjungan, kunjungan , dan kegiatan tindak lanjut. Konsistensi dalam
pengembangan ketiga langkah tersebut dan memperhatikan kematangan siswa akan menghasilkan lingkungan belajar yang lebih efektif .

PERKENALAN mempertimbangkan beberapa prinsip pendidikan

Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan metode-
metode yang dapat digunakan para arkeolog dalam
menginterpretasikan arkeologi kepada masyarakat ,
khususnya anak-anak usia sekolah. Arkeolog
profesional membutuhkan keterlibatan dalam
pendidikan formal masyarakat untuk mengajarkan
nilai arkeologi dan untuk menciptakan minat abadi.
Kunjungan ke penggalian merupakan kesempatan
yang sangat baik bagi publik untuk berinteraksi dengan
arkeolog , memberikan minat yang tinggi dan visibilitas
yang tinggi. Namun, ketika penggalian direncanakan,
para arkeolog sering menghindari keterlibatan dengan
publik . Mengapa ar chaeologist ragu untuk
mengundang publik ke situs mereka ? Beberapa
alasannya adalah: keamanan pengunjung , masalah
hukum, kehilangan waktu kerja, ketidaknyamanan,
menimbulkan biaya tambahan, ketidakpastian jadwal,
dan kurangnya pelatihan tentang cara melibatkan
masyarakat . Mengatasi semua masalah ini berada di
luar cakupan makalah ini . Namun, dimungkinkan
untuk merancang model untuk memfasilitasi kunjungan
lapangan, menghilangkan beberapa penghalang yang
mencegah arkeolog berbagi penggalian dengan publik .
Model ini ditargetkan pada pendidikan dasar, namun
tekniknya dapat diadaptasi untuk SMP, SMA, dan
dewasa.
Masalah tentang proses dan konten
tujuan kunjungan lapangan akan dibahas, tak
dan Kerangka Kurikulum Ilmu Sosial-Sejarah California.
Rincian tentang bagaimana merencanakan dan
melaksanakan kunjungan lapangan akan menyusul .
Kunjungan lapangan adalah kesempatan untuk
memperluas pembelajaran melampaui apa yang
mungkin dilakukan di ruang kelas (Brehm 1969: kata
pengantar). Para profesional menginginkan masyarakat
memahami dan menghargai arkeologi serta memiliki
pengalaman belajar yang bermakna.
Tujuan (proses) pendidikan adalah untuk
memperkaya pengalaman kelas dasar dengan
memastikan bahwa kunjungan lapangan relevan
dengan kurikulum . Kunjungan lapangan harus
menyenangkan, tetapi juga perlu substansi untuk
membenarkan mengambil waktu jauh dari kelas . Dalam
menggabungkan perhatian arkeologi dan pendidikan,
kunjungan lapangan yang efektif dapat dikembangkan
yang akan mempromosikan nilai dan pemahaman
tentang arkeologi.
Tujuan (konten) arkeologis dari kunjungan
lapangan adalah untuk memperluas kesadaran publik
tentang arkeologi di luar "benda" atau artefak ke dalam
konteks artefak tersebut. Apa yang dikatakan konteks
artefak kepada kita bahwa artefak tidak melakukannya
sendiri? Sementara mayap pir ini menjadi pertanyaan
sederhana bagi arkeolog , ini adalah tujuan penting
untuk kesadaran publik. Karenanya, fokuslah pada
interpretasi " siapa yang tinggal di sana" dan apa yang
bisa

Melanjutkan. Masyarakat untuk Arkeologi California , 1993, Vol. 6, hlm. 83.a9. COPyTight€/ 1993 oleh Society for California Archaeolngy.
Machine Translated by Google
dipelajari dengan melakukan arkeologi. Dengan cara
ini , Peter Piles, seorang arkeolog untuk Hutan Nasional
Coconino, mengedukasi publik tentang arkeologi dengan 2
tujuan terkait konten. Dia berusaha untuk menanamkan
rasa hormat terhadap artefak dan orang -orang yang pernah
menggunakannya, dan untuk mengajar anak-anak dan
orang tua bahwa situs tersebut sangat berharga karena
menunjukkan bagaimana orang hidup di masa lalu (El ston
1992: 2).
PRINSIP PENDIDIKAN
Peneliti pendidikan mempelajari bagaimana orang
belajar (Johnson et al. 1988:322). Banyak faktor yang
mempengaruhi pembelajaran seperti penyajian dan
penerimaan informasi.
Presentasi adalah metode menampilkan atau
mengajarkan materi kepada pembelajar . Penerimaan
melibatkan kemampuan pembelajar untuk memperoleh
pengetahuan baru . Faktor-faktor ini dipertimbangkan ketika
seorang guru mempersiapkan pelajaran dan sama
pentingnya ketika mempersiapkan kunjungan lapangan.
Pengetahuan baru diperoleh secara berbeda
oleh individu tergantung pada gaya belajar pribadi mereka .
Gaya belajar adalah mode sensorik atau cara yang paling
mudah dipelajari orang. Ini adalah baik visual, pendengaran,
atau kinestetik (langsung) dan bervariasi dari anak ke
anak. Misalnya, ceramah terutama diucapkan dan akan
sangat bermanfaat bagi pembelajar auditori. Pelajar visual
mungkin lebih suka instruksi yang tertulis di papan tulis atau
dalam bentuk hand-out. Kegiatan yang melibatkan objek
untuk memanipulasi manfaat kinestetik atau peserta didik
langsung. Penting untuk mengingat hal ini saat berinteraksi
dengan sekelompok siswa sehingga Anda dapat mengajar
kepada semua. Pengalaman yang paling efektif akan
melibatkan aspek dari ketiga gaya belajar.
Pembelajaran terjadi ketika informasi baru dikaitkan
dengan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Dengan
kata lain, pembelajaran dibuat relevan bagi siswa ketika
dikaitkan dengan sesuatu yang telah mereka ketahui, dan
informasi harus disajikan secara bertahap untuk retensi
terbaik . Metode pengajaran dapat memperkuat pembelajaran
dengan memperkenalkan konsep, memungkinkan siswa
untuk menggunakannya dan kemudian berpartisipasi dalam
kegiatan yang memperkuat pembelajaran (Lemlech 1990).
84
Kerangka Kurikulum Ilmu Sosial-Sejarah California
Negara Bagian California telah mengembangkan
"kerangka kerja" untuk setiap mata pelajaran kurikulum
sekolah (kelas K-12). Kerangka kerja ini dikembangkan
untuk merencanakan konten setiap kelas dan disusun
secara berurutan . Kerangka Sejarah dan Ilmu Sosial
mengatur materi yang berkaitan dengan arkeologi (Komite
Kerangka Kurikulum dan Kriteria Sejarah-Ilmu Sosial
1988) . Setiap kelas memiliki fokus kurikulum sendiri (Tabel
1). Misalnya, kurikulum kelas empat "California--A Changing
State", mencakup unit yang disebut Pra Permukiman dan
Masyarakat Kolombia. Unit ini dibagi menjadi beberapa
bagian berikut: Kelompok bahasa utama, persebaran,
organisasi sosial, kegiatan ekonomi, legenda, kepercayaan,
dan penggunaan latar alam. Siswa harus belajar untuk
"menganalisis bagaimana faktor geografis telah mempengaruhi
lokasi pemukiman, dulu dan sekarang, [ dan] harus memiliki
kesempatan untuk mengamati bagaimana masa lalu dan
masa kini dapat dihubungkan oleh dinamika serupa" (ibid.:47) .
Guru akan mendasarkan kurikulum mereka pada poin-poin
ini. Arkeolog harus menyesuaikan presentasi mereka untuk
menyejajarkan topik-topik ini dan terhubung dengan
pengetahuan siswa .
PERJALANAN LAPANGAN _
Dengan mempertimbangkan konsep-konsep ini ,
pengalaman kunjungan lapangan dapat dibagi menjadi
3 bagian, pra -perjalanan, perjalanan , dan pasca -perjalanan.
Mereka adalah pengalaman yang terkait dan
berkesinambungan (Brehm 1969:77). Pre-trip terdiri dari
persiapan field trip, trip adalah pengalaman itu sendiri dan
post -trip adalah tindak lanjut penguatan dari apa yang telah
dipelajari.
Masing-masing dari 3 langkah ini merupakan bagian penting
dalam keseluruhan pengalaman belajar. 3 langkah tersebut
harus menjadi pedoman. Biarkan pengalaman profesional
dan kreativitas Anda merancang sisanya .
Poin utama yang harus dipahami adalah konsep
menyebarkan pengalaman belajar dari waktu ke waktu.
Belajar itu seperti membangun sebuah struktur: Anda
memerlukan fondasi yang kokoh sebelum Anda dapat
membangun lantai , dinding, dan atap. Di bawah ini adalah
saran tentang bagaimana kunjungan lapangan dapat
dilakukan atau dilakukan.
Machine Translated by Google
Tabel 1
Kurikulum Sejarah-Ilmu Sosial, 1988
Negara Bagian California, Kelas K-12
Fokus Kurikulum Sejarah Kelas/Ilmu Sosial
K. Belajar dan Bekerja Sekarang dan Dahulu 1.
Tempat Seorang Anak dalam Ruang dan Waktu 2.
Orang-orang yang Membuat Perbedaan 3.
Kesinambungan dan Perubahan 4. California--Tempat
yang Berubah 5. Sejarah dan Geografi Amerika Serikat:
Membuat Bangsa Baru 6. Sejarah Dunia dan Geografi:
Kuno
Peradaban 7.
Sejarah Dunia dan Geografi: Abad Pertengahan dan
Zaman Modern Awal 8. Sejarah dan Geografi
Amerika Serikat: Pertumbuhan dan Konflik 9. Mata Kuliah
Pilihan dalam Sejarah-Ilmu Sosial 10. Sejarah
Dunia, Budaya dan Geografi: Dunia Modern 11. Sejarah
Amerika Serikat dan Geografi:
Kesinambungan dan Perubahan di Abad Kedua
Puluh 12. Prinsip Ekonomi Demokrasi Amerika
Kelas Empat: California--Tempat yang Berubah
Permukiman Pra-Kolombia dan Unit Orang
Grup Bahasa Utama
Distribusi
Organisasi sosial
Aktivitas ekonomi
Legenda
Keyakinan
Penggunaan Setting Alam
Pra-Kunjungan
Pra - kunjungan adalah langkah pertama dari lapangan
perjalanan. Tujuannya adalah untuk merencanakan
perjalanan dan membekali guru dengan bahan-bahan yang
digunakan untuk mempersiapkan siswa . Sebelum mereka
menggonggong dalam kunjungan lapangan, penting untuk
membuat rencana. Pikirkan tentang situs dan jenis informasi
yang akan menarik bagi anak _ _
ren.
Pertama, kontak dapat dilakukan dengan seorang guru
baik melalui sekolah dan organisasi setempat atau
dengan guru yang ingin tahu yang mengunjungi Anda di
lokasi . Kedua, mengatur pertemuan
85
dengan guru itu dengan tujuan mengarahkan baik guru
maupun arkeolog . _ _ _ _ Diskusikan tujuan kunjungan
lapangan seperti yang dilihat guru . _ Apakah ini hari
informatif yang menyenangkan di luar kelas atau apakah ini
berhubungan langsung dengan kurikulum kelas? Ada
kemungkinan guru ingin Anda mengarahkan perjalanan untuk
diintegrasikan dengan kurikulum ( ingat kerangka ilmu sosial ) .
Mendiskusikan siswa . Guru dan _
arkeolog mungkin memiliki keprihatinan yang berbeda.
Beri tahu guru tentang perilaku yang tepat untuk anak-
anak di situs arkeologi dalam hal keselamatan , rasa
hormat, menjaga jarak dari unit atau alat penggalian, dan
tidak mengganggu pekerjaan profesional.
Guru mungkin perlu mengetahui hal-hal praktis seperti
lokasi makan siang yang baik , kamar kecil , dan ketersediaan
air di lokasi .
Arkeolog perlu mengetahui tingkat kematangan siswa ,
tingkat akademik dan pengetahuan arkeologi mereka , jenis
pertanyaan yang akan mereka ajukan , kebutuhan khusus
mereka (yaitu siswa cacat) , dan jenis disiplin yang digunakan
oleh guru . Informasi ini akan memberi Anda ide yang lebih
baik tentang bagaimana menyesuaikan perjalanan dengan
siswa yang usia, kedewasaan, dan pemahamannya akan
menentukan jenis kosakata yang akan digunakan . Jenis
pertanyaan yang akan mereka ajukan memberi tahu Anda
jenis minat dan tingkat pemahaman apa yang mereka miliki.
Minta agar anak-anak memakai label nama : Mereka akan
merespons lebih baik jika Anda dapat memanggil mereka
dengan namanya. Mintalah guru untuk menyiapkan sistem
pertemanan untuk perjalanan tersebut . Anak-anak lebih
mudah diawasi jika dipasangkan .
Akhirnya , arkeolog harus menyediakan
kepada guru yang membutuhkan bantuan dalam
mempersiapkan siswa . Sebagian besar guru tidak
memiliki latar belakang pengetahuan atau keahlian dalam
bidang arkeologi, juga tidak memiliki waktu untuk meneliti
apa yang menjadi pengetahuan umum para arkeolog
profesional , dan literatur arkeologi mungkin sulit diakses .
Materi yang diberikan harus menjawab pertanyaan
-pertanyaan berikut: apa yang akan kita lihat, mengapa kita
akan melihatnya, dan bagaimana mengamatinya ( Mount et
al. 1979:8). Merumuskan pendekatan tematik untuk
perjalanan . Minta guru untuk menekankan pengetahuan
faktual dan fiktif penduduk asli Amerika serta arkeologi
sebelum kunjungan lapangan . Itu _
Machine Translated by Google
penting untuk memulai proses belajar anak sebelum mereka
tiba di lokasi . Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
belajar terkait dengan pengetahuan yang sudah diperoleh.
Pra-kunjungan berfungsi sebagai dasar untuk kunjungan
lapangan , dengan memberikan detail yang perlu mereka
ketahui saat mengunjungi lokasi .
Berikut adalah jenis-jenis bahan yang menurut guru
berguna: daftar kosakata, daftar pustaka, daftar buku, foto,
artefak, dan bahan mentah (Huddleson 1991:5). Materi-
materi tersebut memberikan pengalaman belajar (gaya
belajar) auditori, visual, dan kinestetik dan akan digunakan
dalam mempersiapkan pembelajaran dan kegiatan bagi
siswa .
Daftar kosakata sangat penting karena banyak istilah
yang umum untuk arkeologi tidak diketahui secara luas.
Sediakan guru daftar kata dengan definisi yang akan
digunakan selama kunjungan lapangan.
Bibliografi penting karena buku dapat digunakan
oleh guru untuk mempersiapkan pelajaran atau dapat
diberikan kepada anak - anak untuk minat membaca.
Sertakan 2 tingkat buku yang mewakili tingkat membaca
orang dewasa dan anak-anak.
Film dapat memberikan informasi latar belakang
