Anda di halaman 1dari 2

Tugas mandir

Nama : Rizki Barkah Wangsa Atmaja


Prodi : Pendidikan Ekonomi
NIM : 1872350007
Matkul : Filsafat Ilmu Pendidikan
Tanggal : 11 November 2023
Dosen Pengampu : Bu Eka Putri, S.Pd., M.Pd.E
RESUME TOPIK 9
Aliran pemikiran filsafat pendidikan: filsafat pendidikan idealisme, materialisme dan
realisme
A. Pengertian
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri
dengan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Ilmu pengetahuan
berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia.

 Filsafat pendidikan idealisme


Filsafat pendidikan idealisme adalah pandangan yang menekankan peran sentral
dari ide dan nilai-nilai dalam pendidikan. Dalam idealisme, pengetahuan dianggap
sebagai realitas abstrak yang ada secara independen, dan pendidikan diarahkan
untuk mengembangkan potensi intelektual siswa melalui pemaparan terhadap ide-
ide universal dan kebenaran mutlak.
Tokoh-tokoh seperti Plato dan Immanuel Kant merupakan representasi dari aliran
idealisme. Plato, misalnya, menggambarkan dunia ide atau bentuk sebagai realitas
sejati, sementara dunia nyata hanya bersifat sementara. Dalam konteks
pendidikan, ini berarti menekankan pentingnya memperkenalkan siswa pada ide-
ide abstrak dan nilai-nilai moral yang bersifat universal.
Dalam filsafat pendidikan idealisme, guru dianggap sebagai pemimpin rohaniah
yang membimbing siswa menuju pemahaman ide-ide abstrak tersebut. Tujuan
pendidikan idealis adalah mengembangkan akal budi, moralitas, dan karakter
siswa melalui pemaparan terhadap kebenaran-kebenaran mutlak.

 Filsafat pendidikan materialisme.


Filsafat pendidikan materialisme menekankan peran materi atau unsur-unsur
material dalam memahami dan membentuk pendidikan. Berbeda dengan idealisme
yang menekankan ide dan nilai-nilai, materialisme lebih menekankan pada faktor-
faktor materi, sosial, dan ekonomi sebagai pengaruh utama dalam membentuk
individu dan masyarakat melalui pendidikan.
Dalam pandangan materialisme, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
memainkan peran kunci dalam membentuk pendidikan dan perkembangan
individu. Karl Marx, seorang pemikir materialis, menyatakan bahwa struktur
ekonomi masyarakat akan mempengaruhi tatanan sosial dan pendidikan. Dia
menekankan pentingnya memahami dan mengubah kondisi material masyarakat
untuk mencapai perubahan sosial.
Dalam konteks pendidikan, materialisme sering menyoroti aspek-aspek seperti
akses terhadap sumber daya pendidikan, peran kelas sosial, dan implikasi ekonomi
terhadap pengalaman pendidikan individu. Pemikiran materialis menekankan
perlunya menciptakan kondisi material yang setara dan adil untuk memastikan
pendidikan yang merata dan berkeadilan bagi semua anggota masyarakat.

 Filsafat pendidikan radikalisme.


Filsafat pendidikan radialisme menekankan pendekatan holistik dalam proses
pembelajaran. Aliran ini memandang pendidikan sebagai upaya untuk
mengembangkan seluruh potensi individu, baik intelektual, emosional, maupun
sosial. Dalam konteks ini, kebebasan dan kreativitas siswa dianggap sebagai
elemen kunci, dan pendidikan diarahkan untuk memperluas pemahaman dan
pengalaman siswa secara menyeluruh. Prinsip-prinsipnya melibatkan pendekatan
yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memperhatikan aspek
pengembangan karakter dan kepribadian siswa.

B. Kesimpulan
Secara umum, berbagai aliran pemikiran filsafat pendidikan menunjukkan
pandangan yang beragam terkait tujuan, metode, dan nilai-nilai dalam proses
pendidikan. Setiap aliran mencerminkan ide-ide filosofis yang memandu
pendekatan terhadap pengajaran dan pembelajaran. Beberapa menekankan
kebebasan dan kreativitas, sementara yang lain fokus pada pembentukan karakter
dan moral. Dengan memahami beragam aliran ini, pendidikan dapat dirancang dan
diimplementasikan dengan lebih kontekstual sesuai dengan nilai-nilai yang
dijunjung dalam suatu masyarakat atau sistem pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai