Hutbah Idul Adha
Hutbah Idul Adha
Hari raya Idul Adha juga merupakan hari raya istimewa karena dua ibadah Andaikan Ibrahim manusia yang lemah, tentu akan sulit untuk menentukan
agung dilaksanakan pada hari raya ini yang jatuh di penghujung tahun pilihan. Salah satu diantara dua yang memiliki keterikatan besar dalam
hijriyah, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Qurban yang berasal dari kata hidupnya; Allah atau Isma’il. Berdasarkan rasio normal, boleh jadi Ibrahim
“qaruba-qaribun” yang berarti dekat. Jika posisi seseorang jauh dari Allah, akan lebih memilih Ismail dengan menyelamatkannya dan tanpa
maka dia akan mengatakan lebih baik bersenang-senang keliling dunia menghiraukan perintah Allah tersebut. Namun ternyata Ibrahim adalah sosok
dengan hartanya daripada pergi ke Mekah menjalankan ibadah haji. hamba pilihan Allah yang siap memenuhi segala perintah-Nya, dalam bentuk
apapun. Ia tidak ingin cintanya kepada Allah memudar karena lebih mencintai
Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan Rabbnya dia putranya. Akhirnya ia memilih Allah dan mengorbankan Isma’il yang akhirnya
akan mengatakan “Labbaik Allahumma Labbaik” – lebih baik aku memenuhi menjadi syariat ibadah qurban bagi umat nabi Muhammad SAW.
seruanMu ya Allah…Demikian juga dengan ibadah qurban. Seseorang yang
jauh dari Allah tentu akan berat mengeluarkan hartanya untuk tujuan ini. Karena itu, dengan melihat keteladanan berqurban yang telah ditunjukkan
Namun mereka yang posisinya dekat dengan Allah akan sangat mudah untuk oleh seorang Ibrahim, apapun Isma’il kita, apapun yang kita cintai,
mengorbankan segala yang dimilikinya semata-mata memenuhi perintah qurbankanlah manakala Allah menghendaki. Janganlah kecintaan terhadap
Allah. isma’il-isma’il itu membuat kita lupa kepada Allah. Tentu, negeri ini sangat
membutuhkan hadirnya sosok Ibrahim yang siap berbuat untuk
Mencapai posisi dekat “Al-Qurban/Al-Qurbah” dengan Allah tentu bukan kemaslahatan orang banyak meskipun harus mengorbankan apa yang
merupakan bawaan sejak lahir. Melainkan sebagai hasil dari latihan (baca: dicintainya.
mujahadah) dalam menjalankan apa saja yang diperintahkan Allah SWT.
Ma’asyirol muslimin wa zumrotal mukminin rahimakumullah!
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Kita juga sadar bahwa kita berhutang budi dalam memanfaatkan negeri ini
Dalam ibadah qurban, kembali Nabi Ibrahim tampil sebagai manusia pertama kepada orang tua generasi pendahulu, para perintis dan mereka yang telah
yang mendapat ujian pengorbanan dari Allah SWT. Ia harus menunjukkan berjasa untuk itu. Kita juga berhutang budi dalam masalah aqidah dan agama
ketaatannya yang totalitas dengan menyembelih putra kesayangannya yang yang kita banggakan ini, kepada generasi salaf saleh yang menanggung
dinanti kelahirannya sekian lama. bermacam kesulitan dan derita dalam mempertahankan risalah ini pada
masa pertamanya, dan yang telah mengorbankan harta dan jiwa mereka
''Maka tatkala anak itu sudah berumur baligh, Ibrahim berkata: “Hai anakku
menghadapi musuh-musuh Islam untuk menyampaikan agama ini kepada
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
orang-orang setelah mereka, mereka pula yang telah menghilangkan banyak
fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: ''Hai bapakku, kerjakanlah apa
rintangan yang disebarkan oleh para pencela, pengingkar dan pendusta
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
agama ini.
orang-orang yang sabar.''
Demikian sungguh pelajaran yang sangat berharga. Kita selaku generasi
masa kini telah berhutang budi kepada generasi-genersai sebelumnya dalam
seluruh apa yang kita ni`mati saat ini sebagai hasil dari pengorbanan,
perjuangan dan sikap mereka yang mendahulukan kepentingan orang lain.
Maka sepatutnyalah jika kita melanjutkan rangkaian pengorbanan mereka itu
sehingga kita dapat menyampaikan keni`matan ini kepada generasi
berikutnya seperti yang telah dilakukan oleh generasi sebelum kita.
Disini hari raya Idul Adha kembali hadir untuk mengingatkan kita akan
ketinggian nilai ibadah haji dan ibadah qurban yang sarat dengan pelajaran
kesetiakawanan, ukhuwwah, pengorbanan dan mendahulukan kepentingan
dan kemaslahatan orang lain. Semoga akan lahir keluarga-keluarga Ibrahim
berikutnya dari bumi tercinta Indonesia ini yang layak dijadikan contoh
teladan dalam setiap kebaikan untuk seluruh umat.
ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْيم.َأُعْو ُذ ِباِهلل ِمَن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ْيم.
ِإَّن َش اِنَئ َك ُه َو ْاَألْب َت ُر. َف َص ِّل ِلَر ِّب َك َو اْن َح ْر. ِإَّنا َأْع َط ْي َن ا َك اْلَك ْو َث ِر.