tion pada metode arkeologi, budaya penduduk asli
Amerika dan migrasi prasejarah. Keduanya visual dan
auditori dan sering memikat siswa. Pusat Media Ekstensi
University of Cali fornia (1991) menawarkan lebih dari dua
puluh mms yang berhubungan dengan tema-tema ini. Sebuah
rekaman video dari para arkeolog yang bekerja yang
menjelaskan tujuan dan teknik mereka , akan membuat para
siswa mengetahui apa yang diharapkan dari kunjungan
lapangan.
Foto dengan deskripsi dapat digunakan untuk
mengembangkan pelajaran atau papan buletin.
Papan buletin adalah sesuatu yang akan dilihat anak -
anak setiap hari yang akan membangun kegairahan
ment.
Materi langsung, seperti artefak, dengan deskripsi
dan pertanyaan akan membiasakan siswa dengan jenis
materi yang digunakan penghuni situs . Pikirkan tentang
cara membandingkan barang-barang ini dengan alat atau
proses manufaktur yang kita gunakan saat ini.
86
Semua item ini akan membangkitkan minat siswa .
Anda ingin mereka sangat bersemangat tentang perjalanan
itu . Ini baru bagi mereka.
Semakin siap mereka untuk kunjungan lapangan ,
semakin baik pertanyaan yang akan mereka ajukan di lokasi ,
yang mencerminkan tingkat minat mereka .
Kunjungan
Koreograf perjalanan lapangan di muka.
Bagaimana Anda akan memindahkan siswa di sekitar
lokasi ? Los Angeles Unified School District (LAUSD)
mengamanatkan bahwa 2 kelas harus mengikuti setiap
kunjungan lapangan untuk memaksimalkan penggunaan
bus . Distrik sekolah lain memiliki peraturan yang sebanding.
Bagaimana Anda dapat mengelola 60 - 70 siswa ditambah
pendamping di sekitar lokasi dan mengajar? Mintalah guru
untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 10-15 orang
yang telah ditentukan sebelumnya untuk beredar di sekitar
lokasi .
Pisahkan situs menjadi area aktivitas dengan jumlah
yang sama dengan kelompok siswa (Gambar 1). Diskusikan
konsep atau topik yang berbeda di setiap area. Misalnya,
metode arkeologi, budaya material penduduk asli Amerika,
proses pembentukan situs, dan budaya penduduk asli
Amerika adalah topik yang berbeda, masing-masing memiliki
asisten yang akan ditempatkan di area aktivitas atau yang
akan bergerak bersama siswa ke setiap area. Habiskan 15
hingga 20 menit di setiap area aktivitas.
Rancang cara untuk mempersiapkan siswa mengamati
di lokasi dengan menyiapkan pertanyaan yang akan
membuat mereka berpikir. Salah satu teknik yang berguna
dalam memfokuskan perhatian anak-anak adalah dengan
memberi mereka kuesioner untuk jawaban saat berada di
lokasi . Pertanyaan harus merupakan kombinasi dari
pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup memiliki
jawaban spesifik, seperti fakta. Misalnya, berapa umur situs
tersebut ? Pertanyaan terbuka memiliki banyak jawaban.
Misalnya, bagaimana gaya hidup orang -orang ini berbeda
dengan gaya hidup Anda? Sertakan pertanyaan dari setiap
area aktivitas yang menekankan pendekatan tematik Anda,
misalnya fakta versus fiksi.
Bayangkan sekarang adalah hari kunjungan lapangan _
dan anak - anak baru saja tiba di lokasi . Mereka sudah
mengenal kosa kata , sudah membaca buku, melihat mm,
melihat foto , dan memegang artifak.
Mereka bersemangat untuk melihat seperti apa tampilan situs sebenarnya
Machine Translated by Google

----------,
/
/
4. Penduduk asli Amerika ...... "
/ Budaya '"
'"""- .-....,..-.
II
·--0 '- "

,........IJ.~.
..--'

'\ __.../' --'-._._."--' ~.

Dan
~.

'\
\.
DI DALAM \. \
\
"-
"'-

,/ Q\
3. Proses Pembentukan
"' Situs \
\
\

Orientasi \ \\

SAYA

\!
SAYA

SAYA

SAYA

AKU
SAYA

AKU AKU AKU SAYA

SAYA

/
SAYA

SAYA

SAYA

1. Metode Arkeologi I

10 D /////

SAYA

\ ,
2. Budaya Material Nat1ve
\
\
Amerika
"
"'- /
........
-...... , /
-...... Di Lab S1
........ /
------ "'- -"" /
- -- Jika Batas _
Mortar Bed Rock
_·-,- Drainase Intermiten
o Pohon Ek
c::::J Unit Penggalian

Gambar 1. Sampah kerang fiktif.

87
Machine Translated by Google
menyukai. Mulailah perjalanan dengan pernyataan umum untuk
seluruh kelompok. Beri tahu mereka sesuatu tentang diri Anda :
siapa Anda dan apa artinya menjadi seorang arkeolog .
Jelaskan mengapa mereka ada di sini hari ini (objektif) dan
bagaimana kemajuan kunjungan lapangan . Perkenalkan
pemimpin kelompok lainnya dan jelaskan secara singkat peran
mereka di lokasi . Tekankan bagaimana Anda ingin siswa
berperilaku . _ Ini harus konsisten dengan apa yang Anda
diskusikan sebelumnya dengan guru . Orientasi akan memberi
mereka waktu untuk berorientasi pada lokal sebelum bergegas
ke suatu aktivitas.
Selama kunjungan , jangan terlalu berbelit -belit
membahas ilmu arkeologi, kecuali anak - anak sudah cukup
dewasa .
Pilih 3 poin utama untuk ditekankan pada setiap area aktivitas
dan mintalah semua informasi lain mendukung poin-poin ini .
Kesederhanaan akan lebih mudah dipahami. Misalnya ,
mengacu pada Gambar 1 , area kegiatan 2 adalah budaya
material penduduk asli Amerika. Diskusikan 3 hal penting
seperti berburu , pengolahan makanan dan pakaian. Informasi
pendukung dapat berupa teknologi yang digunakan dalam
pembuatan alat yang digunakan, bagaimana alat tersebut
digunakan dan siapa yang menggunakannya . Jelas, Anda tidak
bisa membicarakan semuanya.
Pertahankan sikap siswa yang baik dengan
membentuk siswa, pastikan bahwa semua siswa dapat
mendengar dan merasa nyaman, ajukan pertanyaan kepada
mereka, gunakan ringkasan komentar saat berpindah dari
satu topik ke topik berikutnya, dan antusias (McKay dan
Parson 1986:45). Tunjukkan pada mereka jenis minat yang
Anda harapkan. Sediakan waktu untuk observasi dan
pertanyaan dan pertahankan agar pengalaman tetap hidup
(Swann 1978:5).
Memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
apa yang telah mereka pelajari dengan mengajukan
pertanyaan yang mengharuskan mereka mengasimilasi
informasi untuk mengembangkan jawaban . Waspadai
rentang perhatian anak-anak .
Untuk memperkirakan rentang perhatian seorang anak ,
kalikan usianya dengan 4 menit untuk mencapai jumlah total
menit aktivitas tersebut . Jika Anda kehilangan perhatian
mereka , beralihlah ke topik atau tempat baru (Hoke 1991:21).
Pasca-Kunjungan
Tujuan dari kunjungan pasca adalah untuk
memperkuat apa yang dipelajari pada kunjungan lapangan.
88
Ini adalah tanggung jawab guru dan akan berlangsung di
kelas pada hari dan minggu setelah kunjungan lapangan .
Seorang arkeolog dapat menyarankan ide-ide ini dan bahkan
membantu jika waktunya tersedia . Menggunakan analogi
membangun rumah, penguatan ini mirip dengan memasang
atap pada bangunan : menyelesaikan pengalaman belajar.
Ketrampilan yang berguna untuk diterapkan adalah berpikir
kritis, berpikir kreatif, mengorganisir, berinovasi, mengevaluasi,
merefleksi, memprediksi hasil kunjungan , dan membandingkan
dan mengkontraskan ( Brehm 1969:2). Jika anak-anak dapat
menerjemahkan apa yang mereka pelajari ke dalam kata-kata
atau gambar mereka sendiri , maka tujuan Anda telah tercapai .
Materi yang diberikan pada pra -perjalanan akan berguna di
sini. Kegiatan tindak lanjut dapat mencakup "diskusi, karya
seni , dramatisasi, permainan, bahan untuk pajangan papan
buletin, koleksi, dan pertunjukan fotografi" (Brehm 1969:78).
Kegiatan harus mencakup evaluasi siswa terhadap pengalaman
baik dalam bentuk tertulis maupun lisan. Konsep tematik seperti
fakta versus fiksi harus digunakan lagi dalam kegiatan lanjutan.
Tindak lanjut yang mencakup berbagi dan mengulas pengalaman
dapat menciptakan kesan yang bertahan lama (Swann 1978:3).
KESIMPULAN
Pendidikan publik sangat penting untuk arkeologi,
khususnya di California di mana populasinya padat dan
pendanaan menjadi semakin terbatas. Kunjungan lapangan
sekolah ke penggalian adalah cara terbaik untuk menjangkau
publik sebagian karena anak-anak menyampaikan informasi
dan antusiasme kepada orang tua dan teman mereka .
Untuk memanfaatkan kunjungan lapangan sebaik-baiknya, itu
harus direncanakan bersama dengan guru , termasuk materi
dan kegiatan pra-kunjungan, kunjungan, dan pascakunjungan.
Perhatian terhadap latar belakang pengetahuan, rentang
perhatian dan tingkat kematangan anak merupakan hal yang
penting. Kunjungan lapangan adalah kesempatan bagus untuk
penjangkauan publik tentang arkeologi. Perencanaan dan
persiapan yang kreatif dapat membantu menjadikan pengalaman
lebih berharga bagi siswa maupun bagi arkeologi. Mari
manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya .
Machine Translated by Google

REFERENSI DIKUTI
Brehm, Shirley A
1969 Buku Pegangan Guru untuk Belajar
Di luar Ruang Kelas . Charles E. Mer rill,
Columbus, OH.
Elston, Catherine
Tumpukan 1992 Diakui dengan "Windows"
Penghargaan untuk Pendidikan Arkeologi.
Berita Pelestarian Ari zona 9(1):2.
Swann, Malcolm D. (editor)
1978 Tips dan Trik Outdoor Education
tion. Percetakan dan Penerbit Antarnegara
Bagian , Danville, IL.
Media Perpanjangan Universitas California
Tengah
Katalog Sewa FilmNideo 1991 1991
1993. Perpanjangan Universitas, Universitas
California , Berkeley.

Kurikulum Sejarah-Ilmu Sosial Kerangka kerja dan

Komite Kriteria 1988 Kerangka Sejarah-Ilmu Sosial
untuk Sekolah Umum California TK sepuluh
sampai Kelas Dua Belas. Departemen
Pendidikan Negara Bagian California , Sacra

ment.

Hoke, Michael W.
Tip Karyawisata 1991: Selusin Pembuat Roti.
Sains dan Anak 28(7):20-21.

Huddleson, Julia E.
1991 Pendidikan Museum: Apakah Museum
Memenuhi Kebutuhan Guru dalam Persiapan
Karyawisata? Tesis Magister tidak
dipublikasikan, Departemen Pendidikan,
University of Southern California, Los Angeles.

Johnson, James A, Harold W. Collins, Victor L. Dupuis,

dan John H. Johnson 1988 Pengantar Yayasan
Pendidikan Amerika . Allyn dan Bacon, Boston.

Lemlech, Joahana Kasin

Kurikulum 1990 dan Metode Instruksional untuk
Sekolah Dasar. Macmillan , New York.

McKay, Ian A, dan Helen E. Parson 1986

Perjalanan Lapangan yang Berhasil.
Kendall/Hunt, Dubuque, IA

Mount, Madeline J., Carol K Passalacqua, dan

Paula K Southerland 1979 Tersandung Melalui
Sonoma County, California. Tesis Magister tidak
dipublikasikan, Departemen Pendidikan,
California State University, Sonoma.

89